Teori akuntansi membahas konsep pengukuran laba dan surplus. Ada beberapa pendekatan untuk mengukur laba seperti pendekatan transaksi, kegiatan, dan pertahanan kapital. Laba dapat didefinisikan secara semantik, sintaktik, dan pragmatik. Secara ekonomi, laba adalah peningkatan kekayaan investor, sedangkan secara akuntansi laba adalah selisih antara pendapatan dan beban.
Implementasi teori manajemen laba dan laba per saham dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen laba dan laba per saham sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen laba dan laba per saham pada rumah sakit melibatkan strategi keuangan yang cermat untuk mengoptimalkan keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas dan keberlanjutan finansial.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen laba dan laba per saham yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen pendapatan dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen pendapatan sangat penting, di mana Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Proses pendapatan dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen pendapatan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen laba dan laba per saham dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen laba dan laba per saham sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen laba dan laba per saham pada rumah sakit melibatkan strategi keuangan yang cermat untuk mengoptimalkan keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas dan keberlanjutan finansial.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen laba dan laba per saham yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen pendapatan dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen pendapatan sangat penting, di mana Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Proses pendapatan dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen pendapatan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Ini adalah contoh sederhana dari presentasi tentang Akuntansi Keuangan, Bagi yang butuh referensi tentang contoh presentasi Akuntansi Keuangan mungkin bisa melihat atau menggunakan Powerpoint ini.
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
resume teori akuntansi
1. TEORI AKUNTANSI
KONSEP PENGUKURAN LABA / SURPLUS
Anggota Kelompok :
Dewi Putri Anggraeni H 041711333042
Ignatius William Arimatea 041711333164
Achmad Maulana Karamullah 041711333214
Caroline 041711333216
Hayyu Rachma Annisa 041711333224
Nadhilah Fauziyah Asyyati 041711333231
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
2. PERTEMUAN 13 LABA
DEFINISI
IAI,1994 mengartikan income (penghasilan) yakni Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasaldari konstribusi penanam modal. Dari
pengertian laba diatas dapat disimpulkan bahwa laba adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban yang
timbul dalam kegiatan utama/sampingan di perusahaan selama suatu periode.
Karakteristik
Dari berbagai definisi laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki
karakteristik umum sebagai berikut:
a) Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas
b) Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi kemakmuran awaldan
kemakmuran akhir
c) Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran,
asalkan kemakmuran awal dipertahankan
d) Kemakmuran dapat berupa aset bersih perusahaan, modal pemegang saham, kekayaan, investasi,
sumber daya ekonomik, atau apapun yang dapat dinilai dengan uang.
Laba Akuntansi
Laba Akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi
perusahaanpada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan
tersebut. Menurut Belkaoui, laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara
pendapatan realisasi yang timbul dari transaksiperiode tersebut dan biaya historis yang sepadandengannya.
Laba konvensial
Laba akuntansi mempunyai beberapa kelemahan:
1. Belum di definisi secara semantik dan jelas sehingga laba tersebut secara intuitif dan ekonomi
bermakna
2. Penyajian dan pengukuran laba masih difokuskan pada pemegang saham biasa residual
3. Prinsip akuntansi berterima umum sebagai pedoman pengukuran laba masih memberi peluang
untuk terjadinya ketatakuasaan antar perusahaan
4. Karena didasarkan pada konsep kos historis, laba akuntansi secara umum belum memperhitungkan
pengaruh perubahan daya beli dan harga
5. Dalam menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan,investor dan kreditor memandang informasi
selain laba akuntansi juga bermanfaat atau bahkan lebih bermanfaat sehingga ketepatan laba
akuntansi belum menjadi tuntutan yang mendesak.
3. Atas dasar tujuan dan kelemahan laba akuntansi, ada dua aspek pokok teori laba yaitu:
1. Interpretasi laba dan implikasinya dalam tiap tataran teori
2. Lingkup laba atas dasar kegiatan operasi dan teori entitas.
PENDEKATAN LABA
Berikut adalah ciri-ciri tiap tataran dalam Teori Komunikasi :
Tataran Sasaran Bahasan
Penekanan
Komunikasi
Sintaktika Aspek formal tanda bahasa (kosa kata, tata bahasa) Operasional,
Penandaan
Semantika Aspek isi tanda bahasa (makna) Penafsiran,
Pelambangan
Pragmatika Keefektifan tanda bahasa (efek komunikatif) Fungsional,
Pengaruh
Dalam tataran Semiotika (Semantik, Sintaktik, dan Pragmatik) konsep laba didefinisikan dan
diinterpretasikan menjadi tiga teori yaitu :
A. Konsep Income dalam Tataran Semantik
Konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang harus dilekatkan oleh
perekayasa laporan pada simbol atau elemen biaya sehingga laba bermanfat dan bermakna sebagai
informasiBerbagai implementasi laba dalam tataran semantik yaitu :
Pengukur Kinerja
Laba dapat diinterpretasikan sebagai pengukur efisiensi bila dihubungkan dengan tingkat investasi
karena kedua hal tersebut secara konseptual merupakan suatu hubungan. Dalam pengukuran kinerja, laba
dapat mempresentasikan efisiensi kinerja tersebut dengan menentukan ROI (Return on Investment) dan
ROA (Return on Asset) sebagaidasar pengukuran efisiensi. Karena investor dan kreditor merupakan pihak
yang dituju dalam pelaporan keuangan, dianggap bahwa mereka berkepentingan dalam informasi masa lalu
untuk mengevaluasi prospek perusahaan dimasa datang.
Konfirmasi Harapan Investor
Kondisi pasar yang efisien atau tidak efisien akan sangat mempengaruhi prediksi atau harapan
investor mengenai laba yang akan diperoleh, sehingga keputusan yang akan diambil dalam melakukan
sebuah investasi juga akan terpengaruh. Hal ini berarti informasi mengenai laba dapat dijadikan sarana
untuk pengambilan keputusan investasi yang akan dilakukan. Perekayasa pelaporan keuangan juga
berusaha menyediakan informasi untuk meyakinkan bahwa harapan-harapan investor atau pemakai
lainnya dimasa lalu tentang kinerja perusahaan memang terealisasi.
Estimator Laba Ekonomi
4. Laba ekonomi adalah laba dari kaca mata investor yang digunakan untuk menilai investasi. Penilaian
laba ekonomik harus menggunakan informasi yang tersaji dalam pelaporan laba akuntansi, sehingga
diharapkan laba akuntansi dapat digunakan sebagai estimasi laba ekonomi. Laporan keuangan diharapkan
cukup menyediakan informasi laba dan aliran kas yang layak serta menyerahkan analisis dan perhitungan
laba kepada investor. Akuntansi menganut asalakrualuntuk mendapatkan suatu angka yang lebih bermakna
secara ekonomi daripada sekedar kenaikan atau penurunan kas dalam suatu periode. Oleh karena itu, laba
akuntansi didasarkan pada data yang telah terjadi bukan data hipotesis yang dapat berupa kos kesempatan
jangka panjang dan bukan penilaian ekonomi jangka pendek.
B. Konsep Income dalam Tataran Sintaktik
Konsep laba dalam tataran sintaktik berkaitan dengan konsep laba yang harus diungkapkan dalam
bentuk standar dan prosedur akuntansi yang mantap serta objektif, sehingga angka laba dapat diukur dan
disajikan dalam suatu laporan keuangan. Kriteria atau pendekatan dalam pengukuran laba dibagi menjadi
tiga yaitu:
Pendekatan Transaksi (Cash Basis)
Dalam pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi dan kemudian
terakumulasi sampai akhir periode. Pengakuan laba atas dasar pendekatan ini sama dengan pengakuan
pendapatan atas dasar kriteria terealisasi dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi
manfaat. Pendekatan ini memiliki berbagai keunggulan misalnya jumlah rupiah aset dan kewajiban secara
otomatis tersedia pada akhir periode serta perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan nilai yang
diakui secara objektif
Pendekatan Kegiatan (Accrual Basis)
Dalam pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan
perusahaan dan bukan sebagai hasil suatu transaksi. Dengan konsep ini, laba dapat dinyatakan telah
terbentuk bersamaan dengan dilakukannya kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas walaupun secara
realisasi belum terjadi transaksi secara real. Pendekatan ini memiliki keunggulan dalam membantu
management melakukan analisis internal seperti mengukur efisiensi dan profitabilitas setiap kegiatan
operasional perusahaaan.
Pendekatan Pertahanan Kapital
Dalam konsep pertahanan kapital, laba merupakan konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua
titik waktu yang berbeda. Dengan konsep ini, elemen laba diukur atas dasar pendekatan aset-kewajiban.
Laba berdasarkan pendekatan ini berarti perbedaan nilai kapital pada dua saat yang berbeda atau kenaikan
kapital dalam suatu periode.
C. Konsep Income dalam Tataran Pragmatik
5. Konsep laba dalam tataran pragmatik berkaitan dengan pengaruh informasi laba terhadap
perubahan perilaku para pemakai laporan keuangan. Pada tataran ini, teori menekankan pada pembahasan
reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Misalnya suatu kejadian pengumuman laba oleh
perusahaan,dikatakan mengandung informasi jika pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan para
pengguna laporan dan menyebabkan adanya suatu tindakan tertentu. Apabila tindakan tersebut dapat
diyakini sebagai reaksi atas kejadian pengumuman laba tersebut, maka informasi laba dapat dikatakan
memiliki manfaat.
Bila dikaitkan dengan teori positif-normatif, tataran sintaktik dan semantik pada umumnya bersifat
normatif, sedangkan teori pragmatik akanlebih bersifat positif. Teoripragmatik juga sering diklasifikasikan
sebagai akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) karena pokok bahasan pada umumnya adalah
perilaku manusia dalam kaitannya dengan informasi. Pendekatan dalam proses penyimpulan yang
menghasilkan pernyataan atau tindakan dapat bersifat deduktif maupun induktif.
Pendekatan Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang
disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai kesimpulan (konklusi). Penalaran deduktif dalam
akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan
akuntansi.
Pendekatan Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran ini berawaldari suatu
pernyataan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan
khusus tersebut.Penalaraninduktif dalam akuntansi digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang
menjadi penjelasan atau teori terhdap gejala akuntansi tertentu.
D. Konsep Income secara Ekonomi
Income atau laba dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu dilihat dari sisi ekonomi dan sisi
akuntansi.
Konsep Laba Ekonomi (Economic Income)
Laba dari sisi ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor dari
hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi seluruh biaya yang berhubungan dengan penanaman modal
tersebut.
Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan peristiwa yang dihubungkan dengan
berbagai tahapan berbeda yaitu penikmatan laba psikis, laba nyata,dan laba uang. Sedangkan Hicks (1946)
mengembangkan kedua konsep di atas dengan mendefinisikan laba ekonomi sebagai jumlah maksimum
6. yang dikonsumsi selama suatu periode dan pada akhir periode masih memiliki kekayaan yang sama seperti
pada awalperiode. Sifat-sifat laba ekonomi berdasarkan definisi Fischer, Lindahl dan Hicks mencakup ke
dalam tiga tahapan yaitu :
1. Physical Income = Konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan
fisik dalam pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diukur.
2. Real Income = Kepuasan terjadi karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur
dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang atau jasa. Ukuran yang digunakan
adalah biaya hidup (cost of living)
3. Money Income = Hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
Pada laba ekonomi dikenal konsep Capital Maintenance. Konsep ini menyatakan bahwa laba
muncul setelah modal yang dikeluarkan masih ada atau biaya telah tertutupi atau setelah terjadi
pengembalian modal.Konsep ini dinyatakan dalam ukuran uang yang disebut Financial Capital atau dalam
ukuran tenaga beli yang disebut PhysicalCapital.Kedua ukurantersebutmenghasilkan empat konsep yaitu:
o Dalam ukuran uang (Financial Capital)
Money Maintenance
Diukur menurut unit modal keuangan diinvestasikan
Laba menurut konsep ini merupakan perubahan net asset dengan menyesuaikan transaksi
modal yang dijabarkan dalam satuan uang.
Sama dengan konsep akuntansi konvensional.
General Purchasing Power Money Maintenance
Diukur dengan jumlah unit daya beli yang sama
Laba menurut konsep ini adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi modal
yang diukur dengan tenaga beli yang sama.
Sama dengan konsep GPLA (General Price Level Adjusted) Historical Cost Accounting.
o Dalam ukuran tenaga beli umum (Physical Capital)
Productive Capacity Maintenance
Modal fisik diukur dalam jumlah unit uang.
Kapasitas produksi diartikan sebagai kapasitas fisik dan kapasitas untuk berproduksi.
Sama dengan konsep Current Value Accounting.
General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance
Diukur dengan unit tenaga beli yang sama.
Kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur dalam unit tenaga beli yang sama,
dipertahankan, dan dipelihara.
7. Sama dengan konsep GPLA Current Value Accounting.
E. Konsep Income secara Akuntansi
Laba Akuntansi merupakan perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi
perusahaanpada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan
tersebut. Menurut Belkaoui, laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara
pendapatan realisasi yang timbul dari transaksiperiode tersebut dan biaya historis yang sepadandengannya.
Definisi laba menurut Belkaoui mengandung lima sifat yaitu:
a) Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benarterjadi yaitu timbulnya pendapatan dan
biaya untuk mendapatkan pendapatan tersebut
b) Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba, artinya merupakan prestasi perusahaan
dalam bidang keuangan pada periode tertentu.
c) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan pengukuran dan pengakuan.
d) Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang
dikeluarkan perusahaan.
e) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip “matching” artinya hasil pendapatan dikurangi biaya yang
dikeluarkan dalam periode yang sama.
Permasalahan Laba Akuntansi
Permasalahan yang sering dihadapi mengenai laba akuntansi adalah menentukan nilai ekonomi,
harga, modal, skala, dan pengukuran pertukaran. Nilai ekonomi adalah preferensiseseorang terhadap suatu
produk berdasarkan kegunaan di masa yang akan datang dibanding dengan produk lainnya. Apabila terjadi
pertukaran, maka akan terjadi pertukaran harga (exchange price) yang ditetapkan berdasarkan nilai uang.
Jenis harga dalam menentukan laba akuntansi yaitu:
1. Harga Historis (Historical Cost)
2. Harga Sekarang (Current Price)/ Harga Ganti(Replacement Cost)/ Exit Price
3. Harga nanti, harga ganti nanti, atau harga exit price nanti.
4. Harga Diskonto/ Computed Amount
Konsep Laba Akuntansi
Pada laba akuntansi dikenal konsep Replacement Cost Income dengan dua komponen laba yaitu :
Current oprating profit : Perhitungan dari pengurangan biaya pengganti (replacement cost) dari
penghasilan
Realized holding gain andloss :Perhitungan perbedaan antara replacement cost barang yang dijual
dengan biaya historis barang yang sama.
Kelebihan dan Kekurangan Laba Akuntansi
Karakteristik dari pengertian laba akuntansi mengandung beberapa keunggulan yakni:
8. Terbukti bahwa laba akuntansi bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan keputusan
ekonomi
Laba akuntansi yang telah diukur dan dilaporkan secara obyektif dapat diuji kebenarannya sebab
didasarkan pada transaksi nyata yang didukung oleh bukti.
Berdasarkan prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan, laba akuntansi memenuhi dasar
konservatisme.
Laba akuntansi bermanfaat untuk tujuan pengendalian terutama berkaitan dengan
pertanggungjawaban manajemen.
• Perbandingan antara Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi karena perbedaan konsep dasar yang dianut. Laba
akuntansi dilandasi oleh konsep kontinuitas usaha yang memandang aset sebagaisisa potensi jasa sehingga
kos historis menjadi basis pengukurannya. Sedangkan laba ekonomi dilandasi oleh konsep likuidasi yang
melihat aset sebagai simpanan atau persediaan nilai setiap saat sehingga nilai sekarang menjadi basis
pengukurannya. Perbedaan dalam aspek lainnya antara kedua konsep laba tersebut adalah :
Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba Ekonomi
1. Sudut pandang pemaknaan Perekayasaan akuntansi,
Penyusun standar,dan
Penyusun statemen
Keuangan
Pemegang saham
2. Dasar Pengukuran Biaya historis Biaya kesempatan
dan Nilai pasar
3. Pengertian “Ekonomik” Kelayakan jangka
panjang
Penilaian jangka
pendek
4. Makna Depresiasi Alokasi biaya Penurunan nilai
ekonomis
5. Unit Pengukur Nominal Rupiah Daya beli
6. Konsep Dasar yang
Melandasi
Kontinuitas usaha (asas
akrual)
Likuidasi atau Nilai
tunai
ELEMEN LABA
Ada dua konsep yang digunakan untuk menentukan elemen laba perusahaan, yaitu:
a. Konsep Laba Periode (Earnings)
Konsep laba periode dimaksudkan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan. Efisiensi
berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber ekonomi perusahaan untuk memperoleh laba. Konsep
9. laba periode memusatkan perhatiannya pada laba operasiperiode berjalan yang berasaldarikegiatan normal
perusahaan.
b. Laba Komprehensif (Comprehensif Income)
FASB dalam SFAC No. 3 dan 6 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan laba komprehensif
adalah total perubahan aktiva bersih (ekuitas) perusahaan selama satu periode, yang berasal dari semua
transaksi dan kegiatan lain dari sumber selain sumber yang berasal dari pemilik. Atau terdiri atas seluruh
perubahan aktiva bersih yang berasal dari transaksi operasi.
Perbandingan Laba Periodik dengan Laba Komprehensif
Net Income Earning
Pendapatan
Biaya-Biaya
Keuntungan dari sumber yang tidak normal
200
140
(10)
200
140
(10)
Laba dari operasi normal
Rugi penjualan aktiva tetap
70
(10)
70
(10)
Laba sebelum pos luar biasa dan pengaruh
kumulatif perubahan prinsip akuntansi
Pos luar biasa
Perubahan kumulatif perubahan prinsip
akuntansi
60
(10)
(30)
60
(10)
Earning 50
Laba bersih (net income) 20
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa antara laba periode dan laba komprehensif
mempunyai komponen utama yang sama yaitu, pendapatan, biaya, untung dan rugi. Akan tetapi keduanya
tidak sama karena beberapa komponen tertentu yang menjadi elemen laba komprehensif tidak dimasukkan
dalam perhitungan laba periode. Komponen tersebut adalah:
• Pengaruh penyesuaian akuntansi tertentu untuk periode lalu dialami dalam periode berjalan
diperlukan sebagai penentu besarnya laba bersih.
• Perubahan aktiva bersih tertentu lainnya (holding gains and losses) yang diakui dalam periode
berjalan sepertiuntung rugi perubahan harga pasar investasi saham sementara dan untung atau rugi
penjabaran mata uang asing.