SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1. Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat
Pembelajaran sepanjang hayat
Konsep pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning bukanlah merupakan satu konsep
yang baru dalam sistem pendidikan negara. “Belajar sepanjang hayat”, membawa makna: Kita
harus sentiasa belajar sepanjang hidup kita dan yang paling penting sekali ialah pembelajaran
mestilah melahirkan tindakan pro-kehidupan.Pembelajaran sepanjang hayat dari segi konsepnya
merangkumi pengertian yang begitu luas. Konsep ini merujuk kepada proses pendemokrasian
pendidikan yang merangkumi program meningkatkan pengetahuan, kemahiran dan kompetensi
sama ada secara formal di sekolah, pusat latihan vokasional, atau secara tidak formal
berdasarkan pengalaman dan latihan di sekolah.Pengalaman yang bersifat pengetahuan seperti
ini tidak akan dapat dipelajari secara bentuk yang biasa, tidak juga secara formal dan latihan. Ia
memerlukan pusingan yang berterusan mencipta, dissemination dan memahami erti perkongsian
ilmu. Berdasarkan kepada pandangan di atas, pembelajaran sepanjang hayat dapat disimpulkan
kepada proses seperti berikut:
-Proses pembelajaran seseorang secara berterusan sama ada bagi tujuan meningkat kemahiran
atau membangunkan kerjaya dalam sesuatu bidang pekerjaan pada masa sekarang, mahupun
pada masa akan datang; dan
-Proses pembelajaran seseorang bagi meningkatkan ilmu pengetahuan tidak akan berakhir
apabila seseorang itu meninggalkan alam persekolahan, ia adalah proses sepanjang hayat.
Menghayati dan mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat.
a.Sebagai seorang pendidik, kita haruslah dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang dinamik.
Oleh itu, setiap guru harus menerima dan menambahkan ilmunya melalui pembelajaran
sepanjang hayat untuk disebarkan kepada para pelajar.
b.Guru harus memahami dan menghayati tugasnya sebagai guru yang menghendaki agar kita
bertanggungjawab terhadap tugas-tugas lain selain daripada mengajar. Oleh itu, guru haruslah
sentiasa belajar memahami tugas-tugasnya.
c.Guru juga perlu mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat agar sentiasa
mempertingkatkan mutu kehidupan dan dapat membentuk individu yang berfikiran rasional,
inovatif, kreatif dan mempunyai daya tahan fizikal dan mental.
d.Selain menjadi sumber maklumat kepada para pelajar, guru juga menjadi bahan rujukan rakan
setugas dan ibu bapa. Oleh itu, mengamalkan prinsip pembelajaran sepanjang hayat akan
menjadikan ilmu seseorang guru itu sentiasa dinamik.
e.Guru perlu mengamalkan pembelajaran sepanjang hayat agar dapat memahami budaya ilmu
yang akan diterapkan kepada para pelajar.
2. Antropologi kesehatan
A. Definisi Antropologi Kesehatan.
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya
sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada
manusia. Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat
yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya:
1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes)
2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun
supernatural atau penyihir
3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok masyarakat
4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh
5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara individual,
terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat. Jika diumpamakan sebagai
kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi kesehatan diantaranya: bagaimana individu di
masyarakat mempunyai persepsi dan bereaksi terhadap "ill" dan bagaimana tipe pelayanan
kesehatan yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di
lingkungan tempat tinggalnya. Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan
saling berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya
dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu
kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi,
dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang
didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di
masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara
Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga.
Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan
lain sebagai berikut:
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk
individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi
yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu
pada akar kepribadian masyarakat yang membangun. Contoh pendekatan sistem, holistik,
emik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi
lebih baik.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan.
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.
Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, antara
lain:
(1) Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk tubuh,
variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya,
migrasi dan urbanisasi.
(2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif atau yang
masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari
karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah.
(3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai
belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan
yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
(4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan
antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan.
B. Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan
Tahun 1984 Rudolf Virchow, menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang
sehatmaupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukumsebagai dasar
struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inherendalam manusia itu sendiri sehingga
kedokteran dapat melihat struktur sosialyang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka
kedokteran dapatditetapkan sebagai antropologi.
Tahun 1953, Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada
tulisan yang ditulis berjudul “Appied Anthopology”. Tulisan ini merupakan tour the force yang
cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan
suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963, Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan
membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai
implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya
tulisan yang dibuat Pearsal (1963) yang berjudul Medical Behaviour Sciene yang berorientasi
antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak
diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
C . Perhatian Ekologis Dari Para Ahli Antropologi
Ahli antropologi kesehatan berorientasi ekologi, menaruh perhatian pada hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan alamnya, tingkah laku, penyakit dan cara-cara dimana tingkah
laku dan penyakit mempengaruhi evolusi dan kebudayaan melalui proses umpan balik.
Lingkungan manusia bersifat alamiah dan sosbud, semua kelompok harus berdaptasi dengan
lingkungan geografi dan iklim, belajar mengeksploitasi sumber yang tersedia untuk kehidupan
dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang diciptakan sendiri dan dimana mereka
hidup. Manusia menderita penyakit selain karena patologinya juga karena sosial psikologi dan
faktor budayanya.
Misalnya:
Penyakit dipandang sebagai unsur dalam lingkungan manusia
Kekebalan terhadap malaria bagi penduduk Afrika Barat oleh karena perubahan sel sabit (sickle-
cell).
Penyakit memainkan peranan dalam evolusi kebudayaan
bidadari kecil (paham katolik ank kecil kalau meninggal langsung masuk surga sehingga
pemakaman diiringi musik dan tarian
Nutrisi bagian dari lingkungan sosbud
Pria makan terlebih dahulu dan anak/wanita makan makanan sisa, bayi makan makanan kotak
dan susu (semestinya ASI)
D. Paleopatologi
Merupakan studi mengenai penyakit manusia purba, yang menjelaskan bagaimana manusia dulu
dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka hidup dan mengenai cara hidup.Misalnya: Kerangka
pada kuburan Anglo-Saxonditemuka fraktur pada tulang betis oleh karena sering jatuh (tanah
keras dan bukit terjal), sedangkan pada suku Nubia di zaman Mesir kuno ditemukan patah yang
sering pada lengan diperkirakan karena menahan pukulan (karakteristik suku yang gampang
marah dan suka memukul
E. Penyakit dan Evolusi
Penyakit infeksi merupakan faktor penting dalam evolusi manusia melalui proses evolusi dari
proteksi genetik, makanya nenek moyang kita dapat mengatasi ancaman penyakit dalam
kehidupan individu dan kelompok.
Misalnya : adanya gen anti malaria (sel darah merah berbentuk sabit pada penduduk Afrika
Barat). Pada penduduk kulit hitam di Amerika sel sabit menimbulkan Penyakit Anemia sel sabit
(Sickle-cell Anemia)
3. Konsep dasar kesehatan
Definisi Kesehatan dan Penyakit
Wolinsky menjelaskan bahwa bagi dokter simtom dan tanda penyakit merupakan bukti
gangguan biologis pada tubuh manusia yang memerlukan penanganan medis. Dari sudut
pandang medis, kesehatan ialah ketiadaan simtom dan tanda penyakit. Wolinsky selanjutnya
mengemukakan beberapa keberatan terhadap definisi kesehatan menurut kalangan medis
ini.
4. Definisi medis ini lebih sempit daripada definisi WHO, yang mencakup baik kesejahteraan
fisik, mental maupun sosial dan tidak semata-mata terbatas pada ketiadaan penyakit
ataupun kelesuan. Namun, menurut Mechanic definisi WHO ini sulit dioperasionalisasikan
untuk membedakan orang sehat dan orang sakit.
5. Konsep kesehatan dengan cakupan luas kita jumpai pula dalam pandangan Blum. Blum
mengemukakan bahwa kesehatan manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu kesehatan
somatik, kesehatan psikis, dan kesehatan sosial. Definisi yang menyerupai definisi WHO
kita jumpai dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Menurut definisi Parson
seseorang dianggap sehat manakala ia mempunyai kapasitas optimum untuk
melaksanakan peran dan tugas yang telah dipelajarinya melalui proses sosialisasi, lepas
dari soal apakah secara ilmu kesehatan ia sehat atau tidak. Menurut Parson pula,
kesehatan sosiologis seseorang bersifat relatif karena tergantung pada peran yang
dijalankannya dalam masyarakat. Ternyata definisi kesehatan yang mirip dengan ketiga
macam definisi tersebut di atas serupa kita jumpai pula di kalangan masyarakat. Menurut
hasil penelitian di Inggris di kalangan masyarakat awam pun dijumpai definisi negatif,
definisi fungsional, dan definisi positif. Parson memandang masalah kesehatan dari sudut
pandang kesinambungan sistem sosial. Dari sudut pandang ini tingkat kesehatan terlalu
rendah atau tingkat penyakit terlalu tinggi mengganggu berfungsinya sistem sosial karena
gangguan kesehatan menghalangi kemampuan anggota masyarakat untuk dapat
melaksanakan peran sosialnya. Selain mengganggu berfungsinya manusia sebagai suatu
sistem biologis, penyakit pun mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial seseorang.
Masyarakat berkepentingan terhadap pengendalian mortalitas dan morbiditas. Menurut
Parson ini disebabkan karena (1) penyakit mengganggu berfungsinya seseorang sebagai
anggota masyarakat dan (2) penyakit, apalagi kematian dini, merugikan kepentingan
masyarakat yang telah mengeluarkan biaya besar bagi kelahiran, pengasuhan dan
sosialisasi anggota masyarakat.
Tipologi Sehat dan Perilaku Sakit
6. Wolinsky membedakan delapan macam keadaan sehat, yaitu (1) sehat secara normal,
(2) pesimis, (3) sakit secara sosial, (4) hipokondrik, (5) sakit secara medis, (6) martir, (7)
optimis, dan (8) sakit serius. Anggota masyarakat yang merasakan penyakit akan
menampilkan perilaku sakit. Menurut Mechanic perilaku sakit merupakan perilaku yang
ada kaitannya dengan penyakit. Di bidang sosiologi kesehatan dikenal pula konsep lain
yang berkaitan, yaitu perilaku upaya kesehatan.Tanggapan seseorang terhadap suatu
penyakit ditentukan oleh berbagai faktor. Mechanic menyebutkan sepuluh faktor atau
variabel yang mempengaruhi tanggapan baik si penderita sakit sendiri maupun orang lain
terhadap situasi sakit seseorang.
Kesehatan dan Lingkungan Fisik
Lingkungan mempunyai dampak terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat. Dalam
membahas dampak lingkungan terhadap kesehatan para ahli membedakan antara
lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Dalam bencana buatan manusia umumnya
masyarakat baru mulai memikirkan langkah-langkah untuk menanggulangi dampak negatif
dan mencegah terulangnya peristiwa serupa setelah dampak negatif tersebut terwujud.
Suatu masalah kesehatan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat yang melaksanakan
industrialisasi ialah pencemaran air. Pemanfaatan air tercemar untuk kebutuhan setiap
hari mengakibatkan kematian dan berbagai penyakit. Penurunan kualitas udara karena
pencemaran udara oleh gas atau debu dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan
kesehatan.
Pencemaran udara karena kebakaran hutan telah membawa berbagai dampak negatif
bagi kesehatan lingkungan. Penduduk daerah perkotaan yang menghirup udara yang
tercemar gas buang kendaraan bermotor serta kotoran dan gas yang disalurkan melalui
cerobong asap pabrik menghadapi risiko terkena berbagai penyakit. Banyak warga
masyarakat dalam jangka waktu lama berada di ruang tertutup dengan udara yang
didinginkan alat penyejuk menghirup udara tercemar sehingga menghadapi risiko terkena
berbagai gangguan kesehatan, seperti asma. Kesehatan terancam pula oleh berbagai
bentuk lain pencemaran lingkungan fisik. Lalu lintas pun merupakan lingkungan fisik yang
mempengaruhi kesehatan manusia. Lingkungan fisik lain yang diidentifikasikan sebagai
faktor penyebab gangguan kesehatan ialah perumahan, hidup berkerumun dan kepadatan
penduduk. Sering kali berbagai jenis pencemaran terjadi secara bersamaan.
7. Kesehatan dan Lingkungan Sosial
Gangguan kesehatan dapat datang dari lingkungan sosial. Manusia sering hidup dalam
lingkungan sosial yang membuat mereka marah, frustrasi atau cemas, dan perasaan-perasaan
demikian dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. House, Landis dan Umberson
mengemukakan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara hubungan sosial
dan kesehatan. Antara lain dikemukakan pada arti penting social support bagi kesehatan.
Ancaman lingkungan terhadap kesehatan ditanggapi warga masyarakat dengan berbagai ragam
reaksi. Ada yang bermigrasi ke kawasan lain. Ada pula warga masyarakat yang berupaya
menanggulanginya. Kesadaran ataupun kecurigaan warga masyarakat bahwa lingkungan fisik
mereka menyebabkan penyakit kemudian sering diikuti dengan berbagai bentuk tindakan
terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab. Tindakan terhadap organisasi yang
mencemari kesehatan lingkungan fisik melibatkan berbagai pihak, seperti community at risk,
berbagai kelompok dan organisasi lain yang peduli terhadap komunitas berisiko, dan pemerintah.
Sasaran tindakan komunitas berisiko beserta pendukung mereka ini umumnya terdiri atas
perusahaan milik negara ataupun swasta yang proses produksi atau distribusinya
membahayakan kesehatan karyawannya atau lingkungan sekitarnya atau yang memproduksi
atau mengedarkan produk yang dianggap membahayakan kesehatan konsumennya. Tindakan
dapat pula ditujukan pada instalasi yang direncanakan akan dibangun karena dikhawatirkan akan
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tindakan memperjuangkan kesehatan
lingkungan tersebut ada yang berbentuk perilaku kolektif dan ada yang berbentuk gerakan sosial.
Pihak yang dituntut biasanya akan menempuh berbagai upaya hukum maupun politik untuk
mempertahankan kepentingan ekonominya atau bahkan untuk melakukan tuntutan balik.
UPAYA KESEHATAN
8. Upaya Kesehatan Kuratif, Preventif dan Promotif
Di negara dengan sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya kuratif mulai
berkembang berbagai kritik terhadap sistem tersebut. Para pengkritik menyarankan agar
sistem pelayanan kesehatan beralih ke upaya preventif dan perawatan penderita penyakit
kronis. Di samping kedua macam upaya tersebut di atas kita menjumpai pula upaya
promosi kesehatan. Dalam upaya pencegahan medis dibedakan tiga jenjang intervensi
klinis, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Ada
pembedaan antara tiga jenjang pencegahan, yaitu pencegahan pada jenjang medis,
pencegahan pada jenjang perilaku, dan pencegahan pada jenjang struktur.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan
dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan
masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi
harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit" atau
kesehatan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan
individu maupun kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan
secara ringkas
Keempat faktor tersebut (keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan)
disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama
lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat faktor tersebut
secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja
berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan
tergeser ke arah dibawah optimal. Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan
tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja),
penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah
hewan ternak (kandang) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha
kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan
lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan
optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau meningkatkan
kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang
lain bervariasi dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana (primitif) sampai kepada
yang paling mutakhir (modern).
4. Metode kesehatan
Penyampaian pendidikan kesehatan harus menggunakan cara tertentu, materi juga harus
disesuaikan dengan sasaran, demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan agar dicapai suatu
hasil yg optimal. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan
sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan
sebagainya.
Metode pendidikan individual.
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yg bersifat individual ini digunakan untuk
membina perilaku baru, atau seseorang yg telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku
atau inovasi.
Bentuk pendekatan antara lain:
Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yg dihadapi
oleh klien dapat dikorek, dan dibantu penyelesaiannya.
Interview (wawancara)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yg sudah atau yg akan
diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yg kuat. Apabila belum maka perlu
penyuluhan yg lebih mendalam lagi.
Metode pendidikan massa (public)
Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yg
ditujukan kepada masyarakat yg sifatnya massa atau public, maka cara yg paling tepat adalah
pendekatan massa. Tanpa membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social,
tingkat pendidikan dan sebagainya.
Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya mengguanakan
atau melalui media massa. Beberapa contoh metode antara lain ceramah umum (public
spesking), pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik tv maupun radio,
simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau Koran dan bill board yg di pasang di pnggir jalan, spanduk
poster dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2005)
Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yg besar, metodenya akan lain dengan
kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
pendidikan.
Kelompok besar: penyuluhan lebih dari 15 orang, dengan metode antara lain (a) Ceramah:
metode yg baik untuk sasaran yg berpendidikan tinggi maupun rendah. (b) Seminar : metode ini
sangat cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas. Seminar
adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli dari beberapa ahli tentang suatu topik yg
dianggap penting dan biasanya dianggap hangat dmasyarakat.
Kelompok kecil: apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yg cocok yaitu
diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling), kelompok kecil-kecil
(bruzz group), role play (memainkan peranan) dan permainan simulasi (simulation game)
Penggunaan alat bantu atau media
Media pendidikan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat yg digunakan oleh
pendidik dalm menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Disebut media pendidikan
kesehatan karena alat- alat tersebut merupakan saluran (channel) untuk menyampaikan informasi
kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-
pesan kesehatan bagi masyarakat dan klien (Notoatmodjo, 2003).
Salah satu tujuan menggunakan alat bantu yaitu menimbulkan minat, mencapai sasaran yg
banyak, merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yg diterima kepada
orang lain, untuk mempermudah penyampaian, penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan,
mendorong keinginan orang untuk mengetahui dan menegakkan pengertian yg diperoleh
(Notoatmodjo, 2003).
Menurut para ahli, indera indra yg paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah
mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh disalurkan melalui
mata. Sedangkan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan
informasi atau bahan pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga), antara lain:
Alat bantu melihat (visual aids) yg berguna dalam membantu menstimulasi indera mata
(penglihatan)pada waktu terjadinya pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk.
1. Alat yg diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan sebagainya.
2. Alat-alat yg tidak diproyeksikan:
a. Dua dimensi, gambar peta, bagan dan sebagainya.
b.Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka dan sebagainya.

More Related Content

What's hot

Paulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannyaPaulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannyaAndi Undu
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASI
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASIANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASI
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASINur Arifaizal Basri
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Pemanfaatan media display & realia
Pemanfaatan media display & realiaPemanfaatan media display & realia
Pemanfaatan media display & realiaIsmail Fizh
 
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Andi Sahtiani Jahrir
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganDevia Titania
 
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanSosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanIjal Mustofa
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Jenis dan karakteristik media
Jenis dan karakteristik mediaJenis dan karakteristik media
Jenis dan karakteristik mediaRiska Ika
 
inovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaraninovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaranSuraya Atika
 

What's hot (20)

PARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
PARADIGMA PENDIDIKAN.pptPARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
PARADIGMA PENDIDIKAN.ppt
 
Paulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannyaPaulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannya
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASI
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASIANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASI
ANTROPOLOGI DINAMIKA MASYARAKAT (DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI DAN INOVASI
 
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaranEtika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Pemanfaatan media display & realia
Pemanfaatan media display & realiaPemanfaatan media display & realia
Pemanfaatan media display & realia
 
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
Analisis Intrinsik Puisi "Menyesal"
 
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembanganPeta konsep pertumbuhan dan perkembangan
Peta konsep pertumbuhan dan perkembangan
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanSosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Jenis dan karakteristik media
Jenis dan karakteristik mediaJenis dan karakteristik media
Jenis dan karakteristik media
 
Proses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPTProses Belajar Anak PPT
Proses Belajar Anak PPT
 
inovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaraninovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaran
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Teori pengolah informasi
Teori pengolah informasiTeori pengolah informasi
Teori pengolah informasi
 

Viewers also liked

5.2 pembelajaran sepanjang hayat
5.2 pembelajaran sepanjang hayat5.2 pembelajaran sepanjang hayat
5.2 pembelajaran sepanjang hayatfiro HAR
 
pendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatpendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatDinda Rudzikzani
 
Konsep belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayatKonsep belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayatanche_meys
 
Pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan sepanjang hayatPendidikan sepanjang hayat
Pendidikan sepanjang hayatM N Habibah
 
Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatSuciuci
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatimza90
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatmiziology
 
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayat
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayatEsei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayat
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayatIkhram Johari
 
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayat
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayatEdu3083 pembelajaran sepanjang hayat
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayatPuteri Pak Abu
 
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012Noor Maslina
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barathafizshima
 
110048364 nota-ringkas-edu3108
110048364 nota-ringkas-edu3108110048364 nota-ringkas-edu3108
110048364 nota-ringkas-edu3108Habibah Abdullah
 
Pembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanPembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanNur Fazlin Mohd Naim
 
Hubungan Komuniti dengan sekolah
Hubungan Komuniti dengan sekolahHubungan Komuniti dengan sekolah
Hubungan Komuniti dengan sekolahrahanaz36
 
Guru yang berkesan
Guru yang berkesanGuru yang berkesan
Guru yang berkesanAmir Nazif
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Star Ng
 
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualan
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualanSeminar 1 pengurusan masa dan penjadualan
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualanMohamad Luqmanul Hakim
 
Modul 1 pengurusan masa yang berkesan
Modul 1   pengurusan masa yang berkesanModul 1   pengurusan masa yang berkesan
Modul 1 pengurusan masa yang berkesandanishdasuqi
 
Bakat, Kemahiran & Kreativiti Guru
Bakat, Kemahiran & Kreativiti GuruBakat, Kemahiran & Kreativiti Guru
Bakat, Kemahiran & Kreativiti GuruDr22s
 

Viewers also liked (20)

5.2 pembelajaran sepanjang hayat
5.2 pembelajaran sepanjang hayat5.2 pembelajaran sepanjang hayat
5.2 pembelajaran sepanjang hayat
 
pendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayatpendidikan sepanjang hayat
pendidikan sepanjang hayat
 
Konsep belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayatKonsep belajar sepanjang hayat
Konsep belajar sepanjang hayat
 
Pendidikan sepanjang hayat
Pendidikan sepanjang hayatPendidikan sepanjang hayat
Pendidikan sepanjang hayat
 
Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayatBelajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayat
 
Pembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayatPembelajaran sepanjang hayat
Pembelajaran sepanjang hayat
 
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayat
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayatEsei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayat
Esei guru dahulu dan sekarang serta pembelajaran sepanjang hayat
 
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayat
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayatEdu3083 pembelajaran sepanjang hayat
Edu3083 pembelajaran sepanjang hayat
 
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012
Waj 3114 pembinaan insan guru yang seimbang 27 sept 2012
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
110048364 nota-ringkas-edu3108
110048364 nota-ringkas-edu3108110048364 nota-ringkas-edu3108
110048364 nota-ringkas-edu3108
 
profesionalisme perrguruan
profesionalisme perrguruanprofesionalisme perrguruan
profesionalisme perrguruan
 
Pembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusanPembangunan profesionalisme berterusan
Pembangunan profesionalisme berterusan
 
Hubungan Komuniti dengan sekolah
Hubungan Komuniti dengan sekolahHubungan Komuniti dengan sekolah
Hubungan Komuniti dengan sekolah
 
Guru yang berkesan
Guru yang berkesanGuru yang berkesan
Guru yang berkesan
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108
 
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualan
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualanSeminar 1 pengurusan masa dan penjadualan
Seminar 1 pengurusan masa dan penjadualan
 
Modul 1 pengurusan masa yang berkesan
Modul 1   pengurusan masa yang berkesanModul 1   pengurusan masa yang berkesan
Modul 1 pengurusan masa yang berkesan
 
Bakat, Kemahiran & Kreativiti Guru
Bakat, Kemahiran & Kreativiti GuruBakat, Kemahiran & Kreativiti Guru
Bakat, Kemahiran & Kreativiti Guru
 

Similar to Konsep pembelajaran sepanjang hayat

Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanMiftakhul Jannah
 
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsfgsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsfGede Widyanata
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfFitriaOva
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaCahya
 
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananModul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananSiti Putri
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATPutri Indayani
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...pjj_kemenkes
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologipjj_kemenkes
 
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesiaantropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di IndonesiawisudaSMRH
 
Hmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbji
HmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbjiHmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbji
HmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbjiPutriNanang
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxHARISFADILLAH54
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...AstriYuliaSariLubis1
 
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptx
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptxPSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptx
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptxOyiqYarsi
 
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdfBUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdfroomahmentari
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 

Similar to Konsep pembelajaran sepanjang hayat (20)

Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan KesehatanAntropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
Antropologi,Kebudayaan dan Kesehatan
 
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsfgsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
gsdgsdsfsfsfdzxzxccdsfsfsfdsfsdfsdsdfffffffffffffffffffffffffffsf
 
Perkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatanPerkembangan antropologi kesehatan
Perkembangan antropologi kesehatan
 
KULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdfKULIAH_IKM_III.pdf
KULIAH_IKM_III.pdf
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidananModul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
Modul Kesehatan Masyarakat untuk pendidikan kebidanan
 
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
 
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
<iframe src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/43234597" height="4...
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
reza nopalia
reza nopaliareza nopalia
reza nopalia
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesiaantropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
antropologi sosiologi budaya yang ada di Indonesia
 
Hmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbji
HmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbjiHmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbji
Hmjiokhujgujvyijnmkijvjihgyvvhjjjigygcbji
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sejarah Kesehatan Masyarakat
Sejarah Kesehatan MasyarakatSejarah Kesehatan Masyarakat
Sejarah Kesehatan Masyarakat
 
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docxTUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
TUGAS IKM KONSEP SEHAT SAKIT (HARIS FADILLAH 22210100018).docx
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
 
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptx
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptxPSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptx
PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEP-PTM 1.pptx
 
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdfBUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
BUKU ANTROPOLOGI KESEHATAN Dr. Syamsuddin AB,.S.Ag,.M.Pd.pdf
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Konsep pembelajaran sepanjang hayat

  • 1. 1. Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Pembelajaran sepanjang hayat Konsep pembelajaran sepanjang hayat atau lifelong learning bukanlah merupakan satu konsep yang baru dalam sistem pendidikan negara. “Belajar sepanjang hayat”, membawa makna: Kita harus sentiasa belajar sepanjang hidup kita dan yang paling penting sekali ialah pembelajaran mestilah melahirkan tindakan pro-kehidupan.Pembelajaran sepanjang hayat dari segi konsepnya merangkumi pengertian yang begitu luas. Konsep ini merujuk kepada proses pendemokrasian pendidikan yang merangkumi program meningkatkan pengetahuan, kemahiran dan kompetensi sama ada secara formal di sekolah, pusat latihan vokasional, atau secara tidak formal berdasarkan pengalaman dan latihan di sekolah.Pengalaman yang bersifat pengetahuan seperti ini tidak akan dapat dipelajari secara bentuk yang biasa, tidak juga secara formal dan latihan. Ia memerlukan pusingan yang berterusan mencipta, dissemination dan memahami erti perkongsian ilmu. Berdasarkan kepada pandangan di atas, pembelajaran sepanjang hayat dapat disimpulkan kepada proses seperti berikut: -Proses pembelajaran seseorang secara berterusan sama ada bagi tujuan meningkat kemahiran atau membangunkan kerjaya dalam sesuatu bidang pekerjaan pada masa sekarang, mahupun pada masa akan datang; dan -Proses pembelajaran seseorang bagi meningkatkan ilmu pengetahuan tidak akan berakhir apabila seseorang itu meninggalkan alam persekolahan, ia adalah proses sepanjang hayat. Menghayati dan mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat. a.Sebagai seorang pendidik, kita haruslah dilengkapi dengan ilmu pengetahuan yang dinamik. Oleh itu, setiap guru harus menerima dan menambahkan ilmunya melalui pembelajaran sepanjang hayat untuk disebarkan kepada para pelajar. b.Guru harus memahami dan menghayati tugasnya sebagai guru yang menghendaki agar kita bertanggungjawab terhadap tugas-tugas lain selain daripada mengajar. Oleh itu, guru haruslah sentiasa belajar memahami tugas-tugasnya. c.Guru juga perlu mengamalkan prinsip-prinsip pembelajaran sepanjang hayat agar sentiasa mempertingkatkan mutu kehidupan dan dapat membentuk individu yang berfikiran rasional, inovatif, kreatif dan mempunyai daya tahan fizikal dan mental. d.Selain menjadi sumber maklumat kepada para pelajar, guru juga menjadi bahan rujukan rakan setugas dan ibu bapa. Oleh itu, mengamalkan prinsip pembelajaran sepanjang hayat akan menjadikan ilmu seseorang guru itu sentiasa dinamik. e.Guru perlu mengamalkan pembelajaran sepanjang hayat agar dapat memahami budaya ilmu yang akan diterapkan kepada para pelajar. 2. Antropologi kesehatan A. Definisi Antropologi Kesehatan. Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia. Antropologi kesehatan membantu mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya, diantaranya:
  • 2. 1. Penyakit yang berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes) 2. Di beberapa masyarakat misfortunes disebabkan oleh kekuatan supranatural maupun supernatural atau penyihir 3. Kelompok 'healers' ditemukan dengan bentuk yang berbeda di setiap kelompok masyarakat 4. Healers mempunyai peranan sebagai penyembuh 5. Adapun perhatian terhadap suatu keberadaan 'sakit' atau 'penyakit' tidak secara individual, terutama "illness dan sickness" pada keluarga ataupun masyarakat. Jika diumpamakan sebagai kewajiban, maka tugas utama ahli antropologi kesehatan diantaranya: bagaimana individu di masyarakat mempunyai persepsi dan bereaksi terhadap "ill" dan bagaimana tipe pelayanan kesehatan yang akan dipilih, untuk mengetahui mengenai budaya dan keadaan sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam bidang biologi, antropologi kesehatan menggambarkan teknik dan penemuan ilmu-ilmu kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetik, parasitologi, patologi, nutrisi, dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan budaya di masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di suatu daerah di Nusa Tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif karena pernikahan diantara anggota keluarga. Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut: 1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun. Contoh pendekatan sistem, holistik, emik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik. 2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan. 3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat. Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap antropologi kesehatan, antara lain: (1) Antropologi fisik/biologi/ragawi, Contoh: nutrisi mempengaruhi pertumbuhan, bentuk tubuh, variasi penyakit. Selain itu juga mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi dan urbanisasi. (2) Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada masyarakat primitif atau yang masih dianggap tradisional, meski dalam perkembangan lebih lanjut stereotipe ini harus dihindari karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau salah. (3) Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku manusia di berbagai belahan dunia. Misalnya: perawatan schizophrenia di suatu daerah untuk mencari penyembuhan yang tepat dapat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan penyakit yang sama.
  • 3. (4) Kesehatan Masyarakat, dimana beberapa program kesehatan bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan antara kepercayaan dan praktek kesehatan. B. Sejarah Perkembangan antropologi Kesehatan Tahun 1984 Rudolf Virchow, menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehatmaupun yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukumsebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inherendalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosialyang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapatditetapkan sebagai antropologi. Tahun 1953, Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan yang ditulis berjudul “Appied Anthopology”. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru. Tahun 1963, Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya tulisan yang dibuat Pearsal (1963) yang berjudul Medical Behaviour Sciene yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi. C . Perhatian Ekologis Dari Para Ahli Antropologi Ahli antropologi kesehatan berorientasi ekologi, menaruh perhatian pada hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alamnya, tingkah laku, penyakit dan cara-cara dimana tingkah laku dan penyakit mempengaruhi evolusi dan kebudayaan melalui proses umpan balik. Lingkungan manusia bersifat alamiah dan sosbud, semua kelompok harus berdaptasi dengan lingkungan geografi dan iklim, belajar mengeksploitasi sumber yang tersedia untuk kehidupan dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang diciptakan sendiri dan dimana mereka hidup. Manusia menderita penyakit selain karena patologinya juga karena sosial psikologi dan faktor budayanya. Misalnya: Penyakit dipandang sebagai unsur dalam lingkungan manusia Kekebalan terhadap malaria bagi penduduk Afrika Barat oleh karena perubahan sel sabit (sickle- cell). Penyakit memainkan peranan dalam evolusi kebudayaan bidadari kecil (paham katolik ank kecil kalau meninggal langsung masuk surga sehingga pemakaman diiringi musik dan tarian Nutrisi bagian dari lingkungan sosbud Pria makan terlebih dahulu dan anak/wanita makan makanan sisa, bayi makan makanan kotak dan susu (semestinya ASI) D. Paleopatologi Merupakan studi mengenai penyakit manusia purba, yang menjelaskan bagaimana manusia dulu dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka hidup dan mengenai cara hidup.Misalnya: Kerangka pada kuburan Anglo-Saxonditemuka fraktur pada tulang betis oleh karena sering jatuh (tanah
  • 4. keras dan bukit terjal), sedangkan pada suku Nubia di zaman Mesir kuno ditemukan patah yang sering pada lengan diperkirakan karena menahan pukulan (karakteristik suku yang gampang marah dan suka memukul E. Penyakit dan Evolusi Penyakit infeksi merupakan faktor penting dalam evolusi manusia melalui proses evolusi dari proteksi genetik, makanya nenek moyang kita dapat mengatasi ancaman penyakit dalam kehidupan individu dan kelompok. Misalnya : adanya gen anti malaria (sel darah merah berbentuk sabit pada penduduk Afrika Barat). Pada penduduk kulit hitam di Amerika sel sabit menimbulkan Penyakit Anemia sel sabit (Sickle-cell Anemia) 3. Konsep dasar kesehatan Definisi Kesehatan dan Penyakit Wolinsky menjelaskan bahwa bagi dokter simtom dan tanda penyakit merupakan bukti gangguan biologis pada tubuh manusia yang memerlukan penanganan medis. Dari sudut pandang medis, kesehatan ialah ketiadaan simtom dan tanda penyakit. Wolinsky selanjutnya mengemukakan beberapa keberatan terhadap definisi kesehatan menurut kalangan medis ini. 4. Definisi medis ini lebih sempit daripada definisi WHO, yang mencakup baik kesejahteraan fisik, mental maupun sosial dan tidak semata-mata terbatas pada ketiadaan penyakit ataupun kelesuan. Namun, menurut Mechanic definisi WHO ini sulit dioperasionalisasikan untuk membedakan orang sehat dan orang sakit. 5. Konsep kesehatan dengan cakupan luas kita jumpai pula dalam pandangan Blum. Blum mengemukakan bahwa kesehatan manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu kesehatan somatik, kesehatan psikis, dan kesehatan sosial. Definisi yang menyerupai definisi WHO kita jumpai dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Menurut definisi Parson seseorang dianggap sehat manakala ia mempunyai kapasitas optimum untuk melaksanakan peran dan tugas yang telah dipelajarinya melalui proses sosialisasi, lepas dari soal apakah secara ilmu kesehatan ia sehat atau tidak. Menurut Parson pula, kesehatan sosiologis seseorang bersifat relatif karena tergantung pada peran yang dijalankannya dalam masyarakat. Ternyata definisi kesehatan yang mirip dengan ketiga macam definisi tersebut di atas serupa kita jumpai pula di kalangan masyarakat. Menurut hasil penelitian di Inggris di kalangan masyarakat awam pun dijumpai definisi negatif, definisi fungsional, dan definisi positif. Parson memandang masalah kesehatan dari sudut pandang kesinambungan sistem sosial. Dari sudut pandang ini tingkat kesehatan terlalu rendah atau tingkat penyakit terlalu tinggi mengganggu berfungsinya sistem sosial karena gangguan kesehatan menghalangi kemampuan anggota masyarakat untuk dapat melaksanakan peran sosialnya. Selain mengganggu berfungsinya manusia sebagai suatu sistem biologis, penyakit pun mengganggu penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Masyarakat berkepentingan terhadap pengendalian mortalitas dan morbiditas. Menurut Parson ini disebabkan karena (1) penyakit mengganggu berfungsinya seseorang sebagai anggota masyarakat dan (2) penyakit, apalagi kematian dini, merugikan kepentingan
  • 5. masyarakat yang telah mengeluarkan biaya besar bagi kelahiran, pengasuhan dan sosialisasi anggota masyarakat. Tipologi Sehat dan Perilaku Sakit 6. Wolinsky membedakan delapan macam keadaan sehat, yaitu (1) sehat secara normal, (2) pesimis, (3) sakit secara sosial, (4) hipokondrik, (5) sakit secara medis, (6) martir, (7) optimis, dan (8) sakit serius. Anggota masyarakat yang merasakan penyakit akan menampilkan perilaku sakit. Menurut Mechanic perilaku sakit merupakan perilaku yang ada kaitannya dengan penyakit. Di bidang sosiologi kesehatan dikenal pula konsep lain yang berkaitan, yaitu perilaku upaya kesehatan.Tanggapan seseorang terhadap suatu penyakit ditentukan oleh berbagai faktor. Mechanic menyebutkan sepuluh faktor atau variabel yang mempengaruhi tanggapan baik si penderita sakit sendiri maupun orang lain terhadap situasi sakit seseorang. Kesehatan dan Lingkungan Fisik Lingkungan mempunyai dampak terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat. Dalam membahas dampak lingkungan terhadap kesehatan para ahli membedakan antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Dalam bencana buatan manusia umumnya masyarakat baru mulai memikirkan langkah-langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mencegah terulangnya peristiwa serupa setelah dampak negatif tersebut terwujud. Suatu masalah kesehatan lingkungan yang kini dihadapi masyarakat yang melaksanakan industrialisasi ialah pencemaran air. Pemanfaatan air tercemar untuk kebutuhan setiap hari mengakibatkan kematian dan berbagai penyakit. Penurunan kualitas udara karena pencemaran udara oleh gas atau debu dapat mengakibatkan berbagai macam gangguan kesehatan. Pencemaran udara karena kebakaran hutan telah membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan lingkungan. Penduduk daerah perkotaan yang menghirup udara yang tercemar gas buang kendaraan bermotor serta kotoran dan gas yang disalurkan melalui cerobong asap pabrik menghadapi risiko terkena berbagai penyakit. Banyak warga masyarakat dalam jangka waktu lama berada di ruang tertutup dengan udara yang didinginkan alat penyejuk menghirup udara tercemar sehingga menghadapi risiko terkena berbagai gangguan kesehatan, seperti asma. Kesehatan terancam pula oleh berbagai bentuk lain pencemaran lingkungan fisik. Lalu lintas pun merupakan lingkungan fisik yang mempengaruhi kesehatan manusia. Lingkungan fisik lain yang diidentifikasikan sebagai faktor penyebab gangguan kesehatan ialah perumahan, hidup berkerumun dan kepadatan penduduk. Sering kali berbagai jenis pencemaran terjadi secara bersamaan. 7. Kesehatan dan Lingkungan Sosial Gangguan kesehatan dapat datang dari lingkungan sosial. Manusia sering hidup dalam lingkungan sosial yang membuat mereka marah, frustrasi atau cemas, dan perasaan-perasaan demikian dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. House, Landis dan Umberson mengemukakan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara hubungan sosial dan kesehatan. Antara lain dikemukakan pada arti penting social support bagi kesehatan. Ancaman lingkungan terhadap kesehatan ditanggapi warga masyarakat dengan berbagai ragam reaksi. Ada yang bermigrasi ke kawasan lain. Ada pula warga masyarakat yang berupaya menanggulanginya. Kesadaran ataupun kecurigaan warga masyarakat bahwa lingkungan fisik
  • 6. mereka menyebabkan penyakit kemudian sering diikuti dengan berbagai bentuk tindakan terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab. Tindakan terhadap organisasi yang mencemari kesehatan lingkungan fisik melibatkan berbagai pihak, seperti community at risk, berbagai kelompok dan organisasi lain yang peduli terhadap komunitas berisiko, dan pemerintah. Sasaran tindakan komunitas berisiko beserta pendukung mereka ini umumnya terdiri atas perusahaan milik negara ataupun swasta yang proses produksi atau distribusinya membahayakan kesehatan karyawannya atau lingkungan sekitarnya atau yang memproduksi atau mengedarkan produk yang dianggap membahayakan kesehatan konsumennya. Tindakan dapat pula ditujukan pada instalasi yang direncanakan akan dibangun karena dikhawatirkan akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tindakan memperjuangkan kesehatan lingkungan tersebut ada yang berbentuk perilaku kolektif dan ada yang berbentuk gerakan sosial. Pihak yang dituntut biasanya akan menempuh berbagai upaya hukum maupun politik untuk mempertahankan kepentingan ekonominya atau bahkan untuk melakukan tuntutan balik. UPAYA KESEHATAN 8. Upaya Kesehatan Kuratif, Preventif dan Promotif Di negara dengan sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya kuratif mulai berkembang berbagai kritik terhadap sistem tersebut. Para pengkritik menyarankan agar sistem pelayanan kesehatan beralih ke upaya preventif dan perawatan penderita penyakit kronis. Di samping kedua macam upaya tersebut di atas kita menjumpai pula upaya promosi kesehatan. Dalam upaya pencegahan medis dibedakan tiga jenjang intervensi klinis, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Ada pembedaan antara tiga jenjang pencegahan, yaitu pencegahan pada jenjang medis, pencegahan pada jenjang perilaku, dan pencegahan pada jenjang struktur. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit" atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas Keempat faktor tersebut (keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan) disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal. Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan
  • 7. optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana (primitif) sampai kepada yang paling mutakhir (modern). 4. Metode kesehatan Penyampaian pendidikan kesehatan harus menggunakan cara tertentu, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran, demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan agar dicapai suatu hasil yg optimal. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. Metode pendidikan individual. Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yg bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yg telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Bentuk pendekatan antara lain: Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling) Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yg dihadapi oleh klien dapat dikorek, dan dibantu penyelesaiannya. Interview (wawancara) Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yg sudah atau yg akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yg kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yg lebih mendalam lagi. Metode pendidikan massa (public) Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yg ditujukan kepada masyarakat yg sifatnya massa atau public, maka cara yg paling tepat adalah pendekatan massa. Tanpa membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social, tingkat pendidikan dan sebagainya. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya mengguanakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode antara lain ceramah umum (public spesking), pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik tv maupun radio, simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau Koran dan bill board yg di pasang di pnggir jalan, spanduk poster dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2005) Metode pendidikan kelompok Dalam memilih pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yg besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. Kelompok besar: penyuluhan lebih dari 15 orang, dengan metode antara lain (a) Ceramah: metode yg baik untuk sasaran yg berpendidikan tinggi maupun rendah. (b) Seminar : metode ini sangat cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas. Seminar
  • 8. adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli dari beberapa ahli tentang suatu topik yg dianggap penting dan biasanya dianggap hangat dmasyarakat. Kelompok kecil: apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yg cocok yaitu diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling), kelompok kecil-kecil (bruzz group), role play (memainkan peranan) dan permainan simulasi (simulation game) Penggunaan alat bantu atau media Media pendidikan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat yg digunakan oleh pendidik dalm menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Disebut media pendidikan kesehatan karena alat- alat tersebut merupakan saluran (channel) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan- pesan kesehatan bagi masyarakat dan klien (Notoatmodjo, 2003). Salah satu tujuan menggunakan alat bantu yaitu menimbulkan minat, mencapai sasaran yg banyak, merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yg diterima kepada orang lain, untuk mempermudah penyampaian, penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan, mendorong keinginan orang untuk mengetahui dan menegakkan pengertian yg diperoleh (Notoatmodjo, 2003). Menurut para ahli, indera indra yg paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan (Notoatmodjo, 2003). Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga), antara lain: Alat bantu melihat (visual aids) yg berguna dalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan)pada waktu terjadinya pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk. 1. Alat yg diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan sebagainya. 2. Alat-alat yg tidak diproyeksikan: a. Dua dimensi, gambar peta, bagan dan sebagainya. b.Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka dan sebagainya.