Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara laporan laba rugi dan neraca, konsep matching antara pendapatan dan biaya, definisi hasil, biaya dan laba, pengakuan penghasilan, bentuk penyajian laba rugi, income smoothing dan perubahan akuntansi.
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015Roko Subagya
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Hubungan Rugi Laba dan Neraca
• Articulated Approach, kedua laporan dianggap memiliki
hubungan matematis, laba rugi hanya merupakan
perubahan modal pada periode itu dengan asumsi tidak
ada transaksi modal dan penyesuaian modal.
• Non-Articulated Approach, kedua laporan tersebut tidak
memiliki hubungan, minimal tidak otomatis dan masing-
masing berdiri sendiri antara satu sama lain.
Dalam pendekatan articulated dikenal dua konsep, yaitu
Revenue – Expense Approach, menganggap bahwa
laporan utama adalah laporan laba rugi.
Asset Liability Approach, menganggap bahwa langkah
pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta
dan kewajiban.
3. Konsep Matching
• Menurut konsep matching, maka biaya harus
dibebankan sesuai dengan pengakuan dan
periode hasil. Dalam hal sukar melakukan
matching, maka pembebanan harus dilakukan
secara rasional dan sistematis. Dalam hal
biaya yang dikeluarkan masih memiliki potensi
menghasilkan di masa yang akan datang,
maka dapat ditunda pembebanannya,
sebaliknya jika tidak ada kemungkinannya lagi,
langsung dibebankan.
4. Konsep Matching
• Prinsip Matching dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
1. Direct matching, secara langsung, berarti
menandingkan antara pendapatan dan biaya
secara langsung.
2. Indirect matching, secara tidak langsung,
berarti menandingkan antara pendapatan
dan biaya secara tidak langsung.
5. Definisi Hasil, Biaya, dan Laba
HASIL
• Comitee on Terminology mendefinisikan Revenue
sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang
dibebankan kepada langganan atau mereka yang
menerima jasa.
• Kemudian FASB memberikan defenisi revenue sebagai
arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu
entitas atau gabungan keduanya selama periode
tertentu yang berasal dari penyerahan produksi
barang, pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan
lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan
yang sedang berjalan
6. Definisi Hasil, Biaya, dan Laba
BIAYA
• Pengertian biaya menurut Comitee on Terminology
adalah ”semua biaya yang telah dikenakan dan dapat
dikurangkan pada penghasilan.
• FASB mendefinisikan Expense sebagai “arus kas keluar
aktiva, penggunaan aktiva atau munculnya kewajiban
atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang
disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan
barang, pembebanan jasa atau pelaksanaan kegiatan
yang merupakan kegiatan utama perusahaan.
7. Definisi Hasil, Biaya, dan Laba
LABA
• Gain (laba/keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya
insidentil)
FASB mengemukakan bahwa Gain adalah naiknya bilai
ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukannya
kegiatan utama entitas dari transaksi kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu
kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.
• Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil)
Losses adalah turunya nilai ekuitas dari transaksi yang
sifatnya insidentil dan bukan kegiata utama entitas dari
seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi
entitas selama periode tertentu kecuali yang berasal dari
biaya atau pemberian kepada pemilik.
8. Pengakuan Penghasilan
• Suatu penghasilan akan diakui sebagai
penghasilan pada periode kapan kegiatan utama
yang perlu untuk menciptakan dan menjual
barang dan jasa itu telah selesai.
• Dalam hal waktu yang dimaksud disini ada empat
alternatif, yaitu :
a) Selama produksi
b) Pada saat produk selesai
c) Pada saat penjualan
d) Pada saat penagihan kas.
9. Bentuk Penyajian Laba Rugi
A. Pola Laporan Laba-Rugi dengan Penyajian
Aktivitas Utama (Current Operating
Performance Income Statement)
B. Pola Laporan Laba – Rugi Menyeluruh (All
Inclusive Income Statement)
10. Income Smoothing – Creative
Accounting
• Income smoothing yaitu upaya menstabilkan laba
dimana tidak banyak fluktuasi atau varians dari
satu periode ke periode lain
• Income smoothing biasanya dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu :
1. Mengatur waktu kejadian transaksi
2. Memilih prinsip atau metode alokasi
3. Mengatur penggolongan antara laba operasi
normal dan laba yang bukan dari operasi
normal.
11. Perubahan Akuntansi
. Tiga pendekatan berikut telah disarankan
untuk melaporkan perubahan prinsip
akuntansi:
a. Pelaporan perubahan pada periode
berjalan.
b. Pelaporan perubahan secara retrospektif
c. Pelaporan perubahan secara prospektif
(dimasa depan)