3. PENDAHULUAN
Sejauh ini telah dibahas ikatan kovalen dan beberapa
kekhasan senyawaan ion sederhana, yaitu yang hanya terdiri
atas kation monoatom seperti Na+ atau Ca2+ , dan anion
monoatom seperti F- atau O2-.
Kimia kation umumnya disebut kimia koordinasi.
4. Istilah penting yang perlu ditetapkan dulu ialah ligan, yaitu
anion dan gugus lain yang terikat pada ion logam. Anion-anion
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Anion sederhana seperti O2-, F-, atau CN-
2. Anion okso diskret seperti NO3
-, atau SO4
2-.
3. Anion polimer okso seperti silikat, borat atau fosfat
terkondendasi.
4. Anion kompleks halide seperti TaF6 dan kompleks
anion yang mengandung anion.
5. Anion – anion yang Mengandung
Oksigen
(Ion OksidadanHidroksida)
Oksida adalah senyaw
a kimia yang
sedikitnya
mengandung sebuah
atom oksigen serta
sedikitnya sebuah
unsur lain. Oksida
terbentuk ketika
unsur-unsur
dioksidasi oleh
oksigen di udara.
Pembakaran
hidrokarbon
menghasilkan
dua oksida
utama karbon
, karbon
monoksida,
dan karbon
dioksida.
6. Oksida ion berfungsi sebagai anhidrida
basa. Jika tidak larut dalam air, oksida
tersebut biasanya larut dalam asam.
Misalnya :
MgO(s) + 2H+(aq) Mg2+(aq) + H2O(l) Oksida amfoter berlaku sebagai
basa terhadap asam kuat dan
sebagai asam terhadap basa
kuat.
7. Hidroksida adalah suatu ion poliatomik yang
terdiri dari oksigen dan hidrogen (OH−).
Ion ini bermuatan −1 dan merupakan salah satu
ion poliatomik yang paling sederhana.
Sebagian besar hidroksida tidak larut dalam air.
Suatu kelompok basa yang mengandung
hidroksida disebut basa hidroksida.
8. Basa ini akan terdisosiasi di
dalam air menjadi satu kation dan satu atau
lebih ion hidroksida sehingga
menjadikan larutan tersebut bersifat basa.
Proses ini membentuk alkali hidroksida, yang
dapat menjalani
reaksi netralisasi dengan asam.
Secara umum, reaksi asam-alkali dapat
disederhanakan menjadi:
OH−
(aq) + H+
aq) → H2O(cair)
dengan melepaskan ion spektator.
9. 5-3 Anion Okso Berinti Satu
• Anion okso diskret pada dasarnya di bentuk oleh unsur-unsur,
B C N
Si P S Cl
As Se Br
Te I
Dan Unsur-Unsur transisi,
V Cr Mn Fe
Mo Tc Ru
W Re Os
10. • Asam okso dari karbon
• ion karbonat dan ion bikarbonat, keduanya
terdapat dalam padatan ion krinstal dan dalam
larutan netral atau alkali. Terdapat banyak
karbonat alami, beberapa di antaranya sangat
penting seperti misalnya batu kapur CaCO3.
11. • Anion okso dari
nitrogen, Nitrit NO2̄
umumnya terdapat
hanya sebagai anion
anion dalam NaNO2
atau KNO2. Ion tersebut
• Anion Okso dari fosfor,
anion jenis ini cukup
banyak namun anion P ͮ
yang berasal dari asam
berbasa tiga , asam
ortofosfat H3PO4 atau O =
P(OH)3 adalah yang
paling penting. Ortofosfat
mempunyai gugus PO4
tetrahedral.
12. • Anion Okso dari belerang, ion sulfat membentuk
banyak kompleks yang terkoordinasi kepada ion
logam melalui satu atom oksigen, dua atom
oksigen, atau berfungsi sebagai jembatan antara
dua atom logam.
• Anion Okso dari Halogen , Klorat,bromat dan
iodat ion XO3- yang pyramidal terutama sekali di
jumpai pada garam logam alkali. Iodat ion +4 dari
Ce, Zr, Hf, Th dan sebagainya dapat di endapkan
dari HNO3 6 M dan merupakan cara-cara
pemisahan unsure-unsur tersebut
13. • Anion okso logam transisi,
anion okso tetrahedral,
sebagai anion jarang di
gunakan. Yang paling di kenal
adalah permangCrO4 ²̄ , yaitu
ion – ion yang banyak di
gunakan bukan sebagai anion
melainkan sebagai
pengoksidasi.
14. 5-4 Anion Okso Berinti Banyak
• Silikat dan borat
• Silikat dibangun atas dasar penggunaan bersama atom-atom
oksigen dari satuan SiO4 tetrahedral. Begitupula borat di
bentuk dari satuan BO3 planar, atau kadang-kadang dari
satuan BO4 tetrahedral.
15. • Fosfat terpolimer dan Terkomdensasi
• Anion ortofosfat juga dapat dihubungkan
melalui jembatan oksigen. Anion polimer yang
terjadi di sebut metafosfat bila siklik atau
polifosfat bila linear.
• Fosfat polimer banyak dipakai sebagai
pelembut air, karena dapat membentuk
kompleks yang larut dengan kalsium dan
logam lain.
16. • Fosfat terkondensasi biasanya di buat
melalui dehidrasi ortofosfat pada
berbagai kondisi suhu (300-1200
derajat), juga melalui dehidrasi yang
sesuai dari spesies terhidrat.
• Polianion Logam Transisi
Anion okso dari V ͮ , Nbͮ , Ta ͮ , Mo
VI dan W VI membentuk sederet ion
isopoli dan heteropoli. Keduanya terbentuk
dengan menggunakan bersama atom
oksigen padan Oktahedra MO6, yaitu
dengan menggunkan bersama sudut-sudut
dan sisi-sisi, tetapi tidak pada bidang-bidang.
17. 5-5 Halida
Ionik
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah
salah satu atom halogen dan bagian lainnya adalah elemen lainnya
atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil
daripada atom halogen, untuk membentuk
senyawa fluorida, klorida,bromida, iodida, atau astatin.
18. • Kebanyakan halida logam dengan tingkat oksidasi +1,
+2, +3 lebih banyak bersifat ion.
• Fluorida dengan tingkat oksidasi tinggi seringkali
terhidrolisis oleh air, misalnya, 4RuF5 + 10H2O
3RuO2 + RuO4 + 20HF
• Reaksi ini sangat condong ke kanan, karena
kestabilan oksida yang tinggi dan disosiasi HF yang
kecil dalam larutan akua.
• Halida yang lebih rendah cenderung bersifat ion,
sedangkan halida yang lebih tinggi cenderung bersifat
kovalen.
19. • Kebanyakan halida ionik larut dalam air menghasilkan ion logam
terhidrasi dan ion halida. Namun unsur-unsur lantanida dan aktinida
dengan tingkat oksidasi +3 dan +4 membentuk fluorida yang tidak
larut dalam air.
• Halida yang lebih bersifat ion, urutan kelarutannya :
Iodida>bromida> Klorida> Fluorida
• Jika sifat kovalen lebih penting, urutannya akan terbalik.
• Faktor penentu tingkat kelarutan adalah energi kisi, yang akan naik
bila jari-jari ion turun.
20. 5-6 Anion Kompleks
• Anion-anion halogeno terbentuk oleh adanya interaksi dari
halida-halida dari logam dan non logam yang bertindak sebagai
asam lewis terhadap halida yang bertindak sebagai basa :
AlCl + Cl- = AlCl4
-
FeCl3 + Cl- = FeCl4-
BF3 +F- = BF4
-
PF5 + F- = PF6
-
Halida
21. Dalam membahas kestabilan ion-ion kompleks
dalam larutan, sangat penting untuk mengenali :
a. Kestabilan
Kompleks, tidak saja
termasuk kekuatan
ikatan dari M-X,
namun juga
kestabilan relatifnya
terhadap kestabilan
ikatan ion pelarut.
b. Secara umum,
urutan kompleks yang
akan terjadi, Mn +
(aq), MX(n-1) + (aq),
MX2
(n-2)+ (aq),...
MXx
(n-x)+ (aq) dimana
x adalah jumlah
koordinasi maksimum
dari ion logam.
22. 5-7 Pseudohalida
Pseudohalida adalah senyawaan yang mengandung dua atau lebih
atom yang mempunyai sifat mirip dengan halogen.
Contoh dari pseudohalida yaitu
sianida CN-, sianat OCN-,
thiosianat SCN-.
23. Ion-ion pseudohalida adalah ligan yang baik. Untuk sianat san thiosianat
kedua mempunyai dua kemungkinan pengikatan melalui N atau melalui O
atau S. Untuk sianidabagak berbeda dalam hal pembentukan kompleks
sianida yang dibatasi untuk logam transisi blok d dan Zn,Cd,Hg. Hal ini
menunjukkan bahwa ikatan penerima-π penting dalam ikatan CN- dengan
logam.
24. 5-8. Ion-ion Sulfida dan Hidrosulfida
Hanya alkali dan alkali tanah yang membentuk sulfida yang
mengandung ion S2-. Hanya sulfida inilah yang tidak larut dalam air.
Meskipun S2- tidak terhidrolisis sempurna seperti O2- namun pada
dasarnya hanya ion SH- yang ada dalam larutan aqua.
25. Sehubungan dengan rendahnya
tetapan disosiasi kedua dari H2S.
Ion S2- ada dalam larutan basa
kuat, namun tidak dapat dideteksi
dalam larutan yang kurang
kebasaannya dari 8M, NaOH
sehubungan dengan reaksi berikut
S2- + H2O SH- + OH-K=
1
Ion Polisulfida Sn
2- terbentuk
bila larutan alkali sulfida
dididihkan dengan sulfur.
Garamnya dapat dikristalkan.
Ion-ionnnya mengandung
rangkaian cincin atom-atom
sulfur seperti pada struktur S4
2- .