SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN BUDAYA TRADISIONAL
BANGSA INDONESIA DALAM BIDANG EKONOMI KREATIF
XI IPS
SMT 2
SEFTIAN EVA WIDYAWATI
NIM.16422299016
PPG SM-3T UNY
Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggungjawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatny a untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan keunikan dan sebaran.
Materi Pembelajaran:
1. Budaya Tradisional Bangsa Indonesia
2. Konsep Ekonomi Kreatif
3. Pelestarian Budaya Tradisional Bangsa Indonesia melalui Ekonomi Kreatif
4. Pemanfaatan Budaya Tradisional Bangsa Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif
PETA KONSEP
Pelestarian Dan
Pemanfaatan Budaya
Tradisional Bangsa
Indonesia Dalam Bidang
Ekonomi Kreatif
Budaya Tradisional Bangsa
Indonesia
Konsep Ekonomi Kreatif
Pelestarian Budaya
Tradisonal Bangsa Indonesia
dalam Bidang Ekonomi
Kreatif
Pemanfaatan Budaya
Tradisional Bangsa Indonesia
dalam Bidang Ekonomi
Kreatif
Pengertian
Jenis-jenis Budaya
Tradisional di Indonesia
Pengertian
Pentingnya Ekonomi
Kreatif
Sub Sektor Ekonomi
Kreatif di Indonesia
Hal-Hal Pokok yang
Perlu Diperhatikan
dalam Pengembangan
Ekonomi Kreatif
A. BUDAYA TADISIONAL BANGSA INDONESIA
Budaya tradisional adalah kebudayaan yg dibentuk dari beraneka ragam suku-suku di
Indonesia yang merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia nantinya secara
keseluruhan. Kebudayaan yang ada di Indonesia terbentuk dari keanekaragaman suku di
Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat masa lalu. Keberadaan budaya
tradisional dapat diketahui dari berbagai jenis produk kebudayaan yang dapat kita jumpai,
diantaranya:
a. Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan
memiliki ciri khas.
b. Bahasa tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas
masyarakat di daerah tersebut.
c. Lagu tradisional dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau
lagu yang menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti
penting karena fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri.
e. Alat musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan
untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan
daerah lainnya.
g. Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari daerah tertentu yang digunakan oleh
para leluhur.
h. Rumah tradisional atau sering disebut dengan rumah adat, yaitu memiliki ciri khas
derahnya masing-masing.
i. Permainan dan olahraga tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang
berkembang dari daerah tertentu.
j. Makanan tradisional, merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu.
Kekayaan alam dan budaya di Indonesia sangat beranekaragam, hal tersebut menjadi
sebuah potensi dalam bidang pariwisata. Selain keindahan alam Indonesia, budaya tradisional
juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang pariwisata, misalnya dalam
pengembangan ekonomi kreatif.
B. KONSEP EKONOMI KREATIF
1. Pengertian Ekonomi Kreatif
Pergeseran dari Era Pertanian lalu Era Industrialisasi, disusul era informasi yang
disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi
serta globalisasi ekonomi, telah mengiring peradaban manusia kedalam suatu area interaksi
social baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Industrialisasi telah menciptakan
pola kerja , pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisen. Sisi lain yang
muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Negara-negara maju
mulai menyadari bahwa saat ini mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif,
sehingga kemudian pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas, yang populer disebut Ekonomi Kreatif yang digerakan oleh sektor
Industri Kreatif.
Gambar 1. Pergeseran Orientasi Ekonomi Dunia Barat
Dari sekilas gambaran di atas kita dapat mengetahui bahwa Ekonomi Kreatif
sebenarnya adalah wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui
kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang
berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan
sumber daya yang terbarukan. Dengan kata lain, ekonomi kreatif adalah manifestasi dari
semangat bertahan hidup yang sangat penting bagi negara-negara maju dan juga menawarkan
peluang yang sama untuk negara-negara berkembang.
Dewasa ini, perkembangan ekonomi telah sampai level dimana kegiatan ekonomi
harus mampu untuk menemukan inovasi dan kreativitas yang selalu baru. Mari kita
simpulkan definisi Ekonomi Kreatif dari berbagai sumber. Ekonomi Kreatif adalah:
a. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam
kegiatan ekonominya.
b. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri
yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
c. Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif
sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan
iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang
terbarukan.
Di Indonesia, Ekonomi Kreatif muncul melalui kebijakan negara. Tetapi bukan
berarti kegiatan ekonomi kreatif baru muncul seiring dengan kebijakan pemerintah
tersebut. Ekonomi Kreatif telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, namun
secara khusus mendapat perhatian dan pembinaan yang kuat dari pemerintah baru
dimulai pada era pemerintahan SBY. Pemerintahan SBY telah meninggalkan legacy
yang baik terkait pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia. Secara
kronologis kebijakan ekonomi kreatif dimulai oleh pernyataan Presiden untuk
meningkatkan industri kerajinan dan kreativitas bangsa, terselenggaranya Pekan Produk
Budaya Indonesia 2007, yang berubah nama menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009,
terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif, hingga Perpres Nomor 92 Tahun 2011 yang menjadi dasar hukum
terbentuknya kementerian baru yang mengurusi ekonomi kreatif, yaitu Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Menterinya, Mari Elka Pangestu.
2. Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif
Gambar 2. Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif
Industri kreatif ini dapat memberikan kontribusi dibeberapa aspek kehidupan, tidak
hanya ditinjau dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga dapat memberikan dampak
positif kepada aspek lainnya seperti peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan
inovasi dan kreativitas anak bangsa, merupakan industri yang menggunakan sumber daya
yang terbarukan, serta dampak social yang positif.
Secara umum, alasan kuat mengapa industri kreatif ini perlu dikembangkan, karena
sektor industri kreatif ini memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan bagi perekonomian
Indonesia, dapat menciptakan iklim bisnis yang positif, dapat memperkuat citra dan identitas
bangsa Indonesia, mendukung pemanfaatan sumber daya yang terbarukan, merupakan pusat
penciptaan inovasi dan pembentukan kreativitas, dan memiliki dampak social yang positif.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka industri kreatif ini sudah selayaknya menjadi
sektor industri yang menarik untuk dikembangkankan dengan konsep pengembangan yang
matang.
3. Subsektor Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Mengingat peluang ini, Indonesia sebagai negara berkembang harus mendorong industri
kreatif sebagai penggerak ekonomi. Itu perlu dilakukan guna mengejar ketertinggalan
Indonesia di bidang ekonomi melalui pengelolaan sumber daya yang bernilai ekonomi
tinggi Di Indonesia, ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang dikembangkan, dari sebelumnya
12 subsektor. Adapun subsektor ekonomi kreatif yang dimaksud yakni arsitektur, desain,
film, video dan fotografi, kuliner, kerajinan, mode, musik, serta penertiban dan percetakan.
Selain itu termasuk permainan interaktif, periklanan, riset dan pengembangan, seni rupa, seni
pertunjukan, teknologi informasi, serta televisi dan radio (Tempo, 2014). Lebih rinci bidang-
bidang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia adalah
sebagai berikut :
a) Aplikasi dan Pengembang Permainan
Masyarakat sudah fasih menggunakan berbagai jenis aplikasi
digital seperti peta atau navigasi, media sosial, berita, bisnis,
musik, penerjemah, permainan dan lain sebagainya. Berbagai
aplikasi tersebut didesain supaya mempermudah pengguna dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Maka tak heran jika potensi
subsektor aplikasi dan pengembang permainan sangat besar.
b) Arsitektur
Peran arsitektur di Indonesia sangatlah penting. Dalam hal budaya,
keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter
Bangsa Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya.
Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur juga berperan dalam
merancang dasar pembangunan sebuah kota. Karena potensinya yang
sangat besar. Para arsitek pun saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur yang
menyiratkan karakter budaya dan kearifan lokal.
c) Desain Interior
Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan sub sektor desain
interior menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat
mulai mengapresiasi estetika ruangan secara lebih baik. Penggunaan
jasa desainer interior untuk merancang estetika interior hunian,
hotel, dan perkantoran pun semakin meningkat. Sudah jelas bahwa
potensi ekonomi dari industri desain interior sangat menjanjikan.
d) Desain Komunikasi Visual
Desain Komonikasi Visual punya peran yang sangat penting dalam
mendukung pertumbuhan bisnis pengusaha swasta, pemilik merek,
dan bahkan kelancaran program-program pemerintah. Potensi pasar
domestik sangat menjanjikan, terutama dengan semakin banyaknya
praktisi DKV lokal yang lebih memahami situasi pasar, pengetahuan, dan nilai-nilai lokal.
e) Desain Produk
Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang
menggabungkan unsur fungsi dengan estetika sehingga bermanfaat
dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Tren sub sektor ini
sangat positif. Dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia
produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat
besar. Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk
yang berkualitas. Para desainer produk mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal,
kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dalam setiap karya-karyanya.
f) Fashion
Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat. Dalam hitungan
bulan, selalu muncul mode fashion baru. Ini tak lepas dari
produktivitas para desainer fashion lokal yang inovatif merancang
baju-baju model baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang
antusias dengan industri fashion ini. Masyarakat sebagai pasar pun juga semakin cerdas
dan berselera tinggi dalam memilih fashion.
g) Film, Animasi, dan Video
Perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan
yang positif. Para rumah produksi mulai berlomba-lomba
menggenjot produktivitasnya menggarap film yang berkualitas dari
segi cerita sekaligus menguntungkan secara komersial. Ini tak
lepas dari potensi penonton Indonesia yang sangat besar dan bisa mengapresiasi film
produksi lokal secara positif. Sub sektor ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan
menjadi lebih baik, walapun masih harus menghadapi berbagai tantangan.
h) Fotografi
Perkembangan subsektor fotografi yang cukup pesat tak lepas dari
banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi.
Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di
bidang ini sebagai profesional. Masyarakat pun memberikan
apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi.
i) Kriya
Seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas
Bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata.
Dilihat dari materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang
berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil.
Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri
menjadi faktor utama majunya subsektor ini.
Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam
berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan
produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan
‘buatan tangan’-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa
dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Sebagai lembaga pemerintah,
j) Kuliner
Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu
30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk
berkembang, oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub
sektor ini supaya lebih maju.
Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki
dan dikelola secara lebih serius. Salah satu di antaranya adalah perlunya akses perizinan
usaha melalui satu pintu sehingga lebih mudah dan efektif. Para pebisnis kuliner baru
sebaiknya mendapatkan panduan dari pemerintah, bisa dari pelatihan bisnis, informasi
perizinan, sampai pada pendampingan hukum dalam proses pendirian usaha.
k) Musik
Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia showbiz.
Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke
dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik punya potensi menjadi
industri yang lebih besar. Bekraf optimistis menempatkan musik
sebagai salah satu sub sektor yang akan dikelola secara lebih maksimal.
l) Penerbitan
Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar sub sektor yang
lain, namun industri ini punya potensi yang tak kalah kuat. Banyak
penerbitan besar dan kecil yang masih bermunculan meramaikan
industri ini. Ditambah lagi perkembangan teknologi yang
memungkinkan buku diterbitkan dalam bentuk digital.
m) Periklanan
Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang karyanya
memiliki daya sebar paling tinggi. Hal ini tak lepas dari peran
sinergi para pemilik modal yang ingin memasarkan produk dan jasa
mereka dengan media yang dimanfaatkan. Sampai saat ini, iklan
masih menjadi medium paling efisien untuk memublikasikan produk dan jasa.
Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi. Pertumbuhan belanja iklan
nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahunnya. Ditambah lagi, iklan mempunyai soft
power berperan dalam membentuk pola konsumsi, pola berpikir, dan pola hidup
masyarakat. Oleh karena itu sangat penting apabila subsektor ini dikuasai oleh SDM
lokal.
n) Seni Pertunjukan
Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman seni dan
tradisi pertunjukan, seperti wayang, teater, tari, dan lain sebagainya.
Seni pertunjukan dari masing-masing daerah sudah tersebar secara
sporadis ke seluruh wilayah di Indonesia. Banyaknya jumlah seni
pertunjukan baik tradisi maupun kontemporer yang selama ini dikreasikan,
dikembangkan, dan dipromosikan, telah mendapatkan apresiasi dunia international.
o) Seni Rupa
Industri seni rupa dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Asia Tenggara. Indonesia
pun tak luput dari perhatian mereka. Di mana Indonesia mempunyai
potensi terbesar baik secara kualitas, kuantitas, pelaku kreatif,
produktivitas, dan potensi pasar. Seni rupa Indonesia juga sudah
memiliki jaringan yang sangat kuat baik dalam negeri ataupun di
luar negeri. Berbagai festival seni rupa diadakan secara rutin. Sudah ada empat perhelatan
seni rupa yang reputasinya diakui secara internasional. Mereka adalah Jogja Biennale,
Jakarta Biennale, Art Jog, dan OK Video Festival. Bahkan sudah lebih dari 160 pelaku
kreatif seni rupa Indonesia terlibat dalam forum dan acara internasional. Melihat potensi
yang sangat besar ini, Bekraf antusias untuk memberikan dukungan sesuai dengan
kewenangannya sebagai lembaga pemerintah.
p) Televisi dan Radio
Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya, televisi dan
radio masih mempunyai peran yang sangat besar dalam penyebaran
informasi. Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah merata,
sehingga setiap lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi ini.
Pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan stasiun radio pun masih terus bertambah.
Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai dengan tayangan televisi yang
berkualitas. Mayoritas program televisi, karena mengejar rating tinggi, tak lagi
memperhatikan kualitas program yang ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah
produksi dan SDM yang bisa merancang program-program berkualitas.
4. Hal-Hal Pokok yang Dipehatikan Dalam Pengembangan Ekonomi Keatif di Indonesia
Tiga hal pokok yang dipehatikan pemeintah Indonesia dalam mengembangakan
ekonomi kreatif, meliputi:
a) perihal kebijakan: perlindungan HAKI untuk komunal, yang terpetakan dan
terdokumentasikan; AMAN juga harus melakukan (atau meneruskan)
pendokumentasian, database yang kita miliki harus sudah lengkap, sudah terdokumentasi
dengan baik, dan ini bukan masalah masa lalu saja, justru ini adalah bahan baku untuk
mencari inspirasi, untuk bahan apapun (bisa untuk teater, fashion).
b) fasilitasi dan pemberdayaan: bagaimana ekspresi tadi, apa yang diperkaya sehingga di
dalam masing-masing masyarakat adat itu bisa diekspresikan dan dikenal oleh dunia
luar, misal melalui festival. Di dalam ekspresi itu juga ada aspek pemberdayaan dan
fasilitasi, memperbaiki tanpa melupakan asal-usulnya.
c) inkubasi: kalau sesuatu sudah berkembang, bagaimana kita kembangkan lebih lanjut
sehingga barang itu mendapat nilai yang layak (apa pun barangnya, bisa seni
pertunjukan, bisa tangible maupun intangible). Dan kelihatan bahwa basisnya itu ada.
Sepotong tenun ikat yang indah mengandung kekayaan dari pengetahuan yang
digunakan penenun, bagaimana proses tenun ikatnya, pola-pola yang ada atau intangible
asset yang ada di dalam masyarakatnya sendiri, dibuat dengan hati/ rasa, setiap hari bisa
berbeda pola –> work of art. Nilai ini yang belum (diberikan) dengan layak. Namun
seringkali nilainya menjadi terlalu mahal untuk bisa “diperdagangkan”; harus dicari
keseimbangan, ada yang eksklusif/untuk segmen market tertentu, tetapi ada juga yang
dimodifikasi tanpa kehilangan akarnya. Contohnya songket, dulu berat dan mahal
(jarang orang bisa menjangkau, mungkin hanya punya satu untuk acara-acara
tradisional); sekarang dengan modifikasi dibuat tidak penuh sehingga bisa terjangkau
oleh masyarakat yang lebih luas.
C. PELESTARIAN BUDAYA TRADISIONAL BANGSA INDONESIA MELALUI
EKONOMI KREATIF
Industri ekonomi kreatif berbasis budaya merupakan industri yang berfungsi sebagai
identitas bangsa. Sehingga dapat terbentuk pembangunan karakter bangsa yang dapat
menghargai budaya bangsa. Kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan
diperkenalkan kepada dunia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh
karena itu, warganegara Indonesia harus dapat mencintai produk-produk dalam negeri
sehingga dapat meningkatkan daya saing. Lantaran dalam arus globalisasi, produk-produk
luar negeri dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Bidang usaha berbasis budaya seperti
jamu dan minuman tradisional, kosmetik dalam negeri, kerajinan tangan, kain tradisional
(batik, songket, tenun ikat dan sulam), kulier khas daerah, cara pengobatan tradisional serta
kesenian daerah termasuk seni musik dan tari khas daerah dapat dijual secara ekonomi
maupun filosofi dan budaya.
Peranan seni dan budaya sangat memberikan kontribusi bagi negara, seni dan budaya
mampu mempresentasikan sebuah negara ke seluruh dunia. Melalui seni dan budaya, nilai
nilai tradisional yang unik, indah dapat terangkat kembali dengan nilai yang sangat mahal dan
disukai olah masyarakat. Tak dapat dielakkan kalau seni dan budaya dapat dijadikan sebuah
bisnis atau usaha yang sifatnya universal dan dapat diterima oleh semua orang. Salah satu
contoh yang cukup berhasil menerapkan strategi ini adalah Jember Fashion Carnival. Festival
yang digelar satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah turis untuk berkunjung dan
melihat potensi industri kreatif yang ada di Jember.
Bertolak dari Jember Fashion Carnival, sejatinya sejumlah kota di Indonesia
berpotensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Indonesia dikenal sebagai negara dengan
banyak suku bangsa dan budaya. Suatu kota dapat merepresentasikan budayanya melalui
cara-cara yang unik, inovatif, dan kreatif. Misalnya Malang Tempoe Doeloe yang berusaha
menghidupkan kembali kekayaan budaya dan sejarah kota Malang. Pada gilirannya,
pengembangan ekonomi kreatif tersebut juga akan berdampak pada perbaikan lingkungan
kota, baik secara estetis ataupun kualitas lingkungan.
Ekonomi kreatif merupakan bagaimana menciptakan nilai tambah dari basis
pengetahuan (termasuk warisan budaya) dan teknologi yang ada. Dengan ekonomi kreatif
kita dapat melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dan tradisi kita. Upaya untuk
melindungi warisan budaya dan menjaga nilai-nilai tradisional tetap sangat penting karena
aset budaya adalah aset yang harus dijaga. Namun pada saat yang bersamaan aset budaya
dapat menjadi inspirasi dan basis bagi orang kreatif untuk terus menciptakan karya kreatif
baru dengan semangat berbasis tradisional tetapi semangat kontemporer.
Batik sebagai contoh nyata di Indonesia. Kira-kira sepuluh tahun lebih yang lalu
peminat batik menurun dan orang kreatif yang mau bekerja membuat batik juga berkurang.
Seolah-olah batik hanya untuk acara resmi dan “jadul” (jaman dulu). Setelah ada proses
mengerakkan pengunaan batik mulai dari tingkat paling atas sampai dengan daerah dan
masyarakat, sentuhan dan keterlibatan dari para desainer mode dan desainer lain agar kain
dan busana batik menjadi lebih “bergaul”, maka telah terjadi suatu ledakan pengunaan dan
aplikasi batik.
D. PEMANFAATAN BUDAYA TRADISIONAL BANGSA INDONESIA DALAM
BIDANG EKONOMI KREATIF
Ekonomi kreatif sebagai potensi wisata budaya tradisional bersumber dari seni budaya
dan tradisi serta kearifan lokal masyarakat adat. Oleh karena itu, ekonomi kreatif mempunyai
peranan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan budaya tradisional. Contoh daerah-
daerah di Indonesia yang telah mengembangkan ekonomi kreatif sebagai potensi budaya
tradisional adalah sebagai berikut:
a. Daerah Tapanuli, Sumatra Utara
Di daerah ini berbagai budaya tradisional telah dikembangkan menjadi ekonomi kreatif
Tari Tor-tor, rumah adat Bolon, Dank Ain Ulos.
b. Daerah Kampung Laweyan Solo, Jawa Tengah
Sejak abad XIV, Laweyan sudah menjadi pasar perdagangan pakaian. Saat ini, Laweyan
terkenal sebagai kampung batik.
c. Daerah Kalimantan
Potensi budaya tradisional yang dapat dijadikan sumber ekonomi kreatif misalnya pada
masyarakat Suku Dayak di Kalimantan.
d. Daerah Sulawesi
Suku Toraja di Sulawesi terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan,
dan ukiran kayunya. Rambu Solo, upacara pemakaman yang berlangsung selama
berhari-hari merupakan potensi wisata budaya tradisional yang menarik wisatawan
domestik dan mancanegara untuk berkunjung.
e. Daerah Ubud, Bali
Pesona Desa Ubud telah diketahui hingga ke mancanegara, tidak hanya karena
pemandangan alamnya, tetapi juga potensi budaya tradisionalnya.Pertunjukan seni
seperti sendratari kecak, pameran lukisan, dan pameran ukiran merupakan pertunjukan
yang selalu digelar setiap harinya di museum dan galeri di Desa Ubud. Selain itu,
kekhasan kulinernya seperti bebek bengil merupakan kekayaan tradisional yang dapat
menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif.
f. Kampung Sade, Nusa Tenggara Barat
Kampung Sade merupakan perkampungan Suku Sasak dengan jumlah penduduk sekitar
700 jiwa. Kampung Sasak memiliki kebudayaan tradisional yang masih dijaga
kelestariannya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif yang
dapat meningkatkan perekonomian penduduknya.
g. Kampong Adat Bena, Nusa Tenggara Timur
Kampung Adat Bena memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik minat
wisatawan untuk berkunjung. Kampung Adat Bena didesain berbentuk perahu dan juga
dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan.
h. Pulau Morotai, Maluku Utara
Pulau Morotai terkenal dengan budaya tradisionalnya seperti upacara adat yang
diperuntukkan agar terjadi keseimbangan alam atas penggunaan sumber daya laut.
Selain upacara adat, tarian tradisional yang ada di Pulau Morotai merupakan budaya
tradisional yang melengkapi keindahan bahari Pulau Morotai. Peninggalan sejarah
Perang Dunia II menjadi nilai potensi wisata untuk pengembangan ekonomi kreatif di
Pulau Morotai.
i. Raja Ampat, Papua
Wilayah Raja Ampat menyimpan potensi wisata yang sangat besar bahkan sudah
dikenal di mancanegara. Potensi wisata budaya tradisional untuk pengembangan
ekonomi kreatif gencar dilakukan.
Strategi pengembangan budaya tradisonal sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif,
dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata.
2. Memperkuat keberadaan kluster-kluster industri kreatif.
3. Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif.
4. Melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif.
5. Mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar kluster-kluster
industri kreatif.
6. Mengidentifikasi kepemimpinan (leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari
ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari
leadership dan facilitator.
7. Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sector.
8. Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, termasuk mensosialisasikan
kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata
kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan
wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi
pengembangan ekonomi kreatif, ataupun pajak ekspor jika diperlukan.

More Related Content

What's hot

Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxKeragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxFiraMagfira5
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptxAdeSudiana2
 
1.1. letak dan luas indonesia
1.1. letak dan luas indonesia1.1. letak dan luas indonesia
1.1. letak dan luas indonesiaArief Saepudin
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIJhonBalok1
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembangUmi Pujiati
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Mas Mun
 
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Risdiana Hidayat
 
pdf_20230507_154532_0000.pdf
pdf_20230507_154532_0000.pdfpdf_20230507_154532_0000.pdf
pdf_20230507_154532_0000.pdfGilangPrasetya14
 
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan faunaMengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan faunadarma wati
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)Risdiana Hidayat
 
Kondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaKondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaAdilah126
 
Perubahan akibat interaksi antarruang
Perubahan akibat interaksi antarruangPerubahan akibat interaksi antarruang
Perubahan akibat interaksi antarruangBunda Rara
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusiarahmitaokt
 
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3desita sitong
 
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yPpt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yJopiWildani1
 
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatif
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatifIps 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatif
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatifYudha Arianda
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Jeung Titiez
 
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxGhufronAffandy
 

What's hot (20)

Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptxKeragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
Keragaman Budaya Bangsa Sebagai Identitas Nasional new.pptx
 
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptxIPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
IPS SMP Kelas VII - Bab 1 Diri dan Keluarga di Tengah Lingkungan Sosial.pptx
 
1.1. letak dan luas indonesia
1.1. letak dan luas indonesia1.1. letak dan luas indonesia
1.1. letak dan luas indonesia
 
Power point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIIIPower point IPS Kelas VIIII
Power point IPS Kelas VIIII
 
Negara maju dan negara berkembang
Negara maju dan negara berkembangNegara maju dan negara berkembang
Negara maju dan negara berkembang
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembang
 
Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6Ppt geo kelas xi bab 6
Ppt geo kelas xi bab 6
 
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia (3)
 
pdf_20230507_154532_0000.pdf
pdf_20230507_154532_0000.pdfpdf_20230507_154532_0000.pdf
pdf_20230507_154532_0000.pdf
 
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan faunaMengamati pemanfaatan flora dan fauna
Mengamati pemanfaatan flora dan fauna
 
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
BAB 1. A.Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang(1)
 
Kondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaKondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di Dunia
 
Perubahan akibat interaksi antarruang
Perubahan akibat interaksi antarruangPerubahan akibat interaksi antarruang
Perubahan akibat interaksi antarruang
 
Negara maju jepang
Negara maju jepangNegara maju jepang
Negara maju jepang
 
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya ManusiaIlmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
Ilmu Pengetahuan Sosial - Sumber Daya Manusia
 
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3
Perbedaan antara negara maju dan negara berkembang3
 
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix yPpt geo kelas xi bab 6 std fix y
Ppt geo kelas xi bab 6 std fix y
 
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatif
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatifIps 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatif
Ips 9 bab 3 b upaya meningkatkan ekonomi kreatif
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia
 
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
 

Similar to Bahan ajar

Srini mutia r.
Srini mutia r.Srini mutia r.
Srini mutia r.rinoarpa
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Widi Asmoro
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Andrie Trisaksono
 
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxMENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxheri santosa
 
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronKongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronCatur PW
 
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptxBudaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptxSatrioSitumorang
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxRidwanUntad1
 
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Hafiz Priyotomo
 
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdfBagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdfrestujonatansatriapu
 
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...genotramadhan
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showIrfan Tualang
 
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptx
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptxPPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptx
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptxRoniDadikSetiawan1
 
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruBuku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruIzhan Nassuha
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptxMangombarPakpahan
 
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptx
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptxSem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptx
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptxTatiEliawati2
 
9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaanwk_aiman
 
9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaanwk_aiman
 
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfdb7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfZegVox
 

Similar to Bahan ajar (20)

Srini mutia r.
Srini mutia r.Srini mutia r.
Srini mutia r.
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia Menuju 2025
 
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025
 
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptxMENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
MENGEMBANGKAN-EKONOMI-KREATIF-BERDASARKAN-POTENSI-WILAYAH.pptx
 
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni CameronKongres Kebudayaan Peni Cameron
Kongres Kebudayaan Peni Cameron
 
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptxBudaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
Budaya Nasional dan Pariwisata Indonesia.pptx
 
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptxBedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
Bedah_Cetak_Biru_Ekonomi_Kreatif(2).pptx
 
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
Simposium Keris Summit 2015 | Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Keris (Yu...
 
PPT IRA.pptx
PPT IRA.pptxPPT IRA.pptx
PPT IRA.pptx
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdfBagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf
Bagi UTS Pendidikan kewarganegaraan.pdf
 
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
MENGEMBANGKAN EKONOMI KREATIF BERDASARKAN POTENSI WILAYAH UNTUK MENINGKATKAN ...
 
Perkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif showPerkembangan ekonomi kreatif show
Perkembangan ekonomi kreatif show
 
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptx
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptxPPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptx
PPT Pancasila VIII Bab 5 - Pelestarian dan pemajuan Budaya Nasional.pptx
 
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaruBuku panduan-seminar-nasional-terbaru
Buku panduan-seminar-nasional-terbaru
 
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
20 OKTOBER 2023 (MATERI P5) EKONOMI KREATIF.pptx
 
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptx
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptxSem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptx
Sem_2.2.2 Pengembangan Ekonomi Kreatif.pptx
 
9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan
 
9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan9. dasar dasar kerajaan
9. dasar dasar kerajaan
 
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdfdb7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
db7cc0c7f6477f8e3a4b9e813a75a1a2 (1).pdf
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Bahan ajar

  • 1. PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN BUDAYA TRADISIONAL BANGSA INDONESIA DALAM BIDANG EKONOMI KREATIF XI IPS SMT 2 SEFTIAN EVA WIDYAWATI NIM.16422299016 PPG SM-3T UNY
  • 2. Kompetensi Inti: 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatny a untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 3.7 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional berdasarkan keunikan dan sebaran. Materi Pembelajaran: 1. Budaya Tradisional Bangsa Indonesia 2. Konsep Ekonomi Kreatif 3. Pelestarian Budaya Tradisional Bangsa Indonesia melalui Ekonomi Kreatif 4. Pemanfaatan Budaya Tradisional Bangsa Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif PETA KONSEP Pelestarian Dan Pemanfaatan Budaya Tradisional Bangsa Indonesia Dalam Bidang Ekonomi Kreatif Budaya Tradisional Bangsa Indonesia Konsep Ekonomi Kreatif Pelestarian Budaya Tradisonal Bangsa Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif Pemanfaatan Budaya Tradisional Bangsa Indonesia dalam Bidang Ekonomi Kreatif Pengertian Jenis-jenis Budaya Tradisional di Indonesia Pengertian Pentingnya Ekonomi Kreatif Sub Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia Hal-Hal Pokok yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif
  • 3. A. BUDAYA TADISIONAL BANGSA INDONESIA Budaya tradisional adalah kebudayaan yg dibentuk dari beraneka ragam suku-suku di Indonesia yang merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia nantinya secara keseluruhan. Kebudayaan yang ada di Indonesia terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaan, dan adat masa lalu. Keberadaan budaya tradisional dapat diketahui dari berbagai jenis produk kebudayaan yang dapat kita jumpai, diantaranya: a. Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri khas. b. Bahasa tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas masyarakat di daerah tersebut. c. Lagu tradisional dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau lagu yang menjadi ciri khas daerah tersebut d. Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti penting karena fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri. e. Alat musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan untuk membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah. f. Pakaian tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. g. Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari daerah tertentu yang digunakan oleh para leluhur. h. Rumah tradisional atau sering disebut dengan rumah adat, yaitu memiliki ciri khas derahnya masing-masing. i. Permainan dan olahraga tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang berkembang dari daerah tertentu. j. Makanan tradisional, merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu. Kekayaan alam dan budaya di Indonesia sangat beranekaragam, hal tersebut menjadi sebuah potensi dalam bidang pariwisata. Selain keindahan alam Indonesia, budaya tradisional juga dapat dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang pariwisata, misalnya dalam pengembangan ekonomi kreatif.
  • 4. B. KONSEP EKONOMI KREATIF 1. Pengertian Ekonomi Kreatif Pergeseran dari Era Pertanian lalu Era Industrialisasi, disusul era informasi yang disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta globalisasi ekonomi, telah mengiring peradaban manusia kedalam suatu area interaksi social baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Industrialisasi telah menciptakan pola kerja , pola produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisen. Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang semakin keras. Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif, sehingga kemudian pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, yang populer disebut Ekonomi Kreatif yang digerakan oleh sektor Industri Kreatif. Gambar 1. Pergeseran Orientasi Ekonomi Dunia Barat Dari sekilas gambaran di atas kita dapat mengetahui bahwa Ekonomi Kreatif sebenarnya adalah wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Dengan kata lain, ekonomi kreatif adalah manifestasi dari semangat bertahan hidup yang sangat penting bagi negara-negara maju dan juga menawarkan peluang yang sama untuk negara-negara berkembang. Dewasa ini, perkembangan ekonomi telah sampai level dimana kegiatan ekonomi harus mampu untuk menemukan inovasi dan kreativitas yang selalu baru. Mari kita simpulkan definisi Ekonomi Kreatif dari berbagai sumber. Ekonomi Kreatif adalah: a. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
  • 5. b. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. c. Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Di Indonesia, Ekonomi Kreatif muncul melalui kebijakan negara. Tetapi bukan berarti kegiatan ekonomi kreatif baru muncul seiring dengan kebijakan pemerintah tersebut. Ekonomi Kreatif telah lama tumbuh dan berkembang di masyarakat, namun secara khusus mendapat perhatian dan pembinaan yang kuat dari pemerintah baru dimulai pada era pemerintahan SBY. Pemerintahan SBY telah meninggalkan legacy yang baik terkait pengembangan dan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia. Secara kronologis kebijakan ekonomi kreatif dimulai oleh pernyataan Presiden untuk meningkatkan industri kerajinan dan kreativitas bangsa, terselenggaranya Pekan Produk Budaya Indonesia 2007, yang berubah nama menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009, terbitnya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, hingga Perpres Nomor 92 Tahun 2011 yang menjadi dasar hukum terbentuknya kementerian baru yang mengurusi ekonomi kreatif, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Menterinya, Mari Elka Pangestu. 2. Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif Gambar 2. Pentingnya Pengembangan Ekonomi Kreatif
  • 6. Industri kreatif ini dapat memberikan kontribusi dibeberapa aspek kehidupan, tidak hanya ditinjau dari sudut pandang ekonomi semata, tetapi juga dapat memberikan dampak positif kepada aspek lainnya seperti peningkatan citra dan identitas bangsa, menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak bangsa, merupakan industri yang menggunakan sumber daya yang terbarukan, serta dampak social yang positif. Secara umum, alasan kuat mengapa industri kreatif ini perlu dikembangkan, karena sektor industri kreatif ini memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dapat menciptakan iklim bisnis yang positif, dapat memperkuat citra dan identitas bangsa Indonesia, mendukung pemanfaatan sumber daya yang terbarukan, merupakan pusat penciptaan inovasi dan pembentukan kreativitas, dan memiliki dampak social yang positif. Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka industri kreatif ini sudah selayaknya menjadi sektor industri yang menarik untuk dikembangkankan dengan konsep pengembangan yang matang. 3. Subsektor Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia Mengingat peluang ini, Indonesia sebagai negara berkembang harus mendorong industri kreatif sebagai penggerak ekonomi. Itu perlu dilakukan guna mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang ekonomi melalui pengelolaan sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi Di Indonesia, ada 16 subsektor ekonomi kreatif yang dikembangkan, dari sebelumnya 12 subsektor. Adapun subsektor ekonomi kreatif yang dimaksud yakni arsitektur, desain, film, video dan fotografi, kuliner, kerajinan, mode, musik, serta penertiban dan percetakan. Selain itu termasuk permainan interaktif, periklanan, riset dan pengembangan, seni rupa, seni pertunjukan, teknologi informasi, serta televisi dan radio (Tempo, 2014). Lebih rinci bidang- bidang apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia adalah sebagai berikut : a) Aplikasi dan Pengembang Permainan Masyarakat sudah fasih menggunakan berbagai jenis aplikasi digital seperti peta atau navigasi, media sosial, berita, bisnis, musik, penerjemah, permainan dan lain sebagainya. Berbagai aplikasi tersebut didesain supaya mempermudah pengguna dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Maka tak heran jika potensi subsektor aplikasi dan pengembang permainan sangat besar.
  • 7. b) Arsitektur Peran arsitektur di Indonesia sangatlah penting. Dalam hal budaya, keanekaragaman arsitektur lokal dan daerah menunjukkan karakter Bangsa Indonesia yang mempunyai beraneka ragam budaya. Sedangkan dalam hal pembangunan, arsitektur juga berperan dalam merancang dasar pembangunan sebuah kota. Karena potensinya yang sangat besar. Para arsitek pun saat ini mulai memunculkan inovasi produk arsitektur yang menyiratkan karakter budaya dan kearifan lokal. c) Desain Interior Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan sub sektor desain interior menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mulai mengapresiasi estetika ruangan secara lebih baik. Penggunaan jasa desainer interior untuk merancang estetika interior hunian, hotel, dan perkantoran pun semakin meningkat. Sudah jelas bahwa potensi ekonomi dari industri desain interior sangat menjanjikan. d) Desain Komunikasi Visual Desain Komonikasi Visual punya peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis pengusaha swasta, pemilik merek, dan bahkan kelancaran program-program pemerintah. Potensi pasar domestik sangat menjanjikan, terutama dengan semakin banyaknya praktisi DKV lokal yang lebih memahami situasi pasar, pengetahuan, dan nilai-nilai lokal. e) Desain Produk Desain produk merupakan proses kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur fungsi dengan estetika sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Tren sub sektor ini sangat positif. Dengan populasi penduduk yang didominasi oleh usia produktif, potensi terbentuknya interaksi antara pelaku industri dan pasar pun sangat besar. Ditambah lagi masyarakat dan pasar sekarang memiliki apresiasi terhadap produk yang berkualitas. Para desainer produk mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal, kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, dalam setiap karya-karyanya.
  • 8. f) Fashion Tren fashion senantiasa berubah dengan cepat. Dalam hitungan bulan, selalu muncul mode fashion baru. Ini tak lepas dari produktivitas para desainer fashion lokal yang inovatif merancang baju-baju model baru, dan munculnya generasi muda kreatif yang antusias dengan industri fashion ini. Masyarakat sebagai pasar pun juga semakin cerdas dan berselera tinggi dalam memilih fashion. g) Film, Animasi, dan Video Perfilman Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang positif. Para rumah produksi mulai berlomba-lomba menggenjot produktivitasnya menggarap film yang berkualitas dari segi cerita sekaligus menguntungkan secara komersial. Ini tak lepas dari potensi penonton Indonesia yang sangat besar dan bisa mengapresiasi film produksi lokal secara positif. Sub sektor ini memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik, walapun masih harus menghadapi berbagai tantangan. h) Fotografi Perkembangan subsektor fotografi yang cukup pesat tak lepas dari banyaknya generasi muda yang sangat antusias belajar fotografi. Tak sedikit pula dari mereka yang kemudian memutuskan terjun di bidang ini sebagai profesional. Masyarakat pun memberikan apresiasi yang positif terhadap dunia fotografi. i) Kriya Seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata. Dilihat dari materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya subsektor ini. Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Sebagai lembaga pemerintah,
  • 9. j) Kuliner Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang, oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju. Beberapa pelaku industri kuliner melihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan dikelola secara lebih serius. Salah satu di antaranya adalah perlunya akses perizinan usaha melalui satu pintu sehingga lebih mudah dan efektif. Para pebisnis kuliner baru sebaiknya mendapatkan panduan dari pemerintah, bisa dari pelatihan bisnis, informasi perizinan, sampai pada pendampingan hukum dalam proses pendirian usaha. k) Musik Musik merupakan industri cukup menjanjikan dalam dunia showbiz. Besarnya minat dan antusiasme para musisi muda untuk terjun ke dalam bidang ini menunjukkan bahwa musik punya potensi menjadi industri yang lebih besar. Bekraf optimistis menempatkan musik sebagai salah satu sub sektor yang akan dikelola secara lebih maksimal. l) Penerbitan Pasar industri penerbitan memang tidak sebesar sub sektor yang lain, namun industri ini punya potensi yang tak kalah kuat. Banyak penerbitan besar dan kecil yang masih bermunculan meramaikan industri ini. Ditambah lagi perkembangan teknologi yang memungkinkan buku diterbitkan dalam bentuk digital. m) Periklanan Periklanan adalah sub sektor ekonomi kreatif yang karyanya memiliki daya sebar paling tinggi. Hal ini tak lepas dari peran sinergi para pemilik modal yang ingin memasarkan produk dan jasa mereka dengan media yang dimanfaatkan. Sampai saat ini, iklan masih menjadi medium paling efisien untuk memublikasikan produk dan jasa. Potensi industri ini pun tak perlu diragukan lagi. Pertumbuhan belanja iklan nasional bisa mencapai 5-7% setiap tahunnya. Ditambah lagi, iklan mempunyai soft power berperan dalam membentuk pola konsumsi, pola berpikir, dan pola hidup
  • 10. masyarakat. Oleh karena itu sangat penting apabila subsektor ini dikuasai oleh SDM lokal. n) Seni Pertunjukan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman seni dan tradisi pertunjukan, seperti wayang, teater, tari, dan lain sebagainya. Seni pertunjukan dari masing-masing daerah sudah tersebar secara sporadis ke seluruh wilayah di Indonesia. Banyaknya jumlah seni pertunjukan baik tradisi maupun kontemporer yang selama ini dikreasikan, dikembangkan, dan dipromosikan, telah mendapatkan apresiasi dunia international. o) Seni Rupa Industri seni rupa dunia sedang memusatkan perhatiannya ke Asia Tenggara. Indonesia pun tak luput dari perhatian mereka. Di mana Indonesia mempunyai potensi terbesar baik secara kualitas, kuantitas, pelaku kreatif, produktivitas, dan potensi pasar. Seni rupa Indonesia juga sudah memiliki jaringan yang sangat kuat baik dalam negeri ataupun di luar negeri. Berbagai festival seni rupa diadakan secara rutin. Sudah ada empat perhelatan seni rupa yang reputasinya diakui secara internasional. Mereka adalah Jogja Biennale, Jakarta Biennale, Art Jog, dan OK Video Festival. Bahkan sudah lebih dari 160 pelaku kreatif seni rupa Indonesia terlibat dalam forum dan acara internasional. Melihat potensi yang sangat besar ini, Bekraf antusias untuk memberikan dukungan sesuai dengan kewenangannya sebagai lembaga pemerintah. p) Televisi dan Radio Meskipun tidak semuktahir ponsel dan gawai lainnya, televisi dan radio masih mempunyai peran yang sangat besar dalam penyebaran informasi. Saat ini, kepemilikan televisi dan radio sudah merata, sehingga setiap lapisan masyarakat bisa mengakses teknologi ini. Pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan stasiun radio pun masih terus bertambah. Namun, pertumbuhan dan potensi tersebut belum disertai dengan tayangan televisi yang berkualitas. Mayoritas program televisi, karena mengejar rating tinggi, tak lagi memperhatikan kualitas program yang ditayangkan. Industri ini kekurangan rumah produksi dan SDM yang bisa merancang program-program berkualitas. 4. Hal-Hal Pokok yang Dipehatikan Dalam Pengembangan Ekonomi Keatif di Indonesia
  • 11. Tiga hal pokok yang dipehatikan pemeintah Indonesia dalam mengembangakan ekonomi kreatif, meliputi: a) perihal kebijakan: perlindungan HAKI untuk komunal, yang terpetakan dan terdokumentasikan; AMAN juga harus melakukan (atau meneruskan) pendokumentasian, database yang kita miliki harus sudah lengkap, sudah terdokumentasi dengan baik, dan ini bukan masalah masa lalu saja, justru ini adalah bahan baku untuk mencari inspirasi, untuk bahan apapun (bisa untuk teater, fashion). b) fasilitasi dan pemberdayaan: bagaimana ekspresi tadi, apa yang diperkaya sehingga di dalam masing-masing masyarakat adat itu bisa diekspresikan dan dikenal oleh dunia luar, misal melalui festival. Di dalam ekspresi itu juga ada aspek pemberdayaan dan fasilitasi, memperbaiki tanpa melupakan asal-usulnya. c) inkubasi: kalau sesuatu sudah berkembang, bagaimana kita kembangkan lebih lanjut sehingga barang itu mendapat nilai yang layak (apa pun barangnya, bisa seni pertunjukan, bisa tangible maupun intangible). Dan kelihatan bahwa basisnya itu ada. Sepotong tenun ikat yang indah mengandung kekayaan dari pengetahuan yang digunakan penenun, bagaimana proses tenun ikatnya, pola-pola yang ada atau intangible asset yang ada di dalam masyarakatnya sendiri, dibuat dengan hati/ rasa, setiap hari bisa berbeda pola –> work of art. Nilai ini yang belum (diberikan) dengan layak. Namun seringkali nilainya menjadi terlalu mahal untuk bisa “diperdagangkan”; harus dicari keseimbangan, ada yang eksklusif/untuk segmen market tertentu, tetapi ada juga yang dimodifikasi tanpa kehilangan akarnya. Contohnya songket, dulu berat dan mahal (jarang orang bisa menjangkau, mungkin hanya punya satu untuk acara-acara tradisional); sekarang dengan modifikasi dibuat tidak penuh sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat yang lebih luas. C. PELESTARIAN BUDAYA TRADISIONAL BANGSA INDONESIA MELALUI EKONOMI KREATIF Industri ekonomi kreatif berbasis budaya merupakan industri yang berfungsi sebagai identitas bangsa. Sehingga dapat terbentuk pembangunan karakter bangsa yang dapat menghargai budaya bangsa. Kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan diperkenalkan kepada dunia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, warganegara Indonesia harus dapat mencintai produk-produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan daya saing. Lantaran dalam arus globalisasi, produk-produk
  • 12. luar negeri dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Bidang usaha berbasis budaya seperti jamu dan minuman tradisional, kosmetik dalam negeri, kerajinan tangan, kain tradisional (batik, songket, tenun ikat dan sulam), kulier khas daerah, cara pengobatan tradisional serta kesenian daerah termasuk seni musik dan tari khas daerah dapat dijual secara ekonomi maupun filosofi dan budaya. Peranan seni dan budaya sangat memberikan kontribusi bagi negara, seni dan budaya mampu mempresentasikan sebuah negara ke seluruh dunia. Melalui seni dan budaya, nilai nilai tradisional yang unik, indah dapat terangkat kembali dengan nilai yang sangat mahal dan disukai olah masyarakat. Tak dapat dielakkan kalau seni dan budaya dapat dijadikan sebuah bisnis atau usaha yang sifatnya universal dan dapat diterima oleh semua orang. Salah satu contoh yang cukup berhasil menerapkan strategi ini adalah Jember Fashion Carnival. Festival yang digelar satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah turis untuk berkunjung dan melihat potensi industri kreatif yang ada di Jember. Bertolak dari Jember Fashion Carnival, sejatinya sejumlah kota di Indonesia berpotensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyak suku bangsa dan budaya. Suatu kota dapat merepresentasikan budayanya melalui cara-cara yang unik, inovatif, dan kreatif. Misalnya Malang Tempoe Doeloe yang berusaha menghidupkan kembali kekayaan budaya dan sejarah kota Malang. Pada gilirannya, pengembangan ekonomi kreatif tersebut juga akan berdampak pada perbaikan lingkungan kota, baik secara estetis ataupun kualitas lingkungan. Ekonomi kreatif merupakan bagaimana menciptakan nilai tambah dari basis pengetahuan (termasuk warisan budaya) dan teknologi yang ada. Dengan ekonomi kreatif kita dapat melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dan tradisi kita. Upaya untuk melindungi warisan budaya dan menjaga nilai-nilai tradisional tetap sangat penting karena aset budaya adalah aset yang harus dijaga. Namun pada saat yang bersamaan aset budaya dapat menjadi inspirasi dan basis bagi orang kreatif untuk terus menciptakan karya kreatif baru dengan semangat berbasis tradisional tetapi semangat kontemporer. Batik sebagai contoh nyata di Indonesia. Kira-kira sepuluh tahun lebih yang lalu peminat batik menurun dan orang kreatif yang mau bekerja membuat batik juga berkurang. Seolah-olah batik hanya untuk acara resmi dan “jadul” (jaman dulu). Setelah ada proses mengerakkan pengunaan batik mulai dari tingkat paling atas sampai dengan daerah dan masyarakat, sentuhan dan keterlibatan dari para desainer mode dan desainer lain agar kain
  • 13. dan busana batik menjadi lebih “bergaul”, maka telah terjadi suatu ledakan pengunaan dan aplikasi batik. D. PEMANFAATAN BUDAYA TRADISIONAL BANGSA INDONESIA DALAM BIDANG EKONOMI KREATIF Ekonomi kreatif sebagai potensi wisata budaya tradisional bersumber dari seni budaya dan tradisi serta kearifan lokal masyarakat adat. Oleh karena itu, ekonomi kreatif mempunyai peranan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan budaya tradisional. Contoh daerah- daerah di Indonesia yang telah mengembangkan ekonomi kreatif sebagai potensi budaya tradisional adalah sebagai berikut: a. Daerah Tapanuli, Sumatra Utara Di daerah ini berbagai budaya tradisional telah dikembangkan menjadi ekonomi kreatif Tari Tor-tor, rumah adat Bolon, Dank Ain Ulos. b. Daerah Kampung Laweyan Solo, Jawa Tengah Sejak abad XIV, Laweyan sudah menjadi pasar perdagangan pakaian. Saat ini, Laweyan terkenal sebagai kampung batik. c. Daerah Kalimantan Potensi budaya tradisional yang dapat dijadikan sumber ekonomi kreatif misalnya pada masyarakat Suku Dayak di Kalimantan. d. Daerah Sulawesi Suku Toraja di Sulawesi terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan, dan ukiran kayunya. Rambu Solo, upacara pemakaman yang berlangsung selama berhari-hari merupakan potensi wisata budaya tradisional yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung. e. Daerah Ubud, Bali Pesona Desa Ubud telah diketahui hingga ke mancanegara, tidak hanya karena pemandangan alamnya, tetapi juga potensi budaya tradisionalnya.Pertunjukan seni seperti sendratari kecak, pameran lukisan, dan pameran ukiran merupakan pertunjukan yang selalu digelar setiap harinya di museum dan galeri di Desa Ubud. Selain itu, kekhasan kulinernya seperti bebek bengil merupakan kekayaan tradisional yang dapat menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif. f. Kampung Sade, Nusa Tenggara Barat
  • 14. Kampung Sade merupakan perkampungan Suku Sasak dengan jumlah penduduk sekitar 700 jiwa. Kampung Sasak memiliki kebudayaan tradisional yang masih dijaga kelestariannya. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian penduduknya. g. Kampong Adat Bena, Nusa Tenggara Timur Kampung Adat Bena memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Kampung Adat Bena didesain berbentuk perahu dan juga dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan. h. Pulau Morotai, Maluku Utara Pulau Morotai terkenal dengan budaya tradisionalnya seperti upacara adat yang diperuntukkan agar terjadi keseimbangan alam atas penggunaan sumber daya laut. Selain upacara adat, tarian tradisional yang ada di Pulau Morotai merupakan budaya tradisional yang melengkapi keindahan bahari Pulau Morotai. Peninggalan sejarah Perang Dunia II menjadi nilai potensi wisata untuk pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Morotai. i. Raja Ampat, Papua Wilayah Raja Ampat menyimpan potensi wisata yang sangat besar bahkan sudah dikenal di mancanegara. Potensi wisata budaya tradisional untuk pengembangan ekonomi kreatif gencar dilakukan. Strategi pengembangan budaya tradisonal sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif, dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata. 2. Memperkuat keberadaan kluster-kluster industri kreatif. 3. Mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif. 4. Melakukan pemetaan aset yang dapat mendukung munculnya ekonomi kreatif. 5. Mengembangkan pendekatan regional, yaitu membangun jaringan antar kluster-kluster industri kreatif. 6. Mengidentifikasi kepemimpinan (leadership) untuk menjaga keberlangsungan dari ekonomi kreatif, termasuk dengan melibatkan unsur birokrasi sebagai bagian dari leadership dan facilitator. 7. Membangun dan memperluas jaringan di seluruh sector.
  • 15. 8. Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi, termasuk mensosialisasikan kebijakan terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan wisata kepada pengrajin. Pengrajin harus mengetahui apakah ada insentif bagi pengembangan ekonomi kreatif, ataupun pajak ekspor jika diperlukan.