SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Sholat 4
Madzhab
Doddy Al Jambary 0816 884 844
2ABED4A6 jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
www.cordova-travel.com
Madzhab ?
Mazhab (bahasa Arab: ‫ ,مذهب‬madzhab) berarti jalan yang dilalui
dan dilewati, Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang
dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah
melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang
menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas
batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsipprinsip dan kaidah-kaidah.
Maroji: Al Madkhal Ila Dirasatil Madarisi Wal Madzahibil Fiqhiyyah,
oleh DR. Umar Sulaiman Al Asyqar
Ahlus Sunnah - Sunni
•

Ahlus-Sunnah wal Jama'ah, Ada empat mazhab
yang paling banyak diikuti. Empat mazhab yang
mereka miliki valid untuk diikuti, perbedaan yang
ada pada setiap mazhab tidak bersifat
fundamental. Sedangkan untuk Sunni dari
kalangan Salafiyah (bermanhaj Salaf),
menggunakan semua mahzab dengan dalil yang
kuat sebagai pedoman dalam menjalani ritual
keagamaan dan lain-lainnya.
4 Madzhab
•

Abu Hanifah - Imam Hanafi

•

Imam Malik - Maliki

•

Imam Syafi’i

•

Imam Ahmad - Hambali
Abu Hanifah - Imam Hanafi

Imam Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit. Kewajiban
mengambil hadits sebagai dalil dan meninggalakan
pendapat-pendapat yang bertentangan dengannya.

a. Bila suatu hadits itu benar maka itulah mazhabku
b. Tidak dibolehkan bagi seseorang untuk mengambil
pendapat kami bila tidak mengetahui darimana kami
mengambilnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan
”Haram bagi orang yang tidak mengetahui dalilku
berfatwa dengan pendapat saya”
c. Apabila aku mengemukakan suatu pendapat yang
bertentangan dengan kitab Alloh dan khabar dari
Rasulullah SAW, hendaknya kalian meninggalkan
pendapatku.
•

Kata Mereka…
Abdullah ibnul Mubarok berkata, “Kalaulah Allah

subhanahu wa ta’ala tidak menolong saya melalui Abu
Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri maka saya hanya akan
seperti orang biasa”.
•

Kepada Sufyan Ats-Tsauri, ‘Wahai Abu Abdillah, orang
yang paling jauh dari perbuatan ghibah adalah Abu
Hanifah, saya tidak pernah mendengar beliau berbuat
ghibah meskipun kepada musuhnya’ kemudian beliau
menimpali ‘Demi Allah, dia adalah orang yang paling
berakal, dia tidak menghilangkan kebaikannya dengan
perbuatan ghibah’.”

•

Imam Syafii berkata, “Barangsiapa ingin mutabahir
(memiliki ilmu seluas lautan) dalam masalah fiqih
hendaklah dia belajar kepada Abu Hanifah”
Imam Malik - Maliki
•

Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu
`Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani, (‫مالك‬
‫ ,)بن أنس‬lahir di (Madinah pada tahun 714 (93
H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia
adalah pakar ilmu fikih dan hadits
Statement Imam Malik
•

a. Sesungguhnya aku adalah manusia yang
terkadang salah dan terkadang benar, maka
lihatlah pendapatku. Apabila sesuai dengan AlQur’an dan sunnah maka ambillah. Setiap yang
tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah,
tinggalkan.

•

b. Setiap perkataan orang boleh dipakai atau
ditinggalkan kecuali perkataan Nabi SAW.
Imam Syafi’i
•

Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī atau Muhammad bin
Idris asy-Syafi`i (‫)محمد بن إدريس الشافعي‬

•

(Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H / 767M - Fusthat, Mesir 204H /
819M) Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia
termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib,
saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.

•

Saat usia 20 tahun, ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar
saat itu, Imam Malik. 2 tahun kemudian, ke Irak, untuk berguru
pada murid-murid Imam Hanafi di sana.

•

Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i.
Yang pertama namanya Qaulun Qadim (Awal) dan Qaulun Jadid
(Baru).
Kitab Al Umm
•

”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah
perkataanku di belakang tembok,”

•

“Kebaikan ada pada lima hal: kekayaan jiwa, menahan dari menyakiti orang lain,
mencari rizki halal, taqwa dan tsiqqah kepada Allah. Ridha manusia adalah tujuan
yang tidak mungkin dicapai, tidak ada jalan untuk selamat dari (omongan)
manusia, wajib bagimu untuk konsisten dengan hal-hal yang bermanfaat bagimu”.

•

"Ikutilah Ahli Hadits oleh kalian, karena mereka orang yang paling banyak
benarnya.”

•

“Semua perkataanku yang menyelisihi hadits yang shahih maka ambillah hadits
yang shahih dan janganlah taqlid kepadaku.”

•

“Semua hadits yang shahih dari Nabi shalallahu a’laihi wassalam maka itu adalah
pendapatku meski kalian tidak mendengarnya dariku.”

•

“Jika kalian dapati dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi Sunnah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam maka ucapkanlah sunnah Rasulullah dan tinggalkan
ucapanku.”
Ahmad bin Hanbal Hambali
•

Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH)
[1] (Arab ‫ ) أحمد بن حنبل‬adalah seorang ahli
hadits dan teologi Islam. Ia lahir di Marw (saat ini
bernama Mary di Turkmenistan, utara
Afganistan dan utara Iran) di kota Baghdad, Irak.
Kunyahnya Abu Abdillah lengkapnya: Ahmad bin
Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al
Marwazi Al Baghdadi/ Ahmad bin Muhammad
bin Hanbal dikenal juga sebagai Imam Hambali.
Apa katanya….?
a. Janganlah bertaklid kepadaku, Malik, Syafi’i, Auza’i dan tidak pula
Tsuri, ambillah dari apa yang mere
ka ambil. (Dalam sebuah riwayat dikatakan : Janganlah bertaklid dalam
masalah agama kepada para Imam, ikutilah apa yang dapat dari
Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sedangkan dari tabi’in boleh
memilihnya (menolak atau menerima).
b. Al-Auza’i berpendapat, Malik berpendapat, dan Abu Hanifah
berpendapat. Menurutku semuanya adalah ra’yu, sedangkan yang
dapat dijadikan hujjah dalam masalah-masalah agama adalah atsar
(hadits).
c. Barangsiapa menolak hadits Rasulullah SAW maka ia berada di tepi
kehancuran.
Intinya….
•

Semua Ulama Mujtahid Mutlak menyampaikan
bahwa:

•

Jika ada pendapat yang berbeda dengan Al
Qur’an dan Sunnah yang shohih, tinggalkan
pendapat mereka.

•

QS 4:59
Penganut Madzhab Dunia
Shalat
•

Niat : semua ulama mazhab sepakat bahwa
mengungkapkan niat dengan kata-kata tidaklah diminta.
(Mughniyah; 2001)

•

Ibnu Qayyim berpendapat dalam bukunya Zadul Ma’ad,
sebagaimana yang dijelaskan dalam jilid pertama dari
buku Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah, sebagai berikut :
Nabi Muhammad saw bila menegakkan shalat, beliau
langsung mengucapkan “Allahu akbar” dan beliau tidak
mengucapkan apa-apa sebelumnya, dan tidak melafalkan
niat sama sekali. (Mughniyah; 2001)
Takbiratul Ihram
•

“Kunci shalat adalah bersuci, dan yang mengharamkannya (dari
perbuatan sesuatu selain perbuatan-perbuatan shalat) adalah takbir,
dan penghalalnya adalah salam.”

•

Maliki dan Hambali : kalimat takbiratul ihram adalah “Allah Akbar”
(Allah Maha Besar) tidak boleh menggunakan kata-kata lainnya.

•

Syafi’i : boleh mengganti “Allahu Akbar” dengan ”Allahu Al-Akbar”,
ditambah dengan alif dan lam pada kata “Akbar”.

•

Hanafi : boleh dengan kata-kata lain yang sesuai atau sama artinya
dengan kata-kata tersebut, seperti “Allah Al-A’dzam” dan “Allahu AlAjall” (Allah Yang Maha Agung dan Allah Yang Maha Mulia).
(Mughniyah; 2001)
Khilaf Ulama
•

Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bahwa mengucapkannya dalam
bahasa Arab adalah wajib, walaupun orang yang shalat itu adalah
orang ajam (bukan orang Arab).

•

Hanafi : Sah mengucapkannya dengan bahasa apa saja, walau yang
bersangkutan bisa bahasa Arab.

•

Semua ulama mazhab sepakat : syarat takbiratul ihram adalah semua
yang disyaratkan dalam shalat. Kalau bisa melakukannya dengan
berdiri; dan dalam mengucapkan kata “Allahu Akbar” itu harus
didengar sendiri, baik terdengar secara keras oleh dirinya, atau
dengan perkiraan jika ia tuli.
Qiyam : Berdiri
•

Semua ulama mazhab sepakat bahwa berdiri dalam
shalat fardhu itu wajib sejak mulai dari takbiratul ihram
sampai ruku’, harus tegap, bila tidak mampu ia boleh
shalat dengan duduk. Bila tidak mampu duduk, ia boleh
shalat dengan miring pada bagian kanan, seperti letak
orang yang meninggal di liang lahat, menghadapi kiblat
di hadapan badannya, menurut kesepakatan semua
ulama mazhab selain Hanafi. Hanafi berpendapat :
siapa yang tidak bisa duduk, ia boleh shalat terlentang
dan menghadap kiblat dengan dua kakinya sehingga
isyaratnya dalam ruku’ dan sujud tetap menghadap
kiblat.
•

Dan bila tidak mampu miring ke kanan, maka menurut Syafi’i dan
Hambali ia boleh shalat terlentang dan kepalanya menghadap ke
kiblat. Bila tidak mampu juga, ia harus mengisyaratkan dengan
kepalanya atau dengan kelopak matanya.

•

Hanafi : bila sampai pada tingkat ini tetapi tidak mampu, maka
gugurlah perintah shalat baginya, hanya ia harus melaksanakannya
(meng-qadha’-nya) bila telah sembuh dan hilang sesuatu yang
menghalanginya.

•

Maliki : bila sampai seperti ini, maka gugur perintah shalat
terhadapnya dan tidak diwajibkan meng-qadha’-nya.

•

Syafi’i dan Hambali : shalat itu tidaklah gugur dalam keadaan apa
pun. Maka bila tidak mampu mengisyaratkan dengan kelopak
matanya (kedipan mata), maka ia harus shalat dengan hatinya dan
menggerakkan lisannya dengan dzikir dan membacanya. Bila juga
tidak mampu untuk menggerakkan lisannya, maka ia harus
menggambarkan tentang melakukan shalat di dalam hatinya
selama akalnya masih berfungsi.
Bacaan - Hanafi

•

Hanafi : membaca Al-Fatihah dalam shalat fardhu tidak diharuskan, dan
membaca bacaan apa saja dari Al-Quran itu boleh, berdasarkan AlQuran surat Muzammil ayat 20 :”Bacalah apa yang mudah bagimu dari
Al-Quran,” (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 122, dan Mizanul
Sya’rani, dalam bab shifatus shalah).

•

Boleh meninggalkan basmalah, karena ia tidak termasuk bagian dari
surat. Dan tidak disunnahkan membacanya dengan keras atau pelan.
Orang yang shalat sendiri ia boleh memilih apakah mau didengar sendiri
(membaca dengan perlahan) atau mau didengar oleh orang lain
(membaca dengan keras), dan bila suka membaca dengan sembunyisembunyi, bacalah dengannya. Dalam shalat itu tidak ada qunut kecuali
pada shalat witir. Sedangkan menyilangkan dua tangan adalah sunnah
bukan wajib. Bagi lelaki adalah lebih utama bila meletakkan telapak
tangannya yang kanan di atas belakang telapak tangan yang kiri di
bawah pusarnya, sedangkan bagi wanita yang lebih utama adalah
meletakkan dua tangannya di atas dadanya.
Bacaan - Maliki
•

Membaca Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak
ada bedanya, baik pada rakaat-rakaat pertama maupun
pada rakaat-rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu
maupun shalat sunnah, sebagaimana pendapat Syafi’i,
dan disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah AlFatihah pada dua rakaat yang pertama. Basmalah bukan
termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk
ditinggalkan. Disunnahkan menyaringkan bacaan pad
shalat subuh dan dua rakaat pertama pada shalat
maghrib dan isya’, serta qunut pada shalat subuh saja.
Sedangkan menyilangkan kedua tangan adalah boleh,
tetapi disunnahkan untuk mengulurkan dua tangan pada
shalat fardhu.
•

Bacaan - Syafi’i

Membaca Al-Fatihah adalah wajib pada setiap rakaat tidak ada
bedanya, baik pada dua rakaat pertama maupun pada dua rakaat
terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah.
Basmalah itu merupakan bagian dari surat, yang tidak boleh
ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Dan harus dibaca dengan
suara keras pada shalat subuh, dan dua rakaat pertama pada
shalat maghrib dan isya’, selain rakaat tersebut harus dibaca
dengan pelan. Pad shlat subuh disunnahkan membaca qunut
setelah mengangkat kepalanya dari ruku’ pad rakaat kedua
sebagaimana juga disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah
membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang pertama saja.
Sedangkan menyilangkan dua tangan bukanlah wajib, hanya
disunnahkan bagi lelaki dan wanita. Dan yang paling utama
adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan di belakang
telapak tangannya yang kiri di bawah dadanya tapi di atas pusar
dan agak miring ke kiri. (Mughniyah; 2001)
Bacaan - Hambali

•

Wajib membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat, dan
sesudahnya disunnahkan membaca surat Al-Quran pada
dua rakaat yang pertama. Dan pada shalat subuh, serta
dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’
disunnahkan membacanya dengan nyaring. Basmalah
merupakan bagian dari surat, tetapi cara membacanya
harus pelan-pelan dan tidak boleh dengan keras. Qunut
hanya pada shalat witir bukan pada shalat-shalat lainnya.
Sedangkan menyilangkan dua tangan disunahkan bagi
lelaki dan wanita, hanya yang paling utama adalah
meletakkan telapak tangannya yang kanan pada
belakang telapak tangannya yang kiri, dan meletakkan di
bawah pusar.
Lafadz Aamiin
•

Empat mazhab menyatakan bahwa membaca
amin adalah sunnah, berdasarkan hadits Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda :
(Mughniyah; 2001)

•

”kalau ingin mengucapkan Ghairil maghdzubi
’alaihim waladzdzaallin, maka kalian harus
mengucapkan amin.”
Ruku
•

Semua ulama mazhab sepakat bahwa ruku’
adalah wajib di dalam shalat. Namun mereka
berbeda pendapat tentang wajib atau tidaknya
ber-thuma’ninah di dalam ruku’, yakni ketika
ruku’ semua anggota badan harus diam, tidak
bergerak.
Bacaan Ruku
•

Hanafi : yang diwajibkan hanya semata-mata membungkukkan badan dengan lurus, dan tidak
wajib thuma’ninah. Mazhab-mazhab yang lain : wajib membungkuk sampai dua telapak tangan
orang yang shalat itu berada pada dua lututnya dan juga diwajibkan ber-thuma’ninah dan diam
(tidak bergerak) ketika ruku’. (Mughniyah; 2001)

•

Syafi’i, Hanafi, dan Maliki : tidak wajib berdzikir ketika shalat, hanya disunnahkan saja
mengucapkan : (Mughniyah; 2001)

•

Subhaana rabbiyal ’adziim

•

”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”

•

Hambali : membaca tasbih ketika ruku’ adalah wajib. (Mughniyah; 2001)Kalimatnya menurut
Hambali :

•

Subhaana rabbiyal ’adziim

•

”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”
I’tidal
•

Hanafi : tidak wajib mengangkat kepala dari ruku’ yakni i’tidal (dalam
keadaan berdiri). (Mughniyah; 2001) Dibolehkan untuk langsung sujud,
namun hal itu makruh. Mazhab-mazhab yang lain : wajib mengangkat
kepalanya dan ber-i’tidal, serta disunnahkan membaca tasmi’, yaitu
mengucapkan :

•

Sami’allahuliman hamidah

•

”Allah mendengar orang yang memuji-Nya”

•

Sujud : semua ulama mazhab sepakat bahwa sujud itu wajib dilakukan dua
kali pada setipa rakaat. Mereka berbeda pendapat tentang batasnya.
(Mughniyah; 2001)

•

Maliki, Syafi’i, dan Hanafi : yang wajib (menempel) hanya dahi, sedangkan
yang lain-lainnya adalah sunnah.
Sujud
•

Hambali : yang diwajibkan itu semua anggota yang tujuh
(dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan ibu jari dua kaki)
secara sempurna. Bahkan Hambali menambahi hidung,
sehingga menjadi delapan. (Mughniyah; 2001)

•

Perbedaan juga terjadi pada tasbih dan thuma’ninah di
dalam sujud, sebagaimana dalam ruku’. Maka mazhab
yang mewajibkannya di dalam ruku’ juga mewajibkannya
di dalam sujud. Hanafi : tidak diwajibkan duduk di antara
dua sujud itu. Mazhab-mazhab yang lain : wajib duduk di
antara dua sujud
Tahiyat
•

Tahiyyat : tahiyyat di dalam shalat dibagi menjadi dua bagian
: pertama yaitu tahiyyat yang terjadi setelah dua rakaat
pertama dari shalat maghrib, isya’, dzuhur, dan ashar dan
tidak diakhiri dengan salam. Yang kedua adalah tahiyyat
yang diakhiri dengan salam, baik pada shalat yang dua
rakaat, tiga, atau empat rakaat

•

Hambali : tahiyyat pertama itu wajib. Mazhab-mazhab lain :
hanya sunnah.

•

Syafi’i, dan Hambali : tahiyyat terakhir adalah wajib. Maliki
dan Hanafi : hanya sunnah, bukan wajib.
Lafadz Tahiyat - Hanafi
•

Kalimat (lafadz) tahiyyat menurut Hanafi :
Attahiyatu lillahi washolawaatu waththoyyibaatu
wassalaamu ’alaika ayyuhannabiyyu
warahmatullahi wabarakaatuhAssalaamu’alainaa
wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa
ilaaha illallah Wa asyhadu anna muhammadan
’abduhu warosuuluh
Lafadz Tahiyat - Maliki
•

Attahiyyatu lillaahi azzaakiyaatu lillaahi
aththoyyibaatu ashsholawaatu lillah
Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu
warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wahdahu laa syariikalah Wa asyhadu
anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
Lafadz Tahiyat - Syafi’i
•

Attahiyyatul mubaarokaatush sholawaatuth
thoyyibaatu lillaah Assalaamu’alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu
warosuuluh
Lafadz Tahiyat - Hambali
•

Attahiyyatu lillahi washsholawaatu
waththoyyibaatu Assalaamu’alaika
ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh
Assalaamu’alainaa wa ’alaa
’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha
illallah wahdahu laa syariikalah Waasyhadu
anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
Allahumma sholli ’alaa muhammad
Salam
•

Syafi’i, Maliki, dan Hambali : mengucapkan salam
adalah wajib. Hanafi : tidak wajib. (Bidayatul Mujtahid,
Jilid I, halaman 126).

•

Menurut empat mazhab, kalimatnya sama yaitu :

•

Assalaamu’alaikum warahmatullaah

•

Hambali : wajib mengucapkan salam dua kali,
sedangakan yang lain hanya mencukupkan satu kali
saja yang wajib.
Bagaimana Sifat Sholat
Nabi?
•

Begitu banyak perbedaan yang ada pada bab shalat

•

Ilmu yang didapat oleh Ulama belum sepenuhnya,
karena kendala demografis dan teknologi Informasi,
kini tidak ada kendala untuk mencari data yang
lengkap.

•

www.shameela.net ada 30.000 kitab yang ditranskrip
digital

•

Next Modul - Sifat Sholat Nabi
Khotimah
Do your best, Be the best,
Allah will take care of the rest
Doddy Al Jambary 0818 884 844
2ABED4A6 jambary67@gmail.com
slideshare.net/Aljambary
www.cordova.co.id
َ ُ ْ َْ
‫س ب حا ن ك ال ل ه م و ب ح م د ك أ َ شْ ه د أ َ ن ل َ إل ه إ ِ ل ّ أ َ ن ت أ َ س ت غ فِ ر ك‬
َ ْ
َ ِ
ْ ُ َ
َ ِ ْ َ َِ ّ ُ ّ َ َ َ ُْ
َ َْ ُ ْ ُ َ
‫و أَ ت و ب إِل ي ك‬

More Related Content

What's hot

Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Amiruddin Ahmad
 
Praktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhPraktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhRosmat Rabu
 
RPP shalat sunnah
RPP shalat sunnahRPP shalat sunnah
RPP shalat sunnah2805khusna
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan Natijah
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan NatijahSirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan Natijah
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan NatijahAbuNailah
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimahMuhammad Jamhuri
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadiSaputraPanggabea1
 
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & Tanggungjawab
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & TanggungjawabMurabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & Tanggungjawab
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & TanggungjawabMohammad Mydin
 
10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhanasnin_syafiuddin
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2NimatusSholihah7
 
Soal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahSoal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahadifalsafi
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 
Ppt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpujiPpt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpujiputialfa95
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudMarhamah Saleh
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27lilissofiani
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinahkhairunfirda
 

What's hot (20)

Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
 
Amar nahi
Amar nahiAmar nahi
Amar nahi
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1
 
Praktikal Solat Subuh
Praktikal Solat SubuhPraktikal Solat Subuh
Praktikal Solat Subuh
 
RPP shalat sunnah
RPP shalat sunnahRPP shalat sunnah
RPP shalat sunnah
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan Natijah
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan NatijahSirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan Natijah
Sirah Nabawiyah 29: Dakwah Sirriyah, Pemuda dan Natijah
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
 
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & Tanggungjawab
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & TanggungjawabMurabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & Tanggungjawab
Murabbi qudwah Sifat2, Kemahiran & Tanggungjawab
 
10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan
 
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
Media Pembelajaran Bahasa Arab Madrasah Aliyah Kelas X Semester 2
 
Soal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnahSoal latihan bab sholat sunnah
Soal latihan bab sholat sunnah
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 
Ppt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpujiPpt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpuji
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
 
Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27Hadits arbain ke 27
Hadits arbain ke 27
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
 
Imam Bukhari
Imam BukhariImam Bukhari
Imam Bukhari
 

Similar to 4 Madzhab

sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.ppt
sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.pptsholat4madzhab-131214091054-phpapp01.ppt
sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.pptHidayatulMabrur1
 
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhab
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhabFatimah zahrah md fauadi ; mazhab
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhabDania Azmy
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusKira Distinct
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubatDoddy Elzha Al Jambary
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxJoni172593
 
Ijtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidIjtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidAhmad Sarwat
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiMarhamah Saleh
 
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdf
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdfI’TIKAF - MOCK TEACHING.pdf
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdfHaniJIBRILBinaris
 
Madzhab imam hambali
Madzhab imam hambaliMadzhab imam hambali
Madzhab imam hambaliFindha Ad
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabhusayn12
 
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat Ustadz
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat UstadzMateri Adab Sebelum Ilmu - Nasihat Ustadz
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat UstadzSyaddad T
 
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docx
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docxBagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docx
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docxKhoirulikhsanNurarif
 
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuAdab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuErwin Wahyu
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALNurul Husna
 

Similar to 4 Madzhab (20)

sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.ppt
sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.pptsholat4madzhab-131214091054-phpapp01.ppt
sholat4madzhab-131214091054-phpapp01.ppt
 
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhab
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhabFatimah zahrah md fauadi ; mazhab
Fatimah zahrah md fauadi ; mazhab
 
Gusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam SholatGusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam Sholat
 
Tutorial
TutorialTutorial
Tutorial
 
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudusMakalah ushul fiqh ii stain kudus
Makalah ushul fiqh ii stain kudus
 
jadi - 1. ASWAJA.pptx
jadi - 1. ASWAJA.pptxjadi - 1. ASWAJA.pptx
jadi - 1. ASWAJA.pptx
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
 
Presentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptx
 
Presentasi fiqih 2
Presentasi fiqih 2Presentasi fiqih 2
Presentasi fiqih 2
 
Ijtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahidIjtihad dan mujtahid
Ijtihad dan mujtahid
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
 
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdf
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdfI’TIKAF - MOCK TEACHING.pdf
I’TIKAF - MOCK TEACHING.pdf
 
Madzhab imam hambali
Madzhab imam hambaliMadzhab imam hambali
Madzhab imam hambali
 
Vindikasi terhadap ilmu kalam
Vindikasi terhadap ilmu kalamVindikasi terhadap ilmu kalam
Vindikasi terhadap ilmu kalam
 
Buku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhab
 
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat Ustadz
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat UstadzMateri Adab Sebelum Ilmu - Nasihat Ustadz
Materi Adab Sebelum Ilmu - Nasihat Ustadz
 
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docx
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docxBagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docx
Bagi_Makalah_biografi_4_Imam_Mazhab.docx
 
Mazhab fiqh
Mazhab fiqhMazhab fiqh
Mazhab fiqh
 
Adab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum IlmuAdab Sebelum Ilmu
Adab Sebelum Ilmu
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
 

More from Doddy Elzha Al Jambary (20)

Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0Tarhib Ramadhan 4.0
Tarhib Ramadhan 4.0
 
Life begin at 40
Life begin at 40Life begin at 40
Life begin at 40
 
Melebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah SeriesMelebur - Aqidah Series
Melebur - Aqidah Series
 
Qona'ah
Qona'ahQona'ah
Qona'ah
 
Bahaya kikir
Bahaya kikirBahaya kikir
Bahaya kikir
 
An 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim IdamanAn 19 Muslim Idaman
An 19 Muslim Idaman
 
Istiqomah
IstiqomahIstiqomah
Istiqomah
 
Prahara zina
Prahara zinaPrahara zina
Prahara zina
 
Back to life
Back to lifeBack to life
Back to life
 
Ke Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan CintaKe Surga dengan Cinta
Ke Surga dengan Cinta
 
Allah's Family
Allah's FamilyAllah's Family
Allah's Family
 
Istijmar & Istinja
Istijmar & IstinjaIstijmar & Istinja
Istijmar & Istinja
 
Buaian Dosa
Buaian DosaBuaian Dosa
Buaian Dosa
 
The power of pray
The power of prayThe power of pray
The power of pray
 
Optimalisasi Ramadhan
Optimalisasi RamadhanOptimalisasi Ramadhan
Optimalisasi Ramadhan
 
Mulia dengan musholla
Mulia dengan mushollaMulia dengan musholla
Mulia dengan musholla
 
Mengurai takdir
Mengurai takdirMengurai takdir
Mengurai takdir
 
International idol
International idolInternational idol
International idol
 
Ain, jangan main main
Ain, jangan main mainAin, jangan main main
Ain, jangan main main
 
Manasik Haji
Manasik HajiManasik Haji
Manasik Haji
 

4 Madzhab

  • 1. Sholat 4 Madzhab Doddy Al Jambary 0816 884 844 2ABED4A6 jambary67@gmail.com slideshare.net/Aljambary www.cordova-travel.com
  • 2. Madzhab ? Mazhab (bahasa Arab: ‫ ,مذهب‬madzhab) berarti jalan yang dilalui dan dilewati, Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsipprinsip dan kaidah-kaidah. Maroji: Al Madkhal Ila Dirasatil Madarisi Wal Madzahibil Fiqhiyyah, oleh DR. Umar Sulaiman Al Asyqar
  • 3. Ahlus Sunnah - Sunni • Ahlus-Sunnah wal Jama'ah, Ada empat mazhab yang paling banyak diikuti. Empat mazhab yang mereka miliki valid untuk diikuti, perbedaan yang ada pada setiap mazhab tidak bersifat fundamental. Sedangkan untuk Sunni dari kalangan Salafiyah (bermanhaj Salaf), menggunakan semua mahzab dengan dalil yang kuat sebagai pedoman dalam menjalani ritual keagamaan dan lain-lainnya.
  • 4. 4 Madzhab • Abu Hanifah - Imam Hanafi • Imam Malik - Maliki • Imam Syafi’i • Imam Ahmad - Hambali
  • 5. Abu Hanifah - Imam Hanafi Imam Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit. Kewajiban mengambil hadits sebagai dalil dan meninggalakan pendapat-pendapat yang bertentangan dengannya. a. Bila suatu hadits itu benar maka itulah mazhabku b. Tidak dibolehkan bagi seseorang untuk mengambil pendapat kami bila tidak mengetahui darimana kami mengambilnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan ”Haram bagi orang yang tidak mengetahui dalilku berfatwa dengan pendapat saya” c. Apabila aku mengemukakan suatu pendapat yang bertentangan dengan kitab Alloh dan khabar dari Rasulullah SAW, hendaknya kalian meninggalkan pendapatku.
  • 6. • Kata Mereka… Abdullah ibnul Mubarok berkata, “Kalaulah Allah subhanahu wa ta’ala tidak menolong saya melalui Abu Hanifah dan Sufyan Ats-Tsauri maka saya hanya akan seperti orang biasa”. • Kepada Sufyan Ats-Tsauri, ‘Wahai Abu Abdillah, orang yang paling jauh dari perbuatan ghibah adalah Abu Hanifah, saya tidak pernah mendengar beliau berbuat ghibah meskipun kepada musuhnya’ kemudian beliau menimpali ‘Demi Allah, dia adalah orang yang paling berakal, dia tidak menghilangkan kebaikannya dengan perbuatan ghibah’.” • Imam Syafii berkata, “Barangsiapa ingin mutabahir (memiliki ilmu seluas lautan) dalam masalah fiqih hendaklah dia belajar kepada Abu Hanifah”
  • 7. Imam Malik - Maliki • Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani, (‫مالك‬ ‫ ,)بن أنس‬lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits
  • 8. Statement Imam Malik • a. Sesungguhnya aku adalah manusia yang terkadang salah dan terkadang benar, maka lihatlah pendapatku. Apabila sesuai dengan AlQur’an dan sunnah maka ambillah. Setiap yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah, tinggalkan. • b. Setiap perkataan orang boleh dipakai atau ditinggalkan kecuali perkataan Nabi SAW.
  • 9. Imam Syafi’i • Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al-Shafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i (‫)محمد بن إدريس الشافعي‬ • (Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H / 767M - Fusthat, Mesir 204H / 819M) Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad. • Saat usia 20 tahun, ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. 2 tahun kemudian, ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana. • Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim (Awal) dan Qaulun Jadid (Baru).
  • 10. Kitab Al Umm • ”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok,” • “Kebaikan ada pada lima hal: kekayaan jiwa, menahan dari menyakiti orang lain, mencari rizki halal, taqwa dan tsiqqah kepada Allah. Ridha manusia adalah tujuan yang tidak mungkin dicapai, tidak ada jalan untuk selamat dari (omongan) manusia, wajib bagimu untuk konsisten dengan hal-hal yang bermanfaat bagimu”. • "Ikutilah Ahli Hadits oleh kalian, karena mereka orang yang paling banyak benarnya.” • “Semua perkataanku yang menyelisihi hadits yang shahih maka ambillah hadits yang shahih dan janganlah taqlid kepadaku.” • “Semua hadits yang shahih dari Nabi shalallahu a’laihi wassalam maka itu adalah pendapatku meski kalian tidak mendengarnya dariku.” • “Jika kalian dapati dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka ucapkanlah sunnah Rasulullah dan tinggalkan ucapanku.”
  • 11. Ahmad bin Hanbal Hambali • Ahmad bin Hanbal (781 - 855 M, 164 - 241 AH) [1] (Arab ‫ ) أحمد بن حنبل‬adalah seorang ahli hadits dan teologi Islam. Ia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan utara Iran) di kota Baghdad, Irak. Kunyahnya Abu Abdillah lengkapnya: Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi/ Ahmad bin Muhammad bin Hanbal dikenal juga sebagai Imam Hambali.
  • 12. Apa katanya….? a. Janganlah bertaklid kepadaku, Malik, Syafi’i, Auza’i dan tidak pula Tsuri, ambillah dari apa yang mere ka ambil. (Dalam sebuah riwayat dikatakan : Janganlah bertaklid dalam masalah agama kepada para Imam, ikutilah apa yang dapat dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sedangkan dari tabi’in boleh memilihnya (menolak atau menerima). b. Al-Auza’i berpendapat, Malik berpendapat, dan Abu Hanifah berpendapat. Menurutku semuanya adalah ra’yu, sedangkan yang dapat dijadikan hujjah dalam masalah-masalah agama adalah atsar (hadits). c. Barangsiapa menolak hadits Rasulullah SAW maka ia berada di tepi kehancuran.
  • 13. Intinya…. • Semua Ulama Mujtahid Mutlak menyampaikan bahwa: • Jika ada pendapat yang berbeda dengan Al Qur’an dan Sunnah yang shohih, tinggalkan pendapat mereka. • QS 4:59
  • 15. Shalat • Niat : semua ulama mazhab sepakat bahwa mengungkapkan niat dengan kata-kata tidaklah diminta. (Mughniyah; 2001) • Ibnu Qayyim berpendapat dalam bukunya Zadul Ma’ad, sebagaimana yang dijelaskan dalam jilid pertama dari buku Al-Mughni, karya Ibnu Qudamah, sebagai berikut : Nabi Muhammad saw bila menegakkan shalat, beliau langsung mengucapkan “Allahu akbar” dan beliau tidak mengucapkan apa-apa sebelumnya, dan tidak melafalkan niat sama sekali. (Mughniyah; 2001)
  • 16. Takbiratul Ihram • “Kunci shalat adalah bersuci, dan yang mengharamkannya (dari perbuatan sesuatu selain perbuatan-perbuatan shalat) adalah takbir, dan penghalalnya adalah salam.” • Maliki dan Hambali : kalimat takbiratul ihram adalah “Allah Akbar” (Allah Maha Besar) tidak boleh menggunakan kata-kata lainnya. • Syafi’i : boleh mengganti “Allahu Akbar” dengan ”Allahu Al-Akbar”, ditambah dengan alif dan lam pada kata “Akbar”. • Hanafi : boleh dengan kata-kata lain yang sesuai atau sama artinya dengan kata-kata tersebut, seperti “Allah Al-A’dzam” dan “Allahu AlAjall” (Allah Yang Maha Agung dan Allah Yang Maha Mulia). (Mughniyah; 2001)
  • 17. Khilaf Ulama • Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat bahwa mengucapkannya dalam bahasa Arab adalah wajib, walaupun orang yang shalat itu adalah orang ajam (bukan orang Arab). • Hanafi : Sah mengucapkannya dengan bahasa apa saja, walau yang bersangkutan bisa bahasa Arab. • Semua ulama mazhab sepakat : syarat takbiratul ihram adalah semua yang disyaratkan dalam shalat. Kalau bisa melakukannya dengan berdiri; dan dalam mengucapkan kata “Allahu Akbar” itu harus didengar sendiri, baik terdengar secara keras oleh dirinya, atau dengan perkiraan jika ia tuli.
  • 18. Qiyam : Berdiri • Semua ulama mazhab sepakat bahwa berdiri dalam shalat fardhu itu wajib sejak mulai dari takbiratul ihram sampai ruku’, harus tegap, bila tidak mampu ia boleh shalat dengan duduk. Bila tidak mampu duduk, ia boleh shalat dengan miring pada bagian kanan, seperti letak orang yang meninggal di liang lahat, menghadapi kiblat di hadapan badannya, menurut kesepakatan semua ulama mazhab selain Hanafi. Hanafi berpendapat : siapa yang tidak bisa duduk, ia boleh shalat terlentang dan menghadap kiblat dengan dua kakinya sehingga isyaratnya dalam ruku’ dan sujud tetap menghadap kiblat.
  • 19. • Dan bila tidak mampu miring ke kanan, maka menurut Syafi’i dan Hambali ia boleh shalat terlentang dan kepalanya menghadap ke kiblat. Bila tidak mampu juga, ia harus mengisyaratkan dengan kepalanya atau dengan kelopak matanya. • Hanafi : bila sampai pada tingkat ini tetapi tidak mampu, maka gugurlah perintah shalat baginya, hanya ia harus melaksanakannya (meng-qadha’-nya) bila telah sembuh dan hilang sesuatu yang menghalanginya. • Maliki : bila sampai seperti ini, maka gugur perintah shalat terhadapnya dan tidak diwajibkan meng-qadha’-nya. • Syafi’i dan Hambali : shalat itu tidaklah gugur dalam keadaan apa pun. Maka bila tidak mampu mengisyaratkan dengan kelopak matanya (kedipan mata), maka ia harus shalat dengan hatinya dan menggerakkan lisannya dengan dzikir dan membacanya. Bila juga tidak mampu untuk menggerakkan lisannya, maka ia harus menggambarkan tentang melakukan shalat di dalam hatinya selama akalnya masih berfungsi.
  • 20. Bacaan - Hanafi • Hanafi : membaca Al-Fatihah dalam shalat fardhu tidak diharuskan, dan membaca bacaan apa saja dari Al-Quran itu boleh, berdasarkan AlQuran surat Muzammil ayat 20 :”Bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Quran,” (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 122, dan Mizanul Sya’rani, dalam bab shifatus shalah). • Boleh meninggalkan basmalah, karena ia tidak termasuk bagian dari surat. Dan tidak disunnahkan membacanya dengan keras atau pelan. Orang yang shalat sendiri ia boleh memilih apakah mau didengar sendiri (membaca dengan perlahan) atau mau didengar oleh orang lain (membaca dengan keras), dan bila suka membaca dengan sembunyisembunyi, bacalah dengannya. Dalam shalat itu tidak ada qunut kecuali pada shalat witir. Sedangkan menyilangkan dua tangan adalah sunnah bukan wajib. Bagi lelaki adalah lebih utama bila meletakkan telapak tangannya yang kanan di atas belakang telapak tangan yang kiri di bawah pusarnya, sedangkan bagi wanita yang lebih utama adalah meletakkan dua tangannya di atas dadanya.
  • 21. Bacaan - Maliki • Membaca Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak ada bedanya, baik pada rakaat-rakaat pertama maupun pada rakaat-rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah, sebagaimana pendapat Syafi’i, dan disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah AlFatihah pada dua rakaat yang pertama. Basmalah bukan termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk ditinggalkan. Disunnahkan menyaringkan bacaan pad shalat subuh dan dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’, serta qunut pada shalat subuh saja. Sedangkan menyilangkan kedua tangan adalah boleh, tetapi disunnahkan untuk mengulurkan dua tangan pada shalat fardhu.
  • 22. • Bacaan - Syafi’i Membaca Al-Fatihah adalah wajib pada setiap rakaat tidak ada bedanya, baik pada dua rakaat pertama maupun pada dua rakaat terakhir, baik pada shalat fardhu maupun shalat sunnah. Basmalah itu merupakan bagian dari surat, yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apa pun. Dan harus dibaca dengan suara keras pada shalat subuh, dan dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’, selain rakaat tersebut harus dibaca dengan pelan. Pad shlat subuh disunnahkan membaca qunut setelah mengangkat kepalanya dari ruku’ pad rakaat kedua sebagaimana juga disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang pertama saja. Sedangkan menyilangkan dua tangan bukanlah wajib, hanya disunnahkan bagi lelaki dan wanita. Dan yang paling utama adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan di belakang telapak tangannya yang kiri di bawah dadanya tapi di atas pusar dan agak miring ke kiri. (Mughniyah; 2001)
  • 23. Bacaan - Hambali • Wajib membaca Al-Fatihah pada setiap rakaat, dan sesudahnya disunnahkan membaca surat Al-Quran pada dua rakaat yang pertama. Dan pada shalat subuh, serta dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’ disunnahkan membacanya dengan nyaring. Basmalah merupakan bagian dari surat, tetapi cara membacanya harus pelan-pelan dan tidak boleh dengan keras. Qunut hanya pada shalat witir bukan pada shalat-shalat lainnya. Sedangkan menyilangkan dua tangan disunahkan bagi lelaki dan wanita, hanya yang paling utama adalah meletakkan telapak tangannya yang kanan pada belakang telapak tangannya yang kiri, dan meletakkan di bawah pusar.
  • 24. Lafadz Aamiin • Empat mazhab menyatakan bahwa membaca amin adalah sunnah, berdasarkan hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda : (Mughniyah; 2001) • ”kalau ingin mengucapkan Ghairil maghdzubi ’alaihim waladzdzaallin, maka kalian harus mengucapkan amin.”
  • 25. Ruku • Semua ulama mazhab sepakat bahwa ruku’ adalah wajib di dalam shalat. Namun mereka berbeda pendapat tentang wajib atau tidaknya ber-thuma’ninah di dalam ruku’, yakni ketika ruku’ semua anggota badan harus diam, tidak bergerak.
  • 26. Bacaan Ruku • Hanafi : yang diwajibkan hanya semata-mata membungkukkan badan dengan lurus, dan tidak wajib thuma’ninah. Mazhab-mazhab yang lain : wajib membungkuk sampai dua telapak tangan orang yang shalat itu berada pada dua lututnya dan juga diwajibkan ber-thuma’ninah dan diam (tidak bergerak) ketika ruku’. (Mughniyah; 2001) • Syafi’i, Hanafi, dan Maliki : tidak wajib berdzikir ketika shalat, hanya disunnahkan saja mengucapkan : (Mughniyah; 2001) • Subhaana rabbiyal ’adziim • ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung” • Hambali : membaca tasbih ketika ruku’ adalah wajib. (Mughniyah; 2001)Kalimatnya menurut Hambali : • Subhaana rabbiyal ’adziim • ”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”
  • 27. I’tidal • Hanafi : tidak wajib mengangkat kepala dari ruku’ yakni i’tidal (dalam keadaan berdiri). (Mughniyah; 2001) Dibolehkan untuk langsung sujud, namun hal itu makruh. Mazhab-mazhab yang lain : wajib mengangkat kepalanya dan ber-i’tidal, serta disunnahkan membaca tasmi’, yaitu mengucapkan : • Sami’allahuliman hamidah • ”Allah mendengar orang yang memuji-Nya” • Sujud : semua ulama mazhab sepakat bahwa sujud itu wajib dilakukan dua kali pada setipa rakaat. Mereka berbeda pendapat tentang batasnya. (Mughniyah; 2001) • Maliki, Syafi’i, dan Hanafi : yang wajib (menempel) hanya dahi, sedangkan yang lain-lainnya adalah sunnah.
  • 28. Sujud • Hambali : yang diwajibkan itu semua anggota yang tujuh (dahi, dua telapak tangan, dua lutut, dan ibu jari dua kaki) secara sempurna. Bahkan Hambali menambahi hidung, sehingga menjadi delapan. (Mughniyah; 2001) • Perbedaan juga terjadi pada tasbih dan thuma’ninah di dalam sujud, sebagaimana dalam ruku’. Maka mazhab yang mewajibkannya di dalam ruku’ juga mewajibkannya di dalam sujud. Hanafi : tidak diwajibkan duduk di antara dua sujud itu. Mazhab-mazhab yang lain : wajib duduk di antara dua sujud
  • 29. Tahiyat • Tahiyyat : tahiyyat di dalam shalat dibagi menjadi dua bagian : pertama yaitu tahiyyat yang terjadi setelah dua rakaat pertama dari shalat maghrib, isya’, dzuhur, dan ashar dan tidak diakhiri dengan salam. Yang kedua adalah tahiyyat yang diakhiri dengan salam, baik pada shalat yang dua rakaat, tiga, atau empat rakaat • Hambali : tahiyyat pertama itu wajib. Mazhab-mazhab lain : hanya sunnah. • Syafi’i, dan Hambali : tahiyyat terakhir adalah wajib. Maliki dan Hanafi : hanya sunnah, bukan wajib.
  • 30. Lafadz Tahiyat - Hanafi • Kalimat (lafadz) tahiyyat menurut Hanafi : Attahiyatu lillahi washolawaatu waththoyyibaatu wassalaamu ’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuhAssalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 31. Lafadz Tahiyat - Maliki • Attahiyyatu lillaahi azzaakiyaatu lillaahi aththoyyibaatu ashsholawaatu lillah Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah Wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 32. Lafadz Tahiyat - Syafi’i • Attahiyyatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh
  • 33. Lafadz Tahiyat - Hambali • Attahiyyatu lillahi washsholawaatu waththoyyibaatu Assalaamu’alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh Assalaamu’alainaa wa ’alaa ’ibaadillahishshoolihiin Asyhadu anlaa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah Waasyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh Allahumma sholli ’alaa muhammad
  • 34. Salam • Syafi’i, Maliki, dan Hambali : mengucapkan salam adalah wajib. Hanafi : tidak wajib. (Bidayatul Mujtahid, Jilid I, halaman 126). • Menurut empat mazhab, kalimatnya sama yaitu : • Assalaamu’alaikum warahmatullaah • Hambali : wajib mengucapkan salam dua kali, sedangakan yang lain hanya mencukupkan satu kali saja yang wajib.
  • 35. Bagaimana Sifat Sholat Nabi? • Begitu banyak perbedaan yang ada pada bab shalat • Ilmu yang didapat oleh Ulama belum sepenuhnya, karena kendala demografis dan teknologi Informasi, kini tidak ada kendala untuk mencari data yang lengkap. • www.shameela.net ada 30.000 kitab yang ditranskrip digital • Next Modul - Sifat Sholat Nabi
  • 36. Khotimah Do your best, Be the best, Allah will take care of the rest Doddy Al Jambary 0818 884 844 2ABED4A6 jambary67@gmail.com slideshare.net/Aljambary www.cordova.co.id َ ُ ْ َْ ‫س ب حا ن ك ال ل ه م و ب ح م د ك أ َ شْ ه د أ َ ن ل َ إل ه إ ِ ل ّ أ َ ن ت أ َ س ت غ فِ ر ك‬ َ ْ َ ِ ْ ُ َ َ ِ ْ َ َِ ّ ُ ّ َ َ َ ُْ َ َْ ُ ْ ُ َ ‫و أَ ت و ب إِل ي ك‬