Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxNurLita34
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan nilai-nilai keagamaan pada anak usia dini. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep dasar perkembangan nilai-nilai keagamaan pada anak, tahap-tahap perkembangannya, kompetensi hasil belajar, ruang lingkup penanaman nilai agama, sifat materi pembelajaran, strategi pengembangan, metode, pembelajaran dengan media nyata, pendekatan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan mengenai pendidikan anak berbakat. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dan perlu dipahami, (2) sejarah perhatian terhadap pendidikan anak berbakat, dan (3) tujuan pendidikan khusus untuk anak berbakat agar potensi mereka dapat berkembang secara optimal.
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang meliputi:
1. Klasifikasi anak tunagrahita, tunalaras, autis, berbakat, dan berkesulitan belajar.
2. Penjelasan mengenai ciri-ciri dan gejala setiap klasifikasi.
3. Berbagai pandangan yang digunakan dalam mengklasifikasi masing-masing kategori seperti pandangan medis, pendidikan, sosiologis dan lainnya.
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
HAKIKAT PERKEMBANGAN NILAI – NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA.pptxNurLita34
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan nilai-nilai keagamaan pada anak usia dini. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep dasar perkembangan nilai-nilai keagamaan pada anak, tahap-tahap perkembangannya, kompetensi hasil belajar, ruang lingkup penanaman nilai agama, sifat materi pembelajaran, strategi pengembangan, metode, pembelajaran dengan media nyata, pendekatan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan mengenai pendidikan anak berbakat. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dan perlu dipahami, (2) sejarah perhatian terhadap pendidikan anak berbakat, dan (3) tujuan pendidikan khusus untuk anak berbakat agar potensi mereka dapat berkembang secara optimal.
anak berkelainan mental emosional dan anak berkelainan akademikEkta Lifiana
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang meliputi:
1. Klasifikasi anak tunagrahita, tunalaras, autis, berbakat, dan berkesulitan belajar.
2. Penjelasan mengenai ciri-ciri dan gejala setiap klasifikasi.
3. Berbagai pandangan yang digunakan dalam mengklasifikasi masing-masing kategori seperti pandangan medis, pendidikan, sosiologis dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang meliputi kelainan mental (mental tinggi, mental rendah, berkesulitan belajar), fisik (tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunaganda), dan emosi (gangguan perilaku, gangguan konsentrasi, anak hiperaktif).
Makalah ini membahas tentang motivasi dalam belajar. Terdiri dari bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah. Bab pembahasan menjelaskan pengertian motivasi dalam belajar, aspek-aspeknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsinya, cirinya, dan cara mengembangkannya. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep motivasi dalam belajar
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik beserta ciri-ciri dan strategi belajar untuk setiap gaya belajar. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan belajar, termasuk lingkungan dalam dan luar ruang kelas, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa seperti karakteristik individu, lingkungan sosial, dan tahapan perkembangan kognitif anak.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman diri, yang merupakan pengenalan mendalam terhadap potensi diri seseorang seperti minat, bakat, dan cita-cita. Tujuan pemahaman diri bagi siswa antara lain untuk mengeksplorasi potensi diri, mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, mencapai kematangan karir, dan mengambil keputusan karir secara mandiri. Faktor yang mempengaruhi pemahaman diri
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
Dokumen tersebut merangkum tahap-tahap perkembangan moral pada anak dan remaja. Mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada setiap tahap, terjadi perkembangan penalaran dan sikap moral yang sesuai dengan tingkat kognitif anak. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan moral pada anak dan remaja yang meliputi peningkatan kemampuan berpikir abstrak dan pemahaman b
Teks tersebut membahas tentang permasalahan anak usia dini, termasuk definisi permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan yang dapat terjadi pada anak taman kanak-kanak secara fisik maupun psikososial, serta tujuan dari pembahasan tersebut untuk mengetahui dan menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut."
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Kebutuhan akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus atau ABK. Keterbatasan yang dialami menjadikan anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup anak usia dini yang meliputi bayi, toddler, dan prasekolah dengan rentang usia 0-8 tahun.
2. Terdapat beberapa jenis anak yang diatur dalam undang-undang seperti anak terlantar, cacat, berkebutuhan khusus, dan asuh.
3. Pembelajaran anak usia dini diselenggarakan melalui jalur formal seperti TK dan RA, atau nonformal seperti KB
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menjadi percaya diri, melaporkan tindakan bullying, serta menghindari situasi yang dapat memicu
Menurut teori belajar Gagne, belajar adalah proses kompleks dimana perilaku seseorang berubah akibat pengalaman dan stimulus lingkungan, yang menghasilkan kapabilitas baru. Belajar terdiri atas empat fase yaitu penerimaan, perolehan, penyimpanan, dan pengungkapan kembali informasi. Terdapat delapan jenis belajar menurut Gagne. Kelebihan teorinya mendorong perencanaan pembelajaran yang terstruktur,
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik, meliputi pengertian, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada berbagai tingkatan usia, serta implikasinya dalam pembelajaran."
Kesulitan belajar adalah hambatan dalam belajar yang ditandai dengan kesenjangan antara tingkat intelegensi dan prestasi akademik. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti gangguan belajar, disfungsi belajar, prestasi rendah, dan ketidakmampuan belajar. Faktor penyebabnya meliputi faktor fisiologis, sosial, psikologis, tingkat intelegensi, dan lingkungan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial anak usia SD yang meliputi pengertian perkembangan sosial, karakteristik perkembangan sosial anak SD, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak. Perkembangan sosial anak SD diawali dengan kemampuan berinteraksi sosial sejak usia 6 bulan yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia.
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang meliputi kelainan mental (mental tinggi, mental rendah, berkesulitan belajar), fisik (tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunaganda), dan emosi (gangguan perilaku, gangguan konsentrasi, anak hiperaktif).
Makalah ini membahas tentang motivasi dalam belajar. Terdiri dari bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan makalah. Bab pembahasan menjelaskan pengertian motivasi dalam belajar, aspek-aspeknya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsinya, cirinya, dan cara mengembangkannya. Makalah ini bertujuan untuk memahami konsep motivasi dalam belajar
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam gaya belajar yaitu visual, auditori, dan kinestetik beserta ciri-ciri dan strategi belajar untuk setiap gaya belajar. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar seseorang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan lingkungan belajar, termasuk lingkungan dalam dan luar ruang kelas, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa seperti karakteristik individu, lingkungan sosial, dan tahapan perkembangan kognitif anak.
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman diri, yang merupakan pengenalan mendalam terhadap potensi diri seseorang seperti minat, bakat, dan cita-cita. Tujuan pemahaman diri bagi siswa antara lain untuk mengeksplorasi potensi diri, mempersiapkan diri memasuki dunia kerja, mencapai kematangan karir, dan mengambil keputusan karir secara mandiri. Faktor yang mempengaruhi pemahaman diri
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
Dokumen tersebut merangkum tahap-tahap perkembangan moral pada anak dan remaja. Mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada setiap tahap, terjadi perkembangan penalaran dan sikap moral yang sesuai dengan tingkat kognitif anak. Selain itu, dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan moral pada anak dan remaja yang meliputi peningkatan kemampuan berpikir abstrak dan pemahaman b
Teks tersebut membahas tentang permasalahan anak usia dini, termasuk definisi permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan yang dapat terjadi pada anak taman kanak-kanak secara fisik maupun psikososial, serta tujuan dari pembahasan tersebut untuk mengetahui dan menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut."
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Makalah Penyebab Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Kebutuhan akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak terkecuali anak berkebutuhan khusus atau ABK. Keterbatasan yang dialami menjadikan anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak.
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup anak usia dini yang meliputi bayi, toddler, dan prasekolah dengan rentang usia 0-8 tahun.
2. Terdapat beberapa jenis anak yang diatur dalam undang-undang seperti anak terlantar, cacat, berkebutuhan khusus, dan asuh.
3. Pembelajaran anak usia dini diselenggarakan melalui jalur formal seperti TK dan RA, atau nonformal seperti KB
Dokumen tersebut membahas tentang bullying di sekolah. Terdapat 3 jenis bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis beserta contoh-contohnya. Bullying dapat menyebabkan dampak negatif bagi korban seperti gangguan fisik, psikis, dan prestasi belajar. Untuk mencegah dan melawan bullying, siswa disarankan untuk menjadi percaya diri, melaporkan tindakan bullying, serta menghindari situasi yang dapat memicu
Menurut teori belajar Gagne, belajar adalah proses kompleks dimana perilaku seseorang berubah akibat pengalaman dan stimulus lingkungan, yang menghasilkan kapabilitas baru. Belajar terdiri atas empat fase yaitu penerimaan, perolehan, penyimpanan, dan pengungkapan kembali informasi. Terdapat delapan jenis belajar menurut Gagne. Kelebihan teorinya mendorong perencanaan pembelajaran yang terstruktur,
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik, meliputi pengertian, karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada berbagai tingkatan usia, serta implikasinya dalam pembelajaran."
Kesulitan belajar adalah hambatan dalam belajar yang ditandai dengan kesenjangan antara tingkat intelegensi dan prestasi akademik. Ada beberapa jenis kesulitan belajar seperti gangguan belajar, disfungsi belajar, prestasi rendah, dan ketidakmampuan belajar. Faktor penyebabnya meliputi faktor fisiologis, sosial, psikologis, tingkat intelegensi, dan lingkungan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial anak usia SD yang meliputi pengertian perkembangan sosial, karakteristik perkembangan sosial anak SD, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak. Perkembangan sosial anak SD diawali dengan kemampuan berinteraksi sosial sejak usia 6 bulan yang semakin kompleks seiring bertambahnya usia.
Beberapa pertanyaan mengenai anak berkebutuhan khusus (ABK) dan cara menyampaikan informasi kepada mereka. Ada pertanyaan tentang hubungan antara orang tua ABK dengan kelahiran anak ABK, metode terbaik untuk anak tuna rungu, serta ciri-ciri dini tunagrahita dan cara deteksi awal. Diskusi mencakup jawaban dan sanggahan dari beberapa narasumber.
Dokumen tersebut membahas tentang anak lambat belajar atau slow learner, yang didefinisikan sebagai anak yang lambat dalam proses belajar karena berbagai faktor. Dokumen menjelaskan ciri-ciri slow learner, faktor penyebabnya, dampaknya, serta cara mengatasinya melalui pendekatan diagnosa, prognosis, dan treatment. Metode layanan yang dibahas adalah kelas reguler, kelas khusus, dan ruang sumber.
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
Pendidikan kelas khusus bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan yang sesuai kepada siswa berkebutuhan khusus. Pendidikan ini memiliki fungsi preventif untuk mencegah hambatan belajar, fungsi kompensasi untuk mengkompensasi kekurangan siswa, dan fungsi intervensi untuk memberikan intervensi pada masalah-masalah tertentu. Prinsip-prinsipnya mencakup kasih sayang, layanan individual, kesiapan, keperaga
Dokumen ini membahas tentang pengantar pendidikan khusus di Malaysia, termasuk definisi, falsafah, visi, dan misi pendidikan khusus. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang pendidikan khusus dan kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus."
Dokumen tersebut merangkum sejarah perkembangan pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dari masa Renaissance hingga perkembangan terkini. Beberapa poin penting yang disinggung antara lain pendekatan awal yang kurang tepat terhadap ABK, perkembangan tes dan metode baru untuk pendidikan ABK, serta perkembangan regulasi yang semakin mengedepankan inklusi pendidikan bagi ABK. Dokumen ini memberikan gambaran singkat tentang perj
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemTjoetnyak Izzatie
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk definisi, klasifikasi, dan contohnya seperti tunagrahita, tunalaras, tunarungu dan tunawicara.
Strategi pembelajaran anak berkebutuhan khusus di mis mon malemTjoetnyak Izzatie
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, termasuk definisi, klasifikasi, dan contohnya seperti tunagrahita, tunalaras, tunarungu dan tunawicara.
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan menjelaskan pengertian dan jenis layanan pendidikan khusus, sejarah perkembangannya di Indonesia, serta berbagai bentuk layanan pendidikan seperti segregasi, integrasi, dan inklusi. Terdapat juga penjelasan mengenai pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK yang melibatkan berbagai pakar.
Dokumen tersebut membahas tentang observasi perkembangan intelektual dan perilaku siswa Sekolah Luar Biasa. Secara umum dibahas tentang klasifikasi dan karakteristik siswa tunagrahita, metode pembelajaran di SLB, serta hasil wawancara dengan guru mengenai pengelompokan, visi misi, dan pengajaran di SLB.
Dokumen tersebut membahas sejarah komputer dari zaman kuno hingga generasi terkini, meliputi:
1) Asal kata komputer dari bahasa Latin dan penemuan alat hitung primitif oleh bangsa China;
2) Lima generasi komputer dari generasi pertama menggunakan tabung hingga generasi kelima komputer masa depan;
3) Tiga jenis jaringan komputer yaitu LAN, MAN, WAN beserta contoh koneksi internet seperti modem dan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep zakat dalam Islam, meliputi definisi, jenis-jenis, syarat-syarat, dan hukum zakat untuk berbagai jenis harta seperti emas, perak, tanaman, ternak, dan profesi. Dibahas pula ancaman bagi yang menolak membayar zakat.
Daun tumbuh dan berkembang secara alami. Pertumbuhan dan perkembangan daun dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cahaya matahari, air, dan nutrisi yang diterima dari tanah.
materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanRiniDwi7
Teks tersebut membahas proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Secara singkat, teks menjelaskan tentang (1) proses pembungaan dan pembuahan yang menghasilkan biji, (2) proses perkecambahan biji, dan (3) jenis-jenis jaringan tumbuhan yang terbentuk selama pertumbuhan.
Ringkuman dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan fungsi lingkungan pendidikan serta tripusat pendidikan yang terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga tripusat pendidikan tersebut saling berpengaruh dan berperan dalam pembentukan kepribadian, penguasaan pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. A. DEFINISI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
(ABK)
Anak berkebutuhan khusus
adalah anak yang memiliki
gangguan perkembangan atau
kelainan lainnya sehingga
memerlukan penanganan secara
khusus.
Anak berkebutuhan khusus
merupakan anak yang memiliki
keterbatasan baik fisik maupun
psikis.
3. 1. Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan
2. Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran
3. Tunadaksa/mengalami kelainan angota tubuh/gerakan
4. Berbakat/memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
5. Tunagrahita
6. Lamban belajar (slow learner)
7. Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik
8. Anak yang mengalami gangguan komunikas
9. Tunalaras/anak yang mengalami gangguan emosi dan
perilaku.
B. RUANG LINGKUP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
5. C. BENTUK-BENTUK LAYANAN
PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS (ABK)
1) Bentuk Layanan Pendidikan Segregasi
Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui sistem
segregasi maksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang
dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari penyelenggaraan
pendidikan untuk anak normal.
Ada empat bentuk pelayanan pendidikan dengan sistem
segregasi yaitu:
a) Sekolah Luar Biasa (SLB)
b) Sekolah Luar Biasa Berasrama
c) Kelas Jauh/Kelas Kunjung
d) Sekolah Dasar Luar Biasa
8. Lanjutan...
2) Bentuk Layanan Pendidikan Terpadu/Integrasi
Bentuk layanan pendidikan terpadu/integrasi adalah sistem
pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak
berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak
normal belajar dalam satu atap.
Ada 3 bentuk keterpaduan dalam layanan pendidikan bagi
anak berkebutuhan khusus menurut Depdiknas (1986), ketiga
bentuk tersebut adalah:
a) Bentuk Kelas Biasa
b) Kelas Biasa dengan Ruang Bimbingan Khusus
c) Bentuk Kelas Khusus
D
DDD
D
10. Lanjutan...
3) Bentuk Layanan Inklusif
Model pendidikan ini muncul pada pertengahan abad
kedua puluh. Model ini juga dikenal dengan model yang
paling tidak berbatas (the least restrictive environment),
artinya seorang anak berkebutuhan khusus harus
ditempatkan pada lingkungan yang paling tidak berbatas
menurut potensi dan jenis/tingkat kebutuhan atau
kelainannya.
D
DDD
D
14. Lanjutan... Bentuk pelayanan pendidikan dengan sistem inklusif yaitu:
a. Kelas reguler (inklusif penuh). Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal)
sepanjang hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama.
b. Kelas reguler dengan cluster. Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di
kelas reguler dalam kelompok khusus.
c. Kelas reguler dengan pull out. Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal)
di kelas reguler dalam kelompok khusus.
d. Kelas reguler dengan cluster dan pull out. Anak berkelainan belajar bersama anak lain
(normal) di kelas regular namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler
ke ruang lain untuk belajar dengan guru pembimbing khusus.
e. Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian. Anak berkelainan belajar di dalam
kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar
bersama anak lain (normal) di kelas reguler.
f. Kelas khusus penuh. Anak berkelainan belajar di dalam kelas khusus pada sekolah
reguler.
15. D
DDD
D
1. Tidak adanya guru bimbingan khusus (GBK).
2. Kurangnya ketersediaan anggaran, minimnya anggaran
yang disediakan pemerintah dapat mengakibatkan sarana
dan prasarana yang kurang memadai.
3. Pandangan masyarakat atau orang tua dari anak-anak
normal terhadap pendidikan inklusif memang tidak popular
dalam masyarakat, sehingga anak yang memiliki kebutuhan
khusus ini sering disisihkan atau diabaikan.
4. Kualitas guru yang tidak memadai dan memahami
proses penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus,
D. Hambatan yang Mempengaruhi Anak Berkebutuhan Khusus
16. 1. Guru menyediakan waktu luang dan memberikan perhatian khusus
untuk menangani anak berkebutuhan khusus setelah jam pelajaran
berakhir.
2. Guru harus kreatif untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang
ada sehingga proses pendidikan inklusif tetap berjalan dengan lancar.
3. Sekolah memberikan penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan
inklusif setiap ada rapat wali siswa/i, sehingga masyarakat atau wali
siswa/i tidak lagi memandang sebelah mata terhadap anak yang
mengalami keterbatasan dan ABK pun memiliki hak yang sama
dengan anak normal lainnya.
4. Kepala sekolah harus membuat kebijakan mengenai pelatihan guru
untuk penanganan anak berkebutuhan khusus.
E. Solusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus