penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
1. PSIKOLOGI KRISTEN
Psikologi akar kata dari basaha Yunani “Psuche” yang berarti jiwa
Psikologi berarti ilmu tentang jiwa
Jiwa/roh bisa dikaji , bisa diamati ?
Psikologi ilmu tentang tingkah laku manusia
Tingkah laku dapat diamati
Mengenal pohon dari buahnya
Markus 11:13-14, 20-21
ψῡχή Kpr 11:26
2. Psikologi Dunia dan Psikologi Kristen
Psikologi Dunia berdasarkan pemikiran manusia
Psikologi Kristen berdasarkan Firman Allah atau
iman Kristen
Jenis Psikologi :
1. Psikologi Umum 6. Psikologi Konseling
2. Psikologi Faal 7. Psikologi Abnormal
3. Psikologi Perkembangan 8. Psikologi Pendidikan
4. Psikologi Kepribadian 9. Psikologi Diagnostik
5. Psikologi Klinis 10. Psikologi Industri
3. 1. Psikologi Umum
• Psikologi umum adalah ilmu tentang tingkah
laku manusia pada umumnya. keadaan emosi,
intelegensi, memori, pembentukan karakter,
kepribadian,dll. Psikologi umum ini mencakup
hampir seluruh macam-macam psikologi, tapi
hanya penjelasan umumnya saja.
4. 2. Psikologi Faal
• Psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam kaitannya dengan fungsi
dan kerja alat-alat dalam tubuh. Misalnya
mempelajari bagaimana otot seseorang akan
bekerja ketika orang tersebut sedang meluapkan
rasa marah, senang atau sedih. Karena itulah
dalam konsentrasi studi psikologi faal lebih
menitik beratkan kepada pengaruh kondisi
biologis atau faali seseorang terhadap perilaku
atau tindakan orang tersebut.
5. 3. Psikologi Perkembangan
• Psikologi perkembangan mempelajari faktor-
faktor perkembangan manusia sejak lahir hingga
pada lanjut usia. Misalnya pembentukan karakter.
Seperti yang kita tahu karakter seseorang sangat
berbeda-beda. Ada yang keras kepala, pemalu,
pemberani, dll. Psikologi perkembangan lebih
menjelaskan mengapa karakter-karakter itu bisa
ada pada seseorang. Apakah mungkin pada usia
kecil dia jarang diperhatikan, jarang diajak
komunikasi, atau ketika kecil dia sudah
ditunjukkan tentang kekerasan, dll.
6. 4. Psikologi Kepribadian
• Psikologi kepribadian mempelajari tingkah laku
manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kepribadian adalah cara individu
untuk bereaksi dan berinteraksi dengan individu
lain. Psikologi kepribadian berkaitan erat
dengan psikologi perkembangan dan psikologi
sosial, karena kepribadian adalah hasil dari
perkembangan individu sejak masih kecil dan
bagaimana cara individu itu sendiri dalam
berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
7. 5. Psikologi Klinis
• Psikologi klinis mempelejari tentang
bagaimana cara memahami, mencegah, dan
memulihkan keadaan psikologis seseorang ke
arah normal. Misalnya orang yang terkena
depresi, tindakan apa yang harus kita lakukan
untuk menangani orang tersebut, dan
bagaimana cara kita untuk menyembuhkan
dia dari depresi.
8. 6. Psikologi Konseling
• Psikologi Konseling mempelajari tentang
hubungan terapis dengan klien. Semacam
konsultasi, bagaimana kita menghadapi
karakter-karakter klien yang berbeda-beda
dan bagaimana cara kita menyampai informasi
yang baik terhadap klien kita.
• Bagaimana seorang konselor ”berbicara
bersama-sama” dengan klien.
9. 7. Psikologi Abnormal
• Psikologi abnormal mempelajari tentang
kebiasaan-kebiasaan individu yang
menyimpang dari keadaan normal. Misal
homoseksual, lesbi, clepto, psikopat,
skizoprenia, histeria, zoophilia, Bestiality, dll.
10. 8. Psikologi Pendidikan
• Psikologi Pendidikan adalah ilmu tentang
masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan. Psikologi ini berkaitan dengan
bagaimana siswa belajar dan berkembang.
Pendidikan yang diberikan guru, masyrakat,
dan juga orang tua, semua itu akan saling
berinteraksi.
11. 9. Psikologi Diagnostik
• Psikodiagnostik adalah studi ilmiah tentang
berbagai metode untuk membuat diagnosis
psikologis, dalam tujuan supaya dapat
memperlakukan manusia dengan lebih
tepat. Psikodiagnostik adalah metode yang
digunakan untuk menetapkan kelainan-
kelainan psikis, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pertolongan secara tepat dan
akurat.
12. 10. Psikologi Industri
• Psikologi industri adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia di tempat
kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan
keputusan kelompok, semangat kerja
karyawan, motivasi kerja, produktivitas stres
kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran,
rancangan alat kerja, dan berbagai masalah
lainnya.
13. Aliran Psikologi
A. Strukturalisme
Wilhelm Wundt, Edward Bradford Titcherner
B. Fungsionalisme
Willian James, James Mc. Keen Cattell, John Dewey
C. Behaviorisme
Ivan Pavlov, William Mc Dougall, F. Skinner, John B. Watson
D. Psikoanalisis
Sigmun Freud, Carl Gustav Jung
14. E. Aliran Humanistik
Carl Rogers, Abraham Maslow
F. Aliran Gestalt
Max Wertheimer, Kurt Koffka, Kurt Lewin
15. A. Strukturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengalaman mental
yang kompleks itu memiliki struktur yang terdiri dari
keadaan mental yang sederhana.
Metode yang dipakai yaitu metode introspektif.
Metode ini yaitu dengan meminta seseorang untuk
menceritakan kembali pengalaman masa lalunya
atau perasaannya setelah dia melakukan sesuatu.
Sensasi digambarkan seperti manis, pahit, dimana
dapat diidentifikasi menggunakan introspeksi.
16. B. Fungsionalisme
Aliran fungsional memandang bahwa pikiran,
proses kejiwaan, persepsi, dan emosi merupakan
hasil adaptasi manusia secara biologis.
Aliran ini menekankan pada fungsi (bukan fakta)
dari suatu fenomena kejiwaan.
Fungsionalisme tidak cukup menjelaskan tentang
mengapa sesuatu bisa terjadi, namun juga mengapa
dan untuk apa hal tersebut terjadi. Fungsionalisme
berfungsi untuk menyesuaikan diri secara psikis dan
sosial untuk kelangsungan kehidupan.
17. C. Behaviorisme
Mempelajari tentang perilaku yang nyata.
6 pandangan Behaviorisme mengenai perilaku:
• Tingkah laku manusia merupakan bentuk realitas yang dapat diukur
dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
• Psikologi merupakan ilmu yang mengkaji suatu objek yang realistis.
Bukan yang abstrak.
• Perilaku merupakan objek satu-satunya yang dapat diteliti dalam
psikologi.
• Faktor eksternal merupakan bentuk rangsangan namun bukan
merupakan bentuk tingkah laku itu sendiri.
• Semua bentuk tingkah laku merupakan hasil dari rangsangan yang
berasal dari pengaruh eksternal dan merupakan sifat bawaan.
• Berbagai respon perilaku muncul dan dipelajari dalam psikologi.
Sedangkan bentuk modifikasi untuk mempertahankan perilaku,
bukan lagi bagian dari kajian psikologi.
18. D. Psikoanalisis
Mengungkapkan teori alam sadar dan alam bawah sadar.
Alam sadar merupakan apa yang orang sadari atau
ingatan yang mudah dipanggil kembali ke alam sadar.
Pada alam bawah sadar, merupakan kondisi dimana sulit
untuk dibawa ke alam sadar, antar lain nafsu dan insting.
Struktur kepribadian ada tiga yaitu Id, Ego, dan superego.
Id merupakan unsur dasar, berupa nafsu atau keinginan.
Ego merupakan pikiran yang juga mengontrol kesadaran
dalam berperilaku. Superego merupakan kesadaran
tertinggi manusia yang berasal dari bentukan nilai-nilai
dan norma yang berlaku dalam masyarakat dan
berkembang berdasarkan prinsip moral.
19. E. Aliran Humanistik
Prinsip utama liran humanistik:
• Memahami manusia sebagai totalitas, sehingga sangat tidak setuju
dengan mengurangi komponen manusia dalam behaviorisme mapupun
dalam proses fisiologis. Aliran ini menjelaskan bahwa manusia harus
berkembang dan tidak hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja,
misalnya dalam hal perilaku.
• Metode yang dipakai dalah aliran ini adalah life history atau riwayat hidup,
dimana berusaha memahami mannusia dari riwayat perjalanan hidupnya
yang memiliki keunikan masing masing individu.
• Aliran ini juga mengakui pentingnya kebebasan personal dan
tanggungjawab dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan
hidupnya. Manusia hidup untuk berkembang dan berusaha memenuhi
aktualisasi diri dan mengembangkan potensi diri.
• Pikiran manusia bersifat aktif dan dinamis. Manusia memiliki kemampuan
yaitu kreativitas dan melalui kreativitasnya, manusia mengekspresikan diri
dan mengembangkan potensi dirinya.
• Pandangan humanistik ini banyak diterapkan dalam psikoterapid an proses
konseling karena memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman diri.
20. Tokoh aliran humanistik ini antara lain:
• Carl Rogers
Client Centered Therapy, posisi terapis dg pasien, sederajat.
Hubungan terapis dg klien dijaga saling percayanya, hangat,
memberi kebebasan pasien mengambil keputusan dan
bertanggungjawab atas keputusan tersebut.
Terapis bertugas untuk menggali dan mengetahui masalah
dari klien dan membantu menemukan solusi yang baik.
• Abraham Maslow
Teori motivasi, perkembangan psikologis manusia didasarkan
pada pemenuhan kebutuhan dasarnya : kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan keamanan, kebutuhan kasih sayang,
kebutuhan harga diri, dan aktualisasi diri.
21. F. Aliran Gestalt
Gestalt (bhs Jerman) artinya keseluruhan, totalitas, hakikat.
Memandang keutamaan dari psikologi adalah keseluruhan.
Kejiwaan harus dipelajari secara keseluruhan, tidak dapat dipisahkan
ke dalam elemen elemen.
Memandang totalitas batin yang mengorganisasikan totalitas sebagai
suatu hal yang utama. Sedangkan elemen kejiwaan lainnya merupakan
faktor sekunder.
Ada tiga metode dalam psikologi :
Instropeksi: merupakan bagian yang bersifat alamiah pada manusia
dan kemampuan menyadari apa yang telah dan sedang terjadi.
Eksperimentasi: metode yang penting namun tidak bisa melakukannya
sendiri.
Komparatif: digunakan pada anak anak, binatang, orang primitif, atau
penderita gangguan kejiwaan.
22. Tanggapan Para Hamba Tuhan
• Menolak Psikologi
Jay Adams, seorang konselor Kristen terkenal,
menolak tegas psikologi. Psikologi adalah musuh
Keskritenan.
Marthin dan Deidre Bobgan antipati terhadap
psikologi, tidak compatible, kata mereka.
Untuk mengatasi masalah kejiwaan dan
rohani cukuplah dengan Alkitab.
23. • Jalan sendiri-sendiri
Minirth dan Tournier, Kekristenan dan
psikologi menjadi ilmu yang terpisah, tetapi
sejajar untuk menemukan kebenaran masing-
masing.
24. • Menerima Psikologi dengan filter / integrasi
Carter, Narramore, Farnsworth, Gary R. Collins
menerima psikologi dengan filter Firman Tuhan.
Jadi psikologi dan Kekristenan dapat berintegrasi
namun harus disaring.
25. pengaruh biologi otak terhadap
perilaku
Otak kiri mengurusi hal-hal yang bersifat detil dan
membutuhkan penalaran, seperti berhitung dan
memecahkan masalah. Sementara otak kanan
mengurusi hal-hal yang bersifat spontan, impulsif,
dan emosional.
Pada anak yang sudah besar dan orang dewasa,
kedua belahan otak ini sudah lebih seimbang. Pada
balita, otak kanan yang jauh lebih dominan.
Akibatnya, ia lebih sering bersikap emosional.
26.
27. SENSASI dan PERSEPSI
1. Sensasi adalah stimulasi alat indra. Contoh:
melihat, mendengar, merasa, mencium,
menjamah.
2. Persepsi adalah tanggapan yakni seleksi,
menyusun dan menafsirkan sensasi yang
diterima.
Kerjasama kedua unsur ini disebut
psychophysic. Stimulasi fisikal diterjemahkan
ke dalam pengalaman psikologis.
29. Memori Manusia
• Di dalam otak terdapat bagian kecil yaitu
Hippocampus atau hipokampus yang memiliki
fungsi sebagai pengelola memori, membantu
mangenali objek, dan mengingat serta
memahami sesuatu yang didengar.
• Jenis Memori Pada Manusia:
Sensory memory merupakan kemampuan
mengingat informasi secara singkat, maksudnya
adalah jenis memori ini bersifat sementara dan
memiliki jangka waktu pendek.
30. • Short term memory disebut dengan ingatan
jangka pendek. Jenis memori ini memiliki sifat
yang terbatas pada kepasitas dan durasi.
Informasi akan hilang dalam jangka waktu
sebentar.
• Long term memory disebut dengan ingatan
jangka panjang. Memori ini memiliki
kemampuan dalam menyimpan informasi
maupun peristiwa dalam waktu yang panjang
atau bertahan lama dalam ingatan.
31. Fakta memori manusia
• 1. Ingatan membentuk kepribadian
Ingatan yang dipenuhi dengan memori sejak
masa kecil, akan membentuk jati diri Anda secara
perlahan-lahan.
• 2. Hipokampus, gudang segala ingatan
• 3. Memori jangka pendek tidak bisa diingat
terlalu lama
• 4. Ingatan bisa dilatih
• 5. Bisa ingat sesuatu lewat aroma atau bau
32. Pengaruh intelegensi
• Intelegensi yg rendah menghambat
pertumbuhan perilaku
• Intelegensi yg sangat rendah bisa
menyebabkan retardasi mental
(keterbelakangan mental)
33. Penyimpangan Psikologis
• Penyimpangan psikologis merupakan perilaku
yang menyimpang dari perilaku yang biasa
dilakukan oleh manusia.
• Bentuk-bentuk penyimpangan psikologis :
LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender),
clepto, psikopat, skizoprenia, histeria, sodomi,
zoophilia, bestial, pedofilia, incest, fetisisme,
sadomasokisme, masokisme, voyeurisme, ...
34. Lanjutan bentuk penyimpangan psikologis :
psikosis (halu), memiliki keinginan percobaan
bunuh diri, suka tawuran, suka balap Liar,
suka melanggar lalu lintas, korupsi, sifat
pembunuh, suka judi, compulsive (suka
menyerang orang lain), autisme, demensia
(penurunan daya ingat dan cara berpikir), ...
35. Lanjutan bentuk penyimpangan psikologis :
• ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)
= sulit memusatkan perhatian, anxiety
disorder (cemas berlebihan), panic attacks
(gampang panik), Paranoid (merasa selalu
ketakutan, curiga dan berpikiran buruk
terhadap orang lain), histrionik (selalu mencari
perhatian dan selalu ingin mendominasi
dalam percakapan), narsistik (sangat egois,
memuja diri sendiri), dan sebagainya ...
36. Penyebab LGBT menurut psikologi :
• Pikiran kosong
• Kurang Perhatian Keluarga
• Trauma Masa Lalu
• Kurang pengetahuan
• Ejekan di masa Kecil
• Kekaguman yang Berlebihan pada seseorang
• Kesalahan Pergaulan
• Ingin Mendapat Pengakuan
• Sering Menonton Hal Porno
• Tidak Mampu Mengendalikan Hawa Nafsu
37. Kata Alkitab
• Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang
dengan keinginan LGBT. Alkitab memberitahu kita
bahwa seseorang menjadi LGBT karena dosa
(Roma 1:24-27) dan pada akhirnya karena
pilihan mereka sendiri mereka mendapat
hukuman yang kekal.
• Bestial adalah suatu perbuatan mencari kepuasan
seksual dengan cara menyetubuhi hewan.
(Imamat 18:23)
38. Treatment thd penyimpangan Psikologi
• Menurut psikolog, psikiater, dan dokter syaraf:
perlu dinasehati dan diobati.
• Menurut iman Kristen : dibawa kepada Tuhan
Yesus (doa, nasehat Alkitabiah, memuji Tuhan,
Firman, lahir kembali, kuasa Roh Kudus).
39. Mekanisme Pertahanan Diri
Mekanisme pertahanan diri atau "Defence
Mechanisms" merupakan bentuk pertahanan
diri dari setiap individu, baik yang dilakukan
secara sadar ataupun tidak (refleks).
Pada umumnya mekanisme pertahanan diri
merupakan bentuk penipuan diri, meskipun ada
beberapa yang dapat dilakukan secara positif
bukan sebagai penipuan.
40. Contoh mekanisme pertahanan diri
• Represi
Seseorang yang memiliki keinginan, impuls
pikiran, kehendak yang tidak sesuai dan
mengganggu kebutuhan / keinginannya,
disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke
dalam alam bawah sadar.
Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran-
pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan
keluar dari alam sadar ke alam tak sadar.
41. Kompensasi
Seseorang mengabdikan dirinya untuk mengejar
suatu tujuan, dengan usaha yang lebih giat ke
dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa
kekurangan yang sebenarnya atau yang hanya
dirasakan saja.
Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat
yang baik atau melatih kemampuan yang baik.
Kompensasi dilakukan terhadap perasaan
kurang mampu / rendah diri.
42. Konversi
Mekanisme dimana konflik emosional
memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi
motorik, sensoris, somatik.
Contoh :
Saat stress, seseorang menjadi mudah marah,
teriak-teriak, atau berolahraga, atau tidak mau
makan.
43. Penyangkalan
Seseorang menghindarkan (menyangkal) adanya
stimulus atau kenyataan yang menimbulkan
sakit dan rasa cemas, dengan secara tidak sadar
menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal
itu mungkin berupa suatu pikiran, keinginan,
atau suatu keadaan dan benda.
Menyangkal realitas yang menimbulkan rasa
takut, sakit, malu, atau cemas.
44. Contoh :
Seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya
terbelakang mental sehingga anak tersebut
dititipkan pada saudaranya yang jauh.
Seorang anak yang telah divonis dokter mengidap
kanker hati, ketika anak tersebut menanyakan
kepada orang tuanya sakit apa yang sedang
diidapnya, orang tua menjawab bahwa kamu hanya
sakit perut biasa, nanti minum obat juga sembuh.
Orang tuanya mencoba menyangkal kenyataan yang
ada, agar tidak menimbulkan kecemasan. Intinya
berbohong kepada diri sendiri.
45. Mengalihkan / Memindahkan
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan
diberikan tujuan yang lain ke arah ide-ide, objek-
objek, atau orang lain. Luapan emosi terhadap
seseorang atau objek dialihkan kepada obyek atau
seseorang yang lain.
Intinya dia mencari objek lain sebagai bentuk
pengalihan dari rasa amarah, cemas, takut, dll.
Contoh :
Seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia
memukul adiknya atau menendang kucingnya.
46. Disosiasi
Beban emosi dalam suatu keadaan yang
menyakitkan/menyedihkan dipupus atau diubah
Contoh :
Rasa sedih karena kematian seorang kekasih
dikurangi dengan mengatakan “sudah nasibnya”
atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi,
sudah tenteram di alam baka”.
47. Fantasi atau Khayalan
Suatu proses melamun (menerawang) atau
tindakan berkhayal untuk memberikan pelarian dari
kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan
pencapaian-pencapaian kenikmatan yang bersifat
khayal atau mati sebagai pahlawan yang tidak
berdosa.
Contoh :
Seorang yang kurang pandai lalu berkhayal
dirinya menjadi juara.
48. Identifikasi
Seseorang mempertinggi harga dirinya dengan
mempolakan dirinya serupa dengan orang lain
(tabiat-tabiatnya meniru orang lain).
Menambah rasa harga diri dengan menyamakan
harga dirinya seperti seorang atau suatu hal
yang dikaguminya.
Contoh:
Meniru-niru perilaku bintang pujaan.
49. Introyeksi
Seseorang memasukan sesuatu ke dalam
struktur egonya sendiri, semua atau sebagian.
Contoh :
Seorang yang membenci seseorang tapi
“memasukkan” ke dirinya sendiri, hingga jika ia
kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya
sendiri.
50. Negativisme
Proses perlawanan yang aktif atau pasif
terhadap seseorang.
Bentuk aktif yakni dia berbuat kebalikan dari apa
yang diminta darinya.
Bentuk pasif yakni dia menghindarkan dari apa
yang diharapkan dari padanya.
Contoh:
Seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai
dengan minatnya maka ia sering bolos sehingga
prestasinya menjadi kurang.
51. Proyeksi
Seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan
tabiat-tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau
perasaan-perasaan (seperti kecemasan) dengan
mengarahkan (menuduhkan) kepada orang lain.
Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya
sendiri yang tidak baik.
Contoh :
Seorang murid tidak lulus lalu mengatakan
gurunya sentimen kepada dia.
52. Rasionalisasi
Seseorang membenarkan tingkah lakunya yang
tidak konsekuen dan tidak baik, dengan cara
memaparkan alasan-alasan yang rasional.
Berusaha untuk membuktikan bahwa perbuatannya
(yang sebenarnya tidak baik) dianggap rasional
adanya, dapat dibenarkan, dan dapat diterima.
Seorang mahasiswa yang telat datang ke kampus.
Ketika ditanya dosen, dia mengatakan bahwa di jalan
macet. Padahal yang sebenarnya, bahwa dia telat
bangun pagi. Dia menggunakan alasan "MACET"
sebagai bentuk suatu yang dapat diterima akal
(rasional).
53. Pembentukan Reaksi (tampilan palsu)
Melakukan pembentukan reaksi ketika dia
berusaha menyembunyikan motif dan perasaan
yang sesungguhnya dan menampilkan wajah
yang berlawanan dari ekspresi wajah yang
berlawanan dengan yang sebenarnya.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang bersikap hormat
secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.
54. Regresi / mundur
Seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal
dan kurang matang dalam adaptasi terhadap
sesuatu yang dirasa kurang nyaman.
Contoh:
Seorang anak yang sudah tidak ngompol,
mendadak ngompol lagi karena cemas ketika
mau masuk sekolah, atau setelah ia memiliki
adik baru, karena merasa perhatian ibunya
terhadap dirinya berkurang.
55. Sublimasi / ubah bentuk
Hasrat / kehendak yang tidak dapat tersalurkan
maka disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki
nilai yang lebih tinggi.
Contoh :
Seorang yang punya hasrat berkelahi tinggi
tapi tidak bermusuhan dengan orang maka
menyalurkan hasratnya dengan cara menjadi
atlet petinju.
56. Menghapuskan jejak
Seseorang secara simbolis melakukan kebalikan
dari sesuatu yang telah dikerjakannya. Dia
secara simbolis menghapus pikiran, perasaan,
atau keinginan yang tidak dapat diterima egonya
sendiri atau oleh masyarakat.
Contoh:
Seorang suami yang berselingkuh lalu ia
memberi bermacam-macam hadiah kepada
istrinya.
57. Simpatisme , berusaha menarik simpati
Berusaha mendapatkan simpati dengan jalan
menceritakan berbagai kesukarannya, misalnya
penyakit atau kesulitan-kesulitan lainnya.
Bila ada yang menyatakan simpati kepadanya maka
rasa harga dirinya diperkuat, biarpun ada kegagalan.
Contoh:
Seorang siswa yang mengeluh bahwa dia tidak
mempunyai buku2 pelajaran karena orangtuanya
miskin dan tidak bisa membelikannya, lagipula
ibunya sakit-sakitan, supaya teman”nya iba.
58. Fiksasi , terikat, tertekan
Seseorang yang bertahan pada posisinya saat ini
karena takut terikat atau nanti akan tertekan.
Takut meninggalkan zona nyaman.
Contoh:
Seorang pemuda yang disuruh orang tuanya
mencari pekerjaan. Pemuda itu berpikir bahwa
bila nanti dia bekerja akan sering dimarahi
atasan, disuruh bekerja berat, atau diejek teman
sekerja maka dia memilih tidak jadi bekerja saja.
60. Pandangan iman Kristen terhadap
Mekanisme Pertahanan Diri
1. Mekanisme Pertahanan Diri adalah reaksi
otomatis terhadap frustrasi dan konflik batin.
Otak kita secara otomatis menipu kita dalam hal
melihat konflik-konflik batin dan frustrasi-
frustasi dalam sebuah cara agak menyimpang
sehinga kita dapat mempertahankan harga diri
kita dan menyalahkan orang lain.
61. • 2. Mekanisme Pertahanan Diri adalah
ketidaksadaran (diluar kesadaran) dari orang-
orang yang menggunakannya, sejak itu orang-
orang menipu “diri mereka sendiri tentang
tujuan-tujuan dan nafsu-nafsu mereka”.
Amsal 21 : 2
“Jalan setiap orang tampak benar menurut
pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang
menimbang(menguji) hati”
Kita sering tidak menyadari bahwa mekanisme
pertahanan diri adalah menipu diri sendiri.
62. 3. Karena mekanisme pertahanan diri adalah
sebuah penipuan maka termasuk sebuah dosa.
Orang Kristen dewasa perlu menganlisa /
mengamati perilaku diri sendiri.
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah
ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang
mendengarkan engkau" (1Tim 4: 16).
63. 4. Mekanisme pertahanan diri pernah digunakan
oleh setiap orang, ada sering, ada jarang-jarang,
ada yang setiap hari menggunkannya. Hanya
Joshua Hamasia yang tidak pernah mengguna-
kannya.
Berbahagialah orang yang semakin jarang
mengggunakan mekanisme pertahanan diri.
Roma 8:29 “Sebab semua orang yang dipilih-
Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya
dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya”
64. C G/B Am C
Dari semula t'lah Kau tetapkan
Hidupku dalam tangan-Mu
Dalam rencana-Mu Tuhan
Rencana indah t'lah Kau siapkan
Bagi masa depanku, yang penuh harapan
Semua baik, semua baik
Apa yang t'lah Kau perbuat, di dalam hidupku
Semua baik, sungguh teramat baik
Kau jadikan hidupku ber-ar-ti
65. 5. Mekanisme pertahanan diri mungkin
mencegah atau menunda masalah psikologis.
Mengetahui semua konflik kita dibawah sadar
pada suatu saat terbukti sangat dominan,
dengan demikian, pikiran menggunakan
mekanisme pertahanan diri untuk
menghindarinya. Sebaliknya mengijinkan Allah
untuk menyatakan kebenaran secara bertahap
tentang pikiran bawah sadar kita bisa
membantu kita mengalami kebebasan secara
murni. Kristus memberi kita hati dan pikiran
yang baru.
66. Dengan mengamati mekanisme pertahanan diri,
kita bisa melihat seberapa jauh pengaruh dosa
pada diri kita. Ternyata dosa berpengaruh
sampai kedalam alam bawah sadar kita, terbukti
bahwa dalam kuasa dosa, diri kita benar-benar
telah rusak, telah kehilangan kemulian Allah.
Sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa
ada pengaruh dosa dalam dirinya yang paling
dalam. Orang-orang tidak melihat sifat berdosa
mereka yang paling mendasar.
67. Kita bisa menipu orang lain (dan diri kita sendiri)
supaya berpikir bahwa kita pada dasarnya baik
dan tidak memerlukan Allah. Pertobatan dari
dosa melibatkan lebih dari tindakan dosa yang
dikenal secara sadar, kita perlu betobat dari
sikap dan watak batiniah tersembunyi yang tidak
kita sadari. Hal ini membutuhkan kesembuhan
dari Allah.
Menemukan kebenaran tentang kebejatan kita,
merupakan proses yang menyakitkan yang
mendatangkan penderitaan untuk sementara.
68. Karena mempelajari mekanisme pertahanan diri
yang umumnya bejad, kita semakin mengenal
diri kita sendiri. Pada akhirnya, siapakah kita
sehingga kita menyalahkan orang lain yang
bersalah kepada kita ?
Paulus mendorong orang Kristen bukan hanya
untuk memeriksa diri sendiri (II Kor 13:5),
melainkan juga untuk menegor orang Kristen
lain dalam kasih dengan setia (Ef 4:15, II Tim 4:
1-5). Allah meminta agar kita mengkoreksi
sesama kita yang membutuhkan.
69. Kita harus mengasihi sesama kita seperti diri sendiri
(Im 19:17,18). Halelu HU. Amin.
Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam
hatimu, tetapi engkau harus berterus terang
menegor orang sesamamu dan janganlah engkau
mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah
menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsa-
mu, melainkan kasihilah sesamamu manusiaseperti
dirimu sendiri; Akulah TUHAN.
70. Catatan :
• zoophilia adalah pemuasan nafsu seksual
dengan cara menyayangi binatang
• Bestiality adalah suatu perbuatan mencari
kepuasan seksual dengan cara menyetubuhi
hewan. Imamat 18:23