2. KELOMPOK A
Kelas 346
Ita SriRokhmawati
SughiyantiMei Wulandari
NovitasarriMalyonoPutri
YuhanaDwi Krisnawati
Dwi Sudarti
FASILITATOR
MOHAMMAD NAJMUDIN
PENDAMPING PRAKTIK
MUSYAFA’
RicoRisdianto
5. BUDAYA “AREK”
Arek memiliki rasa cinta dan kebanggaan yang
tinggi terhadap kota kelahiran mereka.
Kecintaan mereka terhadap Surabaya di
wujudkan dengan gotong royong dan toleransi
pada kegiatan terutama sedekah bumi
Dalam pemahamannya, arek berasal dari kata
lare atau anak-anak. Kata arek memiliki arti
yang luas, tidak hanya digunakan untuk anak
kecil, kata tersebut juga digunakan untuk
memanggil orang yang sudah mencapai
tahapan dewasa (Boedhimoertono,2003:57)
• Ceplas-ceplos dan blak-blakan: Arek
dikenal dengan keterusterangannya.
Mereka tidak segan untuk
menyampaikan pendapat secara
langsung.
• Sosial dan gotong royong: Arek
memiliki jiwa sosial yang tinggi dan
menjunjung tinggi semangat gotong
royong.
Tangguh dan pemberani: Semangat ini
dipengaruhi oleh sejarah Surabaya
sebagai kota pahlawan.
Semangatkebanggaanterhadap
Surabaya
BERASAL DARI KATA
KARAKTER
khttps://ugm.ac.id/id/berita/17808-urgensi-revitalisasi-nilai-egaliter-budaya-arek-suroboyo/eakraban.
Budaya arek adalah budaya yang menjunjung tinggi
kesetaraan dan kebersamaan yang tercermin dalam
keseharian masyarakat Surabaya yang di wujudkan
dengan kegiatan “Sedekah Bumi” dimana masyarakat
melakukannya secara gotong royong dalam semua
kegiatannya.
Budaya
6. Kegiatan sedekah bumi yang diadakan di beberapa
daerah di Surabaya salah satunya daerah Gadel
melibatkan seluruh masyarakat terutama para
pemuda (AREK) yang berkeliling di perkampungan
untuk mengumpulkan hasil bumi (berbentuk
gunungan) yang digunakan sebagai ucapan
terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kemakmuran. Setelah dilakukan doa oleh pinisepuh
desa atau pemuka agama hasil bumi/gunungan
dibagikan dengan cara berebut. Budaya AREK
sangat erat dengan toleransi dan gotong royong
yang tinggi, sehingga warga Surabaya khususnya
warga Gadel terus melestarikan kegiatan ini.
KEGIATAN SEDEKAH
BUMI
7. Ada satu ungkapan untuk mengingatkan dari
KHD untuk para pendidik untuk tetap terbuka
namun tetap waspada terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi “waspadalah, carilah
barang-barang yang bermanfaat untuk kita,
yang dapat menambah kekayaan kita dalam
hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru.
Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan
lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-
barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal
yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi
pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki
potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar.
Bagaimana pemikiranKHD dapat dikontekstualkansesuaikandengan
nilai-nilailuhurkearifanbudaya daerah asalyang relevanmenjadi
penguatankaraktermuridsebagai individusekaligussebagai anggota
masyarakat pada kontekslokalsosialbudaya di daerah Anda?
8. Pemikiran Ki HadjarDewantara
(KHD) tentang pendidikandapat
dikontekstualisasikandengan
nilai-nilailuhurbudayalokal
Surabayauntukmemperkuat
karakter muridsebagaiindividu
dananggotamasyarakat.Berikut
beberapacontohnya:
• Nilai-nilai: Nasionalisme, patriotisme,
dan rasa cinta tanah air.
• Kontekstualisasi:
⚬ Mengadakan kegiatan belajar
tentang sejarah perjuangan
pahlawan Surabaya.
⚬ Menyelenggarakan upacara
bendera dengan penuh khidmat.
⚬ Menyanyikan lagu-lagu nasional
dengan semangat.
⚬ Menumbuhkan rasa bangga
terhadap budaya dan identitas
bangsa.
• Nilai-nilai: Toleransi, saling
menghormati perbedaan, dan
persatuan dalam keberagaman.
• Kontekstualisasi:
⚬ Mengadakan festival budaya yang
menampilkan berbagai kesenian
daerah di Surabaya.
⚬ Mempelajari bahasa dan budaya
daerah lain di Surabaya.
⚬ Menumbuhkan sikap toleransi dan
saling menghargai perbedaan.
⚬ Melaksanakan kegiatan yang
mempromosikan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Semangat
Kebangsaan
Keberagaman
Budaya
9. Pemikiran Ki HadjarDewantara
(KHD) tentang pendidikandapat
dikontekstualisasikandengan
nilai-nilailuhurbudayalokal
Surabayauntukmemperkuat
karakter muridsebagaiindividu
dananggotamasyarakat.Berikut
beberapacontohnya:
• Nilai-nilai: Sopan santun, ramah
tamah, dan tenggang rasa.
• Kontekstualisasi:
⚬ Menerapkan program "Surabaya
Smart City" untuk meningkatkan
pelayanan publik.
⚬ Menyelenggarakan kegiatan bakti
sosial dan membantu sesama.
⚬ Menumbuhkan sikap ramah dan
sopan santun dalam interaksi sosial.
⚬ Mengajarkan nilai-nilai tenggang
rasa dan kepedulian terhadap
sesama.
• Nilai-nilai: Kerjasama, saling
membantu, dan rasa solidaritas.
• Kontekstualisasi:
⚬ Melaksanakan kegiatan kerja bakti
dan membersihkan lingkungan
bersama.
⚬ Menumbuhkan sikap saling
membantu dan bekerja sama
dalam menyelesaikan tugas.
⚬ Melestarikan tradisi gotong royong
dalam kehidupan masyarakat.
⚬ Membangun rasa kepedulian
terhadap lingkungan dan
komunitas.
Keramahtamahan
SemangatGotong
Royong
11. GOTONG ROYONG
• Faktor-faktor yang mendukung gotong
royong. Semangat kebersamaan dan
kerjasama
• Rasa kepedulian dan solidaritas
• Adanya pemimpin yang baik dan mampu
mengayomi
• Komunikasi yang baik dan efektif
• Kepercayaan dan saling menghormati
• Adanya aturan dan norma yang jelas
• Dukungan dari pemerintah dan
masyarakat
Gotong royong merupakan budaya dan tradisi
yang sudah lama ada di Indonesia. Budaya ini
mencerminkan semangat kebersamaan dan
kerjasama dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan
• Individualisme
• Modernisasi
• kesibukan
• Urbanisasi
• Perkembangan teknologi
• Budaya materialisme
• Kerjasama
• Saling membantu
• Solidaritas
• Kepedulian
• Kesederhanaan
• Kebersamaan
• Musyawarah
• Mufakat
Faktor-faktoryang mendukung
Makna
Tantangan
NIilaiyangterkandung
Kemendikbudristek: Budaya Gotong Royong: http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny%20Putri
12. KEGIATAN KERJA BHAKTI
Kegiatan kerja bakti membersihkan sekolah
setiap hari jumat dengan rutin di
lingkungan sekolah akan menjadi bersih
dan mencegah sarang penyakit. Tujuan
kegiatan selain menumbuhkan semangat
gotong royong bagi peserta didik, juga
menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman, indah dan bersih.
SD NEGERIRUNGKUTMENANGGAL1582
13. ⚬ KEGIATAN P5 (ECO PRINT)
• Memupuk jiwa kreatifitas dan
gotong royong siswa dalam
pembuatan batik eco print di
kegiatan P5
• Melatih jiwa kewirausahaan dari
siswa dengan memanfaatkan
tanaman yang kurang tercapakai
agar bisa bernilai ekonomis
SMP NEGERI16
14. KEGIATAN SHOLAT BERJAMAAH
Kegiatan membersikan/melipat alas
ibadah setelah kegiatan sholat
merupakan wujud dari gotong
royong yang telah menjadi progam
pembiasaan pagi . Bertujuan untuk
menumbuhkan semangat gotong
royong untuk menciptakan rasa
nyaman dan bersih dilingkungan
sekolah karena kebersihan
sebagaian dari iman.
SMP NEGERI61
15. KEGIATAN HIDROPONIK
Budidaya tanaman hidroponik
merupakan perwujudan kegiatan
gotong royong yang telah menjadi
salah satu program di sekolah.
Tujuan kegiatan penghijauan,
selain menumbuhkan semangat
gotong royong juga meningkatkan
kesadaran siswa akan pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan
hijau.
SD NEGERIDR.SUTOMO1
16. KEGIATAN PIKET KELAS
Kegiatan membersikan dan
merapikan kelas adalah kegiatan
rutin yang dilakukan setiap sepulang
sekolah, kegiatan mewujudkan
gotong royong dan cinta
lingkungan.
SMP KRISTENPETRAI
17. KEGIATAN KEMARI
Kegiatan kemah 1 hari adalah
kegiatan yang banyak melibatkan
gotong royong dan kecakapan
hidup, beberapa rangkaian seperti
mendirikan tenda dan memasak
adalah proses yang melibatkan
kerjasama yang berkesinabungan
untuk tetap menjadi pramuka
sejati
EGIATAN INI ADALA
SD AL HIKMAH
18. • Kontekstualisasi pemikiran KHD dengan budaya
lokal harus dilakukan secara adaptif dan
kontekstual sesuai dengan situasi dan kebutuhan di
Surabaya.
• Perlu adanya kolaborasi antara sekolah,
masyarakat, dan pemerintah untuk menciptakan
ekosistem pendidikan yang mendukung penguatan
karakter murid.
• Evaluasi dan monitoring perlu dilakukan secara
berkala untuk memastikan efektivitas program
penguatan karakter yang dijalankan.
• Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur
yang hingga kini bisa di implementasikan dalam
kegiatan sekolah
123 Anywhere St., Any City
Penting untuk diingat bahwa:
19. 123 Anywhere St., Any City
Penting untuk diingat bahwa:
Dengan menggabungkan pemikiran
KHD dengan nilai-nilai luhur budaya
lokal Surabaya, kita dapat
membangun karakter murid yang
kuat sebagai individu dan anggota
masyarakat. Murid-murid ini akan
menjadi generasi penerus bangsa
yang bermoral, berbudaya, dan siap
membangun bangsa Indonesia yang
lebih baik.
20. J a l a n - j a l a n k e M a l u k u
D i s a n a h a n y a m e m b e l i j a m b u
C G P A n g k a t a n 1 0 b a k k u p u - k u p u
T e r u s b e r g e r a k m e n u j u I n d o n e s i a m a j u
TERIMA KASIH