1. 3.6
A.Pengertian
Usaha sarana pariwisataadalahpenyediaanakomodasi,makanandanminuman,angkutanwisata,
sarana wisatadan kawasanpariwisata.Termasukdi dalamnyasemuafasilitasataukelengkapan
daerahtujuanwisatayang di perlukanuntukmelayani kebutuhanwisatawandanmenikmati
perjalanawisatanya,sertamemberikanpelayananpadawisatawanuntukmemenuhi kebutuhan
merekayangberanekaragam.
Sarana pariwisatadi bagi menjadi tigabagian,yaitu:
a. Sarana PokokPariwisata
Sarana PokokPariwisataadalahperusahaanyanghidupdankehidupannyasangattergantungpada
arus kedatanganorangyang melakukanperjalanan.
b. Sarana PelengkapPariwisata
Sarana PelengkapPariwisataadalahperusahaanatautempatyangmenyediakanfasilitasuntuk
rekreasi dantujuanwisata.
c. Sarana PenunjangPariwisata
Sarana PenunjangPariwisataadalahperusahaanyangmenunjangsaranapelengkapdansarana
pokokyangberfungsi untukmembuatwisatawanbetahdi daerahtujuanwisata.
B. Jenis-jenissaranapariwisata
a. PenyediaanAkomodasi
Akomodasi adalahsuatutempatyangdi sediakanuntukmemenuhi kebutuhantempattinggal
wisatawan,misalnya:
1) Hotel,merupakansalahsatujenisakomodasi yangpalinglengkapdanpalingbanyakjumlahnya
yang menggunakansebagianatauseluruhbangunanuntukmenyediakanjasapelayanan
penginapan,makandanminum,sertajasa lainnyabagi umumyangdi kelolasecarakomersial.
2) Motel ( Motor hotel ),adalahsuatu bentukbangunanyangdi gunakanuntukusahaperhotelan
dengansarana tambahanberupa garasi di setiapkamar.Biasanyamotel ini bertingkatdua,bagian
atas sebagai kamaruntukberistirahatsedangkanbagianbawahsebagai berupagarasi motoratau
mobil.Fasilitasyangdisediakanantaralainpompabensindanbengkel mobilataumotor.Namalain
untukmotel adalahmoberge,motorlodge,motorcourt,dan motorinn.
3) Cottages,adalahsuatubentukbangunanyangdipergunakanuntukusahapelayananakomodasi
denganfasilitastambahanlainnya beruparental sepedasecaragratisuntukkegiatanbersepeda di
sekitar cottages.
4) Losmen(Hotel Melati),adalahsuatuusahadenganmenggunakanseluruhatausebagiandari
bangunanyangkhususdi sediakanbagi setiapwisatawan sebagai jasapelayanan.
5) Inn,merupakanjenispelayananhotel denganmenambahkanfasilitasekstratanpadi pungut
biaya,seperti di sediakangurumembatikuntukparatamutanpa di pungutbiaya.
6) Bungalow,adalahbangunanataurumahyang di gunakanuntukperistirahatanterakhir,bisa
terletakdi pinggirankotaataudi daerah- daerahluarkota.
2. 7) Home stay,adalah bangunanmilikpribadi yangdi gunakanuntukpenginapansementarabagi
wisatawanyangekonominyalemahataubiasadi sebut kaumhippies
8) Apartement,adalahpenginapanuntukjangkawaktuagaklama,misalnyapadawaktumusim
panas atau musimlibur,dimanaselainmenyediakankamartidurjugamenyediakanlivingroom,
teras,dan kadang-kadangperlengkapanmasak-memasak.Ini seringdi pergunakanolehrombongan-
rombonganyangsedangmengikuti event-eventtertentu.
b. Restoran atau rumahmakan
Restoranadalahindustri jasayangbergerakdi bidangpenyediaanmakanandanminumanyangdi
kelolasecarakomersial.Secaraumumrestorandi bagi menjadi duayaitu:restoranyangberadadi
dalamhotel dandi luarhotel.
1. Restorandi dalamhotel
Secara umumrestorandi dalamhotel terdiri dari 3 macam, yaitu:
a) Rotisserie,adalahrestoraneksklusif yangmemiliki tempatpembakaran(Grill) yangdapat di
lihatolehtamu.
b) Grill, adalahrestoranuntukchops dibakarmenurutseleratamu.
c) Cabaret atau SupperClub,adalahrestoranyangmengadakanpertunjukanpadasaatmakan.
2. Restorandi luar hotel
a) A’laCarte Restaurant: adalahrestoranyang mendapatkanizinpenuhuntukmenjual makanan
lengkapdenganbanyakvariasi dimanatamubebasmemilihsendiri makananyangmerekainginkan.
Tiap-tiapmakanandi dalamrestoranini memiliki hargasendiri-sendiri.
b) Table D ‘hote Restaurant : adalahsuaturestoranyang khususmenjual menu table d’hote,yaitu
suatususunanmenuyang lengkap(dari hidanganpernbukasampai penutup) dantertcntu,dengan
harga yang telahditentukanpula.
c) Coffee ShopatauBrasserei :adalahsuaturestoranyang pada umumnyaberhubungandengan
hotel,suatutempatdimanatamubiasanyaberhubungandenganhotel,suatutempatdimanatamu
biasmendapatkanmakanpagi.makansiangdan makanmalamsecara cepat denganharga yang
cukupan.PadaumumnyasystempelayanannyaadalahdenganAmericanservice dimanayang
diutamakanadalahkecepatannya. Readyonplate service,artinyamakanansudahdtaturdan
disiapkandiataspiring.Kadang-kadangpenyajiannyadilakukandengancara buffetatauprasmanan.
d) CafelariaatauCafe : adalahsuatu restorankecil yangmengutamakanpenjualancake (kue-
kue), sandwich (roti isi), kopi danteh.Pilihanmakanannyaterbatasdantidakmenjual minuman
beralkohol.
e) Canteen:adalah restoranyangberhubungandengankantor,pabrik,dansekolah,tempat
dimanapara pekerjaataupelajarbiasamendapatkanmakansiangatau coffe break, yaituacara
minumkopi disertai makanankecil atauselinganjamkerja,jambelajarataupundalamacararapat-
rapat dan seminar.
f) Continental Restaurant :suaturestoranyangmenitikberatkanhidangancontinentalpilihan
denganpelayananelaborateataumegah.Suasananyasantai,susunannyaagakrumit,disediakan
bagi tamu yang inginmakansecarasantai.
3. g) Carvery: adalahsuaturestoranyang berhubungndenganhotel dimanaparatamu dapatmengisi
sendiri hidanganpanggangsebanyakyangmerekainginkandenganhargahidanganyangsudah
ditetapkan.
h) DiningRoom: terdapatdihotel kecil,motelatauinn.merupakantempatyangtidaklebih
ekonomisdari padatempatmakanbiasa.Diningroompada dasarnyadisediakanuntukparatamu
yang tinggal di hotel itu, namunyangterbukabag!para tamu dari luar.
i) Discotheque :ialahsuaturestoranyang padaprinsipnyaberarti jugatempatdansasambil
menikmati alunanmusik.Kadang-kadangjugamenampilkanliveband.Baradalahsalahsatu fasilitas
utama untuksebuah discotheque.Hidanganyangtersediaumumnyaberupasnack.
j) FishandChipShop : ialahsuaturestoranyangbanyak terdapat di daerah pantai khususnyadi
NegaraInggris,dimanakitadapatmembeli macam-macamkripik(chips) danikangoreng,biasanya
berupaikanCod,dibungkusdalamkertasdandibawapergi .jadi rnakanannyatidakdinikmati di
tempatitu.
c. Tranportasi
Trasportasi adalahbidangusahajasa yang bergerakdalambidangangkutanbaikdarat,laut,maupun
udara yang pengelolaannyadapatdilakukan olehswastamaupunBUMN.Peranantransportasi
sangat pentingdidalamkegiatanpariwisata.Tanpatransportasi wisatawanakansulituntuk
melakukanperjalanandari satutempatke tempattujuanwisata,jikatidakadatransportasi
maka tidakakan ada pariwisata.
Trasportasi wisatapada hakekatnyaadalahjasauntukmemindahkanwisatawandari satutempatke
tempatlainyangmerupakandaerahtujuanwisata.Beberapasyaratyangharus dipevnuhi agar
trasportasi dapatberfungsi denganbaikantaralain,kenyamanan,waktu danbiaya.
Jenis– jenistransportasi dalampariwisataadalah:
a. Transportasi udara
Penggunaantransportasi udarauntuktujuanperjalananwisatasemakinpopularterlebih –lebih
untukperjalananjarakjauh.Contohnyapesawatterbang.
b. Trasnportasi laut
Trasnportasi lautmerupakanjenistransportasi yangbergerakdi dalamangkutanlautyang
membawawisatawanmelalui jalurlaut.Contohnyakapal ferrydankapal pesiar.
c. Transportasi darat
Angkutandarat adalah sarana trasnportasi yangdigunakanuntukjalurdaratdari satu tempatke
tempatlaindenganmenggunakansepedamotor,mobil,bus,keretaapi dansepeda.
d. Objekwisata
Objekwisataadalahdayatarikutama wisatawanyangdatangberkunjungke suatutempatseperti
pantai,pegunungan,danau,airterjundll.
e. Atraksi wisata
4. Suatukegiatanyangberupapertunjukansepertitari,musikdanupacaraadatsesuaubudaya
setempatbaiktradisionalmaupunmodern.
d. Money changer
Tempatpenukaranmatauang asingatau moneychangersekarang ini telahberkembangdengan
pesatnya.Penukaranuangtidakhanyadilakukandi banksajamelainkanjugabisadilakukandi
perusahaan – perusaahaanpenukaranuangyangtersebardi daerah – daerahstrategis
USAHA DAYA TARIK WISATA
Pengertian Daya tarik Wisata
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan
pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan lagi
untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik
Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah
beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata
dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau
kunjungan wisatawan.
2. A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan bahwa daya
tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu
yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu
3. Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya tarik
wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.
4. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan
5. Daya Tarik Wisata adalah sifat yang dimiliki oleh suatu obyek berupa keunikan, keaslian,
kelangkaan, lain dari pada yang lain memiliki sifat yang menumbuhkan semangat dan nilai
bagi wisatawan” (budpar)
6. Daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik
minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kami disimpulkan bahwa Daya tarik Wisata
merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh setiap objek wisata maupun tujuan wisata yang
memiliki cirri khas yang mampu menarik simpati wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata
tersebut. Ciri khas tersebut bias termasuk pelayanan, atraksi wisata, dan keindahan alam.
Macam-macam Daya Tarik Wisata
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah
suatu yang menjadi sasaran wisata terdiri atas :
Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan fauna.
5. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan sejarah, seni
dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan
komplek hiburan.
Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan
kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat ziarah
dan lain-lain.
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga macam,
yaitu :
a) Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik
bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi
wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu :
Flora fauna
Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau
Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau
Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikanan
Contoh Wisata Alam yang ada di Indonesia
Indonesia mempunyai banyak tempat wisata alam yang indah sebagai negarayang
lokasinya di daerah Tropis. Wisata alam pengunungan, pantai, hutan, flora dan fauna sangat
bergam di Indonesia. Tempat wisata alam terindah di Indonesia ini bukan hanya menjadi tujuan
wisatawan lokal, namun sanga juga diminati wisatawan mancanegara. Hampir setiap pulau di
Indonesia dianugrahi Tuhan dengan tempat-tempat alam yang indah.
1. Bromo tengger Semeru
Tempatnya di Jawa Timur, menjadi tempat wisata alam bagi para wisatawan yang mencintai
kegiatan alam bebas. kawasan ini menyajikan berbagai keindahan alam yang menakjubkan.
sebut saja Coban Pelangi (air terjun dengan kilatan pelangi yang selalu terlihat di siang hari),
Lautan Pasir Gunung Bromo, Sunrise Penanjakan, Coban Trisula, dll.. namun yang paling
indah adalah Gunung Semeru, Semeru menyajikan panorama alam yang luar
biasa.Ranukumbolo (danau di ketinggian 2400 mdpl), padang savana oro-oro ombo, kawasan
hutan cemara. Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau jawa (3.676 mdpl).
2. Wisata alam Bunaken
Taman Nasional Bunaken atau lebih di kenal sebagai taman laut Bunaken terletak di Bunaken,
Manado, Sumatara Uatara. Bunaken merupakan salah satu Taman Laut Terindah di Dunia,
berbagai macam jenis ikan dan terumbu karang ada di Bunaken, menjadikannya sebagai Taman
Laut yang begitu indah. Bunaken wisata menyelam, snorkling, atau berlayar dengan memakai
6. perahu yang dilengkapi kaca di lantainya sehingga kita bisa menikmati pemandangan bawah
laut dari atas perahu.
3. Danau Toba
Adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer
(danau volkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik
bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di
Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun
mancanegara.
4. Gunung Rinjani, Lombok
Gunung Rinjani Lombok
Rinjani tersohor sebagai gunung paling indah di Indonesia. Gunung yang terletak di Lombok,
Nusa Tenggara Barat, ini menjadi favorit para pendaki. Lanskap hijau, Danau Segara Anak,
serta kaldera mahabesar adalah cermin kecantikan Gunung Rinjani menjadi pemandangan
wisata alam yang sangat indah.
Taman Nasional Gunung Rinjani terletak di garis transisi Wallacea dan Australasia,
menghasilkan keanekaragaman flora dan fauna. Lutung alias monyet hitam biasa ditemukan
saat pagi tiba. Segara Anak, danau yang terletak di ketinggian 2.000 mdpl adalah tempat
berlangsungnya Mulang Pekelem, sebuah upacara adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu
setempat.
5. Raja Ampat Archipelago, West Papua
Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi
Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan
penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya
Banyak yang bilang bahwa Raja Ampat adalah tempat wisata bahari terbaik di dunia.. selain
menyajikan panorama alam yang luar biasa, akses menuju Raja Ampat terbilang sudah cukup
mudah. di Raja Ampat banyak terdapat resor pantai yang menyajikan pemandangan eksotis
luar biasa. Raja Ampat juga terkenal dengan wisata diving, pemandangan bawah laut. Rasa
ampat adalah salah satu wisata alam paling eksotis di Papua dan Indonesia.
Dampak positif dari adanya kegiatan pengembangan pariwisata meliputi :
1) Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan industri padat karya
dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal atau peralatan.
2) Sebagai sumber devisa asing.
7. 3) Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar cenderung
mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah desa yang belum berkembang,
bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional. Struktur perekonomian
regional sangat penting untuk menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata meliputi :
1) Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka,
pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka (vulnerability), khususnya kalau negara
tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.
2) Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek pariwisata berskala
besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang impor, biaya promosi keluar negeri,
tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan percontohan dari
pariwisata dan lainnya.
3) Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk
menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan
lain. Sedangkan perusahaan kecil harus tergantung dari pinjaman atau subsidi dari pemerintah dan
tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan dimana terjadi konflik aspasial antara perusahaan kecil dan
perusahaan besar.
4) Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah, menjadi
pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.
5) Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini dapat menaikkan
harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat menimbulkan kesulitan bagi penghuni daerah tersebut
yang tidak bekerja disektor pariwisata yang ingin membangun rumah atau mendirikan bisnis disini.
6) Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air, keramaian lalu
lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional.
Indonesia memiliki potensi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung
pembangunan nasional. Hal ini mengingat
Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
(a) keragaman dan keindahan alam
(b) keragaman suku dan adat istiadat
(c) keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan sebagainya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Indonesia memiliki sumber
daya yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan sektor pariwisata, yang terdiri dari:
a. Luas wilayah dan letak strategis
Negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di lokasi yang strategis di
garis khatulistiwa dengan jumlah pulau sekitar 17.408 pulau, dimana sekitar 60 % dari seluruh
wilayah terdiri dari air dan selebihnya berupa daratan. Bila dibandingkan luas wilayah Indonesia
hampir sama dengan luas seluruh benua Eropaatau luas Amerika Utara.Panjang rentang dariujung
barat sampai ujung timur mencapai 5.100 km dan panjang dari utara ke selatan sekitar 1.888 km.
Letak geografis Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta lautan Pasifik dan
Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Sumber Daya Alam
8. Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensikekayaan alamdan laut
yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan
keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari manca negara.
Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat
c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika
Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang
beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi
pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri
pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur,
ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah
menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus
yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan
industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan
telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini,
mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya,
santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e. Komitmen politik dari pemerintah
Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan bangsa dan menjadikan sektor
pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan
dapat menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
f. Keberhasilan pembangunan
Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam pembangunan dan
pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah
memberikan kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a.semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa
b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata
c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara
d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan
9. II.I Organisasi Kepariwisataan Nasional
1. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI)
Pembangunan industry pariwisata dapat diwujudkan dengan peran aktif para pelakunya,
termasuk badan usaha perhotelan, restoran/rumah makan, jasa pangan yang bersatu dalam satu
wadah. Agar wadah tersebut berhasil guna dan berdaya guna dalam mengemban serta
melaksanakan peranannya dalam pembangunan dan bagi kemajuan anggota, maka badan usaha
perhotelan dan jasa akomodasi, restoran/rumah makan dan jasa pangan menghimpun diri dalam
satu organisasi. Organisasi itu disebut Perhimpunan Hotel dan Restoran yang merupakan
kelanjutan dari Indonesia Tourism Association(ITHA), yang didirikan pada 9 Februari 1969
untuk jangka panjang yang tidak ditentuakn lamanya. PHRI berpusat di Jakarta.
2. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA)
Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia sebagai salah satu rantai dalam jajaran industri
pariwisata sepakat untuk mempersatukan niat dan tekad dalam memajukan kepariwisataan
Indonesia melalui wadah persatuan dan kesatuan yang segala sesuatunya dapat dilakukan
dengan pengaturan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan profiabilitas perusahaan, para
anggota, dengan cara perwakilan dalam rangka kemitraan dengan kalangan industry dan
pemerintah, mutlak menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan identifikasi masalah guna
meningkatkan rasa kepuasan jasa penjualan wisata. Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata
Indonesia (Association Of The Indonesian Tous ang Travel Agencies/ASITA) didirikan di
Jakarta pada 7 Januari 1971 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
3. Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia (ASPINDO)
Asosiasi Perusahaan Impresariat Indonesia yang disingkat denagn ASPINDO merupakan suatu
wadah organisasi profesi dari kalangan swasta yang bersifat nonpolitik dan mandiri, yang
menghimpun perusahaan-perusahaan jasa impresariat Indonesia untuk melakukan kegiatan dan
berusaha di bidang impresariat.
Usaha jasa impresariat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, baik berupa
mendatangkan, mengirim, maupun pengembalian artis/seniman, olahragawan Indonesia
maupun asing serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan kegiatan usaha impresariat
meliputi bidang seni dan olahraga yang bersifat eksibisi. ASPINDO dibentuk pada 16 April
1993 dan berkedudukan di Jakarta dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
lamanya.
4. Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI)
Objek wisata yang berupa tempat atau keadaan alam, tata hidup, seni budaya serta peninggalan
sejarah bangsa, dan perwujudan ciptaan manusia yang menarik untuk dikunjungi wisatawan,
merupakan titik sentral dari upaya pengembangan kepariwisataan nasional. Untuk itu, perlu
dikembangkan secara terencana, teraarah dan terpadu disertai upaya inovatif secara
berkesinambungan atas dasar pengkajian pola dan jenis permintaan.
Atas dasar itu disadari perlu adanya suatu wadah perjuanagan kepentingan bersama dan asarana
pengabdian profesi dalam usaha pengelolaan objek wisata denagn membentuk suatu
perhimpunan. Denagn menyadari sepenuhnya hal-hal tersebut, denagn memohon bimbingan
Tuhan Yang Maha Esa, para pendiri organisasi dengan pebuh ketulusan dan keikhlasan merasa
memrlukan suatu wadah kegiatan berupa perhimpunan. PUTRI didirikan pada 10 November
1977 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
5. Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia (AKPI)
Pengembangan kawasan pariwisata merupakan bagian yang terpadu dengan rencana
pengembangan daerah yang harus didasarkan kepada Rencana Induk Pengembangan
10. Pariwisata (RIPP), karena aset yang akan dimanfaatkan sangat peka terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
Pengembangan kawasan pariwisata pada umunya mencakup lahan yang cukup luas dan
beragam permasalahnya. Kepemilikan lahan tidak selalu ada pada pemerintah, tetapi juga yang
dikuasai oleh masyarakat setempat. Untuk pengembangan kawasan pariwisata cukup besar,
karena menyangkut penyediaan prasarana dan saran, bahakan ada sementara pihak yang
beranggapan bahwa penyediaan ini menjadi tanggung jawab pemerintah.
Demikian pula halnya dengan pembebasan lahan/tanah, pemerintah daerah harus selalu
dilinatkan karena dalam proses dan pelaksaannya akan lebih dan cepat karena pemerintah
daerah lebih mengetahui dan memahami tentangkeadaan dan permasalahn lahan tersebut jika
dibandingkan dengan pemerintah pusat dan pengusaha.
6. Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI)
Pembangunan dan pengembangan pariwisata adalah tugas dari setiap komponen masyarakat
madani untuk mencapai hasil dan memperoleh manfaatnya. Masyarakat Pariwisata Indonesia
menempatkan diri sebagai forum, ntuk menunjang aspirasi semua pihak secara dinamis, dalam
kerangka pembangunan lingkunagn yang berkelanjutan.
Peron serta masyarakat menempati posisi penting dalam pembanguna kepariwisataan nasional
denagn menyumbangkan dharma baktinya dalam sector pariwisata yang sangat berharga bagi
bangsa dan negara. MPI merupakan hasil reformasi di bidang pembangunan pariwisata yang
diprakarsai oleh forum dialog pariwisata (FDP) dan dideklarasika pada 21 Juli 1998 dan
didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamnya dan berpusat di ibukota Negara
Republik Indonesia.
7. Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia (IJUMPI)
Untuk mewujudkan partisipasi dan peran para juru masak professional secara efektif dan
efisien guna mencapai cita-cita yang dimaksud adalah suatu keharusan bagi seluruh juru masak
untuk bersatu dalam suatu wadah organisasi profesi, sehingga dalam akselerasi pembangunan
sekarang ini ammpu menjalankan fungsi dan tugas pengabdian pada negara dan bangsa, dengan
tetap berpegang pada UUD 45 dan falsafah Pancasila.
Didorong oleh kesadaran, rasa tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka
didirikan organisasi kemasyarakatan sebagai modal bersatunya para juru masak profesional
yan diberi nama Ikatan Juru Masak Profesional Indonesia. IJUMPI didirikan di Jakarta pada
19 Februari 1987.
8. Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)
Himpunan Pramuwisata Indonesia merupakan organisasi swasta nonpolitik dan mandiri yang
merupakan wadah tunggal pribadi-pribadi yang memiliki profesi sebagai pramuwisata.
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) disahkan pada 4 Oktober 1988 di Palembang
(Sumatera Selatan) dalam acara Musyawarah Nasional I Pramuwisata seluruh Indonesia.
9. Hotel Human Resources Managers Association (HHRMA)
Wadah tempat berkumpulnya para manajer HRD dari hotel-hotel berbintang dan apartemen
seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyatukan visi dan misi dari berbagai pemimpin
Departemen HRD agar dapat saling menukar informasi tentang sumber daya manusia yang
andal. Kemajuan dan perkembangan sebuah manajemen usaha sangat tergantung dari sumber
daya manusia yang profesioanl dan tangguh.
10. Himpunan Penulis Pariwisata (HPP)
Organisasi ini didirikan pada tanggal 12 Maret 1977 dan berkantor pusat di Jakarta. Maksud
dan tujuan HPP adalah untuk menghimpun para penulis pariwisata serta meningkatkan
kepariwisataan Indonesia. Usaha-usahanya adalah melalui peningkatan kemampuan para
11. penulis, komunikasi timbale balik, mengadakan ceramah, diskusi dan melakukan penulisan
apresiasi, penulisan promosi, pembahasan atau analisis kepariwisataan dan dalam mass media.
II.II Organisasi Kepariwisataan Regional
1. Sejarah Perkembangan Organisasi Kepariwisatan Regional
Organisasi perintis bagi kerja sama di kawasan regional Asia Tenggara ini disebut
Perhimpunan Asia Tenggara, lazim disebut ASA, yang didirikan bersama oleh Malaysia,
Filipina dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada 31 Juli 1967 yang bersejarah itu.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merupakan pertumbuhan langsung
dari ASA, dan terdiri dari ketiga Negara anggota ASEAN, ditambah dengan Indonesia dan
Singapura. ASEAN terbentuk setelah berlangsung perundingan-perundingan di Filipina dan di
Bangkok (Thailand), dimana tercapai kesepakatan antara kelima Negara untuk memperluas
ASA dan member nama baru melalui gagasan yang disebut DEKLARASI ASEAN atau
DEKLARASI BANGKOK.
Deklarasi Bangkok
Presidium Menteri Urusan Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia, Wakil Perdana Menteri
Malaysia, Menteri Luar Negeri Filipina, Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar
Negeri Thailand.
Memerhatikan adanya kepentingan-kepentingan dan masalah-masalah bersama di kalangan
negara-negara Asia Tenggara, dan merasa yakin akan perlunya usaha untuk lebih
memperkokoh ikatan-ikatan solidaritas regional dan kerja sama yang ada.
Adanya Hasrat untuk membentuk suatu kesatuan landasan yang teguh untuk kegiatan-kegiatan
bersama guna meningkatkan kerja sama regional di Asia Tengara atas dasar jiwa persamaan
dan persekutuan dan dengan demikian memberikan sumbangan kea rah terwujudnya
perdamaian, kemajuan dan kemakmuran di wilayah ini.
Menyadari bahwa di dunia ini dimana saling ketergantungan antara negara yang satu dengan
yang lain bertambah, maka cita-cita bagi perdamaian, kemerdekaan, keadilan sosial dan
kesejahteraan ekonomi akan terlaksana sebaik-baiknya dengan jalan memelihara saling
pengertian, bertetangga baik dan kerja sama yang berarti di kalangan negara-negara wilayah
ini, yang satu dengan yang lainnya sudah terkat oleh hubungan-hubungan sejarah dan
kebudayaan. Anggota ASEAN terdiri atas Brunei Darussalam,Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
2. Jenis-Jenis Organisasi Kepariwisataan Regional
a. Asean Tourism Association (ASEANTA)
Sebagai pelaksana Deklarasi ASEAN yang ditanda tangani pada 8 Agustus 1967 di Bangkok
dan untuk mewujudkan kerja sama regional antar bangsa di kawasan Asia Tenggara, maka di
dalam siding-sidang para Menteri Luar Negeri ASEAN, sejak tahun 1967, bidang pariwisata
telah menjadi salah satu pokok pembahasan, karena disadari bahwa melalui pengembangan
pariwisata diharapkan kerja sama ASEAN akan lebih memasyarakat. ASEANTA dibentuk dala
rangka meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan periwisata antar Negara-negara
ASEAN.
b. Asian Association of Conservation and Visitors Bureans (AACVB)
Asian Association of Conservation and Visitors Bureans (AACVB) adalah suatu asosiasi
kepriwisataan yang bergerak di bidang pengembangan dan pembinaan usaha konservasi di
kawasan Asia. Asosiasi ini dibentuk pada 1983 di Manila dan berkantor Pusat di Macao.
Keanggotam AACVB meliputi antara lain: OrganisasiHotels, Airlines, Professional Congress
Organizer (PCO), Specialist Travel Agents dan Transportation Companies.
12. c. ASEAN Permanent Committee on Tourism (ASEAN PCT)
ASEAN PCT merupakan salah satu bagian dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
yang bergerak di bidang kepariwisataan yang dibentuk pada tahun 1969. Kedudukan sekretariat
organisasi ini bergilir mengikuti negara dari ketua organisasi ini. Tujuan ASEAN PCT adalah
meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu kepentingan bersama dalam bidang
perjalanan dan pariwisata.
d. ASEAN Hotel and Restaurant Association (AHRA)
AHRA adalah perhimpunan hotel dan restoran di kawasan ASEAN. Kantor pusatnya di
Singapura. Usaha dan tujuan AHRA adalah menerbitkan ASEAN Hotel and Restaurant
Directory, menyelenggarakan pendidikan dan konferensi tahunan untuk merumuskan dan
mencari pemecahan masalah-masalah kepariwisataan ASEAN
3. Jenis-Jenis Organisasi Tingkat Subregional
a. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand (Indonesia, Malaysia, and
Thailand Growth Triangle/IMT-GT)
Pengembangan segitiga pertumbuhan (growth triangle) IMT-GT dimulai denagn pertemuan
bilateral tingkat menteri dan pejabat tinggi di Pulau Langkawi, Malaysia pada 20 Juli 1993.
Kerja sama segitiga pertumbuhan ini melibatkan dua provinsi Indonesia, yaitu Sumatera Utara
dan Aceh. Empat Negara bagian Malaysia, yaitu Perak, Penang, Kedah, Perlis dan empat belas
provinsi di selatan Thailand. Dalam pertemuan IMT-GT di Penang Desember 1994, diputuskan
untuk mengikutsertakan juga provinsi Sumatera Barat dalam kerja sama ini.
b. Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Singapura (Indonesia, Malaysia, ang
Singapore Growth Triangle/IMS-GT)
Keberhasilan kerja sama pertumbuhan IMS-GT sebagai model kerja sama sub wilayah yang
pertama kalinya dibentuk, menginspirasikan pembentukan kerja sama sub wilayah lainnya.
Batam yang masuk dalam Provinsi Riau mempunyai letak yang sangat starategis karena
kedekatan letaknya denagn Singapura dan Johor. Gagasan pertama pengembangan Pulau
Batam diperkenakan oleh BJ Habibie ini disebut sebagai Teori Balon. Singapura sebagai balon
pertama telah mencapai titik yang optimal dan Batam adalah balon kedua.
Pada 1989, Deputi Perdana Meneteri Singapura, Goh Chok Tong mengungkapkan gagasan
kerja sama trilateral yang mencangkup Singapura, Johor dan Riau. Konsep segitiga
pertumbuhan merupakan jalan keluar bagi Singapura yang mengalami peningkatan biaya
produksi dan bisnis sebagai akibat dari pertumbuahn ekonomi yang sangat pesat selam dua
dasawarsa.
c. Kawasan Pertumbuhan ASEAN Bagian Timur: Brunei, Indonesia, Malaysia dan
Filipinan (Brunei, Indonesia, Malaysia ang the Philippines-East ASEAN Growth
Area/BIMP-EAGE)
Kerja sama kawasan pertumbuhan ASEAN bagian timur(East ASEAN Growth Area/BIMP-
EAGE) ini diikuti oleh empat Negara di akwasan Timur ASEAN, yaitu Brunei Darussalam,
Indonesia (Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara), Malaysia (Sabah,
Serawak dan Labuan), Filipina (Mindanai dan Palawan).
Kerja sama BIMP-EAGA ini dibentuk untuk merangsang minat para investor local dan asing
untuk melakukan investasi dan eningkatkan perdagangan di kawsan timur ASEAN. Tujuan
pembentukan BIMP-EAGA adalah mengembangkan kerja sama subregional antara Negara-
negara anggota dalam rangka menungkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Sektor kerja sama yang diprioritaskan adalah perhubungan udara dan laut, perikanan,
pariwisata, energy, kehutanan, pengembangan sumber daya manusia dan mobilitas tenaga
kerja.
13. II.III Organisasi Kepariwisataan Internasional
1. WTO (World Tourism Organization)
World Tourism Organization (WTO) didirikan pada 27 September 1970 dan secara aktif
bekerja pada 1 Januari 1976. WTO dibentuk sebagai transformasi dan Internasional Union
Official of Travel Organization (IUOTO) yang didirikan pada 1924 di Den Haag-Belanda.
WTO merupakan organisasi internasional antara pemerintah berstatus Badan Konsultatif PBB
dan berkantor pusat di Madrid-Spanyol. Keanggotaan WTO berdasarkan Sidang Umum XIII
Tahun 1999 terdiri dari:
a. 133 negara anggota penuh/Full Member (Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan
nasional)
b. 5 anggota asoociate (Badan pemerintah yang menangani kepariwisataan daerah)
c. 1 permanent observer
d. 329 anggota affiliasi (Organisasi-organisasi non-komersial swasta maupun badan usaha swasta
yang bergerak di bidang riset, promosi, media pariwisata dan sebagainya).
Kegiatan Pokok WTO
Secara garis besar kegaitan utama WTO meliputi enam bidang, yaitu:
a. Kerja sama di bidang pengembangan kepariwisataan
Memberi nasihat dan bantuan kepada pemerintah secara luas seperti menyusun master
plan, studi kelayakan, kebutuhan tentang penanaman modal, transfer teknologi di bidanf
pemasaran dan promosi.
b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Merupakan wadah strategis bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan di bidang
kepariwisataan termasuk di dalamnya kurss “Pelatihan untuk Pelatih, kursus jangka pendek
dan kursus jarak jauh, dan pendirian pusat-pusat pendidikan dan pelatihan WTO”.
c. Bidang Lingkungan dan Perencanaan
WTO bergerak di bidang pengembangan kepariwisataan yang berkesinambungan yang juga
meperhatikan aspek-aspek lingkungan. Dalam hal ini WTO turut berpartisipasi dalam forum-
forum internasional ynag berkaitan denagn lingkungan seperti pertemuan puncak Tenatang
Bumi di Rio de Janeiro dna Seminar Bumi di Kanada.
d. Bidang Kualitas Pelayanan Kepariwisataan
Liberalisasi, kesehatan dan keamanan merupakan isu penting di dalam pengingkatan-
peningkatan di bidang kepariwisataan. WTO berupaya mengurangi hambatan-hambatan yang
timbul di dalam pengembangan pariwisata dan mendorong terciptanya liberalism usaha di
bidang kepariwisataan.
e. Bidang Statistik dan Penelitian Pasar
WTO menjadi pusat data dan analisis pariwisata yang memiliki koleksi lebih dari 180 negara.
WTO secara berkesinambungan memonito dan menganalisis kecenderungan-kecenderungan
(trend) perkembangan kepariwisatan dunia. Untuk itu diterbitkan buku yang komprehensif dan
dibagikan kepada anggota.
f. Bidang Komunikasi dan Demokrasi
Bidang ini adalah unit yang melaksanakan publikasi dan Pusat Informasi bagi pers berkaitan
dengan kegiatan WTO.
2. Pasific Asia Travel Association (PATA)
Pasific Asia Travel Association (PATA) adalah suatu organisasi pariwisata internasional yang
bertujuan untuk mempromosikan seluruh daerah/kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara
sebagai daerah wisata yang menarik.
14. PATA didirikan pada 1951 di Hawaii, dan pada 1952 diselengarakan Sidang Tahunan I di
Honolulu. Asosiasi ini bersifat tidak mencari keuntungan (non-profit). Walaupun dalam tubuh
asosiasi tergabung organisasi-organisasi yang hampir seluruhnya saling bersaing, namun
terdapat satu konsensus bahwa tugas utama setiap anggota adalah memperbesar jumlah
kunjungan wisatawan ke Asia Pasifik dan Amerika Utara yang dengan sendirinya berarti
meningkatkan tourism revenue setiap anggota.
Untuk menjamin komunikasi yang efektif dengan kantor pusat dalam melaksanakan tugasnya,
di Negara-negara anggota PATA dibentuk suatu badan yang dinamakan PATA CHAPTER.
Saat terdapat dua macam PATA CHAPTER , yaitu:
a. Promotion Chapter, yang bertujuan menyelenggarakan kegiatan penerangan dan promosi
pariwisata
b. Regional Chapter, yang bertujuan memajukan kepentingan bersama di daerah tujuan wisata
tertentu di kawasan Pasifik.
Sebagai suatu organisasi yang mencakup lebih dari 1/3 kawasan permukaan bumi, PATA
bertujuan untuk memberikan keuntungan-keuntungan kepada para anggotanya, dengan
misinya memberikan andil pada pertumbuhan nilai dan kualitas berdasarkan pengalaman dari
kepariwisataan di lingkungan Negara Asia Pasifik.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PATA antara lain:
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan
b. Pemutakhiran data menyangkut kecenderungan industry pariwisata
c. Pelayanan jasa pemberian sarana secra professional dan perencanaan pembentukan suatu tugas
(Task Force)
d. Program Kepemimpinan dan program yang berkaitan denagn konservasi alam dan budaya
e. Bantuan pengembangan pariwisata dan penyusunan kebijaksanaan penanaman modal
f. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, promosi dan upaya penjualan
g. Memperluas peluang mencari pasar baru
h. Menyelenggarakan forum sebagai wahana pertemuan pemuka-pemuka periwisata di negara-
negara Asia-Pasifik.
3. Internasional Congress and Convention Association (ICCA)
Internasional Congress ang Convention Association (ICCA) adalah suatu asosiasi profesi yang
berskala internasional yang secara khusus menitik beratkan tujuannya kepada pengembangan
dan pembinaan pengelola kongres, konvensi dan eksibisi. ICCA didirikan pada 1964 berkantor
pusat di Amsterdam-Belanda. Asosiasi ini pada posisi Januari 1997 memiliki lebih dari 467
anggota yang bersala dari 44negara. Indonesia masuk menjadi anggota pada 1981.
Maksud dan tujuan ICCA adalah:
a. Menyelenggarakan dan mempromosikan kongres, konvensi dan eksibisi internasional
b. Menawarkan jasa-jasa tenaga ahli di bidang kongres, konvensi dan eksibisi termasuk mengenai
pengaturan fasilitas perjalanan
c. Menawarkan kepada setiap anggota keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari
penyelenggaraan kongres, konvensi dan eksibisi.
4. Universal Federation of Travel Agent Association (UFTAA)
UFTAA adalah organisasi dari Perhimpunan Biro-biro Perjalanan yang dibentuk pada tahun
1966. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada biro-biro perjalanan melalui
perhimpunan biro perjalanan serta memberikan bantuan moral, material, keahlian dan teknik
yang diperlukan agar biro perjalanan dapat memperoleh kedudukan yang layak di kalangan
industry pariwisata dunia. Keanggotaannya terdiri dari tiga kategori:
a. Full Member,terdiri dari asosiasi biro perjalanan nasional
15. b. Registered Member, terdiri dari biro-biro perjalanan anggota asosiasi biro perjalanan nasional
di negara yang bersangkutan
c. Registered Enterprises, terdiri dari industri-industri kepariwisataan lainnya.
5. International Air Transport Association (IATA)
IATA adalah organisasi penerbangan yang menyelenggarakan pengangkutan internasional
yang menetapkan standar biaya, dokumen, frekuensi dan rute penerbangan. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1945 denagn kantor pusat di Genewa (Swiss). Garuda Indonesia Airways
(GIA) menjadi anggota sejak tahun 1952.
Tujuan IATA adalah untuk mempromosikan dan memajukan angkutan udara/jaringan
penerbangan yang berhubungan langsung dengan angkutan udara internasional, mengadakan
kerja sama yang baik diantara perusahaan penerbangan maupun denagn organisasi/badan
lainnya. Keanggotaan IATA terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Active Member, hanya dapat diwakili oleh perusahaan penerbangan nasional yang
menyelenggarakan penerbangan internasional
b. Association Member, selain active member juga biro-biro perjalanan yang ditunjuk oleh IATA
untuk menjadi agen perusahaan penerbangan.