Makalah ini membahas tentang transformasi pertanian dan pembangunan daerah pedesaan di Indonesia. Topik utama meliputi pentingnya kemajuan sektor pertanian bagi perekonomian nasional, peran pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pertanian, dan proses transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern.
Matakuliah Teori Ekonomi Mikro Lanjutan Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
- Alcia Junia Monasari
- Imaamul Muttaqiin
- Katarina Elvi Manihuruk
Eksternalitas Positif
Eksternalitas Negatif
Ekternalitas Antar Perusahaan
MENGATASI EKSTERNALITAS NEGATIF
Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Mengkhawatirkan
Barang Publik
Konsekuensi Barang Publik
Matakuliah Teori Ekonomi Mikro Lanjutan Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
- Alcia Junia Monasari
- Imaamul Muttaqiin
- Katarina Elvi Manihuruk
Eksternalitas Positif
Eksternalitas Negatif
Ekternalitas Antar Perusahaan
MENGATASI EKSTERNALITAS NEGATIF
Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia Mengkhawatirkan
Barang Publik
Konsekuensi Barang Publik
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan DaerahIrmawan Nugroho
Dengan meningkatnya teknologi dan penggunaan aplikasi maka sektor pemerintahan-pun menjadi terus berkembang. Semua instansi/SKPD berupaya untuk memberikan pelayanan yang cepat dan terintegrasi.
Dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan diperlukan sistem yang handal, terintegrasi dan mudah dalam penggunaannya. Sistem ini dikembangkan dengan memenuhi kebutuhan inti dari pengguna dan stakeholder, terutama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku pihak yang mengkolaborasikan rencana pembangunan.
Digunakan oleh semua SKPD yang tersebar di seluruh kecamatan pada sebuah kabupaten menjadikan sistem ini sangat membantu dalam mengelola dan mengontrol kegiatan yang dilaksanakan oleh semua instansi/SKPD dan kecamatan.
Dengan menggunakan konsep web based yang tampil secara online menjadikan sistem ini mudah digunakan serta memiliki fitur yang lengkap yang antara lain :
- pengontrolan anggaran
- pengontrolan input kegiatan
- koordinasi dan pengelolaan anggaran
- kemudahan dalam pelaporan
- bisa di akses secara real time
- dengan dukungan 24 jam
- bisa diinput dimana saja
- bisa dikontrol dengan model terpusat
dan fitur-fitur lainnya yang masih banyak.
Untuk informasi lebih lengkap silahkan hubungi kami di : http://www.berliansolusi.com
Pentingnya pertanian di dalam pertumbuhan sebuah ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian, pertumbuhan pertanian akan meningkatkan laju pertumbuhan pendapatan daerah bruto (PDB). Peran sektor pertanian dan sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Peran sektor pertanian dan Perkembangan Sektor Pertanian Indonesia sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).
Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan salah Negara agraris sehingga tidak heran
kalau mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu sebagai petani.
Mereka mengolah lahan yang ada untuk menunjang kehidupan, dengan tingkat
penghasilan yang rendah. Akan tetapi lebih dari dua pertiga penduduk termiskin
di dunia menetap di wilayah pedesaan yang bersumber dari pola pertanian
subsisten.
Menurut Francis Blancard “beban utama pembangunan dan penciptaan
lapangan pekerjaan pada akhirnya akan dianggung oleh sektor perekonomian yang
bertumpu pada kegiatan-kegiatan pertanian, yakni sektor pedesaan”.
Dapat disimpulkan bahwa faktor pertanian merupakan salah satu
pendukung majunya suatu perekonomian bangsa, di mana pertanian tersebut
terletak dalam wilayah pedesaan. Artinya kemungkinan majunya pedesaan suatu
bangsa dapat mendorong majunya perekonomian bangsa tersebut.
Dari pernyataan diatas penulis tertarik untuk membahas makalah ini
dengan judul “ Transpormasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Pedesaan”
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimasuk dengan transformasi pertanian dan bagaimana tahap-tahap
pembangunan pertanian?
2. Apa strategi untuk mencapai modernisasi pertanian?
3. Apa syarat – syarat pembangunan di daerah pedesaan?
4. Apa peran pertanian dalam pembangunan perekonomian?
1
2. TUJUAN
Penulisan makalah ini yaitu bertujuan sebagai untuk mengetahui
bagaimana kemajuan disektor pertanian suatu bangsa khususnya Negara
Indonesia yang merupakan negara agraris dan kita sebagai mahasiswa sekaligus
calon pelaku pendorong kemajuan bangsa dapat mengetahui lebih dalam
perkembangan bangsa di sektor pertanian dan pedesaan.
MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yakni dapat menambah wawasan
bagaimana perkembangan perekonomian bangsa khususnya di sector pertanian
dan pedesaan.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
ARTI PENTING KEMAJUAN SEKTOR PERTANIAN DAN
PEMBANGUNAN DAERAH PEDESAAN
Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya
dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata. Berdasarkan pengalaman
historis dari negara-negara barat, apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi
identik dengan transpormasi struktural yang cepat terhadap perekonomian, yakni
dalam perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi industri
modern dan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks.
Suatu strategis pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas
pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap
dasar, yakni:
a. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian
tekhnologi, instisusional, dan insentif harga yang khususnya dirancang
untuk meningkatkan produktifitas para petani kecil
b. Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang
dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientsikan pada
upaya pembinaan ketenagakerjaan
c. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat
karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan
menunjang oleh masyarakat pertanian.
Karena itu, pada skala yang lebih luas, pembangunan sektor pertanian dan daerah
pedesaan kini diyakinai sebagai intisari pembangunan nasional secara keseluruhan
oleh banyak pihak. Harus diingat bahwa tanpa pembangunan daerah pedesaan
yang integratif, pertumbuhan industri tidak akan berjalan dengan lancar, dan
kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan berbagai
ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian bersangkutan.
3
5. STRUKTUR AGRARIA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
Dua Jenis Pertanian Dunia
Pola atau sistem-sistem pertanian yang ada di dunia ini dapat dibagi menjadi dua
pola yang berbeda :
a. Pola pertanian di negara-negara maju yang memiliki tingkat efisiensi
tinggi dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang
juga tinggi, sehingga dengan jumlah petani yang sedikit dapat
menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk.
b. Pola pertanian yang tidak atau kurang efisien yang umumnya terdapat di
negara-negara berkembang.
Tingkat produktifitasnya begiturendah sehingga hasil yang diperoleh acapkali
tidak dapat memenuhi kebutuhan para petaninya sendiri. Di sejumlah negara
berkembang, pertaniannya bersifat subsisten (hanya untuk mencukupi
keluarga petaninya saja). Jangankan untuk mencukupi kebuthan pangan
penduduk daerah perkotaan, untuk keperluansehari-hari para petani itu saja,
hasil-hasil pertanian yang ada tidak memadai.
PERAN PENTING KAUM WANITA
Kaum wanita merupakan sumber tenaga kerja tambahan guna mengurusi
tanaman pangan, mengurus konsumsi keluarga, memelihara ternak, menekuni
industri rumah tangga untuk mencari sedikit tambahan penghasilan keluarga,
mengumpulkan kayu bakar dan air, memasak, serta mengerjakan segala urusan
rumah tangga. Segala macam fungsi tersebut praktis menghabiskan seluruh
waktu. Sehingga jam kerja para wanita sebenarnya lebih panjang dan lebih berat
bila dibandingkan dengan jam kerja para pria.
2.5 PERTANIAN DAN PROSES PEMBANGUNAN
Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah pergeseran
jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor
industri dan sektor jasa. Hanya sebagian kecil masyarakat dalam negara industri
5
6. yang hidup dari sektor pertanian (Lynn, 2003).
Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced growth), yaitu pembangunan
di sektor pertanian dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan
pembangunan yang paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan
berimbang tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang, hal ini dikarenakan
sumber daya yang tidak mencukupi untuk melakukan pembangunan di sektor
pertanian maupun sektor industri sekaligus (Lynn, 2003).
Kondonassis et al. (1991) menjelaskan bahwa pembangunan pada sektor
pertanian merupakan batu loncatan menuju pembangunan pada sektor industri.
Keberhasilan pembangunan industri di negara Jepang dan Taiwan merupakan
lanjutan keberhasilan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan
infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan Taiwan merupakan
kontribusi yang sangat penting dalam mendukung pembangunan pertanian.
Pemerintah Jepang dan Taiwan juga berhasil dalam membangun budaya kerja
sehingga rakyat mereka memiliki produktivitas yang tinggi.
Kondonassis et al. (1991) meringkaskan proses pembangunan pertanian menjadi
pembangunan industri. Proses tersebut adalah sebagai berikut:
1. Makanan dibutuhkan populasi di daerah kota yang terus meningkat.
2. Perolehan mata uang asing karena melakukan ekspor.
3. Peningkatan mata uang asing dari hasil subtitusi impor produk pertanian.
4. Tabungan di sektor kota dan pajak pendapatan kepada pemerintah, yang
digunakan untuk pembangunan infrastruktur karena peningkatan
pendapatan di sektor pertanian.
5. Peningkatan permintaan untuk produk industri karena pendapatan di sektor
pertanian yang lebih tinggi.
6. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian menyebabkan pekerja dapat
beralih ke sektor industri.
6
7. Kenyataan sejarah pada pembangunan mengindikasikan bahwa industrialisasi
di Inggris pada abad ke-18 dan abad ke-19 dapat terjadi setelah perbaikan yang
signifikan dalam produktivitas sektor pertanian. Pertumbuhan Amerika dipacu
oleh kemampuan pertaniannya yang sangat besar. Di Uni Soviet, pertumbuhan
industri terjadi karena eksploitasi brutal terhadap petani kecil, dan pada waktu itu
juga Uni Soviet juga mengimpor sejumlah besar makanan (Lynn, 2003).
Kontribusi Pertanian pada Pembangunan Pertanian memiliki kontribusi yang
sangat besar kepada pembangunan (Lynn, 2003).
Peran sektor pertanian sangat diperlukan dalam upaya menurunkan
kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara
berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup
dalam kemiskinan absolut (absolute poverty). Bank Dunia mengetahui bahwa
populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah
yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia.
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik
pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah
dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita (Lynn, 2003).
TRANSFORMASI PERTANIAN
Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek
di bidang pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi
namun lebih jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian.
Modernisasi pertanian dalam sistem perekonomian campuran di beberapa
negara berkembang juga dapat dikatakan sebagai suatu proses transisi yang
berlangsung secara bertahap tetapi berkesinambungan, yakni pola produksi
yang subsisten menjadi sistem pertanian yang terdiversifikasi dan
terspesialisasi (Todaro,2006). Setiap negara yang mencoba mengubah pola
pertanian tradisional harus menyadari bahwa upaya untuk menyesuaikan
struktur pertanian dalam rangka memenuhi tuntutan atau bahan pangan
7
8. yang yang semakin tinggi itu juga meliputi perubahan – perubahan yang
mempengaruhi stuktur sosial, politik, dan kelembagaan masyarakat
pedesaan. Tanpa perubahan – perubahan tersebut, pembangunan pertanian
tidak akan berjalan lancar, bahkan sebaliknya akan menyebabkan jurang
ketimpangan antara pemilik lahan luas yang kaya dengan para petani kecil
penyewa, penggarap, dan yang tidak memiliki lahan sama sekali.
Penyebab semakin memburuknya kinerja pertanian di negara berkembang
adalah karena banyak negara berkembang yang memiliki daerah pertanian yang
cukup luas namun tidak bisa memanfaatkan kelebihan luas lahan pertanian yang
mereka miliki. Negara tersebut masih terpengaruh oleh para teoritisi barat bahwa
yang didengung-dengungkan adalah bagaimana cara membangun dan memajukan
perekonomian suatu bangsa yaitu dengan cara mengubah perekonomian agraris
menjadi perekonomian industri, dan banyak negara berkembang yang meletakkan
dasar pemikiran itu dalam struktur tatanan perekonomian mereka. Ternyata
strategi tersebut sangat tidak cocok untuk diterapkan di negara-negara tersebut.
Hal ini terjadi karena memang infrastruktur pembangunan industri di
negara tersebut memang belum tersedia secara lengkap.
PERAN PEMERINTAH
Peran Mikro Ekonomi Pemerintah
Beberapa aktivitas sangat penting untuk dilakukan pemerintah karena
tidak terjangkau oleh petani kecil :
1. Infrastruktur
Pemerintah, baik daerah maupun nasional, memiliki peran penting dalam
menyediakan infrastruktur. Beberapa proyek seperti jalan, listrik, komunikasi, dan
irigasi membutuhkan modal yang besar, jangka panjang dan menciptakan
ekonomi eksternal. Infrastruktur ini membuat pertanian lebih produktif dan
8
9. menghancurkan rintangan masuk ke pasar, selain itu juga meningkatkan efisiensi
dari alokasi sumber daya.
2. Informasi
Penyediaan informasi sangat bermacam-macam. Petani membutuhkan
informasi mengenai kondisi pasar, teknologi baru dan cuaca. Penelitian dan
pengembangan menjadi target utama pemerintah, juga jasa tambahan yang
membawa hasil riset ke pertanian. Pendidikan dan pelatihan membantu petani
meningkatkan dan mengolah operasi mereka.
3. Membangun pasar
Pemerintah dapat membantu menciptakan dan meningkatkan pasar dengan
menyediakan pengukuran akurat untuk hasil panen, penyediaan asuransi
kegagalan panen, dan mendorong kredit skala kecil untuk membuat simpan
pinjam lebih mudah bagi petani. Pada beberapa kasus ketika area terisolasi,
pemerintah dapat memulai membuat transportasi, penyimpanan, dan pemasaran
fasilitas, aktivitas ini akan dilakukan oleh sektor swasta dan individu setelah
penghalang antara pasar runtuh.
4. Kebijakan Publik
Pemerintah harus berhati-hati akan efek dari insentif yang diberikan. Sebagai
contoh, pajak sangat penting akan tetapi tidak boleh mengurangi insentif produksi,
karena akan menyebabkan perbandingan harga pedesaan dan perkotaan turun
(rural/urban terms of trade).
Peran Makro Ekonomi Pemerintah
Studi mengenai dampak pemerintah pada pertanian sering menunjuk
kepada masalah makro ekonomi yang tidak berhubungan dengan pertanian.
Dampak ini dirasakan melalui 5 harga makro yaitu gaji, tingkat bunga, biaya sewa
9
10. tanah, indek harga pertanian, dan nilai tukar mata uang (Lynn, 2003).
Tingkat bunga mempengaruhi ketersediaan dana untuk petani.
Bila tingkat bunga tinggi demi memerangi inflasi, kredit akan terlalu mahal bagi
petani yang tidak memiliki banyak modal (Lynn, 2003).
Kenaikan inflasi memiliki dampak negatif dalam penurunan daya beli.
Masyarakat kota dapat menekan pemerintah untuk menekan harga pangan di
bawah harga pasar. Biaya sewa tanah dapat naik sejalan dengan inflasi, harga
tanah kemudian akan menjadi lebih tinggi, kenaikan ini menyebabkan petani
miskin tidak memiliki tanah (Lynn, 2003).
Perbandingan nilai tukar petani (agriculture term of trade) akan tidak dapat
diprediksi dengan peningkatan inflasi. Harga biasanya tidak naik secara sama,
pemerintah lebih menekan harga pangan dari pada harga barang industri yang
akan dibeli oleh petani. Inflasi menghambat investasi dan memperlambat
peningkatkan produktivitas pertanian (Lynn, 2003).
Pemerintah juga dapat mengacaukan ekonomi dengan keputusannya dengan
memanipulasi nilai tukar mata uang. Bila mata uang domestik dihargai di atas
harga pasar, akan menyebabkan kehancuran terbesar di sektor pertanian. Pertama
hal ini akan menghambat ekspor, karena orang asing harus membayar lebih mahal
untuk mendapatkan mata uang untuk membeli barang tersebut. Padahal pasar
dunia sangat kompetitif. Kemudian hal ini mendorong impor karena mata uang
asing relatif lebih murah, impor pangan akan menyebabkan tekanan bagi
produksi, harga dan pendapatan di sektor pertanian. Impor barang modal dan
barang intermediasi menyebabkan bias dalam produksi domestik menjadi industri
dan menjauhi pertanian. Hal ini merusak pertanian di negara berkembang dan
pemerintah perlu mencermati adanya keterkaitan antara makro ekonomi dan
pertanian (Lynn, 2003).
10
11. TAHAP – TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Pertanian tradisional (subsisten)
Dalam pertanian tradisional, produksi pertanian dan konsumsi sama
banyaknya dan hanya satu atau dua macam tanaman saja (biasanya jagung dan
padi) yang merupakan sumber pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitas
rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Penanaman
dan penggunaan modal sangat sedikit sekali, sedangkan tanah dan tenaga kerja
merupakan faktor produksi yang sangat dominan.
Pada pola pertanian subsisten ini mengandung banyak resiko serta ketidakpastian.
Para petani merasa enggan untuk pindah dari teknologi tradisional ke sistem baru
yang akan menjamin hasil produksi lebih tinggi.
2. Tahap pertanian tradisional menuju pertanian modern (tahap
terdiversivikasi)
Pola pertanian terdiversifikasi merupkan tahap perantara yang harus dilalui
dalam proses transisi dari pola produksi pertanian subsisten menjadi produksi
pertanian yang terspesialisasi. Pada tahap ini, tanaman pokok tanaman pokok
tidak mendominasi hasil pertanian karena sudah banyak jenis tanaman
perdagangan yang ditanam. Disamping itu para petani juga memiliki pekerjaan
sampingan seperti beternak. Ini akan menambah penghasilan petani.
Keberhasilan atau kegagalan usaha – usaha transformasi pola pertanian
tradisional ini tidak hanya ditentukan ole kemampuan dan keterampilan petani
saja, tetapi yang lebih penting, semua itu bergantung pada faktor lingkungan yang
akan dihadapi petani seperti kondisi sosial, komersial dan kelembagaan.
11
12. 3. Pertanian modern ( pertanian terspesialisasi )
Pertanian terspesialisasi merupakan tahap akhir dan bentuk yang paling
maju dari unit usaha pertanian. Ini adalh tipe pertanian yang pada umumnya
diterapkan di negara maju. Pertanian spesialisasi ini berkembang sebagai respon
terhadap pembangunan yang menyeluruh di bidang-bidang lain dalam ekonomi
nasional.
Karakteristik – karakteristik umum dari pertanian terspesialisasi adalah
pengutamaan jenis tanaman tertentu, pemakaian modal secara intensif,
penggunaan teknik produksi secara modern yang hemat, serta pengembangan
skala ekonomis yang besar untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan
keuntungan.
SYARAT – SYARAT PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pertanian tidak dapat berkembang melalui tahap subsisten tanpa adanya
perkembangan yang sesuai pada bidang – bidang kehidupan nasional lainnya dari
masyarakat dimana pertanian itu dilaksanakan.
Syarat – syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan pertanian. Menurut
A.T. Mosher ada 5 syarat mutlak yang harus dipenuhi yaitu:
1. Adanya pasar untuk hasil – hasil usaha tani
Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil – hasil usaha tani.
Hasil – hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual dengan yang cukup tinggi
untuk menutupi biaya dan tenaga kerja yang telah dikeluarkan para petani sewaktu
memproduksinya. Di dalam memasarkan hasil – hasil inilah
diperlukan demand akan hasil pertanian tersebut.
2. Teknologi yang terus berkembang
Meningkatnya produksi pertanian daikibatkan oleh pemakaian cara-cara atau
teknik baru didalam usaha tani. Agar pembangunan pertanian dapat berjalan terus
12
13. haruslah selalu terjadi perubahan. Apabila perubahan ini berhenti maka
pembangunan pertanian juga akan berhenti.
3. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi
Sebagian besar metode baru yang dapat meningkatkan hasil prodiksi pertanian
memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat khusus oleh para petani.
Seperti bibit unggul, pemberantas hama, makanan dan obat ternak dan lain
sebagainya.
4. Adanya perangsang produksi bagi para petani
Para petani juga menginginkan kehidupan yang layak bagi dirinya dan
keluarganya, tentunya harus berusaha mencapai tujuan- tujuannya tersebut dengan
usaha taninya. Faktor perangsang utama yang membuat petani bergairah untuk
meningkatkan produksinya adalah perangsang yang bersifat ekonomis seperti
harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan, pembagian hasil yang wajar,
dan tersedianya barang-barang dan jasa yang ingin dibeli petani untuk
keluarganya.
5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan berlanjut
Syarat mutlak kelima adalah pengangkutan. Tanpa adanya pengangkutan yang
efisien dan murah keempat syarat mutlak lainya tidak dapat berjalan dengan
efektif, karena hasil pertanian harus tersebar luas. Oleh karena itu diperlukan
suatu jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa bahan-bahan
perlengkapan produksi ke tiap usaha tani, dan membawa hasil pertanian.
13
14. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembangunan pertanian pada dasarnya adalah proses transformasi pertanian.
Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang
pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi namun lebih
jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian.
Lynn (2003) mengemukakan bahwa keberhasilan sektor pertanian bukan
hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di sektor pertanian juga menjadi
tujuan dari pembangunan.
Campur tangan pemerintah di bidang pertanian merupakan fenomena yang
telah mendunia. Subsidi pertanian dan dukungan pemerintah pada negara maju
hanya mendorong efisiensi dan merusak negara miskin dengan menurunkan daya
saing hasil pertanian negara miskin (Lynn, 2003).
SARAN
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar pembangunan pedesaan
terlaksana adalah dengan melakukan transformasi pertanian. Apabila petani di
daerah pedesaan sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya, maka pada
akhirnya perekonomian di pedesaan tersebut akan tumbuh denagan sendirinya.
Hal ini juga harus didukung dengan berbagi kebijakan – kebijakan pemerintah
seperti kebijakan land reform dan kebijakan harga terhadap hasil produksi
pertanian. Dalam penerapan transformasi pertanian ini juga bisa dicontoh dari
negara – negara maju seperti penggunaan teknologi – teknologi pertanian serta
berinovasi dalam memproduksi hasil pertanian.
14
15. DAFTAR PUSTAKA
http:// www.google.com/ peranan pertanian dalam pembangunan.html . diakses
tanggal 17 Oktober 2014
http:// www.google.com/ peran pemerintah dalam sektor pertanian dan
pmbangunan pedesaan .html . diakses tanggal 17 Oktober 2014
P.Todaro, Michael. 1974. Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga
Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
15