SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas “pangkat dan akar
sederhana”Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman materi
mengenai konsep dasar dan pemecahan masalah mengenai akar dan pangkat
sederhana . ”Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang kami
sampaikan :
Bpk.Zunidi, selaku dosen mata kuliah “Aritmatika”.
Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat,
Bogor, 24 Oktober 2017
i
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
Rumusan masalah................................................................................................ 2
Tujuan Penulisan................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pangkat.............................................................................................. 6
Pengertian Akar................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................... 12
Saran.................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Bilangan berpangkat sangatlah membantu kita dalam
mempersingkat bilangan yang relatif besar atau kecil sekali. semisal 0,00000099
ditulis dalam bilangan berbangkat menjadi 9,9 x 10−7.. John Napier merupakan
seorang bangsawan dari merchiston, skotlandia. Dia juga merupakan penemu
bilangan logaritma, yang memang ada hubungannya dengan bilangan eksponen.
Napier menyadari bahwa setiap bilangan bisa diubah dalam bentuk eksponen
maupun logaritma, agar bilangan tersebut bisa dirubah dalam bentuk yang lebih
sederhana. Menentukan akar dari suatu bilangan mungkin bukanlah hal sulit bagi
kita. Materi tersebut telah kita pelajari sejak di bangku sekolah dasar hingga saat
ini. Ada banyak cara yang dapat kita gunakan untuk menentukannya antara lain
dengan mengunakan pemfaktoran dan juga perkiraan. Mereka menghafalkan
kuadrat dari suatu bilangan yang kemudian digunakan untuk menentukan akar
dari bilangan kudrat tersebut. Begitupun dengan akar pangkat tiga dari suatu
bilangan. Hal ini membatasi permasalahan-permasalahan terkait akar bilangan
yang dapat diselesaikan oleh siswa. Beberapa siswa kesulitan menetukan bentuk
sederhana dari akar suatu bilangan terlebih ketika bilangan tersebut merupakan
perkalian dari suatu bilangan yang berpangkat lebih dari akarnya. Dalam makalah
ini akan diuaraikan terkait permasalahan tersebut yang disertai dengan kesulitan
yang dialami siswa dalam menentukan akar suatu bilangan berdasarkan
pengalaman penulis. Makalah ini merupakan pengalaman penulis yang coba untuk
dibagikan agar dapat menjadi sebuah pengalaman sekaligus menjadi bahan
diskusi untuk dipecahkan bersama. Dengan demikian kedepannya pembaca dapat
lebih cermat dalam memahami materi tersebut.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bilangan pangkat ?
2. Apa itu bilangan akar ?
3. Bagaimana contoh soal dan jawaban bilangan pangkat ?
4. Bagaimana contoh soal dan jawaban bilangan akar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami bilangan pangkat
2. Memahami bilangan akar
3. Mengetahui contoh soal dan jawaban bilangan pangkat
4. Mengetahui contoh soal dan jawaban bilangan akar
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pangkat
Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukan
banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun. Notasi xa berarti bahwa
x harus dikalikan dengan x itu sendiri secara berturut-turut sebanyak a kali. Notasi
pemangkatan sangat berfaedah untuk merumuskan penulisan bentuk perkalian
secara ringkas. Sebagai contoh: perkalian bilangan 7 sebanyak 5 kali tak perlu
dituliskan dengan lengkap 7 x 7 x 7 x 7 x 7, melainkan cukup diringkas menjadi
75. Jadi, 7 x 7 x 7 x 7 x 7 = 75 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 57 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 x
0,3 x 0,3 = 0,36 Notasi pemangkatan berfaedah pula untuk meringkas bilangan-
bilangan kelipatan perkalian-sepuluh yang nilainya sangat besar atau sangat kecil.
Sebagai contoh : bilangan 100.000 dapat diringkas menjadi 10-5. Begitu pula,
1.000.000.000 = 〖10〗^9 5.000.000.000 = 5 . 〖10〗^(9 ) 7.500.000.000 = 7,5 .
〖10〗^9= 75 . 〖10〗^8 0,000.000.001 = 〖10〗^(-9) 0,000.000.034 = 34 .
〖 10 〗 ^9 atau 3,4 . 〖 10 〗 ^(-8) Pemangkatan sebuah bilangan dan
pengaoperasian bilangan-bilangan berpangkat mematuhi kaidah-kaidah tertentu.
Berdasarkan kaidah-kaidah yang segera akan dipaparkan berikut ini, kita dapat
pula memetik berbagai faedah lain dari notasi pemangkatan.
1. Kaidah Pemangkatan Bilangan. a. Bilangan bukan-nol berpangkat nol
adalah satu. X 0 = 1 ( x ≠ 0 ) Contoh : 30 = 1 b. Bilangan berpangkat satu adalah
bilangan itu sendiri. X 1 = x) 3 1 = 3 c. Nol berpangkat sebuah bilangan adalah
tetap nol. 0 x = 0 0 3 = 0 d. Bilangan berpangkat negatif adalah balikan pengali
(multiplicative inverse) dari bilangan itu sendiri. x^(-a) = 1/x^a 3^(-2) = 1/3^2 =
1/9 ( 1/9 = 9^(-1) ) e. Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari bilangan itu
sendiri, dengan suku pembagi dalam pecahan menjadi pangkat bilangan yang
5
bersangkutan. x^(a/b) = √(b&x^a ) 3^(2/5) = √(5&3^2 ) =√( 5&9) = 1,55 f.
Bilangan pecahan berpangkat adalah hasilbagi suku-suku berpangkatnya. ( x/y )a
= x^a/y^a ( 3/5 ) 2 = 3^2/5^2 = 9/25 g. Bilangan-bilangan dipangkatkan lagi
adalah bilangan berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya. ( xa ) b = xab ( 32)4 =
324 = 38 = 6561 h. Bilangan dipangkatkan pangkat-berpangkat adalah
1
bilangan
berpangkat hasil pemangkatan pangkatnya. x^ab = x^c 3^24 = 3^16 = 43.046.721
Dimana c = a^b
2. Kaidah Perkalian Bilangan Berpangkat Hasilkali bilangan-bilangan
berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis berpangkat jumlah pangkat-
pangkatnya. xa . xb = xa+b 32 . 34 = 32+4 = 36 = 729 Hasilkali bilangan-bilangan
berpangkat yang pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda, adalah perkalian
basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan. Xa . ya = ( x y)a 32 . 52 = (3 .
5)2 = 152 = 225
3. Kaidah Pembagian Bilangan Berpangkat A. Hasilbagi bilangan-
bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis berpangkat selisih
pangkat-pangkatnya. x^a : x^b = x^(a-b) 3^(2 ): 3^4 = 3^(2-4) = 1/9 Hasilbagi
bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda,
adlah pembagian basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan. x^a : y^a =
( x/y )a 3^2 : 5^2 = ( 3/5 )2 = 9/25 Bandingkan kaidah ke-12 ini dengan kaidah
ke-6 di muka.
B. Akar
Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat. Akar
dari sebuah bilangan ialah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan
dengan pangkat akarnya. Berdasarkan konsep pemangkatan kita mengetahui,
bahwa jika bilangan-bilangan yang sama (misalnya x) dikalikan sejumlah tertentu
sebanyak (katakanla) a kali, maka kita dapat menuliskannya menjadi xa ; x
1
http://www.belajarmatematikaku.com/2016/08/contoh-soal-dan-pembahasan-bentuk-
pangkat-dan-akar-untuk-sd.html
6
disebut basis dan a disebut pangkat. Andaikan xa = m, maka x dapat juga disebut
sebagai akar pangkat a dari m, yang jika ditulis dalam bentuk akar menjadi x =
Jadi, = x sebab xa =m ; atau dengan perkataan lain =x jika xa = m. √(2&9 )= 3
sebab 32 = 9 ∛64= 4 sebab 43 = 64 Secara umum : √(a&m) = x jika x^a = m
Dalam notasi , √(a&m) disebut pangkat dari akar sedangkan m disebut radikan.
Pangkat 2 dari akar biasanya tidak dicantumkan dalam penulisan, sehingga tanda
akar yang tidak mencantumkan pangkat dengan sendirinya harus dibaca dan
ditafsirkan sebagai akar berpangkat 2. Jadi, √(2&9) = √9, √(2&25) = √25 Apabila
pangkat akarnya berupa bilangan genap, maka radikan positif akan menghasilkan
dua macam akar : yang satu positif dan satunya lagi negatif. Hal ini selaras dengan
kaidah perkalian dalam operasi tanda, bahwa baik bilangan positif maupun
bilangan negatif jika berpangkat genap akan menghasilkan bilangan positif. Jadi,
sesungguhnya √9 = ± 3 (baca : + 3), bukan hanya + 3 ; sebab ( + 3 )2 = 9 dan ( -
3)2 = 9 juga. Sama halnya√25, = ± 5 dan bukan hanya + 5, ∜(16 )= ± 2 dan bukan
hanya + 2. Apabila pangkat akarnya genap dan radikannya negatif, hasilnya
adalah berupa bilangan khayal (lihat kembali Bab 2). Sebagai contoh adalah
bilangan khayal, sebab baik + 3 maupun – 3 jika dipangkatkan 2 tidak ada yang
menghasilkan – 9. Apabila pangkat akranya berupa bilangan ganjil, baik radikan
positif maupun radikan negatif hanya akan menghasilkan satu macam akar ;
radikan positif menghasilkan akar positif, radikan negatif menghasilkan akar
negatif. ∛64 = + 4 sebab hanya ( + 4 ) ( + 4 ) ( + 4 ) = 64 ∛64= - 4 sebab hanya ( -
7
4 ) ( - 4 ) ( - 4 ) = - 64 Seperti halnya dalam hal pemangkatan, pengakaran
bilangan pun mematuhi sejumlah kaidah. Kaidah-kaidah tersebut dirinci di bawah
ini.
1. Kaidah Pengakaran Bilangan
A. Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang memenuhi bilangan
tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya. Berdasarkan √(a&m) = x jika xa = m
(x adalah basis) Maka: Sebab ( x 1/b)b = x b/b = x1 = x dalam hal ini x 1/b adalah
basis Contoh : ∛64 = 〖64〗^(1/3) = 4
B. Akar dari sebuah bilangan berpangkat adalah bilangan itu sendiri
berpangkat pecahan, dengan pangkat dari bilangan bersangkutan menjadi suku
terbagi sedangkan dari akar menjadi suku pembagi. √(5&3^2 ) = 3^(2/5) = 1,55
Kaidah ke-2 ini sesungguhnya merupakan pengembangan atau analogi dari kaidah
8
Table perpangkatan
Bilangan Pangkat
Dua
Bilangan Kuadrat
12
1
22
4
32
9
42
16
52
25
62
36
72
49
9
ke-1 sebelumnya. (Bandingkan pula kaidah ke-2 ini dengan kaidah ke-5 mengenai pemangkatan bilangan pecahan, dalam Seksi 3 di
muka).
C. Akar dari suatu perkalian bilangan adalah perkalian dari akar-akarnya. √(b&xy) = √(b&x) . √y ∛8,64 = ∛8 . ∛(64 )= 2.4 = 8
( lihat juga kaidah ke-6 dibawah nanti )
D. Akar dari sebuah bilangan pecahan adalah pembagian dari akar suku-sukunya. Contoh : √(3&8/64) = √(3&8)/√(3&64) = 2/4 =
0,5 ( Bandingkan kaidah ini dengan kaidah ke-8 nanti ).
2. Kaidah Penjumlahan (Pengurangan) Bilangan Terakar Bilangan-bilangan terakar hanya dapat ditambahkan atau dikurangkan apabila
akar-akarnya sejenis. Yang dimaksud dengan akar-akar yang sejenis ialah akar-akar yang pangkat dan radikannya sama. 2
A. Jumlah (selisih) bilangan-bilangan terakar adalah jumlah (selisih) koefisien-keofisiennya terakar. m √(b&x^a ) ± n √(b&x^a ) = (m ± n)
2
https://duniamatematika.com/matematika-sd/materi-matematika-sd-kelas-v-bilangan-kuadrat-dan-bentuk-akar-pangkat-dua/
3 https://www.scribd.com/doc/194957592/Pangkat-Dan-Akar
9
√(b&x^a ) Contoh : 5√3 + 2√3 = 7 √3 = ( 1,73 ) = 12,11 3. Kaidah Perkalian Bilangan Terakar A. Hasilkali bilangan-bilangan terakar
adalah akar dari hasilkali bilangan-bilangannya. Perkalian hanya dapat dilakukan apabila akar-akarnya berpangkat sama. √(b&x ) . √(b&y)
= √(b&xy) Contoh : ∛8 . ∛64 = ∛8.64 = ∛512 = 8 (Identik dengan kadiah ke-3 sebelumnya). B. Akar ganda dari sebuah bilangan adalah
akar pangkat baru dari bilangan bersangkutan; pangkat baru akarnya ialah hasilkali pangkat dari akar-akar sebelumnya. √(b& ) = √(c&x^a )
= √(bc&x^a ) √ ∛(15 625) = √(2.3&15 625) = 5 4. Kaidah Pembagian Bilangan Terakar
A. Hasilbagi bilangan-bilangan terakar adalah akar dari hasilbagi bilangan-bilangannya. Pembagian hanya dapat dilakukan apabila
10
akar-akarnya berpangkat sama. √(b&x)/√(b&y) = √(b&x/y) ∛8/∛64 = ∛(8/64) =∛(1/8) = 0,5 (Identik dengan kaidah-kaidah ke-4
sebelumnya).
2.3.1 SOAL & JAWABAN
Soal & Jawaban Pangkat
1.Sederhanakan dan tentukan nilai dari ( 3^2 )3 ( 3^2 )3 = 3^2x3 = 36 = 729 2.Sederhanakan bentuk berikut ( 1/2 a2 )5 ( 1/2 a2 )5 = ( 1/5 )
5. a5 = 1/32 a5 3.Sederhanakan bentuk berikut ( 2n/3 )3 ( 2n/3 )3 = 〖(2n)〗^3/3^3 = 〖8n〗^3/27 4.Sederhanakan bentuk berikut tanpa
pangkat negatif 3-2a4b-5 x 18a-2bb = 3^(-2) a4 b-5 x 32 a-2b 6 = 2 x 3-2+2 a4-2 b-5+6 = 2 x 30 a2 b = 2a2b 5. Nyatakan
ke dalam pangkat positif , kemudian hitung nilai dari 2-5 2-5 = 1/2^5 = 1/32
2.3.2 Soal & Jawaban Akar
Sederhanakan bentuk bentuk berikut : √(27 ) = √9x3 = √9 x √3 = 3√3 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : 4√3 + √27 - √12 = 4√3 + 3√3 -
2√3 = 5√3 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : 2√3 x 4√6 = 2√3 x 4√6 = 8√18 = 8 x 3√2 = 24√2 Sederhanakan bentuk bentuk berikut :
√10 : √2 = √10/√2 = √(10/2) = √5 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : √(5/4) = √(1/4 x 5) = √(1/4 x) √5 = 1/2 √5
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan dari makalah yang berjudul ”
Pangkat dan Akar” adalah Pangkat dan Akar merupakan salah satu metode
yang dapat meningkatkan kemampuan anda sehingga matematika dapat
dianggap sebagai pelajaran yang menyenangkan, dan mudah dipahami. Materi
ini nantinya akan lebih dilanjutkan dalam materi-materi lainnya yang
tingkatannya lebih tinggi. Dengan ditanamkannya konsep pengerjaan
perpangkatan dan akar bilangan ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
menangkap suatu materi yang akan disajikan sehingga mahasiswa dapat
termotivasi untuk mengerjakan materi-materi selanjutnya. Dari sinilah
sehingga terbentuk suatu interaksi suatu proses belajar mengajar yang
diharapkan
B. Saran
Untuk lebih mempermudah daya tangkap mahasiswa tentang pengerjaan
perpangkatan dan akar bilangan sebelum dosen harus memberikan kode-kode atau
simbol-simbol untuk mengingat kepada mahasiswa mana yang lebih dahulu harus
dikerjakan seperti contoh dalam makalah ini.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan dari makalah yang berjudul ”
Pangkat dan Akar” adalah Pangkat dan Akar merupakan salah satu metode
yang dapat meningkatkan kemampuan anda sehingga matematika dapat
dianggap sebagai pelajaran yang menyenangkan, dan mudah dipahami. Materi
ini nantinya akan lebih dilanjutkan dalam materi-materi lainnya yang
tingkatannya lebih tinggi. Dengan ditanamkannya konsep pengerjaan
perpangkatan dan akar bilangan ini dapat mempermudah mahasiswa dalam
menangkap suatu materi yang akan disajikan sehingga mahasiswa dapat
termotivasi untuk mengerjakan materi-materi selanjutnya. Dari sinilah
sehingga terbentuk suatu interaksi suatu proses belajar mengajar yang
diharapkan
B. Saran
Untuk lebih mempermudah daya tangkap mahasiswa tentang pengerjaan
perpangkatan dan akar bilangan sebelum dosen harus memberikan kode-kode atau
simbol-simbol untuk mengingat kepada mahasiswa mana yang lebih dahulu harus
dikerjakan seperti contoh dalam makalah ini.
11

More Related Content

What's hot

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Diyah Sri Hariyanti
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulIbnu Khoiry
 
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxKoneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxHennySihombing1
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbaktisamuel2308
 
Model pembelajaran clis
Model pembelajaran clisModel pembelajaran clis
Model pembelajaran clismartinrusmaja
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptAisyah Turidho
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Nastiti Rahajeng
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEPakde Hariyanto Hariyanto
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiMaghfira Ganivy
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
 

What's hot (20)

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
Ppt himpunan kelompok 7 [tanpa latihan soal]
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judul
 
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxKoneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Model pembelajaran clis
Model pembelajaran clisModel pembelajaran clis
Model pembelajaran clis
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Pembelajaran Menulis
Pembelajaran MenulisPembelajaran Menulis
Pembelajaran Menulis
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
Penyusunan bahan ajar (KELOMPOK 9)
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
 
Modul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsdModul 9 s1_pgsd
Modul 9 s1_pgsd
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasi
 
Analisis kurikulum 2013
Analisis kurikulum 2013Analisis kurikulum 2013
Analisis kurikulum 2013
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
P5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitianP5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitian
 

Similar to Makalah arit kel.7

Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxZukét Printing
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfZukét Printing
 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxSantiKartini
 
Kelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaKelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaIta Anggraeni
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratErni Susanti
 
Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Dinar Nirmalasari
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Amphie Yuurisman
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIAbdul Rais P
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smpMey Maajidah
 

Similar to Makalah arit kel.7 (20)

Isi
IsiIsi
Isi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Fs kuadarat 1
Fs kuadarat 1Fs kuadarat 1
Fs kuadarat 1
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docxKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.docx
 
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdfKonsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
Konsep Dasar Bilangan Berpangkat.pdf
 
Siap print
Siap printSiap print
Siap print
 
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptxPertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
Pertemuan 3 Perpangkatan dan Bentuk Akar (Darul Ulum Kelas IX).pptx
 
Materi pangkat
Materi pangkatMateri pangkat
Materi pangkat
 
Kelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel smaKelompok 1 kapsel sma
Kelompok 1 kapsel sma
 
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan Kuadrat
 
Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
Operasi aljabar smp
Operasi aljabar smpOperasi aljabar smp
Operasi aljabar smp
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMAKelas x bab 1 SMA
Kelas x bab 1 SMA
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Makalah arit kel.7

  • 1. KATA PENGANTAR Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas “pangkat dan akar sederhana”Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman materi mengenai konsep dasar dan pemecahan masalah mengenai akar dan pangkat sederhana . ”Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang kami sampaikan : Bpk.Zunidi, selaku dosen mata kuliah “Aritmatika”. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat, Bogor, 24 Oktober 2017 i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1 Rumusan masalah................................................................................................ 2 Tujuan Penulisan................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pangkat.............................................................................................. 6 Pengertian Akar................................................................................................... 4 BAB III PENUTUP Kesimpulan......................................................................................................... 12 Saran.................................................................................................................... 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar Belakang Bilangan berpangkat sangatlah membantu kita dalam mempersingkat bilangan yang relatif besar atau kecil sekali. semisal 0,00000099 ditulis dalam bilangan berbangkat menjadi 9,9 x 10−7.. John Napier merupakan seorang bangsawan dari merchiston, skotlandia. Dia juga merupakan penemu bilangan logaritma, yang memang ada hubungannya dengan bilangan eksponen. Napier menyadari bahwa setiap bilangan bisa diubah dalam bentuk eksponen maupun logaritma, agar bilangan tersebut bisa dirubah dalam bentuk yang lebih sederhana. Menentukan akar dari suatu bilangan mungkin bukanlah hal sulit bagi kita. Materi tersebut telah kita pelajari sejak di bangku sekolah dasar hingga saat ini. Ada banyak cara yang dapat kita gunakan untuk menentukannya antara lain dengan mengunakan pemfaktoran dan juga perkiraan. Mereka menghafalkan kuadrat dari suatu bilangan yang kemudian digunakan untuk menentukan akar dari bilangan kudrat tersebut. Begitupun dengan akar pangkat tiga dari suatu bilangan. Hal ini membatasi permasalahan-permasalahan terkait akar bilangan yang dapat diselesaikan oleh siswa. Beberapa siswa kesulitan menetukan bentuk sederhana dari akar suatu bilangan terlebih ketika bilangan tersebut merupakan perkalian dari suatu bilangan yang berpangkat lebih dari akarnya. Dalam makalah ini akan diuaraikan terkait permasalahan tersebut yang disertai dengan kesulitan yang dialami siswa dalam menentukan akar suatu bilangan berdasarkan pengalaman penulis. Makalah ini merupakan pengalaman penulis yang coba untuk dibagikan agar dapat menjadi sebuah pengalaman sekaligus menjadi bahan diskusi untuk dipecahkan bersama. Dengan demikian kedepannya pembaca dapat lebih cermat dalam memahami materi tersebut. 3
  • 5. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu bilangan pangkat ? 2. Apa itu bilangan akar ? 3. Bagaimana contoh soal dan jawaban bilangan pangkat ? 4. Bagaimana contoh soal dan jawaban bilangan akar ? C. Tujuan Penulisan 1. Memahami bilangan pangkat 2. Memahami bilangan akar 3. Mengetahui contoh soal dan jawaban bilangan pangkat 4. Mengetahui contoh soal dan jawaban bilangan akar 4
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A.Pangkat Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukan banyaknya perkalian bilangan yang sama secara beruntun. Notasi xa berarti bahwa x harus dikalikan dengan x itu sendiri secara berturut-turut sebanyak a kali. Notasi pemangkatan sangat berfaedah untuk merumuskan penulisan bentuk perkalian secara ringkas. Sebagai contoh: perkalian bilangan 7 sebanyak 5 kali tak perlu dituliskan dengan lengkap 7 x 7 x 7 x 7 x 7, melainkan cukup diringkas menjadi 75. Jadi, 7 x 7 x 7 x 7 x 7 = 75 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 57 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 x 0,3 = 0,36 Notasi pemangkatan berfaedah pula untuk meringkas bilangan- bilangan kelipatan perkalian-sepuluh yang nilainya sangat besar atau sangat kecil. Sebagai contoh : bilangan 100.000 dapat diringkas menjadi 10-5. Begitu pula, 1.000.000.000 = 〖10〗^9 5.000.000.000 = 5 . 〖10〗^(9 ) 7.500.000.000 = 7,5 . 〖10〗^9= 75 . 〖10〗^8 0,000.000.001 = 〖10〗^(-9) 0,000.000.034 = 34 . 〖 10 〗 ^9 atau 3,4 . 〖 10 〗 ^(-8) Pemangkatan sebuah bilangan dan pengaoperasian bilangan-bilangan berpangkat mematuhi kaidah-kaidah tertentu. Berdasarkan kaidah-kaidah yang segera akan dipaparkan berikut ini, kita dapat pula memetik berbagai faedah lain dari notasi pemangkatan. 1. Kaidah Pemangkatan Bilangan. a. Bilangan bukan-nol berpangkat nol adalah satu. X 0 = 1 ( x ≠ 0 ) Contoh : 30 = 1 b. Bilangan berpangkat satu adalah bilangan itu sendiri. X 1 = x) 3 1 = 3 c. Nol berpangkat sebuah bilangan adalah tetap nol. 0 x = 0 0 3 = 0 d. Bilangan berpangkat negatif adalah balikan pengali (multiplicative inverse) dari bilangan itu sendiri. x^(-a) = 1/x^a 3^(-2) = 1/3^2 = 1/9 ( 1/9 = 9^(-1) ) e. Bilangan berpangkat pecahan adalah akar dari bilangan itu sendiri, dengan suku pembagi dalam pecahan menjadi pangkat bilangan yang 5
  • 7. bersangkutan. x^(a/b) = √(b&x^a ) 3^(2/5) = √(5&3^2 ) =√( 5&9) = 1,55 f. Bilangan pecahan berpangkat adalah hasilbagi suku-suku berpangkatnya. ( x/y )a = x^a/y^a ( 3/5 ) 2 = 3^2/5^2 = 9/25 g. Bilangan-bilangan dipangkatkan lagi adalah bilangan berpangkat hasil kali pangkat-pangkatnya. ( xa ) b = xab ( 32)4 = 324 = 38 = 6561 h. Bilangan dipangkatkan pangkat-berpangkat adalah 1 bilangan berpangkat hasil pemangkatan pangkatnya. x^ab = x^c 3^24 = 3^16 = 43.046.721 Dimana c = a^b 2. Kaidah Perkalian Bilangan Berpangkat Hasilkali bilangan-bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis berpangkat jumlah pangkat- pangkatnya. xa . xb = xa+b 32 . 34 = 32+4 = 36 = 729 Hasilkali bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda, adalah perkalian basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan. Xa . ya = ( x y)a 32 . 52 = (3 . 5)2 = 152 = 225 3. Kaidah Pembagian Bilangan Berpangkat A. Hasilbagi bilangan- bilangan berpangkat yang basisnya sama adalah bilangan basis berpangkat selisih pangkat-pangkatnya. x^a : x^b = x^(a-b) 3^(2 ): 3^4 = 3^(2-4) = 1/9 Hasilbagi bilangan-bilangan berpangkat yang pangkatnya sama, tetapi basisnya berbeda, adlah pembagian basis-basisnya dalam pangkat yang bersangkutan. x^a : y^a = ( x/y )a 3^2 : 5^2 = ( 3/5 )2 = 9/25 Bandingkan kaidah ke-12 ini dengan kaidah ke-6 di muka. B. Akar Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat. Akar dari sebuah bilangan ialah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya. Berdasarkan konsep pemangkatan kita mengetahui, bahwa jika bilangan-bilangan yang sama (misalnya x) dikalikan sejumlah tertentu sebanyak (katakanla) a kali, maka kita dapat menuliskannya menjadi xa ; x 1 http://www.belajarmatematikaku.com/2016/08/contoh-soal-dan-pembahasan-bentuk- pangkat-dan-akar-untuk-sd.html 6
  • 8. disebut basis dan a disebut pangkat. Andaikan xa = m, maka x dapat juga disebut sebagai akar pangkat a dari m, yang jika ditulis dalam bentuk akar menjadi x = Jadi, = x sebab xa =m ; atau dengan perkataan lain =x jika xa = m. √(2&9 )= 3 sebab 32 = 9 ∛64= 4 sebab 43 = 64 Secara umum : √(a&m) = x jika x^a = m Dalam notasi , √(a&m) disebut pangkat dari akar sedangkan m disebut radikan. Pangkat 2 dari akar biasanya tidak dicantumkan dalam penulisan, sehingga tanda akar yang tidak mencantumkan pangkat dengan sendirinya harus dibaca dan ditafsirkan sebagai akar berpangkat 2. Jadi, √(2&9) = √9, √(2&25) = √25 Apabila pangkat akarnya berupa bilangan genap, maka radikan positif akan menghasilkan dua macam akar : yang satu positif dan satunya lagi negatif. Hal ini selaras dengan kaidah perkalian dalam operasi tanda, bahwa baik bilangan positif maupun bilangan negatif jika berpangkat genap akan menghasilkan bilangan positif. Jadi, sesungguhnya √9 = ± 3 (baca : + 3), bukan hanya + 3 ; sebab ( + 3 )2 = 9 dan ( - 3)2 = 9 juga. Sama halnya√25, = ± 5 dan bukan hanya + 5, ∜(16 )= ± 2 dan bukan hanya + 2. Apabila pangkat akarnya genap dan radikannya negatif, hasilnya adalah berupa bilangan khayal (lihat kembali Bab 2). Sebagai contoh adalah bilangan khayal, sebab baik + 3 maupun – 3 jika dipangkatkan 2 tidak ada yang menghasilkan – 9. Apabila pangkat akranya berupa bilangan ganjil, baik radikan positif maupun radikan negatif hanya akan menghasilkan satu macam akar ; radikan positif menghasilkan akar positif, radikan negatif menghasilkan akar negatif. ∛64 = + 4 sebab hanya ( + 4 ) ( + 4 ) ( + 4 ) = 64 ∛64= - 4 sebab hanya ( - 7
  • 9. 4 ) ( - 4 ) ( - 4 ) = - 64 Seperti halnya dalam hal pemangkatan, pengakaran bilangan pun mematuhi sejumlah kaidah. Kaidah-kaidah tersebut dirinci di bawah ini. 1. Kaidah Pengakaran Bilangan A. Akar dari sebuah bilangan adalah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya. Berdasarkan √(a&m) = x jika xa = m (x adalah basis) Maka: Sebab ( x 1/b)b = x b/b = x1 = x dalam hal ini x 1/b adalah basis Contoh : ∛64 = 〖64〗^(1/3) = 4 B. Akar dari sebuah bilangan berpangkat adalah bilangan itu sendiri berpangkat pecahan, dengan pangkat dari bilangan bersangkutan menjadi suku terbagi sedangkan dari akar menjadi suku pembagi. √(5&3^2 ) = 3^(2/5) = 1,55 Kaidah ke-2 ini sesungguhnya merupakan pengembangan atau analogi dari kaidah 8
  • 10. Table perpangkatan Bilangan Pangkat Dua Bilangan Kuadrat 12 1 22 4 32 9 42 16 52 25 62 36 72 49 9
  • 11. ke-1 sebelumnya. (Bandingkan pula kaidah ke-2 ini dengan kaidah ke-5 mengenai pemangkatan bilangan pecahan, dalam Seksi 3 di muka). C. Akar dari suatu perkalian bilangan adalah perkalian dari akar-akarnya. √(b&xy) = √(b&x) . √y ∛8,64 = ∛8 . ∛(64 )= 2.4 = 8 ( lihat juga kaidah ke-6 dibawah nanti ) D. Akar dari sebuah bilangan pecahan adalah pembagian dari akar suku-sukunya. Contoh : √(3&8/64) = √(3&8)/√(3&64) = 2/4 = 0,5 ( Bandingkan kaidah ini dengan kaidah ke-8 nanti ). 2. Kaidah Penjumlahan (Pengurangan) Bilangan Terakar Bilangan-bilangan terakar hanya dapat ditambahkan atau dikurangkan apabila akar-akarnya sejenis. Yang dimaksud dengan akar-akar yang sejenis ialah akar-akar yang pangkat dan radikannya sama. 2 A. Jumlah (selisih) bilangan-bilangan terakar adalah jumlah (selisih) koefisien-keofisiennya terakar. m √(b&x^a ) ± n √(b&x^a ) = (m ± n) 2 https://duniamatematika.com/matematika-sd/materi-matematika-sd-kelas-v-bilangan-kuadrat-dan-bentuk-akar-pangkat-dua/ 3 https://www.scribd.com/doc/194957592/Pangkat-Dan-Akar 9
  • 12. √(b&x^a ) Contoh : 5√3 + 2√3 = 7 √3 = ( 1,73 ) = 12,11 3. Kaidah Perkalian Bilangan Terakar A. Hasilkali bilangan-bilangan terakar adalah akar dari hasilkali bilangan-bilangannya. Perkalian hanya dapat dilakukan apabila akar-akarnya berpangkat sama. √(b&x ) . √(b&y) = √(b&xy) Contoh : ∛8 . ∛64 = ∛8.64 = ∛512 = 8 (Identik dengan kadiah ke-3 sebelumnya). B. Akar ganda dari sebuah bilangan adalah akar pangkat baru dari bilangan bersangkutan; pangkat baru akarnya ialah hasilkali pangkat dari akar-akar sebelumnya. √(b& ) = √(c&x^a ) = √(bc&x^a ) √ ∛(15 625) = √(2.3&15 625) = 5 4. Kaidah Pembagian Bilangan Terakar A. Hasilbagi bilangan-bilangan terakar adalah akar dari hasilbagi bilangan-bilangannya. Pembagian hanya dapat dilakukan apabila 10
  • 13. akar-akarnya berpangkat sama. √(b&x)/√(b&y) = √(b&x/y) ∛8/∛64 = ∛(8/64) =∛(1/8) = 0,5 (Identik dengan kaidah-kaidah ke-4 sebelumnya). 2.3.1 SOAL & JAWABAN Soal & Jawaban Pangkat 1.Sederhanakan dan tentukan nilai dari ( 3^2 )3 ( 3^2 )3 = 3^2x3 = 36 = 729 2.Sederhanakan bentuk berikut ( 1/2 a2 )5 ( 1/2 a2 )5 = ( 1/5 ) 5. a5 = 1/32 a5 3.Sederhanakan bentuk berikut ( 2n/3 )3 ( 2n/3 )3 = 〖(2n)〗^3/3^3 = 〖8n〗^3/27 4.Sederhanakan bentuk berikut tanpa pangkat negatif 3-2a4b-5 x 18a-2bb = 3^(-2) a4 b-5 x 32 a-2b 6 = 2 x 3-2+2 a4-2 b-5+6 = 2 x 30 a2 b = 2a2b 5. Nyatakan ke dalam pangkat positif , kemudian hitung nilai dari 2-5 2-5 = 1/2^5 = 1/32 2.3.2 Soal & Jawaban Akar Sederhanakan bentuk bentuk berikut : √(27 ) = √9x3 = √9 x √3 = 3√3 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : 4√3 + √27 - √12 = 4√3 + 3√3 - 2√3 = 5√3 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : 2√3 x 4√6 = 2√3 x 4√6 = 8√18 = 8 x 3√2 = 24√2 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : √10 : √2 = √10/√2 = √(10/2) = √5 Sederhanakan bentuk bentuk berikut : √(5/4) = √(1/4 x 5) = √(1/4 x) √5 = 1/2 √5 11
  • 14. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan dari makalah yang berjudul ” Pangkat dan Akar” adalah Pangkat dan Akar merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan anda sehingga matematika dapat dianggap sebagai pelajaran yang menyenangkan, dan mudah dipahami. Materi ini nantinya akan lebih dilanjutkan dalam materi-materi lainnya yang tingkatannya lebih tinggi. Dengan ditanamkannya konsep pengerjaan perpangkatan dan akar bilangan ini dapat mempermudah mahasiswa dalam menangkap suatu materi yang akan disajikan sehingga mahasiswa dapat termotivasi untuk mengerjakan materi-materi selanjutnya. Dari sinilah sehingga terbentuk suatu interaksi suatu proses belajar mengajar yang diharapkan B. Saran Untuk lebih mempermudah daya tangkap mahasiswa tentang pengerjaan perpangkatan dan akar bilangan sebelum dosen harus memberikan kode-kode atau simbol-simbol untuk mengingat kepada mahasiswa mana yang lebih dahulu harus dikerjakan seperti contoh dalam makalah ini. 11
  • 15. BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan dari makalah yang berjudul ” Pangkat dan Akar” adalah Pangkat dan Akar merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan anda sehingga matematika dapat dianggap sebagai pelajaran yang menyenangkan, dan mudah dipahami. Materi ini nantinya akan lebih dilanjutkan dalam materi-materi lainnya yang tingkatannya lebih tinggi. Dengan ditanamkannya konsep pengerjaan perpangkatan dan akar bilangan ini dapat mempermudah mahasiswa dalam menangkap suatu materi yang akan disajikan sehingga mahasiswa dapat termotivasi untuk mengerjakan materi-materi selanjutnya. Dari sinilah sehingga terbentuk suatu interaksi suatu proses belajar mengajar yang diharapkan B. Saran Untuk lebih mempermudah daya tangkap mahasiswa tentang pengerjaan perpangkatan dan akar bilangan sebelum dosen harus memberikan kode-kode atau simbol-simbol untuk mengingat kepada mahasiswa mana yang lebih dahulu harus dikerjakan seperti contoh dalam makalah ini. 11