SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS
(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Proses berpikir
Matematika)
Disusun oleh:
Jujun Muhamad Jubaerudin 172151058
Asri Ainun Anggraeni 172151067
Husnul Hayati 172151011
Rahayu Kania Dewi 172151157
Rahmi Siti Pauziah 182151001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul β€œKemampuan Koneksi
Matematis” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Proses Berpikir Matematik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan ke hadirat Nabi
besar Muhammad SAW., beserta para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir
zaman. Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Pada kesempatan ini tim penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih ini
disampaikan kepada:
1. Kedua orang tua penulis atas kepercayaan, kesabaran, dukungan, serta
semangat yang tak pernah berhenti, sehingga menjadi kekuatan bagi penulis
selama menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Siska Ryane Muslim selaku dosen pengampu mata kuliah Proses
Berpikir Matematik.
3. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, atas semangat,
motivasi, dan dukungannya.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Tim penulis menyadari dalam bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan.
Akhir kata tim penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi pembaca dan semua pihak.
Tasikmalaya, 8 April 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Kemampuan Koneksi Matematis......................................3
B. Standar Mengajarkan Kemampuan Koneksi Matematis ..................4
C. Indikator-indikator Kemampuan Koneksi Matematis........................4
D. Soal-soal Kemampuan Koneksi Matematis ..........................................5
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................10
A. Simpulan....................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling
berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antartopik dalam
matematika saja, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan
disiplin ilmu lain. Selain berkaitan dengan ilmu lain, matematika juga
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengaitkan
antartopik dalam matematika, mengaitkan matematika dengan ilmu lain,
dan dengan kehidupan sehari-hari disebut kemampuan koneksi matematik.
Sesuai dengan pendapat Ruspiani (Setiawan, 2009: 16) yang menyatakan
bahwa kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan siswa
mengaitkan konsep-konsep matematika baik antarkonsep matematika
maupun mengaitkan konsep matematika dengan bidang ilmu lainnya (di
luar matematika). Menurut NCTM (Setiawan, 2009: 15), koneksi
matematik dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu (a) koneksi antar topik
matematika, (b) koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan (c) koneksi dengan
masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan koneksi matematik diperlukan oleh siswa dalam
mempelajari beberapa topik matematika yang memang saling terkait satu
sama lain. Menurut Ruspiani (Setiawan, 2009: 15), jika suatu topik
diberikan secara tersendiri maka pembelajaran akan kehilangan satu momen
yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam belajar matematika secara umum. Tanpa kemampuan koneksi
matematik, siswa akan mengalami kesulitan mempelajari matematika.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang kemampuan koneksi matematis?
2. Bagaimana seorang guru mengajarkan kemampuan koneksi matematis?
3. Apa saja indikator-indikator kemampuan koneksi matematis?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan koneksi matemmatis.
2. Untuk mengetahui cara seorang guru mengajarkan kemampuan koneksi
matematis.
3. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan koneksi matematis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaertian Kemampuan Koneksi Matematis
Hubungan matematis berasal dari bahasa Inggris dari kata
Mathematical Connection yang kemudian dipopulerkan oleh NCTM
(National Council Teacher of Mathematic) pada tahun 1989 dan digunakan
sebagai salah satu standar kurikulum yang bertujuan untuk membantu
pembentukan persepsi siswa, dengan melihat matematika sebagai
keseluruhan kesatuan sebagai bahan yang berdiri sendiri dan mengenali
relevansi dan manfaat matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Hubungan matematis adalah keterkaitan antara topik matematika,
keterkaitan antara matematika dengan disiplin lain, dan hubungan
matematika dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Yusepa
menyatakan bahwa koneksi matematis mencakup hubungan internal dan
eksternal secara matematis. Sejalan dengan Kurz berpendapat bahwa
koneksi matematis berhubungan dengan koneksi internal dan koneksi
eksternal (dalam Siregar dan Surya, 2017).
Kemampuan seseorang untuk mengaitkan antartopik dalam
matematika, mengaitkan matematika dengan ilmu lain, dan dengan
kehidupan ini disebut kemampuan koneksi matematis. Sesuai dengan
pendapat Mikovch dan Monroe (dalam Ruspiani, 2000), β€˜ In mathematics,
at least three kinds of connections are particularly beneficial: connection
within mathematics, across the curriculum, and with real word contexts.’
Sumarmo (2010: 37) menyatakan bahwa koneksi matematis
merupakan kegiatan yang meliputi: (1) mencari hubungan antara berbagai
representasi konsep dan prosedur, (2) memahami hubungan antar topik
matematika, (3) menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau
kehidupan sehari-hari, (4) mencari koneksi atau prosedur lain dalam
representasi yang ekuivalen, dan (5) menggunakan koneksi antar topik
matematika dan antar topik dengan topik lain.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi
matematis adalah kemampuan dalam menghubungkan konsep matematika,
4
baik antara konsep matematika itu sendiri maupun dengan bidang lainnya
(dengan mata pelajaran lain dan dengan kehidupan nyata).
B. Standar Mengajarkan Kemampuan Koneksi Matematis
Berdasarkan analisis yang mendalam terhadap tujuanpembelajaran dan
standar proses mengajarkan matematika, NCTM (2000) mengemukakan
standar mengajarkan konsep, prosedur, dan koneksi matematis siswa
sekolah menengah sebagai berikut:
1. Perdalam dan perkokoh pemahaman siswa terhadap konsep, prinsip, dan
prinsip matematis.
2. Sajikan matematika sebagai suatu jaringan koneksi antar konsep dan
prosedur matematika.
3. Tekankan koneksi antara matematika dengan bidang studi lain dan
masalah sehari-hari.
4. Libatkan siswa dalam tugas-tugas matematis yang mendorong
tercapainya pemahaman konsep, prosedur, dan koneksi matematis.
5. Libatkan siswa dalam diskusi matematis yang mengembangkan
pemahaman mereka terhadap pemahaman konsep, prosedur, dan
koneksi matematis.
C. Indikator-indikator Kemampuan Koneksi Matematis
Berdasarkan buku HARD SKILLS dan SOFT SKILLS Matematik
Siswa, telah dirangkum indikator kemampuan koneksi matematis meliputi:
1. Mencari hubungan antar berbagai representasi konsep dan prosedur,
serta memahami hubungan antar topik matematika.
2. Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama, mencari koneksi
satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.
3. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
4. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan
sehari-hari.
5. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan
keterkaitan topik matematika dengan topik di luar matematika.
5
D. Soal-soal Kemampuan Koneksi Matematis
1. (Koneksi matematika dengan disiplin ilmu lain)
Dalam sebuah kampung terdapat populasi 100 orang, 84% penduduk
berhidung mancung dan 16% tidak berhidung mancung. Berapakah
jumlah penduduk yang heterozigot dan homozigot jika genotip
penduduk yang berhidung mancung Rr dan RR, sedangkan yang tidak
berhidung mancung bergenotip rr?
Penyelesaian:
Dik:
- Populasi 100 orang
- 84% berhidung mancung
- 16% tidak berhidung mancung
- Berhidung mancung bergenotip RR dan Rr
- Tidak berhidung mancung bergenotip rr
Dit:
- Jumlah penduduk yang homozigot dan heterozigot?
Jawaban:
Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p dan
alelnya dengan simbol q, Hukum Hardy Weinberg dapat dinyatakan
secara matematik sebagai berikut:
𝑝 + π‘ž = 1
( 𝑝 + π‘ž) Γ— ( 𝑝 + π‘ž) = 1
⟺ 𝑝2
+ 2π‘π‘ž + π‘ž2
= 1
𝑅𝑅 = 𝑝2
, π‘…π‘Ÿ = 2π‘π‘ž, π‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿπ‘Ÿ = π‘ž2
𝑝2
+ 2π‘π‘ž + π‘ž2
= 1
π‘ž2
= 16% = 0,16
⟺ π‘ž = √0,16 = 0,4
𝑝 + π‘ž = 1
⟺ 𝑝 = 1 βˆ’ 0,4 = 0,6
Frekuensi genotip orang yang hidungnya mancung homozigot :
𝑝2
= 0,36 = 36%
6
Jumlah penduduk yang hidungnya mancung homozigot:
36
100
Γ— 100 = 36 orang
Frekuensi genotip orang yang tidak berhidung mancung:
π‘ž2
= 0,16 = 16%
Jumlah penduduk yang tidak berhidung mancung:
16
100
Γ— 100 = 16 orang
Frekuensi genotip orang berhidung mancung heterozigot:
48%
Jumlah penduduk yang berhidung mancung heterozigot:
48
100
Γ— 100 = 48 orang
2. (Koneksi antar topik matematika)
Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki panjang AB = a cm, lebar BC =
1
2
π‘Ž cm, dan tinggi CG =
3
5
π‘Ž cm. Volume balok tersebut adalah 300 cm3.
Jika luas sisi ABFE 60 cm2, tentukanlah panjang diagonal ruang balok
tersebut.
Penyelesaian:
Dik:
- Balok ABCD.EFGH dengan panjang AB = a cm, lebar BC =
1
2
π‘Ž cm,
dan tinggi CG =
3
5
π‘Ž cm
- Volumenya 300 cm3
- Luas ABFE 60 cm2
Dit:
- Panjang diagonal ruang balok ABCD.EFGH?
Jawab:
Menentukan panjang BC:
𝑉 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 = 𝐴𝐡 Γ— 𝐡𝐢 Γ— 𝐢𝐺
Karena CG = BF, maka
𝑉 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 = (𝐴𝐡 Γ— 𝐡𝐹) Γ— 𝐡𝐢
7
⇔ 300 = 60 Γ— 𝐡𝐢
⇔ 𝐡𝐢 = 5 π‘π‘š
Menentukan panjang AB dan CG:
𝐴𝐡 = π‘Ž π‘π‘š, 𝐡𝐢 =
1
2
π‘Ž π‘π‘š, π‘‘π‘Žπ‘› 𝐢𝐺 =
3
5
π‘Ž π‘π‘š
𝐴𝐡 = 2𝐡𝐢
⇔ 𝐴𝐡 = 2(5)
⇔ 𝐴𝐡 = 10 π‘π‘š
𝐢𝐺 =
3
5
π‘Ž π‘π‘š
⇔ 𝐢𝐺 =
3
5
(10)
⇔ 𝐢𝐺 = 6 π‘π‘š
Menentukan panjang diagonal ruang ABCD.EFGH:
Panjang diagonal yang kita cari misal panjang AG
𝐴𝐢 = √ 𝐴𝐡2 + 𝐡𝐢2
⇔ 𝐴𝐢 = √102 + 52
⇔ 𝐴𝐢 = √125 π‘π‘š
𝐴𝐺 = √ 𝐴𝐢2 + 𝐢𝐺2
⇔ 𝐴𝐺 = √(√125)
2
+ 62
⇔ 𝐴𝐺 = √125+ 36
⇔ 𝐴𝐺 = √161 π‘π‘š
Jadi panjang diagonal ruang balok ABCD.EFGH adalah √161 π‘π‘š
8
3. (Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari)
Aji, Biju, dan Cuji berbelanja di sebuah toko alat tulis. Aji membeli dua
buah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus. Aji harus
membayar Rp4.700. Biju membeli sebuah buku tulis, dua buah pensil,
dan sebuah penghapus. Biju harus membayar Rp4.300. Cuji membeli
tiga buah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus. Cuji harus
membayar Rp7.100. Berapa harga untuk sebuah buku tulis, sebuah
pensil, dan sebuah penghapus?
Penyelesaian:
Dik:
Misalkan bahwa:
- Harga untuk sebuah buku tulis adalah x rupiah,
- Harga untuk sebuah pensil adalah y rupiah dan
- Harga untuk sebuah penghapus adalah z rupiah.
- Dengan demikian, model matematika yang sesuai dnegan data
persoalan di atas adalah
- 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4.700
- π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 4.300
- 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 7.100
- yaitu merupakan SPLTV dnegan variabel x, y, dan z.
Dit:
- Berapakah harga sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah
penghapus?
Jawab:
Kita dapat menggunakan metode subtitusi-eliminasi
Eliminasi variabel z:
2x + y + z = 4.700 x + 2y + z = 4.300
x + 2y + z = 4.300
βˆ’
3x + 2y + z = 7.00
βˆ’
9
x – y = 400 βˆ’2x = βˆ’2.800
y = 2.500 x = 1.400
Subtitusikan nilai x = 1.400 ke persamaan x – y = 400, sehingga
diperoleh:
β‡’ x – y = 400
β‡’ 1.400 – y = 400
β‡’ y = 1.400 – 400
β‡’ y = 1.000
Subtitusikan nilai x = 1.400 dan y = 1.000 ke persamaan 2x + y + z =
4.700, sehingga diperoleh
β‡’ 2x + y + z = 4.700
β‡’ 2(1.400) + 1.000 + z = 4.700
β‡’ 2.800 + 1.000 + z = 4.700
β‡’ 3.800 + z = 4.700β‡’ z = 4.700 – 3.800
β‡’ z = 900
Jadi, harga untuk sebuah buku tulis adalah Rp1.400, harga untuk sebuah
pensil adalah Rp1.000, dan harga untuk sebuah penghapus adalah
Rp900.
4. (Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari)
Di suatu sekolah, OSIS mengadakan pentas seni yang terbuka untuk
umum. Hasil dari penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan
untuk korban benacan alam. Panitia memilih tempat berupa gedung
pertunjukan yang tempat duduknya berbentuk sektor lingkaran yang
terdiri dari enam baris.
10
Terlihat seperti gambar di bawah ini
Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola
barisan tertentu.
Jika baris pertama terdapat 20 kursi baris kedua 30 kursi baris ketiga 45
kursi dan baris keempat 65 kursi. Apabila harga tiket baris pertama
adalah yang paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang
berdekatan adalah Rp. 10.000,00 dengan asumsi seluruh kursi penonton
terisi penuh.
a. Tentukan banyaknya seluruh tempat duduk yang ada pada gedung
pertunjukkan tersebut!
b. Tentukan harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh
pemasukan sebesar Rp. 22.000.000,00 !
Penyelesaian:
Diketahui:
Gedung pertunjukkan ada 6 baris
Baris pertama = 20 kursi
Baris kedua = 30 kursi
Baris ketiga = 45 kursi
Baris keempat = 65 kursi
Harga tiket baris pertama paling mahal
Selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan Rp. 10.000,00
Ditanyakan:
a. Banyaknya seluruh tempat duduk yang ada di gedung pertunjukkan?
11
b. Harga tiket paling murah agar panitia memperoleh pemasukan
Rp22.000.000,00?
Jawab:
a. Baris 1 = B1 = 20
Baris 2 = B2 = 30
Baris 3 = B3 = 45
Baris 4 = B4 = 65
Baris 5 = B5 = …
Baris 6 = B6 = …
Pola yang terbentuk adalah
Kursi :
20 30 45 65 ?
?
Selisih :
10 15 20 25 30
5 5 5 5
Maka nilai dari baris lima dan baris enam adalah
B5 = 65 + 25 = 90 kursi dan
B6 = 90 + 30 = 120 kursi
Jumlah seluruh tempat duduk adalah
20 + 30 + 45 + 65 + 90 + 120 = 325
Jadi seluruh tempat duduk yang ada di gedung pertunjukkan adalah
325 kursi.
b. Misal:
Tiket termurah = x ( dalam ribuan )
120π‘₯ + 90(π‘₯ + 10) + 65(π‘₯ + 20) + 45(π‘₯ + 30) + 30(π‘₯ + 40
+ 20(π‘₯ + 50) = 22.000
120π‘₯ + 90π‘₯ + 900 + 65π‘₯ + 1300 + 45π‘₯ + 1350 + 30π‘₯ +
1200 + 20π‘₯ + 1000 = 22.000
325π‘₯ + 5.750 = 22.000
325π‘₯ = 22.000 βˆ’ 5.750
325π‘₯ = 16.250
π‘₯ = 50
Harga tiket termurah adalah x (dalam ribuan ) = 50
12
Jadi harga tiket paling murah agar panitia memperoleh pemasukan
Rp22.000.000,00 adalah Rp. 50.000,00
5. (Koneksi matematis dengan disiplin ilmu lain)
Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah
h = 10 m dengan kelajuan awal V0 = 10 m/s. jika persepatan gravitasi
adalah 10 ms-2, sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan
arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan,
maka tentukan:
a. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah
b. Jarak mendatar yang dicapai bola
Penyelesaian:
Diketahui:
h = 10 m
V0 = 10 m/s
g = 10 ms-2
sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal
adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan
Ditanyakan:
c. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah
d. Jarak mendatar yang dicapai bola
Jawaban:
a. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah
π‘Œ = (𝑉0 sin( πœƒ) 𝑑) βˆ’
1
2
𝑔𝑑2
⇔ βˆ’10 = 10(
1
2
) 𝑑 βˆ’
1
2
(10) 𝑑2
⇔ 5𝑑2
βˆ’ 5𝑑 βˆ’ 10 = 0
⇔ 𝑑2
βˆ’ 𝑑 βˆ’ 2 = 0
⇔ ( 𝑑 βˆ’ 2)( 𝑑 + 1) = 0
⇔ 𝑑 = 2 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑑 = βˆ’1
t = 2 yang memenuhi sehingga waktu yang diperlukan bola untuk
menyentuh tanah adalah 2 sekon.
b. Jarak mendatar yang dicapai bola.
π‘₯ = 𝑉0 cos( πœƒ) 𝑑
⇔ π‘₯ = 10(
1
2
√3)(2)
⇔ π‘₯ = 10√3 meter
Jadi, jarak mendatar yang dicapai bola adalah 10√3 meter.
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan dalam
menghubungkan konsep matematika, baik antara konsep matematika itu
sendiri maupun dengan bidang lainnya (dengan mata pelajaran lain dan
dengan kehidupan nyata).
Indikator-indikator kemampuan koneksi matematis meliputi:
1. Mencari hubungan antar berbagai representasi konsep dan prosedur,
serta memahami hubungan antar topik matematika.
2. Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama, mencari koneksi
satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen.
3. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur.
4. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan
sehari-hari.
5. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan
keterkaitan topik matematika dengan topik di luar matematika
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2017). HARD SKILLS DAN SOFT
SKILLS MATEMATIK SISWA. Bandung: PT Refika Aditama.
Maisyarah, R., & Surya, E. (2017). Kemampuan Koneksi Matematis (Connecting
Mathematics Ability) Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika.
Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/321803645_Kemampuan_Konek
si_Matematis_Connecting_Mathematics_Ability_Siswa_dalam_Menyeles
aikan_Masalah_Matematika

More Related Content

What's hot

Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
Β 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
Abdul Rais P
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
Β 
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
Fitriyah Pipit
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Arvina Frida Karela
Β 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
Β 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
moh.cholilur rohman
Β 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
AYU Hardiyanti
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Fitria Maghfiroh
Β 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
Nila Kumoro Manah
Β 
14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)
melisamardi
Β 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
Β 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
ZainulHasan13
Β 
Media pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ictMedia pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ict
Heri Cahyono
Β 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
St. Risma Ayu Nirwana
Β 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
Andriani Widi Astuti
Β 
3. lkpd 3.7
3. lkpd 3.73. lkpd 3.7
3. lkpd 3.7
Rini Hadiyanti
Β 
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
Β 

What's hot (20)

Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Β 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Β 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Β 
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
8.3.12 rpp statistika (fitriyah)
Β 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Β 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
Β 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
Β 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Β 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Β 
Geometri Eliptik
Geometri EliptikGeometri Eliptik
Geometri Eliptik
Β 
14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)14. rpp statistika (1)
14. rpp statistika (1)
Β 
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
BARISAN DAN DERET (RPP & LKPD)
Β 
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...
Β 
Media pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ictMedia pembelajaran matematika berbasis ict
Media pembelajaran matematika berbasis ict
Β 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
Β 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
Β 
3. lkpd 3.7
3. lkpd 3.73. lkpd 3.7
3. lkpd 3.7
Β 
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
INDUKSI MATEMATIKA (RPP & LKPD)
Β 

Similar to Kemampuan Koneksi Matematis

prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
tikamathworld
Β 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01
Fppi Unila
Β 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
antiantika
Β 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
sinaramdhani
Β 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
Eipusta
Β 
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIKModul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
fadhielahya
Β 
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
IbnuRizki8
Β 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
Cha Aisyah
Β 
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematikaPemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
osnimaure
Β 
Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam
FathurRahman189
Β 
Seminar Matematika
Seminar MatematikaSeminar Matematika
Seminar Matematika
Vivin Dolpin
Β 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
LaporanPemeriksaanHI
Β 
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docxSEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
anapadhawy
Β 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahLukman
Β 
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Sriwijaya University
Β 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
Muhammad Alfiansyah Alfi
Β 
dokumen.docx
dokumen.docxdokumen.docx
dokumen.docx
LaporanPemeriksaanHI
Β 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianNeneng Khairani
Β 
Ringkasan filsafat
Ringkasan filsafatRingkasan filsafat
Ringkasan filsafat
DesmaiyantiIdesh1
Β 

Similar to Kemampuan Koneksi Matematis (20)

prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
Β 
20140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl0120140305 yp01-stl01
20140305 yp01-stl01
Β 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
Β 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
Β 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
Β 
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIKModul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Modul mtsm2103 : MAJOR MATEMATIK
Β 
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
22302072010_Ibnu Rizki Wardhana_PPT Koneksi Matematis.pptx
Β 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
Β 
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematikaPemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika
Β 
Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam Bab ii tesis pendidikan agama islam
Bab ii tesis pendidikan agama islam
Β 
Seminar Matematika
Seminar MatematikaSeminar Matematika
Seminar Matematika
Β 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
Β 
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docxSEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
SEMPRO_Sindy Sentika Vidiamevia_2084202011 .docx
Β 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Β 
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakanDesain pembelajaran kombinasi menggunakan
Desain pembelajaran kombinasi menggunakan
Β 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
Β 
dokumen.docx
dokumen.docxdokumen.docx
dokumen.docx
Β 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
Β 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
Β 
Ringkasan filsafat
Ringkasan filsafatRingkasan filsafat
Ringkasan filsafat
Β 

More from Jujun Muhamad Jubaerudin

Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software MatematikaPanduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart MatematikaAlgoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru MatematikaProblematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
OVERLAY PETA
OVERLAY PETAOVERLAY PETA
OVERLAY PETA
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Persebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesiaPersebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesia
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Timah
TimahTimah
Permainan bola basket
Permainan bola basketPermainan bola basket
Permainan bola basket
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
Sifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkanaSifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkana
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 
batuan metamorf
batuan metamorfbatuan metamorf
batuan metamorf
Jujun Muhamad Jubaerudin
Β 

More from Jujun Muhamad Jubaerudin (19)

Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Β 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Β 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Β 
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software MatematikaPanduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Panduan Menginstall Software Math O Mir | Software Matematika
Β 
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
PENGGUNAAN SOFTWARE MATH-O-MIR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI FUNGSI KUA...
Β 
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart MatematikaAlgoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Algoritma Cara Cepat Mencari Akar-akar Persamaan Kuadrat | Flowchart Matematika
Β 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
Β 
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru MatematikaProblematika yang Dihadapi Guru Matematika
Problematika yang Dihadapi Guru Matematika
Β 
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik MatematisTeori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Teori Peluang | Pengantar Statistik Matematis
Β 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
Β 
OVERLAY PETA
OVERLAY PETAOVERLAY PETA
OVERLAY PETA
Β 
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Β 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
Β 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
Β 
Persebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesiaPersebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesia
Β 
Timah
TimahTimah
Timah
Β 
Permainan bola basket
Permainan bola basketPermainan bola basket
Permainan bola basket
Β 
Sifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkanaSifat sifat kimia alkana
Sifat sifat kimia alkana
Β 
batuan metamorf
batuan metamorfbatuan metamorf
batuan metamorf
Β 

Recently uploaded

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Β 

Recently uploaded (20)

untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Β 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Β 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Β 

Kemampuan Koneksi Matematis

  • 1. MAKALAH KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS (Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Proses berpikir Matematika) Disusun oleh: Jujun Muhamad Jubaerudin 172151058 Asri Ainun Anggraeni 172151067 Husnul Hayati 172151011 Rahayu Kania Dewi 172151157 Rahmi Siti Pauziah 182151001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2019
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul β€œKemampuan Koneksi Matematis” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Proses Berpikir Matematik. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan ke hadirat Nabi besar Muhammad SAW., beserta para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman. Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini tim penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih ini disampaikan kepada: 1. Kedua orang tua penulis atas kepercayaan, kesabaran, dukungan, serta semangat yang tak pernah berhenti, sehingga menjadi kekuatan bagi penulis selama menyelesaikan makalah ini. 2. Ibu Siska Ryane Muslim selaku dosen pengampu mata kuliah Proses Berpikir Matematik. 3. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, atas semangat, motivasi, dan dukungannya. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Tim penulis menyadari dalam bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu masukan berupa kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata tim penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi pembaca dan semua pihak. Tasikmalaya, 8 April 2019 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................1 C. Tujuan.......................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3 A. Pengertian Kemampuan Koneksi Matematis......................................3 B. Standar Mengajarkan Kemampuan Koneksi Matematis ..................4 C. Indikator-indikator Kemampuan Koneksi Matematis........................4 D. Soal-soal Kemampuan Koneksi Matematis ..........................................5 BAB III PENUTUP.............................................................................................................10 A. Simpulan....................................................................................................10 B. Saran.........................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antartopik dalam matematika saja, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain. Selain berkaitan dengan ilmu lain, matematika juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengaitkan antartopik dalam matematika, mengaitkan matematika dengan ilmu lain, dan dengan kehidupan sehari-hari disebut kemampuan koneksi matematik. Sesuai dengan pendapat Ruspiani (Setiawan, 2009: 16) yang menyatakan bahwa kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan siswa mengaitkan konsep-konsep matematika baik antarkonsep matematika maupun mengaitkan konsep matematika dengan bidang ilmu lainnya (di luar matematika). Menurut NCTM (Setiawan, 2009: 15), koneksi matematik dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu (a) koneksi antar topik matematika, (b) koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan (c) koneksi dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan koneksi matematik diperlukan oleh siswa dalam mempelajari beberapa topik matematika yang memang saling terkait satu sama lain. Menurut Ruspiani (Setiawan, 2009: 15), jika suatu topik diberikan secara tersendiri maka pembelajaran akan kehilangan satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar matematika secara umum. Tanpa kemampuan koneksi matematik, siswa akan mengalami kesulitan mempelajari matematika. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang kemampuan koneksi matematis? 2. Bagaimana seorang guru mengajarkan kemampuan koneksi matematis? 3. Apa saja indikator-indikator kemampuan koneksi matematis?
  • 5. 2 C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kemampuan koneksi matemmatis. 2. Untuk mengetahui cara seorang guru mengajarkan kemampuan koneksi matematis. 3. Untuk mengetahui indikator-indikator kemampuan koneksi matematis.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengaertian Kemampuan Koneksi Matematis Hubungan matematis berasal dari bahasa Inggris dari kata Mathematical Connection yang kemudian dipopulerkan oleh NCTM (National Council Teacher of Mathematic) pada tahun 1989 dan digunakan sebagai salah satu standar kurikulum yang bertujuan untuk membantu pembentukan persepsi siswa, dengan melihat matematika sebagai keseluruhan kesatuan sebagai bahan yang berdiri sendiri dan mengenali relevansi dan manfaat matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hubungan matematis adalah keterkaitan antara topik matematika, keterkaitan antara matematika dengan disiplin lain, dan hubungan matematika dengan dunia nyata atau kehidupan sehari-hari. Yusepa menyatakan bahwa koneksi matematis mencakup hubungan internal dan eksternal secara matematis. Sejalan dengan Kurz berpendapat bahwa koneksi matematis berhubungan dengan koneksi internal dan koneksi eksternal (dalam Siregar dan Surya, 2017). Kemampuan seseorang untuk mengaitkan antartopik dalam matematika, mengaitkan matematika dengan ilmu lain, dan dengan kehidupan ini disebut kemampuan koneksi matematis. Sesuai dengan pendapat Mikovch dan Monroe (dalam Ruspiani, 2000), β€˜ In mathematics, at least three kinds of connections are particularly beneficial: connection within mathematics, across the curriculum, and with real word contexts.’ Sumarmo (2010: 37) menyatakan bahwa koneksi matematis merupakan kegiatan yang meliputi: (1) mencari hubungan antara berbagai representasi konsep dan prosedur, (2) memahami hubungan antar topik matematika, (3) menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari, (4) mencari koneksi atau prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen, dan (5) menggunakan koneksi antar topik matematika dan antar topik dengan topik lain. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan dalam menghubungkan konsep matematika,
  • 7. 4 baik antara konsep matematika itu sendiri maupun dengan bidang lainnya (dengan mata pelajaran lain dan dengan kehidupan nyata). B. Standar Mengajarkan Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan analisis yang mendalam terhadap tujuanpembelajaran dan standar proses mengajarkan matematika, NCTM (2000) mengemukakan standar mengajarkan konsep, prosedur, dan koneksi matematis siswa sekolah menengah sebagai berikut: 1. Perdalam dan perkokoh pemahaman siswa terhadap konsep, prinsip, dan prinsip matematis. 2. Sajikan matematika sebagai suatu jaringan koneksi antar konsep dan prosedur matematika. 3. Tekankan koneksi antara matematika dengan bidang studi lain dan masalah sehari-hari. 4. Libatkan siswa dalam tugas-tugas matematis yang mendorong tercapainya pemahaman konsep, prosedur, dan koneksi matematis. 5. Libatkan siswa dalam diskusi matematis yang mengembangkan pemahaman mereka terhadap pemahaman konsep, prosedur, dan koneksi matematis. C. Indikator-indikator Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan buku HARD SKILLS dan SOFT SKILLS Matematik Siswa, telah dirangkum indikator kemampuan koneksi matematis meliputi: 1. Mencari hubungan antar berbagai representasi konsep dan prosedur, serta memahami hubungan antar topik matematika. 2. Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama, mencari koneksi satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen. 3. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur. 4. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari. 5. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan topik matematika dengan topik di luar matematika.
  • 8. 5 D. Soal-soal Kemampuan Koneksi Matematis 1. (Koneksi matematika dengan disiplin ilmu lain) Dalam sebuah kampung terdapat populasi 100 orang, 84% penduduk berhidung mancung dan 16% tidak berhidung mancung. Berapakah jumlah penduduk yang heterozigot dan homozigot jika genotip penduduk yang berhidung mancung Rr dan RR, sedangkan yang tidak berhidung mancung bergenotip rr? Penyelesaian: Dik: - Populasi 100 orang - 84% berhidung mancung - 16% tidak berhidung mancung - Berhidung mancung bergenotip RR dan Rr - Tidak berhidung mancung bergenotip rr Dit: - Jumlah penduduk yang homozigot dan heterozigot? Jawaban: Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya dengan simbol q, Hukum Hardy Weinberg dapat dinyatakan secara matematik sebagai berikut: 𝑝 + π‘ž = 1 ( 𝑝 + π‘ž) Γ— ( 𝑝 + π‘ž) = 1 ⟺ 𝑝2 + 2π‘π‘ž + π‘ž2 = 1 𝑅𝑅 = 𝑝2 , π‘…π‘Ÿ = 2π‘π‘ž, π‘‘π‘Žπ‘› π‘Ÿπ‘Ÿ = π‘ž2 𝑝2 + 2π‘π‘ž + π‘ž2 = 1 π‘ž2 = 16% = 0,16 ⟺ π‘ž = √0,16 = 0,4 𝑝 + π‘ž = 1 ⟺ 𝑝 = 1 βˆ’ 0,4 = 0,6 Frekuensi genotip orang yang hidungnya mancung homozigot : 𝑝2 = 0,36 = 36%
  • 9. 6 Jumlah penduduk yang hidungnya mancung homozigot: 36 100 Γ— 100 = 36 orang Frekuensi genotip orang yang tidak berhidung mancung: π‘ž2 = 0,16 = 16% Jumlah penduduk yang tidak berhidung mancung: 16 100 Γ— 100 = 16 orang Frekuensi genotip orang berhidung mancung heterozigot: 48% Jumlah penduduk yang berhidung mancung heterozigot: 48 100 Γ— 100 = 48 orang 2. (Koneksi antar topik matematika) Sebuah balok ABCD.EFGH memiliki panjang AB = a cm, lebar BC = 1 2 π‘Ž cm, dan tinggi CG = 3 5 π‘Ž cm. Volume balok tersebut adalah 300 cm3. Jika luas sisi ABFE 60 cm2, tentukanlah panjang diagonal ruang balok tersebut. Penyelesaian: Dik: - Balok ABCD.EFGH dengan panjang AB = a cm, lebar BC = 1 2 π‘Ž cm, dan tinggi CG = 3 5 π‘Ž cm - Volumenya 300 cm3 - Luas ABFE 60 cm2 Dit: - Panjang diagonal ruang balok ABCD.EFGH? Jawab: Menentukan panjang BC: 𝑉 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 = 𝐴𝐡 Γ— 𝐡𝐢 Γ— 𝐢𝐺 Karena CG = BF, maka 𝑉 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 = (𝐴𝐡 Γ— 𝐡𝐹) Γ— 𝐡𝐢
  • 10. 7 ⇔ 300 = 60 Γ— 𝐡𝐢 ⇔ 𝐡𝐢 = 5 π‘π‘š Menentukan panjang AB dan CG: 𝐴𝐡 = π‘Ž π‘π‘š, 𝐡𝐢 = 1 2 π‘Ž π‘π‘š, π‘‘π‘Žπ‘› 𝐢𝐺 = 3 5 π‘Ž π‘π‘š 𝐴𝐡 = 2𝐡𝐢 ⇔ 𝐴𝐡 = 2(5) ⇔ 𝐴𝐡 = 10 π‘π‘š 𝐢𝐺 = 3 5 π‘Ž π‘π‘š ⇔ 𝐢𝐺 = 3 5 (10) ⇔ 𝐢𝐺 = 6 π‘π‘š Menentukan panjang diagonal ruang ABCD.EFGH: Panjang diagonal yang kita cari misal panjang AG 𝐴𝐢 = √ 𝐴𝐡2 + 𝐡𝐢2 ⇔ 𝐴𝐢 = √102 + 52 ⇔ 𝐴𝐢 = √125 π‘π‘š 𝐴𝐺 = √ 𝐴𝐢2 + 𝐢𝐺2 ⇔ 𝐴𝐺 = √(√125) 2 + 62 ⇔ 𝐴𝐺 = √125+ 36 ⇔ 𝐴𝐺 = √161 π‘π‘š Jadi panjang diagonal ruang balok ABCD.EFGH adalah √161 π‘π‘š
  • 11. 8 3. (Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari) Aji, Biju, dan Cuji berbelanja di sebuah toko alat tulis. Aji membeli dua buah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus. Aji harus membayar Rp4.700. Biju membeli sebuah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus. Biju harus membayar Rp4.300. Cuji membeli tiga buah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus. Cuji harus membayar Rp7.100. Berapa harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus? Penyelesaian: Dik: Misalkan bahwa: - Harga untuk sebuah buku tulis adalah x rupiah, - Harga untuk sebuah pensil adalah y rupiah dan - Harga untuk sebuah penghapus adalah z rupiah. - Dengan demikian, model matematika yang sesuai dnegan data persoalan di atas adalah - 2π‘₯ + 𝑦 + 𝑧 = 4.700 - π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 4.300 - 3π‘₯ + 2𝑦 + 𝑧 = 7.100 - yaitu merupakan SPLTV dnegan variabel x, y, dan z. Dit: - Berapakah harga sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus? Jawab: Kita dapat menggunakan metode subtitusi-eliminasi Eliminasi variabel z: 2x + y + z = 4.700 x + 2y + z = 4.300 x + 2y + z = 4.300 βˆ’ 3x + 2y + z = 7.00 βˆ’
  • 12. 9 x – y = 400 βˆ’2x = βˆ’2.800 y = 2.500 x = 1.400 Subtitusikan nilai x = 1.400 ke persamaan x – y = 400, sehingga diperoleh: β‡’ x – y = 400 β‡’ 1.400 – y = 400 β‡’ y = 1.400 – 400 β‡’ y = 1.000 Subtitusikan nilai x = 1.400 dan y = 1.000 ke persamaan 2x + y + z = 4.700, sehingga diperoleh β‡’ 2x + y + z = 4.700 β‡’ 2(1.400) + 1.000 + z = 4.700 β‡’ 2.800 + 1.000 + z = 4.700 β‡’ 3.800 + z = 4.700β‡’ z = 4.700 – 3.800 β‡’ z = 900 Jadi, harga untuk sebuah buku tulis adalah Rp1.400, harga untuk sebuah pensil adalah Rp1.000, dan harga untuk sebuah penghapus adalah Rp900. 4. (Koneksi matematika dengan kehidupan sehari-hari) Di suatu sekolah, OSIS mengadakan pentas seni yang terbuka untuk umum. Hasil dari penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk korban benacan alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat duduknya berbentuk sektor lingkaran yang terdiri dari enam baris.
  • 13. 10 Terlihat seperti gambar di bawah ini Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu. Jika baris pertama terdapat 20 kursi baris kedua 30 kursi baris ketiga 45 kursi dan baris keempat 65 kursi. Apabila harga tiket baris pertama adalah yang paling mahal dan selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp. 10.000,00 dengan asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh. a. Tentukan banyaknya seluruh tempat duduk yang ada pada gedung pertunjukkan tersebut! b. Tentukan harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp. 22.000.000,00 ! Penyelesaian: Diketahui: Gedung pertunjukkan ada 6 baris Baris pertama = 20 kursi Baris kedua = 30 kursi Baris ketiga = 45 kursi Baris keempat = 65 kursi Harga tiket baris pertama paling mahal Selisih harga tiket antara dua baris yang berdekatan Rp. 10.000,00 Ditanyakan: a. Banyaknya seluruh tempat duduk yang ada di gedung pertunjukkan?
  • 14. 11 b. Harga tiket paling murah agar panitia memperoleh pemasukan Rp22.000.000,00? Jawab: a. Baris 1 = B1 = 20 Baris 2 = B2 = 30 Baris 3 = B3 = 45 Baris 4 = B4 = 65 Baris 5 = B5 = … Baris 6 = B6 = … Pola yang terbentuk adalah Kursi : 20 30 45 65 ? ? Selisih : 10 15 20 25 30 5 5 5 5 Maka nilai dari baris lima dan baris enam adalah B5 = 65 + 25 = 90 kursi dan B6 = 90 + 30 = 120 kursi Jumlah seluruh tempat duduk adalah 20 + 30 + 45 + 65 + 90 + 120 = 325 Jadi seluruh tempat duduk yang ada di gedung pertunjukkan adalah 325 kursi. b. Misal: Tiket termurah = x ( dalam ribuan ) 120π‘₯ + 90(π‘₯ + 10) + 65(π‘₯ + 20) + 45(π‘₯ + 30) + 30(π‘₯ + 40 + 20(π‘₯ + 50) = 22.000 120π‘₯ + 90π‘₯ + 900 + 65π‘₯ + 1300 + 45π‘₯ + 1350 + 30π‘₯ + 1200 + 20π‘₯ + 1000 = 22.000 325π‘₯ + 5.750 = 22.000 325π‘₯ = 22.000 βˆ’ 5.750 325π‘₯ = 16.250 π‘₯ = 50 Harga tiket termurah adalah x (dalam ribuan ) = 50
  • 15. 12 Jadi harga tiket paling murah agar panitia memperoleh pemasukan Rp22.000.000,00 adalah Rp. 50.000,00 5. (Koneksi matematis dengan disiplin ilmu lain) Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan kelajuan awal V0 = 10 m/s. jika persepatan gravitasi adalah 10 ms-2, sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan, maka tentukan: a. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah b. Jarak mendatar yang dicapai bola Penyelesaian: Diketahui: h = 10 m V0 = 10 m/s g = 10 ms-2 sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan Ditanyakan: c. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah d. Jarak mendatar yang dicapai bola Jawaban: a. Waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah π‘Œ = (𝑉0 sin( πœƒ) 𝑑) βˆ’ 1 2 𝑔𝑑2 ⇔ βˆ’10 = 10( 1 2 ) 𝑑 βˆ’ 1 2 (10) 𝑑2 ⇔ 5𝑑2 βˆ’ 5𝑑 βˆ’ 10 = 0 ⇔ 𝑑2 βˆ’ 𝑑 βˆ’ 2 = 0 ⇔ ( 𝑑 βˆ’ 2)( 𝑑 + 1) = 0 ⇔ 𝑑 = 2 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝑑 = βˆ’1 t = 2 yang memenuhi sehingga waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah adalah 2 sekon. b. Jarak mendatar yang dicapai bola. π‘₯ = 𝑉0 cos( πœƒ) 𝑑 ⇔ π‘₯ = 10( 1 2 √3)(2) ⇔ π‘₯ = 10√3 meter Jadi, jarak mendatar yang dicapai bola adalah 10√3 meter.
  • 16. 13 BAB III PENUTUP A. Simpulan Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan dalam menghubungkan konsep matematika, baik antara konsep matematika itu sendiri maupun dengan bidang lainnya (dengan mata pelajaran lain dan dengan kehidupan nyata). Indikator-indikator kemampuan koneksi matematis meliputi: 1. Mencari hubungan antar berbagai representasi konsep dan prosedur, serta memahami hubungan antar topik matematika. 2. Memahami representasi ekuivalen konsep yang sama, mencari koneksi satu prosedur lain dalam representasi yang ekuivalen. 3. Mencari hubungan berbagai representasi konsep dan prosedur. 4. Menggunakan matematika dalam bidang studi lain atau kehidupan sehari-hari. 5. Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan topik matematika dengan topik di luar matematika B. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2017). HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS MATEMATIK SISWA. Bandung: PT Refika Aditama. Maisyarah, R., & Surya, E. (2017). Kemampuan Koneksi Matematis (Connecting Mathematics Ability) Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/321803645_Kemampuan_Konek si_Matematis_Connecting_Mathematics_Ability_Siswa_dalam_Menyeles aikan_Masalah_Matematika