SlideShare a Scribd company logo
PSIKOLOGI
INDIVIDUAL
Alfred Adler
Biografi Alfred Adler
Alfred Adler lahir di daerah pinggir kota Vienna, Austria, tahun 1870.
Ayahnya adalah seorang pedagang . Keluarganya sebagaian kecil keluarga
yahudi di daerahnya.
Sebagai orang Yahudi, Adler menetang terhadap pengisolasian ajaran
agama Yahudi ortodox, dan nantinya ia pindah menjadi pemeluk agama
Kristen.
Pada masa kecilnya, Adler adalah anak yang kurang sehat, ia menderita
penyakit rickets.
Pada saat berusia 5 tahun dia di diagnosa menderita penyakit paru-paru
yang sangat serius.
Atas nasehat dari dokter lainnya , akhirnya pengobatan diberikan dan Alder
dapat disembuhkan.
Dengan usaha yang keras dan keberaniannya Adler dapat mengatasi
kesulitan kesulitan pada kondisi fisiknya.
Dia juga berhasil mengatasi kelemahan dalam beberapa pelajaran
terutama matematika.
Sepanjang hidupnya Adler mencintai musik dan mengikuti berbagai
macam pertunjukan.
Adler menikah dengan wanita Rusia bernama Raisa yang mempunyai
pemikiran yang lebih liberal dibandingkan dengan orang Austria pada
umumnya.
Adler menerima gelar dokternya dari Universitas Vienna pada tahun 1895.
Dia memulai prakteknya sebagai seorang ahli mata, dan nantinya menjadi
dokter umum.
Adler terkesan dengan bukunya Freud tentang mimpi dan membelanya
dengan menulis tulisan yang menentang kritikan-kritikan terhadap buku itu.
Pada tahun 1902, Freud mengundang Adler untuk bergabung grup diskusi
mingguannya, yang nantinya dikenal sebagai “Vienna Psychoanalytic
Society”.
Dia menjadi tim sukses Freud sebagai presiden dalam kelompok tersebut.
Pada tahun 1910 ia mengabil alih banyak kasus-kasus Freud dan menjadi
dokter pribadinya.
Pada tahun 1911, akhirnya Freud putus hubungan dengan Adler, karena
tidak sepaham dengan kontribusi teori Adler dengan teorinya.
Adler telah gagal memahami pentingnya factor ketidaksadaran yang
merupakan fundamental dari psikoanalisis.
Dia meninggalkan Freud, dengan mengudurkan diri dari Psychoanalytic
Society pada tahun 1911. Pada tahun 1912, Dia mendirikan “ Independent
Psychoanalitic Association”
Adler sebenarnya tertarik menangani masalah anak-anak.
Dia membangun50 klinik untuk pembimbingan anak dan di beberapa
Negara Eropa lainnya.
Dalam mendidik anak ia tidak menekankan pada punishment tetapi pada
untuk mencari jalan bagaimana mendorong kreativitas yang sudah ada
dalam diri setiap anak-anak.
Adler mengakui teori yang dia buat berdasarkan dari pengalaman hidupnya.
Pengalaman hidupnya ini yang menjadi pendorong utama motivasinya
untuk menjadi sukses.
Adler telah menulis sekitar 300 artikel dan buku, reputasinya tersebar
secara internasional. Dia mengajar di Amerika dan Eropa .
Pada masa perang dunia II tahu 1935, Adler pindah ke Amerika. Dia
mengajar di di falkutas kedokteran Long Island College.
Adler telah menulis sekitar 300 artikel dan buku, reputasinya tersebar
secara internasional. Dia mengajar di Amerika dan Eropa .
Pada masa perang dunia II tahu 1935, Adler pindah ke Amerika. Dia
mengajar di di falkutas kedokteran Long Island College.
Pada tahun 1967, ia meninggal pada usia 67 tahun pada saat menjadi
dosen keliling di Scotland karena sakit jantung.
Teori Adler yang bertentangan dengan Freud dan Jung , menekankan pada
kesadaran individu yang berusaha untuk memperbaiki kehidupannya .
Pada teori ini menawarkan konsep bagaimana memahami seseorang yang
dengan kerja kerasnya menjadi sukses.
Bagi orang yang kurang berusaha keras dan tidak sukses, menurut teori
Adler ini merupakan tanggungjawab mereka dalam membuat kesalahan
memilih.
Pada teori ini menawarkan konsep bagaimana memahami seseorang yang
dengan kerja kerasnya menjadi sukses.
Bagi orang yang kurang berusaha keras dan tidak sukses, menurut teori
Adler ini merupakan tanggungjawab mereka dalam membuat kesalahan
memilih.
Inferiority Feelings : The Source of Human
Striving
• Pertumbuhan individual = hasil dari kompensasi
 Mengatasi inferiority, baik yang dikhayalkan atau
yang nyata
The Inferiority Complex
Kemampuan untuk mengatasi perasaan inferiority
semakin meningkatkan hal ini. Dapat muncul dari 3
sumber :
1.Inferioritas organic
2.Pemanjaan (spoiling)
3.Pengabaian (neglect )
The Superiority Complex
• Suatu kondisi yang muncul ketika individu
mengkompensasi perasaan inferioritas secara
berlebihan
• Boasting, vanity, self centeredness, denigrate others
Striving for superiority or perfection
• Dorongan menuju kesempurnaan atau penyelesaian
yang memotivasi setiap individu
• Tujuan akhir
• Istilah superiority di sini tidak sama dengan yang
digunakan sehari-hari dan tidak berkaitan dengan
superiority complex
Fictional finalism
• Ultimate goal, a final state of being, and a need to move toward it
• Tujuan yang kita tuju adalah potensi dan bukan aktual
• Individu berusaha mencapai idealismesemua orang diciptakan sama
atau semua orang pada dasarnya baik
• Ide-ide fiksi mengarahkan perilaku selagi individu berusaha mencapai
kondisi sempurna atau lengkap
 Two additional points :
1. Increases rather than reduces tension
2. Manifested both by the individual and by
society  achieve perfection of our culture
Unity and Self-Consistency of Personality
Setiap individu adalah unik dan tidak dapat dibagi-bagi. Pikiran, perasaan
dan perbuatan ditujukan kepada satu cita-cita dan satu tujuan.
Adler menemukan beberapa cara bagaimana seseorang mengoperasikan
unity dan self-consistency, yaitu:
1.Organ Dialect
 gangguan yg terjadi pd diri individu tdk diekspresikan secara explisit ttp
hal tsb justru mengarahkan goal ind tsb. Cth. Anak yg tdk mau patuh sama
orang tua, ditunjukkan dgn reaksi ngompol, sbg reaksi protesnya
2.Conscious and Unconsious
Conscious thoughts adalah pikiran-pikiran sadar yang dapat dipahami untuk
membantu manusia dalam mencapai kesuksesan, sedangkan unconscious
thoughts adalah pikiran-pikiran ketidaksadaran yang tidak dapat
membantu.
Social interest (dorongan kemasyarakatan)
• Asal mula social interest :
– hub.ibu&anak pd masa awal khdpan bayi
• peran ibu ; mengembangkan ikatan social interest
sang anak,
• peran ayah memberikan nafkah kpd ibu shg dpt
merawat anaknya dgn kasih sayang dan
memperlakukan sang anak sebagai human being
(manusia) serta menghindari emotional detachment &
paternal authoritarianism  lingk sosial awal ini sgt
penting
Social interest (dorongan kemasyarakatan)
 Dari kata “gemeinschaftgefuhl”  social feeling/community feeling 
perasaan satu dgn sgl btk kemanusiaan; keanggotaan dlm komunitas
sosial pd semua org.
 Individu dgn “gemeinschaftgefuhl” tinggi (berkembang dgn baik)
menghendaki kesempurnaan bagi semua org dlm satu wadah
komunitas yg ideal ; org yg tdk mengembangkan “gemeinschaftgefuhl”
cenderung berpusat pd diri sendiri, berusaha keras mdptkan
superioritas atas org lain dan personal power,
Metoda dasar striving sampai final goal
Style of Life (Gaya Hidup) & Creative power
(kekuatan kreatif)
 STYLE OF LIFE
› The self-consistent personality structure develops into a personality’s style of life
› gaya hidup  persepsi individu thd kehdpannya, termasuk personal’s goal,
konsep diri, perasaan yg dimilikinya thdp org lain, sikap ind tsb thd lingk/dunianya
 produk dr interaksi hereditas, lingk dan kekuatan kreativitas individu (creative
power)
 CREATIVE POWER
› Style of life is molded by people’s creative power
› Setiap individu dibekali dgn kebebasan utk menjadi dirinya sendiri dan pd
akhirnya bertanggung jawab atas siapa dan bgmn dirinya berperilaku  kekuatan
kreativitas (creative power)
Tipologi personality berdasarkan social
interest dan tingkat aktivitas
• Tipe Ruling-Dominant  asertif, agresif, dan active.
Tingkat aktivitas , social interest
• Tipe Getting-Leaning  mengharapkan org lain utk
memenuhi needs-nya.
Tingkat aktivitas, social interest
• Tipe Avoidance  melarikan diri dr masalah
Tingkat aktivitas, social interest
• Tipe Socially Useful  bekerjasama dgn org lain utk
menguasai semua task of life.
Tingkat aktivitas, social interest
Perkembangan Abnormal
• Indiv. dgn neurotic ditandai:
– tidak mengembangkan social interestnya secara maksimal
– Memasang goal yang terlalu tinggi
– Hidup di dunianya sendiri
– Gaya hidup yg sgt kaku dan dogmatis
• Gagalnya kehidupan indivkarena terlalu peduli thd dirinya sendiri
• Faktor eksternal ketidaknormalan:
– Kekurangan fisik yg terlalu berlebihan
– Gaya hidup manja (pamperred style of life)
– Gaya hidup terabaikan (neglected style of life)
 Safeguarding tendencies (hmpr sama dgn defence mechanism)
› Defence mechanism  scr tdk sadar utk melindungi ego dari
kecemasan
› Safeguarding tendencies  ind sadar sepenuhnya dan
digunakannya utk menutupi/melindungi self-esteem yg rapuh dr
lingk sosial
 Excuses ”yes” dan “if only”
 Aggresi  depreciation (gosip dan kritik) ; accusation ; self-
accusation
 Withdrawal  moving backward; standing still; hesitating;
constructing obstacles
 Masculine protest  dimiliki oleh wanita juga  dipengaruhi oleh
budaya dan praktis sosial dimana ind terlalu menekankan pentingnya
menjadi perkasa
safeguarding tendencies & defense mechanisms
Safeguarding tendencies (Adler) Defense Mechanisms (Freud)
Hanya terbatas pd ind yg memiliki gaya
hidup neurotic
Ada pada setiap individu
Melindungi self-esteem ind.yg rapuh dari
lingk
Melindungi ego dari kecemasan
Lebih sering disadari Beroperasi pada tingkat unconscious
Bentuk umumnya Bentuk umumnya
- Excuses -Represi
-Agresi -Reaction formation
-Depreciation -Displacement
-Accusation -Fixation
-Self-accusation -Regression
-Withdrawal -Projection
-Moving backward -Sublimation
-Standing still
-Hesitating
-Constructing obstacles
Aplikasi Psikologi Individual
Konstelasi Keluarga
Perbedaan trait (watak) anak sesuai denga urutan kelahiran
Anak pertama  menjaga dan melindungi, pengatur yg baik, memiliki
perasaan inferior yg lebih intense, kecemasan tinggi, keinginan utk selalu
diterima dan menang, pengkritik, tidak gampang bekerjasama,
menganggap dirinya selalu “benar”
Anak tengah  motivasinya tinggi, bekerjasama, lumayan kompetitif,
gampang putus asa
Anak bungsu  ambisi realistis, gaya hidupnya manja, tergantung pd org
lain, ingin unggul di segala hal
Anak tunggal  dewasa secara sosial, terlalu berlebihan akan
superioritas, memiliki sedikit perasaan utk bekerjasama, percaya dirinya
berlebihan, manja
Aplikasi Psikologi Individual
• Early Recollections  ingatan2 masa lalu ttp bukan mrpkan casual effect
akan gaya hidup ind. ttt
• Konsisten dgn kehidupan ind pada masa kini dan cara ind menilai
pengalaman yg terjadi kpd dirinya tsb dpt menjadikan acuan utk
mengerti kehdpan mereka saat ini dan final goal  pengalaman masa
lalu membentuk gaya hidup masa kini
• Dreams  bentuk samaran yg berfungsi utk memanipulasi si pemimpi,
sehingga tidak mudah untuk dimengerti  smkn tdk realistic goal ind,
smkn byk mimpi ind tsb digunakan utk menipu dirinya sendiri
• Psikoterapi

More Related Content

What's hot

Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Amalianur_rizki
 
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
psepti17
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Sholehah Hadi Isyrin
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Vivia Maya Rafica
 
Logoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. FranklLogoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. Frankl
Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialelmakrufi
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Vivia Maya Rafica
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
Brian Langkai
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
dihastinee
 
Psikologi kelompok
Psikologi kelompokPsikologi kelompok
Psikologi kelompokApratama C T
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
 

What's hot (20)

Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
Ppt melani klien
Ppt melani klienPpt melani klien
Ppt melani klien
 
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)
Teori Psikoanalisis (Psikologi Perkembangan)
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Bab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individualBab 7.-adler-psikologi-individual
Bab 7.-adler-psikologi-individual
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi Makalah Logoterapi
Makalah Logoterapi
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Logoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. FranklLogoterapi - Viktor E. Frankl
Logoterapi - Viktor E. Frankl
 
Studi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosialStudi kasus psikologi sosial
Studi kasus psikologi sosial
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klienTEORI RELASI OBJEK - melanie klien
TEORI RELASI OBJEK - melanie klien
 
Psikologi kelompok
Psikologi kelompokPsikologi kelompok
Psikologi kelompok
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 

Similar to Pertemuan ke-15 Alfred Adler

theories of personality adler therapy ch
theories of personality adler therapy chtheories of personality adler therapy ch
theories of personality adler therapy ch
ssuser82b3ef
 
2. TERAPI ADLERIAN.pptx
2. TERAPI ADLERIAN.pptx2. TERAPI ADLERIAN.pptx
2. TERAPI ADLERIAN.pptx
nurhaziqahnorhalimi
 
Teori keprib adler horney
Teori keprib adler horneyTeori keprib adler horney
Teori keprib adler horneyelmakrufi
 
Kaunseling kelompok teori adler 2012
Kaunseling kelompok teori adler 2012Kaunseling kelompok teori adler 2012
Kaunseling kelompok teori adler 2012
University Brunei Darussalam
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
terapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuterapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individu
zakwan azhar
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDERPSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
imanladam
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Teori Alfred Adler
Teori Alfred AdlerTeori Alfred Adler
Teori Alfred Adler
Fathmalyn Abdullah
 
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alderNEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
lutfiana nurul zakiyah
 
Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4setiawan02
 
Bahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerianBahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerian
Universitas Negeri Surabaya
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
bkupstegal
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Vivia Maya Rafica
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
kamalslaw
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianismeelmakrufi
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
Siti Sahati
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
zakwan azhar
 
terapi psikoanalitik
terapi psikoanalitikterapi psikoanalitik
terapi psikoanalitik
zakwan azhar
 

Similar to Pertemuan ke-15 Alfred Adler (20)

theories of personality adler therapy ch
theories of personality adler therapy chtheories of personality adler therapy ch
theories of personality adler therapy ch
 
2. TERAPI ADLERIAN.pptx
2. TERAPI ADLERIAN.pptx2. TERAPI ADLERIAN.pptx
2. TERAPI ADLERIAN.pptx
 
Teori keprib adler horney
Teori keprib adler horneyTeori keprib adler horney
Teori keprib adler horney
 
Kaunseling kelompok teori adler 2012
Kaunseling kelompok teori adler 2012Kaunseling kelompok teori adler 2012
Kaunseling kelompok teori adler 2012
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
terapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individuterapi adlerian/ psikologi individu
terapi adlerian/ psikologi individu
 
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDERPSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ALDER
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
Teori Alfred Adler
Teori Alfred AdlerTeori Alfred Adler
Teori Alfred Adler
 
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alderNEO-PSIKOANALISA Alfred alder
NEO-PSIKOANALISA Alfred alder
 
Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4
 
Bahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerianBahan kajian konseling adlerian
Bahan kajian konseling adlerian
 
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BKjawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
jawaban UAS Mata Kuliah TI dalam BK
 
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham MaslowPertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
Pertemuan ke-11 Humanistik Abraham Maslow
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianisme
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Slide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich frommSlide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich fromm
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
 
terapi psikoanalitik
terapi psikoanalitikterapi psikoanalitik
terapi psikoanalitik
 

More from Vivia Maya Rafica

UAS
UASUAS
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Vivia Maya Rafica
 
UTS
UTSUTS
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Vivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Vivia Maya Rafica
 

More from Vivia Maya Rafica (13)

UAS
UASUAS
UAS
 
Pertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen HarneyPertemuan ke-14 Karen Harney
Pertemuan ke-14 Karen Harney
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward SprangerPertemuan ke-5 Edward Spranger
Pertemuan ke-5 Edward Spranger
 
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan KebudayaanPertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
Pertemuan ke-4 Tipologi Konstitusi,Temperamen dan Kebudayaan
 
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund FreudPertemuan ke-3 Sigmund Freud
Pertemuan ke-3 Sigmund Freud
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Pertemuan ke-15 Alfred Adler

  • 2. Biografi Alfred Adler Alfred Adler lahir di daerah pinggir kota Vienna, Austria, tahun 1870. Ayahnya adalah seorang pedagang . Keluarganya sebagaian kecil keluarga yahudi di daerahnya. Sebagai orang Yahudi, Adler menetang terhadap pengisolasian ajaran agama Yahudi ortodox, dan nantinya ia pindah menjadi pemeluk agama Kristen. Pada masa kecilnya, Adler adalah anak yang kurang sehat, ia menderita penyakit rickets. Pada saat berusia 5 tahun dia di diagnosa menderita penyakit paru-paru yang sangat serius. Atas nasehat dari dokter lainnya , akhirnya pengobatan diberikan dan Alder dapat disembuhkan.
  • 3. Dengan usaha yang keras dan keberaniannya Adler dapat mengatasi kesulitan kesulitan pada kondisi fisiknya. Dia juga berhasil mengatasi kelemahan dalam beberapa pelajaran terutama matematika. Sepanjang hidupnya Adler mencintai musik dan mengikuti berbagai macam pertunjukan. Adler menikah dengan wanita Rusia bernama Raisa yang mempunyai pemikiran yang lebih liberal dibandingkan dengan orang Austria pada umumnya. Adler menerima gelar dokternya dari Universitas Vienna pada tahun 1895. Dia memulai prakteknya sebagai seorang ahli mata, dan nantinya menjadi dokter umum.
  • 4. Adler terkesan dengan bukunya Freud tentang mimpi dan membelanya dengan menulis tulisan yang menentang kritikan-kritikan terhadap buku itu. Pada tahun 1902, Freud mengundang Adler untuk bergabung grup diskusi mingguannya, yang nantinya dikenal sebagai “Vienna Psychoanalytic Society”. Dia menjadi tim sukses Freud sebagai presiden dalam kelompok tersebut. Pada tahun 1910 ia mengabil alih banyak kasus-kasus Freud dan menjadi dokter pribadinya. Pada tahun 1911, akhirnya Freud putus hubungan dengan Adler, karena tidak sepaham dengan kontribusi teori Adler dengan teorinya. Adler telah gagal memahami pentingnya factor ketidaksadaran yang merupakan fundamental dari psikoanalisis.
  • 5. Dia meninggalkan Freud, dengan mengudurkan diri dari Psychoanalytic Society pada tahun 1911. Pada tahun 1912, Dia mendirikan “ Independent Psychoanalitic Association” Adler sebenarnya tertarik menangani masalah anak-anak. Dia membangun50 klinik untuk pembimbingan anak dan di beberapa Negara Eropa lainnya. Dalam mendidik anak ia tidak menekankan pada punishment tetapi pada untuk mencari jalan bagaimana mendorong kreativitas yang sudah ada dalam diri setiap anak-anak.
  • 6. Adler mengakui teori yang dia buat berdasarkan dari pengalaman hidupnya. Pengalaman hidupnya ini yang menjadi pendorong utama motivasinya untuk menjadi sukses. Adler telah menulis sekitar 300 artikel dan buku, reputasinya tersebar secara internasional. Dia mengajar di Amerika dan Eropa . Pada masa perang dunia II tahu 1935, Adler pindah ke Amerika. Dia mengajar di di falkutas kedokteran Long Island College. Adler telah menulis sekitar 300 artikel dan buku, reputasinya tersebar secara internasional. Dia mengajar di Amerika dan Eropa . Pada masa perang dunia II tahu 1935, Adler pindah ke Amerika. Dia mengajar di di falkutas kedokteran Long Island College.
  • 7. Pada tahun 1967, ia meninggal pada usia 67 tahun pada saat menjadi dosen keliling di Scotland karena sakit jantung. Teori Adler yang bertentangan dengan Freud dan Jung , menekankan pada kesadaran individu yang berusaha untuk memperbaiki kehidupannya . Pada teori ini menawarkan konsep bagaimana memahami seseorang yang dengan kerja kerasnya menjadi sukses. Bagi orang yang kurang berusaha keras dan tidak sukses, menurut teori Adler ini merupakan tanggungjawab mereka dalam membuat kesalahan memilih. Pada teori ini menawarkan konsep bagaimana memahami seseorang yang dengan kerja kerasnya menjadi sukses. Bagi orang yang kurang berusaha keras dan tidak sukses, menurut teori Adler ini merupakan tanggungjawab mereka dalam membuat kesalahan memilih.
  • 8. Inferiority Feelings : The Source of Human Striving • Pertumbuhan individual = hasil dari kompensasi  Mengatasi inferiority, baik yang dikhayalkan atau yang nyata
  • 9. The Inferiority Complex Kemampuan untuk mengatasi perasaan inferiority semakin meningkatkan hal ini. Dapat muncul dari 3 sumber : 1.Inferioritas organic 2.Pemanjaan (spoiling) 3.Pengabaian (neglect )
  • 10. The Superiority Complex • Suatu kondisi yang muncul ketika individu mengkompensasi perasaan inferioritas secara berlebihan • Boasting, vanity, self centeredness, denigrate others
  • 11. Striving for superiority or perfection • Dorongan menuju kesempurnaan atau penyelesaian yang memotivasi setiap individu • Tujuan akhir • Istilah superiority di sini tidak sama dengan yang digunakan sehari-hari dan tidak berkaitan dengan superiority complex
  • 12. Fictional finalism • Ultimate goal, a final state of being, and a need to move toward it • Tujuan yang kita tuju adalah potensi dan bukan aktual • Individu berusaha mencapai idealismesemua orang diciptakan sama atau semua orang pada dasarnya baik • Ide-ide fiksi mengarahkan perilaku selagi individu berusaha mencapai kondisi sempurna atau lengkap
  • 13.  Two additional points : 1. Increases rather than reduces tension 2. Manifested both by the individual and by society  achieve perfection of our culture
  • 14. Unity and Self-Consistency of Personality Setiap individu adalah unik dan tidak dapat dibagi-bagi. Pikiran, perasaan dan perbuatan ditujukan kepada satu cita-cita dan satu tujuan. Adler menemukan beberapa cara bagaimana seseorang mengoperasikan unity dan self-consistency, yaitu: 1.Organ Dialect  gangguan yg terjadi pd diri individu tdk diekspresikan secara explisit ttp hal tsb justru mengarahkan goal ind tsb. Cth. Anak yg tdk mau patuh sama orang tua, ditunjukkan dgn reaksi ngompol, sbg reaksi protesnya 2.Conscious and Unconsious Conscious thoughts adalah pikiran-pikiran sadar yang dapat dipahami untuk membantu manusia dalam mencapai kesuksesan, sedangkan unconscious thoughts adalah pikiran-pikiran ketidaksadaran yang tidak dapat membantu.
  • 15. Social interest (dorongan kemasyarakatan) • Asal mula social interest : – hub.ibu&anak pd masa awal khdpan bayi • peran ibu ; mengembangkan ikatan social interest sang anak, • peran ayah memberikan nafkah kpd ibu shg dpt merawat anaknya dgn kasih sayang dan memperlakukan sang anak sebagai human being (manusia) serta menghindari emotional detachment & paternal authoritarianism  lingk sosial awal ini sgt penting
  • 16. Social interest (dorongan kemasyarakatan)  Dari kata “gemeinschaftgefuhl”  social feeling/community feeling  perasaan satu dgn sgl btk kemanusiaan; keanggotaan dlm komunitas sosial pd semua org.  Individu dgn “gemeinschaftgefuhl” tinggi (berkembang dgn baik) menghendaki kesempurnaan bagi semua org dlm satu wadah komunitas yg ideal ; org yg tdk mengembangkan “gemeinschaftgefuhl” cenderung berpusat pd diri sendiri, berusaha keras mdptkan superioritas atas org lain dan personal power,
  • 17. Metoda dasar striving sampai final goal
  • 18. Style of Life (Gaya Hidup) & Creative power (kekuatan kreatif)  STYLE OF LIFE › The self-consistent personality structure develops into a personality’s style of life › gaya hidup  persepsi individu thd kehdpannya, termasuk personal’s goal, konsep diri, perasaan yg dimilikinya thdp org lain, sikap ind tsb thd lingk/dunianya  produk dr interaksi hereditas, lingk dan kekuatan kreativitas individu (creative power)  CREATIVE POWER › Style of life is molded by people’s creative power › Setiap individu dibekali dgn kebebasan utk menjadi dirinya sendiri dan pd akhirnya bertanggung jawab atas siapa dan bgmn dirinya berperilaku  kekuatan kreativitas (creative power)
  • 19. Tipologi personality berdasarkan social interest dan tingkat aktivitas • Tipe Ruling-Dominant  asertif, agresif, dan active. Tingkat aktivitas , social interest • Tipe Getting-Leaning  mengharapkan org lain utk memenuhi needs-nya. Tingkat aktivitas, social interest • Tipe Avoidance  melarikan diri dr masalah Tingkat aktivitas, social interest • Tipe Socially Useful  bekerjasama dgn org lain utk menguasai semua task of life. Tingkat aktivitas, social interest
  • 20. Perkembangan Abnormal • Indiv. dgn neurotic ditandai: – tidak mengembangkan social interestnya secara maksimal – Memasang goal yang terlalu tinggi – Hidup di dunianya sendiri – Gaya hidup yg sgt kaku dan dogmatis • Gagalnya kehidupan indivkarena terlalu peduli thd dirinya sendiri • Faktor eksternal ketidaknormalan: – Kekurangan fisik yg terlalu berlebihan – Gaya hidup manja (pamperred style of life) – Gaya hidup terabaikan (neglected style of life)
  • 21.  Safeguarding tendencies (hmpr sama dgn defence mechanism) › Defence mechanism  scr tdk sadar utk melindungi ego dari kecemasan › Safeguarding tendencies  ind sadar sepenuhnya dan digunakannya utk menutupi/melindungi self-esteem yg rapuh dr lingk sosial  Excuses ”yes” dan “if only”  Aggresi  depreciation (gosip dan kritik) ; accusation ; self- accusation  Withdrawal  moving backward; standing still; hesitating; constructing obstacles  Masculine protest  dimiliki oleh wanita juga  dipengaruhi oleh budaya dan praktis sosial dimana ind terlalu menekankan pentingnya menjadi perkasa
  • 22. safeguarding tendencies & defense mechanisms Safeguarding tendencies (Adler) Defense Mechanisms (Freud) Hanya terbatas pd ind yg memiliki gaya hidup neurotic Ada pada setiap individu Melindungi self-esteem ind.yg rapuh dari lingk Melindungi ego dari kecemasan Lebih sering disadari Beroperasi pada tingkat unconscious Bentuk umumnya Bentuk umumnya - Excuses -Represi -Agresi -Reaction formation -Depreciation -Displacement -Accusation -Fixation -Self-accusation -Regression -Withdrawal -Projection -Moving backward -Sublimation -Standing still -Hesitating -Constructing obstacles
  • 23. Aplikasi Psikologi Individual Konstelasi Keluarga Perbedaan trait (watak) anak sesuai denga urutan kelahiran Anak pertama  menjaga dan melindungi, pengatur yg baik, memiliki perasaan inferior yg lebih intense, kecemasan tinggi, keinginan utk selalu diterima dan menang, pengkritik, tidak gampang bekerjasama, menganggap dirinya selalu “benar” Anak tengah  motivasinya tinggi, bekerjasama, lumayan kompetitif, gampang putus asa Anak bungsu  ambisi realistis, gaya hidupnya manja, tergantung pd org lain, ingin unggul di segala hal Anak tunggal  dewasa secara sosial, terlalu berlebihan akan superioritas, memiliki sedikit perasaan utk bekerjasama, percaya dirinya berlebihan, manja
  • 24. Aplikasi Psikologi Individual • Early Recollections  ingatan2 masa lalu ttp bukan mrpkan casual effect akan gaya hidup ind. ttt • Konsisten dgn kehidupan ind pada masa kini dan cara ind menilai pengalaman yg terjadi kpd dirinya tsb dpt menjadikan acuan utk mengerti kehdpan mereka saat ini dan final goal  pengalaman masa lalu membentuk gaya hidup masa kini • Dreams  bentuk samaran yg berfungsi utk memanipulasi si pemimpi, sehingga tidak mudah untuk dimengerti  smkn tdk realistic goal ind, smkn byk mimpi ind tsb digunakan utk menipu dirinya sendiri • Psikoterapi