Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Â
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Â
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
 Prinsip motivasi
 Prinsip latar/konteks
 Prinsip keterarahan
 Prinsip hubungan sosial
 Prinsip belajar sambil bekerja
 Prinsip individualisasi
 Prinsip menemukan
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Â
Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan pembelajaran mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasarana serta yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya media pendidikan yang memadai sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
Â
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Â
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
 Prinsip motivasi
 Prinsip latar/konteks
 Prinsip keterarahan
 Prinsip hubungan sosial
 Prinsip belajar sambil bekerja
 Prinsip individualisasi
 Prinsip menemukan
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxNurHabibah78
Â
A. Latar Belakang
Mata merupakan bagian dari panca indra memiki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi setiap manusia. Melalui indra manusia dapat mengamati terhadap lingkungan yang ada di lingkungannya. Dengan terganggunya indra penglihatan manusia maka akan hilang fungsi kemapanan visualnya untuk merekam peristiwa di lingkungannya. Sejak tahun 1940 pendidikan untuk anak yang mengalami gangguan penglihatan ( tuna netra) banyak mengalami perubahan secara drastis. Semula mereka ditempatkan dalam residential school hingga ke sekolah yang lebih terintegrasi dengan anak normal.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang menampung semua peserta didik baik normal maupun yang berkelainan di kelas yang sama. Pada saat ini, sebagian besar siswa tunanetra di Indonesia belajar disekolah khusus bagi tunanetra yang disebut dengan sekolah luar biasa. Akan tetapi, sebagaimana halnya negara-negara lain, kini semakin banyak siswa tunanetra yang belajar di sekolah umum bersama-sama dengan siswa-siswa pada umumnya dalam setting pendidikan inklusi. Pelayanan khusus sangat diperlukan oleh orang yang menyandang tuanetra. Oleh karena itu pada makalah ini akan membahas tentang pendidikan dan bimbingan inklusi bagi siswa tuna netra.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut ;
a. Bagaimana pengertian dari anak tuna netra ?
b. Bagaimana penyebab anak tunanetra ?
c. Bagaimana perkembangan kognitif anak tunanetra ?
d. Bagaimana perkembangan motorik anak tunanetra ?
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut ;
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari anak tunanetra
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui penyebab anak tunanetra
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan kognitif anak tunanetra.
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan motorik anak tunanetra.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Tunanetra
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBBI) memaparkan bahwa tunanetra berasal dari 2 kata, yaitu tuna dan netra, tuna berarti tidak memiliki, tidak punya, luka atau rusak, sedangkan netra berarti penglihatan sehingga tunanetra berarti tidak memiliki atau rusak penglihatan. Tunanetra digunakan untuk menggambarkan tingkatan kerusakan atau gangguan penglihatan yang berat sampai pada yang sangat berat, yang dikelompokan secara umum menjadi buta dan kurang lihat.
Persatuan Tunanetra Indonesia/Pertuni mendefiniskan bahwa orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan, tetapi tidak mampu melihat penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kacamata. Menurut Frans Harsana Sastraningrat Tunanetra adalah suatu kondisi dari indra penglihat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini disebabkan oleh karena kerusakan pada mata, syaraf optik dan atau bagian otak yang mengolah stimulus
Limbah merang merupakan sampah sisa produksi penggilingan padi. Sampah yang hakekatnya dianggap tidak berguna, ternyata dengan ide kreatif menjadi produk yang bernilai ekonomis
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. SIAPA SISWA TUNANETRA ITU
Tunanetra itu adalah mereka yang
penglihatannya terganggu sehingga
menghalangi dirinya untuk berfungsi
dalam lingkungan pendidikan,
rehabilitasi, masyarakat tanpa
menggunakan alat khusus, material
khusus, latihan khusus dan atau bantuan
lain secara khusus.
6. KAPAN DAN BAGAIMANA TERJADINYA
KETUNANETRAAN
1. Terjadi Tunanetra sebelum 5 atau 7 th akan
kehilangan gambaran visualnya yang berguna.
2. kehilangan setelah umur 7 th masih dapat
menahan ingatan visualnya dan warna, Akan
tetapi tidak mampu mengadakan pengamatan
visual yang baru (B. Lowwnfeld).
3. Kehilangan dg mendadak dan waktu yang
cepat akibatnya berbeda dengan yang secara
bertahap.
7. Karakteristik penyakit mata
 Yang perlu diketahui adalah:
katagorinya(congenital or herediter) atau
setelah besar (Advential), progresif atau non
progresif.
 aspek fungsionalnya Sentral atau periferal,
 aspek fisiknya, merobah bentuk atau tidak
8. SALAH PAHAM THP
TUNANETRA1. Anak tunanetra mendengar lebih baik dan lebih
tajam dari orang awas
2. Mata seorang tunanetra akan bertambah rusak
apabila ia membaca mendekatkan bukunya
kematanya.
3. Penglihatan akan hilang atau tambah rusak apabila
ia sering menggunakan matanya.
4. Orang sering menganggap setiap tunanetra
membutuhkan lampu dan cahaya yang terang untuk
dapat melihat lebih baik.
5. Tunanetra disamakan dengan tidak melihat apa-apa.
6. Tunanetra disamakan dengan orang yang super atau
orang yang tidak mampu.
9. DATA UNTK MEMAHAMI
TUNANETRA Bagaimana kelihatannya mata siswa itu ?
 Bagaimana siswa menggunakan matanya ?
 Bagaimana hubungan penglihatan siswa dengan
tingkah lakunya ?
 Bagaimana sikap tubuh (posture) siswanya ?
 Bagaimana bergeraknya siswa ?
 Bagaimana interaksi siswa dengan lingkungannya ?
 Bagimana karakteristik fungsi penglihatannya ?
 Kapan dan bagimana asal ketunanetraannya ?
10. PENGELOMPOKAN
TUNANETRA1. Mereka yang mampu membaca cetakan standar.
2. Mereka yang mampu membaca cetakan standar dengan
memakai alat pembesar (Magnification devices)
3. Mereka yang hanya mampu membaca cetakan besar (No.
18)
4. Mereka yang mampu membaca kombinasi antara cetakan
besar/reguler print..
5. Mereka yang mampu membaca cetakan besar dengan
menggunakan alat pembesar.
6. Mereka yang hanya mampu dengan Braille tapi masih bias
melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas).
7. Mereka yang hanya menggunakan Braille tetapi sudah
tidak mampu melihat cahaya.
11. KETERBATASAN TUNANETRA
1. Keterbatasan di dalam lingkup
keanekaragaman pengalaman.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah
tempat (mobilitas)
12. KEBUTUHAN TUNANETRA.
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan kasih saying
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri
14. KEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA.
1. KEBUTUHAN Fisiologis
Tunanetra adalah akibat adanya perubahan
secara fisiologis dari sebagian aspek dalam
organisme. Dengan demikian seorang
tunanetra mungkin membutuhkan
perawatan dan pemeriksaan medis,
pengobatan dan evaluasi medis secara
umum. Sebagai kegiatan organisme
diperlukan latihan gerak dan ekspresi tubuh.
15. KEBUTUHAN Personal;
 Ketunanetraan merupakan pengalaman personal, orang
diluar dirinya tidak akan merasakan tanpa ia
mengalaminya.
 Individu yang mengalami tunanetra tidak hanya
terganggu dan terhambat mobilitasnya tetapi ia juga
akan terganggu keberadaannya sebagai manusia.
 Akibat dari ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
maka efek psikologisnya yang ditimbulkan banyak
tergantung pada kapan terjadinya ketunanetraan dan
bagimana kwalitas serta karakteristik susunan
kejiwaannya.
 Akibat ketunanetraan sebagai pengalaman personal,
Kebutuhan tersebut antara lain adalah latihan Orientasi
dan Mobilitas, minat untuk berinteraksi dengan
lingkungan, keterampilan aktivitas kehidupan sehari-hari
Pendidikan dan bibingan penyuluhan.
16. KEBUTUHAN Sosial
 Ketunanetraan merupakan fenomena social.
Apabila ketunanetraan terjadi dalam suatu
kelompok masyarakat, maka struktur
masyarakat akan mengalami perubahan.
17. Tunanetra dapat akses kesemua
aspek kehidupan perlu
keterampilan dasar
1. Keterampilan komunikasi meliputi
komunikasi lisan, tulisan dan isyarat.
2. Keterampilan sosial termasuk
didalamnya aktivitas kehidupan
sehari-hari
3. Keterampilan Mobilitas,
18. Dalam memberikan bimbingan pada
tunanetra menggunakan prinsip
 Kongkrit, artinya dalam menjelaskan
objek, bisa aslinya atau modelnya
 Melakukan, beri kesempatan anak
untuk meraba dan melakukan sesuatu
dengan objek.
 Memadukan, artinya dalam
menjelaskan harus menyeluruh dan
sistematis.