Dokumen tersebut membahas tentang belajar operasi hitung bentuk aljabar, yang mencakup pengenalan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan, serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang probabilitas dan himpunan. Probabilitas didefinisikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa acak, dengan nilai antara 0-1. Ada dua pendekatan perhitungan probabilitas, yaitu objektif yang meliputi pendekatan klasik dan frekuensi relatif, serta subjektif. Himpunan adalah kumpulan objek yang dapat dibedakan, dengan operasi gabungan, irisan, dan
Permutasi dan kombinasi adalah pengaturan objek dalam urutan berbeda. Permutasi memperhatikan urutan sedangkan kombinasi tidak. Permutasi n objek adalah n! sedangkan kombinasi n diambil r adalah n!/(r!(n-r)!).
Ada tiga masalah yang dibahas dalam dokumen tersebut:
1. Menghitung permutasi dan kombinasi dari sekumpulan objek
2. Mendefinisikan permutasi, kombinasi, dan rumus-rumus terkait seperti faktorial
3. Memberikan contoh perhitungan permutasi dan kombinasi
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi dan kombinasi, termasuk definisi, teorema, dan contoh soal latihan. Secara singkat, permutasi adalah jumlah urutan objek, sedangkan kombinasi adalah jumlah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya. Rumus untuk menghitung jumlah permutasi dan kombinasi diberikan beserta buktinya.
Dokumen tersebut membahas tentang belajar operasi hitung bentuk aljabar, yang mencakup pengenalan bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan, serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang probabilitas dan himpunan. Probabilitas didefinisikan sebagai ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa acak, dengan nilai antara 0-1. Ada dua pendekatan perhitungan probabilitas, yaitu objektif yang meliputi pendekatan klasik dan frekuensi relatif, serta subjektif. Himpunan adalah kumpulan objek yang dapat dibedakan, dengan operasi gabungan, irisan, dan
Permutasi dan kombinasi adalah pengaturan objek dalam urutan berbeda. Permutasi memperhatikan urutan sedangkan kombinasi tidak. Permutasi n objek adalah n! sedangkan kombinasi n diambil r adalah n!/(r!(n-r)!).
Ada tiga masalah yang dibahas dalam dokumen tersebut:
1. Menghitung permutasi dan kombinasi dari sekumpulan objek
2. Mendefinisikan permutasi, kombinasi, dan rumus-rumus terkait seperti faktorial
3. Memberikan contoh perhitungan permutasi dan kombinasi
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi dan kombinasi, termasuk definisi, teorema, dan contoh soal latihan. Secara singkat, permutasi adalah jumlah urutan objek, sedangkan kombinasi adalah jumlah pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya. Rumus untuk menghitung jumlah permutasi dan kombinasi diberikan beserta buktinya.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaidapurnama7475
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi, kombinasi, dan penggunaannya dalam menghitung berbagai kemungkinan penyusunan dan pemilihan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan aturan dasar permutasi dan kombinasi serta contoh-contoh penerapannya dalam menghitung jumlah kemungkinan penyusunan huruf, angka, dan pemilihan objek.
Bab 3 membahas permutasi dan kombinasi. Permutasi adalah pengurutan objek dengan mempertimbangkan urutan, sementara kombinasi tidak mempertimbangkan urutan. Terdapat n! permutasi dari n objek berbeda. Kombinasi-r dari n objek adalah C(n,r)=n!/(n-r)!r!. Bab ini juga membahas generalisasi permutasi dengan objek yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan statistika, termasuk aturan perkalian, permutasi, kombinasi, teorema binomial, peluang suatu kejadian dan komplemennya, serta frekuensi harapan suatu kejadian.
Rangkuman materi un matematika smp revisedSafran Nasoha
Dokumen tersebut merupakan ringkasan materi ujian nasional matematika SMP yang mencakup berbagai topik seperti bilangan, bentuk aljabar, dan operasi-operasi dasar pada bilangan dan bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemangkatan.
The document discusses improving assessment practices in Welsh primary schools through collaboration. It notes that assessment was identified as an area for improvement in nearly 40% of inspected schools. The Minister stated that the expertise to improve already exists within the system and schools should share expertise through partnerships and collaboration. The document then outlines an assessment effectiveness framework and lists school staff who helped develop it.
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Bahan ajar permutasi n kombinasi, ida purnamaidapurnama7475
Dokumen tersebut membahas tentang permutasi, kombinasi, dan penggunaannya dalam menghitung berbagai kemungkinan penyusunan dan pemilihan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan aturan dasar permutasi dan kombinasi serta contoh-contoh penerapannya dalam menghitung jumlah kemungkinan penyusunan huruf, angka, dan pemilihan objek.
Bab 3 membahas permutasi dan kombinasi. Permutasi adalah pengurutan objek dengan mempertimbangkan urutan, sementara kombinasi tidak mempertimbangkan urutan. Terdapat n! permutasi dari n objek berbeda. Kombinasi-r dari n objek adalah C(n,r)=n!/(n-r)!r!. Bab ini juga membahas generalisasi permutasi dengan objek yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang dan statistika, termasuk aturan perkalian, permutasi, kombinasi, teorema binomial, peluang suatu kejadian dan komplemennya, serta frekuensi harapan suatu kejadian.
Rangkuman materi un matematika smp revisedSafran Nasoha
Dokumen tersebut merupakan ringkasan materi ujian nasional matematika SMP yang mencakup berbagai topik seperti bilangan, bentuk aljabar, dan operasi-operasi dasar pada bilangan dan bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemangkatan.
The document discusses improving assessment practices in Welsh primary schools through collaboration. It notes that assessment was identified as an area for improvement in nearly 40% of inspected schools. The Minister stated that the expertise to improve already exists within the system and schools should share expertise through partnerships and collaboration. The document then outlines an assessment effectiveness framework and lists school staff who helped develop it.
Incerts Network Launch - 'School improvement: how collaboration can play a vi...Incerts
This document discusses how collaboration between schools can help drive school improvement. It identifies the quality of teaching, learning, and leadership as the main factors that influence student outcomes. Collaboration helps schools in several ways: it allows them to benchmark themselves against others, develop expertise, improve staff and leadership development, and enhance governance. Effective collaboration depends on the specific context and goals - whether it is a rescue mission for a struggling school, providing specialized support, or a mutual aid arrangement. Ten lessons are provided for successful collaboration, including building relationships, clear governance, a focus on teaching and learning, and evaluating impact.
1. Elektrolisis adalah proses pemisahan zat melalui arus listrik. Terjadi reaksi oksidasi di anoda dan reduksi di katoda.
2. Hukum Faraday menyatakan bahwa massa zat yang terbentuk sebanding dengan jumlah listrik yang dialirkan.
3. Sel galvani mengubah energi kimia menjadi listrik melalui reaksi redoks antara dua elektroda.
This document discusses verbal and non-verbal communication. Verbal communication involves speaking, listening, writing and reading. It has benefits of being personal and allowing for feedback, but can be forgotten quickly and barriers include status differences and language. Non-verbal communication conveys unspoken messages through facial expressions, body language, gestures, eye contact, touch and voice. It is an important part of communication as much information is shared non-verbally and it can matter more than words. Effective communication requires understanding both verbal and non-verbal elements.
This document summarizes a presentation given to school leaders about assessing literacy using the Literacy and Numeracy Framework (LNF) in Wales. The presentation covered:
- An overview of how the LNF has developed from a planning tool to having statutory assessment requirements
- Discussion of what "assessment" means in the context of the LNF and how it differs from "measurement"
- Demonstration of an online tool called the "Incerts LNF Tool" to help schools record LNF assessments
- An outlook on potential changes in the short-term like realigning outcomes and levels, and long-term implications of a recent government review calling for progression steps instead of levels.
Nanoparticles for magnetic resonance imagingAlex Chris
This document discusses the use of various types of nanoparticles for molecular imaging applications such as magnetic resonance imaging (MRI) and computer tomography (CT). It describes how gold nanoparticles, quantum dots, iron oxide nanoparticles, carbon nanotubes, dendrimers, and other nanoparticles are being investigated and developed as contrast agents for molecular imaging due to their tunable properties and potential for functionalization and targeted delivery. For example, one study demonstrated how antibody-conjugated gold nanorods could selectively target and image squamous cell carcinoma tumors using CT. Overall, the controlled properties of engineered nanoparticles show promise for improving molecular imaging techniques.
Dokumen tersebut membahas tentang belajar operasi hitung bentuk aljabar, termasuk mengenal bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, melakukan operasi hitung pada bentuk aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan, serta penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik dapat mempelajari konsep dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan fungsi kuadrat, termasuk menentukan sifat, grafik, nilai minimum dan maksimum, serta penyelesaian masalah nyata menggunakan fungsi kuadrat.
Sebagai bahan refrensi atau bahan dasar membuat rpp pendidikan matematika SMA/SMK kelas X Kurikulum K13 Revisi 2017. silahkan komen jika ada yang ingin ditanyakan terkaait RPP ini. dan mohon saran dan krittiknya untuk menjadikan rpp ini semakin sempurna
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat, sifat-sifat pangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan penjelasan dasar tentang operasi dan sifat-sifat dari eksponen dan logaritma.
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat bulat positif, sifat-sifat bilangan berpangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma.
Dokumen tersebut membahas tentang eksponen dan logaritma, termasuk definisi pangkat, sifat-sifat pangkat, bentuk akar, fungsi eksponensial, dan logaritma. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar operasi pangkat, akar, dan logaritma beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep matematika dasar seperti operasi hitung, bilangan, aljabar linier, dan geometri yang relevan dengan soal Ujian Nasional SMP/MTs. Materi tersebut mencakup indikator-indikator kompetensi yang sering muncul beserta contoh soal dan pembahasannya.
Makalah ini membahas tentang barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri, serta peluang, permutasi dan kombinasi. Dijelaskan rumus-rumus untuk menentukan suku ke-n dan jumlah n suku pertama pada barisan dan deret aritmatika dan geometri. Selain itu, dijelaskan cara menghitung nilai permutasi, kombinasi, dan peluang.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Kelompok 1 kapsel sma
1. EKSPONEN dan LOGARITMA
Chapter design
1. Menemukan konsep Eksponen
2. Pangkat Bulat Negatif
3. Pangkat Nol
4. Sifat-Sifat Pangkat Bulat Positif
5. Pangkat Pecahan
6. Bentuk Akar
7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat
8. Operasi Pada Bentuk Akar
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar
c. Merasionalkan Penyebut Berbentuk Akar
9. Menemukan Konsep Logaritma
10. Sifat-sifat Logaritma
Sumber :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. ( kurtilas)
2. EKSPONEN dan LOGARITMA
Chapter design
Bentuk pangkat, akar dan logaritma
A. Bentuk pangkat bulat
1. Pangkat bulat positif
2. Sifat- sifat pangkat bulat
3. Pangkat nol dan pangkat bulat negative
4. Persamaan pangkat sederhana
5. Notasi baku
B. Bentukakar
1. Bilangan rasional dan bilangan irasional
2. Pengertian bentuk akar
3. Operasi aljabar pada bentuk akar
a) Penjumlahan dan pengurangan
b) Perkalian dan pembagian
c) Mengubah bentuk akar kebentuk penjumlahan akar
4. Merasionalkan penyebut
C. Pangkat pecahan
D. Logaritma
1. Pengertian logaritma
2. Sifat- sifat logaritma
3. Menentukkan nilai logaritma dengan alat bantu
4. Memecahkan masalah yang berhubungan dengan logaritma
Sumber :
Khazanah matematika 1 (ktsp)
3. EKSPONEN dan LOGARITMA
Chapter design
1. Pengenalan Eksponen
2. Perpangkatan bilangan bulat
a. Pangkat bulat positif
b. Pangkat bulat nol
c. Pangkat bulat negatif
3. Sifat- sifat pangkat
4. Pangkat pecahan
5. Bentuk akar
6. Hubungan bentuk akar dan bilangan berpangkat
7. Operasi pada bentuk akar
a. Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
b. Operasi perkalian dan pembagian bentuk akar
8. Merasionalkan penyebut bentuk akar
9. Menentukkan konsep logaritma
10. Sifat- sifat logaritma
11. Menentukkan nilai logaritma dengan alat bantu
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. ( kurtilas)
Khazanah matematika 1 (ktsp)
4. Lesson design
Pertemuan1 :
1. Guru memperkenalkan materi yang akan dibahas.
2. Guru memberikan contoh soal dalam bentuk cerita.
o Suatu kardus mempunyai panjang sisi 10 cm, berapakah volume
kardus tersebut?
Jawaban yang diharapkan = s x s x s =s3
= 10 x 10 x 10 =103
103
merupakan bilangan berpangkat 3 (eksponen). Jadi, eksponen
itu adalah bilangan berpangkat.
3. Guru memberikan contoh soal yang lain.
o 52
= 5 x 5 = 25
o 23
= 2 x 2 x 2 = 8
o 44
= 4 x 4 x 4 x 4 = 256
o 33
= 3 x 3 x 3 = 27
4. Guru mendefinisikan apa itu eksponen dari jawaban siswa tersebut.
“ Jika a adalah bilangan real dan n itu bilangan bulat positif, a pangkat n
ditulis (an
) didefinisikan sebagai per kalian berulang bilangan a sebanyak
n factor. dengan a bilangan = pokok (basis)
n faktor
dan , n adalah pangkat (eksponen).
5. Guru memberikan soal
o 34
x 32
= (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3)
= 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3
= 36
(6 faktor masing-masing 3)
o P3
x p4
= (p x p x p ) x (p x p x p x p)
= p x p x p x p x p x p x p
5. = p7
(7 faktor masing-masing p)
o P6
: p4
=p x p x p x p x p x p : p x p x p x p = p2
= p2
( 2 faktor masing-masing p)
o (22
)3
= 22
x 22
x 22
= 22+2+2
= 26
o (q5
)3
= q5
x q5
x q5
= q5+5+5
= q15
o (2 x 3)2
= 22
x 32
o (8 x 12)6
= 86
x 126
6. Dari soal-soal diatas guru dan siswa menarik kesimpulan sifat-sifat yang
ada pada bilangan bulat positif.
o Sifat-1
Jika bilangan real, m dan bilangan bulat positif, maka
m
× = m+n
bukti :
m
x n
= x x x … x x x x … x
m factor n factor
m
x n
= x x x x
m + n
o Sifat-2
Jika bilangan real dan ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif,
maka
m
= m-n
n
bukti :
m
= x x x … x
m factor
n
= x x x … x
n factor
6. o Sifat-3
Jika bilangan real dan ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif,
maka ( m
)n
= m=n
Bukti :
( m
)n
= m
x m
x m
x … x m
n factor
= ( x x x … x
)( x x x … x
)( x x x … x
)( x x x … x
)
m faktor m factor m factor m faktor
n factor = ( x x x … x
)
m x n factor
( m
)n
= mxn
(terbukti)
o Sifat -4 misalkan bilangan real dengan > 0, dan adalah
bilangan pecahan n ≠ 0, maka ( ) ( ) =
Bukti :
Berdasarkan sifat-4, jika bilangan rael dan ≠ 0, m, n adalah
bilangan bulat positif, maka = ( ) . Dengan demikian
( ) ( ) = ( ) ( )
= ( ) ( )
m factor p factor
= ( ) (Sesuai Sifat 1)
m + p factor
7. Berdasarkan Definisi 1.5 ( ) = , Sehingga diperoleh
( ) ( ) = ( ) ( ) = (terbukti)
o Sifat -5
Jika adalah bilangan real dengan > 0, m dan p bilangan
pecahan dengan q, n ≠ 0, maka ( ) ( ) = .
7. Guru meminta siswa untuk melengkapi barisan yang kosong.
o Dalam barisan : 105
, 104
, 103
, 102
, 101
, … , setiap suku diperoleh
dari suku sebelumnya dengan mengurangkan 1 dari pangkatnya.
Tulislah lima suku berikutnya dalam barisan tersebut !
o Dalam barisan : 105
, 104
, 103
, 102
, 101
, … , setiap suku dioeroleh
dari suku sebelumnya dengan membagi oleh 10. Tulislah lima suku
berikutnya dalam barisan tersebut !
Jawaban yang diharapkan :
a) Karena setiap suku dalam barisan 105
, 104
, 103
, 102
, 101
, …
, diperoleh dari suku sebelmunya dengan mengurangkan 1
pada pangkatnya, maka lima suku berikutnya dalam barisan
itu berturut-turut adalah : 100
, 10-1
, 10-2
, 10-3
, 10-4
b) Karena setiap suku dalam barisan 105
, 104
, 103
, 102
, 101
, …
, diperoleh dari suku sebelumnya dengan membagi oleh 10,
maka lima suku berikutnya dalam barisan itu berturut-turut
adalah : , dan
Dengan menyimak kembali jawaban a dan b pada pertanyaan diatas,
berikanlah jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan berikut :
a) Apa yang dapat kamu ketahui tentang nilai-nilai dari 100
,
10-1
, 10-2
, 10-3
, dan 10-4
b) Dengan memakai pola pada jawaban a, coba kamu tulis
bentuk-bentuk : 10-5
, 10-10
, 10-13
, 2-4
, 2-10
, 5-3
dan 7-6
dengan
8. pangkat positif. Jika kamu sudah memperoleh jawabannya,
bandingkan jawaban kamu dengan jawaban berikut :
a) Dengan memperhatikan jawaban diatas tadi, ternyata 100
= 1,
10-1
= , 10-2
= , 10-3
= dan 10-4
=
b) Dengan memakai pola pada jawaban a diperoleh pula hasil-
hasil berikut :
10-5
= , 10-10
= , 10-13
= , 2-4
= , 2-10
= ,
5-3
= dan 7-6
= .
8. Siswa diminta menarik kesimpulan dari soal tersebut.
9. Guru menjelaskan tentang konsep pangkat pecahan.
Guru menjelaskan sifat-sifat dari pangkat pecahan
o Misalkan bilangan real dan ≠ 0, bilangan bulat positif
didefinisikan =
Sifat-1
( ) ( ) = ( ) = ( )
Sifat-2
( ) ( ) = ( )
Pertemuan 2
a. Guru menunjukkan bentuk akar
o akar adalah kebalikan dari pemangkatan suatu bilangan misalkan
=
Berdasarkan sifat 1 dalam pangkat pecahan x = = p
dan perhatikan bahwa √ √ . Sehingga dapat disimpulkan
9. = √
Perhatikan untuk kasus di bawah
= dan perhatikan bahwa
√ √ √ = Maka dapat disimpulkan = √
Contoh :
= ….
= ( ) = ingat, =
Jika dirubah kedalam bentuk akar = √
10. Guru memberikan beberapa soal operasi penjumlahan, pengurangan,
perkaliandan pembagian bentuk akar dan meminta siswa untuk
mengerjakannya.
+ = (3+4)
= 7
2 - 3 =(2 - 3)
= -
4 2 =
= 8
= √
11. Guru menjelaskan cara merasiokan penyebut pada bentuk akar
Merasionalkan Bentuk
Bentuk
√
dirasionalkan dengan cara mengalikannya dengan
10. = =
Untuk merasionalkan bentuk , , dan
√ √
= = dimana q ≥ 0 dan p2
≠ q.
= = dimana q ≥ 0 dan p2
≠ q.
= = dimanap ≥ 0 , q ≥
0 dan p2
≠ q.
= = dimanap ≥ 0 , q≥ 0
dan p2
≠ q.
12. Guru memberikan latihan soal
1. Rasionalkan penyebut pecahan – pecahan berikut ini!
a. d.
b. e.
c. f.
2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini !
a. d.
b. e.
11. c. f.
3. Sederhanakan bentuk akar berikut ini !
a.
b.
c.
d.
4. Jika , tenyukan nilai
5. Sederhanakan bentuk akar berikut ini !
a. √ d. √
b. √ e. √ + √
c. √ f.
√
√
Pertemuan 3
1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa yang menunjukan kaitan
antara eksopen dengan logaritma.
12. 23
= 8
2 log 8 = 3
2. Guru meminta siswa untuk memberikan pendapat mengenai soal yang
diberikan, lalu guru menyimpulkan.
Logaritma adalah invers (lawan) dari perpangkatan, yaitu mencari pangkat
dari suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah
diketahui.
3. Guru memberikan contoh soal kepada siswa.
1. Ubahlah logaritma berikut ini kebentuk pangkat.
a. 3
log 9 = 2, maka dapat dinyatakan dengan 32
= 9
b. 4
log 16 = 2, dapat dinyatakan dengan 42
= 16
2. Ubahlah bentuk pangkat berikut ini kebentuk logaritma
a. 60
= 1, dapat dinyatakan dengan 6
log 1 = 0
b. 53/2
= 5 , dapat dinyatakan dengan 5
log (5 ) =
4. Guru memberikan kesimpulan mengenai contoh soal tersebut.
Diperoleh pernyataan sebagai berikut:
Untuk setiap a ≠ 0 dan Χ ˃ 0, maka berlaku :
a
log Χ = p ⇔ ap
= Χ
5. Guru memberikan aturan aturan logaritma beserta pembuktiannya.
Aturan aturan logaritma :
Misalkan b adalah bilangan pokok dari suatu bentuk logaritma ( b ˃ 0, b ≠
1 ), serta M dan N adalah bilangan bilangan positif.
a. b
log MN = b
log M + b
log N
b. b
log = b
log M – b
log N
c. b
log Mk
= k b
log M
d. b blogM
= M
Bukti : Misalkan b
log M = Χ dan b
log N = y. Maka, bx
= M dan by
=N.
a. MN = bx
by
= bx+y
b
log MN = b
log bx+y
13. b
log MN = Χ + y
b
log MN = b
log M + b
log N
b. =
b
log = b
log
b
log = b
log bx-y
b
log = Χ – y
b
log = b
log M – b
log N
c. Mk
= (bx
)k
= bkx
b
log Mk
= b
log bkx
b
log Mk
= kx
b
log Mk
= k b
log M
d. b blogM
= M
bx
= bx
bblog M
= M
6. Guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat logaritma dan siswa
diminta untuk membuktikannya.
Catatan :
a
log 1 = 0 berapapun bilangan pokoknya bila numerus logaritmanya 1,
maka hasilnya 0
a
log a = 1 bila besar bilangan pokok dan numerus sama, maka hasilnya 1.
Dalam logaritma bila bilangan pokoknya 10 biasanya tidak perlu
dituliskan, misalnya 10
log 5 cukup ditulis dengan log 5.
Sifat-sifat logaritma :
1. a
log b c = a
log b + a
log c
Bukti :
Misal a
log b = m dan a
log c = n, maka am
= b dan an
= c
bc = am
an
bc = a(m + n)
14. a
log bc = m + n
a
log bc = a
log b + a
log c (terbukti)
2. a
log = a
log b – a
log c
Bukti :
Misal : a
log b = m dan a
log c = n, maka am
= b dan an
= c
=
= a(m - n)
a
log = m- n
a
log = a
log b – a
log c (terbukti)
3. a
log b = . a
log b
4. a
log bm
= m . a
log b
Bukti ;
bn
= b x b x b x ... x b} n faktor
dengan demikian,
a
log bn
= a
log (b x b x b x ... x b) } n faktor
= a
log b + a
log b + a
log b + ... + a
log b } n suku
= n a
log b ....................... (terbukti0
5. a n
log bm
= a
log b
Bukti :
Misal a^n
log bm
= c ⇔(an
)c
= bm
(an
)c
=bm
b = nc
b = a
a
log b =
a
log b = c
a
log b = a n
log bm
(terbukti)
15. 6. a
log b = c
log b c
log a
Bukti :
Misal a
log b = m ⇔ am
= b
am
= b (kemudian kedua ruas diberikan logaritma dengan basis c)
c
log am
= c
log b
m c
log a = c
log b
m =
a
log b =
7. a
log b = 1 b
log a
8. a
log b b
log c c
log d = a
log d
9. (a) alogb
= b
Pertemuan 4
1. Guru memberikan soal tentang logaritma kepada siswa dan
menyelesaikannya dengan alat bantu.
Tentukan nilai dari : log2,49 = ...
Dengan menggunakan tabel
N 0 1 2 ... 9
1,0 0,0000 0,0043 0,0086 ... 0,0374
1,1 0,4140 0,0453 0,0492 ... 0,0756
... ... ... ... .... ...
2,4 0,3802 0,3820 0,3838 ... 0,3962
Langkah – langkah penyelesaian :
a) Carilah angka 2,4 pada kolom N
16. b) Carilah angka 9 pada baris N
c) Bilangan yang terletak di perpotongan angka 4 pada baris
2,4 dan kolom 9 merupakan nilai pendekatan dari log 2,49.
d) Jadi, log 2,49 = 0,3962.
Dengan menggunakan kalkulator
Langkah – langkah penyelesaian (dengan menngunakan kalkulator
Citizen SR-109) :
a) Tekan angka – angka dari bilangan yang dikehendaki
(2,49).
b) Kemudian tekan tombol log.
c) Maka akan muncul hasilnya, yaitu 0,396199347
d) Jadi, log 2,49 = 0,3962
Catatan : menentukan nilai logaritma dengan menggunakan
kalkulator hasilnya agar lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan tabel. Cara menentukan nilai logaritma ataupun
menentukan bilangan yang dicari nilai logaritmanya, kalkulator
yang satu dengan yang lain memiliki cara yang berbeda.
2. Guru memberikan soal logaritma kepada setiap kelompok dan
menyelesaikannya dengan menggunakan media permainan kartu.
17. Evaluasi
1. Guru membagikan kelompok
2. Guru meminta perwakilan kelompok unruk mengikuti game
3. Guru membagikan kartu yang akan digunakan untuk game
3
4. Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari kartu tersebut
5. Guru meminta siswa untuk menuliskan cara jawaban dari pertanyaan tersebut..
5