SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Kebocoran Data Pribadi
dalam Perbankan
Pengertia
n Data
Pribadi
Menurut pengertian umum data
pribadi adalah setiap data tentang
kehidupan seseorang baik yang
teridentifikasi dan atau dapat
diidentifikasi secara tersendiri atau
dikombinasi dengan informasi
lainnya baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui
sistem elektronik dan atau non
elektronik.
Data pribadi sensitif adalah data pribadi yang
memerlukan perlindungan khusus yang terdiri dari
data yang berkaitan dengan agama atau keyakinan,
kesehatan, kondisi fisik dan kondisi mental,
kehidupan seksual, data keuangan pribadi, dan data
pribadi lainnya yang mungkin dapat membahayakan
dan merugikan privasi subjek data.
Data Pribadi Sensitif
Informasi Riwayat
Kesehatan
Informasi Anggota
Keluarga
Nama Ibu Kandung
Informasi Anggota
Keluarga
Pasal 4 UU No. 4/2022 PDP
Undang-undang
yang mengatur
tentang
Perlindungan Data
Pribadi
• Undang-undang (UU) Nomor
27 Tahun 2022 Tentang
Perlindungan data pribadi
Hubungan Antara
Data Pribadi dan
Perbankan
Di dunia perbankan, data pribadi dipakai
sebagai identitas nasabah untuk mengakses
akun perbankan. Contohnya seperti nomor kartu
ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, dan banyak lagi. Data
pribadi ini harus dirahasiakan karena digunakan
sebagai kunci verifikasi mengakses atau
melakukan transaksi. Sehingga, data ini tidak
boleh sampai diberitahukan kepada orang lain,
agar memastikan bahwa pemilik asli yang
sebenarnya melakukan transaksi bukan penipu.
Prinsip Kerahasian Bank
Pengertian rahasia bank berdasarkan Pasal 1 angka 28 Undang
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998,
menyebutkan bahwa rahasia bank adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah dan
simpanannya.
Di Pasal 40 (1) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juga
menyebutkan bahwa ‘bank wajib merahasiakan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya’.
Sejalan dengan Pasal dalam UU Perbankan,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Surat
Edaran No. 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan
dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi
Konsumen. Surat Edaran ini dikeluarkan
sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan
Ototritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan. Surat Edaran OJK ini mengatur bahwa
para Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK),
termasuk bank, wajib melindungi data dan atau
informasi pribadi konsumen dan melarang dengan
cara apapun untuk memberikan data dan atau
informasi pribadi konsumen kepada pihak ketiga
Sifat
Kerahasian
Bank
1. Teori Mutlak
2. Teori Absolut
Teori Mutlak
Berdasarkan teori ini bank
menyatakan bahwa bank memiliki
kewajiban untuk menyimpan
rahasia atau keterangan –
keterangan mengenai nasabahnya
yang diketahui bank karena
kegiatan usahanya dalam keadaan
apapun juga, dalam kegiatan biasa
atau luar biasa, sehingga
kepentingan masyarakat dan negara
terabaikan. Ini memberikan fakta
bahwa menurut teori ini sifat
rahasia bank sangat sulit untuk
diterobos dengan alasan apapun
bahkan oleh hukum sekalipun.
Teori Relatif
Secara sederhana teori ini merupakan
kebalikan dari teori absolut. Dimana dalam
teori ini bank diperbolehkan untuk membuka
rahasia atau memberikan keterangan
nasabahnya, apabila ada alasan yang dapat
dibenarkan oleh Undang-Undang. Teori ini
banyak dianut oleh bank-bank yang ada di
negara-negara di dunia, seperti Amerika
Serikat, Belanda, Malaysia, Singapura dan
Indonesia. Di Indonesia sendiri teori ini diatur
dalam Pasal 40 UndangUndang Nomor 7 Tahun
1992 jo. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang perbankan
Pengecualian
Kerahasian
Bank
1. Demi kepentingan perpajakan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
2. Demi Penyelesaian Piutang Bank Pasal 41 A UndangUndang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
3. Demi Kepentingan Peradilan Pidana Pasal 2 Undang-Undang
Nomo 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
4. Demi kepentingan peradilan perdata Pasal 43 Undang-Undang
Nomor 710 Tahun 1998 Tentang perbankan
5. Demi Keperluan Tukar-Menukar Informasi Antar Bank Pasal 44
ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan
6. Pemberian keterangan atas persetujuan Nasabah Pasal 44 A
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
Data yang harus dirahasiakan
bank menurut OJK
Perseorangan:
• nama;
• alamat;
• tanggal lahir dan/atau umur;
• nomor telepon; dan/atau
• nama ibu kandung.
Korporasi:
• nama;
• alamat;
• nomor telepon;
• susunan direksi dan komisaris
termasuk identitas berupa Kartu Tanda
Penduduk/paspor/ijin tinggal; dan/atau
• susunan pemegang saham.
Meskipun peraturan perundang-undangan telah
mengatur secara tegas tentang perlindungan data
nasabah, namun faktanya dilapangan masih banyak
terjadi penyalahgunaan data pribadi nasabah oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita
mungkin juga sering mendapat telepon, sms, atau e-
mail dari seseorang yang tidak dikenal, menawarkan
beraneka ragam tawaran mulai dari kartu kredit,
asuransi, peminjaman uang dsb, padahal kita tidak
pernah memberikan data pribadi kita kepada
siapapun. Sebagai nasabah atau konsumen tentu kita
merasa dirugikan.
Faktor
kebocoran
data pribadi
di perbankan
• Faktor Internal
• Faktor eksternal
Faktor internal
• Kebocoran data nasabah
terjadi dikarenakan adanya
oknum pegawai bank yang
tidak bertanggung jawab
dengan
memperjualbelikan data
pribadi nasabah kepada
pihak ketiga
Tersangka H menjual data-data itu ke orang-orang yang
tidak bertanggung jawab seharga Rp 100 ribu per satu data.
Data itu berisi nama lengkap korban, nomor telepon, alamat
hingga jumlah uang di rekening korban.
Faktor eksternal
• Hacker
• Pencurian data lewat double swipe
• Phising
Cara Mencegah
agar data
pribadi tidak
disalahgunakan
oleh bank
• Tidak memberikan data pribadi sembarangan
• Periksa kredibilitas orang yang meminta data
• Buat kata sandi yang sulit ditebak
• Tidak sembarangan download atau klik link
• Aktifkan sistem keamanan ganda
Kesimpulan
Untuk melindungi konsumen di sektor jasa keuangan
dalam hal ini nasabah bank, dari maraknya
penyalahgunaan data pribadi nasabah oleh pihak ketiga
atau pihak tertentu, sebagai pelaksanaan dari ketentuan
kerahasiaan bank yang terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998, Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013
Tahun 2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor
Jasa Keuangan, yang pada intinya melarang para pelaku
usaha jasa keuangan melakukan penawaran produk dan
atau layanan kepada Konsumen dan atau masyarakat
melalui sarana komunikasi pribadi tanpa persetujuan
Konsumen. Selain itu, dalam peraturan tersebut OJK
melarang pelaku usaha jasa keuangan termasuk bank
memberikan data dan/atau informasi mengenai
Konsumennya kepada pihak ketiga. Larangan hanya
dapat dikecualikan bila mendapat persetujuan tertulis
dari nasabah dan/atau diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan. Untuk melaksanakan POJK
Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan di atas, OJK
telah mengeluarkan surat edaran kepada para pelaku
usaha di sektor jasa keuangan sebagai ketentuan
petunjuk pelaksanaan penerapan prinsip kerahasiaan
dan keamanan data dan/atau informasi pribadi
konsumen. Yang mencakup Data dan/atau Informasi
Pribadi Konsumen yang harus dirahasiakan menurut
Surat Edaran Nomor 14/ SEOJK.07/2014 Tentang
Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi
Pribadi Konsumen. Surat edaran berisi ketentuan
keterangan mengenai hal-hal yang harus dirahasiakan
oleh bank terkait nasabah penyimpan, dan nomor
telepon menjadi salah satu hal yang harus dirahasikan
oleh bank.
TERIMAKASIH.

More Related Content

Similar to KEBOCORAN DATA PRIBADI DALAM PERBANKAN

Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfWorkshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfStefanusRoySaputra
 
RUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data PribadiRUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data Pribadinurcholistri
 
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiIus constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiAditamaDirga
 
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...intandwik_
 
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.pptPRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.pptJesiskaLin1
 
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdf
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdfPrinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdf
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdfRiescaAndhika1
 
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...Hefti Juliza
 
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...ZahraKamila4
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...febrysaragih
 
Hbl forum dan quiz minggu 12
Hbl forum dan quiz minggu 12Hbl forum dan quiz minggu 12
Hbl forum dan quiz minggu 12rifaaa_092
 
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...Ferdy123456789
 
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...BellaTriOktaviana2
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...adeayularassati
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...megiirianti083
 
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...BellaTriOktaviana2
 
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Nadya Silva Calestin
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...WahyuNorM
 
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...angelaregife
 

Similar to KEBOCORAN DATA PRIBADI DALAM PERBANKAN (20)

Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdfWorkshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
Workshop Pembekalan Ujian Sertifikasi Desk Collector Fintech P2P - April22.pdf
 
RUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data PribadiRUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data Pribadi
 
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiIus constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
 
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
HBL, 12, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, Univ...
 
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.pptPRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
PRINSIP PERBANKAN DAN AZAS KHUSUS PADA HUBUNGAN HUKUM.ppt
 
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdf
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdfPrinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdf
Prinsip mengenal nasabah penerapan prinsip 5c dlm pemberian kredit.pdf
 
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...
Hbl minggu 12, hefti juliza, hapzi ali, hukum perbankan, universitas mercu bu...
 
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...
HBL 12, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI, UNIVERSITAS ME...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,HUKUM PERBANKAN DAN ASURANSI,UNIVERSIT...
 
Hbl forum dan quiz minggu 12
Hbl forum dan quiz minggu 12Hbl forum dan quiz minggu 12
Hbl forum dan quiz minggu 12
 
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
12, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
 
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...
Hbl 10, bella tri oktaviana, hapzi ali, anti monopoli dan persainagan bisnis ...
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,hukum perbankan dan asuransi, universitas m...
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...
 
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...
Hbl 12, bella tri oktaviana, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univers...
 
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
12 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, ...
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggungjawab...
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...
12, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, hukum perbankan dan asur...
 

More from Egi Fahroji

OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN  DAERAH.pptxOTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN  DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH.pptxEgi Fahroji
 
KENAKALAN REMAJA.pptx
KENAKALAN REMAJA.pptxKENAKALAN REMAJA.pptx
KENAKALAN REMAJA.pptxEgi Fahroji
 
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptx
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptxEKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptx
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptxEgi Fahroji
 
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptx
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptxPernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptx
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptxEgi Fahroji
 
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxProses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxEgi Fahroji
 
Pernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptxPernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptxEgi Fahroji
 
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptx
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptxAnalisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptx
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptxEgi Fahroji
 
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptx
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptxPermasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptx
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptxEgi Fahroji
 
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERSPRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERSEgi Fahroji
 

More from Egi Fahroji (9)

OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN  DAERAH.pptxOTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN  DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH.pptx
 
KENAKALAN REMAJA.pptx
KENAKALAN REMAJA.pptxKENAKALAN REMAJA.pptx
KENAKALAN REMAJA.pptx
 
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptx
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptxEKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptx
EKSISTENSI KONSTITUSI SEBAGAI OBJEK KAJIAN SERTA SUMBER HUKUM TATA NEGARA.pptx
 
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptx
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptxPernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptx
Pernikahan Dini Dalam Hukum Indonesia.pptx
 
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptxProses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.pptx
 
Pernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptxPernikahan Beda Agama.pptx
Pernikahan Beda Agama.pptx
 
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptx
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptxAnalisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptx
Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Saat Terjadinya Bom Bali .pptx
 
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptx
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptxPermasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptx
Permasalahan Eksploitasi Pendapatan Daerah dalam Otonomi Daerah.pptx
 
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERSPRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
PRESENTASI TENTANG PERANAN PERS
 

Recently uploaded

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 

Recently uploaded (10)

HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 

KEBOCORAN DATA PRIBADI DALAM PERBANKAN

  • 2. Pengertia n Data Pribadi Menurut pengertian umum data pribadi adalah setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi dan atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan atau non elektronik.
  • 3. Data pribadi sensitif adalah data pribadi yang memerlukan perlindungan khusus yang terdiri dari data yang berkaitan dengan agama atau keyakinan, kesehatan, kondisi fisik dan kondisi mental, kehidupan seksual, data keuangan pribadi, dan data pribadi lainnya yang mungkin dapat membahayakan dan merugikan privasi subjek data. Data Pribadi Sensitif Informasi Riwayat Kesehatan Informasi Anggota Keluarga Nama Ibu Kandung Informasi Anggota Keluarga Pasal 4 UU No. 4/2022 PDP
  • 4. Undang-undang yang mengatur tentang Perlindungan Data Pribadi • Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan data pribadi
  • 5. Hubungan Antara Data Pribadi dan Perbankan Di dunia perbankan, data pribadi dipakai sebagai identitas nasabah untuk mengakses akun perbankan. Contohnya seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, CVV/CVC, dan banyak lagi. Data pribadi ini harus dirahasiakan karena digunakan sebagai kunci verifikasi mengakses atau melakukan transaksi. Sehingga, data ini tidak boleh sampai diberitahukan kepada orang lain, agar memastikan bahwa pemilik asli yang sebenarnya melakukan transaksi bukan penipu.
  • 6. Prinsip Kerahasian Bank Pengertian rahasia bank berdasarkan Pasal 1 angka 28 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, menyebutkan bahwa rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah dan simpanannya. Di Pasal 40 (1) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juga menyebutkan bahwa ‘bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya’.
  • 7. Sejalan dengan Pasal dalam UU Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Surat Edaran No. 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan dan Keamanan Data Dan/Atau Informasi Pribadi Konsumen. Surat Edaran ini dikeluarkan sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Ototritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Surat Edaran OJK ini mengatur bahwa para Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), termasuk bank, wajib melindungi data dan atau informasi pribadi konsumen dan melarang dengan cara apapun untuk memberikan data dan atau informasi pribadi konsumen kepada pihak ketiga
  • 9. Teori Mutlak Berdasarkan teori ini bank menyatakan bahwa bank memiliki kewajiban untuk menyimpan rahasia atau keterangan – keterangan mengenai nasabahnya yang diketahui bank karena kegiatan usahanya dalam keadaan apapun juga, dalam kegiatan biasa atau luar biasa, sehingga kepentingan masyarakat dan negara terabaikan. Ini memberikan fakta bahwa menurut teori ini sifat rahasia bank sangat sulit untuk diterobos dengan alasan apapun bahkan oleh hukum sekalipun.
  • 10. Teori Relatif Secara sederhana teori ini merupakan kebalikan dari teori absolut. Dimana dalam teori ini bank diperbolehkan untuk membuka rahasia atau memberikan keterangan nasabahnya, apabila ada alasan yang dapat dibenarkan oleh Undang-Undang. Teori ini banyak dianut oleh bank-bank yang ada di negara-negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Di Indonesia sendiri teori ini diatur dalam Pasal 40 UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
  • 11. Pengecualian Kerahasian Bank 1. Demi kepentingan perpajakan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan 2. Demi Penyelesaian Piutang Bank Pasal 41 A UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 3. Demi Kepentingan Peradilan Pidana Pasal 2 Undang-Undang Nomo 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan 4. Demi kepentingan peradilan perdata Pasal 43 Undang-Undang Nomor 710 Tahun 1998 Tentang perbankan 5. Demi Keperluan Tukar-Menukar Informasi Antar Bank Pasal 44 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan 6. Pemberian keterangan atas persetujuan Nasabah Pasal 44 A Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
  • 12. Data yang harus dirahasiakan bank menurut OJK Perseorangan: • nama; • alamat; • tanggal lahir dan/atau umur; • nomor telepon; dan/atau • nama ibu kandung. Korporasi: • nama; • alamat; • nomor telepon; • susunan direksi dan komisaris termasuk identitas berupa Kartu Tanda Penduduk/paspor/ijin tinggal; dan/atau • susunan pemegang saham.
  • 13. Meskipun peraturan perundang-undangan telah mengatur secara tegas tentang perlindungan data nasabah, namun faktanya dilapangan masih banyak terjadi penyalahgunaan data pribadi nasabah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita mungkin juga sering mendapat telepon, sms, atau e- mail dari seseorang yang tidak dikenal, menawarkan beraneka ragam tawaran mulai dari kartu kredit, asuransi, peminjaman uang dsb, padahal kita tidak pernah memberikan data pribadi kita kepada siapapun. Sebagai nasabah atau konsumen tentu kita merasa dirugikan.
  • 14.
  • 15. Faktor kebocoran data pribadi di perbankan • Faktor Internal • Faktor eksternal
  • 16. Faktor internal • Kebocoran data nasabah terjadi dikarenakan adanya oknum pegawai bank yang tidak bertanggung jawab dengan memperjualbelikan data pribadi nasabah kepada pihak ketiga Tersangka H menjual data-data itu ke orang-orang yang tidak bertanggung jawab seharga Rp 100 ribu per satu data. Data itu berisi nama lengkap korban, nomor telepon, alamat hingga jumlah uang di rekening korban.
  • 17. Faktor eksternal • Hacker • Pencurian data lewat double swipe • Phising
  • 18. Cara Mencegah agar data pribadi tidak disalahgunakan oleh bank • Tidak memberikan data pribadi sembarangan • Periksa kredibilitas orang yang meminta data • Buat kata sandi yang sulit ditebak • Tidak sembarangan download atau klik link • Aktifkan sistem keamanan ganda
  • 19. Kesimpulan Untuk melindungi konsumen di sektor jasa keuangan dalam hal ini nasabah bank, dari maraknya penyalahgunaan data pribadi nasabah oleh pihak ketiga atau pihak tertentu, sebagai pelaksanaan dari ketentuan kerahasiaan bank yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, yang pada intinya melarang para pelaku usaha jasa keuangan melakukan penawaran produk dan atau layanan kepada Konsumen dan atau masyarakat melalui sarana komunikasi pribadi tanpa persetujuan Konsumen. Selain itu, dalam peraturan tersebut OJK melarang pelaku usaha jasa keuangan termasuk bank memberikan data dan/atau informasi mengenai Konsumennya kepada pihak ketiga. Larangan hanya dapat dikecualikan bila mendapat persetujuan tertulis dari nasabah dan/atau diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan POJK Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan di atas, OJK telah mengeluarkan surat edaran kepada para pelaku usaha di sektor jasa keuangan sebagai ketentuan petunjuk pelaksanaan penerapan prinsip kerahasiaan dan keamanan data dan/atau informasi pribadi konsumen. Yang mencakup Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen yang harus dirahasiakan menurut Surat Edaran Nomor 14/ SEOJK.07/2014 Tentang Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen. Surat edaran berisi ketentuan keterangan mengenai hal-hal yang harus dirahasiakan oleh bank terkait nasabah penyimpan, dan nomor telepon menjadi salah satu hal yang harus dirahasikan oleh bank.