SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Laporan kasus
snake bite gr 0 dengan reaksi anafilatik
Dr dimas m. zaeni
Dr raisa
Dokter dpjp
Dr Thomas sp.B
DR Hj. Heka sp.A
I. IDENTITAS
• A. Identitas Pasien
• Nama : An an M R. A.A
• Umur : 8 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki- laki
• Agama : Islam
• Alamat : Karangwangi haurwangi
• Masuk RS : 19/7/2023 jam 23.00
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ayah pasien. (Tanggal 19/07/2023)
KELUHAN UTAMA
Nyeri post gigitan ular
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Seorang pasien anak laki-laki datang di rujuk dari puskesmas haurwangi datang dengan
keluhan nyeri post terkena gigitan ular pada kaki sebelah kanan. Menurut orang tua
kejadian jam 20.00 disekitar area rumah. Luka dan bengkak pada area gigitan tidak
nampak, sesak nafas disangkal, gatal disangkal. Mual dan nyeri perut disangkal,
pandangan buram juga disangkal.
• Menurut orangtua pasien bentuk warna dan jenis ular tidak jelas. Karena orangtua
khawatir maka pasien dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan tatalaksana selanjutnya.
• Pasien datang ke igd tanpa didampingi perawat. Menurut keterangan dari keluarga dan
lembar rujukan puskesma pasien mendapatkan ABU (antibisa ular) dexametason jam
21.30. setelah di observasi di puskesmas pasien disarankan ke Rumah sakit.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Pasien belum pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya.
• Riwayat alergi obat- obatan (-)
• Riwayat alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tidak ada
RIWAYAT IMUNISASI DASAR
• Tidak lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Sedang
• Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
• Berat badan : 25 kg
• Tensi : 100/70 mmhg
• Nadi : 114x/menit
• Frekuensi napas : 22x/menit
• Suhu : 36,7 0C
Status Generalis
• Kepala : Normocephali
• Mata : Pupil bulat isokor, edema palpebra (+/+) conj anemis -
/- ikterik-
• Telinga : Bentuk normal, sekret (-)
• Hidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-),
• Mulut : gusi tidak meradang, tidak merah dan bengkak (-)
• Bibir : Bibir kering dan pecah- pecah (-), sianosis (-)
• Lidah : Bercak- bercak putih pada lidah (-), tremor (-)
• Tenggorokan : Tonsil T1- T1 tenang, faring hiperemis (-)
• Leher : Trakea terletak ditengah, pembesaran KGB (-), kel. tiroid
tidak teraba membesar
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra ICS 4
Auskultasi : Bunyi jantung 1 & 2 normal reguler, murmur (-) gallop (-)
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : fremitus vokal dan taktil simetris dalam statis dan dinamis
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen
Inspeksi : Abdomen terlihat datar dbn
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba membesar,
Perkusi : dbn di seluruh regio abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Extremitas : Akral hangat, pitting edema pretibial -/-
Status lokalis
Pedis sinistra
Odem -
fangmark tidak jelas
ptekie -
ekimosis-
Nyeri tekan -
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium 20/07/23 Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin 13,7
gr/dl 11 – 13,5
Hematokrit 40,3
% 32 - 42
Leukosit 6,4
/UL 4.500 - 10.500
Trombosit 419
/UL 150 – 450.000
Hemostasis 20/07/23 Satuan Nilai normal
BT 2 menit 1 – 3
CT 4 menit 3 – 7
DIAGNOSA KERJA
• Vulnus morsum ar pedis dextra
• Snake bite grade 0
• Reaksi anafilatik post pemeberian SABU
PENATALAKSANAAN
• IVFD Nacl 0.9% 3cc/kgbb + Sabu 1 vial drip
• Dexametason ½ ampul
• Ranitidin ½ ampul
(sudah masuk dari pkm)
• Observasi k/u ttv di igd
• Sabu stop
• Dexametason 2,5 mg iv
• rencana observasi 6 jam setelah terkena gigitan bila tidak ada tanda2
kegawatan rencana BLPL
Time Line Tatalaksana Pasien di IGD
• Pasien MAsuk ke IGD tanggal 20 Juli 2023
• 01.38 WIB Pasien di kosulkan ke dr. Thomas Sp.B, Lab-
• 06.59 WIB Advice dr. Thomas Sp.B : Konsul IKA
• 07.05 WIB Konsul ke dr. Heka Sp. A, Lab -
• 08.24 WIB Lapor Hasil Lab ke dr. Heka Sp.A
• 08.31 WIB Advice dr. Heka Sp. A : Cetirizine 2 x 1 cth dan Dexa 3 x 1 ampul.
• 08.35 WIB Advice dr. Heka Sp. A Observasi sampai dengan siang, bila perbaikan obat
oral Dexametasone 3 x 1,5 cth
Snake Bite pada Anak
• Kasus gigitan ular masih menjadi topik kesehatan yang terabaikan di
banyak negara tropik maupun subtropik. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 5.4 juta orang mengalami gigitan ular setiap tahunnya,
dengan 2.7 juta kasus diantaranya merupakan gigitan ular berbisa. Tahun
2007 terdapat 12.739 - 214.883 kasus gigitan ular di Indonesia dengan
estimasi kematian 2000 - 11.581
• Dari 3000 spesies ular di dunia, sekitar 15% diperkirakan berbahaya bagi
manusia. Di Asia Tenggara terdapat 3 jenis ular berbisa yaitu Elapidae,
Viperidae, dan Colubridae yang ketiganya memiliki toksisitas bisa dan
karakteristik manifestasi klinis yang berbeda.
• Spesies ular terbanyak yang menimbulkan kasus gigitan adalah Elapidae
dan Viperidae
Klasifikasi Gigitan Ular
Manifestasi Klinis
Diagnosis
• diagnosis gigitan ular dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan
anamnesis dari pasien, keluarga, atau orang terdekat. Pertanyaan
penting yang harus ditanyakan meliputi karakteristik jenis ular, lokasi
gigitan, waktu saat pasien tergigit, dan gejala yang dirasakan
Manajemen pertolongan pertama
• Pasien harus ditenangkan dan dibuat nyaman karena kondisi
hiperdinamik dapat mempercepat penyebaran bisa ular. Bagian yang
terkena gigitan harus di imobilisasi dan segera dibawa ke rumah sakit
supaya mendapatkan penanganan segera
• Tindakan insisi, mengisap luka gigitan, memanaskan serta memasang
tourniquets sebaiknya dihindari. Tourniquets dapat memperparah
nekrosis lokal yang sudah terjadi
Manajemen Gigitan Ular
Hal-hal yang harus dilakukan di RS antara lain :
• Lakukan pemeriksaan klinis secara cepat dan resusitasi termasuk ABC (airway, breathing, circulation), penilaian kesadaran,
dan monitoring tanda vital
• Buat akses intravena, beri oksigen dan resusitasi lain jika diperlukan
• Lakukan anamnesa yang meliputi bagian tubuh mana yang tergigit, waktu terjadinya gigitan dan jenis ular
• Lakukan pemeriksaan fisik :
• Bagian yang digigit untuk mencari bekas gigitan (fang marks), walaupun terkadang bekas tersebut tidak tampak, bengkak
ataupun nekrosis
• Palpasi arteri di distal lesi (untuk mengetahui ada tidaknya kompartemen sindrom)
• Cari tanda-tanda perdarahan (gusi berdarah, perdarahan konjungtiva, perdarahan di tempat gigitan)
• Cari tanda-tanda neurotoksisitas seperti ptosis, oftalmoplegi, paralisis bulbar, hingga paralisis dari otot-otot pernapasan
• Khusus untuk ular laut terdapat tanda rigiditas pada otot
• Pemeriksaan urin untuk mioglobinuri
• Lakukan pemeriksaan darah yang meliputi pemeriksaan darah rutin, tes fungsi ginjal, PPT/PTTK, tes golongan darah dan
cross match
• Anamnesa ulang mengenai riwayat imunisasi, beri anti tetanus toksoid jika merupakan indikasi
• Rawat inap paling tidak selama 24 jam (kecuali jika ular yang menggigit adalah jenis ular yang tidak berbisa)

More Related Content

Similar to Laporan kasus snakebite (1).pptx

dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptxdokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptxDafid Prawito
 
materi head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxmateri head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxssusera9f8c0
 
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdfAnamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdfDzakyAhmada1
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutReny Erawati
 
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soal
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soalUjian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soal
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soalceritasyaffaluthfi
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutAriesta Mp
 
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FK
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FKRangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FK
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FKmichelleoctaviani1
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxanindya969381
 
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) gerasimoos
 

Similar to Laporan kasus snakebite (1).pptx (20)

dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptxdokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
dokumen.tips_sinusitis-kronis-5597982febd21.pptx
 
materi head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptxmateri head to toe smk keperawatan.pptx
materi head to toe smk keperawatan.pptx
 
pemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptxpemeriksaan fisik.pptx
pemeriksaan fisik.pptx
 
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdfAnamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf
Anamnesis dan Pemeriksaan (1).pdf
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
Tifoid Pada Anak
Tifoid Pada AnakTifoid Pada Anak
Tifoid Pada Anak
 
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soal
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soalUjian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soal
Ujian UKMPPD Pembahasan Soal Mata Ada beberapa soal
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
ggghjjjj.ppt
ggghjjjj.pptggghjjjj.ppt
ggghjjjj.ppt
 
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FK
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FKRangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FK
Rangkuman anam pf dx Telinga hidung tenggorok - FK
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
 
Konsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat daruratKonsep keperawatan gawat darurat
Konsep keperawatan gawat darurat
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptxPEMERIKSAAN FISIK.pptx
PEMERIKSAAN FISIK.pptx
 
Kejang demam kompleks
Kejang demam kompleksKejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
 
Lapkas vertigo
Lapkas vertigoLapkas vertigo
Lapkas vertigo
 
Asma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab munaAsma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab muna
 
Kejang demam bab 1 an.setya
Kejang demam bab 1 an.setyaKejang demam bab 1 an.setya
Kejang demam bab 1 an.setya
 
ppt stroke.pptx
ppt stroke.pptxppt stroke.pptx
ppt stroke.pptx
 
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan) Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
Cbd angiofibroma nasofaring belia (Gerasimos Hasiholan)
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

Laporan kasus snakebite (1).pptx

  • 1. Laporan kasus snake bite gr 0 dengan reaksi anafilatik Dr dimas m. zaeni Dr raisa Dokter dpjp Dr Thomas sp.B DR Hj. Heka sp.A
  • 2. I. IDENTITAS • A. Identitas Pasien • Nama : An an M R. A.A • Umur : 8 Tahun • Jenis Kelamin : Laki- laki • Agama : Islam • Alamat : Karangwangi haurwangi • Masuk RS : 19/7/2023 jam 23.00
  • 3. ANAMNESIS Alloanamnesis dengan ayah pasien. (Tanggal 19/07/2023) KELUHAN UTAMA Nyeri post gigitan ular RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG • Seorang pasien anak laki-laki datang di rujuk dari puskesmas haurwangi datang dengan keluhan nyeri post terkena gigitan ular pada kaki sebelah kanan. Menurut orang tua kejadian jam 20.00 disekitar area rumah. Luka dan bengkak pada area gigitan tidak nampak, sesak nafas disangkal, gatal disangkal. Mual dan nyeri perut disangkal, pandangan buram juga disangkal. • Menurut orangtua pasien bentuk warna dan jenis ular tidak jelas. Karena orangtua khawatir maka pasien dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan tatalaksana selanjutnya. • Pasien datang ke igd tanpa didampingi perawat. Menurut keterangan dari keluarga dan lembar rujukan puskesma pasien mendapatkan ABU (antibisa ular) dexametason jam 21.30. setelah di observasi di puskesmas pasien disarankan ke Rumah sakit.
  • 4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • Pasien belum pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. • Riwayat alergi obat- obatan (-) • Riwayat alergi (-) RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Tidak ada RIWAYAT IMUNISASI DASAR • Tidak lengkap
  • 5. PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan umum : Sedang • Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital • Berat badan : 25 kg • Tensi : 100/70 mmhg • Nadi : 114x/menit • Frekuensi napas : 22x/menit • Suhu : 36,7 0C
  • 6. Status Generalis • Kepala : Normocephali • Mata : Pupil bulat isokor, edema palpebra (+/+) conj anemis - /- ikterik- • Telinga : Bentuk normal, sekret (-) • Hidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung (-), sekret (-), • Mulut : gusi tidak meradang, tidak merah dan bengkak (-) • Bibir : Bibir kering dan pecah- pecah (-), sianosis (-) • Lidah : Bercak- bercak putih pada lidah (-), tremor (-) • Tenggorokan : Tonsil T1- T1 tenang, faring hiperemis (-) • Leher : Trakea terletak ditengah, pembesaran KGB (-), kel. tiroid tidak teraba membesar
  • 7. Jantung Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat Palpasi : Iktus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra ICS 4 Auskultasi : Bunyi jantung 1 & 2 normal reguler, murmur (-) gallop (-) Paru Inspeksi : Bentuk dada normal, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-) Palpasi : fremitus vokal dan taktil simetris dalam statis dan dinamis Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing (-/-). Abdomen Inspeksi : Abdomen terlihat datar dbn Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba membesar, Perkusi : dbn di seluruh regio abdomen Auskultasi : Bising usus (+) normal Extremitas : Akral hangat, pitting edema pretibial -/-
  • 8. Status lokalis Pedis sinistra Odem - fangmark tidak jelas ptekie - ekimosis- Nyeri tekan -
  • 9. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboratorium 20/07/23 Satuan Nilai normal Hematologi Hemoglobin 13,7 gr/dl 11 – 13,5 Hematokrit 40,3 % 32 - 42 Leukosit 6,4 /UL 4.500 - 10.500 Trombosit 419 /UL 150 – 450.000 Hemostasis 20/07/23 Satuan Nilai normal BT 2 menit 1 – 3 CT 4 menit 3 – 7
  • 10. DIAGNOSA KERJA • Vulnus morsum ar pedis dextra • Snake bite grade 0 • Reaksi anafilatik post pemeberian SABU
  • 11. PENATALAKSANAAN • IVFD Nacl 0.9% 3cc/kgbb + Sabu 1 vial drip • Dexametason ½ ampul • Ranitidin ½ ampul (sudah masuk dari pkm) • Observasi k/u ttv di igd • Sabu stop • Dexametason 2,5 mg iv • rencana observasi 6 jam setelah terkena gigitan bila tidak ada tanda2 kegawatan rencana BLPL
  • 12. Time Line Tatalaksana Pasien di IGD • Pasien MAsuk ke IGD tanggal 20 Juli 2023 • 01.38 WIB Pasien di kosulkan ke dr. Thomas Sp.B, Lab- • 06.59 WIB Advice dr. Thomas Sp.B : Konsul IKA • 07.05 WIB Konsul ke dr. Heka Sp. A, Lab - • 08.24 WIB Lapor Hasil Lab ke dr. Heka Sp.A • 08.31 WIB Advice dr. Heka Sp. A : Cetirizine 2 x 1 cth dan Dexa 3 x 1 ampul. • 08.35 WIB Advice dr. Heka Sp. A Observasi sampai dengan siang, bila perbaikan obat oral Dexametasone 3 x 1,5 cth
  • 13. Snake Bite pada Anak • Kasus gigitan ular masih menjadi topik kesehatan yang terabaikan di banyak negara tropik maupun subtropik. World Health Organization (WHO) memperkirakan 5.4 juta orang mengalami gigitan ular setiap tahunnya, dengan 2.7 juta kasus diantaranya merupakan gigitan ular berbisa. Tahun 2007 terdapat 12.739 - 214.883 kasus gigitan ular di Indonesia dengan estimasi kematian 2000 - 11.581 • Dari 3000 spesies ular di dunia, sekitar 15% diperkirakan berbahaya bagi manusia. Di Asia Tenggara terdapat 3 jenis ular berbisa yaitu Elapidae, Viperidae, dan Colubridae yang ketiganya memiliki toksisitas bisa dan karakteristik manifestasi klinis yang berbeda. • Spesies ular terbanyak yang menimbulkan kasus gigitan adalah Elapidae dan Viperidae
  • 16.
  • 17. Diagnosis • diagnosis gigitan ular dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan anamnesis dari pasien, keluarga, atau orang terdekat. Pertanyaan penting yang harus ditanyakan meliputi karakteristik jenis ular, lokasi gigitan, waktu saat pasien tergigit, dan gejala yang dirasakan
  • 18. Manajemen pertolongan pertama • Pasien harus ditenangkan dan dibuat nyaman karena kondisi hiperdinamik dapat mempercepat penyebaran bisa ular. Bagian yang terkena gigitan harus di imobilisasi dan segera dibawa ke rumah sakit supaya mendapatkan penanganan segera • Tindakan insisi, mengisap luka gigitan, memanaskan serta memasang tourniquets sebaiknya dihindari. Tourniquets dapat memperparah nekrosis lokal yang sudah terjadi
  • 19. Manajemen Gigitan Ular Hal-hal yang harus dilakukan di RS antara lain : • Lakukan pemeriksaan klinis secara cepat dan resusitasi termasuk ABC (airway, breathing, circulation), penilaian kesadaran, dan monitoring tanda vital • Buat akses intravena, beri oksigen dan resusitasi lain jika diperlukan • Lakukan anamnesa yang meliputi bagian tubuh mana yang tergigit, waktu terjadinya gigitan dan jenis ular • Lakukan pemeriksaan fisik : • Bagian yang digigit untuk mencari bekas gigitan (fang marks), walaupun terkadang bekas tersebut tidak tampak, bengkak ataupun nekrosis • Palpasi arteri di distal lesi (untuk mengetahui ada tidaknya kompartemen sindrom) • Cari tanda-tanda perdarahan (gusi berdarah, perdarahan konjungtiva, perdarahan di tempat gigitan) • Cari tanda-tanda neurotoksisitas seperti ptosis, oftalmoplegi, paralisis bulbar, hingga paralisis dari otot-otot pernapasan • Khusus untuk ular laut terdapat tanda rigiditas pada otot • Pemeriksaan urin untuk mioglobinuri • Lakukan pemeriksaan darah yang meliputi pemeriksaan darah rutin, tes fungsi ginjal, PPT/PTTK, tes golongan darah dan cross match • Anamnesa ulang mengenai riwayat imunisasi, beri anti tetanus toksoid jika merupakan indikasi • Rawat inap paling tidak selama 24 jam (kecuali jika ular yang menggigit adalah jenis ular yang tidak berbisa)