SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 3
1. DODI SUPRIYADI 836175313
2. ENDANG . S 836194391
3. ELFRIDA 836157078
4. DYAH. S. P 836154524
5. EKA NILA TRESNA 836160123
6. ENDAH FIKRIYAH 836155178
MODUL 4
PENDIDIKAN
ANAK TUNA NETRA
KB 1 :
Definisi, Klasifikasi,
Penyebab,
dan Cara Pencegahan
Terjadinya Ketunanetraan
Ada dua jenis definisi sehubungan
dengan
kehilangan penglihatan berikut ini
:
1.Definisi legal (definisi
berdasarkan peraturan
perundang-undangan)
īƒ’ Ketajaman penglihatan ( visual
Definisi edukasional mengenai
ketunanetraan lebih
dapat memenuhi persyaratan
daripada definisi legal oleh
karenanya dapat menunjukkan :
īƒ’ Metode membaca dan metode
pembelajaran membaca yang mana
yang sebaiknya dipergunakan
īƒ’
īƒ˜ Menurut Mason & McCall 1999 dinegara-
negara ini kasus kebutaan yang
disebabkan oleh kondisi kelainan genetis
bawaan, retinopathy of prematurity atau
kerusakan jalur penglihatan, relative kecil
proporsinya.
īƒ˜ Menurut G Sianturi, 2004 penyebab utama
kebutaan di Indonesia adalah katarak,
glaucoma, kelainan refraksi, penyakit
kornea, retina dan kekurangan Vitamin A.
īƒ’ Albinisme
īƒ’ Amblyopia
īƒ’ Buta Warna
īƒ’ Cedera(Trauma) dan
Radiasi
īƒ’ Defisiensi Vitamin A –
Xerophthalmia
īƒ’ Glaukoma
īƒ’ Katarak
īƒ’ Kelainan Mata Bawaan
īƒ’ Myopia
( Penglihatan Dekat )
īƒ’ Nistagmus
īƒ’ Ophthalmia Neonatorum
īƒ’ Penyakit Kornea dan
Pencangkokan Korea
īƒ’ Retinitis Pigmentosa ( RP
)
īƒ’ Retinopati Diabetika
īƒ’ Retinopati of Prematurity
īƒ’ Sobeknya dan Lepasnya
Retina
īƒ’ Strabismus
īƒ’ Trakhoma
īƒ’ Tumor
īƒ’ Uveitis
Vision 2020 akan memungkinkan
masyarakat internasional untuk
memerangi kebutaan yang dapat dihindari
melalui :
ī‚—Pencegahan dan pemberantasan penyakit
ī‚—Pelatihan personel
ī‚—Memperkuat infrastruktur perawatan mata
yang ada
ī‚—Penggunaan teknologi yang tepat dan
terjangkau
īƒ’ Prophylaxis
īƒ’ Imunisasi
īƒ’ Perawatan
kehamilan yang
tepat
īƒ’ Perawatan
neonatal
īƒ’ Perbaikan gizi
īƒ’ Pendidikan
īƒ’ Penyuluhan genetika
īƒ’ Perundang-undangan
īƒ’ Deteksi dan
intervensi dini
īƒ’ Meningkatkan
hygiene dan
perawatan kesehatan
KB 2:
Dampak Ketunanetraan
Terhadap Kehidupan
Seorang Individu
INDRA PENDENGARAN
ī‚—Dengan dilatih, pendengaran juga akan
menjadi peka terhadap bunyi-bunyi.
Dengan melatih keterampilan
pendengaran tanpa menggunakan indra
penglihatan kita akan dapat menyadari
apa yang sedang dilakukan oleh orang-
orang di sekitar
ī‚—Dengan teknologi, berbagai peralatan
dapat dimodifikasi agar dapat
memberikan informasi auditer, misalnya
komputer, jam tangan, termometer, dll
dapat diakses oleh tunanetra setelah
ī‚— INDRA PERABAAN
Indra perabaan dapat memberikan
informasi yang biasanya kita peroleh
melalui indra penglihatan.
ī‚— INDRA PENCIUMAN
Betapa banyak bahan makanan yang
dapat kita kenali melalui indra
penciuman.
Misalnya, jika kita tidak dapat
membedakan antara kunyit dan jahe
melalui perabaan kenalilah baunya.
ī‚—SISA INDRA PENGLIHATAN
Sebagian besar orang yang
dikategorikan sebagai tunanetra
masih mempunyai sisa penglihatan
(low vision). Kebanyakan orang low
vision dapat merespon secara baik
terhadap warna-warna kontras, dan
mereka harus memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya.
1.Visualisasi
Cara lain bagi individu tunanetra untuk
mendapatkan kenyamanan di dalam
lingkungannya dan membantunya bergerak
secara mandiri adalah dengan
menggunakan ingatan visual ( visual
memory) atau visualisasi (juga disebut peta
mental). yang tepat agar tetap menjadi
bagian dari kehidupan yang normal.
2.Ingatan Kinestetik
Ingatan kinestetik adalah ingatan
tentang kesadaran gerak otot yang
dihasilkan oleh interaksi antara indra
perabaan (tactile), propriosepsi dan
keseimbangan yang dikontrol oleh
sistem vestibular, yang berpusat di
bagian atas dari telinga bagian dalam.
Sistem ini peka terhadap percepatan,
posisi, dan gerakan kepala.
3. Persepsi Obyek (Object Perception)
Banyak tunanetra yang sudah berpengalaman
banyak dalam bepergian secara mandiri, akan
mengembangkan suatu kemampuan yang
mungkin turut membentuk anggapan orang
bahwa individu tunanetra memiliki indra keenam
atau sekurang-kurangnya member kesan bahwa
dia mempunyai indra pendengaran yang lebih
tajam. Kemampuan ini disebut persepsi obyek
(object perception)
īƒ’ Kontak pertama
īƒ’ Cara memegang
īƒ’ Posisi pegangan
īƒ’ Jalan sempit
īƒ’ Membuka/
menutup pintu
ī‚—Melewati
Tangga
ī‚—Melangkahi
lubang
ī‚—Duduk di kursi
ī‚—Naik ke dalam
mobil
CARA MENUNTUN ORANG TUNANETRA
CARA MENGORIENTASIKAN
ī‚—Jika kita menunjukkan arah menuju suatu tempat
atau benda kepada seorang tunanetra, kita tidak bisa
sekedar menunjukkan sambil mengatakan “ke sana”
ke sini”. Kita harus lebih spesifik. Misalnya: kira-kira
10 meter ke depan; di sebelah kiri; 5 langkah ke
kanan; di atas TV; dsb.
ī‚—Untuk lingkungan yang kecil, kita dapat
menggunakan putaran jam sebagai rujukan. Misalnya,
ketika kita ingin memberitahukan letak makanan di
dalam piring seorang tunanetra yang akan makan, kita
dapat mengatakan ikan ada di jam 9, sambal di jam
12, tahu di jam 6, dst.
KB 3 :
Pendidikan Bagi Siswa
Tunanetra di Sekolah
Umum dalam Setting
Pendidikan Inklusif
KEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN
SISWA TUNANETRA1. Pengembangan Konsep
Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu
obyek, kejadian, atau keadaan tertentu.
Hills dan Blasch (1980) mengklasifikasi jenis konsep yang
diperlukan oleh anak tunanetra
1. Konsep Tubuh : kemampuan untuk mengidentifikasiatau
mengenali nama bagian tubuh serta mnegetahui lokasi, gerakan,
hubungannya dengan bagian tubuh lain, dan fungsi bagian-
bagian tubuh tersebut
2. Konsep Ruang : mencakup posisi atau hubungan
3. Konsep Lingkungan
2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu Belajar Khusus
Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan
ataupun tanpa alat bantu khusus) yang memanfaatkan
indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk
melakukan sesuatu kegiatan yang normalnya
dilakukan dengan indra penglihatan.
Contoh: Jam tangan brille, jam tangan bicara, komputer
bicara, komputer dengan printer braille, dll
3. Keterampilan Sosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu
memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan
penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh
(body language)
4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
Kemampuan mobilitas, yaitu keterampilan untuk
bergerak secara leluasa di dalam lingkungannya.
Keterampilan orientasi, yaitu kemampuan untuk
memahami hubungan lokasi antara satu obyek dengan
obyek lainnya di dalam lingkungan (Hill dan Ponder,
1976)
Untuk membantu mobilitas tunanetra alat bantu yang
umum dipergunakan adalah tongkat, anjing penuntun,
dan alat elektronik.
5. Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan
Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa
penglihatan yang fungsional, dan banyak di antara
mereka masih dapat membaca dan menulis
menggunakan tulisan biasa dengan pengaturan pada
satu atau tiga aspek berikut. Pencahayaan,
penggunaan kaca mata, dan magnifikasi (pembesaran
tampilan tulisan).
Alat bantu low vision yang paling efektif adalah cahaya
dan kacamata yang cocok.
STRATEGI PEMBELAJARAN TUNANETRA
1. Pembelajaran deduktif atau induktif
2. Pembelajaran ekspositorik atau heuristik
3. Pembelajaran seorang guru atau beregu (team
teaching)
4. Pembelajaran klasikal, kelompok kecil, atau individual
5. Pembelajaran tatap muka atau melalui media
6. Strategi individualisasi: Program Pendidikan
Individualisasai (PPI)
7. Strategi Kooperatif
8. Strateggi modifikasi perilaku
MEDIA PEMBELAJARAN TUNANETRA
1. Alat Peraga
Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang
diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga
dimensi.
2. Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu untuk baca-tulis, alat bantu untuk membaca,
alat bantu untuk berhitung dan alat bantu untuk audio.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi pada anak
tunanetra:
1. Soal dalam bentuk huruf Braille, sedangkan untuk siswa low
vision disesuaikan dengan kemampuan penglihatannya.
2. Guru harus bersikap objektif dalam mengevaluasi pencapaian
prestasi belajar siswa tunanetra sesuai dengan
kemampuannya.
3. Waktu pelaksanaan tes hendaknya lebih lama karena
didasarkan pada pertimbangan bahwa waktu yang digunakan
siswa tunanetra untuk membaca dan menulis huruf Braille.

More Related Content

What's hot

PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
Nastiti Rahajeng
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranMuhammad Faried Johan
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Naita Novia Sari
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Naita Novia Sari
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
anugerah pratama
 
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
esieputri
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
erica233597
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Yuns Saragih
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpaduLembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
stmik nurdin hamzah jambi
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1ANastiti Rahajeng
 
Pendidikan ABK Modul 3.ppt
Pendidikan ABK Modul 3.pptPendidikan ABK Modul 3.ppt
Pendidikan ABK Modul 3.ppt
NurAfifah536406
 
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdfMODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
Alyaraisa Alpasha
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
Arman Ahmad
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Aini Sahriza
 

What's hot (20)

PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
Modul 8, Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD (Eresi Yuliyani Putri, 856959467)
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah-Ismariyana.docx
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenulisPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menulis
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpaduLembar refleksi pembelajaran terpadu
Lembar refleksi pembelajaran terpadu
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
 
Lembar observasi Kelas
Lembar observasi KelasLembar observasi Kelas
Lembar observasi Kelas
 
Pendidikan ABK Modul 3.ppt
Pendidikan ABK Modul 3.pptPendidikan ABK Modul 3.ppt
Pendidikan ABK Modul 3.ppt
 
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdfMODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
MODUL IPAS SEMESTER 2.pdf
 
PKP Bab 3
PKP Bab 3PKP Bab 3
PKP Bab 3
 
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 5 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
Bu subari mengajar kelas v di satu sd di daerah pegunungan yang dikelilingi o...
 

Similar to pendidikan anak tuna netra

Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptxLayanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
BangkitRA
 
ABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptxABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptx
Lulu Jauharatul
 
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
resturamadhanti1
 
PPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdfPPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah
 
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.pptPPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
lilikpujilestari
 
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar TunanetraKonsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar TunanetraM. ALI AMIRUDDIN
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
ssuser4abcb6
 
PPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdfPPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdf
PutriIntanAulia1
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
Selly Noviyanty Yunus
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
DimasSugianto1
 
Aktiviti pengamatan
Aktiviti pengamatanAktiviti pengamatan
Aktiviti pengamataneIzAmQaRqUn90
 
Persepsi Manusia
Persepsi ManusiaPersepsi Manusia
Persepsi Manusia
pjj_kemenkes
 
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
Fernando Anrest
 
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
Cikgu Hailmi
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewanIpa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
SMPK Stella Maris
 
`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi tpendekar ilmu
 
PRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptxPRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptx
iim46
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
indah puspa pratiwi
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
pjj_kemenkes
 

Similar to pendidikan anak tuna netra (20)

Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptxLayanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
 
ABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptxABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptx
 
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
459630812-PPT-ABK-MODUL-4-KELOMPOK-3-pptx.pptx
 
PPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdfPPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdf
 
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.pptPPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
 
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar TunanetraKonsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar Tunanetra
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
 
PPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdfPPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdf
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Aktiviti pengamatan
Aktiviti pengamatanAktiviti pengamatan
Aktiviti pengamatan
 
Persepsi Manusia
Persepsi ManusiaPersepsi Manusia
Persepsi Manusia
 
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
 
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
 
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewanIpa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
 
`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t
 
PRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptxPRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptx
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 

More from endang zr

monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6
endang zr
 
permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6
endang zr
 
karil pkp pgsd
karil pkp pgsdkaril pkp pgsd
karil pkp pgsd
endang zr
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sd
endang zr
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
endang zr
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
endang zr
 
pemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewanpemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewan
endang zr
 
media gambar ips dokumen
media gambar ips dokumenmedia gambar ips dokumen
media gambar ips dokumen
endang zr
 
mengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Lestemengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Leste
endang zr
 
mengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalammengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalam
endang zr
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailand
endang zr
 
Mengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nuginiMengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nugini
endang zr
 
Mengenal negara kamboja
Mengenal negara kambojaMengenal negara kamboja
Mengenal negara kamboja
endang zr
 

More from endang zr (13)

monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6
 
permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6
 
karil pkp pgsd
karil pkp pgsdkaril pkp pgsd
karil pkp pgsd
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sd
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
pemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewanpemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewan
 
media gambar ips dokumen
media gambar ips dokumenmedia gambar ips dokumen
media gambar ips dokumen
 
mengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Lestemengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Leste
 
mengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalammengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalam
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailand
 
Mengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nuginiMengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nugini
 
Mengenal negara kamboja
Mengenal negara kambojaMengenal negara kamboja
Mengenal negara kamboja
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

pendidikan anak tuna netra

  • 1. KELOMPOK 3 1. DODI SUPRIYADI 836175313 2. ENDANG . S 836194391 3. ELFRIDA 836157078 4. DYAH. S. P 836154524 5. EKA NILA TRESNA 836160123 6. ENDAH FIKRIYAH 836155178
  • 3. KB 1 : Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan
  • 4. Ada dua jenis definisi sehubungan dengan kehilangan penglihatan berikut ini : 1.Definisi legal (definisi berdasarkan peraturan perundang-undangan) īƒ’ Ketajaman penglihatan ( visual
  • 5. Definisi edukasional mengenai ketunanetraan lebih dapat memenuhi persyaratan daripada definisi legal oleh karenanya dapat menunjukkan : īƒ’ Metode membaca dan metode pembelajaran membaca yang mana yang sebaiknya dipergunakan īƒ’
  • 6.
  • 7. īƒ˜ Menurut Mason & McCall 1999 dinegara- negara ini kasus kebutaan yang disebabkan oleh kondisi kelainan genetis bawaan, retinopathy of prematurity atau kerusakan jalur penglihatan, relative kecil proporsinya. īƒ˜ Menurut G Sianturi, 2004 penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak, glaucoma, kelainan refraksi, penyakit kornea, retina dan kekurangan Vitamin A.
  • 8. īƒ’ Albinisme īƒ’ Amblyopia īƒ’ Buta Warna īƒ’ Cedera(Trauma) dan Radiasi īƒ’ Defisiensi Vitamin A – Xerophthalmia īƒ’ Glaukoma īƒ’ Katarak īƒ’ Kelainan Mata Bawaan īƒ’ Myopia ( Penglihatan Dekat ) īƒ’ Nistagmus īƒ’ Ophthalmia Neonatorum īƒ’ Penyakit Kornea dan Pencangkokan Korea īƒ’ Retinitis Pigmentosa ( RP ) īƒ’ Retinopati Diabetika īƒ’ Retinopati of Prematurity īƒ’ Sobeknya dan Lepasnya Retina īƒ’ Strabismus īƒ’ Trakhoma īƒ’ Tumor īƒ’ Uveitis
  • 9. Vision 2020 akan memungkinkan masyarakat internasional untuk memerangi kebutaan yang dapat dihindari melalui : ī‚—Pencegahan dan pemberantasan penyakit ī‚—Pelatihan personel ī‚—Memperkuat infrastruktur perawatan mata yang ada ī‚—Penggunaan teknologi yang tepat dan terjangkau
  • 10.
  • 11. īƒ’ Prophylaxis īƒ’ Imunisasi īƒ’ Perawatan kehamilan yang tepat īƒ’ Perawatan neonatal īƒ’ Perbaikan gizi īƒ’ Pendidikan īƒ’ Penyuluhan genetika īƒ’ Perundang-undangan īƒ’ Deteksi dan intervensi dini īƒ’ Meningkatkan hygiene dan perawatan kesehatan
  • 12. KB 2: Dampak Ketunanetraan Terhadap Kehidupan Seorang Individu
  • 13.
  • 14. INDRA PENDENGARAN ī‚—Dengan dilatih, pendengaran juga akan menjadi peka terhadap bunyi-bunyi. Dengan melatih keterampilan pendengaran tanpa menggunakan indra penglihatan kita akan dapat menyadari apa yang sedang dilakukan oleh orang- orang di sekitar ī‚—Dengan teknologi, berbagai peralatan dapat dimodifikasi agar dapat memberikan informasi auditer, misalnya komputer, jam tangan, termometer, dll dapat diakses oleh tunanetra setelah
  • 15. ī‚— INDRA PERABAAN Indra perabaan dapat memberikan informasi yang biasanya kita peroleh melalui indra penglihatan. ī‚— INDRA PENCIUMAN Betapa banyak bahan makanan yang dapat kita kenali melalui indra penciuman. Misalnya, jika kita tidak dapat membedakan antara kunyit dan jahe melalui perabaan kenalilah baunya.
  • 16. ī‚—SISA INDRA PENGLIHATAN Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai tunanetra masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Kebanyakan orang low vision dapat merespon secara baik terhadap warna-warna kontras, dan mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
  • 17. 1.Visualisasi Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan kenyamanan di dalam lingkungannya dan membantunya bergerak secara mandiri adalah dengan menggunakan ingatan visual ( visual memory) atau visualisasi (juga disebut peta mental). yang tepat agar tetap menjadi bagian dari kehidupan yang normal.
  • 18. 2.Ingatan Kinestetik Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan yang dikontrol oleh sistem vestibular, yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam. Sistem ini peka terhadap percepatan, posisi, dan gerakan kepala.
  • 19. 3. Persepsi Obyek (Object Perception) Banyak tunanetra yang sudah berpengalaman banyak dalam bepergian secara mandiri, akan mengembangkan suatu kemampuan yang mungkin turut membentuk anggapan orang bahwa individu tunanetra memiliki indra keenam atau sekurang-kurangnya member kesan bahwa dia mempunyai indra pendengaran yang lebih tajam. Kemampuan ini disebut persepsi obyek (object perception)
  • 20. īƒ’ Kontak pertama īƒ’ Cara memegang īƒ’ Posisi pegangan īƒ’ Jalan sempit īƒ’ Membuka/ menutup pintu ī‚—Melewati Tangga ī‚—Melangkahi lubang ī‚—Duduk di kursi ī‚—Naik ke dalam mobil CARA MENUNTUN ORANG TUNANETRA
  • 21. CARA MENGORIENTASIKAN ī‚—Jika kita menunjukkan arah menuju suatu tempat atau benda kepada seorang tunanetra, kita tidak bisa sekedar menunjukkan sambil mengatakan “ke sana” ke sini”. Kita harus lebih spesifik. Misalnya: kira-kira 10 meter ke depan; di sebelah kiri; 5 langkah ke kanan; di atas TV; dsb. ī‚—Untuk lingkungan yang kecil, kita dapat menggunakan putaran jam sebagai rujukan. Misalnya, ketika kita ingin memberitahukan letak makanan di dalam piring seorang tunanetra yang akan makan, kita dapat mengatakan ikan ada di jam 9, sambal di jam 12, tahu di jam 6, dst.
  • 22. KB 3 : Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Umum dalam Setting Pendidikan Inklusif
  • 23. KEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN SISWA TUNANETRA1. Pengembangan Konsep Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu obyek, kejadian, atau keadaan tertentu. Hills dan Blasch (1980) mengklasifikasi jenis konsep yang diperlukan oleh anak tunanetra 1. Konsep Tubuh : kemampuan untuk mengidentifikasiatau mengenali nama bagian tubuh serta mnegetahui lokasi, gerakan, hubungannya dengan bagian tubuh lain, dan fungsi bagian- bagian tubuh tersebut 2. Konsep Ruang : mencakup posisi atau hubungan 3. Konsep Lingkungan
  • 24. 2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu Belajar Khusus Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan ataupun tanpa alat bantu khusus) yang memanfaatkan indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra penglihatan. Contoh: Jam tangan brille, jam tangan bicara, komputer bicara, komputer dengan printer braille, dll 3. Keterampilan Sosial/Emosional Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh (body language)
  • 25. 4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas Kemampuan mobilitas, yaitu keterampilan untuk bergerak secara leluasa di dalam lingkungannya. Keterampilan orientasi, yaitu kemampuan untuk memahami hubungan lokasi antara satu obyek dengan obyek lainnya di dalam lingkungan (Hill dan Ponder, 1976) Untuk membantu mobilitas tunanetra alat bantu yang umum dipergunakan adalah tongkat, anjing penuntun, dan alat elektronik.
  • 26. 5. Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa penglihatan yang fungsional, dan banyak di antara mereka masih dapat membaca dan menulis menggunakan tulisan biasa dengan pengaturan pada satu atau tiga aspek berikut. Pencahayaan, penggunaan kaca mata, dan magnifikasi (pembesaran tampilan tulisan). Alat bantu low vision yang paling efektif adalah cahaya dan kacamata yang cocok.
  • 27. STRATEGI PEMBELAJARAN TUNANETRA 1. Pembelajaran deduktif atau induktif 2. Pembelajaran ekspositorik atau heuristik 3. Pembelajaran seorang guru atau beregu (team teaching) 4. Pembelajaran klasikal, kelompok kecil, atau individual 5. Pembelajaran tatap muka atau melalui media 6. Strategi individualisasi: Program Pendidikan Individualisasai (PPI) 7. Strategi Kooperatif 8. Strateggi modifikasi perilaku
  • 28. MEDIA PEMBELAJARAN TUNANETRA 1. Alat Peraga Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga dimensi. 2. Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu untuk baca-tulis, alat bantu untuk membaca, alat bantu untuk berhitung dan alat bantu untuk audio.
  • 29. EVALUASI PEMBELAJARAN Hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi pada anak tunanetra: 1. Soal dalam bentuk huruf Braille, sedangkan untuk siswa low vision disesuaikan dengan kemampuan penglihatannya. 2. Guru harus bersikap objektif dalam mengevaluasi pencapaian prestasi belajar siswa tunanetra sesuai dengan kemampuannya. 3. Waktu pelaksanaan tes hendaknya lebih lama karena didasarkan pada pertimbangan bahwa waktu yang digunakan siswa tunanetra untuk membaca dan menulis huruf Braille.