Disampaikan dalam Acara, ROUNDTABLE DIVERSIFIKASI PANGAN BERBASIS SINGKONG Senin, 12 April 2010 Pukul 10.00 s/d selesai Ruang Rapat AEBC, Menara Kadin Indonesia Lt. 29 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 2-3, Kuningan, Jakarta Selatan

1. OLEH,
FRANCISCUS WELIRANG
Disampaikan dalam Acara,
ROUNDTABLE DIVESIFIKASI PANGAN BERBASIS SINGKONG
Senin, 12 April 2010 Pukul 10.00 s/d selesai
Ruang Rapat AEBC, Menara Kadin Indonesia Lt. 29
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 2-3, Kuningan, Jakarta Selatan
KETAHANAN PANGAN BERBASIS
SINGKONG

2. DAFTAR ISI
1. FAKTA INTERNASIONAL (hal. 3 – 11)
• FAKTA • PERTUMBUHAN PUPULASI DUNIA • LAHAN PERTANIAN DAN BIJI-BIJIAN • PERMINTAAN
CASSAVA DUNIA NAIK • SEKILAS PASAR CASSAVA DUNIA • PRODUKSI CASSAVA DUNIA • NEGARA
PENGHASIL PERTANIAN BERUBAH MENJADI IMPORTIR • HARGA KOMODITI PANGAN, 1970 – 2009 •
TREND INDUSTRI ETHANOL AMERIKA
2. DEFINISI-DEFINISI (hal. 12 – 15)
• PANGAN OLAHAN • KETAHANAN PANGAN • PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN • ASPEK KETAHANAN
PANGAN
3. RANTAI INDUSTRI PANGAN (hal. 16- 18)
• SPEKTRUM PANGAN • KETAHANAN PANGAN DAN RANTAI PERTANIAN • INDUSTRI PANGAN
4. KOMISI TETAP KETAHANAN PANGAN (hal. 19)
• STRATEGI KOMODITAS YANG DIPRIORITASKAN
5. PETA KETAHANAN PANGAN (hal. 20 – 21)
• PETA POSISI KETAHANAN PANGAN DAN PRIORITAS KOMODITAS PANGAN STRATEGIS • UMBI-UMBIAN
6. FAKTA SINGKONG DI INDONNESIA (hal. 22 – 27)
• 7 (TUJUH) KOMODITI TANAMAN PANGAN • PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS UBI KAYU • PERBANDING-
AN PRODUKSI KAYU DENGAN PRODUK TURUNANNYA • ANALISA PERBANDINGAN USAHA TANI UBIKAYU
DIBANDINGKAN DENGAN PADI GOGO, JAGUNG, KEDELAI, & KACANG TANAH • PERBANDINGAN
KOMPOSISI NUTRISI UBI KAYU, GAPLEK, TAPIOKA DENGAN BERAS DAN TERIGU • MANFAAT TEPUNG
CASSAVA FERMENTASI
7. KESIMPULAN (hal. 28)
2

3. FAKTA
Sumber : Global Wheat Market, Frederik Groth
1. FAKTA INTERNASIONAL
3

4. PERTUMBUHAN POPULASI DUNIA
Sumber : Global Wheat Market, Frederik Groth
Dalam milyaran orang
1. FAKTA INTERNASIONAL
4

5. LAHAN PERTANIAN DAN BIJI-BIJIAN
Sumber : Global Wheat Market, Frederik Groth
Dalam Jutaan Ha
1. FAKTA INTERNASIONAL
5

6. PERMINTAAN CASSAVA DUNIA
NAIK
1. FAKTA INTERNASIONAL
6
 MULAI AWAL TAHUN 2009
PERMINTAAN CASSAVA TERUS
MENINGKAT
 PERMINTAAN CASSAVA CHIP
THAILAND DENGAN TUJUAN CHINA
MENINGKAT 53% SEJAK JANUARI 2009
DENGAN HARGA USD 168 PER TON DI
BULAN NOPEMBER 2009
 DALAM PERIODE YANG SAMA
PERMINTAAN TEPUNG CASSAVA
THAILAND DAN STARCH NAIK 35%
DENGAN HARGA USD 338 PER TON

7. SEKILAS PASAR CASSAVA DUNIA
1. FAKTA INTERNASIONAL
7
Source : Thai Tapioca Trade Association

8. PRODUKSI CASSAVA DUNIA
1. FAKTA INTERNASIONAL
8
Source : Thai Tapioca Trade Association

9. NEGARA PENGHASIL PERTANIAN
BERUBAH MENJADI IMPORTIR
KONSUMSI PANGAN NEGARA MISKIN MELEBIHI
KAPASITAS PRODUKSINYA DAN MEREKA AKAN MENJADI
IMPORTIR KARENA FAKTOR PERTUMBUHAN POPULASI,
URBANISASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SECARA LUAS,
Source : NAEGA, World Summit Jan 21, 2010
1. FAKTA INTERNASIONAL
9

10. HARGA KOMODITI PANGAN,1970-2009
Source : IMF International Financial Statistics
1. FAKTA INTERNASIONAL
10

11. Source : NAEGA, World Summit Jan 21, 2010
TREND INDUSTRI ETHANOL
AMERIKA
1. FAKTA INTERNASIONAL
11

12. PANGAN OLAHAN
PANGAN OLAHAN ADALAH MAKANAN
ATAU MINUMAN HASIL PROSES DENGAN
CARA ATAU METODE TERTENTU DENGAN
ATAU TANPA BAHAN TAMBAHAN.
Undang-Undang Pangan No. 7 tahun 1996 ( Pasal 1 ayat 2 )
12
2. DEFINISI - DEFINISI

13. KETAHANAN PANGAN
KETAHANAN PANGAN ADALAH
KONDISI TERPENUHINYA PANGAN
BAGI RUMAH TANGGA YANG
TERCERMIN DARI TERSEDIANYA
PANGAN YANG CUKUP, BAIK
JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN,
MERATA DAN TERJANGKAU.
Undang-Undang Pangan No. 7 tahun 1996 ( Pasal 1 ayat 17 )
2. DEFINISI - DEFINISI
13

14. PENGERTIAN KETAHANAN PANGAN
MENURUT UU PANGAN(1996) DAN FAO(1996)
FAKTOR
PERBEDAAN
UU PANGAN (1996) FAO (1996)
1. SASARAN KETAHANAN
PANGAN
PADA TINGKAT (SETIAP)
INDIVIDU
PADA TINGKAT (SETIAP)
RUMAH TANGGA
2. SYARAT PANGAN
 CUKUP
 AMAN
 BERMUTU, DAN
 BEGIZI
 CUKUP,
 AMAN,
 BERMUTU,
 BERGIZI,
 SESUAI DENGAN
PREFERENSI
KONSUMEN
3. INDIKATOR KETAHANAN
PANGAN
KECUKUPAN TINGKAT
RUMAH TANGGA
 KECUKUPAN DI TINGKAT
INDIVIDU
 TINGKAT KUALITAS
KEHIDUPAN INDIVIDU
(SEHAT)
 TINGKAT
Sumber : Purwiyatno Hariyadi, SEAFAST
14
2. DEFINISI - DEFINISI

15. ASPEK KETAHANAN PANGAN
DAN INDIKATORNYA
ASPEK
KETAHANAN
PANGAN
INDIKATOR
INDIKATOR
OUTPUT
KETERSEDIAAN PANGAN
 KECUKUPAN JUMLAH (KUANTITAS)
 KECUKUPAN MUTU
 KECUKUPAN GIZI
 JAMINAN KEAMANAN
INDIVIDU YANG AKTIF DAN
BERKEHIDUPAN SEHAT
KETERANDALAN
KETERSEDIAAN
 STABILITAS PASOKAN PANGAN PADA
SETIAP WAKTU
 STABILITAS PASOKAN PANGAN PADA
SETIAP LOKASI
KETERJANGKAUAN
 KETERJANGKAUAN FISIK, EKONOMI,
DAN
SOSIAL,
 KESESUAIAN DENGAN PREFERENSI
 KESESUAIAN KEBIASAAN, DAN BUDAYA
 KESESUAIAN DENGAN KEPERCAYAAN
KECUKUPAN KONSUMSI
 KECUKUPAN ASUPAN (INTAKE),
 KUALITAS PENGOLAHAN PANGAN,
 KUALITAS SANITASI DAN HIGIENE,
 KUALITAS AIR,
Sumber : Purwiyatno Hariyadi, SEAFAST
15
2. DEFINISI - DEFINISI

16. SPEKTRUM PANGAN
PANGAN = BARANG YANG BISA MASUK KE MULUT
PANGAN
(PERTANIAN
)
FRESH
P
A
S
A
R
K
O
N
S
U
M
E
NINDUSTRI
PENGOLAHA
N
PANGAN /
PERTANIAN
SEMI PROCESS
FINISHED PACKAGE
BIJI - BIJIAN
HORTIKULTURA
UMBI - UMBIAN
TANAMAN
KERAS
COKLAT
KOPI
TEH
SAWIT
TEBU
TERNAK
UNGGAS
KAMBING, DOMBA, KELINCI
SAPI, KERBAU
IKAN
PADI
JAGUNG
KEDELAI
JAMUR
SAYUR MAYUR
BUAH
16
LAUT
TAMBAK
TAWAR
3. RANTAI INDUSTRI PANGAN

17. PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Masalah Pangan :
- Nutrisi Rendah
- Kesehatan Rentan
- Mutu Pendidikan Rendah
Tepung-tepungan vs Biji-
bijian
Strategic requirement
• Simpan Lebih Lama
• Mudah di fortifikasi
• Mudah Penanganan
• Economic Value
Konsumen
PETANI INDUSTRI KONSUMEN
Rangkaian Nilai Tambah
Demand Requirement Information
IPTEKIPTEK
Cost &Cost &
YieldYield
Desa khusus hanya
untuk Benih / Bibit
yang dapat
dikembangkan
Seleksi &
Penanaman
AGROPOLITI
AN
PANGAN
- Ketersediaan
- Keamanan
- Ketahanan
- keberlanjutan
Bibit/Benih Pertanian
Pengolahan
Lanjut
Pasca Panen Pengolahan I
Pengolahan
Akhir
Distribusi /
Outlet
IPTEK
Pasca Penen
17
KETAHANAN PANGAN DAN RANTAI
PERTANIAN
3. RANTAI INDUSTRI PANGAN

18. INDUSTRI PANGAN
PRIMER SEKUNDER TERTIER
BIBIT / BENIH
BAHAN BAKU
TANAM /
BREEDING
PANEN
PASCA PANEN
PENGOLAHAN
PANGAN
TRADISIONAL
MODERN
OLAHAN MIX
BAHAN PANGAN
TRADISIONAL
MODERN
K
O
N
S
U
M
E
N
18
3. RANTAI INDUSTRI PANGAN

19. 19
STRATEGI KOMODITAS YANG DIPRIORITASKAN
SUMBER PROTEIN
SUMBER INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER INDUSTRI TERTIER
TERNAK BESAR SAPI;KERBAU
KAMBING; DOMBA
DAGING FRESH;
SUSU
SUSU, BASO, NUGGET,
KORNET, DENDENG , SOSIS,
DAGING ASAP DLL
UNGGAS AYAM;
ITIK
DAGING FRESH;
TELUR FRESH
SOSIS, TELUR ASIN, TEPUNG
TELUR
TAMBAK IKAN DAN UDANG IKAN DAN UDANG FRESH FILLET, TEPUNG UDANG
LAUT IKAN DAGING FRESH FILLET, IKAN ASAP, BASO
IKAN, TEPUNG IKAN, SARDEN
TANAMAN KEDELAI TAHU DAN TEMPE SUSU KEDELAI, KRIPIK
TAHU/TEMPE, TEPUNG
KEDELAI, BUNGKIL KEDELAI
SUMBER KARBOHIDRAT
SUMBER INDUSTRI PRIMER INDUSTRI SEKUNDER INDUSTRI TERTIER
TANAMAN PADI BERAS NASI INSTANT;
TEPUNG BERAS
JAGUNG JAGUNG PIPILAN;
JAGUNG FRESH
TEPUNG;
JAGUNG FROZEN
TEBU GULA KRISTAL;
GULA RAFINASI
TEPUNG GULA;
SIROP
UMBI-UMBIAN UMBI SEGAR MIE INSTANT, TEPUNG,
TAPIOKA, GAPLEK, PASTA
SAWIT CPO MINYAK GORENG
4. KOMISI TETAP KETAHANAN PANGAN

20. PETA POSISI KETAHANAN PANGAN DAN
PRIORITAS KOMODITAS PANGAN
STRATEGIS
INDUSTRI
PRIMER
INDUSTRI
SEKUNDER
INDUSTRI
TERTIER
KONSUMENPASAR
PUPUK
+
AIR
+
PESTISIDA
SUMBER
KEBUN
LADANG /
SAWAH
SUNGAI /
LAUT
TERNAK
BESAR
TAMBAK
UNGGAS
BIBIT
OBAT
+
PAKAN
+
AIR
KAPAL
+
ALAT
TANGKAP
+
PELABUHAN
IMPORT
FRESH PRODUCT
SEMI FRESH PRODUCT
PERAN UTAMA
KETAHANAN
PANGAN
- DAGING
- REFREGERATOR
- R.P.H
- CPO
- RICE MILL
- DLL
- INDUSTRI TEPUNG
- MINYAK GORENG
- GULA
- SUSU
- DLL
- MIE
- MARGARINE
- NUGGET
- BASO
- SAUSAGES
- ICE CREAM
- YOGURT
- DLL
20FW/SD/1/2009/SP
5. PETA KETAHANAN PANGAN

21. UMBI - UMBIAN
ESTATE /
KEBUN
INDUSTRI
PRIMER
KONSUMENPASAR
UMBI SEGAR;
GAPLEK DLL
SYSTEM TANAM
PUPUK
IRIGASI
PESTISIDA
ALAT2 PERTANIAN
LOGISTIK
INDUSTRI
SEKUNDER
ANEKA TEPUNG DLL
INDUSTRI
TERTIER
MIE INSTANT;
PASTA;
ANEKA KUE DLL
TARGET 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
WAKTU 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH 6 BLN – 1 TH
LUAS PANEN (ha) 1.348.385 1.354.385 1.360.547 1.366.669 1.372.819 1.378.997 1.385.202 1.391.436
PRODUKSI (ton GKG) 22.658.381 22.864.572 23.072.639 23.282.600 23.494.472 23.708.272 23.924.017 24.141.726
PABRIK / INDUSTRI N.A N.A N.A N.A N.A N.A N.A N.A
21
CATATAN : DATA DIAMBIL DARI BPS
DATA TAHUN 2009 S/D 2015 MERUPAKAN ASUMSI, SESUAI DENGAN % PERUBAHAN TAHUN SEBELUMNYA
5. PETA KETAHANAN PANGAN
LOGISTIK LOGISTIK
BIBIT

22. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
22
7 KOMODITI TANAMAN
PANGAN
TAHUN 2004 - 2008
NO. KOMODITI 2004 2005 2006 2007* 2008**
1 Padi 54.088.468 54.151.097 54.454.937 57.051.679 58.268.796
2 Jagung 11.225.243 12.523.894 11.609.463 13.286.173 13.883.194
3 Ubikayu 19.424.707 19.321.183 19.986.640 19.802.508 20.313.082
4 Ubi Jalar 1.901.802 1.856.969 1.854.238 1.875.416 1.872.698
5 Kacang Tanah 837.483 836.295 838.096 788.532 772.823
6 Kedelai 723.483 808.353 747.611 592.381 698.939
7 Kacang Hijau 310.412 320.93 316.134 322.170 321.165
Dalam Ton
Sumber : diolah dari data BPS. Keterangan : * Premilinary ** First Forecast

23. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
23
PRODUKTIVITAS UBIKAYU
TAHUN 2002 - 2007
TAHUN
LUAS PANEN
(Ha)
PENINGKATAN
%
HASIL
(Ku/Ha)
PENINGKATAN
%
PRODUKSI
(Ton)
PENINGKATAN
%
2002 1.276.533 - 132 - 16.913.104 -
2003 1.244.543 (2,51) 149 12,88 18.523.810 9,52
2004 1.255.805 0,90 155 4,03 19.424.707 4,86
2005 1.213.460 (3,37) 159 2,58 19.321.183 (0,53)
2006 1.227.459 1,15 163 2,52 19.986.640 3,44
2007 1.200.612 (2,19) 165 1,23 19.802.508 (0,92)
Rate 1.236.402 (1,20) 154 4,65 18.995.325 3,27
Dalam Ton
Sumber : diolah dari data BPS. 2004

24. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
24
PERBANDINGAN PRODUKSI UBIKAYU
DENGAN PRODUK TURUNANNYA
TAHUN 2002 - 2007
TAHUN
PRODUKSI
(Ton)
GAPLEK/CHIP CASSAVA
RENDEMEN
TEPUNG CASSAVA
RENDEMEN
40% 35% 30% 27%
2004 19.424.707 7.769.883 6.798.647 5.827.412 5.244.671
2005 19.321.183 7.728.473 6.762.414 5.796.355 5.216.719
2006 19.986.640 7.994.656 6.995.324 5.995.992 5.396.393
2007 19.802.508 7.921.003 6.930.878 5.940.752 5.346.677
2008 20.313.082 8.125.233 7.109.579 6.093.925 5.484.532
Rate 19.769.624 7.907.850 6.919.368 5.930.887 5.337.798
Sumber : diolah dari data BPS.

25. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
25
ANALISA PERBANDINGAN USAHA TANI
UBIKAYU DIBANDINGKAN DENGAN PADI
GOGO, JAGUNG, KEDELAI & KACANG
TANAH, TAHUN 2005
URAIAN UBIKAYU
PADI
GOGO
JAGUNG KEDELAI
KACANG
TANAH
Produksi (kg/ha) 14.956 3.502 3.020 976 830
Harga Satuan (Rp/kg) 350 1.200 1.606,55 3.807,85 6.522,89
Total Pendapatan (Rp.) 5.234.600 4.202.400 4.851.780 3.716.460 5.414.000
Total Biaya (Rp.) 1.462.250 3.279.500 3.059.000 2.682.000 2.658.000
Pendapatan Bersih (Rp.) 3.772.350 922.900 1.792.780 1.034.460 2.756.000
Cost (%) 2,93 78,04 63,05 72,17 49,09
Margin (%) 72,07 21,96 36,95 27,83 50,91
Umur Panen (bln) 8 4 3,5 3 3,5
R/C 3,58 1,28 1,59 1,38 2,04
B/C 2,58 0,25 0,59 0,38 1,04
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Perikanan Kab. Gunungkidul (data diolah)

26. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
26
PERBANDINGAN KANDUNGAN NUTRISI
DALAM UBIKAYU, GAPLEK, TAPIOKA
DENGAN BERAS GILING DAN TERIGU
NO. URAIAN UBIKAYU GAPLEK CASSAVA TAPIOKA
BERAS
GILING
TERIGU
1 Kalori (kal) 154,00 338,00 363,00 363,00 360,00 365,00
2 Protein (gr) 1,00 1,50 1,10 1,10 6,80 8,90
3 Lemak (gr) 0,30 0,70 0,50 0,50 0,70 1,30
4 Karbohidrat (gr) 36,80 81,30 83,20 83,20 78,90 77,30
5 Kalsium (mg) 33,00 80,00 89,00 - 6,00 16,00
6 Phospor (mg) 40,00 60,00 125,00 - 140,00 106,00
7 Zat Besi (mg) 1,10 1,90 1,00 - 0,80 1,20
8 Vitamin B-1 (Sl) 0,06 0,00 0,00 0,00 0,26 0,12
9 Thiamine (mg) 20,00 0,00 0,40 0,40 0,00 0,00
10 Vitamin C (mg) 30,00 0,00 0,00 0,00 0,12 0,12
Sumber : Diolah dari berbagai sumber & Direktorat Gizi Departemen Kesehatan

27. 6. FAKTA SINGKONG DI INDONESIA
27
MANFAAT TEPUNG CASSAVA
FERMENTASI
 PERTAMA SEBAGAI BAHAN BAKU PANGAN OLAHAN YANG
100% KARAKTERISTIK DARI TEPUNG CASSAVA YANG
FERMENTASI
 KEDUA, BISA DIJADIKAN TEPUNG SUBSTITUSI
(PENGGANTI) TEPUNG TERIGU, TEPUNG BERAS, TEPUNG
TAPIOKA DAN TEPUNG LAINNYA
 KETIGA, SEBAGAI TEPUNG KOMPOSIT (CAMPURAN) PADA
“ENDING PRODUCT” TEPUNG TERIGU, TEPUNG BERAS,
PADA SAMPAI TAKARAN TERTENTU
 KEEMPAT, SEBAGAI FILLER BUMBU, DAN COATING
PRODUK GORENGAN (BAWANG)

28. KESIMPULAN
1. KETAHANAN PANGAN SANGATLAH PENTING BAGI NEGARA KITA
KARENA MERUPAKAN FAKTOR PENTING DALAM KETAHANAN
NASIONAL
2. MASALAH KETAHANAN PANGAN TERUTAMA TERLETAK DI
BIDANG PERTANIAN KHUSUSNYA YANG MENYANGKUT
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PASCA PANEN (PENGERINGAN,
PENDINGINAN, RATE OF ENERGY DAN LAHAN)
3. PENGETAHUAN AKAN SUMBER KARBOHIDRAT DAN SUMBER
PROTEIN AMAT PENTING DIKETAHUI MASYARAKAT, GUNA
MEMBUAT PILIHAN – PILIHAN PANGAN.
4. DIVERSIFIKASI PANGAN AMATLAH PENTING
5. PERUBAHAN IKLIM DAN TREND BIO-ENERGY MERUPAKAN
ANCAMAN SERIUS BAGI KETAHANAN PANGAN
6. KESADARAN SETIAP INDIVIDU MASYARAKAT UNTUK IKUT
BERPERAN DALAM KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN
SANGATLAH PENTING 28

29. 29