Dokumen ini membahas sistem binomial nomenklatur yang digunakan untuk memberi nama organisme dengan dua kata dalam bahasa Latin, yaitu nama genus dan spesies. Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1735 untuk mengklasifikasikan organisme secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar siswa dalam memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang sistem binomial nomenclatur untuk penamaan makhluk hidup, tingkatan taksonomi, dan sistem klasifikasi.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Teks ini membahas tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, mulai dari sejarahnya, tujuan klasifikasi, sistem klasifikasi, tingkatan taksonomi, aturan penamaan, dan kelompok-kelompok hewan.
Dokumen ini membahas sistem binomial nomenklatur yang digunakan untuk memberi nama organisme dengan dua kata dalam bahasa Latin, yaitu nama genus dan spesies. Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1735 untuk mengklasifikasikan organisme secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar siswa dalam memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang sistem binomial nomenclatur untuk penamaan makhluk hidup, tingkatan taksonomi, dan sistem klasifikasi.
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5AnhariSA
Dokumen tersebut membahas sejarah awal klasifikasi tumbuhan, mulai dari Theophrastus pada abad ke-4 SM hingga Linnaeus pada abad ke-18 M. Dokumen juga menjelaskan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan dari semula berdasarkan karakteristik fisik menjadi berdasarkan hubungan kekerabatan setelah teori evolusi Darwin. Selain itu, dibahas pula mengenai tata nama tumbuhan dan cara-cara penentuan
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Teks ini membahas tentang dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, mulai dari sejarahnya, tujuan klasifikasi, sistem klasifikasi, tingkatan taksonomi, aturan penamaan, dan kelompok-kelompok hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan, termasuk peraturan pemberian nama ilmiah, tingkatan taksonomi, dan komponen-komponen nama ilmiah tumbuhan seperti genus dan spesies.
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
1. Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri fisik dan cara hidupnya. 2. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang terus berkembang seiring waktu. 3. Sistem lima kingdom saat ini diakui sebagai standar, membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
1. Klasifikasi makhluk hidup membagi organisme ke dalam kelompok berdasarkan persamaan ciri-ciri untuk mengetahui hubungan kekerabatan.
2. Ada beberapa sistem klasifikasi, termasuk sistem alamiah, buatan, filogenetik, dan modern berdasarkan genetika.
3. Taksonomi membagi organisme menurut tingkatan hierarkis dari kingdom hingga species menurut aturan binominal.
Dokumen ini membahas dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan, perbedaan, ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi serta manfaat. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang dikembangkan, dari sistem dua kingdom hingga enam kingdom. Aturan penamaan makhluk hidup menggunakan nama ilmiah berdasarkan genus dan spesies dengan huruf besar dan kecil.
I. Klasifikasi ilmiah digunakan untuk mengelompokkan organisme hidup berdasarkan kesamaan sifat fisik. Sistem klasifikasi modern berasal dari sistem Carolus Linnaeus.
II. Terdapat tiga domain utama (Archaea, Bacteria, Eukarya) dan enam kingdom (Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, Animalia).
III. Tujuan klasifikasi adalah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme hidup.
Dokumen tersebut membahas sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri morfologi, anatomi, dan filogeni. Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam kerajaan, divisi, kelas, bangsa, famili, marga, dan spesies. Sistem klasifikasi terbaru memisahkan ke enam kerajaan yaitu tumbuhan, hewan, jamur, protista, arkebakteri, dan eubakteri.
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah klasifikasi makhluk hidup dari Aristoteles hingga sistem 5 kingdom yang diperkenalkan oleh Whittaker.
2. Juga membahas tentang sistem klasifikasi alami, buatan, dan filogenetik serta prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam 5 kingdom.
3. Terakhir membahas tentang dasar-dasar klasifikasi tumbuhan dan
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik klasifikasi organisme. Klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan keanekaragaman organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama dan hubungan evolusionernya. Sistem klasifikasi telah berkembang dari dua kingdom menjadi enam kingdom saat ini untuk mencerminkan kekerabatan antar organisme lebih baik.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam nama buah pisang dalam berbagai bahasa serta sistem klasifikasi makhluk hidup mulai dari pengertian, manfaat, tingkatan takson, dan beberapa sistem klasifikasi yang pernah dikemukakan."
Disini kelompok kami membahas tentang klasifikasi makhluk hidup bagian kingdom plantae. File ini diperuntukkan untuk menambah wawasan diera globalisasi yg serba dunia digital.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penamaan tumbuhan secara ilmiah yang diatur oleh Kode Internasional Tatanama Tumbuhan. Sistem ini menggunakan nama latin dan terdiri dari nama genus dan spesies, sehingga setiap tumbuhan hanya memiliki satu nama ilmiah yang sah secara internasional. Nama ilmiah lebih spesifik dibandingkan nama lokal dan memudahkan komunikasi antar para ahli botani.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan, termasuk peraturan pemberian nama ilmiah, tingkatan taksonomi, dan komponen-komponen nama ilmiah tumbuhan seperti genus dan spesies.
Teks tersebut membahas tentang keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Untuk mempelajari dan mengelompokkan makhluk hidup yang beragam, dilakukan klasifikasi dengan menempatkan makhluk hidup yang memiliki ciri serupa dalam satu kelompok. Sistem klasifikasi terus berkembang dengan menambah jumlah kingdom.
Istilah taksonomi diciptakan oleh A.P. de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa Swiss di herbarium Genewa, yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan. Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa Yunani: takson artinya unit atau kelompok, dan nomos artinya hukum; jadi hukum atau aturan yang digunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu.
1. Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri fisik dan cara hidupnya. 2. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang terus berkembang seiring waktu. 3. Sistem lima kingdom saat ini diakui sebagai standar, membagi makhluk hidup menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
1. Klasifikasi makhluk hidup membagi organisme ke dalam kelompok berdasarkan persamaan ciri-ciri untuk mengetahui hubungan kekerabatan.
2. Ada beberapa sistem klasifikasi, termasuk sistem alamiah, buatan, filogenetik, dan modern berdasarkan genetika.
3. Taksonomi membagi organisme menurut tingkatan hierarkis dari kingdom hingga species menurut aturan binominal.
Dokumen ini membahas dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan, perbedaan, ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi serta manfaat. Terdapat berbagai sistem klasifikasi yang dikembangkan, dari sistem dua kingdom hingga enam kingdom. Aturan penamaan makhluk hidup menggunakan nama ilmiah berdasarkan genus dan spesies dengan huruf besar dan kecil.
I. Klasifikasi ilmiah digunakan untuk mengelompokkan organisme hidup berdasarkan kesamaan sifat fisik. Sistem klasifikasi modern berasal dari sistem Carolus Linnaeus.
II. Terdapat tiga domain utama (Archaea, Bacteria, Eukarya) dan enam kingdom (Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, Animalia).
III. Tujuan klasifikasi adalah mengenali, membandingkan, dan mempelajari organisme hidup.
Dokumen tersebut membahas sistem klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri morfologi, anatomi, dan filogeni. Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam kerajaan, divisi, kelas, bangsa, famili, marga, dan spesies. Sistem klasifikasi terbaru memisahkan ke enam kerajaan yaitu tumbuhan, hewan, jamur, protista, arkebakteri, dan eubakteri.
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah klasifikasi makhluk hidup dari Aristoteles hingga sistem 5 kingdom yang diperkenalkan oleh Whittaker.
2. Juga membahas tentang sistem klasifikasi alami, buatan, dan filogenetik serta prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam 5 kingdom.
3. Terakhir membahas tentang dasar-dasar klasifikasi tumbuhan dan
Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik klasifikasi organisme. Klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan keanekaragaman organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama dan hubungan evolusionernya. Sistem klasifikasi telah berkembang dari dua kingdom menjadi enam kingdom saat ini untuk mencerminkan kekerabatan antar organisme lebih baik.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan. Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai macam nama buah pisang dalam berbagai bahasa serta sistem klasifikasi makhluk hidup mulai dari pengertian, manfaat, tingkatan takson, dan beberapa sistem klasifikasi yang pernah dikemukakan."
Disini kelompok kami membahas tentang klasifikasi makhluk hidup bagian kingdom plantae. File ini diperuntukkan untuk menambah wawasan diera globalisasi yg serba dunia digital.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi makhluk hidup dan manfaatnya. Klasifikasi digunakan untuk mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri yang sama. Sistem klasifikasi Linnaeus masih digunakan karena sederhana dan fleksibel. Ada beberapa tingkatan takson dalam klasifikasi, seperti kingdom, divisi, kelas, hingga spesies. Klasifikasi memudahkan mempelajari dan berkomunikasi tentang makhluk hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem penamaan tumbuhan secara ilmiah yang diatur oleh Kode Internasional Tatanama Tumbuhan. Sistem ini menggunakan nama latin dan terdiri dari nama genus dan spesies, sehingga setiap tumbuhan hanya memiliki satu nama ilmiah yang sah secara internasional. Nama ilmiah lebih spesifik dibandingkan nama lokal dan memudahkan komunikasi antar para ahli botani.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang tingkat taksonomi dalam klasifikasi makhluk hidup, sistem penamaan ilmiah dan cara memberikan nama untuk jenis, kelas, bangsa dan famili. Tingkat taksonomi terdiri dari 7 tingkatan mulai dari regnum hingga species. Sistem binomial nomenklatur digunakan untuk memberi nama jenis yang terdiri dari nama marga dan spesies. Nama kelas, bangsa dan famili dibentuk dengan menambahkan akhiran
pada materi Klasifikasi mahluk hidup, akan membahas tentang:
Pengertian klasifikasi makhluk hidup,
Tujuan & Manfaatklasifikasi,
makhluk hidup,
Macam-Macam Klasifikasi,
Makhluk Hidup,
Urutan Tingkat Takson,
Tata Nama Makhluk Hidup,
Alternatif Sistem Klasifikasi,
Determinasi (Indentifikasi).
Dokumen tersebut membahas tentang tiga tingkat keanekaragaman hayati yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem. Keanekaragaman gen merupakan modal dasar untuk rekayasa genetika, keanekaragaman jenis dapat menuntun pencarian sumber daya alam, sedangkan keanekaragaman ekosistem dapat meningkatkan hasil pertanian.
MATERI PRESENTASI BIOLOGI UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. KUNJUNGI SAYA PADA http://aguspurnomosite.blogspot.com
Dokumen tersebut membahas tentang sistem klasifikasi mahluk hidup yang digunakan untuk mengelompokkan berbagai spesies berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, serta menjelaskan beberapa jenjang taksonomi dan cara mengidentifikasi suatu spesies melalui kunci determinasi.
Similar to Kelompok 1b prinsip prinsip penamaan (20)
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pemanfaatan beras tak layak pakai dalam pembuatan body scrub beras. Body scrub beras dapat memberikan manfaat untuk kulit seperti membuang sel-sel kulit mati, membuat kulit lebih halus dan elastis, serta memberikan aroma relaksasi. Beras mengandung nutrisi yang baik untuk kulit seperti memutihkan, meregenerasi, dan mencegah jerawat. Cara pembuatan body scrub beras meliputi pembers
1. Dokumen membahas pemanfaatan batang ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan tisu dan kandungan, proses produksi, serta manfaat dan dampaknya.
2. Batang ubi kayu mengandung kambium, gabus, dan senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai bahan baku tisu menggantikan kayu.
3. Proses pembuatan tisu menggunakan batang ubi kayu sama dengan proses konvensional tetapi dapat
Dokumen ini membahas tentang panas netralisasi dan energi kisi. Meliputi penentuan panas netralisasi asam dan basa, panas kelarutan kristal ion, serta perhitungan energi kisi padatan kristal ion melalui serangkaian eksperimen dan pembahasan hasilnya.
Reaksi ionik antara ion iodida dan persulfat digunakan untuk menentukan energi aktivasi reaksi. Energi aktivasi ditentukan dengan mengukur waktu reaksi pada berbagai suhu dan membuat grafik hubungan antara 1/T dan ln(t1/2). Dari grafik didapatkan persamaan y = ax + b dan energi aktivasi reaksi adalah 25482,42 j/mol.
1. Kelompok menentukan tetapan kalorimeter dan konsentrasi H2SO4. Tetapan kalorimeter didapatkan -39,41 J/°C dengan merumuskan Ck =. Konsentrasi H2SO4 0,224 M dihitung menggunakan rumus [H2SO4] = .
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan tetapan kalorimeter dan konsentrasi larutan asam sulfat (H2SO4). Metode yang digunakan adalah pengukuran suhu secara langsung menggunakan kalorimeter dan air panas serta dingin yang dicampur. Hasil perhitungan menunjukkan tetapan kalorimeter adalah -38,81 J/°C. Konsentrasi H2SO4 dalam berbagai pengenceran adalah 1,02 M, 0,51 M, dan 0 M.
Kelompok IV mengukur panas reaksi antara NaOH dan HCl dengan menggunakan prinsip Hukum Hess. Mereka mengukur perubahan entalpi untuk empat reaksi langkah dan mendapati bahwa total perubahan entalpi untuk dua langkah pertama sama dengan total perubahan entalpi untuk dua langkah terakhir, sehingga memverifikasi kebenaran Hukum Hess.
Dokumen ini mendeskripsikan eksperimen untuk menghitung perubahan entalpi (ΔH) reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl dengan menggunakan hukum Hess. Eksperimen ini melibatkan pengukuran suhu sebelum dan sesudah pencampuran larutan NaOH dan HCl menggunakan termometer untuk menghitung ΔH reaksi dalam dua arah. Perhitungan dilakukan berdasarkan prinsip kalorimetri dan hukum Hess untuk menentukan
Eksperimen menentukan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam oksalat. Kelarutan asam oksalat meningkat dengan meningkatnya temperatur. Perhitungan menunjukkan panas kelarutan ber nilai negatif -0,115 j/mol, sedangkan berdasarkan grafik didapat nilai -1,563 j/mol.
Kelompok melakukan kajian kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat dalam larutan dengan mengukur perubahan konsentrasi asam asetat sebagai fungsi waktu dan menganalisisnya dengan perhitungan konstanta kecepatan adsorpsi. Hasilnya menunjukkan adsorpsi karbon aktif terhadap larutan 0,5 N berjalan pada orde satu, sedangkan 1 N berjalan pada orde tiga.
Eksperimen meneliti kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat dalam larutan. Adsorpsi terjadi karena interaksi antara karbon aktif dan asam asetat yang ditunjukkan oleh penurunan konsentrasi asam asetat seiring berjalannya waktu. Hasilnya menunjukkan adsorpsi berjalan sesuai model kinetika orde satu.
Eksperimen ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida. Berdasarkan percobaan, laju reaksi hanya bergantung pada berkurangnya konsentrasi hidrogen peroksida sehingga mengikuti orde satu. Persamaan grafik ln(a-b) vs waktu menghasilkan konstanta kecepatan reaksi sebesar 4,21 mol L-1 det-1.
Belerang dapat berubah bentuk menjadi rombik, monoklin, atau plastis dengan sifat yang berbeda setiap bentuknya. H2SO4 bertindak sebagai oksidator kuat, zat dehidrasi, dan katalis untuk mempercepat reaksi esterifikasi. Eksperimen mempelajari modifikasi belerang dan sifat H2SO4.
1. H2SO4 dapat melarutkan logam tembaga dan mengubah warna larutan dan zat lain.
2. H2SO4 bereaksi dengan gula, asam asetat, dan alkohol menghasilkan perubahan warna dan pembentukan gas.
3. H2SO4 dapat digunakan untuk mereaksikan zat lain seperti kertas saring dan larutan kromat.
Dokumen ini membahas sejarah perkembangan model atom, mulai dari pandangan Demokritus-Leukippos bahwa materi bersifat diskontinu, pandangan Aristoteles bahwa materi bersifat kontinu, hingga pengembangan model atom oleh Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan mekanika kuantum.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. Sejarah Perkembangan Sistem
Penamaan Organisme
Pada pertengahan abad
ke-18 (1707-1778) Carolus
Linnaeus mengajukkan system
penamaan makhluk hidup dalam
tulisannya “Systema nature”
dengan istilah “Binomial
nomeclatur”.
Taksonomi sebenarnya
sebagian besar disusun sampai
abad ke-19.
Carolus Linnaeus
4. Aturan Penamaan
1. Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
2. Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang
dilatinkan.
3. Tidak ada organisme yang mempunyai nama spesies yang sama
4. Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya
selalu dimulai dengan huruf kapital
5. Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan
nama genus dan kata kedua merupakan petunjuk spesies.
Contoh :
Mus musculus
Mus menunjukkan nama genus
Musculus menunjukkan nama spesies
5. 7. Penulisan nama spesies harus ditulis miring atau digaris
bawahi.
8. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies
Hydrilla verticillata Royle
9. Apabila nama terdiri atas lebih dari dua kata, maka kata
kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda
penghubung. Misalnya:
Hibiscus rosasinensis
atau
Hibiscus rosa-sinensis
10. Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama
spesiesnya adalah setelah genus ditulis sp
6. 7. Penulisan nama spesies harus ditulis miring atau digaris
bawahi.
8. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies
Hydrilla verticillata Royle
9. Apabila nama terdiri atas lebih dari dua kata, maka kata
kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda
penghubung. Misalnya:
Hibiscus rosasinensis
atau
Hibiscus rosa-sinensis
10. Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama
spesiesnya adalah setelah genus ditulis sp