Terdapat 4 model promosi kesehatan yang banyak digunakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. 4 model promosi kesehatan itu antara lain :
1. Model Kepercayaan Kesehatan (Helath Belief Model)
2. Model Transteoritik (Transtheoritical Model)
3. Teori Aksi Beralasan (Theory of Reasoned Action)
4. Stres dan Koping (Stress and Coping)
Dari keempat model diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga untuk pemilihan model promosi kesehatan perlu beberapa pertimbangan yang harus dikaji terlebih dahulu. Materi berikut menjabarkan tentang keempat model beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.
Terdapat 4 model promosi kesehatan yang banyak digunakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan. 4 model promosi kesehatan itu antara lain :
1. Model Kepercayaan Kesehatan (Helath Belief Model)
2. Model Transteoritik (Transtheoritical Model)
3. Teori Aksi Beralasan (Theory of Reasoned Action)
4. Stres dan Koping (Stress and Coping)
Dari keempat model diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga untuk pemilihan model promosi kesehatan perlu beberapa pertimbangan yang harus dikaji terlebih dahulu. Materi berikut menjabarkan tentang keempat model beserta dengan kelebihan dan kekurangannya.
11. Perawatan Luka power point Ns.Heny-1.pptxfernaldoworiwun
SOP perawatan luka yang baik dan benar adalah perawatan luka dengan prinsip steril dan merupakan suatu bentuk pelayanan yang komperhensif dalam hal merawat luka hingga pada fase penyembuhan luka bertujuan untuk menjaga infeksi akibat mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, mempercepat penyembuhan, membersihkan luka dari benda asing atau debris, mempermudah pengeluaran eksudat, mencegah terjadinya pendarahan yang banya
Luka berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 2 yaitu,
1. Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan
2. Luka kronis adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan
2. Introduction :
Perawatan luka mengalami perkembangan yg
cukup pesat
Perawat dituntut memiliki pengetahuan dan
keterampilan yg adekuat terkait nursing process
perawatan luka
Isu terkini terkait perawatan luka berdasarkan
cost, comfort, and safety dengan mengedepankan
cost effectiveness
3. Luka, Klasifikasi, Proses
penyembuhan
Luka : terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera
atau pembedahan
Berdasarkan struktur anatomis :
superficial, partial thickness, dan full thickness
Berdasarkan sifat : abrasi, kontusio, insisi, laserasi,
terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll
Berdasarkan proses penyembuhan :
Healing by primery intention, healing by secondary
intention, delayed primary healing
Berdasarkan lama penyembuhan : akut dan kronis
4. Proses penyembuhan
Luka :
Fase penyembuhan luka :
1. Fase Inflamasi :
Hari 0-5, karakteristik 4or + functio laesa, haemostasis-
fagositosis, bisa singkat bila tdk terjadi infeksi
2. Fase Proliferasi or epitelisasi :
Hari 3-14, fase granulasi, luka merah segar, mengkilat
3. Fase maturasi or remodelling :
Bbrp mgg sampai 2 thn, terbentuk kollagen, scar tissue.
5. Faktor yg mempengaruhi
penyembuhan luka :
Status imunologi
Kadar gula darah
Hidrasi
Nutrisi
Suplai oksigen dan vaskularisasi
Nyeri
Corticosteroid
6. Assesment Luka :
Kondisi luka :
1. Warna dasar luka :
Yellow (slough), Black (necrotic tissue), Green (Infected
tissue), Red (granulating tissue), Pink (epitheliasing)
2. Lokasi, ukuran, kedalaman luka
3. Eksudat, bau, tanda-tanda infeksi
4. Keadaan sekitar luka : warna dan kelembaban
5. Hasil pemriksaan lab. yg mendukung
Status nutrisi
Status vaskular
Status imunitas
Penyakit yg mendasari
7. Planning :
Pemilihan balutan luka :
1. Absorbing
2. Non viable tissue removal
3. Wound rehydration
4. Melindungi dr kehilangan panas akibat penguapan
5. Sbg sarana pengangkut antibiotika ke seluruh bgn luka
Jenis-jenis balutan :
1. Film dressing : luka dgn epitelisasi, low exudat, luka incisi
2. Hydrocolloid : luka epitelisasi, eksudat minimal
3. Alginate : luka eksudat sedang-berat
4. Foam dressing : luka eksudat sedang-besar
5. Terapi alternatif : ZnO, Madu, Maggot, Hyperbaric
8. Implementasi :
Luka dgn eksudat dan jaringan nekrotik :
bertujuan melunakkan dan mengangkat jaringan mati, sel yg mati
terakumulasi dlm eksudat, merangsang granulasi
Gunakan balutan hydrogels, hydrocolloids, alginates
Luka nekrotik :
bertujuan melunakkan dan mengangkat jaringan nekrotik, berikan
lingkungan yg kondusif utk autolysis
Gunakan balutan Hydrogels, hydricolloids dressings
Luka terinfeksi :
bertujuan mengurangi eksudat dan bau, wound culture, kontrol
eksudat dan bau, ganti balutan tiap hari
Gunakan hydrogels, alginate, hydrofibre, metronidazole gel.
9. Cont,,,,,
Luka granulasi :
bertujuan meningkatkan proses granulasi,
melindungi jaringan baru, menjaga kelembaban luka
Gunakan Hydrcolloids, foams, alginates
Luka epitelisasi :
bertujuan menciptakan lingkungan yg kondusif utk
“re-surfacing”, gunakan Hydrocolloids dan jangan
sering diganti
10. Cont,,,,,
Balutan kombinasi :
Tujuan Tindakan
Rehidrasi Hydrogel + film, Hydrocolloid saja
Debridement (deslough) Hydrogel + film/foam, Hydrocolloid saja
Alginate = film/foam, Hydrofibre +
film/foam
Manage eksudat sedang-
berat
Extra absorbent foam
Extra absorbent alginate + foam
Hydrofybre + foam
Cavity filler + foam
11. Evaluasi dan monitoring :
Dimensi luka :
size, depth, length, width
Photography
Wound assesment charts
Frekuensi pengkajian
Plan of care
12. Dokumentasi Perawatan
luka :
Potensial masalah
Komunikasi yg adekuat
Continuity of care
Kaji perkembangan terapi / masalah lain
yg timbul
Bersifat faktual, tidak subjektif
Wound assesment charts
13. Closing statement :
Penggunaan IPTEK dan inovasi produk memberikan
nilai optimal bila digunakan dgn tepat
Prinsif utama perawatan luka adalah pengkajian yg
komprehensif shgg dpt menentukan keputusan klinis
yg sesuai dgn kebutuhan klien
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis
diperlukan untuk tercapainya perawatan luka yg
berkualitas