SlideShare a Scribd company logo
PUPUK ORGANIK CAIR
MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan
PUPUK ORGANIK CAIR
MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan
www.masagri.comversi dokumen : 2.0
PUPUK ORGANIK CAIR
MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan
Penyusun:
Ir. AW Haryosusetyo
Ir. Raymond Simanjorang
Dapat diperbanyak dan disebarluaskan atau dikutip
dengan tetap menyebutkan sumbernya.
Versi Dokumen: 2.0
Penerbit:
CV. Mandala Agro Swakarsa
(d/h. PT. Mitra Alam Selaras)
Jl. Pagaralam 28 Bandar Lampung 35141
Jl. Yupiter Utama D10/12 Cibinong 16914
Email: mas@masagri.com
http://www.masagri.com
Bandar Lampung, 2013
Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah salah satu pupuk biologi yang ada
di pasaran saat ini. Disebut biologi, karena selain mengandung unsur
hara makro-mikro, pupuk ini mengandung berbagai mikroba hidup yang
bermanfaat (beneficial microorganism). Proses produksi pupuk ini juga
memanfaatkan proses alami dari mikroba-mkroba bermanfaat tersebut.
Buku ini dibuat untuk mendukung program marketing Pupuk Organik
Cair MASAGRI®. Isi buku ini memberikan gambaran mengenai produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Hal-hal terorits kami pandang diperlukan
karena meskipun pupuk organik, baik dalam bentuk cair maupun
padat sudah mulai banyak digunakan, namun pengenalan terhadap
kandungan dan kegunaan pupuk organik masih belum optimal. Masih
banyak keraguan mengenai efektivitas pupuk organik, termasuk pupuk
organik cair. Buku ini berusaha memberikan gambaran jelas mengenai
keraguan tersebut.
Mulai akhir bulan Mei 2013, Pupuk Organik Cair MASAGRI® diproduksi
dan didistribusikan oleh Mandala Agro Swakarsa. Namun demikian
perubahan ini tidak berdampak pada kualitas produk dan kontinuitas
suplai. Adapun produk dengan nama produsen lama yang telah beredar
tetap berlaku dan dapat digunakan.
Pada Versi 2.0 ini dilakukan revisi beberapa anjuran penggunaan
berdasarkan informasi lapangan terbaru sehingga versi 2.0 ini
merupakan versi yang disempurnakan menggantikan versi 1.0. Dengan
demikian buku versi 1.0 sudah tidak lagi menjadi acuan penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®.
Dalam kesempatan ini, kami meminta maaf jika ada kata atau kalimat
yang tidak berkenan atau kurang tepat. Kami juga sangat bergembira
jika ada saran, kritik dan informasi modifikasi perlakuan/anjuran yang
dilakukan dengan hasil yang lebih baik. Masukan mengenai hal tersebut
sangat kami apresiasi dan dapat dikirimkan kepada kami melalui email
ray@masagri.com.
Bandar Lampung, Mei 2013
Pengantar Versi 2.0
Spesifikasi Produk	 1
Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair Masagri® 	 2
	 - Mengapa Pupuk Organik?	 2
	 - Mengapa Menggunakan Pupuk Organik Cair MASAGRI®?	 3
	 - Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Organik Merek Lain	 4
	 - Manfaat dan Kegunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®	 4
	 - Kandungan Unsur dan Mikroorganisme Bermanfaat	 4
	 - Sertifikat Uji Mutu	 6
		
Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia	 7
	 - Perbedaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia 	 7
	 - Efisiensi Pemupukan danEfisiesi Biaya	 8
	 - Pengujian Kombinasi Pupuk Kimia	 8
	 - Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia	 8
Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®	 11
	 - Petunjuk Umum Pemakaian	 11
	 - Petunjuk Pencampuran dengan Air	 12
	 - Petunjuk Perlakuan Bibit	 12
	 - Petunjuk Perlakuan Pupuk Kandang	 12
	 - Petunjuk Perlakuan Penyemprotan/Penyiraman	 12
	 - Petunjuk Penyimpanan	 13
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Padi	 13
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Singkong	 14
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Jagung	 14
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Sayuran	 15
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Tebu	 15
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Sawit 	 16
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Hias	 16
	 - Petunjuk Untuk Tanaman Lain	 17
Daftar Referensi 	 18
Daftar Istilah	 19
Daftar Isi
1Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Logo	 :	
	
INFORMASI PRODUK
Merek	 :	 MASAGRI®
Kategori 	:	 Pupuk Biologi (Bio-Fertilizer)
Bentuk	 :	 Cair
Warna	 :	 Coklat kehitaman
Legalitas Produk
Produsen	 :	 CV. Mandala Agro Swakarsa (d/h. PT. Mitra Alam Selaras)
Pendaftaran Merek	 :	 D00 2010 027284 / IDM000350079
Pengujian Mutu	 :	 -	Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian RI
			 No. 2643 / 2010 & 3178/2010
		 -	Laboratorium Biologi & Kesehatan Tanah
			 No. 324/PH/10/2010
Pengujian Efektivitas	 :	 Departemen Agronomi dan Hortikultura
		 Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
		 Perjanjian tanggal 12 April 2011
Sertifikasi (No Pendaftaran)	:	 L 905/ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011
		 Dikeluarkan oleh Menteri Pertanian RI
Kemasan Produk
Plastik HDPE
Botol Jerigen
250 ml 1 Liter 5 Liter 10 Liter 25 Liter
Label Produk
Botol Jerigen
250 ml 1 Liter 5 Liter 10 Liter 25 Liter
Umum Umum,
Singkong,
Sawit,
Padi,
Jagung
Umum,
Singkong,
Sawit,
Padi,
Jagung
Umum Umum
2Pupuk Organik Cair MASAGRI®
P
upuk Organik Cair MASAGRI® merupakan
pupuk organik berbasis mikrobiologi dan
bioteknologi yang dihasilkan melalui proses
fermentasi dan disempurnakan dengan teknologi
pengayaan (enrichment) / penambahan nutrisi.
MENGAPA PUPUK ORGANIK?
Seiring pertambahan populasi penduduk, kebutuhan
akan pangan dan hasil pertanian lainnya meningkat
dengan tajam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
telah banyak usaha yang dilakukan untuk dapat
meningkatkan produktivitas pertanian seperti
pengapuran dan pemberian pupuk sintetis atau
pupuk kimia. Namun berdasarkan hasil penelitian,
penggunaan pupuk sintetis atau pupuk kimia
menimbulkan dampak negatif terhadap merosotnya
daya dukung lingkungan yaitu meningkatkan
kandungan kimia sintetis di perairan dan lapisan
tanah (top soil).
Tingginya kandungan kimia sintetis yang tersimpan
dalam tanah atau yang terakumulasi akan bersifat
meracuni atau toksin terhadap perakaran tanaman,
sehingga kesuburan tanah hari demi hari terus
menurun dan produktivitas pertanian kita menjadi
semakin rendah. Ironisnya penurunan produktivitas
karena kesuburan yang menurun tersebut dijawab
dengan penambahan dosis penggunaan pupuk
kimia sehingga makin memperparah kondisi lahan
yang pada akhirnya akan mengarah pada proses
penggurunan, dimana lahan pertanian akan menjadi
hamparan gurun yang memiliki kesuburan sangat
rendah. Selain itu penggunaan bahan-bahan kimia
non-alami, seperti pupuk kimia dan pestisida kimia
dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan
efek negatif terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan.
Secara ekonomi, produksi pupuk kimia
membutuhkan energi yang sangat besar dan
mayoritas menggunakan bahan bakar fosil
yang relatif cenderung semakin mahal seiring
meningkatnya harga minyak dunia dan makin
berkurangnya cadangan dalam bumi. Peningkatan
harga energi ini akan berdampak pada peningkatan
harga pupuk kimia.
Untuk membantu petani, pemerintah memberikan
subsidi pada pupuk kimia. Namun pertambahan
kebutuhan akan pupuk ikut memperbesar subsidi
pupuk yang pada akhirnya berdampak pada
keuangan negara dan program pembangunan yang
lain. Oleh karena itu, dilakukan pembatasan subsidi
pupuk kimia.
Dengan keterbatasan subsidi yang dilakukan, maka
kebutuhan kebutuhan akan pupuk kimia yang terus
meningkat mau tidak mau harus dipenuhi petani
dengan menggunakan pupuk non subsidi yang
harganya lebih mahal sehingga menambah beban
produksi petani yang pada akhirnya mengurangi
pendapatan petani dari hasil pertanian yang
dikelolanya.
Pengenalan Produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Merek Terdaftar pada
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan HAM RI
No. D00 2010 027284 / IDM000350079
Pengujian Kandungan Unsur pada
Balai Penelitian Tanah
Kementerian Pertanian RI
No. 2643 / 2010 & No. 3178/2010
Pengujian Mikrobiologi pada
Laboratorium Biologi & Kesehatan Tanah
Kementerian Pertanian RI
No. 324/PH/10/2010
Pengujian Efektivitas (Uji Terap) pada
Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB
Berdasarkan perjanjian tanggal 12 April 2011
Sertifikasi (Ijin Edar)
Menteri Pertanian RI
L 905/ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011
01
3Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Faktor biaya ini masih ditambah lagi dengan dengan
kelangkaan pupuk kimia, baik karena keterbatasan
produksi maupun tata niaga pupuk. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa kali pemberitaan mengenai
kelangkaan pupuk yang melanda hampir seluruh
wilayah Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal yang dijelaskan
sebelumnya, sudah mulai dan masih berjalan sampai
saat ini adalah penggunaan pupuk organik, baik
dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair.
Pupuk organik memberikan pasokan unsur hara
secara baik meskipun membutuhkan proses yang
tidak secepat penggunaan pupuk kimia sintetis.
Namun pada jangka panjang, penggunaan pupuk
organik akan lebih melestarikan lingkungan karena
pupuk organik merupakan pupuk ramah lingkungan
dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan
dengan berkurangnya kandungan residu bahan
kimia sintetis pada hasil pertanian yang dikonsumsi
oleh manusia.
MENGAPA MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK
CAIR MASAGRI®?
Pupuk Organik Cair MASAGRI® merupakan salah
satu produk pupuk organik yang tidak hanya
mengandung unsur hara esensial, namun juga
mengandung berbagai mikroorganisme bermanfaat
yang mampu meningkatkan dan menjaga kesuburan
tanah, menekan pertumbuhan bakteri penyakit,
sehingga akar, daun, batang dan bunga akan tumbuh
dan berkembang secara baik dan optimal. Karena
mengandung mikroba/mikroorganisme, maka pupuk
ini merupakan pupuk biologi (bio fertilizer).
Pupuk Organik Cair MASAGRI® memiliki kandungan
hara yang lengkap, bahkan juga terdapat senyawa-
senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman,
seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-
senyawa organik lain.
Nutrisi yang terdapat dalam Pupuk Organik Cair
MASAGRI® sebagian besar terdiri atas gugus gula
sederhana dan protein dengan reaksi lanjutan
berupa asam amino, asam organik, vitamin, hormon
pertumbuhan (auxin giberilin) unsur makro-mikro.
Unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk mendorong
pertumbuhan dan kesehatan tanaman yang optimal
dan berkelanjutan, hingga dapat meningkatkan hasil
panen.
Pengenalan Produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
4Pupuk Organik Cair MASAGRI®
awal produksi. Hal ini penting untuk menjaga
kemungkinan penyebaran mikroba patogen seiring
dengan penyebaran produk Pupuk Organik Cair
MASAGRI®.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® menggunakan
mikroba alami asli Indonesia. Hal ini ditujukan
untuk mempermudah penyesuaian mikroba
tersebut dengan kondisi tanah dan iklim Indonesia
sehingga efektivitas pupuk akan lebih baik. Selain
itu, dari sisi ekologi
(keanekaragaman hayati),
penggunaan mikroba
alami asli Indonesia akan
melestarikan mikroba
bermanfaat yang memiliki
tempat hidup di Indonesia.
MANFAAT DAN
KEGUNAAN PUPUK
ORGANIK CAIR MASAGRI®
Memperbaiki, menjaga dan meningkatkan•	
kesuburan tanah serta memperpanjang siklus
unsur hara dalam tanah.
Mengurangi pencemaran lingkungan oleh residu•	
kimia sintetis.
Meningkatkan mutu dan bobot hasil panen,•	
Menekan pertumbuhan bakteri penyakit (E.Coli•	
dan Salmonella),
Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap•	
hama/penyakit, baik pada tanaman maupun
media tanam (tanah).
Memperbanyak jumlah, daya serap dan kekuatan•	
akar, merangsang pertumbuhan pucuk baru
serta memacu pertumbuhan daun, bunga/buah.
Menghemat penyerapan hara/nutrisi dan•	
menjaga ketersediaan NPK dan unsur lain.
Meningkatkan keragaman populasi•	
mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah
dan tanaman
Menekan biaya produksi dan penggunaan•	
pupuk kimia sampai dengan 50%.
KANDUNGAN UNSUR DAN MIKROORGANISME
BERMANFAAT
Pupuk Cair Organik MASAGRI® mengacu kepada
analisa dan penelitian berbagai jenis tanaman,
sehingga menghasilkan pupuk organik yang bersifat
memperbaiki tanah (soil conditioner).
Pengenalan Produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® untuk
memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat
pemakaian pupuk kimia bertahun-tahun. Selain itu
Pupuk organik ditujukan untuk menggemburkan
tanah kembali, berbagai mikroba dan bakteri
yang terdapat dalam pupuk organik akan mampu
melarutkan dan mengikat zat-zat yang dibutuhkan
tanah, agar produktifitasnya meningkat.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah melewati uji
mutu yang dilakukan oleh
Balai Penelitian Tanah
Kementerian Pertanian
RI baik kandungan unsur
hara maupun keamanan
dari mikroba patogen yang
merugikan seperti E Coli
dan Salmonella serta lulus
uji terap (efektivitas) yang
dilakukan oleh Fakultas
Pertanian Institut Pertanian
Bogor.
Selain itu, Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah
terdaftar dan resmi memiliki ijin peredaran yang
berupa nomor pendaftaran pupuk yang dikeluarkan
oleh Kementerian Pertanian RI nomor L 905/
ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011. Oleh karenanya,
selain sudah melewati pengujian serta dinyatakan
aman dan memenuhi standar persyaratan yang
berlaku maka Pupuk Organik Cair MASAGRI®
merupakan pupuk resmi yang legal untuk diedarkan
di seluruh wilayah Republik Indonesia.
PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI® DAN PUPUK
ORGANIK CAIR MEREK LAIN
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Pupuk Organik
Cair MASAGRI® dihasilkan melalui proses fermentasi.
Oleh karena itu, secara umum Pupuk Organik Cair
MASAGRI® memiliki persamaan dengan pupuk
organik cair merek lain yang memproduksi dengan
pola fermentasi.
Perbedaan dengan pupuk merek lain adalah pada
bahan baku dan mikroba yang digunakan.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® menggunakan bahan
baku alami bukan limbah sehingga memastikan
tidak ada potensi kontaminasi mikroba patogen/
merugikan seperti E Coli dan Salmonella dari proses
Pupuk Cair Organik
MASAGRI® Bersifat
Memperbaiki Tanah
(Soil Conditioner)
5Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Pengenalan Produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Kandungan Unsur Hara Makro dan Mikro Pupuk
Organik Cair MASAGRI® adalah N, P, K, Fe, Mn, Cu,
Zn, B, Co, MO. Sementara itu kandungan logam
berat seperti AS, Hg, Pb dan Cd tidak ditemukan
dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® (diuji oleh
Laboratorium Balittanah Kementerian Pertanian RI)
sehingga pupuk ini aman bagi tanaman dan hasil
panen yang akan dikonsumsi.
Kontrol biologis Pupuk Organik Cair MASAGRI®
terhadap mikroba patogen (seperti Salmonella dan
E.Coli) dapat berlangsung karena mikroorganisme
bermanfaat (beneficial microorganism) yang
terkandung di dalamnya. Hal ini dibuktikan oleh
pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium
Biologi dan Kesehatan Tanah Balittanah Kementerian
Pertanian RI dimana tidak ditemukan adanya koloni
mikroba patogen dalam kandungan Pupuk Organik
Cair MASAGRI®.
Adapun kandungan mikrooganisme bermanfaat
(beneficial microorganism) yang terkandung dalam
Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah: Laktobasilus
sp., Mikroorganisme Fotosintetik, Mikroorganisme
Penambat N, Mikroorganisme Pelarut Fosfat,
Mikroorganisme Selulolitik, Ragi dll, Vitamin (Anti
Oksidan), Asam Amino, Asam Laktat, Hormon,
Antibiotik Alami dan nutrisi organik terlarut.
Secara garis besar kandungan mikroorganisme
bermanfaat yang terdapat dalam Pupuk Organik Cair
MASAGRI® adalah sebagai berikut:
Bakteri Penambat“N”•	 (N~Fixing Bacteria), yang
berfungsi menambat Nitrogen dari udara (78%)
dan mengubah menjadi tersedia bagi tanaman
(Ammonia/Nitrat)
Bakteri Pelarut Fosfat•	 (Solubizing Phospate
Bacteria), yang berfungsi untuk melarutkan
Fosfat (dan Kalium) yang terkandung di dalam
tanah yang terikat oleh ikatan mineral liat yang
terakumulasi secara alami.
Bakteri Fotosintesis•	 (Photosinthetic Bacteria).
Bakteri ini membantu ketersedian energi bagi
mikroorgaisme dan aktivitas fisika, kimia dan
biologis di media tanam agar berlangsung secara
berkelanjutan dan optimal.
Jamur Selulolisis•	 (Cellulolitic Fungus), yang
memiliki kemampuan tinggi mempercepat
penguraian materi-materi organik (selulosa/
hemiselulosa) dan bersifat aerob/anaerob.
Kapang & Khamir (Yeast),•	 yang merupakan
fungi yang memiliki enzim bioaktif yang
menghasilkan bermacam-macam antibiotik
alami.
Bakteri Asam Laktat (•	 Lactid Acid Bacteria) yang
mampu menormalkan pH tanah, penguraian
materi organik dan memiliki kemampuan
menekan pertumbuhan bakteri penyakit/ hama.
Nutrisi Organik Terlarut•	 (Enrichment) dalam
bentuk gugus gula sederhana, protein, asam
amino, dan berbagai macam mineral yang
membantu tanaman dalam menghasilkan
hormon pertumbuhan, antibiotik alami, auxin,
giberillin dan lain sebagainya.
Detaildanambangbatasorganikbisadilihatdiwww.masagri.com/organik
*	 Analisis Lab. Balittanah DEPTAN
	 No. 2643/2010 dan No. 3178/2010
**	Analisis Lab. Biologi & Kesehatan
	 Tanah, Balittanah DEPTAN
	 No. 324/PH/10/2010
PH			 4,47
C-organik			 5,82	 %
Total N			 0,09	 %
	 N-organik 			 0,03	 %
	 N-NH4 			 0,04	 %
	 N-NO3 			 0,02	 %
P2O5			 1,14	 %
K2O			 0,37	 %
Fe			 62 	ppm
Mn			 7 	 ppm
Cu			 4 	 ppm
Zn			 2 	 ppm
B				 0,2	ppm
Co			 <0,02	ppm
Mo			 <0,7	 ppm
As, Hg, Pb, Cd		 - (td)
Mikroba pathogen **
E. coli			 0 	 MPN/mL
Salmonella sp.		 0 	 MPN/ML
KADAR *
6Pupuk Organik Cair MASAGRI®
SERTIFIKAT UJI MUTU
Pengenalan Produk
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
7Pupuk Organik Cair MASAGRI®
P
upuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia
memiliki persamaan memberikan pasokan
unsur hara guna melengkapi ketersediaan
unsur hara untuk mendukung pertumbuhan
tanaman dan meningkatkan hasil tanaman.
Meskipun memiliki persamaan fungsi, Pupuk Organik
Cair MASAGRI® dan pupuk kimia memiliki perbedaan
mendasar dalam aspek proses produksi dan
perlakuan terhadap tanah.
PERBEDAAN PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI®
DAN PUPUK KIMIA
Pupuk kimia diproduksi melalui proses kimia buatan
untuk menghasilkan unsur-unsur yang mendukung
pertumbuhan tanaman. Pupuk kimia bisa dalam
bentuk pupuk tunggal maupun pupuk majemuk.
Sementara Pupuk Organik Cair MASAGRI® diproduksi
melalui proses alami yang dilakukan oleh mikroba-
mikroba bermanfaat bagi tanah dan menjadi
pupuk majemuk dimana semua unsur yang
dibutuhkan tanaman tersedia ditambah dengan
adanya kandungan mikroba bermanfaat yang
akan membantu memperbaiki, menjaga bahkan
meningkatkan kesuburan tanah.
Perbedaan penting namun sangat mendasar antara
Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia
adalah pada perlakuan terhadap tanah.
Pupuk kimia memasok nutrisi langsung ke tanaman
dengan memberikan unsur yang dibutuhkan
tanaman baik unsur makro maupun mikro. Dengan
pasokan langsung, maka tanaman mendapatkan
unsur yang dibutuhkan tanpa melalui proses biologis
dan kimia dalam tanah. Hal ini dilakukan karena
kebutuhan akan hasil tanaman terutama tanaman
pangan yang meningkat seiring dengan peningkatan
populasi penduduk. Penggunaan pupuk kimia
semakin lama menjadi semakin dominan untuk
mengejar kuantitas produksi. Penurunan kuantitas
hasil diantisipasi dengan peningkatan dosis pupuk.
Padahal, efisiensi serapan hara secara umum adalah
untuk N = 40-60% , P = 15-20% dan K = 40-60%. Hara
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
dan Pupuk Kimia02
8Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
dan Pupuk Kimia
yang hilang dapat disebabkan karena menguap,
terbawa air limpasan dan erosi, atau mengendap
dan terakumulasi di dalam liat tanah yang tidak bisa
diserap oleh tanaman.
Disadari atau tidak, tanpa adanya perlakuan yang
cukup bagi tanah akan menyebabkan tanah menjadi
jenuh dan semakin tidak subur.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® mengandung
bahan-bahan organik yang menjadi sumber nutrisi
tanah untuk mendukung proses mikroorganisme
bermanfaat yang ada di dalam tanah serta sumber
nutrisi bagi tanaman.
Dengan dukungan
yang diberikan pada
mikroorganisme
bermanfaat, maka
proses biologi dalam
tanah menjadi
aktif yang pada
akhirnya akan
menghasilkan nutrisi
bagi tanaman. Selain
itu, Pupuk Organik
Cair MASAGRI®
mengandung bio-
aktivator, berupa
bakteri pengurai yang berfungsi mengurai bahan-
bahan organik dalam proses pengomposan. Proses
pengomposan akan menghasilkan nutrisi tanah yang
dapat diserap kembali oleh tanaman.
Pada akhir proses produksi, mikroba bermanfaat
yang ada dikondisikan dalam keadaan dormant
(tidur) yang akan aktif ketika dimasukkan ke tanah.
Mikroba ini akan memperkaya kandungan mikroba
yang ada dan mempercepat proses biologi dan kimia
dalam tanah.
Namun demikian, perbedaan perlakuan atas tanah
tersebut justru menjadi hal yang saling melengkapi
dalam meningkatkan efisensi pemupukan.
EFISIENSI PEMUPUKAN DAN EFISIENSI BIAYA
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa efisiensei
serapan hara, terutama unsur N, P dan K relatif
rendah dibandingkan dengan pasokan yang
diberikan oleh pupuk kimia. Pupuk Organik Cair
MASAGRI® meningkatkan efisensi pemupukan
melalui dengan melalui proses penambatan unsur N,
pelarutan unsur P dan K dari liat tanah.
Kandungan bakteri penambat N dalam Pupuk
Organik Cair MASAGRI® berfungsi menambat nitogen
dari udara dan mengubahnya menjadi tersedia bagi
tanaman dalam bentuk amonia/nitrat. Sementara
kandungan bakteri pelarut fosfat berfungsi
melarutkan fosfat dan kalium yang terkandung
maupun yang terakumulasi di dalam liat tanah.
Dengan demikian ketersediaan hara dalam tanah
meningkat dan akan meningkatkan efisiensi
serapan hara oleh
tanaman. Peningkatan
efisensi hara
dapat mengurangi
kebutuhan akan
pupuk kimia. Pupuk
Organik Cair MASAGRI®
dapat dikombinasikan
dengan pupuk
kimia sehingga
kesuburan tanah
dapat dikembalikan
secara bertahap,
efisiensi pemupukan
dapat terjadi yang
berdampak pada efisensi biaya pemupukan dengan
tetap mempertahankan produktivitas lahan.
PENGUJIAN KOMBINASI PUPUK KIMIA
(Pengujian oleh Institut Pertanian Bogor)
Untuk menilai sejauh mana efisiensi pemupukan dan
efisiensi biaya penggunaan kombinasi Pupuk Organik
Cair MASAGRI® dan pupuk kimia maka dilakukan
pengujian aplikasi (uji terap) oleh Departemen
Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB
Bogor di Kebun Percobaan IPB, Pasir Sarongge, Kec.
Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat.
Uji terap yang sepenuhnya dilakukan oleh
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian IPB Bogor dengan peneliti utama Dr.
Ir. Sugiyanta, MSi. juga bertujuan untuk melihat
efektivitas Pupuk Organik Cair MASAGRI® terhadap
peningkatan produksi pertanian.
Hasil uji terap menunjukkan bahwa aplikasi Pupuk
Organik Cair MASAGRI® dengan pupuk kimia dapat
Kombinasi Pupuk
Kimia dan Pupuk
Organik Cair MASAGRI®
Berdampak pada
Efisiensi Pemupukan
dan Efisiensi Biaya
9Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
dan Pupuk Kimia
meningkatkan hasil tanaman (produktivitas) serta
pertumbuhan tanaman (jumlah daun dan tinggi
tanaman). Hal ini menunjukkan bahwa Pupuk
Organik Cair MASAGRI® lebih efisien dan efektif
dalam pertumbuhan tananan yang berdampak
pada peningkatan produktivitas. Untuk data hasil
pengujian lihat tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 pada
halaman 10.
Adapun analisis usaha tani yang dilakukan
berdasarkan data hasil tanaman menunjukkan
bahwa penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®
meningkatkan rasio pendapatan terhadap biaya
yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya
keuntungan yang diperoleh. Untuk data analisis
usaha tani lihat tabel 4 pada halaman 10.
Dari data-data pengujian dipastikan bahwa
penggunaan kombinasi Pupuk Organik Cair
MASAGRI® dengan pupuk kimia tidak mengorbankan
produktivitas. Bahkan dalam kombinasi 1 dosis
Pupuk Organik Cair MASAGRI® + 1/2 dosis pupuk
kimia memberikan hasil tertinggi. Kombinasi
tersebut menjadi dasar bahwa Pupuk Organik Cair
MASAGRI® dapat menghemat pupuk kimia sampai
dengan 50% atau setengah dari dosis biasa.
Selain penghematan, kesuburan tanah akan ikut
meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas
biologi dalam tanah.
ANJURAN PENGURANGAN DOSIS PUPUK KIMIA
Masing-masing daerah memiliki tingkat ketersediaan
hara dan populasi mikroorganisme bermanfaat
yang berbeda. Oleh karena itu penyesuaian di
masing-masing daerah dapat dilakukan dengan
memperhatikan kebiasaan dan rekomendasi
pemupukan setempat.
Karena faktor perbedaan tersebut, maka untuk
pemupukan dengan kombinasi pupuk kimia,
pengurangan dosis pupuk kimia dianjurkan
dilakukan secara bertahap sampai dengan
maksimum yang dianjurkan. Pengurangan bertahap
dapat dilakukan dalam minimal 2 kali masa tanam
atau untuk tanaman berumur panjang dilakukan
setelah 2 kali pemupukan.
Adapun anjuran pengurangan pupuk kimia ini adalah
sebagai berikut:
Untuk tanaman dengan masa tanam singkat•	
atau memiliki batang lunak seperti sayuran,
tanaman hias dll. dianjurkan pengurangan
dilakukan sampai maksimum 50%
Untuk tanaman dengan masa tanam sedang•	
(di bawah 1 tahun) dianjurkan pengurangan
dilakukan sampai maksimum 40%
Untuk tanaman tahunan, berbatang keras atau•	
tanaman dengan masa tanam lama (di atas
1 tahun) dianjurkan pengurangan dilakukan
sampai maksimum 30%.
Anjuran pengurangan di atas mempertimbangkan
kebutuhan tanaman akan unsur hara makro-mikro
dan tuntutan mempertahankan atau meningkatkan
produktivitas lahan. Dengan penggunaan sesuai
anjuran di atas, maka produktivitas lahan tidak akan
turun meskipun penggunaan pupuk kimia dikurangi.
Jenis Tanaman Contoh Maks
Tanaman berumur pendek
atau berbatang lunak
Sayuran, tanaman
hias dll.
50%
Tanaman berumur sedang
< 1 tahun
Singkong, Jagung
dll.
40%
Tanaman berumur lama Sawit, Kopi, Kayu dll. 30%
10Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
dan Pupuk Kimia
*)	 Dikutip dari Laporan Akhir Uji Lapangan Efektivitas Pupuk Organik Cair Merk MASAGRI pada Tanaman Caisim, IPB 2011.
**)	 MST = Minggu Setelah Tanam.
Perlakuan
Hasil/Tanaman
(g)
Hasil/Petak
(kg)
Dugaan Hasil/Ha
(kg/ha)
Kontrol (tanpa pupuk organik cair) 110,0 6,6 2.666
Pembanding (dengan pupuk organik cair lain) 170,0 13,.6 5.466
0.5 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 183,3 14,0 5.600
0.75 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 193,3 15,3 6.133
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 226,6 18,0 6.133
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.75 NPK 203,3 13,0 5.200
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.5 NPK 265,0 20,0 8.000
Tabel 1. Pengaruh Pupuk Organic Cair MASAGRI® terhadap Hasil Tanaman (Produktivitas) *)
Perlakuan
Tinggi Tanaman (cm)
3 MST
4
MST
5
MST
Kontrol 12.9 24.4 35.3
Pembanding 18.1 31.8 41.4
0.5 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 17.0 29.3 40.4
0.75 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 17.5 29.4 39.1
1 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 19.8 29.4 46.4
1 Pupuk MASAGRI + 0.75 NPK 19.1 33.46 44.9
1 Pupuk MASAGRI + 0.5 NPK 19.9 25.3 44.9
Tabel 3. Pengaruh terhadap Tinggi Tanaman *)
Perlakuan
Jumlah Daun
3
MST
4
MST
5
MST
Kontrol 4.3 6.5 8.3
Pembanding 5.4 7.6 9.6
0.5 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 5.1 7.7 10.0
0.75 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 4.8 8.0 10.5
1 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 6.0 8.6 10.8
1 Pupuk MASAGRI + 0.75 NPK 5.6 8.5 10.9
1 Pupuk MASAGRI + 0.5 NPK 6.1 8.9 11.0
Tabel 2. Pengaruh terhadap Jumlah Daun *)
Perlakuan Biaya (Rp)
Pendapatan
(Rp)
Keuntungan
(Rp)
R/C Rasio
Kontrol (tanpa pupuk organik cair) 4.985.000 5.332.000 347.000 1,07
Pembanding (dengan pupuk organik cair lain) 5.397.500 10.932.000 5.534.500 2,03
0.5 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.335.000 11.200.000 5.865.000 2,10
0.75 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.374.000 12.266.000 6.892.000 2,28
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.410.000 12.266.000 6.856.000 2,27
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.75 NPK 5.003.750 10.400.000 5.396.250 2,08
1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.5 NPK 4.597.500 16.000.000 11.402.500 3,48
Tabel 4. Analisis Usaha Tani Perlakuan Pupuk Organic Cair MASAGRI® *)
11Pupuk Organik Cair MASAGRI®
pada semua tahapan mulai dari pengolahan lahan
sebelum penanaman, pembibitan dan pemeliharaan
tanaman.
Pupuk ini merupakan konsentrat yang sebelumnya
harus dicampurkan dengan air bersih sebelum
digunakan. Sebelum melakukan pencampuran,
faktor penting yang harus diperhatikan adalah
mengusahakan tempat pencampuran dan alat
semprot / alat siram yang digunakan bersih dan
steril. Apabila menggunakan alat bekas penggunaan
pestisida, herbisida atau fungisida, sebaiknya dicuci
sampai bersih terlebih dahulu.
Kebersihan alat ini untuk mengindari kontaminasi
racun yang dapat membunuh mikroba yang
terkandung pada Pupuk Organik Cair MASAGRI® yang
berakibat pada menurunnya kemampuan/efektifitas
pupuk ini.
Adapun rekomendasi waktu penyemprotan yang
baik dilakukan pada pagi hari (sebelum pukul
09.30) atau sore hari (sesudah pukul 16.00). Hal ini
dikarenakan pada waktu tersebut stomata daun
sedang terbuka.
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®03
P
upuk Organik Cair MASAGRI® dapat
diaplikasikan pada berbagai macam tanaman.
Selain fungsi memberikan unsur makro
dan mikro, Pupuk Organik Cair MASAGRI® sangat
bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman serta meningkatkan memperbaiki dan yang
terpenting adalah menjaga kesuburan tanah pada
lahan dimana tanaman berada.
Petunjuk penggunaan ini merupakan garis besar
anjuran dan bukan merupakan metode baku
penggunaan. Penggunaan dapat menyesuaikan
dengan kondisi, kebiasaan dan pengetahuan lokal
setempat. Selain itu, kodisi kesuburan tanah dan
iklim juga dapat mempengaruhi aplikasi pupuk ini
di lapangan. Penambahan dosis dan frekuensi tidak
akan berdampak negatif pada tanaman dan tanah.
PETUNJUK UMUM PEMAKAIAN
Pupuk Organik Cair MASAGRI® tidak mengandung
mikroba berbahaya dan racun kimia sehingga aman
digunakan baik bagi manusia maupun bagi tanaman.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat digunakan
Tanaman Pangan
Padi, Jagung, Singkong, Kedelai,
Kacang-kacangan dll.
Tanaman Perkebunan
Sawit, Tebu, Cokelat, Cengkeh,
Kelapa, Karet, Vanili dll.
Tanaman Buah dan Hortikultura
Buah-buahan (Mangga, Rambutan dll), Biofar-
maka (Jahe dll), Sayuran (Sawi, Cabe dll)
Tanaman Hias dan Taman
Anthurium, Adenium, Aglaonema, Sansevieria,
Rumput taman dll.
Tanaman Kehutanan / Penghijauan
Sengon, Pinus, Jati, Akasia, Angsana,
Mahoni, Meranti dll.
12Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Diamkan selama 3-5 hari, baru kemudian•	
digunakan. Jika volume pupuk kandang yang
digunakan cukup banyak dan tempat terbatas,
maka usahakan mengaduk pupuk kandang
tersebut setiap hari (lapisan atas ke bawah
dan sebaliknya) untuk membuang gas yang
terbentuk karena proses penguraian.
PETUNJUK PENYEMPROTAN / PENYIRAMAN
Larutan MASAGRI® (campuran Pupuk Organik•	
Cair MASAGRI® dengan air) disemprotkan merata
pada batang, daun (bagian atas dan bawah)
bunga, buah serta tanah sampai lembab.
Untuk tanaman yang tinggi, semprotkan secara•	
merata pada batang 60 cm ke bawah hingga ke
tanah dan sekeliling pangkal batang.
Untuk memaksimalkan hasil, sebaiknya•	
pemupukan dilakukan sesuai dengan frekuensi
yang dianjurkan.
Penggunaan akan lebih efektif jika tanah diberi•	
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
PETUNJUK PENCAMPURAN DENGAN AIR
Kocok botol/jerigen Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® terlebih dahulu.
Buat larutan MASAGRI® dengan mencampurkan•	
10 ml Pupuk Organik Cair MASAGRI® (setara
dengan 1 tutup botol kemasan 250 ml atau 1
liter) dengan 1-2 liter air. 1 liter Pupuk Organik
Cair MASAGRI® setara dengan 100 - 200 liter
larutan MASAGRI®
Untuk lahan dengan kebutuhan pupuk kimia•	
tinggi, gunakan 1 liter air. Untuk lahan dengan
kebutuhan pupuk kimia lebih rendah, gunakan
2 liter air.
Jika melakukan pencampuran di luar, tuangkan•	
pupuk sesuai takaran ke dalam air lalu diaduk
agar larutan pupuk merata dalam air.
Jika pencampuran dilakukan di tangki•	
penyemprot, masukkan pupuk terlebih dahulu
ke dalam tangki, setelah itu baru air. Hal ini
dilakukan agar pupuk tersebut merata tercampur
dengan air. Gambaran pencampuan di tangki
dapat dilihat pada tabel di samping,
Jangan melakukan pencampuran dengan•	
pestisida kimia karena akan mengurangi
efektivitas Pupuk Organik Cair MASAGRI®.
PETUNJUK PERLAKUAN BIBIT
Untuk perlakuan bibit, campuran larutan•	
MASAGRI® adalah 10 ml Pupuk Organik Cair
MASAGRI® dengan 5 liter air. Jangan membuat
larutan dengan dosis yang lebih tinggi.
Untuk bibit dalam bentuk batang, direndam•	
pada larutan MASAGRI® selama 3-5 jam.
Untuk bibit dengan bentuk biji, direndam pada•	
larutan MASAGRI® selama semalam.
Untuk bibit dengan bentuk tanaman, disemprot•	
seluruh bagian tanaman dan media tanam.
Setelah pendaman, tiriskan kemudian angin-•	
anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam.
PETUNJUK PERLAKUAN PUPUK KANDANG
Dianjurkan untuk pupuk kandang yang akan•	
digunakan terlebih dahulu difermentasi dengan
cara disemprot sampai lembab menggunakan
larutan MASAGRI®(campuran Pupuk Organik
Cair MASAGRI® dengan air) untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan
mikroba merugikan.
Kapasitas
tangki
Takaran per tangki
Jumlah tangki per
1 L pupuk
5 Liter
3-5 tutup botol /
30-50 ml
20-40 tangki
8 Liter
4-8 tutup botol /
40-80 ml
12-25 tangki
11 Liter
6-11 tutup botol /
60-110 ml
9-18 tangki
14 Liter
7-14 tutup botol/
70-140 ml
7-14 tangki
15 Liter
8-15 tutup botol/
80-150 ml
6-13 tangki
16 Liter
8-16 tutup botol
80-160 ml
6-12 tangki
17 Liter
9-17 tutup botol/
90-170 ml
5-11 tangki
18 Liter
9-18 tutup botol/
90-180 ml
5-11 tangki
20 Liter
10-20 tutup botol
100-200ml
5-10 tangki
25 Liter
12-25 tutup botol
120-250ml
4-8 tangki
13Pupuk Organik Cair MASAGRI®
TANAMAN PADI
Pola Tanam: Pindah Tanam
Perlakuan bibit:
Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L
air selama semalam. Tiriskan kemudian angin-
anginkan sampai kering dan bibit siap ditabur /
ditanam pada lahan pembibitan.
Bibit ditaburkan di area semai (nol hari / mulai•	
perhitungan hari). Akan lebih baik jika lahan
semai menggunakan kompos yang telah
disemprot larutan MASAGRI®.
Setiap minggu, bibit disemprot larutan Pupuk•	
Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10
ml + 1-2 liter air sampai bibit siap pindah tanam
ke lahan pendewasan.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan pendewasaan 2 hari sebelum bibit
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
kompos yang sebelumnya telah disemprot /
disiram larutan MASAGRI®.
PETUNJUK PENYIMPANAN
Simpan Pupuk Organik Cair MASAGRI® di•	
tempat kering yang tidak terkena sinar matahari
langsung. Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama. Bila
sedang tidak digunakan, botol harus tertutup
rapat.
Pada saat penyimpanan kemungkinan kemasan•	
Pupuk Organik Cair MASAGRI® akan sedikit
menyusut karena proses mikroba di dalamnya.
dipindahkan ke lahan pendewasaan.
Dapat juga disemprotkan bersamaan dengan•	
olah tanah/pembajakan.
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap 15 hari pada tanaman dan tanah hingga
menjelang pembungaan atau masak susu/malai.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Pola Tanam: Tabur (Tabela)
Pola tanam tabur / tabela adalah cara menanam
dimana lahan pembibitan sekaligus menjadi lahan
pendewasaan (hanya satu lahan pemeliharaan).
Semua tahapan dilakukan seperti pada•	
penanaman dengan pola pindah tanam
dengan perbedaan pada perlakuan jadwal
penyemprotan.
Selain penyemprotan dilakukan setiap 15 hari,•	
pada hari ke 40 tanaman disemprot lagi (selang
10 hari).
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
Hal ini bukan merupakan kerusakan pada
kualitas pupuk. Untuk mengembalikan bentuk
kemasan dapat dilakukan dengan membuka
tutup dalam kemasan (botol/jerigen) sebentar
sampai kemasan kembali ke bentuknya dan
menutup rapat kembali kemasan.
Pada saat penyimpanan akan muncul lapisan•	
putih pada bagian atas cairan yang merupakan
ragi/yeast yang dihasilkan dari proses fermentasi
di dalamnya. Hal ini bukan merupakan kerusakan
pada kualitas pupuk.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah tidak dapat•	
digunakan lagi jika telah berbau busuk (tidak
beraroma khas asam organik).
14Pupuk Organik Cair MASAGRI®
TANAMAN JAGUNG
Perlakuan bibit:
Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L
air selama semalam. Tiriskan kemudian angin-
anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan bersamaan dengan olah tanah.
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap 15 hari pada tanaman dan tanah.
Sebaiknya tanah digemburkan terlebih dahulu.•	
Lahan diusahakan dalam kondisi basah sebelum•	
dilakukan penyemprotan dengan larutan
Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air. Akan
lebih baik lahan disiram terlebih dahulu atau
penyemprotan dilakukan setelah hujan atau
pada pagi hari sebelum pukul 07.00.
Tiap kali penyemprotan dianjurkan diulang•	
sebanyak 3x.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI®
per hektar: 5-7 Liter
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
TANAMAN SINGKONG
Perlakuan bibit:
Rendam bibit (seluruh batang) pada larutan•	
Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan
takaran 10 ml + 5 L air selama 3 jam. Tiriskan
kemudian angin-anginkan sampai kering dan
bibit siap ditanam.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan bersamaan dengan olah tanah
3 hari sebelum tanam, dianjurkan memberikan•	
pupuk kandang/kompos yang sudah
difermentasi pada setiap lubang tanam.
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2
liter setiap 2 bulan (bulan kedua, keempat dan
keenam) pada tanaman dan tanah.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI®
per hektar: 5-7 Liter
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
15Pupuk Organik Cair MASAGRI®
TANAMAN TEBU
Perlakuan bibit:
Rendam bibit (seluruh batang) pada larutan•	
Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan
takaran 10 ml + 5 L air selama 3 jam. Tiriskan
kemudian angin-anginkan sampai kering dan
bibit siap ditanam.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan bersamaan dengan olah tanah.
Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit bisa•	
melekat ke tanah. Satu hari setelah tanam
lakukan penyiraman jika tidak turun hujan.
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap 1-2 bulan pada tanaman dan tanah.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI®
per hektar: 5-7 Liter
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
TANAMAN SAYURAN
Perlakuan bibit:
Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L
air selama semalam. Tiriskan kemudian angin-
anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam.
Setiap minggu bibit disemprot dengan larutan•	
Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan
takaran 10 ml + 1-2 liter, sampai bibit siap untuk
pindah tanam.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan bersamaan dengan olah tanah
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap minggu secara merata pada daun dan
tanah sekitar tanaman.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI®
per hektar: 3-5 Liter
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
16Pupuk Organik Cair MASAGRI®
TANAMAN HIAS
Perlakuan bibit:
Bibit direndam pada larutan Pupuk Organik•	
Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5
L air. Bibit dalam bentuk biji direndam selama
semalam, bibit dalam bentuk batang direndam
selama 3 jam. Tiriskan kemudian angin-anginkan
sampai kering dan bibit siap ditanam.
Pengolahan media tanam:
Media tanam selain tanah yang akan digunakan•	
disarankan untuk difermentasi terlebih dahulu
menggunakan larutan Pupuk Organik Cair
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air dan didiamkan selama 3-4 minggu. Setiap 3-7
hari media diaduk untuk mengeluarkan gas yang
ada karena proses fermentasi.
Untuk tanah digemburkan terlebih dahulu•	
dan disiramkan larutan Pupuk Organik Cair
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air.
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap minggu pada tanaman dan media tanam.
Media tanam diusahakan dalam kondisi basah•	
sebelum dilakukan penyemprotan dengan
larutan Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
TANAMAN SAWIT
Perlakuan bibit:
Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L
air selama semalam. Tiriskan kemudian angin-
anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam.
Bibit disemprot dengan larutan Pupuk Organik•	
Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml +
1-2 liter 4 kali dalam setahun, sampai bibit siap
untuk pindah tanam.
Pengolahan tanah:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
air pada lahan bersamaan dengan olah tanah
Pemeliharaan:
Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair•	
MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter
setiap 3-4 bulan (TBM) atau setiap 4-6 bulan (TM)
pada tanaman dan tanah.
Penyemprotan dapat juga dilakukan•	
berbarengan dengan pemupukan biasa.
Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI®
per hektar: 5-7 Liter
Catatan:
Aplikasi Pupuk Organik Cair MASAGRI® akan terlihat•	
nyata pada saat musim trek.
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menggunakan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
17Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Catatan:
Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak•	
menaburkan pupuk kandang yang masih mentah
yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses
fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk
Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir
kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba
merugikan.
Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat•	
Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9).
Petunjuk Penggunaan
Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Jenis Tanaman *) Frekuensi Pemupukan **)
Total Pemakaian
per Hektar ***)
Padi, Jagung, Kedelai, Kacang-Kacangan setiap 15 hari ± 5-7 L
Tebu, Singkong setiap 1-2 bulan ± 7-10 L
Sawi, Caisim, Pakchoy, Cabe, Terong, Oyong, Tomat &
Sayuran lain
1-2 x setiap minggu ± 3-5 L
Semangka, Melon, Pisang & Tanaman semusim 1-2 x setiap minggu ± 7-10 L
Mangga, Rambutan & Tanaman tahunan setiap 1-2 bulan ± 7-10 L
Sawit, Tebu, Cokelat, Cengkeh, Kelapa, Karet, Vanili dll. 3-4 x setahun ± 7-10 L
Jahe & Tanaman biofarmaka setiap 1-2 bulan ± 3-5 L
Tanaman Hias & Rumput-rumputan setiap minggu ± 3-5 L
Sengon, Pinus, Jati, Akasia, Angsana, Mahoni, Meranti
dan tanaman sejenis
3-4 x setiap tahun ± 7-10 L
TABEL PENGGUNAAN PER JENIS TANAMAN
Keterangan:
*) 	 Jenis tanaman tidak hanya terbatas pada tabel di atas.
Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat diaplikasikan ke
tanaman-tanaman lainnya yang menggunakan tanah
sebagai media tanam.
**) 	 Frekuensi pemupukan dapat dilakukan terpisah atau
bersamaan dengan pemupukan biasa.
	 Frekuensi pemupukan dapat disesuaikan dengan situasi
dan pola pemupukan setempat.
***) 	Total pemakaian adalah total kebutuhan Pupuk Organik
Cair MASAGRI® untuk pemeliharaan tanaman per hektar
lahan dalam satu musim tanam.
18Pupuk Organik Cair MASAGRI®
Rasti Saraswati, Edi Husen & RDM Simanungkalit (editor): Metode Analisis
Biologi Tanah. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian -
Departemen Pertanian, 2007.
RDM Simanungkalit, Didi Ardi Suriadikarta, Rasti Saraswati, Diah Setyorini
& Wiwik Hartatik (editor): Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai
Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian - Departemen Pertanian,
2006.
Dr. Ir. Sugiyanta, MSi. & Yuseffa Amilia, SP: Laporan Akhir Pengujian
Lapangan Efektivitas Pupuk Organik Cair Merk MASAGRI pada
Tanaman Caisin. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian IPB, 2011.
Robet Asnawi & Ratna Wylis Arief: Teknologi Budidaya Ubi Kayu. Balai
Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian -
Departemen Pertanian, 2008.
Yuseffa Amilia: Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi
Dosis Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Padi Sawah. Departemen
Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, 2011.
Jamilin: Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk NPK Dan Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Jagung.
Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian USU, 2011.
Berbagai jurnal, makalah dan halaman web dll.
Daftar Referensi
19Pupuk Organik Cair MASAGRI®
A
Actinomycetes : Organisme peralihan antara bakteri
dan jamur yang mengambil asam amino dan
zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis
dan merubahnya menjadi antibiotik untuk
mengendalikan patogen, menekan jamur dan
bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan
khitin yaitu zat esential untuk pertumbuhannya.
Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi
yang baik bagi perkembangan mikroorganisme
lain.
Aerob: Kondisi tersedia oksigen.
Anaerob: Kondisi tanpa oksigen.
Asam amino : Diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai penyusun protein atau sebagai
kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut
esensial bagi suatu spesies organisme apabila
spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak
mampu memproduksi sendiri atau selalu
kekurangan asam amino yang bersangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu
harus memasoknya dari luar (lewat makanan).
Asam humik / asam humat dan asam fulvat : Zat
aktif dalam humus yang berperan terhadap
kesuburan tanah.
Asam organik : Asam organik merupakan komponen
khusus yang dibentuk tanaman untuk
melakukan tugas tertentu. Terdapat ratusan
jenis asam organik dalam tanaman dengan
fungsi yang berlainan, mulai dari penyerapan
nutrisi, pengendalian hama/penyakit, hingga
menciptakan aroma tertentu dari buah yang
dihasilkan. Memberikan tambahan asam organik
tetentu kadang diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan. Misalnya: Asam sitrat untuk
meningkatkan efisiensi pupuk NPK.
Auxin : Lihat ZPT
Anti Oksidan : Molekul yang mampu menghambat
oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi
kimia yang mentransfer elektron dari suatu
zat ke agen oksidator. Reaksi oksidasi dapat
menghasilkan radikal bebas. Pada gilirannya,
ini radikal dapat memulai reaksi berantai.
Ketika reaksi berantai terjadi dalam sel, dapat
Daftar Istilah
menyebabkan kerusakan atau kematian sel.
B
Bahan organik: Mencakup semua bahan yang berasal
dari jaringan tanaman dan hewan, baik yang
hidup maupun yang telah mati, pada berbagai
tahapan dekomposisi/perombakan.
Bakteri : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak
memiliki inti sel sejati.
Bibit : Semua bagian tanaman yang digunakan untuk
perbanyakan/ perkembangbiakan
Bioaktivator: Mengandung mikroba perombak yang
dipakai dalam proses pengomposan.
Bioteknologi : Teknologi yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk
yang berharga bagi manusia.
D
Demplot: Demontrasi plot / petak percontohan
Dosis : Takaran pupuk atau pestisida yang diberikan
seluruhnya per satuan luas lahan
E
Enzim: Protein yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik.
E Coli : Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli
adalah salah satu jenis spesies utama bakteri
gram negatif. Pada umumnya, bakteri ini
dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi
beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat
mengakibatkan keracunan makanan yang serius
pada manusia yaitu diare berdarah.
F
Fungi: Salah satu organisme yang mencerna
makanan secara eksternal (di luar sel) dengan
mengeluarkan enzim-enzim, cara makannya
dengan mengabsorbsi nutrisi. Hidup sebagai
saprob (hidup dari bahan organik mati) atau
parasit.
Fermentasi : Proses produksi energi dalam sel dalam
20Pupuk Organik Cair MASAGRI®
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Pembuatan
tempe dan tape adalah proses fermentasi yang
sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi
menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat
berguna, mulai dari makanan, obat-obatan dan
pupuk organik cair.
Fiksasi : Pengawetan (fiksasi) adalah stabilisasi unsur
penting pada jaringan sehingga unsur tersebut
tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi
selama prosedur selanjutnya.
G
Gapoktan : Lihat Poktan
Giberilin : Lihat ZPT
H
Hara : Unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman. Teridir dari unsur hara
makro dan mikro.
Hortikultura : Berasal dari bahasa Latin hortus
(tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan
dapat diartikan sebagai budidaya tanaman
kebun sayuran, tanaman hias dll.
Humus: Material organik yang berasal dari degradasi
ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-
ranting tanaman yang membusuk (mengalami
dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus
menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi
tanah.
Hormon : Lihat ZPT
I
Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara
bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih
modern sehingga dapat meningkatkan hasil
yang diperoleh.
Insektisida : Lihat Pestisida
K
Poktan / kelompok tani : Kumpulan petani yang
dibentuk atas dasar kesamaan dan kepentingan,
kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi,
sumber daya, keakraban dan keserasian) yang
dipimpin oleh seorang ketua. Gabungan dari
Daftar Istilah
beberapa kelompok tani menjadi Gapoktan.
Kompos: Bahan organik yang telah mengalami
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai
sehingga dapat dimanfaatkan untuk
memperbaiki sifat-sifat tanah, selain itu di dalam
kompos terkandung hara-hara mineral yang
berfungsi sebagai penyedia makanan bagi
tanaman.
Kontaminasi : Pengotoran; pencemaran karena
kemasukan unsur luar.
Kontrol biologis : Pemberantasan makhluk hidup
yang merugikan dengan menggunakan musuh-
musuh alaminya.
L
Laktobasilus : Bakteri yang memproduksi asam laktat
sebagai hasil penguaraian gula dan karbohidrat
lain yang bekerjasama dengan bakteri
fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan
bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan
mikroorganisme berbahaya dan dapat
menguraikan bahan organik dengan cepat.
M
Mikroba / mikroorganisme : Organisme yang hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa,
bakteri, jamur, dan virus adalah contoh dari
mikroorganisme. Disebut juga mikroba.
Mikroorganisme Fotosintetik : Merupakan bakteri
bebas yang dapat mensintesis senyawa
nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya.
Hasil metabolir yang diproduksi dapat diserap
secara langsung oleh tanaman dan tersedia
sebagai substrat untuk perkembangbiakan
mikroorganisme yang menguntungkan.
Mikroorganisme selulotik : Merupakan mikroba
yang menghasikan enzim selulosa yang
akan mempercepat berlangsungnya proses
pembusukan bahan organik.
O
Organisme : Individu makhluk hidup, apakah seekor
hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.
21Pupuk Organik Cair MASAGRI®
P
Patogen : Material maupun organisme penyebab
penyakit.
Pertanian organik: Suatu sistem pertanian yang
mendorong kesehatan tanah dan tanaman
melalui praktek seperti pendaurulangan hara
dari bahan-bahan organik (seperti kompos dan
sampah tanaman), rotasi tanaman, pengolahan
tanah yang tepat dan menghindari penggunaan
pupuk dan pestisida sintetis.
Pestisida : Bahan pembasmi hama yang digunakan
untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau
membasmi organisme pengganggu. Tergantung
dari sasarannya, pestisida dapat berupa:
insektisida (serangga), fungisida (fungi/jamur),
rodensida (hewan pengerat/Rodentia), herbisida
(gulma), akarisida (tungau), bakterisida (bakteri),
larvasida (larva)
Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah
tertentu.
Pupuk kandang : Merupakan semua produk buangan
dari binatang peliharaan yang dapat digunakan
untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik,
dan biologi tanah.
Pupuk organik: Merupakan nama kolektif untuk
semua jenis bahan organik asal tanaman dan
hewan yang dapat dirombak menjadi hara
tersedia bagi tanaman.
R
Rendemen tebu: Kadar kandungan gula dalam
batang tebu yang dinyatakan dengan persen.
Rendemen tebu 10 %, berarti dari 100 kg tebu
yang digiling di pabrik akan diperoleh gula
sebanyak 10 kg.
Residu : Sisa materi yang terdapat dalam suatu
bahan.
Ragi (yeast) : Ragi memproduksi substansi yang
berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi.
Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh
ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan
pembelahan akar. Ragi ini juga berperan
dalam perkembangan atau pembelahan
mikroorganisme menguntungkan lain seperti
Daftar Istilah
Actinomycetes dan bakteri asam laktat.
RNA, ribonucleic acid / asam ribonuklear : RNA adalah
salah satu bentuk asam nukleat yang juga
berperan sebagai materi genetik.
S
Sintetis : Bahan yang dihasilkan melalui proses
buatan manusia.
Salmonella : Bakteri Salmonella adalah bakteri
patogen yang dapat menimbulkan penyakit
demam tifus dan gastroenteritis pada manusia.
Oleh sebab itu bakteri Salmonella tidak boleh
ada dalam bahan pangan.
Stomata : Lubang kecil atau pori-pori yang hadir di
bagian udara dari tanaman seperti pada daun,
batang, bunga. Tapi daun merupakan bagian
utama dari stomata.
Streptomycetes : Bakteri penghasil enzim
streptomisin yang bersifat racun terhadap hama
dan penyakit yang merugikan.
T
Toksik : Bersifat meracuni.
V
Varietas : Bagian dari suatu jenis yang ditandai
dengan bentuk tanaman, pertumbuhan, daun,
bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain yang dapat
dibedakan alam jenis yang sama.
Z
ZPT, Zat Pengatur Tumbuh (Hormon Tanaman)
: Kelompok molekul yang mempengaruhi
proses fisiologi tanaman (pertumbuhan,
perkembangan, diferensiasi) dalam konsentrasi
rendah. Secara garis besar ZPT terdiri dari Auxin
yang mempengaruhi perkembangan akar dan
batang, Sitokinin untuk perkembangan daun,
Giberillin untuk perkembangan buah, dan
Ethylene untuk pemasakan buah.

More Related Content

What's hot

Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematika
Sriwijaya University
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Yahya M Aji
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
tani57
 
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Yo Soemito
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organikdita wahyu
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
Rony - LIPI
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Bhakti Priatmojo
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
Nurul Farida Efriani
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia AnjaniNovia Anjani
 
Laporan kkn p-ggp
Laporan kkn p-ggpLaporan kkn p-ggp
Laporan kkn p-ggp
fikriekapambudi1
 
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut
Komoditas Pertanian di Lahan GambutKomoditas Pertanian di Lahan Gambut
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut
Siti Chaakimah
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Jean Tambunan
 
Prakarya ppt
Prakarya pptPrakarya ppt
Prakarya ppt
yopidwi12
 
10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen
Kustam Ktm
 
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di IndonesiaAnalisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Zufar Dhiyaulhaq
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapurdwinandatsania
 
Arus energi dalam agroekosistem
Arus energi dalam agroekosistemArus energi dalam agroekosistem
Arus energi dalam agroekosistem
Andrew Hutabarat
 
Teknik produksi bersih
Teknik produksi bersihTeknik produksi bersih
Teknik produksi bersih
Dhanie223
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiDaveWattimena
 

What's hot (20)

Pembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematikaPembinaan olimpiade matematika
Pembinaan olimpiade matematika
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PertanianDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
 
Pertanian Organik
Pertanian OrganikPertanian Organik
Pertanian Organik
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
 
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
Metode valuasi-ekonomi-ekosistem-lahan-pertanian (1)
 
Laporan pesti 7
Laporan pesti 7Laporan pesti 7
Laporan pesti 7
 
pertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjanipertanian organik_ Novia Anjani
pertanian organik_ Novia Anjani
 
2. perencanaan produksi
2. perencanaan produksi2. perencanaan produksi
2. perencanaan produksi
 
Laporan kkn p-ggp
Laporan kkn p-ggpLaporan kkn p-ggp
Laporan kkn p-ggp
 
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut
Komoditas Pertanian di Lahan GambutKomoditas Pertanian di Lahan Gambut
Komoditas Pertanian di Lahan Gambut
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Prakarya ppt
Prakarya pptPrakarya ppt
Prakarya ppt
 
10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen10 kerusakan produk pascapanen
10 kerusakan produk pascapanen
 
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di IndonesiaAnalisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
Analisis Bisnis Vertical Farming di Indonesia
 
eco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapureco enzyme / enzim sampah dapur
eco enzyme / enzim sampah dapur
 
Arus energi dalam agroekosistem
Arus energi dalam agroekosistemArus energi dalam agroekosistem
Arus energi dalam agroekosistem
 
Teknik produksi bersih
Teknik produksi bersihTeknik produksi bersih
Teknik produksi bersih
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 

Similar to Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI

Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikBBPP_Batu
 
BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48
BitraIndonesia
 
BITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdfBITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdf
BitraIndonesia
 
Artkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahuArtkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahu
Affandi Arrizandy
 
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxMATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
indrawicsn
 
Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
tamadtamad
 
Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021
Indra Wijaya
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
bppcandisidoarjo
 
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptxPembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
daniel muttaqin
 
Cara aplikasi megarhizo
Cara aplikasi megarhizoCara aplikasi megarhizo
Cara aplikasi megarhizo
Laila Sekar Langit
 
37. yunitha ahda lestari
37. yunitha ahda lestari37. yunitha ahda lestari
37. yunitha ahda lestari
tani57
 
Tugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfarTugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfar
RismaFitriani5
 
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptxSLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
InfluencerMuda
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
NurdinUng
 
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Dedet Naswira
 
Mater HERBAFARM
Mater HERBAFARMMater HERBAFARM
Mater HERBAFARM
Rom Doni
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
harisnibras
 

Similar to Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI (20)

Pentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk OrganikPentingnya Pupuk Organik
Pentingnya Pupuk Organik
 
BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48BITRANET edisi 48
BITRANET edisi 48
 
BITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdfBITRANET edisi 48.pdf
BITRANET edisi 48.pdf
 
Artkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahuArtkel kkn limbah cair tahu
Artkel kkn limbah cair tahu
 
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptxMATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
MATERI BIOSAKA KA_BBPOPT (1).pptx
 
Puhay penyul
Puhay penyulPuhay penyul
Puhay penyul
 
pkm
pkm pkm
pkm
 
Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021Slide eco farming 2021
Slide eco farming 2021
 
ppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.pptppt pupuk organik diperta.ppt
ppt pupuk organik diperta.ppt
 
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptxPembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
Pembuatan PPk Org [Autosaved].pptx
 
Cara aplikasi megarhizo
Cara aplikasi megarhizoCara aplikasi megarhizo
Cara aplikasi megarhizo
 
37. yunitha ahda lestari
37. yunitha ahda lestari37. yunitha ahda lestari
37. yunitha ahda lestari
 
Tugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfarTugas makalah kimfar
Tugas makalah kimfar
 
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptxSLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
SLIDE ECO FARMING REF 13 OKT 20.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805
 
Mater HERBAFARM
Mater HERBAFARMMater HERBAFARM
Mater HERBAFARM
 
Proposal pho
Proposal phoProposal pho
Proposal pho
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 

More from CNP Web Service

Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga te...
Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga  te...Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga  te...
Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga te...
CNP Web Service
 
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
CNP Web Service
 
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga SuryaPLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
CNP Web Service
 
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan UmumPJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
CNP Web Service
 
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan UmumPJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
CNP Web Service
 
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biayaLampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
CNP Web Service
 

More from CNP Web Service (6)

Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga te...
Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga  te...Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga  te...
Solar Kit - Solusi praktis penerangan dan kebutuhan minimal listrik denga te...
 
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
SHS, Solar Home System - Pembangkit listrik untuk penerangan dan kebutuhan mi...
 
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga SuryaPLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
PLTS, Pembangkit LIstrik Tenaga Surya
 
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan UmumPJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya Lithium, Penerangan Jalan Umum
 
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan UmumPJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
PJU Tenaga Surya, Penerangan Jalan Umum
 
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biayaLampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
Lampu LED, Efisien energi dan hemat biaya
 

Product Knowledge Pupuk Organik MASAGRI

  • 1. PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan www.masagri.comversi dokumen : 2.0
  • 2. PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI®Informasi Produk & Petunjuk Penggunaan Penyusun: Ir. AW Haryosusetyo Ir. Raymond Simanjorang Dapat diperbanyak dan disebarluaskan atau dikutip dengan tetap menyebutkan sumbernya. Versi Dokumen: 2.0 Penerbit: CV. Mandala Agro Swakarsa (d/h. PT. Mitra Alam Selaras) Jl. Pagaralam 28 Bandar Lampung 35141 Jl. Yupiter Utama D10/12 Cibinong 16914 Email: mas@masagri.com http://www.masagri.com Bandar Lampung, 2013
  • 3. Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah salah satu pupuk biologi yang ada di pasaran saat ini. Disebut biologi, karena selain mengandung unsur hara makro-mikro, pupuk ini mengandung berbagai mikroba hidup yang bermanfaat (beneficial microorganism). Proses produksi pupuk ini juga memanfaatkan proses alami dari mikroba-mkroba bermanfaat tersebut. Buku ini dibuat untuk mendukung program marketing Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Isi buku ini memberikan gambaran mengenai produk Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Hal-hal terorits kami pandang diperlukan karena meskipun pupuk organik, baik dalam bentuk cair maupun padat sudah mulai banyak digunakan, namun pengenalan terhadap kandungan dan kegunaan pupuk organik masih belum optimal. Masih banyak keraguan mengenai efektivitas pupuk organik, termasuk pupuk organik cair. Buku ini berusaha memberikan gambaran jelas mengenai keraguan tersebut. Mulai akhir bulan Mei 2013, Pupuk Organik Cair MASAGRI® diproduksi dan didistribusikan oleh Mandala Agro Swakarsa. Namun demikian perubahan ini tidak berdampak pada kualitas produk dan kontinuitas suplai. Adapun produk dengan nama produsen lama yang telah beredar tetap berlaku dan dapat digunakan. Pada Versi 2.0 ini dilakukan revisi beberapa anjuran penggunaan berdasarkan informasi lapangan terbaru sehingga versi 2.0 ini merupakan versi yang disempurnakan menggantikan versi 1.0. Dengan demikian buku versi 1.0 sudah tidak lagi menjadi acuan penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Dalam kesempatan ini, kami meminta maaf jika ada kata atau kalimat yang tidak berkenan atau kurang tepat. Kami juga sangat bergembira jika ada saran, kritik dan informasi modifikasi perlakuan/anjuran yang dilakukan dengan hasil yang lebih baik. Masukan mengenai hal tersebut sangat kami apresiasi dan dapat dikirimkan kepada kami melalui email ray@masagri.com. Bandar Lampung, Mei 2013 Pengantar Versi 2.0
  • 4. Spesifikasi Produk 1 Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair Masagri® 2 - Mengapa Pupuk Organik? 2 - Mengapa Menggunakan Pupuk Organik Cair MASAGRI®? 3 - Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Organik Merek Lain 4 - Manfaat dan Kegunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® 4 - Kandungan Unsur dan Mikroorganisme Bermanfaat 4 - Sertifikat Uji Mutu 6 Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia 7 - Perbedaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia 7 - Efisiensi Pemupukan danEfisiesi Biaya 8 - Pengujian Kombinasi Pupuk Kimia 8 - Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia 8 Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® 11 - Petunjuk Umum Pemakaian 11 - Petunjuk Pencampuran dengan Air 12 - Petunjuk Perlakuan Bibit 12 - Petunjuk Perlakuan Pupuk Kandang 12 - Petunjuk Perlakuan Penyemprotan/Penyiraman 12 - Petunjuk Penyimpanan 13 - Petunjuk Untuk Tanaman Padi 13 - Petunjuk Untuk Tanaman Singkong 14 - Petunjuk Untuk Tanaman Jagung 14 - Petunjuk Untuk Tanaman Sayuran 15 - Petunjuk Untuk Tanaman Tebu 15 - Petunjuk Untuk Tanaman Sawit 16 - Petunjuk Untuk Tanaman Hias 16 - Petunjuk Untuk Tanaman Lain 17 Daftar Referensi 18 Daftar Istilah 19 Daftar Isi
  • 5. 1Pupuk Organik Cair MASAGRI® Logo : INFORMASI PRODUK Merek : MASAGRI® Kategori : Pupuk Biologi (Bio-Fertilizer) Bentuk : Cair Warna : Coklat kehitaman Legalitas Produk Produsen : CV. Mandala Agro Swakarsa (d/h. PT. Mitra Alam Selaras) Pendaftaran Merek : D00 2010 027284 / IDM000350079 Pengujian Mutu : - Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian RI No. 2643 / 2010 & 3178/2010 - Laboratorium Biologi & Kesehatan Tanah No. 324/PH/10/2010 Pengujian Efektivitas : Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Perjanjian tanggal 12 April 2011 Sertifikasi (No Pendaftaran) : L 905/ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011 Dikeluarkan oleh Menteri Pertanian RI Kemasan Produk Plastik HDPE Botol Jerigen 250 ml 1 Liter 5 Liter 10 Liter 25 Liter Label Produk Botol Jerigen 250 ml 1 Liter 5 Liter 10 Liter 25 Liter Umum Umum, Singkong, Sawit, Padi, Jagung Umum, Singkong, Sawit, Padi, Jagung Umum Umum
  • 6. 2Pupuk Organik Cair MASAGRI® P upuk Organik Cair MASAGRI® merupakan pupuk organik berbasis mikrobiologi dan bioteknologi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dan disempurnakan dengan teknologi pengayaan (enrichment) / penambahan nutrisi. MENGAPA PUPUK ORGANIK? Seiring pertambahan populasi penduduk, kebutuhan akan pangan dan hasil pertanian lainnya meningkat dengan tajam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, telah banyak usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas pertanian seperti pengapuran dan pemberian pupuk sintetis atau pupuk kimia. Namun berdasarkan hasil penelitian, penggunaan pupuk sintetis atau pupuk kimia menimbulkan dampak negatif terhadap merosotnya daya dukung lingkungan yaitu meningkatkan kandungan kimia sintetis di perairan dan lapisan tanah (top soil). Tingginya kandungan kimia sintetis yang tersimpan dalam tanah atau yang terakumulasi akan bersifat meracuni atau toksin terhadap perakaran tanaman, sehingga kesuburan tanah hari demi hari terus menurun dan produktivitas pertanian kita menjadi semakin rendah. Ironisnya penurunan produktivitas karena kesuburan yang menurun tersebut dijawab dengan penambahan dosis penggunaan pupuk kimia sehingga makin memperparah kondisi lahan yang pada akhirnya akan mengarah pada proses penggurunan, dimana lahan pertanian akan menjadi hamparan gurun yang memiliki kesuburan sangat rendah. Selain itu penggunaan bahan-bahan kimia non-alami, seperti pupuk kimia dan pestisida kimia dalam produksi pertanian ternyata menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Secara ekonomi, produksi pupuk kimia membutuhkan energi yang sangat besar dan mayoritas menggunakan bahan bakar fosil yang relatif cenderung semakin mahal seiring meningkatnya harga minyak dunia dan makin berkurangnya cadangan dalam bumi. Peningkatan harga energi ini akan berdampak pada peningkatan harga pupuk kimia. Untuk membantu petani, pemerintah memberikan subsidi pada pupuk kimia. Namun pertambahan kebutuhan akan pupuk ikut memperbesar subsidi pupuk yang pada akhirnya berdampak pada keuangan negara dan program pembangunan yang lain. Oleh karena itu, dilakukan pembatasan subsidi pupuk kimia. Dengan keterbatasan subsidi yang dilakukan, maka kebutuhan kebutuhan akan pupuk kimia yang terus meningkat mau tidak mau harus dipenuhi petani dengan menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal sehingga menambah beban produksi petani yang pada akhirnya mengurangi pendapatan petani dari hasil pertanian yang dikelolanya. Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair MASAGRI® Merek Terdaftar pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI No. D00 2010 027284 / IDM000350079 Pengujian Kandungan Unsur pada Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian RI No. 2643 / 2010 & No. 3178/2010 Pengujian Mikrobiologi pada Laboratorium Biologi & Kesehatan Tanah Kementerian Pertanian RI No. 324/PH/10/2010 Pengujian Efektivitas (Uji Terap) pada Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB Berdasarkan perjanjian tanggal 12 April 2011 Sertifikasi (Ijin Edar) Menteri Pertanian RI L 905/ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011 01
  • 7. 3Pupuk Organik Cair MASAGRI® Faktor biaya ini masih ditambah lagi dengan dengan kelangkaan pupuk kimia, baik karena keterbatasan produksi maupun tata niaga pupuk. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kali pemberitaan mengenai kelangkaan pupuk yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk mengantisipasi hal yang dijelaskan sebelumnya, sudah mulai dan masih berjalan sampai saat ini adalah penggunaan pupuk organik, baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair. Pupuk organik memberikan pasokan unsur hara secara baik meskipun membutuhkan proses yang tidak secepat penggunaan pupuk kimia sintetis. Namun pada jangka panjang, penggunaan pupuk organik akan lebih melestarikan lingkungan karena pupuk organik merupakan pupuk ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan dengan berkurangnya kandungan residu bahan kimia sintetis pada hasil pertanian yang dikonsumsi oleh manusia. MENGAPA MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI®? Pupuk Organik Cair MASAGRI® merupakan salah satu produk pupuk organik yang tidak hanya mengandung unsur hara esensial, namun juga mengandung berbagai mikroorganisme bermanfaat yang mampu meningkatkan dan menjaga kesuburan tanah, menekan pertumbuhan bakteri penyakit, sehingga akar, daun, batang dan bunga akan tumbuh dan berkembang secara baik dan optimal. Karena mengandung mikroba/mikroorganisme, maka pupuk ini merupakan pupuk biologi (bio fertilizer). Pupuk Organik Cair MASAGRI® memiliki kandungan hara yang lengkap, bahkan juga terdapat senyawa- senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa- senyawa organik lain. Nutrisi yang terdapat dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® sebagian besar terdiri atas gugus gula sederhana dan protein dengan reaksi lanjutan berupa asam amino, asam organik, vitamin, hormon pertumbuhan (auxin giberilin) unsur makro-mikro. Unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan dan kesehatan tanaman yang optimal dan berkelanjutan, hingga dapat meningkatkan hasil panen. Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair MASAGRI®
  • 8. 4Pupuk Organik Cair MASAGRI® awal produksi. Hal ini penting untuk menjaga kemungkinan penyebaran mikroba patogen seiring dengan penyebaran produk Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Pupuk Organik Cair MASAGRI® menggunakan mikroba alami asli Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mempermudah penyesuaian mikroba tersebut dengan kondisi tanah dan iklim Indonesia sehingga efektivitas pupuk akan lebih baik. Selain itu, dari sisi ekologi (keanekaragaman hayati), penggunaan mikroba alami asli Indonesia akan melestarikan mikroba bermanfaat yang memiliki tempat hidup di Indonesia. MANFAAT DAN KEGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI® Memperbaiki, menjaga dan meningkatkan• kesuburan tanah serta memperpanjang siklus unsur hara dalam tanah. Mengurangi pencemaran lingkungan oleh residu• kimia sintetis. Meningkatkan mutu dan bobot hasil panen,• Menekan pertumbuhan bakteri penyakit (E.Coli• dan Salmonella), Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap• hama/penyakit, baik pada tanaman maupun media tanam (tanah). Memperbanyak jumlah, daya serap dan kekuatan• akar, merangsang pertumbuhan pucuk baru serta memacu pertumbuhan daun, bunga/buah. Menghemat penyerapan hara/nutrisi dan• menjaga ketersediaan NPK dan unsur lain. Meningkatkan keragaman populasi• mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman Menekan biaya produksi dan penggunaan• pupuk kimia sampai dengan 50%. KANDUNGAN UNSUR DAN MIKROORGANISME BERMANFAAT Pupuk Cair Organik MASAGRI® mengacu kepada analisa dan penelitian berbagai jenis tanaman, sehingga menghasilkan pupuk organik yang bersifat memperbaiki tanah (soil conditioner). Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair MASAGRI® Pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat pemakaian pupuk kimia bertahun-tahun. Selain itu Pupuk organik ditujukan untuk menggemburkan tanah kembali, berbagai mikroba dan bakteri yang terdapat dalam pupuk organik akan mampu melarutkan dan mengikat zat-zat yang dibutuhkan tanah, agar produktifitasnya meningkat. Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah melewati uji mutu yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian RI baik kandungan unsur hara maupun keamanan dari mikroba patogen yang merugikan seperti E Coli dan Salmonella serta lulus uji terap (efektivitas) yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Selain itu, Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah terdaftar dan resmi memiliki ijin peredaran yang berupa nomor pendaftaran pupuk yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian RI nomor L 905/ ORGANIK/DEPTAN-PPVTPP/VI/2011. Oleh karenanya, selain sudah melewati pengujian serta dinyatakan aman dan memenuhi standar persyaratan yang berlaku maka Pupuk Organik Cair MASAGRI® merupakan pupuk resmi yang legal untuk diedarkan di seluruh wilayah Republik Indonesia. PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI® DAN PUPUK ORGANIK CAIR MEREK LAIN Telah dijelaskan sebelumnya bahwa Pupuk Organik Cair MASAGRI® dihasilkan melalui proses fermentasi. Oleh karena itu, secara umum Pupuk Organik Cair MASAGRI® memiliki persamaan dengan pupuk organik cair merek lain yang memproduksi dengan pola fermentasi. Perbedaan dengan pupuk merek lain adalah pada bahan baku dan mikroba yang digunakan. Pupuk Organik Cair MASAGRI® menggunakan bahan baku alami bukan limbah sehingga memastikan tidak ada potensi kontaminasi mikroba patogen/ merugikan seperti E Coli dan Salmonella dari proses Pupuk Cair Organik MASAGRI® Bersifat Memperbaiki Tanah (Soil Conditioner)
  • 9. 5Pupuk Organik Cair MASAGRI® Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair MASAGRI® Kandungan Unsur Hara Makro dan Mikro Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah N, P, K, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Co, MO. Sementara itu kandungan logam berat seperti AS, Hg, Pb dan Cd tidak ditemukan dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® (diuji oleh Laboratorium Balittanah Kementerian Pertanian RI) sehingga pupuk ini aman bagi tanaman dan hasil panen yang akan dikonsumsi. Kontrol biologis Pupuk Organik Cair MASAGRI® terhadap mikroba patogen (seperti Salmonella dan E.Coli) dapat berlangsung karena mikroorganisme bermanfaat (beneficial microorganism) yang terkandung di dalamnya. Hal ini dibuktikan oleh pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Biologi dan Kesehatan Tanah Balittanah Kementerian Pertanian RI dimana tidak ditemukan adanya koloni mikroba patogen dalam kandungan Pupuk Organik Cair MASAGRI®. Adapun kandungan mikrooganisme bermanfaat (beneficial microorganism) yang terkandung dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah: Laktobasilus sp., Mikroorganisme Fotosintetik, Mikroorganisme Penambat N, Mikroorganisme Pelarut Fosfat, Mikroorganisme Selulolitik, Ragi dll, Vitamin (Anti Oksidan), Asam Amino, Asam Laktat, Hormon, Antibiotik Alami dan nutrisi organik terlarut. Secara garis besar kandungan mikroorganisme bermanfaat yang terdapat dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® adalah sebagai berikut: Bakteri Penambat“N”• (N~Fixing Bacteria), yang berfungsi menambat Nitrogen dari udara (78%) dan mengubah menjadi tersedia bagi tanaman (Ammonia/Nitrat) Bakteri Pelarut Fosfat• (Solubizing Phospate Bacteria), yang berfungsi untuk melarutkan Fosfat (dan Kalium) yang terkandung di dalam tanah yang terikat oleh ikatan mineral liat yang terakumulasi secara alami. Bakteri Fotosintesis• (Photosinthetic Bacteria). Bakteri ini membantu ketersedian energi bagi mikroorgaisme dan aktivitas fisika, kimia dan biologis di media tanam agar berlangsung secara berkelanjutan dan optimal. Jamur Selulolisis• (Cellulolitic Fungus), yang memiliki kemampuan tinggi mempercepat penguraian materi-materi organik (selulosa/ hemiselulosa) dan bersifat aerob/anaerob. Kapang & Khamir (Yeast),• yang merupakan fungi yang memiliki enzim bioaktif yang menghasilkan bermacam-macam antibiotik alami. Bakteri Asam Laktat (• Lactid Acid Bacteria) yang mampu menormalkan pH tanah, penguraian materi organik dan memiliki kemampuan menekan pertumbuhan bakteri penyakit/ hama. Nutrisi Organik Terlarut• (Enrichment) dalam bentuk gugus gula sederhana, protein, asam amino, dan berbagai macam mineral yang membantu tanaman dalam menghasilkan hormon pertumbuhan, antibiotik alami, auxin, giberillin dan lain sebagainya. Detaildanambangbatasorganikbisadilihatdiwww.masagri.com/organik * Analisis Lab. Balittanah DEPTAN No. 2643/2010 dan No. 3178/2010 ** Analisis Lab. Biologi & Kesehatan Tanah, Balittanah DEPTAN No. 324/PH/10/2010 PH 4,47 C-organik 5,82 % Total N 0,09 % N-organik 0,03 % N-NH4 0,04 % N-NO3 0,02 % P2O5 1,14 % K2O 0,37 % Fe 62 ppm Mn 7 ppm Cu 4 ppm Zn 2 ppm B 0,2 ppm Co <0,02 ppm Mo <0,7 ppm As, Hg, Pb, Cd - (td) Mikroba pathogen ** E. coli 0 MPN/mL Salmonella sp. 0 MPN/ML KADAR *
  • 10. 6Pupuk Organik Cair MASAGRI® SERTIFIKAT UJI MUTU Pengenalan Produk Pupuk Organik Cair MASAGRI®
  • 11. 7Pupuk Organik Cair MASAGRI® P upuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia memiliki persamaan memberikan pasokan unsur hara guna melengkapi ketersediaan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil tanaman. Meskipun memiliki persamaan fungsi, Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia memiliki perbedaan mendasar dalam aspek proses produksi dan perlakuan terhadap tanah. PERBEDAAN PUPUK ORGANIK CAIR MASAGRI® DAN PUPUK KIMIA Pupuk kimia diproduksi melalui proses kimia buatan untuk menghasilkan unsur-unsur yang mendukung pertumbuhan tanaman. Pupuk kimia bisa dalam bentuk pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Sementara Pupuk Organik Cair MASAGRI® diproduksi melalui proses alami yang dilakukan oleh mikroba- mikroba bermanfaat bagi tanah dan menjadi pupuk majemuk dimana semua unsur yang dibutuhkan tanaman tersedia ditambah dengan adanya kandungan mikroba bermanfaat yang akan membantu memperbaiki, menjaga bahkan meningkatkan kesuburan tanah. Perbedaan penting namun sangat mendasar antara Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia adalah pada perlakuan terhadap tanah. Pupuk kimia memasok nutrisi langsung ke tanaman dengan memberikan unsur yang dibutuhkan tanaman baik unsur makro maupun mikro. Dengan pasokan langsung, maka tanaman mendapatkan unsur yang dibutuhkan tanpa melalui proses biologis dan kimia dalam tanah. Hal ini dilakukan karena kebutuhan akan hasil tanaman terutama tanaman pangan yang meningkat seiring dengan peningkatan populasi penduduk. Penggunaan pupuk kimia semakin lama menjadi semakin dominan untuk mengejar kuantitas produksi. Penurunan kuantitas hasil diantisipasi dengan peningkatan dosis pupuk. Padahal, efisiensi serapan hara secara umum adalah untuk N = 40-60% , P = 15-20% dan K = 40-60%. Hara Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia02
  • 12. 8Pupuk Organik Cair MASAGRI® Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia yang hilang dapat disebabkan karena menguap, terbawa air limpasan dan erosi, atau mengendap dan terakumulasi di dalam liat tanah yang tidak bisa diserap oleh tanaman. Disadari atau tidak, tanpa adanya perlakuan yang cukup bagi tanah akan menyebabkan tanah menjadi jenuh dan semakin tidak subur. Pupuk Organik Cair MASAGRI® mengandung bahan-bahan organik yang menjadi sumber nutrisi tanah untuk mendukung proses mikroorganisme bermanfaat yang ada di dalam tanah serta sumber nutrisi bagi tanaman. Dengan dukungan yang diberikan pada mikroorganisme bermanfaat, maka proses biologi dalam tanah menjadi aktif yang pada akhirnya akan menghasilkan nutrisi bagi tanaman. Selain itu, Pupuk Organik Cair MASAGRI® mengandung bio- aktivator, berupa bakteri pengurai yang berfungsi mengurai bahan- bahan organik dalam proses pengomposan. Proses pengomposan akan menghasilkan nutrisi tanah yang dapat diserap kembali oleh tanaman. Pada akhir proses produksi, mikroba bermanfaat yang ada dikondisikan dalam keadaan dormant (tidur) yang akan aktif ketika dimasukkan ke tanah. Mikroba ini akan memperkaya kandungan mikroba yang ada dan mempercepat proses biologi dan kimia dalam tanah. Namun demikian, perbedaan perlakuan atas tanah tersebut justru menjadi hal yang saling melengkapi dalam meningkatkan efisensi pemupukan. EFISIENSI PEMUPUKAN DAN EFISIENSI BIAYA Seperti diuraikan sebelumnya bahwa efisiensei serapan hara, terutama unsur N, P dan K relatif rendah dibandingkan dengan pasokan yang diberikan oleh pupuk kimia. Pupuk Organik Cair MASAGRI® meningkatkan efisensi pemupukan melalui dengan melalui proses penambatan unsur N, pelarutan unsur P dan K dari liat tanah. Kandungan bakteri penambat N dalam Pupuk Organik Cair MASAGRI® berfungsi menambat nitogen dari udara dan mengubahnya menjadi tersedia bagi tanaman dalam bentuk amonia/nitrat. Sementara kandungan bakteri pelarut fosfat berfungsi melarutkan fosfat dan kalium yang terkandung maupun yang terakumulasi di dalam liat tanah. Dengan demikian ketersediaan hara dalam tanah meningkat dan akan meningkatkan efisiensi serapan hara oleh tanaman. Peningkatan efisensi hara dapat mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia. Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat dikombinasikan dengan pupuk kimia sehingga kesuburan tanah dapat dikembalikan secara bertahap, efisiensi pemupukan dapat terjadi yang berdampak pada efisensi biaya pemupukan dengan tetap mempertahankan produktivitas lahan. PENGUJIAN KOMBINASI PUPUK KIMIA (Pengujian oleh Institut Pertanian Bogor) Untuk menilai sejauh mana efisiensi pemupukan dan efisiensi biaya penggunaan kombinasi Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan pupuk kimia maka dilakukan pengujian aplikasi (uji terap) oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB Bogor di Kebun Percobaan IPB, Pasir Sarongge, Kec. Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat. Uji terap yang sepenuhnya dilakukan oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB Bogor dengan peneliti utama Dr. Ir. Sugiyanta, MSi. juga bertujuan untuk melihat efektivitas Pupuk Organik Cair MASAGRI® terhadap peningkatan produksi pertanian. Hasil uji terap menunjukkan bahwa aplikasi Pupuk Organik Cair MASAGRI® dengan pupuk kimia dapat Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik Cair MASAGRI® Berdampak pada Efisiensi Pemupukan dan Efisiensi Biaya
  • 13. 9Pupuk Organik Cair MASAGRI® Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia meningkatkan hasil tanaman (produktivitas) serta pertumbuhan tanaman (jumlah daun dan tinggi tanaman). Hal ini menunjukkan bahwa Pupuk Organik Cair MASAGRI® lebih efisien dan efektif dalam pertumbuhan tananan yang berdampak pada peningkatan produktivitas. Untuk data hasil pengujian lihat tabel 1, tabel 2 dan tabel 3 pada halaman 10. Adapun analisis usaha tani yang dilakukan berdasarkan data hasil tanaman menunjukkan bahwa penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® meningkatkan rasio pendapatan terhadap biaya yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya keuntungan yang diperoleh. Untuk data analisis usaha tani lihat tabel 4 pada halaman 10. Dari data-data pengujian dipastikan bahwa penggunaan kombinasi Pupuk Organik Cair MASAGRI® dengan pupuk kimia tidak mengorbankan produktivitas. Bahkan dalam kombinasi 1 dosis Pupuk Organik Cair MASAGRI® + 1/2 dosis pupuk kimia memberikan hasil tertinggi. Kombinasi tersebut menjadi dasar bahwa Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat menghemat pupuk kimia sampai dengan 50% atau setengah dari dosis biasa. Selain penghematan, kesuburan tanah akan ikut meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas biologi dalam tanah. ANJURAN PENGURANGAN DOSIS PUPUK KIMIA Masing-masing daerah memiliki tingkat ketersediaan hara dan populasi mikroorganisme bermanfaat yang berbeda. Oleh karena itu penyesuaian di masing-masing daerah dapat dilakukan dengan memperhatikan kebiasaan dan rekomendasi pemupukan setempat. Karena faktor perbedaan tersebut, maka untuk pemupukan dengan kombinasi pupuk kimia, pengurangan dosis pupuk kimia dianjurkan dilakukan secara bertahap sampai dengan maksimum yang dianjurkan. Pengurangan bertahap dapat dilakukan dalam minimal 2 kali masa tanam atau untuk tanaman berumur panjang dilakukan setelah 2 kali pemupukan. Adapun anjuran pengurangan pupuk kimia ini adalah sebagai berikut: Untuk tanaman dengan masa tanam singkat• atau memiliki batang lunak seperti sayuran, tanaman hias dll. dianjurkan pengurangan dilakukan sampai maksimum 50% Untuk tanaman dengan masa tanam sedang• (di bawah 1 tahun) dianjurkan pengurangan dilakukan sampai maksimum 40% Untuk tanaman tahunan, berbatang keras atau• tanaman dengan masa tanam lama (di atas 1 tahun) dianjurkan pengurangan dilakukan sampai maksimum 30%. Anjuran pengurangan di atas mempertimbangkan kebutuhan tanaman akan unsur hara makro-mikro dan tuntutan mempertahankan atau meningkatkan produktivitas lahan. Dengan penggunaan sesuai anjuran di atas, maka produktivitas lahan tidak akan turun meskipun penggunaan pupuk kimia dikurangi. Jenis Tanaman Contoh Maks Tanaman berumur pendek atau berbatang lunak Sayuran, tanaman hias dll. 50% Tanaman berumur sedang < 1 tahun Singkong, Jagung dll. 40% Tanaman berumur lama Sawit, Kopi, Kayu dll. 30%
  • 14. 10Pupuk Organik Cair MASAGRI® Pupuk Organik Cair MASAGRI® dan Pupuk Kimia *) Dikutip dari Laporan Akhir Uji Lapangan Efektivitas Pupuk Organik Cair Merk MASAGRI pada Tanaman Caisim, IPB 2011. **) MST = Minggu Setelah Tanam. Perlakuan Hasil/Tanaman (g) Hasil/Petak (kg) Dugaan Hasil/Ha (kg/ha) Kontrol (tanpa pupuk organik cair) 110,0 6,6 2.666 Pembanding (dengan pupuk organik cair lain) 170,0 13,.6 5.466 0.5 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 183,3 14,0 5.600 0.75 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 193,3 15,3 6.133 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 226,6 18,0 6.133 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.75 NPK 203,3 13,0 5.200 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.5 NPK 265,0 20,0 8.000 Tabel 1. Pengaruh Pupuk Organic Cair MASAGRI® terhadap Hasil Tanaman (Produktivitas) *) Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) 3 MST 4 MST 5 MST Kontrol 12.9 24.4 35.3 Pembanding 18.1 31.8 41.4 0.5 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 17.0 29.3 40.4 0.75 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 17.5 29.4 39.1 1 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 19.8 29.4 46.4 1 Pupuk MASAGRI + 0.75 NPK 19.1 33.46 44.9 1 Pupuk MASAGRI + 0.5 NPK 19.9 25.3 44.9 Tabel 3. Pengaruh terhadap Tinggi Tanaman *) Perlakuan Jumlah Daun 3 MST 4 MST 5 MST Kontrol 4.3 6.5 8.3 Pembanding 5.4 7.6 9.6 0.5 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 5.1 7.7 10.0 0.75 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 4.8 8.0 10.5 1 Pupuk MASAGRI + 1 NPK 6.0 8.6 10.8 1 Pupuk MASAGRI + 0.75 NPK 5.6 8.5 10.9 1 Pupuk MASAGRI + 0.5 NPK 6.1 8.9 11.0 Tabel 2. Pengaruh terhadap Jumlah Daun *) Perlakuan Biaya (Rp) Pendapatan (Rp) Keuntungan (Rp) R/C Rasio Kontrol (tanpa pupuk organik cair) 4.985.000 5.332.000 347.000 1,07 Pembanding (dengan pupuk organik cair lain) 5.397.500 10.932.000 5.534.500 2,03 0.5 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.335.000 11.200.000 5.865.000 2,10 0.75 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.374.000 12.266.000 6.892.000 2,28 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 1 NPK 5.410.000 12.266.000 6.856.000 2,27 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.75 NPK 5.003.750 10.400.000 5.396.250 2,08 1 Pupuk Organik Cair MASAGRI + 0.5 NPK 4.597.500 16.000.000 11.402.500 3,48 Tabel 4. Analisis Usaha Tani Perlakuan Pupuk Organic Cair MASAGRI® *)
  • 15. 11Pupuk Organik Cair MASAGRI® pada semua tahapan mulai dari pengolahan lahan sebelum penanaman, pembibitan dan pemeliharaan tanaman. Pupuk ini merupakan konsentrat yang sebelumnya harus dicampurkan dengan air bersih sebelum digunakan. Sebelum melakukan pencampuran, faktor penting yang harus diperhatikan adalah mengusahakan tempat pencampuran dan alat semprot / alat siram yang digunakan bersih dan steril. Apabila menggunakan alat bekas penggunaan pestisida, herbisida atau fungisida, sebaiknya dicuci sampai bersih terlebih dahulu. Kebersihan alat ini untuk mengindari kontaminasi racun yang dapat membunuh mikroba yang terkandung pada Pupuk Organik Cair MASAGRI® yang berakibat pada menurunnya kemampuan/efektifitas pupuk ini. Adapun rekomendasi waktu penyemprotan yang baik dilakukan pada pagi hari (sebelum pukul 09.30) atau sore hari (sesudah pukul 16.00). Hal ini dikarenakan pada waktu tersebut stomata daun sedang terbuka. Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®03 P upuk Organik Cair MASAGRI® dapat diaplikasikan pada berbagai macam tanaman. Selain fungsi memberikan unsur makro dan mikro, Pupuk Organik Cair MASAGRI® sangat bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tanaman serta meningkatkan memperbaiki dan yang terpenting adalah menjaga kesuburan tanah pada lahan dimana tanaman berada. Petunjuk penggunaan ini merupakan garis besar anjuran dan bukan merupakan metode baku penggunaan. Penggunaan dapat menyesuaikan dengan kondisi, kebiasaan dan pengetahuan lokal setempat. Selain itu, kodisi kesuburan tanah dan iklim juga dapat mempengaruhi aplikasi pupuk ini di lapangan. Penambahan dosis dan frekuensi tidak akan berdampak negatif pada tanaman dan tanah. PETUNJUK UMUM PEMAKAIAN Pupuk Organik Cair MASAGRI® tidak mengandung mikroba berbahaya dan racun kimia sehingga aman digunakan baik bagi manusia maupun bagi tanaman. Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat digunakan Tanaman Pangan Padi, Jagung, Singkong, Kedelai, Kacang-kacangan dll. Tanaman Perkebunan Sawit, Tebu, Cokelat, Cengkeh, Kelapa, Karet, Vanili dll. Tanaman Buah dan Hortikultura Buah-buahan (Mangga, Rambutan dll), Biofar- maka (Jahe dll), Sayuran (Sawi, Cabe dll) Tanaman Hias dan Taman Anthurium, Adenium, Aglaonema, Sansevieria, Rumput taman dll. Tanaman Kehutanan / Penghijauan Sengon, Pinus, Jati, Akasia, Angsana, Mahoni, Meranti dll.
  • 16. 12Pupuk Organik Cair MASAGRI® Diamkan selama 3-5 hari, baru kemudian• digunakan. Jika volume pupuk kandang yang digunakan cukup banyak dan tempat terbatas, maka usahakan mengaduk pupuk kandang tersebut setiap hari (lapisan atas ke bawah dan sebaliknya) untuk membuang gas yang terbentuk karena proses penguraian. PETUNJUK PENYEMPROTAN / PENYIRAMAN Larutan MASAGRI® (campuran Pupuk Organik• Cair MASAGRI® dengan air) disemprotkan merata pada batang, daun (bagian atas dan bawah) bunga, buah serta tanah sampai lembab. Untuk tanaman yang tinggi, semprotkan secara• merata pada batang 60 cm ke bawah hingga ke tanah dan sekeliling pangkal batang. Untuk memaksimalkan hasil, sebaiknya• pemupukan dilakukan sesuai dengan frekuensi yang dianjurkan. Penggunaan akan lebih efektif jika tanah diberi• Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® PETUNJUK PENCAMPURAN DENGAN AIR Kocok botol/jerigen Pupuk Organik Cair• MASAGRI® terlebih dahulu. Buat larutan MASAGRI® dengan mencampurkan• 10 ml Pupuk Organik Cair MASAGRI® (setara dengan 1 tutup botol kemasan 250 ml atau 1 liter) dengan 1-2 liter air. 1 liter Pupuk Organik Cair MASAGRI® setara dengan 100 - 200 liter larutan MASAGRI® Untuk lahan dengan kebutuhan pupuk kimia• tinggi, gunakan 1 liter air. Untuk lahan dengan kebutuhan pupuk kimia lebih rendah, gunakan 2 liter air. Jika melakukan pencampuran di luar, tuangkan• pupuk sesuai takaran ke dalam air lalu diaduk agar larutan pupuk merata dalam air. Jika pencampuran dilakukan di tangki• penyemprot, masukkan pupuk terlebih dahulu ke dalam tangki, setelah itu baru air. Hal ini dilakukan agar pupuk tersebut merata tercampur dengan air. Gambaran pencampuan di tangki dapat dilihat pada tabel di samping, Jangan melakukan pencampuran dengan• pestisida kimia karena akan mengurangi efektivitas Pupuk Organik Cair MASAGRI®. PETUNJUK PERLAKUAN BIBIT Untuk perlakuan bibit, campuran larutan• MASAGRI® adalah 10 ml Pupuk Organik Cair MASAGRI® dengan 5 liter air. Jangan membuat larutan dengan dosis yang lebih tinggi. Untuk bibit dalam bentuk batang, direndam• pada larutan MASAGRI® selama 3-5 jam. Untuk bibit dengan bentuk biji, direndam pada• larutan MASAGRI® selama semalam. Untuk bibit dengan bentuk tanaman, disemprot• seluruh bagian tanaman dan media tanam. Setelah pendaman, tiriskan kemudian angin-• anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. PETUNJUK PERLAKUAN PUPUK KANDANG Dianjurkan untuk pupuk kandang yang akan• digunakan terlebih dahulu difermentasi dengan cara disemprot sampai lembab menggunakan larutan MASAGRI®(campuran Pupuk Organik Cair MASAGRI® dengan air) untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Kapasitas tangki Takaran per tangki Jumlah tangki per 1 L pupuk 5 Liter 3-5 tutup botol / 30-50 ml 20-40 tangki 8 Liter 4-8 tutup botol / 40-80 ml 12-25 tangki 11 Liter 6-11 tutup botol / 60-110 ml 9-18 tangki 14 Liter 7-14 tutup botol/ 70-140 ml 7-14 tangki 15 Liter 8-15 tutup botol/ 80-150 ml 6-13 tangki 16 Liter 8-16 tutup botol 80-160 ml 6-12 tangki 17 Liter 9-17 tutup botol/ 90-170 ml 5-11 tangki 18 Liter 9-18 tutup botol/ 90-180 ml 5-11 tangki 20 Liter 10-20 tutup botol 100-200ml 5-10 tangki 25 Liter 12-25 tutup botol 120-250ml 4-8 tangki
  • 17. 13Pupuk Organik Cair MASAGRI® TANAMAN PADI Pola Tanam: Pindah Tanam Perlakuan bibit: Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama semalam. Tiriskan kemudian angin- anginkan sampai kering dan bibit siap ditabur / ditanam pada lahan pembibitan. Bibit ditaburkan di area semai (nol hari / mulai• perhitungan hari). Akan lebih baik jika lahan semai menggunakan kompos yang telah disemprot larutan MASAGRI®. Setiap minggu, bibit disemprot larutan Pupuk• Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air sampai bibit siap pindah tanam ke lahan pendewasan. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan pendewasaan 2 hari sebelum bibit Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® kompos yang sebelumnya telah disemprot / disiram larutan MASAGRI®. PETUNJUK PENYIMPANAN Simpan Pupuk Organik Cair MASAGRI® di• tempat kering yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Bila sedang tidak digunakan, botol harus tertutup rapat. Pada saat penyimpanan kemungkinan kemasan• Pupuk Organik Cair MASAGRI® akan sedikit menyusut karena proses mikroba di dalamnya. dipindahkan ke lahan pendewasaan. Dapat juga disemprotkan bersamaan dengan• olah tanah/pembajakan. Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap 15 hari pada tanaman dan tanah hingga menjelang pembungaan atau masak susu/malai. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Pola Tanam: Tabur (Tabela) Pola tanam tabur / tabela adalah cara menanam dimana lahan pembibitan sekaligus menjadi lahan pendewasaan (hanya satu lahan pemeliharaan). Semua tahapan dilakukan seperti pada• penanaman dengan pola pindah tanam dengan perbedaan pada perlakuan jadwal penyemprotan. Selain penyemprotan dilakukan setiap 15 hari,• pada hari ke 40 tanaman disemprot lagi (selang 10 hari). Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). Hal ini bukan merupakan kerusakan pada kualitas pupuk. Untuk mengembalikan bentuk kemasan dapat dilakukan dengan membuka tutup dalam kemasan (botol/jerigen) sebentar sampai kemasan kembali ke bentuknya dan menutup rapat kembali kemasan. Pada saat penyimpanan akan muncul lapisan• putih pada bagian atas cairan yang merupakan ragi/yeast yang dihasilkan dari proses fermentasi di dalamnya. Hal ini bukan merupakan kerusakan pada kualitas pupuk. Pupuk Organik Cair MASAGRI® sudah tidak dapat• digunakan lagi jika telah berbau busuk (tidak beraroma khas asam organik).
  • 18. 14Pupuk Organik Cair MASAGRI® TANAMAN JAGUNG Perlakuan bibit: Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama semalam. Tiriskan kemudian angin- anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan bersamaan dengan olah tanah. Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap 15 hari pada tanaman dan tanah. Sebaiknya tanah digemburkan terlebih dahulu.• Lahan diusahakan dalam kondisi basah sebelum• dilakukan penyemprotan dengan larutan Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air. Akan lebih baik lahan disiram terlebih dahulu atau penyemprotan dilakukan setelah hujan atau pada pagi hari sebelum pukul 07.00. Tiap kali penyemprotan dianjurkan diulang• sebanyak 3x. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® per hektar: 5-7 Liter Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). TANAMAN SINGKONG Perlakuan bibit: Rendam bibit (seluruh batang) pada larutan• Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama 3 jam. Tiriskan kemudian angin-anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan bersamaan dengan olah tanah 3 hari sebelum tanam, dianjurkan memberikan• pupuk kandang/kompos yang sudah difermentasi pada setiap lubang tanam. Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap 2 bulan (bulan kedua, keempat dan keenam) pada tanaman dan tanah. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® per hektar: 5-7 Liter Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®
  • 19. 15Pupuk Organik Cair MASAGRI® TANAMAN TEBU Perlakuan bibit: Rendam bibit (seluruh batang) pada larutan• Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama 3 jam. Tiriskan kemudian angin-anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan bersamaan dengan olah tanah. Sebelum tanam, tanah disiram agar bibit bisa• melekat ke tanah. Satu hari setelah tanam lakukan penyiraman jika tidak turun hujan. Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap 1-2 bulan pada tanaman dan tanah. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® per hektar: 5-7 Liter Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). TANAMAN SAYURAN Perlakuan bibit: Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama semalam. Tiriskan kemudian angin- anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Setiap minggu bibit disemprot dengan larutan• Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter, sampai bibit siap untuk pindah tanam. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan bersamaan dengan olah tanah Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap minggu secara merata pada daun dan tanah sekitar tanaman. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® per hektar: 3-5 Liter Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®
  • 20. 16Pupuk Organik Cair MASAGRI® TANAMAN HIAS Perlakuan bibit: Bibit direndam pada larutan Pupuk Organik• Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air. Bibit dalam bentuk biji direndam selama semalam, bibit dalam bentuk batang direndam selama 3 jam. Tiriskan kemudian angin-anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Pengolahan media tanam: Media tanam selain tanah yang akan digunakan• disarankan untuk difermentasi terlebih dahulu menggunakan larutan Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air dan didiamkan selama 3-4 minggu. Setiap 3-7 hari media diaduk untuk mengeluarkan gas yang ada karena proses fermentasi. Untuk tanah digemburkan terlebih dahulu• dan disiramkan larutan Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air. Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap minggu pada tanaman dan media tanam. Media tanam diusahakan dalam kondisi basah• sebelum dilakukan penyemprotan dengan larutan Pupuk Organik Cair MASAGRI® + air. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). TANAMAN SAWIT Perlakuan bibit: Rendam bibit pada larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 5 L air selama semalam. Tiriskan kemudian angin- anginkan sampai kering dan bibit siap ditanam. Bibit disemprot dengan larutan Pupuk Organik• Cair MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter 4 kali dalam setahun, sampai bibit siap untuk pindah tanam. Pengolahan tanah: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter air pada lahan bersamaan dengan olah tanah Pemeliharaan: Semprotkan larutan Pupuk Organik Cair• MASAGRI® + air dengan takaran 10 ml + 1-2 liter setiap 3-4 bulan (TBM) atau setiap 4-6 bulan (TM) pada tanaman dan tanah. Penyemprotan dapat juga dilakukan• berbarengan dengan pemupukan biasa. Total pemakaian Pupuk Organik Cair MASAGRI® per hektar: 5-7 Liter Catatan: Aplikasi Pupuk Organik Cair MASAGRI® akan terlihat• nyata pada saat musim trek. Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menggunakan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI®
  • 21. 17Pupuk Organik Cair MASAGRI® Catatan: Jika menggunakan pupuk kandang, dianjurkan tidak• menaburkan pupuk kandang yang masih mentah yang belum difermentasi. Sebelumnya lakukan proses fermentasi sebagaimana Petunjuk Perlakukan Pupuk Kandang (halaman 12). Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan berkembangnya jamur dan mikroba merugikan. Untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia harap lihat• Anjuran Pengurangan Dosis Pupuk Kimia (halaman 9). Petunjuk Penggunaan Pupuk Organik Cair MASAGRI® Jenis Tanaman *) Frekuensi Pemupukan **) Total Pemakaian per Hektar ***) Padi, Jagung, Kedelai, Kacang-Kacangan setiap 15 hari ± 5-7 L Tebu, Singkong setiap 1-2 bulan ± 7-10 L Sawi, Caisim, Pakchoy, Cabe, Terong, Oyong, Tomat & Sayuran lain 1-2 x setiap minggu ± 3-5 L Semangka, Melon, Pisang & Tanaman semusim 1-2 x setiap minggu ± 7-10 L Mangga, Rambutan & Tanaman tahunan setiap 1-2 bulan ± 7-10 L Sawit, Tebu, Cokelat, Cengkeh, Kelapa, Karet, Vanili dll. 3-4 x setahun ± 7-10 L Jahe & Tanaman biofarmaka setiap 1-2 bulan ± 3-5 L Tanaman Hias & Rumput-rumputan setiap minggu ± 3-5 L Sengon, Pinus, Jati, Akasia, Angsana, Mahoni, Meranti dan tanaman sejenis 3-4 x setiap tahun ± 7-10 L TABEL PENGGUNAAN PER JENIS TANAMAN Keterangan: *) Jenis tanaman tidak hanya terbatas pada tabel di atas. Pupuk Organik Cair MASAGRI® dapat diaplikasikan ke tanaman-tanaman lainnya yang menggunakan tanah sebagai media tanam. **) Frekuensi pemupukan dapat dilakukan terpisah atau bersamaan dengan pemupukan biasa. Frekuensi pemupukan dapat disesuaikan dengan situasi dan pola pemupukan setempat. ***) Total pemakaian adalah total kebutuhan Pupuk Organik Cair MASAGRI® untuk pemeliharaan tanaman per hektar lahan dalam satu musim tanam.
  • 22. 18Pupuk Organik Cair MASAGRI® Rasti Saraswati, Edi Husen & RDM Simanungkalit (editor): Metode Analisis Biologi Tanah. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian - Departemen Pertanian, 2007. RDM Simanungkalit, Didi Ardi Suriadikarta, Rasti Saraswati, Diah Setyorini & Wiwik Hartatik (editor): Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian - Departemen Pertanian, 2006. Dr. Ir. Sugiyanta, MSi. & Yuseffa Amilia, SP: Laporan Akhir Pengujian Lapangan Efektivitas Pupuk Organik Cair Merk MASAGRI pada Tanaman Caisin. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, 2011. Robet Asnawi & Ratna Wylis Arief: Teknologi Budidaya Ubi Kayu. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian - Departemen Pertanian, 2008. Yuseffa Amilia: Penggunaan Pupuk Organik Cair Untuk Mengurangi Dosis Penggunaan Pupuk Anorganik Pada Padi Sawah. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, 2011. Jamilin: Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk NPK Dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Jagung. Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian USU, 2011. Berbagai jurnal, makalah dan halaman web dll. Daftar Referensi
  • 23. 19Pupuk Organik Cair MASAGRI® A Actinomycetes : Organisme peralihan antara bakteri dan jamur yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri fotosintesis dan merubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan patogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin yaitu zat esential untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme lain. Aerob: Kondisi tersedia oksigen. Anaerob: Kondisi tanpa oksigen. Asam amino : Diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Asam humik / asam humat dan asam fulvat : Zat aktif dalam humus yang berperan terhadap kesuburan tanah. Asam organik : Asam organik merupakan komponen khusus yang dibentuk tanaman untuk melakukan tugas tertentu. Terdapat ratusan jenis asam organik dalam tanaman dengan fungsi yang berlainan, mulai dari penyerapan nutrisi, pengendalian hama/penyakit, hingga menciptakan aroma tertentu dari buah yang dihasilkan. Memberikan tambahan asam organik tetentu kadang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya: Asam sitrat untuk meningkatkan efisiensi pupuk NPK. Auxin : Lihat ZPT Anti Oksidan : Molekul yang mampu menghambat oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang mentransfer elektron dari suatu zat ke agen oksidator. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas. Pada gilirannya, ini radikal dapat memulai reaksi berantai. Ketika reaksi berantai terjadi dalam sel, dapat Daftar Istilah menyebabkan kerusakan atau kematian sel. B Bahan organik: Mencakup semua bahan yang berasal dari jaringan tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yang telah mati, pada berbagai tahapan dekomposisi/perombakan. Bakteri : Mikroorganisme bersel tunggal yang tidak memiliki inti sel sejati. Bibit : Semua bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan/ perkembangbiakan Bioaktivator: Mengandung mikroba perombak yang dipakai dalam proses pengomposan. Bioteknologi : Teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berharga bagi manusia. D Demplot: Demontrasi plot / petak percontohan Dosis : Takaran pupuk atau pestisida yang diberikan seluruhnya per satuan luas lahan E Enzim: Protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. E Coli : Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah. F Fungi: Salah satu organisme yang mencerna makanan secara eksternal (di luar sel) dengan mengeluarkan enzim-enzim, cara makannya dengan mengabsorbsi nutrisi. Hidup sebagai saprob (hidup dari bahan organik mati) atau parasit. Fermentasi : Proses produksi energi dalam sel dalam
  • 24. 20Pupuk Organik Cair MASAGRI® keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Pembuatan tempe dan tape adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan, obat-obatan dan pupuk organik cair. Fiksasi : Pengawetan (fiksasi) adalah stabilisasi unsur penting pada jaringan sehingga unsur tersebut tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi selama prosedur selanjutnya. G Gapoktan : Lihat Poktan Giberilin : Lihat ZPT H Hara : Unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Teridir dari unsur hara makro dan mikro. Hortikultura : Berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun sayuran, tanaman hias dll. Humus: Material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting- ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Hormon : Lihat ZPT I Intensifikasi Pertanian : Usaha peningkatan cara bertani dari yang tradisional ke cara yang lebih modern sehingga dapat meningkatkan hasil yang diperoleh. Insektisida : Lihat Pestisida K Poktan / kelompok tani : Kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan dan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya, keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh seorang ketua. Gabungan dari Daftar Istilah beberapa kelompok tani menjadi Gapoktan. Kompos: Bahan organik yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, selain itu di dalam kompos terkandung hara-hara mineral yang berfungsi sebagai penyedia makanan bagi tanaman. Kontaminasi : Pengotoran; pencemaran karena kemasukan unsur luar. Kontrol biologis : Pemberantasan makhluk hidup yang merugikan dengan menggunakan musuh- musuh alaminya. L Laktobasilus : Bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguaraian gula dan karbohidrat lain yang bekerjasama dengan bakteri fotosintesis dan ragi. Asam laktat ini merupakan bahan sterilisasi yang kuat yang dapat menekan mikroorganisme berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan cepat. M Mikroba / mikroorganisme : Organisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa, bakteri, jamur, dan virus adalah contoh dari mikroorganisme. Disebut juga mikroba. Mikroorganisme Fotosintetik : Merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolir yang diproduksi dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan. Mikroorganisme selulotik : Merupakan mikroba yang menghasikan enzim selulosa yang akan mempercepat berlangsungnya proses pembusukan bahan organik. O Organisme : Individu makhluk hidup, apakah seekor hewan, tumbuhan atau mikroorganisme.
  • 25. 21Pupuk Organik Cair MASAGRI® P Patogen : Material maupun organisme penyebab penyakit. Pertanian organik: Suatu sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui praktek seperti pendaurulangan hara dari bahan-bahan organik (seperti kompos dan sampah tanaman), rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat dan menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetis. Pestisida : Bahan pembasmi hama yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa: insektisida (serangga), fungisida (fungi/jamur), rodensida (hewan pengerat/Rodentia), herbisida (gulma), akarisida (tungau), bakterisida (bakteri), larvasida (larva) Populasi : Kumpulan individu sejenis di suatu daerah tertentu. Pupuk kandang : Merupakan semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Pupuk organik: Merupakan nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. R Rendemen tebu: Kadar kandungan gula dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Rendemen tebu 10 %, berarti dari 100 kg tebu yang digiling di pabrik akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. Residu : Sisa materi yang terdapat dalam suatu bahan. Ragi (yeast) : Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam perkembangan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain seperti Daftar Istilah Actinomycetes dan bakteri asam laktat. RNA, ribonucleic acid / asam ribonuklear : RNA adalah salah satu bentuk asam nukleat yang juga berperan sebagai materi genetik. S Sintetis : Bahan yang dihasilkan melalui proses buatan manusia. Salmonella : Bakteri Salmonella adalah bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit demam tifus dan gastroenteritis pada manusia. Oleh sebab itu bakteri Salmonella tidak boleh ada dalam bahan pangan. Stomata : Lubang kecil atau pori-pori yang hadir di bagian udara dari tanaman seperti pada daun, batang, bunga. Tapi daun merupakan bagian utama dari stomata. Streptomycetes : Bakteri penghasil enzim streptomisin yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit yang merugikan. T Toksik : Bersifat meracuni. V Varietas : Bagian dari suatu jenis yang ditandai dengan bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan alam jenis yang sama. Z ZPT, Zat Pengatur Tumbuh (Hormon Tanaman) : Kelompok molekul yang mempengaruhi proses fisiologi tanaman (pertumbuhan, perkembangan, diferensiasi) dalam konsentrasi rendah. Secara garis besar ZPT terdiri dari Auxin yang mempengaruhi perkembangan akar dan batang, Sitokinin untuk perkembangan daun, Giberillin untuk perkembangan buah, dan Ethylene untuk pemasakan buah.