SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Kiralitas Molekul
Disusun Oleh:
Fedora Wikayana Putri
 Molekul kiral adalah molekul yang memiliki bayangan
cermin tidak superimposabel (tidak dapat
bertumpukan)
 Berasal dari kata yunani (kheir) yang berarti tangan
Defenisi Molekul Kiral
 Biasanya molekul kiral terjadi pada atom karbon yang mengikat
empat substituen yang berbeda sehingga bentuknya asimetris
tangan manusia sebagai
perumpamaan
 tangan manusia itu seperti
isomer: punya lima jari ada
jempolnya ada jari-jarinya
semua.
 Namun secara optik jika
tangan kanan dihadapkan ke
cermin akan menghasilkan
produk yg berbeda yaitu
tangan kiri..
 tangan kanan dan kiri memiliki
mekanisme aksi yang berbeda
Molekul kiral yang memiliki bayangan cermin satu sama
lain disebut enansiomer atau isomer optik
Sistem R/S adalah sistem tatanama untuk menjelaskan
enansiomer. berasal dari bahasa Latin:
R (Rectus) = kanan S (Sinister) = kiri
Penamaan Molekul Kiral
 Pusat kiral diberi label R atau S menurut sebuah
sistem dimana Substituen yang menempel pada pusat
kiral diberi prioritas berdasarkan nomor atom. Sesuai
dengan asas prioritas CIP (Chan-Ingold-Prelog),
nomor 1 adalah dengan nomor atom paling tinggi,
sedangkan nomor 4 adalah dengan nomor atom
paling rendah
Penamaan Molekul Kiral
Pada gambar dibawah, yang diurutkan hanya nomor 1,2
dan 3, sedangkan nomor 4 adalah pusat orientasi / pusat
kiral. Jika arah urutan searah dengan arah jarum jam
maka diberi label R, sika berlawanan maka diberi label S
Penamaan Molekul Kiral
Sifat-sifat kimia dari molekul kiral
berbeda dengan sifat bayangan
cerminnya.
R-enansiomer obat belum tentu
berperilaku dengan cara yang
sama seperti S-enansiomer dari
obat yang sama
Sifat Kimia
 Kebanyakan senyawa kiral memiliki kemampuan
biologis aktif.
 Saat ini hampir 60% obat-obatan modern
menggunakannya sebagai bahan baku aktif
 Sekitar 50% dari obat yang dipasarkan adalah kiral
Molekul Kiral pada Sediaan Farmasi
 Contoh beberapa obat resemat, molekul kiral yang
digunakan dalam praktek psikiatri
Molekul Kiral pada Sediaan Farmasi
 Obat ini dipasarkan di
Eropa sekira tahun 1959-
1962 sebagai obat
penenang. Obat ini
memiliki dua enantiomer,
di mana enantiomer yang
berguna sebagai obat
penenang adalah (R)-
Thalidomide
Thalidomide
 Tetapi ibu hamil yang
mengonsumsi
enantiomernya yaitu (S)-
Thalidomide justru
mengalami masalah
dengan pertumbuhan
anggota tubuh janinnya.
 Ibuprofen adalah sejenis
obat yang tergolong
dalam kelompok
antiperadangan non-
steroid dan digunakan
untuk mengurangi rasa
nyeri akibat artritis
 Hanya S-ibuprofen saja
yang digunakan sebagai
penahan nyeri
Ibuprofen
asam 2-(4-isobutil-fenil)-propionat.
 Epinefrin resemik merupakan campuran 1:1
R-isomer dan S-isomer epinefrin. Mekanisme
aksi epinefrin adalah pada reseptor a
adrenergik; terbukti menyebabkan
vasokonstriksi dan mengurangi udem.
 Aktivitas biologi dari dextro(+) enansiomer
adrenergic agonists (epinefrin) diperkirakan
lebih rendah dibandingkan dengan levo(—)
enantiomernya.
 Aktivitas R-enansiomer lebih rendah dari S-
enansiomer epinephrine
Epinephrine
gugus hidroksil (-OH) pada S-Enansiomer lebih berada pada posisi yang lebih serasi
dengan reseptor daripada R-enansiomer. Sehingga S-enansiomer memiliki anfinitas
(energi ikatan) lebih tinggi.
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1

More Related Content

What's hot

Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonHusin Hamzah
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Indra Lasmana
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Turunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-pptTurunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-ppttharathamrin
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)muhlisun_azim
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalTrisna Firmansyah
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetriRani Ye
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanAhmad Dzikrullah
 

What's hot (20)

Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan keton
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Alkilhalida
AlkilhalidaAlkilhalida
Alkilhalida
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Turunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-pptTurunan asam-karboksilat-ppt
Turunan asam-karboksilat-ppt
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
nitrimetri
nitrimetrinitrimetri
nitrimetri
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1

  • 2.  Molekul kiral adalah molekul yang memiliki bayangan cermin tidak superimposabel (tidak dapat bertumpukan)  Berasal dari kata yunani (kheir) yang berarti tangan Defenisi Molekul Kiral
  • 3.  Biasanya molekul kiral terjadi pada atom karbon yang mengikat empat substituen yang berbeda sehingga bentuknya asimetris
  • 4. tangan manusia sebagai perumpamaan  tangan manusia itu seperti isomer: punya lima jari ada jempolnya ada jari-jarinya semua.  Namun secara optik jika tangan kanan dihadapkan ke cermin akan menghasilkan produk yg berbeda yaitu tangan kiri..  tangan kanan dan kiri memiliki mekanisme aksi yang berbeda
  • 5. Molekul kiral yang memiliki bayangan cermin satu sama lain disebut enansiomer atau isomer optik Sistem R/S adalah sistem tatanama untuk menjelaskan enansiomer. berasal dari bahasa Latin: R (Rectus) = kanan S (Sinister) = kiri Penamaan Molekul Kiral
  • 6.  Pusat kiral diberi label R atau S menurut sebuah sistem dimana Substituen yang menempel pada pusat kiral diberi prioritas berdasarkan nomor atom. Sesuai dengan asas prioritas CIP (Chan-Ingold-Prelog), nomor 1 adalah dengan nomor atom paling tinggi, sedangkan nomor 4 adalah dengan nomor atom paling rendah Penamaan Molekul Kiral
  • 7. Pada gambar dibawah, yang diurutkan hanya nomor 1,2 dan 3, sedangkan nomor 4 adalah pusat orientasi / pusat kiral. Jika arah urutan searah dengan arah jarum jam maka diberi label R, sika berlawanan maka diberi label S Penamaan Molekul Kiral
  • 8. Sifat-sifat kimia dari molekul kiral berbeda dengan sifat bayangan cerminnya. R-enansiomer obat belum tentu berperilaku dengan cara yang sama seperti S-enansiomer dari obat yang sama Sifat Kimia
  • 9.  Kebanyakan senyawa kiral memiliki kemampuan biologis aktif.  Saat ini hampir 60% obat-obatan modern menggunakannya sebagai bahan baku aktif  Sekitar 50% dari obat yang dipasarkan adalah kiral Molekul Kiral pada Sediaan Farmasi
  • 10.  Contoh beberapa obat resemat, molekul kiral yang digunakan dalam praktek psikiatri Molekul Kiral pada Sediaan Farmasi
  • 11.  Obat ini dipasarkan di Eropa sekira tahun 1959- 1962 sebagai obat penenang. Obat ini memiliki dua enantiomer, di mana enantiomer yang berguna sebagai obat penenang adalah (R)- Thalidomide Thalidomide  Tetapi ibu hamil yang mengonsumsi enantiomernya yaitu (S)- Thalidomide justru mengalami masalah dengan pertumbuhan anggota tubuh janinnya.
  • 12.  Ibuprofen adalah sejenis obat yang tergolong dalam kelompok antiperadangan non- steroid dan digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat artritis  Hanya S-ibuprofen saja yang digunakan sebagai penahan nyeri Ibuprofen asam 2-(4-isobutil-fenil)-propionat.
  • 13.  Epinefrin resemik merupakan campuran 1:1 R-isomer dan S-isomer epinefrin. Mekanisme aksi epinefrin adalah pada reseptor a adrenergik; terbukti menyebabkan vasokonstriksi dan mengurangi udem.  Aktivitas biologi dari dextro(+) enansiomer adrenergic agonists (epinefrin) diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan levo(—) enantiomernya.  Aktivitas R-enansiomer lebih rendah dari S- enansiomer epinephrine Epinephrine
  • 14. gugus hidroksil (-OH) pada S-Enansiomer lebih berada pada posisi yang lebih serasi dengan reseptor daripada R-enansiomer. Sehingga S-enansiomer memiliki anfinitas (energi ikatan) lebih tinggi.