3. MODUL 1.1
FILOSOFI PENDIDIKAN KHD
KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 1.2
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK
MODUL 1.3
VISI GURU PENGGERAK
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
5. FILOSOFI KI HAJAR
DEWANTARA
• PENDIDIKAN ADALAH
PROSES MENUNTUN
• PENDIDIKAN MENGHAMBA
PADA MURID
• GURU IBARAT PETANI
6. NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK
NILAI PERAN
• Mandiri
• Reflektif
• Inovatif
• Kolaboratif
• Berpihak pada
Murid
• Pemimpin Pembelajaran
• Coach bagi Guru lain
• Kolaborasi
• Kepemimpinan murid
• Komunitas praktisi
Proses menuntun akan berjalan dengan baik melalui nilai dan peran Guru
7. VISI Guru penggerak
Untuk mewujudkan perubahan di sekolah,
diperlukan langkah yang tepat dengan
merumuskan Visi
Rumusan Visi menggunakan Metode
Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA
Tahapan BAGJA:
Buat Pertanyaan
Ambil Pelajaran
Gali Mimpi
Jabarkan Rencana
Atur Eksekusi
8. BUDAYA POSITIF
Tumbuhnya budaya positif di sekolah akan menjadi perubahan baru dalam
menciptakan ekosistem positif yang menggerakkan komponen sekolah
berdasarkan nilai-nilai kebajikan untuk menuntun karakter yang baik.
Budaya positif sebagai proses untuk menumbuhkan motivasi warga
sekolah dengan kontrol diri dan serta penguatan karakter di sekolah.
Hal ini akan menjadi unsur utama dalam memajukan pendidikan di
Indonesia berbasis karakter.
9. REFLEKSI
Sebagai seorang pendidik, perlu kembali melakukan
aksi positif terkait perubahan dan pengembangan
karakter di sekolah. Terlebih saat ini society 5.0 sebagai
konsep yang memungkinkan masyarakat dalam
menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi
modern seperti AI dan robot untuk memenuhi
kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia
tentu memunculkan tantangan baru, diantaranya etika
dan penanaman karakter. Hal tersebut membuat saya
memandang penting dalam peningkatan peran
inovasi, kolaborasi serta refleksi dalam proses
perubahan yang saat ini tengah berlangsung.
10. Disiplin Positif
Disiplin positif merupakan
Pendekatan mendidik anak untuk
melakukan kontrol diri dan
pembentukan kepercayaan diri.
• Sejauh mana pemahaman tentang konsep-konsep inti : disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan
penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang
menarik untuk Anda dan di luar dugaan?
Teori Kontrol dan posisi kontrol guru
Setiap manusia memiliki kontrol dalam
dirinya, diantaranya: Penghukum,
Pembuat merasa bersalah, teman,
pemantau dan manajer.
Teori Motivasi dan kebutuhan manusia
Setiap manusia memiliki dasar
kebutuhan dalam mendasari dirinya
berperilaku: kasih sayang dan ingin
diterima, bertahan hidup, kebebasan,
kesenangan dan penguasaan
Hukuman dan Penghargaan
Penghargaan adalah sebuah
hukuman, ketika asumsi tentang
perubahan hanya tergantung pada
penghargaan yang diberikan.
Segitiga Restitusi dan Keyakinan Kelas
Salah satu strategi budaya positif yang relevan dengan merdeka belajar yakni melalui keyakinan
kelas atau sekolah dengan menerapkan segitiga restitusi. Melalui penerapan segitiga restitusi juga
Guru dapat membimbing peserta didik dalam membiasakan perilaku positif agar terwujud peserta
didik yang merdeka.
11. Hal-hal yang menarik dan di luar dugaan
Ternyata penghargaan dapat menjadi
sebuah hukuman karena mematikan
kreativitas, menurunkan kualitas dan
bersifat menghukum.
12. Peran guru penggerak dalam arus perubahan
hanya akan menjadi mimpi yang terpendam jika
hanya dikonsepsi tanpa implementasi. Maka,
Kolaborasi di sekolah saat ini harus dibangun,
terutama dalam berbagi pemahaman dan
persepsi tentang disiplin positif yang kini masih
menjadi sebuah tantangan di sekolah. Perlu
pendekatan yang tepat untuk menumbuhkan
budaya positif di sekolah, salah satunya melalui
kolaborasi.
Perubahan setelah mempelajari
modul budaya positif
13. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait
penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di
lingkup kelas maupun sekolah ? Bagaimanakah perasaan ketika
mengalami hal-hal tersebut?
ketika praktek secara restitusi dalam
menyelesaikan masalah, namun masih banyak
juga penyikapan terhadap anak oleh rekan
pendidik yang memposisikan sebagai
penghukum. Saya merasa ada hal yang perlu
disepakati dan saya termotivasi untuk
melakukan perubahan.
Maka diperlukan kolaborasi serta sesi berbagi
(sharing) untuk membahas masalah terkait
dengan budaya positif dan praktek segitiga
restitusi untuk solusi menghadapi perilaku
peserta didik.
14. Hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Membuat kesepakatan atas peraturan yang ada serta
merujuk pada nilai-nilai kebajikan dan hal yang perlu
diperbaiki yakni membuat keyakinan sekolah dengan
memunculkan motivasi internal peserta didik serta seluruh
warga sekolah.
Posisi yang paling sering digunakan sebelum dan
setelah mempelajari modul budaya positif?
Posisi teman dan pemantau dulu saya rasa efektif,
namun setelah mempelajari ternyata posisi manajer
merupakan posisi guru yang lebih efektif dalam
menyelesaikan masalah dengan tahapan segitiga
restitusi.
15. Selama ini saya menjadi guru BK yang
mempraktekkan segitiga restitusi walaupun belum
terstruktur dalam melakukan tahapan restitusi
karena sebelumnya menggunakan teori konseling
yang bertujuan sama dan ada kesamaan tahapan
yakni: menstabilkan identitas dengan membuat
peserta didik nyaman agar mau membuka diri;
memvalidasi kesalahan yaitu dengan
investigation atau mengkonfirmasi apa yang dia
lakukan serta menanyakan keyakinan melalui
intervensi dan inspection.
Praktek Segitiga Restitusi
16. Konsep lain yang perlu dipelajari
Melakukan analisa terhadap
karakter peserta didik
termasuk potensi, minat dan
bakat serta karakter dasarnya.
Teknik komunikasi yang tepat
dalam membangun kolaborasi
dengan orang tua dan wali
kelas sebagai pendamping
peserta didik.
17. Budaya Positif
Budaya positif sebagai proses untuk
menumbuhkan motivasi warga
sekolah dengan kontrol diri dan serta
penguatan karakter di sekolah. Hal ini
akan menjadi unsur utama dalam
memajukan pendidikan di Indonesia
berbasis karakter.