SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
TUGAS MATA KULIAH :PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN :WATI RAHAYU, SE., ME.
Disusun oleh :
1. Rizky Maulana
Nim :2021.2.022
2. Jerry Agus Rahman
Nim :2021.2.202
Pengertian Kewarisan Islam
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata waris berarti
Orang yang berhak menerima harta pusaka dari orang yang
telah meninggal.
 Waris menurut hukum Islam adalah hukum yang mengatur
tentang peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang
yang meninggal serta akibatnya bagi para ahli warisnya.3 dan
juga berbagai aturan tentang perpidahan hak milik, hak milik
yang dimaksud adalah berupa harta, seorang yang telah
meninggal dunia kepada ahli warisnya.
Adapun beberapa istilah tentang waris
yaitu :
 Waris adalah orang yang termasuk ahli waris yang berhak menerima warisan. Ada ahli waris yang
sesungguhnya yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan tetapi tidak berhak menerima
warisan.
 Mawarrits, ialah orang yang diwarisi harta benda peninggalan. Yaitu orang yang meninggal baik itu
meninggal secara hakiki, secara taqdiry (perkiraan), atau melalui keputusan hakim. Seperti orang
yang hilang (al-mafqud), dan tidak tahu kabar beritanya setelah melalui pencaharian dan persaksian,
atau tenggang waktu tertentu hakim memutuskan bahwa ia dinyatakan meninggal dunia melalui
keputusan hakim.
 Al-Irts, ialah harta warisan yang siap dibagi kepada ahli waris sesudah diambil untuk keperluan
pemeliharaan zenazah (tajhiz al-janazah), pelunasan utang, serta pelaksanaan wasiat.
 Waratsah, ialah harta warisan yang telah diterima oleh ahli waris. Ini berbeda dengan harta pusaka
yang di beberapa daerah tertentu tidak bisa dibagi-bagi, karena menjadi milik kolektif semua ahli waris.
 Tirkah, ialah semua harta peninggalan orang yang meninggal dunia sebelum diambil untuk kepentingan
pemeliharaan zenazah, pelunasan utang, dan pelaksanaan wasiyat yang dilakukan oleh orang yang
meninggal ketika masih hidup.
Hukum Mempelajari dan Mengajarkan Fiqih
Mawaris
Agama Islam mengatur ketentuan pembagian warisan secara rinci dalam al-
Qur’an agar tidak terjadi Perselisihan antara sesama ahli waris. agama Islam
menghendaki dan meletakkan prinsip adil dan keadilan sebagai salah satu sendi
pembentukan dan pembinaan masyarakat dapat ditegakkan Ketentuan tersebut tidak
dapat berjalan dengan baik dan efektif, apabila tidak ditunjang oleh tenaga para ahli
yang memahami secara mendalam dan dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan
teresebut dengan baik.
Para ulama berpendapat mempelajari dan mengajarkan fiqih
mawaris adalah :
Wajib kifayah artinya suatu kewajiban yang apabila telah ada sebagian orang
yang mempelajarinya, maka dapat menggugurkan kewajiban semua orang. Akan tetapi
apabila tidak ada seorang pun yang mempelajarinya maka semua orang dalam
lingkungan itu akan menanggung dosa ini sejalan dengan perintah Rasulullah Saw, agar
ummatnya mempelajari dan mengajarkan ilmu waris, sebagaimana perintah untuk
mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an.
Asas-Asas Hukum Kewarisan Islam
1. Asas Ijbari
Asas Ijbari ialah pengalihan harta dari seseorang yang meninggal dunia kepada ahli
warisnya berlaku dengan sendirinya menurut ketetapan Allah. Tanpa digantungkan
kepada kehendak pewaris dan ahli warisnya dan asas ini dapat dilihat dari berbagai
segi yaitu:
1.Dari segi pewaris, mengandung arti bahwa sebelum meninggal ia tidak dapat
menolak peralihan harta tersebut.
2. Dari segi peralihan harta, mengandung arti bahwa harta orang yang meninggal itu
beralih dengan sendirinya, bukan dialihkan oleh siapa-siapa kecuali oleh Allah swt.
Oleh karena itulah kewarisan dalam Islam diartikan dengan peralihan harta, bukan
pengalihan harta karena pada peralihan berarti beralih dengan sendirinya sedangkan
pada kata pengalihan ialah usaha seseorang.
3. Dari segi jumlah harta yang beralih, dari segi jumlah dapat dilihat dari kata
“mafrudan” secara etimologis berarti telah ditentukan atau telah diperhitungkan
4. Dari segi penerima peralihan harta itu, yaitu bahwa penerima harta, dan mereka
yang berhak atas harta peninggalan itu sudah ditentukan secara pasti.
2. Asas Bilateral
Yang dimaksud dengan asas bilateral dalam
hukum kewarisan Islam adalah:
seseorang menerima hak kewarisan dari kedua
belah pihak kerabat, yaitu dari garis keturunan
perempuan maupun keturunan laki-laki.
3.Asas Individual
Yang dimaksud asas individual ini adalah:
setiap ahli waris (secara individu) berhak atas
bagian yang didapatkan tanpa terikat kepada ahli
waris lainya. Dengan demikian bagian yang
diperoleh oleh ahli waris secara individu berhak
mendapatkan semua harta yang telah menjadi
bagiannya
5. Asas Keadilan Berimbang
Yang dimaksud asas keadilan berimbang adalah :
keseimbangan antara antara hak dengan kewajiban dan
keseimbangan antara yang diperoleh dengan
kebutuhan dan kegunaan. Dengan perkataan lain dapat
dikemukakan bahwa faktor jenis kelamin tidak
menentukan dalam hak kewarisan
5. Kewarisan Akibat Kematian
Hukum waris Islam memandang bahwa terjadinya peralihan
harta hanya semata-mata karena adanya kematian. Dengan
perkataan lain harta seseorang tidak dapat beralih apabila
belum ada kematian. Apabila pewaris masih hidup maka
peralihan harta tidak dapat dilakukan dengan pewarisan.
Al-Qur’an
 An-Nisa ayat 11
 An-Nisa ayat 12
 An-Nisa ayat 176
Hadis
Diantaranya:
 dari Ibnu Abbas ra. Nabi
Muhammad Saw bersabda”
berikanlah harta pusaka
kepada orang- orang yang
berhak sesudah itu sisanya
untuk laki-laki yang lebih
utama.(Hr.Muslim)
 Dari Usamah bin Said ra.
Bahwasanya Nabi saw
bersabda: tidaklah berhak
seorang muslim mewarisi
orang kafir, dan tidak pula
orang kafir mewaisi ( Hr.
Bukhari dan Muslim)
 “ Serahkanlah bagian-bagian
kepada ahlinya, maka apa
yang lebih adalah bagi laki-
laki yang lebih dekat.(
Bukhari dan Muslim)
Ijma dan Ijtihad
 Para sahabat, tab‟in,
generasi pasca sahabat dan
tabi‟it tabi‟in dan
generasi pasca tabi‟in.
Telah berijma atau
bersepakat tentang
legalitas ilmu faraid dan
tidak ada yang dapat
menyalahinya. Imam-
imam mazhab yang
berperan dalam
pemecahan- pemecahan
masalah waris yang belum
dijelaskan dalam nash-
nash shorih
1. Hubungan Kekerabatan.
Hubungan kekerabatan atau biasa disebut hubungan nasab ditentukan oleh adanya hubungan
darah, dan adanya hubungan darah dapat diketahui pada saat adanya kelahiran, seorang ibu
mempunyai hubungan kerabat dengan anak yang dilahirkannya dan si anak mempunyai hubungan
kekerabatan dengan kedua orang tuanya.
2. Hubungan Perkawinan
Kaitan hubungan perkawinan dengan hukum kewarisan Islam, berarti hubungan perkawinan
yang sah menurut Islam. Apabila seorang suami meninggalkan harta warisan dan janda, maka istri
yang dinggalkan itu termasuk ahli warisnya demikian pula sebaliknya .
3. Al-Wala‟ (Memerdekakan Hamba Sahaya atau Budak)
Al-Wala‟ adalah hubungan kewarisan akibat seseorang memerdekakan hamba sahaya, atau
melelui perjanjian tolong menolong.
Sebab –Sebab Hilangnya Hak Kewarisan Dalam Islam
a. Perbudakan
Seorang yang berstatus sebagai budak tidaklah mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun dari saudaranya. Sebab segala
sesuatu yang dimiliki budak menjadi milik tuannya juga.
b. Perbedaan Agama
Adapun yang dimaksud perbedaan agama ialah keyakinan yang dianut antara ahli waris dan muaris (orang yang mewarisi)
ini menjadi penyebab hilangnya hak kewarisan sebagaimana ditegaskan dalam hadis Rasulullah dari Usama bin Zaid,
diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmizi dan Ibn Majah. Yang telah disebutkan bahwa seorang muslim tidak bisa
menerima warisan dari yang bukan muslim.
c. Pembunuhan
Pembunuhan menghalangi seseorang untuk mendapatkan warisan dari pewaris yang dibunuhnya. Ini berdasarkan hadis
Rosulullah dari Abu Hurairah yang di riwayatkan oleh Ibn Majah, bahwa seseorang yang membunuh pewarisannya tidak berhak
menerima warisan dari orang yang dibunuhnya. Dari hadis tersebut menegaskan bahwa pembunuhan menggugurkan hak
kewarisan.
d. Berlainan Negara
Yang dimaksud dengan negara dalam hal ini ialah ibarat suatu daerah yang ditempat tinggali oleh muarris dan ahli waris,
baik daerah itu berbentuk kesultanan, kerajaan, maupun republik
e. Murtad
Adapun yang dimaksud Murtad ialah orang yang keluar dari agama Islam, dan tidak dapat menerima harta pusaka dari
keluarganya yang muslim. Begitu pula sebaliknya
Rukun Dan Syarat Kewarisan
Ada tiga rukun warisan yang telah disepakati oleh para ulama,
tiga syarat tersebut adalah:
 Pewaris baik secara haqiqy, hukmy (misalnya dianggap telah
meninggal) maupun secara taqdiri.
 Adanya ahli waris, yaitu mereka yang berhak untuk menguasai
atau menerima harta penenggalan pewaris dikarenakan adanya
ikatan kekerabatan (nasab),atau ikatan pernikahan, atau
lainnya.
 Harta warisan, yaitu segala jenis benda atau kepemilikan yang
ditinggalankan pewaris baik berupa uang, tanah
Adapun syarat waris harus terpenuhi pada saat pembagian harta warisan. Rukun waris
dalam hukum kewarisan Islam, diketahui ada tiga macam, yaitu:
1. Muwaris,
yaitu orang yang diwarisi harta peninggalannya atau orang, yang mewariskan
hartanya. Syaratnya adalah muwaris benar-benar telah meninggal dunia. Kematian
seorang muwaris itu, menurut ulama dibedakan menjadi 3 macam:
a. Mati Haqiqy (mati sejati).
Mati haqiqy (mati sejati) adalah matinya muwaris yang diyakini tanpa membutuhkan
putusan hakim dikarenakan kematian tersebut disaksikan oleh orang banyak dengan
panca indera dan dapat dibuktikan dengan alat bukti yang jelas dan nyata.
b. Mati Hukmy ( mati menurut putusan hakim atau yuridis).
adalah suatu kematian yang dinyatakan atas dasar putusan hakim karena adanya
beberapa pertimbangan. Maka dengan putusan hakim secara yuridis muwaris dinyatakan
sudah meninggal meskipun terdapat kemungkinan muwaris masih hidup.
c. Mati Taqdiry (mati menurut dugaan)
adalah sebuah kematian (muwaris) berdasarkan dugaan yang sangat kuat, misalnya dugaan
seorang ibu hamil yang dipukul perutnya atau dipaksa minum racun. Ketika bayinya lahir
dalam keadaan mati, maka dengan dugaan kuat kematian itu diakibatkan oleh pemukulan
terhadap ibunya
2. Waris (ahli waris)
Yaitu orang yang dinyatakan mempunyai hubungan kekerabatan baik
hubungan darah(nasab), hubungan sebab semenda atau perkawinan, atau
karena memerdekakan hamba sahaya.Syaratnya adalah pada saat
meninggalnya muwaris, ahli waris diketahui benar-benar dalam keadaan
hidup.
3. Al –Mauruts
Adalah segala sesuatu harta benda yang menjadi warisan. Baik berupa
harta atau hak yang termasuk dalam kategori warisan.
Golongan Waris
Golongan ahli waris
Adapun ahli waris dari kalangan dari kalangan laki-laki ada sepuluh yaitu:
 Anak laki-laki
 Cucu laki-laki dari anak laki-laki
 Ayah
 Kakek dan terus ke atas
 Saudara laki-laki sekandung
 Saudara laki-laki dari ayah
 Paman
 Anak laki-laki
 suami
 Tuan laki-laki yang memerdekakan budak
7 ahli waris dari dari kalangan perempuan
a. Anak perempuan
b. Anak perempuan dari anak laki-laki
c. Ibu
d. Nenek
e. Saudara perempuan
f. Istri
g.Tuan wanita yang memerdekakan budak
5 ahli waris yang yang tak pernah gugur mendapatkan mendapatkan hak waris
a. Suami
b. Istri
c. Ibu
d. Ayah
e. Anak yang langsung dari pewaris
Kewarisan Menurut KHI
( Kompilasi Hukum Islam)
a. Ahli waris
Menurut pasal 172 KHI yang disebut ahli waris “ ahli waris dipandang beragama Islam apabila
diketahui dari Kartu identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkan bagi bayi yang
baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurut ayahnya atau lingkungannya.
b. Kelompok Ahli Waris
 Adapun mengenai kelompok ahli waris ditentukan pada Pasal 174 yaitu
 Kelompok-kelompok ahli waris terdiri dari:
 Menurut hubungan darah:
 golongan laki-laki terdiri dari: ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman dan kakek.
 Golongan perempuan terdiri dari : ibu, anak perempuan, saudara perempuan dari nenek.
c. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari : duda atau janda
Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya : anak, ayah, ibu, janda
atau duda.
d. Besarnya Bagian
Adapun mengenai besarnya bagian dalam Pasal 176 dijelaskan bahwa” Anak
perempuan bila hanya seorang ia mendapat separoh bagian, bila dua orang atau
lebih mereka bersama-sama mendapat dua pertiga bagian, dan apabila anak
perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki
adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan.
Selanjutnya pada Pasal 177 mengenai bagian yang didapat ayah” Ayah
mendapat sepertiga bagian bila pewaris tidak meninggalkan anak, bila ada anak,
ayah mendapat seperenam bagian.
Pada Pasal 178
a. Ibu mendapat seperenam bagian bila ada anak atau dua saudara atau lebih. Bila
tidak ada anak atau dua orang saudara atau lebih, maka ia mendapat sepertiga
bagian
b. Ibu mendapat sepertiga bagian dari sisa sesudah diambil oleh janda atau duda
bila bersamasama dengan ayah
Sekian dan terima kasih.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)
 
MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum AlaihMAhkum Fih dan Mahkum Alaih
MAhkum Fih dan Mahkum Alaih
 
Fikih Mahar
Fikih  MaharFikih  Mahar
Fikih Mahar
 
Sholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhabSholat 4 madzhab
Sholat 4 madzhab
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Kepribadian ulul albab dalam Al-Quran
Kepribadian ulul albab dalam Al-QuranKepribadian ulul albab dalam Al-Quran
Kepribadian ulul albab dalam Al-Quran
 
Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2
 
Fiqih - Hudud
Fiqih - HududFiqih - Hudud
Fiqih - Hudud
 
Tasyri' masa sahabat
Tasyri'  masa sahabatTasyri'  masa sahabat
Tasyri' masa sahabat
 
PPT Manthuq dan Mafhum
PPT Manthuq dan MafhumPPT Manthuq dan Mafhum
PPT Manthuq dan Mafhum
 
Tarikh tasyrik 3
Tarikh tasyrik 3Tarikh tasyrik 3
Tarikh tasyrik 3
 
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul FiqihKaidah-Kaidah Ushul Fiqih
Kaidah-Kaidah Ushul Fiqih
 
8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah8 qowaid fiqhiyah
8 qowaid fiqhiyah
 
Ushul Fiqh
Ushul FiqhUshul Fiqh
Ushul Fiqh
 
Kaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyahKaidah fiqhiyah
Kaidah fiqhiyah
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 

Similar to WARISAN ISLAM

hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxhukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxlatsardikbudgol1
 
Waris islam 3 prinsip, syarat dan rukun
Waris islam 3   prinsip, syarat dan rukunWaris islam 3   prinsip, syarat dan rukun
Waris islam 3 prinsip, syarat dan rukunSepiono
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxssuserc8b95b
 
Makalah mawaris
Makalah mawarisMakalah mawaris
Makalah mawarisWarna Net
 
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxKEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxMohammadSyaifudin2
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah diktum2015
 
Faraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeFaraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeezz_ally
 
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptx
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptxPowerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptx
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptxSitiMuzayyanah8
 
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISBUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISIkhsan Samba
 
Hukum waris islam 1 abdul ghofur anshori
Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshoriHukum waris islam 1   abdul ghofur anshori
Hukum waris islam 1 abdul ghofur anshorijonatanwardian
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannyaMuhammad Musta'in
 

Similar to WARISAN ISLAM (20)

Kewarisan islam
Kewarisan islamKewarisan islam
Kewarisan islam
 
Mawaris
MawarisMawaris
Mawaris
 
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxhukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
hukum waris xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 
Waris islam 3 prinsip, syarat dan rukun
Waris islam 3   prinsip, syarat dan rukunWaris islam 3   prinsip, syarat dan rukun
Waris islam 3 prinsip, syarat dan rukun
 
Fiqih mawaris
Fiqih mawarisFiqih mawaris
Fiqih mawaris
 
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptxBAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
BAB 3 Menerapkan dan Menerima Hukum Waris.pptx
 
Fiqh Mawaris
Fiqh MawarisFiqh Mawaris
Fiqh Mawaris
 
Makalah mawaris
Makalah mawarisMakalah mawaris
Makalah mawaris
 
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptxKEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
KEL 7-PPT AGAMA- Ilmu Faroid Pembagian Harta waris dan Ahli Waris.pptx
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
 
Ini hanya contoh saja
Ini hanya contoh sajaIni hanya contoh saja
Ini hanya contoh saja
 
Faraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeFaraidh tawazun complete
Faraidh tawazun complete
 
Materi Ke-1.pdf
Materi Ke-1.pdfMateri Ke-1.pdf
Materi Ke-1.pdf
 
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptx
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptxPowerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptx
Powerpoint bab warisan dalam hukum islam.pptx
 
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARISBUKU DARAS FIQH MAWARIS
BUKU DARAS FIQH MAWARIS
 
Hukum waris islam 1 abdul ghofur anshori
Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshoriHukum waris islam 1   abdul ghofur anshori
Hukum waris islam 1 abdul ghofur anshori
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya
 
Waris wasiat
Waris wasiatWaris wasiat
Waris wasiat
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

WARISAN ISLAM

  • 1. TUGAS MATA KULIAH :PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DOSEN :WATI RAHAYU, SE., ME. Disusun oleh : 1. Rizky Maulana Nim :2021.2.022 2. Jerry Agus Rahman Nim :2021.2.202
  • 2. Pengertian Kewarisan Islam  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata waris berarti Orang yang berhak menerima harta pusaka dari orang yang telah meninggal.  Waris menurut hukum Islam adalah hukum yang mengatur tentang peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang yang meninggal serta akibatnya bagi para ahli warisnya.3 dan juga berbagai aturan tentang perpidahan hak milik, hak milik yang dimaksud adalah berupa harta, seorang yang telah meninggal dunia kepada ahli warisnya.
  • 3. Adapun beberapa istilah tentang waris yaitu :  Waris adalah orang yang termasuk ahli waris yang berhak menerima warisan. Ada ahli waris yang sesungguhnya yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan tetapi tidak berhak menerima warisan.  Mawarrits, ialah orang yang diwarisi harta benda peninggalan. Yaitu orang yang meninggal baik itu meninggal secara hakiki, secara taqdiry (perkiraan), atau melalui keputusan hakim. Seperti orang yang hilang (al-mafqud), dan tidak tahu kabar beritanya setelah melalui pencaharian dan persaksian, atau tenggang waktu tertentu hakim memutuskan bahwa ia dinyatakan meninggal dunia melalui keputusan hakim.  Al-Irts, ialah harta warisan yang siap dibagi kepada ahli waris sesudah diambil untuk keperluan pemeliharaan zenazah (tajhiz al-janazah), pelunasan utang, serta pelaksanaan wasiat.  Waratsah, ialah harta warisan yang telah diterima oleh ahli waris. Ini berbeda dengan harta pusaka yang di beberapa daerah tertentu tidak bisa dibagi-bagi, karena menjadi milik kolektif semua ahli waris.  Tirkah, ialah semua harta peninggalan orang yang meninggal dunia sebelum diambil untuk kepentingan pemeliharaan zenazah, pelunasan utang, dan pelaksanaan wasiyat yang dilakukan oleh orang yang meninggal ketika masih hidup.
  • 4. Hukum Mempelajari dan Mengajarkan Fiqih Mawaris Agama Islam mengatur ketentuan pembagian warisan secara rinci dalam al- Qur’an agar tidak terjadi Perselisihan antara sesama ahli waris. agama Islam menghendaki dan meletakkan prinsip adil dan keadilan sebagai salah satu sendi pembentukan dan pembinaan masyarakat dapat ditegakkan Ketentuan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan efektif, apabila tidak ditunjang oleh tenaga para ahli yang memahami secara mendalam dan dapat melaksanakan ketentuan-ketentuan teresebut dengan baik. Para ulama berpendapat mempelajari dan mengajarkan fiqih mawaris adalah : Wajib kifayah artinya suatu kewajiban yang apabila telah ada sebagian orang yang mempelajarinya, maka dapat menggugurkan kewajiban semua orang. Akan tetapi apabila tidak ada seorang pun yang mempelajarinya maka semua orang dalam lingkungan itu akan menanggung dosa ini sejalan dengan perintah Rasulullah Saw, agar ummatnya mempelajari dan mengajarkan ilmu waris, sebagaimana perintah untuk mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an.
  • 5. Asas-Asas Hukum Kewarisan Islam 1. Asas Ijbari Asas Ijbari ialah pengalihan harta dari seseorang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya berlaku dengan sendirinya menurut ketetapan Allah. Tanpa digantungkan kepada kehendak pewaris dan ahli warisnya dan asas ini dapat dilihat dari berbagai segi yaitu: 1.Dari segi pewaris, mengandung arti bahwa sebelum meninggal ia tidak dapat menolak peralihan harta tersebut. 2. Dari segi peralihan harta, mengandung arti bahwa harta orang yang meninggal itu beralih dengan sendirinya, bukan dialihkan oleh siapa-siapa kecuali oleh Allah swt. Oleh karena itulah kewarisan dalam Islam diartikan dengan peralihan harta, bukan pengalihan harta karena pada peralihan berarti beralih dengan sendirinya sedangkan pada kata pengalihan ialah usaha seseorang. 3. Dari segi jumlah harta yang beralih, dari segi jumlah dapat dilihat dari kata “mafrudan” secara etimologis berarti telah ditentukan atau telah diperhitungkan 4. Dari segi penerima peralihan harta itu, yaitu bahwa penerima harta, dan mereka yang berhak atas harta peninggalan itu sudah ditentukan secara pasti.
  • 6. 2. Asas Bilateral Yang dimaksud dengan asas bilateral dalam hukum kewarisan Islam adalah: seseorang menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak kerabat, yaitu dari garis keturunan perempuan maupun keturunan laki-laki.
  • 7. 3.Asas Individual Yang dimaksud asas individual ini adalah: setiap ahli waris (secara individu) berhak atas bagian yang didapatkan tanpa terikat kepada ahli waris lainya. Dengan demikian bagian yang diperoleh oleh ahli waris secara individu berhak mendapatkan semua harta yang telah menjadi bagiannya
  • 8. 5. Asas Keadilan Berimbang Yang dimaksud asas keadilan berimbang adalah : keseimbangan antara antara hak dengan kewajiban dan keseimbangan antara yang diperoleh dengan kebutuhan dan kegunaan. Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa faktor jenis kelamin tidak menentukan dalam hak kewarisan
  • 9. 5. Kewarisan Akibat Kematian Hukum waris Islam memandang bahwa terjadinya peralihan harta hanya semata-mata karena adanya kematian. Dengan perkataan lain harta seseorang tidak dapat beralih apabila belum ada kematian. Apabila pewaris masih hidup maka peralihan harta tidak dapat dilakukan dengan pewarisan.
  • 10. Al-Qur’an  An-Nisa ayat 11  An-Nisa ayat 12  An-Nisa ayat 176 Hadis Diantaranya:  dari Ibnu Abbas ra. Nabi Muhammad Saw bersabda” berikanlah harta pusaka kepada orang- orang yang berhak sesudah itu sisanya untuk laki-laki yang lebih utama.(Hr.Muslim)  Dari Usamah bin Said ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda: tidaklah berhak seorang muslim mewarisi orang kafir, dan tidak pula orang kafir mewaisi ( Hr. Bukhari dan Muslim)  “ Serahkanlah bagian-bagian kepada ahlinya, maka apa yang lebih adalah bagi laki- laki yang lebih dekat.( Bukhari dan Muslim) Ijma dan Ijtihad  Para sahabat, tab‟in, generasi pasca sahabat dan tabi‟it tabi‟in dan generasi pasca tabi‟in. Telah berijma atau bersepakat tentang legalitas ilmu faraid dan tidak ada yang dapat menyalahinya. Imam- imam mazhab yang berperan dalam pemecahan- pemecahan masalah waris yang belum dijelaskan dalam nash- nash shorih
  • 11. 1. Hubungan Kekerabatan. Hubungan kekerabatan atau biasa disebut hubungan nasab ditentukan oleh adanya hubungan darah, dan adanya hubungan darah dapat diketahui pada saat adanya kelahiran, seorang ibu mempunyai hubungan kerabat dengan anak yang dilahirkannya dan si anak mempunyai hubungan kekerabatan dengan kedua orang tuanya. 2. Hubungan Perkawinan Kaitan hubungan perkawinan dengan hukum kewarisan Islam, berarti hubungan perkawinan yang sah menurut Islam. Apabila seorang suami meninggalkan harta warisan dan janda, maka istri yang dinggalkan itu termasuk ahli warisnya demikian pula sebaliknya . 3. Al-Wala‟ (Memerdekakan Hamba Sahaya atau Budak) Al-Wala‟ adalah hubungan kewarisan akibat seseorang memerdekakan hamba sahaya, atau melelui perjanjian tolong menolong.
  • 12. Sebab –Sebab Hilangnya Hak Kewarisan Dalam Islam a. Perbudakan Seorang yang berstatus sebagai budak tidaklah mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun dari saudaranya. Sebab segala sesuatu yang dimiliki budak menjadi milik tuannya juga. b. Perbedaan Agama Adapun yang dimaksud perbedaan agama ialah keyakinan yang dianut antara ahli waris dan muaris (orang yang mewarisi) ini menjadi penyebab hilangnya hak kewarisan sebagaimana ditegaskan dalam hadis Rasulullah dari Usama bin Zaid, diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmizi dan Ibn Majah. Yang telah disebutkan bahwa seorang muslim tidak bisa menerima warisan dari yang bukan muslim. c. Pembunuhan Pembunuhan menghalangi seseorang untuk mendapatkan warisan dari pewaris yang dibunuhnya. Ini berdasarkan hadis Rosulullah dari Abu Hurairah yang di riwayatkan oleh Ibn Majah, bahwa seseorang yang membunuh pewarisannya tidak berhak menerima warisan dari orang yang dibunuhnya. Dari hadis tersebut menegaskan bahwa pembunuhan menggugurkan hak kewarisan. d. Berlainan Negara Yang dimaksud dengan negara dalam hal ini ialah ibarat suatu daerah yang ditempat tinggali oleh muarris dan ahli waris, baik daerah itu berbentuk kesultanan, kerajaan, maupun republik e. Murtad Adapun yang dimaksud Murtad ialah orang yang keluar dari agama Islam, dan tidak dapat menerima harta pusaka dari keluarganya yang muslim. Begitu pula sebaliknya
  • 13. Rukun Dan Syarat Kewarisan Ada tiga rukun warisan yang telah disepakati oleh para ulama, tiga syarat tersebut adalah:  Pewaris baik secara haqiqy, hukmy (misalnya dianggap telah meninggal) maupun secara taqdiri.  Adanya ahli waris, yaitu mereka yang berhak untuk menguasai atau menerima harta penenggalan pewaris dikarenakan adanya ikatan kekerabatan (nasab),atau ikatan pernikahan, atau lainnya.  Harta warisan, yaitu segala jenis benda atau kepemilikan yang ditinggalankan pewaris baik berupa uang, tanah
  • 14. Adapun syarat waris harus terpenuhi pada saat pembagian harta warisan. Rukun waris dalam hukum kewarisan Islam, diketahui ada tiga macam, yaitu: 1. Muwaris, yaitu orang yang diwarisi harta peninggalannya atau orang, yang mewariskan hartanya. Syaratnya adalah muwaris benar-benar telah meninggal dunia. Kematian seorang muwaris itu, menurut ulama dibedakan menjadi 3 macam: a. Mati Haqiqy (mati sejati). Mati haqiqy (mati sejati) adalah matinya muwaris yang diyakini tanpa membutuhkan putusan hakim dikarenakan kematian tersebut disaksikan oleh orang banyak dengan panca indera dan dapat dibuktikan dengan alat bukti yang jelas dan nyata. b. Mati Hukmy ( mati menurut putusan hakim atau yuridis). adalah suatu kematian yang dinyatakan atas dasar putusan hakim karena adanya beberapa pertimbangan. Maka dengan putusan hakim secara yuridis muwaris dinyatakan sudah meninggal meskipun terdapat kemungkinan muwaris masih hidup. c. Mati Taqdiry (mati menurut dugaan) adalah sebuah kematian (muwaris) berdasarkan dugaan yang sangat kuat, misalnya dugaan seorang ibu hamil yang dipukul perutnya atau dipaksa minum racun. Ketika bayinya lahir dalam keadaan mati, maka dengan dugaan kuat kematian itu diakibatkan oleh pemukulan terhadap ibunya
  • 15. 2. Waris (ahli waris) Yaitu orang yang dinyatakan mempunyai hubungan kekerabatan baik hubungan darah(nasab), hubungan sebab semenda atau perkawinan, atau karena memerdekakan hamba sahaya.Syaratnya adalah pada saat meninggalnya muwaris, ahli waris diketahui benar-benar dalam keadaan hidup. 3. Al –Mauruts Adalah segala sesuatu harta benda yang menjadi warisan. Baik berupa harta atau hak yang termasuk dalam kategori warisan.
  • 16. Golongan Waris Golongan ahli waris Adapun ahli waris dari kalangan dari kalangan laki-laki ada sepuluh yaitu:  Anak laki-laki  Cucu laki-laki dari anak laki-laki  Ayah  Kakek dan terus ke atas  Saudara laki-laki sekandung  Saudara laki-laki dari ayah  Paman  Anak laki-laki  suami  Tuan laki-laki yang memerdekakan budak
  • 17. 7 ahli waris dari dari kalangan perempuan a. Anak perempuan b. Anak perempuan dari anak laki-laki c. Ibu d. Nenek e. Saudara perempuan f. Istri g.Tuan wanita yang memerdekakan budak 5 ahli waris yang yang tak pernah gugur mendapatkan mendapatkan hak waris a. Suami b. Istri c. Ibu d. Ayah e. Anak yang langsung dari pewaris
  • 18. Kewarisan Menurut KHI ( Kompilasi Hukum Islam) a. Ahli waris Menurut pasal 172 KHI yang disebut ahli waris “ ahli waris dipandang beragama Islam apabila diketahui dari Kartu identitas atau pengakuan atau amalan atau kesaksian, sedangkan bagi bayi yang baru lahir atau anak yang belum dewasa, beragama menurut ayahnya atau lingkungannya. b. Kelompok Ahli Waris  Adapun mengenai kelompok ahli waris ditentukan pada Pasal 174 yaitu  Kelompok-kelompok ahli waris terdiri dari:  Menurut hubungan darah:  golongan laki-laki terdiri dari: ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman dan kakek.  Golongan perempuan terdiri dari : ibu, anak perempuan, saudara perempuan dari nenek. c. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari : duda atau janda Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya : anak, ayah, ibu, janda atau duda.
  • 19. d. Besarnya Bagian Adapun mengenai besarnya bagian dalam Pasal 176 dijelaskan bahwa” Anak perempuan bila hanya seorang ia mendapat separoh bagian, bila dua orang atau lebih mereka bersama-sama mendapat dua pertiga bagian, dan apabila anak perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan. Selanjutnya pada Pasal 177 mengenai bagian yang didapat ayah” Ayah mendapat sepertiga bagian bila pewaris tidak meninggalkan anak, bila ada anak, ayah mendapat seperenam bagian. Pada Pasal 178 a. Ibu mendapat seperenam bagian bila ada anak atau dua saudara atau lebih. Bila tidak ada anak atau dua orang saudara atau lebih, maka ia mendapat sepertiga bagian b. Ibu mendapat sepertiga bagian dari sisa sesudah diambil oleh janda atau duda bila bersamasama dengan ayah