SlideShare a Scribd company logo
tunagrahita
TUNAGRAHITA
Secara umum dikenal sebagai

 keadaaan keterbelakangan

 mental, keadaan ini dikenal

    juga retardasi mental

    (mental retardation)
Pengertian      o   American Asociation on Mental Deficiency/AAMD

Tunagrahita ,       dalam B3PTKSM, (p. 20) sebagai berikut: yang


MENURUT :           meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata

                    (Sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes;

                    yang   muncul    sebelum    usia   16   tahun;   yang

                    menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif.

                o   Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22)

                    dalam B3PTKSM (p. 20-22) sebagai berikut: Fungsi

                    intelektualnya   lamban,   yaitu   IQ   70   kebawah

                    berdasarkan tes inteligensi baku.Kekurangan dalam

                    perilaku adaptif. Terjadi pada masa perkembangan,

                    yaitu anatara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
TUNAGRAHITA,
sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut:


1. Lemah pikiran (Feeble Minded)   9. Ketergantungan penuh (Totally

2. Terbelakang mental (Mentally       Dependent) atau Butuh Rawat

   Retarded)                       10. Mental Subnormal

3. Bodoh atau dungu (Idiot)        11. Defisit Mental

4. Pandir (Imbecile)               12. Defisit Kognitif

5. Tolol (Moron)                   13. Cacat Mental

6. Oligofrenia (Oligophrenia)      14. Defisiensi Mental

7. Mampu Didik (Educable)          15. Gangguan Intelektual

8. Mampu Latih (Trainable)
Karakteristik anak tunagrahita
menurut brown at all , 1991; wolery & harring , 1994          5. Kurang dalm kemampuan menolong diri sendiri .
     pada eksepsional children five edition, p.485 – 486,         sebagian dari anak tunagrahita berat sangat suit
     1996 menyatakan                                              utuk engurus diri sendiri , seperti : berpakaian,

1.   Lamban dalam mempelajari hal hal baru,                       makan, mengurus kebersihan diri . mereka selalu

     mempunyai kesulitan dalam pmempelajari dengan                memerlukan latihan khusus untuk emmepelajari

     kemampuan abstrak atau yang berkaitan , dan                  kemampuan dasar

     selalu cepat lupa apa yang di pelajari anpa latihan      6. Tingkah laku dan interaksi yang idak lajim . anak
     terus menerus                                                tunagrahita ringan dapat bermain bersama dengan

2. Kesulitandalam menggeneralisasi dan mempelajari                anak reguler, tetapi anak yang mempunyai

     hal-hal yag baru                                             tunagrahita berat tidak melakukan hal tersebut. Hal

3. Kemampuan bicaranya sagat kurang bagi anak                     itu mungkin disebabkan kesulitan agi anak

     tyunagrahita berat                                           tunagrahita dalam memberikan perhatian terhadap
                                                                  lawan main.
4.   Cacat fisik dan perkembangan gerak. Anak
     tunagrahita berat mempunyai keterbatasan daam            7. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus.

     gerak fisik, ad yang tidak dapat berjalan, tidak dapat       Banyak anak tunagrahita erat bertingkah laku tanpa

     berdiri atau bangun tanpa bantuan. Mereka lambat             tujuan yang jelas. Keiatan mereka seperti ritual,

     dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangat                    misalnya memutar-mutar jari didepan wajahnya dan

     sederhana , sulit menjangkau sesuatu, dan                    melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri,

     mendonakan kepala.                                           misalnya menggigit diri sendir, membentur-
                                                                  bentukan kepala.
Klasifikasi Anak Tunagrahita

              Pendapat tentang anak tunagrahita selalu
            dikaitkan bahwa anak tunagrahita adalah idiot.
                Seolah-olah tak ada istilah lain untuk
             menyebut anak tunagrahita yang terdiri atas
             beberapa kelompok. Pengelompokan pada
                   umumnya didasarkan pada taraf
             intelegensinya. Terdiri atas keterbelakangan
                ringan, keterbelakangan sedang, dan
                       keterbelakangan berat.
TUNAGRAHITA SEDANG
                                       Tidak jauh berbeda dengan anak
                                      tunagrahita ringan. Anak tunagrahita
                                          sedang pun mampu diajak
                                                                                  TUNAGRAHITA BERAT
TUNAGRAHITA RINGAN                   berkomunikasi. Namun, kelemahannya
                                                                               Anak tunagrahita berat disebut
   Anak yang tergolong dalam           mereka tidak begitu mahir dalam
                                                                              juga idiot. karena dalam kegiatan
tunagrahita ringan memiliki banyak    menulis, membaca, dan berhitung.
                                                                              sehari-hari mereka membutuhkan
   kelebihan dan kemampuan.          Tetapi, ketika ditanya siapa nama dan
                                                                               pengawasan, perhatian, bahkan
Mereka mampu dididikdan dilatih.      alamat rumahnya akan dengan jelas
                                                                              pelayanan yang maksimal. Mereka
  Misalnya, membaca, menulis,          dijawab. Mereka dapat bekerja di
                                                                                tidak dapat mengurus dirinya
  berhitung, menjahit, memasak,         lapangan namun dengan sedikit
                                                                                sendiri apalagi berlindung dair
  bahkan berjualan. Tunagrahita        pengawasan. Begitu pula dengan
                                                                              bahaya. Asumsi anak tunagrahita
    ringan lebih mudah diajak        perlindungan diri dari bahaya. Sedikit
                                                                                sama dengan anak Idiot tepat
 berkomunikasi. Selain itu kondisi   perhatian dan pengawasan dibutuhkan
                                                                               digunakan jika anak tunagrahita
fisik mereka tidak begitu mencolok. untuk perkembangan mental dan sosial       yang dimaksud tergolong dalam
   Mereka mampu berlindung dari            anak tunagrahita sedang.
                                                                                       tungrahita berat.
 bahaya apapun. Karena itu anak
     tunagrahita ringan tidak
memerlukan pengawasan ekstra.
KLASIFIKASI
GROSSMAN                           IQ
1. MILD MENTAL RETARDATION         50-55 to Aprox 70
2. MODERATE MENTAL RETARDATION     35-40 to 50-55
3. SEVERE MENTAL RETARDATION       20-25 to 35-40
4. PROFOUND MENTAL RETARDATION     Below 20 or 25
AMERICAN EDUCATION
                                   MAMPU DIDIK
1. EDUCABLE MENTALLY RETARDED
                                   MAMPU LATIH
2. TRAINABLE MENTALLY RETARDED
                                   BUTUH RAWAT
3. TOTALLY /CUSTODINAL DEPENDENT
WISC
                                   55-70
1. MILD (RINGAN)
                                   40-55
2. MODERATE (SEDANG)
                                   DIBAWAH 40
3. SEVERE-PROFOUND(BERAT/SANGAT
   BERAT
CIRI KLINIS
1   MICRO CEPHALUY   ANAK YANG KEPALANYA BESAR

2   MICRO CEPHALY    KEPALANYA KECIL : - TERBELAKANG BERA , CP PARAPLEGIA,
                                                         T ,
                                         SPASTIC QUADRIPLEGIA

3   HYDROSEPHALIC    PRODUKSI CAIRAN OTAK BERLEBIHAN/PENYERAPANNYA
                     KURANG SESUAI DENGAN PRODUKSI, KEPALANYA BANYAK
                     BERISI CAIRAN.

4   CRITIN           KERDIL/KA (KEBANYAKAN IMBESIL); - MULUT AGAK
                              TE
                     TERBUKA, KAKI PENDEK & BENGKOK, HIDUNG
                     LEBAR/BESAR, MA AGAK BERJAUHAN, LEHER
                                    TA
                     PENDEK & BESAR, BIBIR & LIDAH TEBAL, OTOT-OTOT
                     KENDOR.

5   DOWN SYNDROME    CIRI-CIRI BENTUK KEPALA KECIL KE ATAS, DAHI RATA,RAUT
                     MUKA SEPERTI RAS MONGOL, KULIT KERING & KASAR,
                     LIDAH TEBAL & BERBELAH, BADAN PENDEK,DA TAHAN
                                                            YA
                     KURANG, MA JULING (MUDAH BERGAUL, BAIK HA
                               TA                             TI,
                     MUDAH MENIRU KATA-KATA & IRAMA.
Faktor Penyebab :

 Faktor penyebab saat     di dalam kandungan (masa pranatal)
      meliputi :
 1.   Kelainan hereditas atau bawaan yang merupakan faktor genetik.
 2.   Keracunan pada saat di dalam kandungan.
 3.   Faktor psikologi sang ibu ketika mengandung.
 4.   Infeksi dalam kandungan.
 5.   Kekurangan gizi.
 6.   Penyakit karena virus yang diderita sang ibu ketika hamil.
 7.   Konsumsi beragam obat yang dilakukan oleh sang ibu untuk mengurangi
      penderitaan ketika hamil muda.
 8.   Kelainan pada kelenjar gondok, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang wajar.
 9.   Penyinaran dengan sinar rontgen dan radiasi atom yang mengakibatkan kelainan
      bayi dalam rahim ibunya.
Faktor Penyebab :                           Faktor penyebab

                                               saat anak sudah
 Faktor penyebab

    saat dilahirkan (masa                      dilahirkan (masa

    natal) meliputi :                          post natal) meliputi :
 1. Kekurangan zat asam yang                1. Infeksi.
    menyebabkan kerusakan pada sel otak.    2. Radang otak.
 2. Perdarahan yang ada di otak yang        3. Terjadi kecelakaan yang
    terjadi karena menggunakan alat untuk      mengakibatkan kerusakan
    membantu proses kelahiran yang sulit.      pada tulang tengkorak.
 3. Prematuritas (kelahiran sebelum bayi
                                            4. Perkembangan yang
    cukup umur).
                                               terlambat.
 4. Lahir dengan vacuum.
 5. Sesak napas ketika dilahirkan.
Upaya pencegahan
1.   Diagnostik prenatal
2.   Imunisasi
3.   Tes darah
4.   Pemelihaaan kesehatan
5.   Sanitasi lingkungan
6.   Penyuluhan genetik
7.   Tindakan operasi
8.   Program keluarga berencana
9.   Interfesi dini

More Related Content

What's hot

Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Firman Bachtiar
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
Bekha Mahardhika
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
Shaina Ca
 
Terapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasiTerapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasi
Sri Wahyuni Badjuka
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
Leny Sylvianingsih
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
dhewychabi
 
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptxKEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
MeiditaAnnisaPurman
 
K1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptxK1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptx
NawazzZz
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
Miira Mizhha As-Sauby
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
11111115
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
Wira Kusuma
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
Nurfadhilah Idris
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
Rapul anwar
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
johanadi2
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
Warung Bidan
 

What's hot (20)

Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fbMetode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel   fb
Metode penelitian eksperimen (kuantitatif)populasi dan sampel fb
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Terapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasiTerapi modalitas terapi okupasi
Terapi modalitas terapi okupasi
 
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitifPerkembangan kognitif
Perkembangan kognitif
 
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventifUpaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
Upaya promkes dalam pelayanan kebidanan promotif, preventif
 
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptxKEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEL 2 STRATEGI KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
K1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptxK1. PPT OBSERVASI.pptx
K1. PPT OBSERVASI.pptx
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Uji statistik
Uji statistikUji statistik
Uji statistik
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Makalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatanMakalah konsep perilaku kesehatan
Makalah konsep perilaku kesehatan
 

Viewers also liked

Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
Mona Waroh
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
Anggur NiTa
 
Adhd
AdhdAdhd
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraKarakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraAdiputra Chandra R
 
Autisme power point
Autisme power pointAutisme power point
Autisme power point
Satrio Lintang
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
endang zr
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
cindrya
 
Autism Training Powerpoint
Autism Training PowerpointAutism Training Powerpoint
Autism Training Powerpoint
Hollis Adair
 
Cheklist
CheklistCheklist
Cheklist
fitria fajars
 
Kawasaki disease
Kawasaki diseaseKawasaki disease
Kawasaki disease
Ariyanto Harsono
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Putri shyafira El - maryam
 
Pp anak hiperaktif
Pp anak hiperaktifPp anak hiperaktif
Pp anak hiperaktif
Dianisa Sarjani
 
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademikPpt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ekta Lifiana
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Mas Tri Sragen
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
JieJie Najiha
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
Febriani VN
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
Azimatul Karimah
 

Viewers also liked (20)

Ppt tuna grahita
Ppt tuna grahitaPpt tuna grahita
Ppt tuna grahita
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraKarakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
 
Tunanetra
TunanetraTunanetra
Tunanetra
 
Autisme power point
Autisme power pointAutisme power point
Autisme power point
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar TunanetraKonsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar Tunanetra
 
Pp autis
Pp autisPp autis
Pp autis
 
Autism Training Powerpoint
Autism Training PowerpointAutism Training Powerpoint
Autism Training Powerpoint
 
Cheklist
CheklistCheklist
Cheklist
 
Kawasaki disease
Kawasaki diseaseKawasaki disease
Kawasaki disease
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
 
Pp anak hiperaktif
Pp anak hiperaktifPp anak hiperaktif
Pp anak hiperaktif
 
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademikPpt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
Ppt karakteristik anak berkebutuhan fisik, emosional, dan akademik
 
Adhd Info 09
Adhd  Info 09Adhd  Info 09
Adhd Info 09
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 

Similar to Tunagrahita

Modul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
AzizahRaiza1
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
dunia-AUD
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
eviy ana
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
Septian Muna Barakati
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
Budiansyah Sutanto
 
Perkembangan fisik
Perkembangan fisikPerkembangan fisik
Perkembangan fisik
Rella Rizkiawati
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
AhmadHafidz27
 
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanKlasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanRiska Kurniawan
 
Indigo
IndigoIndigo
Pwer point bu khoriroh
Pwer point bu khorirohPwer point bu khoriroh
Pwer point bu khoriroh
Rinatun4e
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
Ratna Widiastuti
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Andri Hantoro
 
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
Ekta Lifiana
 
Perilaku Anak Usia Dini
Perilaku Anak Usia DiniPerilaku Anak Usia Dini
Perilaku Anak Usia Dini
Fitri Yani
 
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
dedesupriyanto2
 
LEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalLEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalMJM Networks
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
ESWARYAPVASUDEVANMoe
 

Similar to Tunagrahita (20)

Modul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Perkembangan fisik
Perkembangan fisikPerkembangan fisik
Perkembangan fisik
 
Kelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptxKelompok lima.pptx
Kelompok lima.pptx
 
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak BerkebutuhanKlasifikasi Anak Berkebutuhan
Klasifikasi Anak Berkebutuhan
 
Indigo
IndigoIndigo
Indigo
 
Pwer point bu khoriroh
Pwer point bu khorirohPwer point bu khoriroh
Pwer point bu khoriroh
 
Makalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarnaMakalah permasalahan anak suwarna
Makalah permasalahan anak suwarna
 
Learning disorder
Learning disorderLearning disorder
Learning disorder
 
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
Pendidikan+anak+kebutuhan+khusus+unit+4
 
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
Askep retardation-mental AKPER PEMKAB MUNA
 
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikanak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademik
 
Perilaku Anak Usia Dini
Perilaku Anak Usia DiniPerilaku Anak Usia Dini
Perilaku Anak Usia Dini
 
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
Pemberdayaan Keluarga Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-1...
 
LEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mentalLEAFLET Cacat mental
LEAFLET Cacat mental
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
 

Tunagrahita

  • 2. TUNAGRAHITA Secara umum dikenal sebagai keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation)
  • 3. Pengertian o American Asociation on Mental Deficiency/AAMD Tunagrahita , dalam B3PTKSM, (p. 20) sebagai berikut: yang MENURUT : meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (Sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul sebelum usia 16 tahun; yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif. o Japan League for Mentally Retarded (1992: p.22) dalam B3PTKSM (p. 20-22) sebagai berikut: Fungsi intelektualnya lamban, yaitu IQ 70 kebawah berdasarkan tes inteligensi baku.Kekurangan dalam perilaku adaptif. Terjadi pada masa perkembangan, yaitu anatara masa konsepsi hingga usia 18 tahun.
  • 4. TUNAGRAHITA, sering disepadankan dengan istilah-istilah, sebagai berikut: 1. Lemah pikiran (Feeble Minded) 9. Ketergantungan penuh (Totally 2. Terbelakang mental (Mentally Dependent) atau Butuh Rawat Retarded) 10. Mental Subnormal 3. Bodoh atau dungu (Idiot) 11. Defisit Mental 4. Pandir (Imbecile) 12. Defisit Kognitif 5. Tolol (Moron) 13. Cacat Mental 6. Oligofrenia (Oligophrenia) 14. Defisiensi Mental 7. Mampu Didik (Educable) 15. Gangguan Intelektual 8. Mampu Latih (Trainable)
  • 5. Karakteristik anak tunagrahita menurut brown at all , 1991; wolery & harring , 1994 5. Kurang dalm kemampuan menolong diri sendiri . pada eksepsional children five edition, p.485 – 486, sebagian dari anak tunagrahita berat sangat suit 1996 menyatakan utuk engurus diri sendiri , seperti : berpakaian, 1. Lamban dalam mempelajari hal hal baru, makan, mengurus kebersihan diri . mereka selalu mempunyai kesulitan dalam pmempelajari dengan memerlukan latihan khusus untuk emmepelajari kemampuan abstrak atau yang berkaitan , dan kemampuan dasar selalu cepat lupa apa yang di pelajari anpa latihan 6. Tingkah laku dan interaksi yang idak lajim . anak terus menerus tunagrahita ringan dapat bermain bersama dengan 2. Kesulitandalam menggeneralisasi dan mempelajari anak reguler, tetapi anak yang mempunyai hal-hal yag baru tunagrahita berat tidak melakukan hal tersebut. Hal 3. Kemampuan bicaranya sagat kurang bagi anak itu mungkin disebabkan kesulitan agi anak tyunagrahita berat tunagrahita dalam memberikan perhatian terhadap lawan main. 4. Cacat fisik dan perkembangan gerak. Anak tunagrahita berat mempunyai keterbatasan daam 7. Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus. gerak fisik, ad yang tidak dapat berjalan, tidak dapat Banyak anak tunagrahita erat bertingkah laku tanpa berdiri atau bangun tanpa bantuan. Mereka lambat tujuan yang jelas. Keiatan mereka seperti ritual, dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangat misalnya memutar-mutar jari didepan wajahnya dan sederhana , sulit menjangkau sesuatu, dan melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri, mendonakan kepala. misalnya menggigit diri sendir, membentur- bentukan kepala.
  • 6. Klasifikasi Anak Tunagrahita Pendapat tentang anak tunagrahita selalu dikaitkan bahwa anak tunagrahita adalah idiot. Seolah-olah tak ada istilah lain untuk menyebut anak tunagrahita yang terdiri atas beberapa kelompok. Pengelompokan pada umumnya didasarkan pada taraf intelegensinya. Terdiri atas keterbelakangan ringan, keterbelakangan sedang, dan keterbelakangan berat.
  • 7. TUNAGRAHITA SEDANG Tidak jauh berbeda dengan anak tunagrahita ringan. Anak tunagrahita sedang pun mampu diajak TUNAGRAHITA BERAT TUNAGRAHITA RINGAN berkomunikasi. Namun, kelemahannya Anak tunagrahita berat disebut Anak yang tergolong dalam mereka tidak begitu mahir dalam juga idiot. karena dalam kegiatan tunagrahita ringan memiliki banyak menulis, membaca, dan berhitung. sehari-hari mereka membutuhkan kelebihan dan kemampuan. Tetapi, ketika ditanya siapa nama dan pengawasan, perhatian, bahkan Mereka mampu dididikdan dilatih. alamat rumahnya akan dengan jelas pelayanan yang maksimal. Mereka Misalnya, membaca, menulis, dijawab. Mereka dapat bekerja di tidak dapat mengurus dirinya berhitung, menjahit, memasak, lapangan namun dengan sedikit sendiri apalagi berlindung dair bahkan berjualan. Tunagrahita pengawasan. Begitu pula dengan bahaya. Asumsi anak tunagrahita ringan lebih mudah diajak perlindungan diri dari bahaya. Sedikit sama dengan anak Idiot tepat berkomunikasi. Selain itu kondisi perhatian dan pengawasan dibutuhkan digunakan jika anak tunagrahita fisik mereka tidak begitu mencolok. untuk perkembangan mental dan sosial yang dimaksud tergolong dalam Mereka mampu berlindung dari anak tunagrahita sedang. tungrahita berat. bahaya apapun. Karena itu anak tunagrahita ringan tidak memerlukan pengawasan ekstra.
  • 8. KLASIFIKASI GROSSMAN IQ 1. MILD MENTAL RETARDATION 50-55 to Aprox 70 2. MODERATE MENTAL RETARDATION 35-40 to 50-55 3. SEVERE MENTAL RETARDATION 20-25 to 35-40 4. PROFOUND MENTAL RETARDATION Below 20 or 25 AMERICAN EDUCATION MAMPU DIDIK 1. EDUCABLE MENTALLY RETARDED MAMPU LATIH 2. TRAINABLE MENTALLY RETARDED BUTUH RAWAT 3. TOTALLY /CUSTODINAL DEPENDENT WISC 55-70 1. MILD (RINGAN) 40-55 2. MODERATE (SEDANG) DIBAWAH 40 3. SEVERE-PROFOUND(BERAT/SANGAT BERAT
  • 9. CIRI KLINIS 1 MICRO CEPHALUY ANAK YANG KEPALANYA BESAR 2 MICRO CEPHALY KEPALANYA KECIL : - TERBELAKANG BERA , CP PARAPLEGIA, T , SPASTIC QUADRIPLEGIA 3 HYDROSEPHALIC PRODUKSI CAIRAN OTAK BERLEBIHAN/PENYERAPANNYA KURANG SESUAI DENGAN PRODUKSI, KEPALANYA BANYAK BERISI CAIRAN. 4 CRITIN KERDIL/KA (KEBANYAKAN IMBESIL); - MULUT AGAK TE TERBUKA, KAKI PENDEK & BENGKOK, HIDUNG LEBAR/BESAR, MA AGAK BERJAUHAN, LEHER TA PENDEK & BESAR, BIBIR & LIDAH TEBAL, OTOT-OTOT KENDOR. 5 DOWN SYNDROME CIRI-CIRI BENTUK KEPALA KECIL KE ATAS, DAHI RATA,RAUT MUKA SEPERTI RAS MONGOL, KULIT KERING & KASAR, LIDAH TEBAL & BERBELAH, BADAN PENDEK,DA TAHAN YA KURANG, MA JULING (MUDAH BERGAUL, BAIK HA TA TI, MUDAH MENIRU KATA-KATA & IRAMA.
  • 10. Faktor Penyebab : Faktor penyebab saat di dalam kandungan (masa pranatal) meliputi : 1. Kelainan hereditas atau bawaan yang merupakan faktor genetik. 2. Keracunan pada saat di dalam kandungan. 3. Faktor psikologi sang ibu ketika mengandung. 4. Infeksi dalam kandungan. 5. Kekurangan gizi. 6. Penyakit karena virus yang diderita sang ibu ketika hamil. 7. Konsumsi beragam obat yang dilakukan oleh sang ibu untuk mengurangi penderitaan ketika hamil muda. 8. Kelainan pada kelenjar gondok, yang mengakibatkan pertumbuhan kurang wajar. 9. Penyinaran dengan sinar rontgen dan radiasi atom yang mengakibatkan kelainan bayi dalam rahim ibunya.
  • 11. Faktor Penyebab : Faktor penyebab saat anak sudah Faktor penyebab saat dilahirkan (masa dilahirkan (masa natal) meliputi : post natal) meliputi : 1. Kekurangan zat asam yang 1. Infeksi. menyebabkan kerusakan pada sel otak. 2. Radang otak. 2. Perdarahan yang ada di otak yang 3. Terjadi kecelakaan yang terjadi karena menggunakan alat untuk mengakibatkan kerusakan membantu proses kelahiran yang sulit. pada tulang tengkorak. 3. Prematuritas (kelahiran sebelum bayi 4. Perkembangan yang cukup umur). terlambat. 4. Lahir dengan vacuum. 5. Sesak napas ketika dilahirkan.
  • 12. Upaya pencegahan 1. Diagnostik prenatal 2. Imunisasi 3. Tes darah 4. Pemelihaaan kesehatan 5. Sanitasi lingkungan 6. Penyuluhan genetik 7. Tindakan operasi 8. Program keluarga berencana 9. Interfesi dini