SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
LATAR BELAKANG 
Negara Indonesia merupakan salah Negara agraris sehingga tidak heran 
kalau mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu sebagai petani. 
Mereka mengolah lahan yang ada untuk menunjang kehidupan, dengan tingkat 
penghasilan yang rendah. Akan tetapi lebih dari dua pertiga penduduk termiskin 
di dunia menetap di wilayah pedesaan yang bersumber dari pola pertanian 
subsisten. 
Menurut Francis Blancard “beban utama pembangunan dan penciptaan 
lapangan pekerjaan pada akhirnya akan dianggung oleh sektor perekonomian yang 
bertumpu pada kegiatan-kegiatan pertanian, yakni sektor pedesaan”. 
Dapat disimpulkan bahwa faktor pertanian merupakan salah satu 
pendukung majunya suatu perekonomian bangsa, di mana pertanian tersebut 
terletak dalam wilayah pedesaan. Artinya kemungkinan majunya pedesaan suatu 
bangsa dapat mendorong majunya perekonomian bangsa tersebut. 
Dari pernyataan diatas penulis tertarik untuk membahas makalah ini 
dengan judul “ Transpormasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Pedesaan” 
RUMUSAN MASALAH 
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang akan 
dibahas dalam makalah ini yaitu: 
1. Apa yang dimasuk dengan transformasi pertanian dan bagaimana tahap-tahap 
pembangunan pertanian? 
2. Apa strategi untuk mencapai modernisasi pertanian? 
3. Apa syarat – syarat pembangunan di daerah pedesaan? 
4. Apa peran pertanian dalam pembangunan perekonomian? 
1
TUJUAN 
Penulisan makalah ini yaitu bertujuan sebagai untuk mengetahui 
bagaimana kemajuan disektor pertanian suatu bangsa khususnya Negara 
Indonesia yang merupakan negara agraris dan kita sebagai mahasiswa sekaligus 
calon pelaku pendorong kemajuan bangsa dapat mengetahui lebih dalam 
perkembangan bangsa di sektor pertanian dan pedesaan. 
MANFAAT 
Manfaat dari penulisan makalah ini yakni dapat menambah wawasan 
bagaimana perkembangan perekonomian bangsa khususnya di sector pertanian 
dan pedesaan. 
2
BAB II 
PEMBAHASAN 
ARTI PENTING KEMAJUAN SEKTOR PERTANIAN DAN 
PEMBANGUNAN DAERAH PEDESAAN 
Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya 
dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata. Berdasarkan pengalaman 
historis dari negara-negara barat, apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi 
identik dengan transpormasi struktural yang cepat terhadap perekonomian, yakni 
dalam perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi industri 
modern dan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks. 
Suatu strategis pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas 
pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap 
dasar, yakni: 
a. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian 
tekhnologi, instisusional, dan insentif harga yang khususnya dirancang 
untuk meningkatkan produktifitas para petani kecil 
b. Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang 
dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientsikan pada 
upaya pembinaan ketenagakerjaan 
c. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat 
karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan 
menunjang oleh masyarakat pertanian. 
Karena itu, pada skala yang lebih luas, pembangunan sektor pertanian dan daerah 
pedesaan kini diyakinai sebagai intisari pembangunan nasional secara keseluruhan 
oleh banyak pihak. Harus diingat bahwa tanpa pembangunan daerah pedesaan 
yang integratif, pertumbuhan industri tidak akan berjalan dengan lancar, dan 
kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan berbagai 
ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian bersangkutan. 
3
PERTUMBUHAN DAN STAGNASI PERTANIAN SEJAK TAHUN 1950 
Kita telah mengetahui bahwa selama beberapa dasawarsa yang lalu banyak 
negara sedang berkembang berhasil mencapai peningkatan pertumbuhan GNP 
secara mengesankan. Sumbangan terbesar bagi tingkat pertumbuhan ekonomi 
yang tinggi ini berasal dari sektor manufaktur dan perdagangan yang tingkat 
pertumbuhan output pertahunnya seringkali lebih dari 10%. Sebaliknya, pada 
masa yang sama pertumbuhan output petanian sebagian besar kawasan negara-negara 
sedang berkembang yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang 
tinggi itu justru mengalami stagnasi, sehingga output pertanian dalam GNP secara 
keseluruhan terus menurun.tabel berikut mengungkapkan bahwa meskipun output 
dari sektor pertanian dihasilkan oleh hampir seluruh tenaga kerja negara-negara 
sedang berkembang, tetapi peranannya masih jauh lebih rendah. 
Tingkat output dan penyerapan tenaga kerja oleh sektor pertanian di negara-negara 
dunia ketiga, 1995. 
kawasan 
% pekerja 
disektor 
pertanian 
% output sektor 
pertanian dalam GDP 
Asia Selatan 64 30 
Asia Timur 70 18 
Amerika Latin 25 20 
Afrika 68 20 
Sumber dari world development report, 1997 the state in changing world, copyright © 1997 oleh the 
international bank for reconstruction and development/the world bank (New York: oxford University Press, 
1997), annex 4 dan table 12. dicetak ulang dengan izin dari Oxford University Press, Inc. 
Bertolak dari tahun yang mengecewakan tersebut, serta mulai muncul 
kesadaran baru dikalangan Negara-negara dunia ketiga bahwa sektor pertanian 
sangat menentukan masa depan mereka, maka sejak beberapa tahun yang lalu, 
yaitu tepatnya akhir tahun 1997-an dan kemudian terus berlangsung hingga tahun 
1990-an, terjadilah suatu perubahan drastis dalam kegiatan pemikiran serta 
perumusan kebijakan menyangkut soal pembangunan. Semakin lama semakin 
banyak Negara-negara berkembang yang tidak lagi terlampau berambisi menjadi 
Negara industri maju dalam tempo singkat. 
4
STRUKTUR AGRARIA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG 
Dua Jenis Pertanian Dunia 
Pola atau sistem-sistem pertanian yang ada di dunia ini dapat dibagi menjadi dua 
pola yang berbeda : 
a. Pola pertanian di negara-negara maju yang memiliki tingkat efisiensi 
tinggi dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang 
juga tinggi, sehingga dengan jumlah petani yang sedikit dapat 
menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk. 
b. Pola pertanian yang tidak atau kurang efisien yang umumnya terdapat di 
negara-negara berkembang. 
Tingkat produktifitasnya begiturendah sehingga hasil yang diperoleh acapkali 
tidak dapat memenuhi kebutuhan para petaninya sendiri. Di sejumlah negara 
berkembang, pertaniannya bersifat subsisten (hanya untuk mencukupi 
keluarga petaninya saja). Jangankan untuk mencukupi kebuthan pangan 
penduduk daerah perkotaan, untuk keperluansehari-hari para petani itu saja, 
hasil-hasil pertanian yang ada tidak memadai. 
PERAN PENTING KAUM WANITA 
Kaum wanita merupakan sumber tenaga kerja tambahan guna mengurusi 
tanaman pangan, mengurus konsumsi keluarga, memelihara ternak, menekuni 
industri rumah tangga untuk mencari sedikit tambahan penghasilan keluarga, 
mengumpulkan kayu bakar dan air, memasak, serta mengerjakan segala urusan 
rumah tangga. Segala macam fungsi tersebut praktis menghabiskan seluruh 
waktu. Sehingga jam kerja para wanita sebenarnya lebih panjang dan lebih berat 
bila dibandingkan dengan jam kerja para pria. 
2.5 PERTANIAN DAN PROSES PEMBANGUNAN 
Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah pergeseran 
jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor 
industri dan sektor jasa. Hanya sebagian kecil masyarakat dalam negara industri 
5
yang hidup dari sektor pertanian (Lynn, 2003). 
Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced growth), yaitu pembangunan 
di sektor pertanian dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan 
pembangunan yang paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan 
berimbang tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang, hal ini dikarenakan 
sumber daya yang tidak mencukupi untuk melakukan pembangunan di sektor 
pertanian maupun sektor industri sekaligus (Lynn, 2003). 
Kondonassis et al. (1991) menjelaskan bahwa pembangunan pada sektor 
pertanian merupakan batu loncatan menuju pembangunan pada sektor industri. 
Keberhasilan pembangunan industri di negara Jepang dan Taiwan merupakan 
lanjutan keberhasilan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan 
infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan Taiwan merupakan 
kontribusi yang sangat penting dalam mendukung pembangunan pertanian. 
Pemerintah Jepang dan Taiwan juga berhasil dalam membangun budaya kerja 
sehingga rakyat mereka memiliki produktivitas yang tinggi. 
Kondonassis et al. (1991) meringkaskan proses pembangunan pertanian menjadi 
pembangunan industri. Proses tersebut adalah sebagai berikut: 
1. Makanan dibutuhkan populasi di daerah kota yang terus meningkat. 
2. Perolehan mata uang asing karena melakukan ekspor. 
3. Peningkatan mata uang asing dari hasil subtitusi impor produk pertanian. 
4. Tabungan di sektor kota dan pajak pendapatan kepada pemerintah, yang 
digunakan untuk pembangunan infrastruktur karena peningkatan 
pendapatan di sektor pertanian. 
5. Peningkatan permintaan untuk produk industri karena pendapatan di sektor 
pertanian yang lebih tinggi. 
6. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian menyebabkan pekerja dapat 
beralih ke sektor industri. 
6
Kenyataan sejarah pada pembangunan mengindikasikan bahwa industrialisasi 
di Inggris pada abad ke-18 dan abad ke-19 dapat terjadi setelah perbaikan yang 
signifikan dalam produktivitas sektor pertanian. Pertumbuhan Amerika dipacu 
oleh kemampuan pertaniannya yang sangat besar. Di Uni Soviet, pertumbuhan 
industri terjadi karena eksploitasi brutal terhadap petani kecil, dan pada waktu itu 
juga Uni Soviet juga mengimpor sejumlah besar makanan (Lynn, 2003). 
Kontribusi Pertanian pada Pembangunan Pertanian memiliki kontribusi yang 
sangat besar kepada pembangunan (Lynn, 2003). 
Peran sektor pertanian sangat diperlukan dalam upaya menurunkan 
kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara 
berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup 
dalam kemiskinan absolut (absolute poverty). Bank Dunia mengetahui bahwa 
populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah 
yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. 
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik 
pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah 
dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita (Lynn, 2003). 
TRANSFORMASI PERTANIAN 
Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek 
di bidang pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi 
namun lebih jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian. 
Modernisasi pertanian dalam sistem perekonomian campuran di beberapa 
negara berkembang juga dapat dikatakan sebagai suatu proses transisi yang 
berlangsung secara bertahap tetapi berkesinambungan, yakni pola produksi 
yang subsisten menjadi sistem pertanian yang terdiversifikasi dan 
terspesialisasi (Todaro,2006). Setiap negara yang mencoba mengubah pola 
pertanian tradisional harus menyadari bahwa upaya untuk menyesuaikan 
struktur pertanian dalam rangka memenuhi tuntutan atau bahan pangan 
7
yang yang semakin tinggi itu juga meliputi perubahan – perubahan yang 
mempengaruhi stuktur sosial, politik, dan kelembagaan masyarakat 
pedesaan. Tanpa perubahan – perubahan tersebut, pembangunan pertanian 
tidak akan berjalan lancar, bahkan sebaliknya akan menyebabkan jurang 
ketimpangan antara pemilik lahan luas yang kaya dengan para petani kecil 
penyewa, penggarap, dan yang tidak memiliki lahan sama sekali. 
Penyebab semakin memburuknya kinerja pertanian di negara berkembang 
adalah karena banyak negara berkembang yang memiliki daerah pertanian yang 
cukup luas namun tidak bisa memanfaatkan kelebihan luas lahan pertanian yang 
mereka miliki. Negara tersebut masih terpengaruh oleh para teoritisi barat bahwa 
yang didengung-dengungkan adalah bagaimana cara membangun dan memajukan 
perekonomian suatu bangsa yaitu dengan cara mengubah perekonomian agraris 
menjadi perekonomian industri, dan banyak negara berkembang yang meletakkan 
dasar pemikiran itu dalam struktur tatanan perekonomian mereka. Ternyata 
strategi tersebut sangat tidak cocok untuk diterapkan di negara-negara tersebut. 
Hal ini terjadi karena memang infrastruktur pembangunan industri di 
negara tersebut memang belum tersedia secara lengkap. 
PERAN PEMERINTAH 
Peran Mikro Ekonomi Pemerintah 
Beberapa aktivitas sangat penting untuk dilakukan pemerintah karena 
tidak terjangkau oleh petani kecil : 
1. Infrastruktur 
Pemerintah, baik daerah maupun nasional, memiliki peran penting dalam 
menyediakan infrastruktur. Beberapa proyek seperti jalan, listrik, komunikasi, dan 
irigasi membutuhkan modal yang besar, jangka panjang dan menciptakan 
ekonomi eksternal. Infrastruktur ini membuat pertanian lebih produktif dan 
8
menghancurkan rintangan masuk ke pasar, selain itu juga meningkatkan efisiensi 
dari alokasi sumber daya. 
2. Informasi 
Penyediaan informasi sangat bermacam-macam. Petani membutuhkan 
informasi mengenai kondisi pasar, teknologi baru dan cuaca. Penelitian dan 
pengembangan menjadi target utama pemerintah, juga jasa tambahan yang 
membawa hasil riset ke pertanian. Pendidikan dan pelatihan membantu petani 
meningkatkan dan mengolah operasi mereka. 
3. Membangun pasar 
Pemerintah dapat membantu menciptakan dan meningkatkan pasar dengan 
menyediakan pengukuran akurat untuk hasil panen, penyediaan asuransi 
kegagalan panen, dan mendorong kredit skala kecil untuk membuat simpan 
pinjam lebih mudah bagi petani. Pada beberapa kasus ketika area terisolasi, 
pemerintah dapat memulai membuat transportasi, penyimpanan, dan pemasaran 
fasilitas, aktivitas ini akan dilakukan oleh sektor swasta dan individu setelah 
penghalang antara pasar runtuh. 
4. Kebijakan Publik 
Pemerintah harus berhati-hati akan efek dari insentif yang diberikan. Sebagai 
contoh, pajak sangat penting akan tetapi tidak boleh mengurangi insentif produksi, 
karena akan menyebabkan perbandingan harga pedesaan dan perkotaan turun 
(rural/urban terms of trade). 
Peran Makro Ekonomi Pemerintah 
Studi mengenai dampak pemerintah pada pertanian sering menunjuk 
kepada masalah makro ekonomi yang tidak berhubungan dengan pertanian. 
Dampak ini dirasakan melalui 5 harga makro yaitu gaji, tingkat bunga, biaya sewa 
9
tanah, indek harga pertanian, dan nilai tukar mata uang (Lynn, 2003). 
Tingkat bunga mempengaruhi ketersediaan dana untuk petani. 
Bila tingkat bunga tinggi demi memerangi inflasi, kredit akan terlalu mahal bagi 
petani yang tidak memiliki banyak modal (Lynn, 2003). 
Kenaikan inflasi memiliki dampak negatif dalam penurunan daya beli. 
Masyarakat kota dapat menekan pemerintah untuk menekan harga pangan di 
bawah harga pasar. Biaya sewa tanah dapat naik sejalan dengan inflasi, harga 
tanah kemudian akan menjadi lebih tinggi, kenaikan ini menyebabkan petani 
miskin tidak memiliki tanah (Lynn, 2003). 
Perbandingan nilai tukar petani (agriculture term of trade) akan tidak dapat 
diprediksi dengan peningkatan inflasi. Harga biasanya tidak naik secara sama, 
pemerintah lebih menekan harga pangan dari pada harga barang industri yang 
akan dibeli oleh petani. Inflasi menghambat investasi dan memperlambat 
peningkatkan produktivitas pertanian (Lynn, 2003). 
Pemerintah juga dapat mengacaukan ekonomi dengan keputusannya dengan 
memanipulasi nilai tukar mata uang. Bila mata uang domestik dihargai di atas 
harga pasar, akan menyebabkan kehancuran terbesar di sektor pertanian. Pertama 
hal ini akan menghambat ekspor, karena orang asing harus membayar lebih mahal 
untuk mendapatkan mata uang untuk membeli barang tersebut. Padahal pasar 
dunia sangat kompetitif. Kemudian hal ini mendorong impor karena mata uang 
asing relatif lebih murah, impor pangan akan menyebabkan tekanan bagi 
produksi, harga dan pendapatan di sektor pertanian. Impor barang modal dan 
barang intermediasi menyebabkan bias dalam produksi domestik menjadi industri 
dan menjauhi pertanian. Hal ini merusak pertanian di negara berkembang dan 
pemerintah perlu mencermati adanya keterkaitan antara makro ekonomi dan 
pertanian (Lynn, 2003). 
10
TAHAP – TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN 
1. Pertanian tradisional (subsisten) 
Dalam pertanian tradisional, produksi pertanian dan konsumsi sama 
banyaknya dan hanya satu atau dua macam tanaman saja (biasanya jagung dan 
padi) yang merupakan sumber pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitas 
rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Penanaman 
dan penggunaan modal sangat sedikit sekali, sedangkan tanah dan tenaga kerja 
merupakan faktor produksi yang sangat dominan. 
Pada pola pertanian subsisten ini mengandung banyak resiko serta ketidakpastian. 
Para petani merasa enggan untuk pindah dari teknologi tradisional ke sistem baru 
yang akan menjamin hasil produksi lebih tinggi. 
2. Tahap pertanian tradisional menuju pertanian modern (tahap 
terdiversivikasi) 
Pola pertanian terdiversifikasi merupkan tahap perantara yang harus dilalui 
dalam proses transisi dari pola produksi pertanian subsisten menjadi produksi 
pertanian yang terspesialisasi. Pada tahap ini, tanaman pokok tanaman pokok 
tidak mendominasi hasil pertanian karena sudah banyak jenis tanaman 
perdagangan yang ditanam. Disamping itu para petani juga memiliki pekerjaan 
sampingan seperti beternak. Ini akan menambah penghasilan petani. 
Keberhasilan atau kegagalan usaha – usaha transformasi pola pertanian 
tradisional ini tidak hanya ditentukan ole kemampuan dan keterampilan petani 
saja, tetapi yang lebih penting, semua itu bergantung pada faktor lingkungan yang 
akan dihadapi petani seperti kondisi sosial, komersial dan kelembagaan. 
11
3. Pertanian modern ( pertanian terspesialisasi ) 
Pertanian terspesialisasi merupakan tahap akhir dan bentuk yang paling 
maju dari unit usaha pertanian. Ini adalh tipe pertanian yang pada umumnya 
diterapkan di negara maju. Pertanian spesialisasi ini berkembang sebagai respon 
terhadap pembangunan yang menyeluruh di bidang-bidang lain dalam ekonomi 
nasional. 
Karakteristik – karakteristik umum dari pertanian terspesialisasi adalah 
pengutamaan jenis tanaman tertentu, pemakaian modal secara intensif, 
penggunaan teknik produksi secara modern yang hemat, serta pengembangan 
skala ekonomis yang besar untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan 
keuntungan. 
SYARAT – SYARAT PEMBANGUNAN PERTANIAN 
Pertanian tidak dapat berkembang melalui tahap subsisten tanpa adanya 
perkembangan yang sesuai pada bidang – bidang kehidupan nasional lainnya dari 
masyarakat dimana pertanian itu dilaksanakan. 
Syarat – syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan pertanian. Menurut 
A.T. Mosher ada 5 syarat mutlak yang harus dipenuhi yaitu: 
1. Adanya pasar untuk hasil – hasil usaha tani 
Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil – hasil usaha tani. 
Hasil – hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual dengan yang cukup tinggi 
untuk menutupi biaya dan tenaga kerja yang telah dikeluarkan para petani sewaktu 
memproduksinya. Di dalam memasarkan hasil – hasil inilah 
diperlukan demand akan hasil pertanian tersebut. 
2. Teknologi yang terus berkembang 
Meningkatnya produksi pertanian daikibatkan oleh pemakaian cara-cara atau 
teknik baru didalam usaha tani. Agar pembangunan pertanian dapat berjalan terus 
12
haruslah selalu terjadi perubahan. Apabila perubahan ini berhenti maka 
pembangunan pertanian juga akan berhenti. 
3. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi 
Sebagian besar metode baru yang dapat meningkatkan hasil prodiksi pertanian 
memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat khusus oleh para petani. 
Seperti bibit unggul, pemberantas hama, makanan dan obat ternak dan lain 
sebagainya. 
4. Adanya perangsang produksi bagi para petani 
Para petani juga menginginkan kehidupan yang layak bagi dirinya dan 
keluarganya, tentunya harus berusaha mencapai tujuan- tujuannya tersebut dengan 
usaha taninya. Faktor perangsang utama yang membuat petani bergairah untuk 
meningkatkan produksinya adalah perangsang yang bersifat ekonomis seperti 
harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan, pembagian hasil yang wajar, 
dan tersedianya barang-barang dan jasa yang ingin dibeli petani untuk 
keluarganya. 
5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan berlanjut 
Syarat mutlak kelima adalah pengangkutan. Tanpa adanya pengangkutan yang 
efisien dan murah keempat syarat mutlak lainya tidak dapat berjalan dengan 
efektif, karena hasil pertanian harus tersebar luas. Oleh karena itu diperlukan 
suatu jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa bahan-bahan 
perlengkapan produksi ke tiap usaha tani, dan membawa hasil pertanian. 
13
BAB III 
PENUTUP 
KESIMPULAN 
Pembangunan pertanian pada dasarnya adalah proses transformasi pertanian. 
Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang 
pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi namun lebih 
jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian. 
Lynn (2003) mengemukakan bahwa keberhasilan sektor pertanian bukan 
hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di sektor pertanian juga menjadi 
tujuan dari pembangunan. 
Campur tangan pemerintah di bidang pertanian merupakan fenomena yang 
telah mendunia. Subsidi pertanian dan dukungan pemerintah pada negara maju 
hanya mendorong efisiensi dan merusak negara miskin dengan menurunkan daya 
saing hasil pertanian negara miskin (Lynn, 2003). 
SARAN 
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar pembangunan pedesaan 
terlaksana adalah dengan melakukan transformasi pertanian. Apabila petani di 
daerah pedesaan sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi 
kebutuhan hidup baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya, maka pada 
akhirnya perekonomian di pedesaan tersebut akan tumbuh denagan sendirinya. 
Hal ini juga harus didukung dengan berbagi kebijakan – kebijakan pemerintah 
seperti kebijakan land reform dan kebijakan harga terhadap hasil produksi 
pertanian. Dalam penerapan transformasi pertanian ini juga bisa dicontoh dari 
negara – negara maju seperti penggunaan teknologi – teknologi pertanian serta 
berinovasi dalam memproduksi hasil pertanian. 
14
DAFTAR PUSTAKA 
http:// www.google.com/ peranan pertanian dalam pembangunan.html . diakses 
tanggal 17 Oktober 2014 
http:// www.google.com/ peran pemerintah dalam sektor pertanian dan 
pmbangunan pedesaan .html . diakses tanggal 17 Oktober 2014 
P.Todaro, Michael. 1974. Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga 
Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: 
Penerbit Erlangga. 
15

More Related Content

What's hot

Makalah MSDM Samsung Internasional
Makalah MSDM Samsung InternasionalMakalah MSDM Samsung Internasional
Makalah MSDM Samsung Internasional
LulukSekarAriyati1
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
DamayYanti
 
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industri
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industriPpt pengembangan sektor pertanian dan industri
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industri
SyntyaJr
 
Globalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan ManajemenGlobalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan Manajemen
dzakiaziz
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
M. Ifaldi Sidik
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategiknasruddien
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Surya Pratama
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangan
khalimatus sa'diyah
 
Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisRahma Rizky
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
Inas Intishar
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
Dadang Solihin
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNDIKNAS PENDIDIKAN
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Ruhilatul Ilma
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
erlina na
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
Joel mabes
 

What's hot (20)

Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Makalah MSDM Samsung Internasional
Makalah MSDM Samsung InternasionalMakalah MSDM Samsung Internasional
Makalah MSDM Samsung Internasional
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industri
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industriPpt pengembangan sektor pertanian dan industri
Ppt pengembangan sektor pertanian dan industri
 
Globalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan ManajemenGlobalisasi dan Manajemen
Globalisasi dan Manajemen
 
Eksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang PublikEksternalitas dan Barang Publik
Eksternalitas dan Barang Publik
 
Definisi manajemen strategik
Definisi  manajemen strategikDefinisi  manajemen strategik
Definisi manajemen strategik
 
Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1Perubahan dan pengembangan organisasi1
Perubahan dan pengembangan organisasi1
 
Modul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuanganModul seminar manajemen keuangan
Modul seminar manajemen keuangan
 
Pembiayaan Agribisnis
Pembiayaan AgribisnisPembiayaan Agribisnis
Pembiayaan Agribisnis
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
Mutual Exclusive Alternative Project (Analisis Proyek BAB 5)
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERNORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
ORGANISASI TRADISIONAL DAN ORGANISASI MODERN
 
Tataniaga Pertanian
Tataniaga PertanianTataniaga Pertanian
Tataniaga Pertanian
 
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)Makalah lingkungan  bisnis ( pengantar bisnis)
Makalah lingkungan bisnis ( pengantar bisnis)
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
Klasifikasi Usahatani
Klasifikasi UsahataniKlasifikasi Usahatani
Klasifikasi Usahatani
 

Viewers also liked

Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaOperator Warnet Vast Raha
 
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan DaerahData Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanadi
 
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan DaerahSistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Irmawan Nugroho
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...Jonh Boekorsjom
 
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi NawacitaKebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Dadang Solihin
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMarobo United
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
Dadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Dadang Solihin
 
Makalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiMakalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiDenra Razak
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dadang Solihin
 
Kabupaten gresik dalam angka 2015
Kabupaten gresik dalam angka 2015Kabupaten gresik dalam angka 2015
Kabupaten gresik dalam angka 2015
Safarianto Santoso
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
Dadang Solihin
 
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
muktiimam
 

Viewers also liked (20)

Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desaMakalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
Makalah proses perencanaan pembangunan suatu desa
 
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan DaerahData Perencanaan Pembangunan Daerah
Data Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikanAnalisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan
 
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan DaerahSistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
 
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
Dukungan Data dan Informasi dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
 
Analisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malangAnalisis pembangunan kota malang
Analisis pembangunan kota malang
 
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi NawacitaKebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Konstruksi Nawacita
 
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor lesteMakalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
Makalah analisis pertumbuhan ekonomi timor leste
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHANPERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Makalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambiMakalah pdrb kab. muaro jambi
Makalah pdrb kab. muaro jambi
 
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan PembangunanDasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Dasar-dasar Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
 
Kabupaten gresik dalam angka 2015
Kabupaten gresik dalam angka 2015Kabupaten gresik dalam angka 2015
Kabupaten gresik dalam angka 2015
 
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan DaerahMemahami Perencanaan Pembangunan Daerah
Memahami Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Kajian Pembangunan
Kajian PembangunanKajian Pembangunan
Kajian Pembangunan
 
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
 

Similar to Makalah analisis perencanaan pembangunan

Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiasarianputra
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanian
mariam Iam
 
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
Dini Sri Rahayu
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid  11140963Abdul ajid  11140963
Abdul ajid 11140963
abdul ajid
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikUmi Hanik
 
8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian
Dede Ridwan Nurul Falah
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
epi rizkiyah
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
Inas Intishar
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
siti aisah
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
adhi nugraha
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
iswah yuni
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
Elisabeth Marina
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
Gilang Jupriono
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanian
erlina na
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
firman sahari
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
firman sahari
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
Warnet Raha
 

Similar to Makalah analisis perencanaan pembangunan (20)

Pembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesiaPembangunan pertanian di indonesia
Pembangunan pertanian di indonesia
 
Mariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanianMariam peranan sektor pertanian
Mariam peranan sektor pertanian
 
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
PERANAN SEKTOR PERTANNIAN
 
143
143143
143
 
Abdul ajid 11140963
Abdul ajid  11140963Abdul ajid  11140963
Abdul ajid 11140963
 
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanikArus utama pembangunan perdesaan umi hanik
Arus utama pembangunan perdesaan umi hanik
 
8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian8 peran dan sektor pertanian
8 peran dan sektor pertanian
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Peranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanianPeranan sektor pertanian
Peranan sektor pertanian
 
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian pptTugas 8. peranan sektor pertanian ppt
Tugas 8. peranan sektor pertanian ppt
 
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 111410268 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
8 peranan sektor pertanian adhi nugraha 5_x 11141026
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian(8)peranan sektor pertanian
(8)peranan sektor pertanian
 
peranan sektor pertanian
peranan sektor pertanianperanan sektor pertanian
peranan sektor pertanian
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian10 peranan sektor pertanian
10 peranan sektor pertanian
 
Eksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat iniEksistensi pertanian saat ini
Eksistensi pertanian saat ini
 

Recently uploaded

Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 

Recently uploaded (17)

Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 

Makalah analisis perencanaan pembangunan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan salah Negara agraris sehingga tidak heran kalau mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia yaitu sebagai petani. Mereka mengolah lahan yang ada untuk menunjang kehidupan, dengan tingkat penghasilan yang rendah. Akan tetapi lebih dari dua pertiga penduduk termiskin di dunia menetap di wilayah pedesaan yang bersumber dari pola pertanian subsisten. Menurut Francis Blancard “beban utama pembangunan dan penciptaan lapangan pekerjaan pada akhirnya akan dianggung oleh sektor perekonomian yang bertumpu pada kegiatan-kegiatan pertanian, yakni sektor pedesaan”. Dapat disimpulkan bahwa faktor pertanian merupakan salah satu pendukung majunya suatu perekonomian bangsa, di mana pertanian tersebut terletak dalam wilayah pedesaan. Artinya kemungkinan majunya pedesaan suatu bangsa dapat mendorong majunya perekonomian bangsa tersebut. Dari pernyataan diatas penulis tertarik untuk membahas makalah ini dengan judul “ Transpormasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Pedesaan” RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: 1. Apa yang dimasuk dengan transformasi pertanian dan bagaimana tahap-tahap pembangunan pertanian? 2. Apa strategi untuk mencapai modernisasi pertanian? 3. Apa syarat – syarat pembangunan di daerah pedesaan? 4. Apa peran pertanian dalam pembangunan perekonomian? 1
  • 2. TUJUAN Penulisan makalah ini yaitu bertujuan sebagai untuk mengetahui bagaimana kemajuan disektor pertanian suatu bangsa khususnya Negara Indonesia yang merupakan negara agraris dan kita sebagai mahasiswa sekaligus calon pelaku pendorong kemajuan bangsa dapat mengetahui lebih dalam perkembangan bangsa di sektor pertanian dan pedesaan. MANFAAT Manfaat dari penulisan makalah ini yakni dapat menambah wawasan bagaimana perkembangan perekonomian bangsa khususnya di sector pertanian dan pedesaan. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN ARTI PENTING KEMAJUAN SEKTOR PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH PEDESAAN Secara tradisional, peranan pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya dipandang pasif dan sebagai unsur penunjang semata. Berdasarkan pengalaman historis dari negara-negara barat, apa yang disebut sebagai pembangunan ekonomi identik dengan transpormasi struktural yang cepat terhadap perekonomian, yakni dalam perekonomian yang bertumpu pada kegiatan pertanian menjadi industri modern dan pelayanan masyarakat yang lebih kompleks. Suatu strategis pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap dasar, yakni: a. Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian tekhnologi, instisusional, dan insentif harga yang khususnya dirancang untuk meningkatkan produktifitas para petani kecil b. Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientsikan pada upaya pembinaan ketenagakerjaan c. Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan menunjang oleh masyarakat pertanian. Karena itu, pada skala yang lebih luas, pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan kini diyakinai sebagai intisari pembangunan nasional secara keseluruhan oleh banyak pihak. Harus diingat bahwa tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif, pertumbuhan industri tidak akan berjalan dengan lancar, dan kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan berbagai ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian bersangkutan. 3
  • 4. PERTUMBUHAN DAN STAGNASI PERTANIAN SEJAK TAHUN 1950 Kita telah mengetahui bahwa selama beberapa dasawarsa yang lalu banyak negara sedang berkembang berhasil mencapai peningkatan pertumbuhan GNP secara mengesankan. Sumbangan terbesar bagi tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini berasal dari sektor manufaktur dan perdagangan yang tingkat pertumbuhan output pertahunnya seringkali lebih dari 10%. Sebaliknya, pada masa yang sama pertumbuhan output petanian sebagian besar kawasan negara-negara sedang berkembang yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu justru mengalami stagnasi, sehingga output pertanian dalam GNP secara keseluruhan terus menurun.tabel berikut mengungkapkan bahwa meskipun output dari sektor pertanian dihasilkan oleh hampir seluruh tenaga kerja negara-negara sedang berkembang, tetapi peranannya masih jauh lebih rendah. Tingkat output dan penyerapan tenaga kerja oleh sektor pertanian di negara-negara dunia ketiga, 1995. kawasan % pekerja disektor pertanian % output sektor pertanian dalam GDP Asia Selatan 64 30 Asia Timur 70 18 Amerika Latin 25 20 Afrika 68 20 Sumber dari world development report, 1997 the state in changing world, copyright © 1997 oleh the international bank for reconstruction and development/the world bank (New York: oxford University Press, 1997), annex 4 dan table 12. dicetak ulang dengan izin dari Oxford University Press, Inc. Bertolak dari tahun yang mengecewakan tersebut, serta mulai muncul kesadaran baru dikalangan Negara-negara dunia ketiga bahwa sektor pertanian sangat menentukan masa depan mereka, maka sejak beberapa tahun yang lalu, yaitu tepatnya akhir tahun 1997-an dan kemudian terus berlangsung hingga tahun 1990-an, terjadilah suatu perubahan drastis dalam kegiatan pemikiran serta perumusan kebijakan menyangkut soal pembangunan. Semakin lama semakin banyak Negara-negara berkembang yang tidak lagi terlampau berambisi menjadi Negara industri maju dalam tempo singkat. 4
  • 5. STRUKTUR AGRARIA DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG Dua Jenis Pertanian Dunia Pola atau sistem-sistem pertanian yang ada di dunia ini dapat dibagi menjadi dua pola yang berbeda : a. Pola pertanian di negara-negara maju yang memiliki tingkat efisiensi tinggi dengan kapasitas produksi dan rasio output per tenaga kerja yang juga tinggi, sehingga dengan jumlah petani yang sedikit dapat menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk. b. Pola pertanian yang tidak atau kurang efisien yang umumnya terdapat di negara-negara berkembang. Tingkat produktifitasnya begiturendah sehingga hasil yang diperoleh acapkali tidak dapat memenuhi kebutuhan para petaninya sendiri. Di sejumlah negara berkembang, pertaniannya bersifat subsisten (hanya untuk mencukupi keluarga petaninya saja). Jangankan untuk mencukupi kebuthan pangan penduduk daerah perkotaan, untuk keperluansehari-hari para petani itu saja, hasil-hasil pertanian yang ada tidak memadai. PERAN PENTING KAUM WANITA Kaum wanita merupakan sumber tenaga kerja tambahan guna mengurusi tanaman pangan, mengurus konsumsi keluarga, memelihara ternak, menekuni industri rumah tangga untuk mencari sedikit tambahan penghasilan keluarga, mengumpulkan kayu bakar dan air, memasak, serta mengerjakan segala urusan rumah tangga. Segala macam fungsi tersebut praktis menghabiskan seluruh waktu. Sehingga jam kerja para wanita sebenarnya lebih panjang dan lebih berat bila dibandingkan dengan jam kerja para pria. 2.5 PERTANIAN DAN PROSES PEMBANGUNAN Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah pergeseran jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan sektor jasa. Hanya sebagian kecil masyarakat dalam negara industri 5
  • 6. yang hidup dari sektor pertanian (Lynn, 2003). Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced growth), yaitu pembangunan di sektor pertanian dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan pembangunan yang paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan berimbang tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang, hal ini dikarenakan sumber daya yang tidak mencukupi untuk melakukan pembangunan di sektor pertanian maupun sektor industri sekaligus (Lynn, 2003). Kondonassis et al. (1991) menjelaskan bahwa pembangunan pada sektor pertanian merupakan batu loncatan menuju pembangunan pada sektor industri. Keberhasilan pembangunan industri di negara Jepang dan Taiwan merupakan lanjutan keberhasilan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan Taiwan merupakan kontribusi yang sangat penting dalam mendukung pembangunan pertanian. Pemerintah Jepang dan Taiwan juga berhasil dalam membangun budaya kerja sehingga rakyat mereka memiliki produktivitas yang tinggi. Kondonassis et al. (1991) meringkaskan proses pembangunan pertanian menjadi pembangunan industri. Proses tersebut adalah sebagai berikut: 1. Makanan dibutuhkan populasi di daerah kota yang terus meningkat. 2. Perolehan mata uang asing karena melakukan ekspor. 3. Peningkatan mata uang asing dari hasil subtitusi impor produk pertanian. 4. Tabungan di sektor kota dan pajak pendapatan kepada pemerintah, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur karena peningkatan pendapatan di sektor pertanian. 5. Peningkatan permintaan untuk produk industri karena pendapatan di sektor pertanian yang lebih tinggi. 6. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian menyebabkan pekerja dapat beralih ke sektor industri. 6
  • 7. Kenyataan sejarah pada pembangunan mengindikasikan bahwa industrialisasi di Inggris pada abad ke-18 dan abad ke-19 dapat terjadi setelah perbaikan yang signifikan dalam produktivitas sektor pertanian. Pertumbuhan Amerika dipacu oleh kemampuan pertaniannya yang sangat besar. Di Uni Soviet, pertumbuhan industri terjadi karena eksploitasi brutal terhadap petani kecil, dan pada waktu itu juga Uni Soviet juga mengimpor sejumlah besar makanan (Lynn, 2003). Kontribusi Pertanian pada Pembangunan Pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar kepada pembangunan (Lynn, 2003). Peran sektor pertanian sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty). Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita (Lynn, 2003). TRANSFORMASI PERTANIAN Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi namun lebih jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian. Modernisasi pertanian dalam sistem perekonomian campuran di beberapa negara berkembang juga dapat dikatakan sebagai suatu proses transisi yang berlangsung secara bertahap tetapi berkesinambungan, yakni pola produksi yang subsisten menjadi sistem pertanian yang terdiversifikasi dan terspesialisasi (Todaro,2006). Setiap negara yang mencoba mengubah pola pertanian tradisional harus menyadari bahwa upaya untuk menyesuaikan struktur pertanian dalam rangka memenuhi tuntutan atau bahan pangan 7
  • 8. yang yang semakin tinggi itu juga meliputi perubahan – perubahan yang mempengaruhi stuktur sosial, politik, dan kelembagaan masyarakat pedesaan. Tanpa perubahan – perubahan tersebut, pembangunan pertanian tidak akan berjalan lancar, bahkan sebaliknya akan menyebabkan jurang ketimpangan antara pemilik lahan luas yang kaya dengan para petani kecil penyewa, penggarap, dan yang tidak memiliki lahan sama sekali. Penyebab semakin memburuknya kinerja pertanian di negara berkembang adalah karena banyak negara berkembang yang memiliki daerah pertanian yang cukup luas namun tidak bisa memanfaatkan kelebihan luas lahan pertanian yang mereka miliki. Negara tersebut masih terpengaruh oleh para teoritisi barat bahwa yang didengung-dengungkan adalah bagaimana cara membangun dan memajukan perekonomian suatu bangsa yaitu dengan cara mengubah perekonomian agraris menjadi perekonomian industri, dan banyak negara berkembang yang meletakkan dasar pemikiran itu dalam struktur tatanan perekonomian mereka. Ternyata strategi tersebut sangat tidak cocok untuk diterapkan di negara-negara tersebut. Hal ini terjadi karena memang infrastruktur pembangunan industri di negara tersebut memang belum tersedia secara lengkap. PERAN PEMERINTAH Peran Mikro Ekonomi Pemerintah Beberapa aktivitas sangat penting untuk dilakukan pemerintah karena tidak terjangkau oleh petani kecil : 1. Infrastruktur Pemerintah, baik daerah maupun nasional, memiliki peran penting dalam menyediakan infrastruktur. Beberapa proyek seperti jalan, listrik, komunikasi, dan irigasi membutuhkan modal yang besar, jangka panjang dan menciptakan ekonomi eksternal. Infrastruktur ini membuat pertanian lebih produktif dan 8
  • 9. menghancurkan rintangan masuk ke pasar, selain itu juga meningkatkan efisiensi dari alokasi sumber daya. 2. Informasi Penyediaan informasi sangat bermacam-macam. Petani membutuhkan informasi mengenai kondisi pasar, teknologi baru dan cuaca. Penelitian dan pengembangan menjadi target utama pemerintah, juga jasa tambahan yang membawa hasil riset ke pertanian. Pendidikan dan pelatihan membantu petani meningkatkan dan mengolah operasi mereka. 3. Membangun pasar Pemerintah dapat membantu menciptakan dan meningkatkan pasar dengan menyediakan pengukuran akurat untuk hasil panen, penyediaan asuransi kegagalan panen, dan mendorong kredit skala kecil untuk membuat simpan pinjam lebih mudah bagi petani. Pada beberapa kasus ketika area terisolasi, pemerintah dapat memulai membuat transportasi, penyimpanan, dan pemasaran fasilitas, aktivitas ini akan dilakukan oleh sektor swasta dan individu setelah penghalang antara pasar runtuh. 4. Kebijakan Publik Pemerintah harus berhati-hati akan efek dari insentif yang diberikan. Sebagai contoh, pajak sangat penting akan tetapi tidak boleh mengurangi insentif produksi, karena akan menyebabkan perbandingan harga pedesaan dan perkotaan turun (rural/urban terms of trade). Peran Makro Ekonomi Pemerintah Studi mengenai dampak pemerintah pada pertanian sering menunjuk kepada masalah makro ekonomi yang tidak berhubungan dengan pertanian. Dampak ini dirasakan melalui 5 harga makro yaitu gaji, tingkat bunga, biaya sewa 9
  • 10. tanah, indek harga pertanian, dan nilai tukar mata uang (Lynn, 2003). Tingkat bunga mempengaruhi ketersediaan dana untuk petani. Bila tingkat bunga tinggi demi memerangi inflasi, kredit akan terlalu mahal bagi petani yang tidak memiliki banyak modal (Lynn, 2003). Kenaikan inflasi memiliki dampak negatif dalam penurunan daya beli. Masyarakat kota dapat menekan pemerintah untuk menekan harga pangan di bawah harga pasar. Biaya sewa tanah dapat naik sejalan dengan inflasi, harga tanah kemudian akan menjadi lebih tinggi, kenaikan ini menyebabkan petani miskin tidak memiliki tanah (Lynn, 2003). Perbandingan nilai tukar petani (agriculture term of trade) akan tidak dapat diprediksi dengan peningkatan inflasi. Harga biasanya tidak naik secara sama, pemerintah lebih menekan harga pangan dari pada harga barang industri yang akan dibeli oleh petani. Inflasi menghambat investasi dan memperlambat peningkatkan produktivitas pertanian (Lynn, 2003). Pemerintah juga dapat mengacaukan ekonomi dengan keputusannya dengan memanipulasi nilai tukar mata uang. Bila mata uang domestik dihargai di atas harga pasar, akan menyebabkan kehancuran terbesar di sektor pertanian. Pertama hal ini akan menghambat ekspor, karena orang asing harus membayar lebih mahal untuk mendapatkan mata uang untuk membeli barang tersebut. Padahal pasar dunia sangat kompetitif. Kemudian hal ini mendorong impor karena mata uang asing relatif lebih murah, impor pangan akan menyebabkan tekanan bagi produksi, harga dan pendapatan di sektor pertanian. Impor barang modal dan barang intermediasi menyebabkan bias dalam produksi domestik menjadi industri dan menjauhi pertanian. Hal ini merusak pertanian di negara berkembang dan pemerintah perlu mencermati adanya keterkaitan antara makro ekonomi dan pertanian (Lynn, 2003). 10
  • 11. TAHAP – TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN 1. Pertanian tradisional (subsisten) Dalam pertanian tradisional, produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu atau dua macam tanaman saja (biasanya jagung dan padi) yang merupakan sumber pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Penanaman dan penggunaan modal sangat sedikit sekali, sedangkan tanah dan tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Pada pola pertanian subsisten ini mengandung banyak resiko serta ketidakpastian. Para petani merasa enggan untuk pindah dari teknologi tradisional ke sistem baru yang akan menjamin hasil produksi lebih tinggi. 2. Tahap pertanian tradisional menuju pertanian modern (tahap terdiversivikasi) Pola pertanian terdiversifikasi merupkan tahap perantara yang harus dilalui dalam proses transisi dari pola produksi pertanian subsisten menjadi produksi pertanian yang terspesialisasi. Pada tahap ini, tanaman pokok tanaman pokok tidak mendominasi hasil pertanian karena sudah banyak jenis tanaman perdagangan yang ditanam. Disamping itu para petani juga memiliki pekerjaan sampingan seperti beternak. Ini akan menambah penghasilan petani. Keberhasilan atau kegagalan usaha – usaha transformasi pola pertanian tradisional ini tidak hanya ditentukan ole kemampuan dan keterampilan petani saja, tetapi yang lebih penting, semua itu bergantung pada faktor lingkungan yang akan dihadapi petani seperti kondisi sosial, komersial dan kelembagaan. 11
  • 12. 3. Pertanian modern ( pertanian terspesialisasi ) Pertanian terspesialisasi merupakan tahap akhir dan bentuk yang paling maju dari unit usaha pertanian. Ini adalh tipe pertanian yang pada umumnya diterapkan di negara maju. Pertanian spesialisasi ini berkembang sebagai respon terhadap pembangunan yang menyeluruh di bidang-bidang lain dalam ekonomi nasional. Karakteristik – karakteristik umum dari pertanian terspesialisasi adalah pengutamaan jenis tanaman tertentu, pemakaian modal secara intensif, penggunaan teknik produksi secara modern yang hemat, serta pengembangan skala ekonomis yang besar untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan keuntungan. SYARAT – SYARAT PEMBANGUNAN PERTANIAN Pertanian tidak dapat berkembang melalui tahap subsisten tanpa adanya perkembangan yang sesuai pada bidang – bidang kehidupan nasional lainnya dari masyarakat dimana pertanian itu dilaksanakan. Syarat – syarat mutlak yang harus ada dalam pembangunan pertanian. Menurut A.T. Mosher ada 5 syarat mutlak yang harus dipenuhi yaitu: 1. Adanya pasar untuk hasil – hasil usaha tani Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil – hasil usaha tani. Hasil – hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual dengan yang cukup tinggi untuk menutupi biaya dan tenaga kerja yang telah dikeluarkan para petani sewaktu memproduksinya. Di dalam memasarkan hasil – hasil inilah diperlukan demand akan hasil pertanian tersebut. 2. Teknologi yang terus berkembang Meningkatnya produksi pertanian daikibatkan oleh pemakaian cara-cara atau teknik baru didalam usaha tani. Agar pembangunan pertanian dapat berjalan terus 12
  • 13. haruslah selalu terjadi perubahan. Apabila perubahan ini berhenti maka pembangunan pertanian juga akan berhenti. 3. Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi Sebagian besar metode baru yang dapat meningkatkan hasil prodiksi pertanian memerlukan penggunaan bahan-bahan dan alat-alat khusus oleh para petani. Seperti bibit unggul, pemberantas hama, makanan dan obat ternak dan lain sebagainya. 4. Adanya perangsang produksi bagi para petani Para petani juga menginginkan kehidupan yang layak bagi dirinya dan keluarganya, tentunya harus berusaha mencapai tujuan- tujuannya tersebut dengan usaha taninya. Faktor perangsang utama yang membuat petani bergairah untuk meningkatkan produksinya adalah perangsang yang bersifat ekonomis seperti harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan, pembagian hasil yang wajar, dan tersedianya barang-barang dan jasa yang ingin dibeli petani untuk keluarganya. 5. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan berlanjut Syarat mutlak kelima adalah pengangkutan. Tanpa adanya pengangkutan yang efisien dan murah keempat syarat mutlak lainya tidak dapat berjalan dengan efektif, karena hasil pertanian harus tersebar luas. Oleh karena itu diperlukan suatu jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa bahan-bahan perlengkapan produksi ke tiap usaha tani, dan membawa hasil pertanian. 13
  • 14. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Pembangunan pertanian pada dasarnya adalah proses transformasi pertanian. Transformasi pertanian yaitu sutu proses perubahan pada berbagai aspek di bidang pertanian. Perubahan yang dimaksud bukan hanya pada teknologi namun lebih jauh lagi pada kelembagaan ekonomi dan sosial pertanian. Lynn (2003) mengemukakan bahwa keberhasilan sektor pertanian bukan hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di sektor pertanian juga menjadi tujuan dari pembangunan. Campur tangan pemerintah di bidang pertanian merupakan fenomena yang telah mendunia. Subsidi pertanian dan dukungan pemerintah pada negara maju hanya mendorong efisiensi dan merusak negara miskin dengan menurunkan daya saing hasil pertanian negara miskin (Lynn, 2003). SARAN Salah satu cara yang dapat dilakukan agar pembangunan pedesaan terlaksana adalah dengan melakukan transformasi pertanian. Apabila petani di daerah pedesaan sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarganya, maka pada akhirnya perekonomian di pedesaan tersebut akan tumbuh denagan sendirinya. Hal ini juga harus didukung dengan berbagi kebijakan – kebijakan pemerintah seperti kebijakan land reform dan kebijakan harga terhadap hasil produksi pertanian. Dalam penerapan transformasi pertanian ini juga bisa dicontoh dari negara – negara maju seperti penggunaan teknologi – teknologi pertanian serta berinovasi dalam memproduksi hasil pertanian. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http:// www.google.com/ peranan pertanian dalam pembangunan.html . diakses tanggal 17 Oktober 2014 http:// www.google.com/ peran pemerintah dalam sektor pertanian dan pmbangunan pedesaan .html . diakses tanggal 17 Oktober 2014 P.Todaro, Michael. 1974. Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Penerbit Erlangga. 15