1. RETENSIO SISA PLASENTA
Disusun oleh :
1. Tri Wahyuningsih (52012054)
2. Arsita Dwi T (62013004)
3. Chusnul Novitasari (62013007)
4. Dessy Puspita D (62013011)
5. Dewi Aprillita B P (62013013)
6. Elly Shovrotul K (62013018)
7. Febby laela P (62013021)
8. Larasati (62013030)
2. PENGERTIAN
Retensio sisa plasenta adalah plasenta tidak lepas
sempurna dan meninggalkan sisa, dapat berupa fragmen
plasenta atau selaput ketuban tertahan. Retensio sisa
plasenta disebabkan oleh plasenta tertanam terlalu
dalam sampai lapisan miometrium uterus. Sewaktu suatu
bagian plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, maka
uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan
keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan.
3. TANDA DAN GEJALA
a. Plasenta belum lahir setelah 30 menit
b. Perdarahan segera
c. Kontraksi uterus tidak efektif
d. Tali pusat putus
e. Inversi uterus akibat tarikan
4. DIAGNOSA
Penilaian klinis sulit untuk memastikan adanya sisa
plasenta, kecuali apabila penolong persalinan memeriksa
kelengkapan plasenta setelah plasenta lahir. Apabila
kelahiran plasenta dilakukan oleh orang lain atau terdapat
keraguan akan sisa plasenta, maka untuk memastikan
adanya sisa plasenta ditentukan dengan eksplorasi dengan
tangan, kuret atau alat bantu diagnostik yaitu
ultrasonografi. Pada umumnya perdarahan dari rongga
rahim setelah plasenta lahir dan kontraksi rahim baik
dianggap sebagai akibat sisa plasenta yang tertinggal
dalam rongga rahim
5. PENATALAKSANAAN
1. Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan
kuretase. Dalam kondisi tertentu apabila memungkinkan, sisa
plasenta dapat dikeluarkan secara manual. Kuretase harus
dilakukan dirumah skait dengan hati-hati karena dinding rahim
relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus.
2. Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan
dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau
peroral.
3. Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan.
7. CONTOH KASUS
Seorang ibu (umur 28 tahun) P1 A0 post partum hari ke-13 dengan
retensio sisa plasenta.
Data dasar :
Data Subyektif :
Ibu mengatakan mengeluarkan gumpalan darah sejak semalam
Ibu mengatakan merasa lemas, berkunang-kunang dan gemetar
Ibu mengatakan ini anak pertama, belum pernah keguguran
Bayi lahir normal laki-laki (♂), spontan induksi karena kala I tak
maju pada tanggal 23 April 2009 jam 12.10 WIB. Plasenta lahir
spontan pukul 12.15 WIB
Ibu mengatakan umurnya 28 tahun
8. Data Obyektif :
KU: baik
kesadaran: CM
TD: 100/ 70 mmHg
S: 36,4 C
N: 100 x/ menit
R: 28 x/ menit
Payudara : Kolostrum sudah keluar, ibu sudah menyusui bayinya
Abdomen : TFU pertengahan pusat-simpisis, kontraksi lembek
Lochea : Rubra
Jahitan perineum kering