Dokumen tersebut membahas tentang investasi pada entitas lain dan pengaturan bersama. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa investasi pada entitas lain dapat berupa investasi asosiasi atau ventura bersama, dan perlakuan akuntansinya berbeda tergantung pada tingkat pengaruh investor terhadap entitas investee. Dokumen juga menjelaskan tentang pengaturan bersama yang dapat berupa operasi bersama atau ventura bersama.
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset diukur pada biaya perolehan dan
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Dokumen tersebut membahas tentang investasi pada entitas lain dan pengaturan bersama. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa investasi pada entitas lain dapat berupa investasi asosiasi atau ventura bersama, dan perlakuan akuntansinya berbeda tergantung pada tingkat pengaruh investor terhadap entitas investee. Dokumen juga menjelaskan tentang pengaturan bersama yang dapat berupa operasi bersama atau ventura bersama.
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset diukur pada biaya perolehan dan
PSAK 48 menetapkan prosedur penilaian dan akuntansi penurunan nilai aset, dimana entitas harus menilai indikasi penurunan nilai dan mengestimasi jumlah terpulihkan aset. Jika nilai tercatat melebihi jumlah terpulihkan, rugi penurunan nilai diakui untuk menyesuaikan nilai tercatat menjadi jumlah terpulihkan.
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas. Laporan Posisi Keuangan menjelaskan penggunaan, tujuan, elemen, klasifikasi, format dan pengungkapan laporan tersebut. Laporan Arus Kas menjelaskan penggunaan, klasifikasi, format, penyusunan metode langsung dan tidak langsung dari laporan tersebut.
1. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan biaya historis tidak dapat mencerminkan nilai bisnis dari aset dan laba yang sebenarnya dalam kondisi ekonomi hiperinflasi.
2. PSAK 63 menyarankan agar laporan keuangan disusun kembali berdasarkan satuan pengukuran saat ini pada akhir periode pelaporan, dengan menyesuaikan pos-pos terkait pada periode sebelumnya menggunakan indeks harga umum.
3. Indikasi
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam teori akuntansi, yaitu pendekatan pragmatis, sintaktik, semantik, normatif, positif, dan naturalistik. Dokumen ini juga membandingkan pendekatan ilmiah dan naturalistik dalam penelitian akuntansi.
Laporan keuangan menggunakan konsep laba yang berbeda dari perpajakan. Dalam akuntansi, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan biaya yang diukur secara akrual, sedangkan dalam perpajakan laba adalah jumlah kotor penghasilan. Terdapat berbagai pendekatan dalam mengukur dan melaporkan laba.
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset tidak berwujud diukur menggun
Bab ini membahas audit atas investasi dan kas. Investasi merupakan aktiva likuid yang perlu diaudit keberadaannya, kelengkapan pencatatannya, penilaian dan pengungkapannya. Beberapa risiko audit yang relevan adalah risiko inheren karena nilai wajar investasi sulit ditentukan, serta risiko pengendalian karena perlu pengendalian yang ketat. Dokumen pendukung audit antara lain sertifikat saham dan obligasi, serta laporan pialang.
Dokumen tersebut tidak mengandung teks atau informasi apa pun, hanya berisi baris garis horizontal. Oleh karena itu, saya tidak dapat merangkumnya dalam 3 kalimat atau kurang. Dokumen tersebut kosong tanpa konten yang dapat dirangkum.
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
PSAK 25 mengatur tentang perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. Standar ini mewajibkan pengungkapan yang lebih rinci terkait perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya. Perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif jika akibat informasi baru, sedangkan koreksi kesalahan diakui secara retrospektif.
Laporan ini memberikan ringkasan singkat tentang Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas. Laporan Posisi Keuangan menjelaskan penggunaan, tujuan, elemen, klasifikasi, format dan pengungkapan laporan tersebut. Laporan Arus Kas menjelaskan penggunaan, klasifikasi, format, penyusunan metode langsung dan tidak langsung dari laporan tersebut.
1. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan biaya historis tidak dapat mencerminkan nilai bisnis dari aset dan laba yang sebenarnya dalam kondisi ekonomi hiperinflasi.
2. PSAK 63 menyarankan agar laporan keuangan disusun kembali berdasarkan satuan pengukuran saat ini pada akhir periode pelaporan, dengan menyesuaikan pos-pos terkait pada periode sebelumnya menggunakan indeks harga umum.
3. Indikasi
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dalam teori akuntansi, yaitu pendekatan pragmatis, sintaktik, semantik, normatif, positif, dan naturalistik. Dokumen ini juga membandingkan pendekatan ilmiah dan naturalistik dalam penelitian akuntansi.
Laporan keuangan menggunakan konsep laba yang berbeda dari perpajakan. Dalam akuntansi, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan biaya yang diukur secara akrual, sedangkan dalam perpajakan laba adalah jumlah kotor penghasilan. Terdapat berbagai pendekatan dalam mengukur dan melaporkan laba.
PSAK 19 mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud harus dapat diidentifikasi, terdapat kontrol atasnya, dan kemungkinan besar menghasilkan manfaat ekonomis di masa depan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh secara terpisah, akuisisi, pertukaran, atau dikembangkan secara internal. Aset tidak berwujud diukur menggun
Bab ini membahas audit atas investasi dan kas. Investasi merupakan aktiva likuid yang perlu diaudit keberadaannya, kelengkapan pencatatannya, penilaian dan pengungkapannya. Beberapa risiko audit yang relevan adalah risiko inheren karena nilai wajar investasi sulit ditentukan, serta risiko pengendalian karena perlu pengendalian yang ketat. Dokumen pendukung audit antara lain sertifikat saham dan obligasi, serta laporan pialang.
Dokumen tersebut tidak mengandung teks atau informasi apa pun, hanya berisi baris garis horizontal. Oleh karena itu, saya tidak dapat merangkumnya dalam 3 kalimat atau kurang. Dokumen tersebut kosong tanpa konten yang dapat dirangkum.
Dokumen tersebut membahas empat jenis laporan keuangan utama yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan lingkup laporan keuangan secara umum. Dijelaskan pengertian, tujuan, dan komponen-komponen penting dari masing-masing laporan keuangan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek sumber daya manusia, termasuk pengertian, fungsi, dan pengembangan sumber daya manusia melalui penerapan manajemen sumber daya manusia. Dokumen tersebut juga membahas tentang ciri-ciri sumber daya manusia yang produktif dan manfaat pengembangan sumber daya manusia.
Makalah ini membahas aspek-aspek keperilakuan dalam akuntansi. Dimensi akuntansi keperilakuan mencakup lingkupnya yang luas seperti pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, dan metode untuk memprediksi serta mengubah perilaku. Akuntansi keperilakuan merupakan perluasan logis dari peran akuntansi tradisional dengan menyertakan informasi keperilakuan untuk mendukung pengambilan keputus
Alk bab 5 analisis aktivitas investasi-investasi antarperusahaanilhamka4
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS ANTARPERUSAHAAN DAN INTERNASIONAL
1. Efek Infestasi
a. Akuntansi untuk efek investasi
b. Pengungkapan efek investasi
c. Analisis efek investasi
2. Akuntansi Ekuitas
a. Mekanisme akuntansi
b. Implikasi analisis
3. Kombinasi Bisnis
a. Mekanisme akuntansi
b. implikasi analisis
c. pembelian versus penyatuan
4. Efek Derivative
a. Mendefinisikan derivative
b. Klasifikasi derivative dan aakuntansi
c. Pengungkapan derivative
d. Analisis derivatif
5. Opsi Nilai Wajar
a. Persyaratan nilai wajar
b. Pengungkapan nilai wajar
c. Implikasi analisis
PSAK 15 mengatur tentang akuntansi investasi pada entitas asosiasi dimana investor menerapkan metode ekuitas untuk mencatat bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain investee serta menyesuaikan nilai tercatat investasinya. PSAK ini juga mengatur tentang kondisi penghentian penerapan metode ekuitas dan pengujian penurunan nilai investasi."
Dokumen tersebut membahas perubahan ketentuan PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan IFRS 10 mengenai definisi pengendalian, persyaratan akuntansi laporan keuangan konsolidasian, penentuan kepentingan nonpengendali, dan pedoman penentuan kehilangan pengendalian atas entitas anak."
Dokumen tersebut membahas perubahan ketentuan PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan IFRS 10 mengenai definisi pengendalian, persyaratan akuntansi laporan keuangan konsolidasian, penentuan kepentingan nonpengendali, dan pedoman penentuan kehilangan pengendalian atas entitas anak."
Dokumen tersebut membahas beberapa topik terkait metode pencatatan investasi saham dan teknik serta prosedur konsolidasi laporan keuangan setelah akuisisi, termasuk definisi investasi saham, kategorisasi berdasarkan besarnya kepemilikan, dan metode pencatatan yang sesuai, serta teknik eliminasi dan penyesuaian untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi.
PSAK 4 dan IAS 27 membahas laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri. Laporan keuangan konsolidasian merupakan laporan keuangan gabungan dari entitas induk dan entitas anak, sedangkan laporan keuangan tersendiri hanya menyajikan investasi entitas induk pada entitas anak. Standar ini mengatur prosedur konsolidasi, pengungkapan, dan ketentuan transisi untuk kedua jenis laporan keuangan tersebut.
Dokumen ini membahas tentang penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan tersendiri menurut PSAK 65. Dokumen menjelaskan tentang pendefinisian entitas induk, entitas anak, pengendalian, serta prinsip-prinsip konsolidasi antara lain eliminasi saldo dan transaksi intrakelompok, tanggal laporan yang sama, pengungkapan. Dokumen juga membahas tentang laporan keuangan tersendiri investor dan akuntansi investasi pada entitas anak, pen
Dokumen tersebut merupakan materi pelajaran tentang laporan arus kas. Materi ini menjelaskan definisi, tujuan, manfaat, dan klasifikasi utama laporan arus kas serta tahapan penyusunannya. Konsep kunci yang dijelaskan adalah pembedaan antara metode langsung dan tidak langsung dalam menyusun laporan arus kas serta pengklasifikasian arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis rasio keuangan yang meliputi penjelasan tentang aset lancar, liabilitas jangka pendek, catatan atas laporan keuangan, proses analisis laporan keuangan, dan jenis-jenis analisis rasio keuangan seperti analisis horizontal, vertikal, common size, dan rasio-rasio keuangan."
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak serta Properti InvestasiAyu Taseseb
Investasi pada entitas asosiasi dan anak dapat dilakukan melalui metode biaya untuk entitas asosiasi dan metode ekuitas untuk entitas anak. Properti investasi merupakan aset yang dimiliki untuk menghasilkan sewa atau kenaikan nilai. Akuntansi dan perlakuan pajak untuk transaksi-transaksi terkait investasi dan properti investasi dijelaskan.
Laporan ini memberikan penjelasan tentang laporan arus kas, termasuk definisi, manfaat, kegunaan, klasifikasi aktivitas (operasi, investasi, pendanaan), dan cara penyusunannya. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa dapat menyusun laporan arus kas.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab auditor dalam merumuskan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan evaluasi bukti audit yang dikumpulkan. Auditor harus mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan dan merumuskan opini apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar berdasarkan standar tersebut.
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
Dokumen tersebut membahas tentang pendapat auditor atas laporan keuangan dan laporan auditor independen. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang tujuan auditor dalam memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas, proses perumusan opini auditor, bentuk-bentuk opini yang dapat diberikan auditor, dan contoh bentuk laporan auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian dan opini wajar dengan pengecualian.
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...Sri Apriyanti Husain
Teks tersebut membahas konsep nilai tambah syariah berdasarkan teori enterprise syariah. Teori ini menempatkan Tuhan sebagai pusat dan memperhatikan keseimbangan antara nilai egoistik dan altruistik. Nilai tambah syariah diusulkan berdasarkan filsafat sufistik Manunggaling Kawulo-Gusti untuk menyatukan manusia dan Tuhan. Konsep ini diambil dari studi kasus tiga pelaku usaha tradisional.
1. Beberapa artikel membahas peran akuntansi forensik dalam mendeteksi dan memberantas korupsi di Indonesia, dengan menggunakan bukti-bukti yang dikumpulkan untuk mendukung proses hukum. 2. Salah satu artikel menyoroti pentingnya kompetensi, independensi, dan profesionalisme auditor dalam mendeteksi kecurangan melalui audit forensik. 3. Sebagian besar artikel sepakat bahwa audit forensik dapat membant
The document discusses the history and development of artificial intelligence over the past 70 years. It outlines some of the key milestones in AI research from the early work in the 1950s to modern advances in deep learning. While progress has been significant, fully general human-level AI remains an ongoing challenge that researchers continue working to achieve.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Studi ini menganalisis laba rugi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bali dengan menggunakan pendekatan Political Economy of Accounting (PEA) untuk memahami makna di balik angka laba rugi dan menilai praktik keadilan. Penelitian kualitatif ini menggunakan data dari wawancara, dokumen, dan statistik untuk memahami hubungan antara kekuasaan dan k
PSAK 62 menetapkan pedoman akuntansi untuk kontrak asuransi dan reasuransi. Standar ini mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan untuk kontrak asuransi dan reasuransi. PSAK 62 juga membedakan kontrak asuransi dan investasi, serta menetapkan tes kecukupan liabilitas untuk memastikan kewajiban asuransi dicukupi.
PSAK 58 mengatur kriteria dan pengukuran aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan. PSAK 58 menetapkan syarat yang harus dipenuhi agar suatu aset diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual serta mengatur pengukuran awal dan selanjutnya atas aset tersebut. PSAK 58 juga mengatur penyajian dan pengungkapan aset tidak lancar yang dimiliki untuk di
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
1. PSAK 15 (revisi 2009)
Investasi pada Entitas Asosiasi
IAS 28: Investment in Associates
Eff 1 Jan 2011
Dwi Martani
2. Outline
Pendahuluan
Metode ekuitas
Penyajian
Pengungkapan
Komparasi dengan PSAK 15 lama dan IAS 28
Ilustrasi
2
3. Investasi pada Ekuitas
3
Tidak ada pengaruh
signifikan
Instrumen
keuangan
Perusahaan
Asosiasi
Ventura
Bersama
Anak
Perusahaan
Pengaruh signifikan
Pengendalian
Bersama
Pengendalian
20<50%<20% >50%
Nilai wajar
FVPL / AFS
Metode Ekuitas Metode Ekuitas /
Konsolidasi
proporsional
Konsolidasi
≤50%
4. Ruang Lingkup
PSAK 15 diterapkan untuk Investasi pada
entitas asosiasi tetapi tidak diterapkan untuk
investasi yang dimiliki:
Organisasi modal ventura
Reksa dana, unit perwalian, dana asuransi nilai
wajar melalui laporan laba rugi
4
5. Definisi Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi (associate) adalah suatu entitas,
termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan,
dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan
bukan merupakan entitas anak ataupun bagian
partisipasi dalam ventura bersama
Entitas anak (subsidiary) adalah suatu entitas,
termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan,
yang dikendalikan oleh entitas lain (yang dikenal
sebagai entitas induk)
Ventura bersama (joint venture) adalah perjanjian
kontraktual dimana dua atau lebih pihak
menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada
pengendalian bersama
5
6. Pengaruh signifikan
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan
keuangan dan operasional suatu aktivitas
ekonomi, tetapi tidak mengendalikan atau
mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut
6
7. Indikasi
Indikasi kuantitatif
Hak suara ≥20% dianggap memiliki pengaruh
signifikan, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya
Hak suara <20% dianggap tidak memiliki pengaruh
signifikan, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya
Indikasi kualitatif
Keterwakilan dalam dewan direksi dan komisaris atau
organ setara
Partisipasi proses pembuatan kebijakan, termasuk
dividen dan distribusi lain
Transaksi material investor dengan investee
Pertukaran personel manajerial
Penyediaan informasi teknis pokok
7
8. Hak Suara Potensial
Mempertimbangkan hak suara potensial
(waran, convertible bonds)
Menambah hak suara investor atau menurunkan
hak suara pihak lain
Hak suara potensial yang dimiliki pihak lain
Tanpa mempertimbangkan maksud manjemen
dan kemampuan keuangan
8
9. Ilustrasi hak suara potensial
PT. Melati memiliki 15% hak suara PT. Mawar dan opsi beli
yang akan memberi tambahan 7% hak suara
PT. Kenanga memiliki 16% saham PT. Kamboja. PT.
Kenanga memiliki opsi untuk membeli saham PT. Kamboja
yang jika opsi tersebut dilakukan akan meningkatkan
kepemilikan sahamnya menjadi 25%. Tetapi, PT. Kenanga tidak
bermaksud untuk melakukan opsi beli tersebut.
PT. Dahlia memiliki 10% saham PT. Delima dan obligasi
konversi yang jika dikonversi akan meningkatkan kepemilikan
menjadi 22% saham PT. Delima. PT. Dahlia tidak memiliki dana
untuk mengonversi bonds tsbli
9
10. Metode Ekuitas
Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana
investasi pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan.
Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau
rugi investee setelah tanggal perolehan.
Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui
sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi
pada pembukuan investor
Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian laba
investor.
10
11. Metode Pencatatan
Investasi pada entitas asosiasi dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas,
kecuali
Diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual sesui dengan PSAK 58.
Jika tidak lagi memenuhi untuk dicatat
sesuai PSAK 58, kembali dicatat dengan
metode ekuitas sejak tanggal diklasifikasi
sebagai dimiliki untuk dijual.
11
12. Metode Pencatatan
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali
Diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58 mana yang lebih rendah antara nilai
tercatat atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan.
Jika tidak lagi memenuhi untuk dicatat sesuai PSAK
58, kembali dicatat dengan metode ekuitas sejak
tanggal diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. LK
sejak periode klasifikasi disesuaikan
12
13. Awal penerapan metode ekuitas
Investasi dicatat dengan dengan metode ekuitas sejak
tanggal memenuhi definisi entitas asosiasi (pengaruh
signifikan)
Selisih (positif atau negatif) antara biaya perolehan
dengan bagian investor atas nilai wajar aset neto pada
tanggal akuisisi:
Goodwill disajikan sebagai bagian dari nilai tercatat
investasi, tidak boleh diamortisasi
Selisih lebih nilai wajar netto aset dan liablilitas dengan
biaya perolehan dimasukkan sebagai penghasilan pada saat
investasi diperoleh.
Penyesuaian dilakukan atas penyusutan aset
berdasarkan nilai wajar dan penurunan goodwill yang
diakui entitas asosiasi
13
14. Akhir penerapan metode ekuitas
Investor kehilangan pengaruh signifikan dan
mencatat sisa investasi dengan PSAK 55
Investor tidak menjadi venturer atau entitas induk
Nilai wajar investasi tersisa dan hasil lepasan –
Jumlah tercatat investasi pada tanggal
kehilangan pengaruh Laba Rugi
Nilai wajar investasi tersisa sebagai pengakuan
awal aset keuangan sesuai PSAK 55
14
15. Penerapan metode ekuitas
Pendapatan komprehensif dalam pencatatan investor
dihapus atau disesuikan
jika aset terkait pendapatan komprehensif tersebut
dilepaskan
Investor kehilangan pengaruh signifikan.
Terdapat perubahan kepemilikan.
Penerapan metode konsolidasi digunakan dalam
metode ekuitas untuk transaksi antar investor dan
investee
Laba rugi rugi transaksi hulu (penjualan dari investor) atau
hilir hanya diakui sebesar bagian dari investor lain dalam
entitas asosiasi.
Laba rugi entitas asosiasi dari transaksi tersebut dieliminasi
15
16. Kepemilikan kelompok usaha
Kepemilikan pada entitas asosiasi oleh entitas induk
dan entitas anak
Kepemilikan pada entitas asosiasi oleh entitas
asosiasi lain dan ventura bersama tidak
diperhitungkan
Misalnya:
Entitas Induk A memiliki 90% Entitas Anak B. Entitas Anak B
memiliki 30% Entitas Asosiasi Z.
Entitas Induk A memiliki 30% Entitas Asosiasi C dan 50%
Ventura Bersama D. Entitas Asosiasi C dan Ventura
Bersama D masing-masing 10% Entitas Asosiasi Z.
Laporan keuangan konsolidasian: Entitas Induk A mencatat
investasi pada Entitas Asosiasi Z 30%
16
17. Laporan keuangan investee
Laporan keuangan perusahaan asosiasi terkini digunakan
untuk menerapkan metode ekuitas.
Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan
yang terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak
boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.
17
18. Saham Preferen Kumulatif
Saham preferen kumulatif entitas asosiasi
yang dimiliki pihak lain (selain investor) dan
diklasifikasikan sebagai ekuitas
Investor menghitung bagiannya atas laba
entitas asosiasi setelah penyesuaian dividen
saham preferen kumulatif (telah atau belum
diumumkan)
18
19. Investee merugi
Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama
atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi
dilaporkan nihil
Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor
memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya
Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui
penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai
bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui
19
20. Contoh
Pada 1 Januari 2010, PT Aneka membeli 25% saham berhak suara PT
Serbaneka sebesar Rp200 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2010 sd
2013
Nilai tercatat investasi:
Tahun 2010 Rp 50 milyar
Tahun 2011 Rp 0
Tahun 2012 Rp 0
Tahun 2013 Rp 45
20
Tahun Laba (rugi)
PT Serbaneka
Porsi laba (rugi)
utk PT. Aneka
Nilai tercatat
2010 (600) (150) 50
2011 (700) (175) (125)
2012 480 120 (5)
2013 200 50 45
21. Rugi Penurunan Nilai
Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan
dalam instrumen keuangan (PSAK 55)
Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya
goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset
tunggal.
Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang
dapat dipulihkan.
Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).
21
22. Deemed disposals
Kepemilikan menurun bukan akibat
pelepasan aktual
Penyebab:
Investor tidak mengambil alokasi penuh hak
memesan saham baru
Pihak lain mengeksekusi waran
Entitas asosiasi menjual saham baru kepada
pihak lain
22
23. Penyajian
Neraca
Investasi pada entitas asosiasi disajikan
dalam aset tidak lancar
Laporan laba rugi
23
...
Laba operasi xxx
Bagian laba entitas asosiasi xxx
...
Laba sebelum pajak xxx
...
...
Laba sebelum pajak dan
bagian laba entitas anak
xxx
Pajak xxx
Bagian laba entitas
asosiasi
xxx
Laba dari operasi yang
dilanjutkan
xxx
...
24. Pengungkapan
Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi (jika tersedia
kuotasi harga pasar)
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi
Alasan punya kurang 20% punya pengaruh signifikan
Alasan punya lebih 20% tidak punya pengaruh signifikan
Akhir periode pelaporan entitas asosiasi (jika berbeda)
Sifat dan tingkatan pembatasan signifikan
Bagian rugi entitas asosiasi yang tidak diakui
Ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi yang tidak
menggunakan metode ekuitas
Bagian liabilitas kontijensi entitas asosiasi (jika ada)
24
25. Tidak Diatur
Akuisisi bertahap dalam kombinasi bisnis (PSAK 22/IFRS 3)
Pengukuran kembali investasi pada entitas asosiasi yang
sekarang menjadi entitas anak
Selisih hasil pengukuran kembali diakui dalam laporan laba rugi
Perubahan sifat dan kondisi ekonomi (pengaruh signifikan
menjadi pengendalian)
Perubahan sifat dan kondisi
Perubahan dari instrumen keuangan menjadi entitas asosiasi:
Retrospektif
Prospektif catch-up
Prospektif
25
26. PSAK 15 vs PSAK 15 lama
PSAK 15 PSAK 15 Lama
Ruang lingkup Pengecualian untuk investasi
pada entitas asosiasi yang
dicatat dg PSAK 55 (fair
value option)
Tidak ada pengecualian tsb
Pengaruh
signifikan
• Indikator kuantitatif dan
kualitatif
• Hilangnya secara absolut
dan relatif (hak suara
potensial)
• Indikator kuantitatif
• Hilangnya secara absolut
Metode
akuntansi
Metode ekuitas Metode ekuitas dan metode
biaya (pembatasan jangka
panjang dan tujuan dijual
dalam jangka pendek)
26
27. Lanjutan...
PSAK 15 PSAK 15 Lama
Penerapan
metode ekuitas
Tidak diterapkan jika
diklasifikasikan sebagai asset
for sale (cost or FV - cost to
sale)
Tidak diterapkan jika
pembatasan jangka panjang
dan tujuan dijual jangka
pendek
Goodwill tidak diamortisasi Goodwill diamortisasi
Pengaruh signifikan hilang,
sisa investasi diukur pada FV
dan dicatat dg PSAK 55
Tidak ada penjelasan
Penurunan nilai Indikasi mengacu ke PSAK
55, pengukuran ke PSAK 48
Tidak ada penjelasan
27
28. PSAK 15 vs IAS 28
PSAK 15 IAS 28
Pengecualian
dari metode
ekuitas
Tidak diadopsi karena
terkait dengan laporan
keuangan tersendiri
• Investor adalah entitas induk yg
tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian
• Memenuhi syarat tertentu (bukan
sebagai atau proses sebagai
perusahaan publik, seluruh
investor setuju, dan
ultimate/intermediate parent yg
menyusun lapkeu konsolidasian)
Laporan
keuangan
tersendiri
Investor (entitas induk)
dapat menyusun
laporan keuangan
tersendiri
Investor (entitas induk atau bukan
entitas induk) dapat menyusun
laporan keuangan tersendiri
28
29. Contoh – Metode Ekuitas
1 Jan 2011
PT ABC membeli 35% saham PT XYZ sebesar Rp 950
Nilai buku aset neto PT XYZ adalah Rp 1.800
Nilai wajar aset neto PT XYZ adalah Rp 2.200
Selisih nilai wajar dengan nilai buku berasal dari aset tetap yang
mempunyai sisa umur ekonomis 10 tahun
Investasi pada PT XYZ
Db Investasi pada PT XYZ 950
Kr Kas 950
Biaya perolehan investasi 950
Bagian nilai wajar 770 (35% x 2.200)
Goodwill 180
29
30. Contoh – Metode Ekuitas
31 Des 2011
PT XYZ menghasilkan laba selama tahun 2011 sebesar Rp 160
PT XYZ membayar dividen selama tahun 2011 sebesar Rp 240
PT XYZ memiliki efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
(available for sale) yang nilainya meningkat sebesar Rp 40
Bagian laba dari PT XYZ
Db Investasi pada PT XYZ 56 (35% x 160)
Kr Bagian laba dari entitas asosiasi 56
Penyesuaian atas penilaian wajar aset tetap PT XYZ
Db Bagian laba dari entitas asosiasi 14(35% x [(2.200 – 1.800) : 10])
Kr Investasi pada PT ZYZ 14
30
31. Contoh – Metode Ekuitas
Penyesuaian atas kenaikan nilai efek AFS yang dimiliki PT. XYZ
Db Investasi pada PT XYZ 14 (35% x 40)
Kr Bagian laba dari entitas asosiasi 40
Penerimaan dividen
Db Kas 84 (35% x 240)
Kr Investasi pada PT ZYZ 84
31
Investasi awal 950
Bagian laba 56
Penyesuaian atas aset tetap (14)
Penyesuaian atas efek AFS 14
Penerimaan dividen (84)
Saldo akhir 922
Bagian atas nilai buku aset neto 616
(630+35%x[160 – 240 + 40])
Bagian atas penilaian wajar aset neto PT XYZ 126 (140– 14)
Goodwill 180
Saldo akhir 922
32. Contoh
A memiliki 30% B yang mempunyai aset neto Rp200.000 dan laba neto Rp24.500
C menerbitkan saham preferen kumulatif 5.000 lembar 9%, nominal Rp10
C belum mengumumkan dividen saham preferen tsb selama 2 tahun
32
Aset neto B 200.000
Saham preferen kumulatif 9% (50.000)
Dividen yang belum diumumkan (2 x 9% x 50.000) (9.000)
Aset neto yang diatribusikan kepada saham biasa 141.000
Bagian A atas aset neto B 42.300
Laba neto B 24.500
Bagian saham preferen kumulatif (9% x 50.000) (4.500)
Laba neto yang diatribusikan kepada saham biasa 20.000
Bagian A atas laba neto B 6.000
33. Contoh: Transaksi hilir
Keterangan
A memiliki 40% Z
1 Des 2011, A menjual persediaan (COGS Rp750.ooo) ke Z
seharga Rp1.000.000
10 Januari 2012, Z menjual ke pihak lain Rp1.200.000
Penyesuaian di A
Penjualan 400.000
Beban penjualan 300.000
Investasi pada Z 100.000
Beban penjualan 100.000
Investasi pada Z 100.000
33
34. Contoh: Transaksi hulu
Keterangan
A memiliki 40% Z
1 Des 2011, Z menjual persediaan (COGS Rp750.ooo) ke A
seharga Rp1.000.000
10 Januari 2012, A menjual ke pihak lain Rp1.200.000
Penyesuaian di A
Koreksi bagian laba Z: 40% x (1.000.000 – 750.000) =
100.000
Bagian atas laba Z 100.000
Persediaan 100.000
34
35. Contoh: Laba melebihi nilai investasi
Keterangan
A memiliki 40% Z dengan nilai tercatat investasi Rp800.000
A menjual aset tetap kepada Z dengan keuntungan Rp3.000.00
Laba yang belum direalisasikan Rp1.200.000 (40% x 3.000.000)
Alternatif 1
Keuntungan penjualan aset tetap 1.200.000
Investasi pada Z 800.000
Pendapatan ditangguhkan 400.000
Alternatif 2
Keuntungan penjualan aset tetap 800.000
Investasi pada Z 800.000
35
36. Contoh: Cross holding
A memiliki 40% B dan B memiliki 30% A
A
Kepemilikan saham di B 40%
Laba (di luar bagian laba B) 60.000
B
Kepemilikan saham di A 30%
Laba (di luar bagian laba A) 110.000
Laba
Laba A = 60.000 + (40% x laba B) = 60.000 + (40% x 110.000) = 104.000
Laba B = 110.000 + (30% x laba A) = 110.000 + (30% x 60.000) = 128.000
36
37. Main References
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI, Penerbit Salemba 4
International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
The Institute of Chartered Accountants, England and Wales
37