Materi kuliah kimdas tentang Larutan penyangga. Cari lebih bayak lagi materi kuliah semester 1 di:
http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html. Font untuk presentasi ini bisa didownload di: http://www.fontsquirrel.com/fonts/orbitron
Presentasi mengenai materi larutan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari definisi larutan, sampai pada sifat koligatif larutan.
Presentasi mengenai materi larutan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar. Didalam presentasi ini dijabarkan mulai dari definisi larutan, sampai pada sifat koligatif larutan.
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari beberapa senyawa yang direaksikan.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karboksilat (–COOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil.
Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Tekanan shear adalah tekanan atau tegangan geser dari fluida yang bergerak. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Tegangan geser atau shear strain yaitu sudut yang dibentuk karena adanya tegangan atau shear stress, sedangkan shear stress yaitu tegangan yang disebabkan oleh gaya tangensial atau tegangan gesek.
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol (η). Salah satu instrument pengukur viskositas adalah Viskometer Oswald.
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari beberapa senyawa yang direaksikan.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karboksilat (–COOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil.
Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Tekanan shear adalah tekanan atau tegangan geser dari fluida yang bergerak. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Tegangan geser atau shear strain yaitu sudut yang dibentuk karena adanya tegangan atau shear stress, sedangkan shear stress yaitu tegangan yang disebabkan oleh gaya tangensial atau tegangan gesek.
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol (η). Salah satu instrument pengukur viskositas adalah Viskometer Oswald.
Materi kuliah tentang Suku banyak. Cari lebih banyak mata kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Mata kuliah matematika tentang Limit dan kekontinuan. Cari lebih banyak materi kuliah semester 3 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Materi kuliah tentang Teknologi Membran. Untuk mencari slide yang lainnya lihat di: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Materi kuliah PKM tentang Kewaspadaan nasional. Cari lebih banyak lagi mata kuliah semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Mata kuliah tentang penentuan mesin dan spesifikasinya. untuk lihat slide yang lainnya silahkan buka di blog: http://muhammadhabibie2016.blogspot.com/2016/03/daftar-mata-kuliah-semester-6.html
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
File ini berisi ringkasan materi kimia larutan bagian larutan buffer (penyangga). selain ringkasan materi, juga berisi latihan soal yang dapat digunakan di kelas untuk pembelajaran. silahkan manfaatkan file ini untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
2. Larutan penyangga
• Larutan penyangga atau larutan
buffer adalah larutan yang pH-nya
praktis tidak berubah walaupun
kepadanya ditambahkan sedikit
asam, sedikit basa, atau bila larutan
diencerkan.
• Larutan penyangga mengandung
campuran asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan
asam konjugasinya.
3. Larutan penyangga dibedakan atas 2
:
• larutan penyangga asam yang
mempertahankan pH pada daerah
asam (pH < 7)
• larutan penyangga basa yang
mempertahankan pH pada daerah
basa (pH > 7).
4. Larutan penyangga asam
• Larutan penyangga asam merupakan
campuran asam lemah dengan basa
konjugasi (garam)nya.
• Contoh :
• Larutan buffernya campuran CH3COOH
(asam lemah) dan CH3COO- (garam atau
basa konjugasi)
5. Larutan penyangga basa
• Larutan penyangga basa merupakan
campuran basa lemah dengan asam
konjugasi (garam)nya.
• Contoh :
• Larutan buffernya campuran NH3 (basa
lemah) dan NH4
+ (garam atau asam
konjugasi)
6. Cara kerja buffer asam
• Contoh larutan penyangga asam:
CH3COOH dan CH3COO-
• Dalam larutan terjadi kesetimbangan :
CH3COOH CH3COO- + H+
• Penambahan asam : akan menggeser
kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang
ditambahkan akan bereaksi dengan
CH3COO- membentuk CH3COOH ;
CH3COO- + H+ CH3COOH
7. • Penambahan basa : ion OH- dari
basa akan bereaksi dengan ion H+
membentuk air, sehingga
kesetimbangan bergeser ke kanan
dan konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi basa yang
ditambahkan akan praktis bereaksi
dengan CH3COOH membentuk
CH3COO- dan air :
CH3COOH + OH- CH3COO- +
H2O
8. Cara kerja buffer basa
• Contoh larutan penyangga basa : NH3 dan
NH4
+
• Dalam larutan kesetimbangan :
NH3 + H2O NH4
+ + OH-
• Penambahan asam : Asam yang ditambahkan
bereaksi dengan NH3 membentuk NH4
+.
NH3 + H+ NH4
+
9. • Penambahan basa : penambahan
basa akan menggeser
kesetimbangan ke kiri sehingga
konsentrasi ion OH- dapat
dipertahankan. Basa yang
ditambahkan bereaksi dengan
asam (dalam hal ini NH4
+)
membentuk basa (NH3) dan air.
NH4
+ + OH- NH3 + H2O
11. Menghitung pH larutan
buffer
• pH larutan penyangga bergantung
pada Ka asam lemah atau Kb basa
lemah serta perbandingan
konsentrasi asam dengan
konsentrasi basa konjugasi atau
konsentrasi basa dengan asam
konjugasi dalam larutan tersebut.
12. Larutan penyangga asam
• Misalnya larutan penyangga CH3COOH
dan NaCH3COO. Asam asetat akan terurai
sesuai reaksi :
CH3COOH CH3COO- + H+
dengan Ka = tetapan ionisasi asam lemah
a = jumlah mol asam lemah
g = jumlah mol garam (basa konjugasi)
a
[H ] K xa
g
a
pH pK - loga
g
13. Contoh soal
Contoh :
pH larutan penyangga yang dibuat dari
50 ml CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml
NaCH3COO 0,1 M (Ka CH3COOH = 1,8 x
10-5) adalah :
• mol CH3COOH = V x M = 50 ml x 0,1
mmol/ml = 5 mmol
• mol NaCH3COO = V x M = 50 ml x 0,1
mmol/ml = 5 mmol
14. Larutan penyangga basa
dengan Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah
g = jumlah mol garam (asam
konjugasi)
b
[OH ] K xb
g
b
pOH pK - logb
g
15. Contoh soal
Contoh :
pH larutan penyangga yang dibuat dari 50 ml NH3
0,1 M dengan 50 ml NH4Cl 0,1 M (Kb NH3 = 1,8 x
10-5) adalah :
• mol NH3 = V x M = 50 ml x 0,1 mmol/ml = 5 mmol
• mol NH4Cl = V x M = 50 ml x 0,1 mmol/ml = 5
mmol
• pH = 14 – pOH = 14 – (5 – log 1,8) = 9+log 1,8
16. Kapasitas (daya penahan) larutan
penyangga
• Kapasitas atau daya penahan larutan
penyangga bergantung pada jumlah
mol dan perbandingan mol dari
komponen penyangga.
• Jumlah mol komponen penyangga
Makin banyak jumlah mol komponen
penyangga, makin besar kemampuan
mempertahankan pH.
17. • Perbandingan mol komponen
penyangga
Perbandingan mol antara
komponen-komponen suatu larutan
penyangga sebaiknya antara 0,1
hingga 10. Di luar perbandingan
tersebut maka sifat penyangganya
akan berkurang
• Contoh : Perbandingan konsentrasi
HCO3
- terhadap H2CO3 yang
diperlukan untuk menjadikan pH =
7,4 adalah 20:1.
18. Fungsi larutan penyangga
• Larutan penyangga digunakan dalam kimia
analitik, biokimia, bakteriologi, fotografi industri
kulit dan zat warna.
• Cairan tubuh, baik intrasel maupun cairan luar
sel, merupakan larutan penyangga.
• Sistem penyangga yang utama dalam cairan
intrasel adalah pasangan asam basa konjugasi
H2PO4
- – HPO4
2 :
HPO4
2-(aq) + H+(aq) H2PO4
-(aq)
H2PO4
-(aq) + OH-(aq) HPO4
2-(aq) + H2O(l)
19. • Sistem penyangga cairan luar sel
(darah) adalah pasangan asam basa
konjugasi H2CO3 – HCO3
-. Larutan
penyangga tersebut menjaga pH
darah hampir konstan, yaitu sekitar
7,4.
H2CO3(aq) + OH-(aq) HCO3
-(aq) +
H2O(l)
HCO3
-(aq) + H+(aq) H2CO3(aq)
• Apabila mekanisme pengaturan pH
darah gagal, terjadi penurunan pH
(asidosis) atau peningkatan pH ke
atas 7,8 (alkalosis)
20. Latihan
• Larutan 25 ml CH3COOH 0,2 M (Ka =
10-5) dicampurkan dengan 25 ml
NaOH 0,1 M, maka harga pH larutan
yang terjadi …
21. Homework
• Ke dalam larutan basa lemah LOH
ditambahkan padatan L2SO4
sehingga konsentrasi LOH 0,1 M dan
konsentrasi L2SO4 0,05 M. Bila Kb
LOH = 10-5 maka pH campuran …
22. Jawab :
• Campuran LOH (basa lemah) dan L2SO4
(garamnya) merupakan larutan buffer basa.
• Mol basa = M x V = 0,1 x V = 0,1 mol,
misal V =1
• Mol garam = M x V x valensi = 0,05 x V x 2
= 0,1 mol
• pOH = 5, sehingga pH = 14 – 5 = 9
b 0,15 5[OH ] Kb x 10 x 10
g 2x0,05
23. Latihan
• Untuk membuat larutan penyangga
yang mempunyai pH = 4, ke dalam
100 ml larutan CH3COOH 0,5 M (Ka
= 10-5) harus ditambahkan larutan
CH3COONa 0,5 M sebanyak … ml
24. Homework
• 100 mL HCOOH 0,01 M dicampur
dengan 100 mL HCOONa 0,005 M.
Campuran tersebut ditambahkan air
sehingga volumenya 500 mL. Jika Ka
HCOOH adalah 1,8 x 10-4, hitung pH
campuran !
25.
26. Homework
• Ke dalam 100 ml larutan NH3 0,1 M
ditambahkan 100 ml larutan
(NH4)2SO4 0,1 M. Kemudian ke
dalam campuran ditambah lagi 20 ml
larutan HCl 0,1 M. pH larutan menjadi
… (log 9 = 0,95, log 7,7 = 0,89; Kb =
1,8 x 10-5)
27. • Campuran NH3 dan (NH4)2SO4 merupakan larutan buffer
basa.
• = = 9 x 10-6
• pOH = 6 – log 9, sehingga pH = 14 – (6 – log 9) = 8 + log 9 =
8,95
• setelah ditambahkan 20 ml HCl 0,1 M :
mol HCl (H+) = 20 ml x 0,1 mmol/ml = 2 mmol
reaksi yang terjadi setelah penambahan :
NH3 + H+ NH4
+
Mula 10 mmol 2 mmol 20 mmol
Reaksi 2 mmol 2 mmol 2 mmol
Akhir 8 mmol - 22 mmol
b
[OH ] Kb x
g
(100mlx0,1mmol/L)51,8x10 x
2x(100mlx0,1mmol/L)
28. • = = 6,72 x 10-6
• pOH = 6 – log 6,72, sehingga pH = 14 – (6
– log 6,72) = 8 + log 6,72 = 8,83
b
[OH ] Kb x
g
851,8x10 x
22