SlideShare a Scribd company logo
Ns. Kokom. K. S.kep
 Terganggunya suatu kontinuitas dari
struktur bagian tubuh yang bisa
diakibatkan oleh berbagai trauma baik
secara mekanik, panas, kimia, radiasi
atau invasi dari mikroorganisma patogen.
Penyebab Luka:
 Trauma
 Pembedahan
 Neuropatik
 Gangguan vaskuler
 Penekanan
 Keganasan
 Luka akut
Adalah luka yang
proses
penyembuhannya
sesuai dengan
tahapan-tahapan
penyenbuhan luka
 Luka kronis
Terjadi ketika
penyembuhan luka
tidak sesuai dengan
proses penyembuhan
luka yang
dipengaruhi oleh
faktor faktor eksternal
dan internal
Luka kronik slalu terkontaminasi
Tahapan infeksi
Kontaminasi
Kolonisasi
Infeksi
Koloni kuman > 10 .000. 000 per
gram jaringan
 Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka
dapat dibagi menjadi :
a.Luka “Superficial” ; terbatas pada lapisan
epidermis
b.Luka “Partial thickness” ; hilangnya jaringan kulit
pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas
dari dermis
c.Luka “Full thickness” ; jaringan kulit yang hilang
pada lapisan epidermis, dermis dan fasia, tidak
mengenai otot
d.Luka pada © dan mengenai otot, tendon dan
tulang
1. Merah
 Luka bersih
 Banyak vaskularisasi
 Tujuan perawatan luka : Mempertahankan
lingkungan yang lembab, mencegah terjadinya
trauma atau perdarahan dan infeksi
2. Kuning
 Kuning, kuning kecoklatan, pucat.
 Merupakan luka terkontaminasi atau
terinfeksi.
 Avaskularisasi.
3. Hijau
 Merupakan luka infeksi biasanya oleh
pseudomonas
 Tujuan perawatan luka infeksi managemen
eksudat dan bau.
4. Pink
 Luka mengalami epitelisasi, lindungi luka dari
trauma
5. Hitam.
 Merupakan jaringan nekrosis.
 Avaskularisasi
Tujuan perawatan luka kuning sama dengan
luka hitam :
 Meningkatkan autolisis atau mekanikal
debridmen.
 Absorb eksudat
 Menghilangkan bau tidak sedap
 Menghilangkan atau mengurangi kejadian infeksi
Infeksi
Epitelisasi Granulasi
SloughNecrotic
Hitam Kuning
Pink
Merah
 Resisten terhadap respon imun individu
 Resisten terhadap antibiotik dan bakterisida
topikal
 Bakteri >>> dan bermacam macam
 Memperluas virulensi
 Biofilm lebih resisten menjadi 500x terhadap
bakteri
 Jaringan rusak
Alasan persiapan dasar luka
Sebagai sarana untuk memberikan
pendekatan terstruktur dan sistematik
dalam manajemen penyembuhan
luka yang terganggu
Menekankan pada pengangkatan
hambatan yang mengganggu
penyembuhan luka dengan
optimalisasi penyembuhan luka
 Panjang luka diukur dengan patokan dari arah
kepala ke kaki
 Lebar diukur dari satu sisi ke sisi yang lain
 Kedalaman luka diukur dengan menggunakan
aplikator, kemudian diukur menggunakan alat
ukur.
 Tunneling adalah merupakan saluran dari suatu
luka yang menghubungkan subcutan atau otot.
 Undermining/goa adalah destruksi jaringan yang
terjadi dibawah kulit
 Mengukurnya sesuai dengan arah jarum jam
 Karakteristik exudate dapat ditentukan oleh
jumlah Type dan bau.
 Jumlah : tidak ada, sedikit, moderate dan banyak.
 Type : jernih, kekuningan, kemerahan dan
purulent.
 Bau dapat digambarkan tidak berbau, sedikit,
sedang dan sangat berbau.
 Bau dipengaruhi oleh karakteristik exudate,
kontaminasi mikroorganisme dan jumlah jaringan
yang mati
 Warna
 Kelembaban
 Maserasi
 Edema
 Kallus
 Distribusi rambut
 Temperatur
 Umumnya tepi luka akan dipenuhi oleh jaringan
epitel berwarna merah muda.
 Kegagalan menutupnya luka terjadi jika tepi luka :
Edema, nekrosis atau kallus, infeksi
 Warna
 Texture
 Temperatur kulit
 Integritas kulit sekitar luka
 Luka terinfeksi ditandai dengan erithema yang
makin meluas, edema, cairan purulent, nyeri,
peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah sel
darah putih dan timbul bau yang khas
 Hasil kultur yang mendukung
Cara pengambilan kultur
1. Cuci tangan
2. Buka balutan lama
3. Cuci luka dgn cairan nontoksik
JANGAN DENGAN ANTISEPTIK
4. Keringkan dengan kasa steril
5. Diamkan luka sampai
mengeluarkan eksudat
6. Lakukan teknik sampling secara
zig-zag sebanyak 10 x usapan
yang mewakili seluruh area luka
7. Segera kirim sampel ke lab
Beberapa mikroorganisme yang
menginfeksi luka:
Staphylococcus aureus
Streptococcae
Escherichia coli
Pseudomonas aeruginosa
Klebsiella
Citrobacter
Ccansandida albi
•Pembersihan Luka (Wound
Cleansing)
•Penutupan Luka (Wound Closure :
Primary Dressing)
•Perlindungan Luka (Coverage :
Secondary
Dressing)
 Hati hati saat membuka balutan.
 Hindari perlakuan kasar.
 Hindari menggosok luka hingga berdarah.
 Hindari sikap antipati ( jijik atau geli ).
 Ciptakan suasana yang dapat meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi.
 Normal saline
 Air yang steril
 Air rebusan jambu biji: formulanya rebus 5 lembar daun
biji dengan 1 liter air hingga menjadi setengahnya.
 Air rebusan daun sirih: memiliki kandungan fenol yang 5
x lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa, dapat
menghambat pertumbuhan bakteri mulut aerob dan
anaerob sama baiknya dengan povidone iodine sebagai
oral higiene pada pasien yang mengalami penurunan
kesadaran.
 SWABBING
 SHOWERING
 BATHING
 SCRUBBING
 WHIRPOOL
 IRRIGATION
 Autolytic debridment
 Enzymatic debridment
 Mechanical debridment
 Surgical debridment
 Maggot ( sejenis serangga atau belatung )
CALSIUM ALGINAT
 Mengandung calsium alginate yang berasal rumput laut.
 Berubah jadi gel bila bercampur dengam cairan luka.
Keuntungan ;
 Menstimulasi pembekuan darah jika terjadi perdarahan minor.
 Mampu menyerap eksudat.
 Sangat bermanfaat untuk luka kanker
 Mampu meningkatkan proses autolisis debridemen.
Kerugian :
 Memerlukan secondary dressing.
 Tidak dapat digunakan pada luka yang terinfeksi dan luka yang kering.
HIDROKOLOID
 Materi terdiri dari hydrophilic dan hydrophobic polymer
 Mengandung carboxymethyl cellulosa, gelatin dan pectin
-
Keuntungan :
 Mampu menyerap eksudat ( light /moderate)
 Waterproof
 Merangsang pertumbuhan granulasi
 Mendukung proses autolisis debridment
 Melindungi luka dari trauma dan menjaga kelembaban
 Meningkatkan fungsi sel
 Menghindari resiko infeksi (hydrophobic polymer/pelindung)
 Melindungi kulit
 Baik digunakan untuk luka yang berwarna merah dan abses
Kerugian :
 Tidak boleh digunakan pada luka yang terinfeksi
 Memerlukan secondary dressing
 Melekat pada plester.
HIDROAKTIF GEL
 Materi terdiri dari similar dengan hydrocoloid tapi berbentik gel
 Mengandung air
Keuntungan
 Membantu proses autolisis debridment
 Membuat kondisi lembab pada luka
 Digunakan pada kondisi luka partial ayau full thickness,luka bakar minor( radiasi
atau ekspose panas)
 Terutama pada luka kering nekrotik,luka warna kuning dengan eksudat minimal.
Kerugian
 Memerlukan secondary dressing.
HIDROCELLULOSA
 Terbuat dari sellulosa dengan daya serap yang sangat tinggi melebihi calsium
alzinate
METRONIDAZOLE POWDER
 Tidak mudah robek atau larut, mudah melepaskannya
 Dapat digunakan pada semua warna dasar luka
 Mendukung proses autolisis debridment
 Meningkatkan proses reepitalisasi
 Dapat menahan stapilococus aureus masuk kedalam luka
FOAM
 Tidak meninggalkan residu
 Merupakan absorban dengan kemampuan daya serap yang lebih tinggi
 Aman digunakan pada luka infeksi
 Dapat mengontrol Hypergranulasi
 Nyaman digunakan
 Mengurangi /menghilangkan bau pada luka akibat jamur dan baketri
anaerob.
 Mengurangi nyeri dan radang
TRANSFARANT FILM
 Water poof dan gas permeable
 Secondary dressing
 Support autolisis debridment
 Mengurangi nyeri
 Kontra indikasi : pada luka dengan eksudat yang banyak
HYDROFOBIK
 Non absorben non adhesif
 Untuk luka bereksudat sedang atau banyak
 Untuk terinfeksi
 Perlu bantuan sekunder
Contoh : Cutisorb, woundres N
KESIMPULAN
• Pemilihan topikal terapi yang tepat
sangat berguna untuk membantu
proses penyembuhan luka.
• Pemilihan topikal terapi didasarkan
pada hasil pengkajian luka dengan
konsep RBY
• Efektif dan efisien bagi perawat dan
pasien.
Kelembapan meningkatkan:
• epitelisasi 30-50%
• sintesa kolagen sebanyak 50 %
• re-epitelisasi 2-5 kali lebih cepat
Karakteristik penyembuhan luka
dengan prinsip moist:
• mengurangi kehilangan cairan
• memfasilitasi pertumbuhan
epitel pada permukaan luka
•Mengurangi inflamasi pada
permukaan luka
Untuk luka berongga dalam,
dengan eksudat sedang
sampai tinggi topikal terapi yg
dipakai :
• daya serap tinggi
• mudah diaplikasikan
• atraumatic
• lembut dan confortable
• non adhesive
Carsinoma retro orbital sinistra
(MRSA +)
Wound from acute infection
after insect bite
 Bila berongga……………… Isi
 Bila basah…………………… Serap
 Bila kering…………………… Lembabkan
 Bila kotor……………………. Bersihkan
 Immediate/segera
Haemostasis
 Inflammation/pembengkakan
(3 – 4 hari)
naiknya aliran darah
Dedridement (phagocytosis)
 Proliferasi (3 – 4 minggu)
Granulasi
Epithelialisasi
 Maturation/pendewasaan
(sampai 2 thn)
 Usia
 Status nutrisi
 Status immunologi
 Penyakit ( penyakit metabolik, gangguan
vaskularisasi )
 Pemakaian obat-obatan ( steroid)
 Kanker : Malnutrisi, kemoterapi, radiasi
 DM : Neuropati, perfusi jaringan, distribusi
oksigen, respon imun menurun, malnutrisi.
 Lula bakar : Edema iskemia jaringan, sepsis.
 AIDS : Respon imun yang menurun
 Kortikosteroid : Menurunkan respon inflamasi,
kecepatan reepitalisasi dan neovaskularisasi
 Kemoterapi : Menurunkan sintesa DNA dan RNA
yang mengakibatkan penekanan sintesa protein,
pembentukan kolagen
 Luka terlindung dari adanya trauma dan tekanan
 Terciptanya lingkungan yang lembab, adanya
transport oksigen dan nutrisi.
 Tidak terdapat infeksi
 Penanganan yang baik dan tepat pada saat
merawat luka.
 Gangguan integritas kulit/jaringan
 Resiko infeksi
 Nyeri
 Perubahan terhadap citra diri
 Kurang efektif terhadap koping individu
 Kurang pengetahuan
 Cemas
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Gangguan perfusi jaringan (penyakit vaskuler)
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2

More Related Content

What's hot

Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
Sulai Sulaiman
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
andalizah
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
Mifta Hussa'adah
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
PuskesmasMapitara
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Budi Supriyono
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
masantian
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
Khomsha Sholikhah
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Soal mata
Soal mataSoal mata
Soal mata
Joko Wiwied
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
Cahya
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
depiheryanto
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2Anatomi fisiologi sistem integumen 2
Anatomi fisiologi sistem integumen 2
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Proses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan frakturProses penyembuhan fraktur
Proses penyembuhan fraktur
 
Perawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotorPerawatan luka bersih dan kotor
Perawatan luka bersih dan kotor
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Soal mata
Soal mataSoal mata
Soal mata
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 

Viewers also liked

PKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
PKES3053 PERTOLONGAN CEMASPKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
PKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
Mary Lemok
 
LUKA
LUKALUKA
Bab 2 peti pertolongan cemas
Bab 2 peti pertolongan cemasBab 2 peti pertolongan cemas
Bab 2 peti pertolongan cemas
Iqa Syafiqah
 
Power point pertolongan cemas
Power point  pertolongan cemasPower point  pertolongan cemas
Power point pertolongan cemas
Ü: Zulfadli Ghani
 
Konsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
Konsep & Skop Program Kesihatan SekolahKonsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
Konsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
Muhammad Nasrullah
 
Jenis jenis balutan luka
Jenis jenis balutan lukaJenis jenis balutan luka
Jenis jenis balutan lukaSha Diea
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
D'sya Famili
 
The AI Rush
The AI RushThe AI Rush

Viewers also liked (11)

Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
PKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
PKES3053 PERTOLONGAN CEMASPKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
PKES3053 PERTOLONGAN CEMAS
 
LUKA
LUKALUKA
LUKA
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Bab 2 peti pertolongan cemas
Bab 2 peti pertolongan cemasBab 2 peti pertolongan cemas
Bab 2 peti pertolongan cemas
 
Power point pertolongan cemas
Power point  pertolongan cemasPower point  pertolongan cemas
Power point pertolongan cemas
 
Konsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
Konsep & Skop Program Kesihatan SekolahKonsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
Konsep & Skop Program Kesihatan Sekolah
 
Jenis jenis balutan luka
Jenis jenis balutan lukaJenis jenis balutan luka
Jenis jenis balutan luka
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
 
Balutan
BalutanBalutan
Balutan
 
The AI Rush
The AI RushThe AI Rush
The AI Rush
 

Similar to Warna dasar luka 2

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Army Of God
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
Taranajmia Luthfitasari
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
NengAnnisFathia
 
DERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptxDERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptx
AhmadRifqiRizal1
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Mustika Sari Hutabarat
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
Irfan Hakim
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
Fransiska Oktafiani
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
Ni Luh Darmayanti
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
HardiansyahPutra17
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
klinikmora
 
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Ayyin Laste
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Alif Kartono
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
IwanHamzah1
 
Wound Management.pptx
Wound Management.pptxWound Management.pptx
Wound Management.pptx
MadeKurniawanAs
 

Similar to Warna dasar luka 2 (20)

Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
 
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
29 rani pujiningtyas-1 c (kusta)
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
 
DERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptxDERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptx
 
Infeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunakInfeksi kulit dan jaringan lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
 
Wound care new
Wound care newWound care new
Wound care new
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)Tinea korporis ( infeksi jamur)
Tinea korporis ( infeksi jamur)
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi Seminar Wound revisi
Seminar Wound revisi
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Askep vulnus luka
Askep vulnus lukaAskep vulnus luka
Askep vulnus luka
 
Wound Management.pptx
Wound Management.pptxWound Management.pptx
Wound Management.pptx
 

Recently uploaded

PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 

Warna dasar luka 2

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Terganggunya suatu kontinuitas dari struktur bagian tubuh yang bisa diakibatkan oleh berbagai trauma baik secara mekanik, panas, kimia, radiasi atau invasi dari mikroorganisma patogen.
  • 6. Penyebab Luka:  Trauma  Pembedahan  Neuropatik  Gangguan vaskuler  Penekanan  Keganasan
  • 7.  Luka akut Adalah luka yang proses penyembuhannya sesuai dengan tahapan-tahapan penyenbuhan luka  Luka kronis Terjadi ketika penyembuhan luka tidak sesuai dengan proses penyembuhan luka yang dipengaruhi oleh faktor faktor eksternal dan internal
  • 8.
  • 9.
  • 10. Luka kronik slalu terkontaminasi Tahapan infeksi Kontaminasi Kolonisasi Infeksi Koloni kuman > 10 .000. 000 per gram jaringan
  • 11.
  • 12.  Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi : a.Luka “Superficial” ; terbatas pada lapisan epidermis b.Luka “Partial thickness” ; hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas dari dermis c.Luka “Full thickness” ; jaringan kulit yang hilang pada lapisan epidermis, dermis dan fasia, tidak mengenai otot d.Luka pada © dan mengenai otot, tendon dan tulang
  • 13. 1. Merah  Luka bersih  Banyak vaskularisasi  Tujuan perawatan luka : Mempertahankan lingkungan yang lembab, mencegah terjadinya trauma atau perdarahan dan infeksi
  • 14. 2. Kuning  Kuning, kuning kecoklatan, pucat.  Merupakan luka terkontaminasi atau terinfeksi.  Avaskularisasi. 3. Hijau  Merupakan luka infeksi biasanya oleh pseudomonas  Tujuan perawatan luka infeksi managemen eksudat dan bau.
  • 15. 4. Pink  Luka mengalami epitelisasi, lindungi luka dari trauma 5. Hitam.  Merupakan jaringan nekrosis.  Avaskularisasi
  • 16. Tujuan perawatan luka kuning sama dengan luka hitam :  Meningkatkan autolisis atau mekanikal debridmen.  Absorb eksudat  Menghilangkan bau tidak sedap  Menghilangkan atau mengurangi kejadian infeksi
  • 19.  Resisten terhadap respon imun individu  Resisten terhadap antibiotik dan bakterisida topikal  Bakteri >>> dan bermacam macam  Memperluas virulensi  Biofilm lebih resisten menjadi 500x terhadap bakteri  Jaringan rusak
  • 20. Alasan persiapan dasar luka Sebagai sarana untuk memberikan pendekatan terstruktur dan sistematik dalam manajemen penyembuhan luka yang terganggu Menekankan pada pengangkatan hambatan yang mengganggu penyembuhan luka dengan optimalisasi penyembuhan luka
  • 21.  Panjang luka diukur dengan patokan dari arah kepala ke kaki  Lebar diukur dari satu sisi ke sisi yang lain  Kedalaman luka diukur dengan menggunakan aplikator, kemudian diukur menggunakan alat ukur.
  • 22.  Tunneling adalah merupakan saluran dari suatu luka yang menghubungkan subcutan atau otot.  Undermining/goa adalah destruksi jaringan yang terjadi dibawah kulit  Mengukurnya sesuai dengan arah jarum jam
  • 23.  Karakteristik exudate dapat ditentukan oleh jumlah Type dan bau.  Jumlah : tidak ada, sedikit, moderate dan banyak.  Type : jernih, kekuningan, kemerahan dan purulent.
  • 24.  Bau dapat digambarkan tidak berbau, sedikit, sedang dan sangat berbau.  Bau dipengaruhi oleh karakteristik exudate, kontaminasi mikroorganisme dan jumlah jaringan yang mati
  • 25.  Warna  Kelembaban  Maserasi  Edema  Kallus  Distribusi rambut  Temperatur
  • 26.  Umumnya tepi luka akan dipenuhi oleh jaringan epitel berwarna merah muda.  Kegagalan menutupnya luka terjadi jika tepi luka : Edema, nekrosis atau kallus, infeksi
  • 27.  Warna  Texture  Temperatur kulit  Integritas kulit sekitar luka
  • 28.  Luka terinfeksi ditandai dengan erithema yang makin meluas, edema, cairan purulent, nyeri, peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah sel darah putih dan timbul bau yang khas  Hasil kultur yang mendukung
  • 29.
  • 30. Cara pengambilan kultur 1. Cuci tangan 2. Buka balutan lama 3. Cuci luka dgn cairan nontoksik JANGAN DENGAN ANTISEPTIK 4. Keringkan dengan kasa steril 5. Diamkan luka sampai mengeluarkan eksudat 6. Lakukan teknik sampling secara zig-zag sebanyak 10 x usapan yang mewakili seluruh area luka 7. Segera kirim sampel ke lab
  • 31. Beberapa mikroorganisme yang menginfeksi luka: Staphylococcus aureus Streptococcae Escherichia coli Pseudomonas aeruginosa Klebsiella Citrobacter Ccansandida albi
  • 32.
  • 33. •Pembersihan Luka (Wound Cleansing) •Penutupan Luka (Wound Closure : Primary Dressing) •Perlindungan Luka (Coverage : Secondary Dressing)
  • 34.  Hati hati saat membuka balutan.  Hindari perlakuan kasar.  Hindari menggosok luka hingga berdarah.  Hindari sikap antipati ( jijik atau geli ).  Ciptakan suasana yang dapat meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
  • 35.
  • 36.  Normal saline  Air yang steril  Air rebusan jambu biji: formulanya rebus 5 lembar daun biji dengan 1 liter air hingga menjadi setengahnya.  Air rebusan daun sirih: memiliki kandungan fenol yang 5 x lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa, dapat menghambat pertumbuhan bakteri mulut aerob dan anaerob sama baiknya dengan povidone iodine sebagai oral higiene pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.
  • 37.  SWABBING  SHOWERING  BATHING  SCRUBBING  WHIRPOOL  IRRIGATION
  • 38.  Autolytic debridment  Enzymatic debridment  Mechanical debridment  Surgical debridment  Maggot ( sejenis serangga atau belatung )
  • 39.
  • 40. CALSIUM ALGINAT  Mengandung calsium alginate yang berasal rumput laut.  Berubah jadi gel bila bercampur dengam cairan luka. Keuntungan ;  Menstimulasi pembekuan darah jika terjadi perdarahan minor.  Mampu menyerap eksudat.  Sangat bermanfaat untuk luka kanker  Mampu meningkatkan proses autolisis debridemen. Kerugian :  Memerlukan secondary dressing.  Tidak dapat digunakan pada luka yang terinfeksi dan luka yang kering. HIDROKOLOID  Materi terdiri dari hydrophilic dan hydrophobic polymer  Mengandung carboxymethyl cellulosa, gelatin dan pectin -
  • 41. Keuntungan :  Mampu menyerap eksudat ( light /moderate)  Waterproof  Merangsang pertumbuhan granulasi  Mendukung proses autolisis debridment  Melindungi luka dari trauma dan menjaga kelembaban  Meningkatkan fungsi sel  Menghindari resiko infeksi (hydrophobic polymer/pelindung)  Melindungi kulit  Baik digunakan untuk luka yang berwarna merah dan abses Kerugian :  Tidak boleh digunakan pada luka yang terinfeksi  Memerlukan secondary dressing  Melekat pada plester.
  • 42. HIDROAKTIF GEL  Materi terdiri dari similar dengan hydrocoloid tapi berbentik gel  Mengandung air Keuntungan  Membantu proses autolisis debridment  Membuat kondisi lembab pada luka  Digunakan pada kondisi luka partial ayau full thickness,luka bakar minor( radiasi atau ekspose panas)  Terutama pada luka kering nekrotik,luka warna kuning dengan eksudat minimal. Kerugian  Memerlukan secondary dressing. HIDROCELLULOSA  Terbuat dari sellulosa dengan daya serap yang sangat tinggi melebihi calsium alzinate
  • 43. METRONIDAZOLE POWDER  Tidak mudah robek atau larut, mudah melepaskannya  Dapat digunakan pada semua warna dasar luka  Mendukung proses autolisis debridment  Meningkatkan proses reepitalisasi  Dapat menahan stapilococus aureus masuk kedalam luka FOAM  Tidak meninggalkan residu  Merupakan absorban dengan kemampuan daya serap yang lebih tinggi  Aman digunakan pada luka infeksi  Dapat mengontrol Hypergranulasi  Nyaman digunakan
  • 44.  Mengurangi /menghilangkan bau pada luka akibat jamur dan baketri anaerob.  Mengurangi nyeri dan radang TRANSFARANT FILM  Water poof dan gas permeable  Secondary dressing  Support autolisis debridment  Mengurangi nyeri  Kontra indikasi : pada luka dengan eksudat yang banyak
  • 45. HYDROFOBIK  Non absorben non adhesif  Untuk luka bereksudat sedang atau banyak  Untuk terinfeksi  Perlu bantuan sekunder Contoh : Cutisorb, woundres N KESIMPULAN • Pemilihan topikal terapi yang tepat sangat berguna untuk membantu proses penyembuhan luka. • Pemilihan topikal terapi didasarkan pada hasil pengkajian luka dengan konsep RBY • Efektif dan efisien bagi perawat dan pasien.
  • 46.
  • 47. Kelembapan meningkatkan: • epitelisasi 30-50% • sintesa kolagen sebanyak 50 % • re-epitelisasi 2-5 kali lebih cepat Karakteristik penyembuhan luka dengan prinsip moist: • mengurangi kehilangan cairan • memfasilitasi pertumbuhan epitel pada permukaan luka •Mengurangi inflamasi pada permukaan luka
  • 48. Untuk luka berongga dalam, dengan eksudat sedang sampai tinggi topikal terapi yg dipakai : • daya serap tinggi • mudah diaplikasikan • atraumatic • lembut dan confortable • non adhesive
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52. Carsinoma retro orbital sinistra (MRSA +)
  • 53. Wound from acute infection after insect bite
  • 54.  Bila berongga……………… Isi  Bila basah…………………… Serap  Bila kering…………………… Lembabkan  Bila kotor……………………. Bersihkan
  • 55.
  • 56.
  • 57.  Immediate/segera Haemostasis  Inflammation/pembengkakan (3 – 4 hari) naiknya aliran darah Dedridement (phagocytosis)  Proliferasi (3 – 4 minggu) Granulasi Epithelialisasi  Maturation/pendewasaan (sampai 2 thn)
  • 58.  Usia  Status nutrisi  Status immunologi  Penyakit ( penyakit metabolik, gangguan vaskularisasi )  Pemakaian obat-obatan ( steroid)
  • 59.  Kanker : Malnutrisi, kemoterapi, radiasi  DM : Neuropati, perfusi jaringan, distribusi oksigen, respon imun menurun, malnutrisi.  Lula bakar : Edema iskemia jaringan, sepsis.  AIDS : Respon imun yang menurun
  • 60.  Kortikosteroid : Menurunkan respon inflamasi, kecepatan reepitalisasi dan neovaskularisasi  Kemoterapi : Menurunkan sintesa DNA dan RNA yang mengakibatkan penekanan sintesa protein, pembentukan kolagen
  • 61.  Luka terlindung dari adanya trauma dan tekanan  Terciptanya lingkungan yang lembab, adanya transport oksigen dan nutrisi.  Tidak terdapat infeksi  Penanganan yang baik dan tepat pada saat merawat luka.
  • 62.  Gangguan integritas kulit/jaringan  Resiko infeksi  Nyeri  Perubahan terhadap citra diri  Kurang efektif terhadap koping individu  Kurang pengetahuan  Cemas  Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  Gangguan perfusi jaringan (penyakit vaskuler)