2. A. EKSPONEN HIDROGEN (pH)
Besarnya konsentrasi ion H+ dalamlarutan disebut derajat
keasaman.Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan
dipakai
pengertian pH:
pH = - log [H+]
Untuk air murni (25oC): [H+] = [OH-] = 10-7 mol/l
pH = - log 10-7 =7
Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
- Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral
- Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam
- Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa
- Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH =14
3. B. Menyatakan pH Larutan Asam
Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling
awal harus ditentukan (dibedakan) antara asam kuat dengan asamlemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat ( = 1), maka menyatakan nilai pH larutannya dapat
dihitung langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihatvalensinya).
Contoh:
1. Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.01 M HCl !
Jawab:
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
[H+] = [HCl] = 0.01 = 10-2 M
pH = - log 10-2 =2
2. Hitunglah pH dari 2 liter larutan 0.1 mol asam sulfat!
Jawab:
H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO4
2-(aq)
[H+] = 2[H2SO4] = 2 x 0.1 mol/2.0 liter = 2 x 0.05 = 10-1 M
pH = - log 10-1 =1
4. 2. pH Asam Lemah
Bagi asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya 1 (0 < φ <1)
maka besarnya konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara
langsung dari konsentrasi asamnya (seperti halnya asam kuat).
Langkah awal yang harus ditempuh adalah menghitung besarnya [H+]
dengan rumus
[H+] = √Ca .Ka)
dimana:
Ca = konsentrasi asamlemah
Ka = tetapan ionisasi asamlemah
Contoh:
Hitunglah pH dari 0.025 mol CH3COOH dalam 250 ml larutannya,jika
diketahui Ka = 10-5
Jawab:
Ca = 0.025 mol/0.025 liter = 0.1 M = 10-1 M
[H+] = √Ca . Ka) = 10-1 . 10-5 = 10-3 M
pH = -log 10-3 = 3
5. C. Menyatakan pH Larutan Basa
Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuanpH
larutam asam, yaitu dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
Untuk menentukan pH basa-basa kuat (= 1), maka terlebih dahulu dihitungnilai
pOH larutan dari konsentrasi basanya.
Contoh:
a. Tentukan pH dari 100 ml larutan KOH 0.1 M !
b. Hitunglah pH dari 500 ml larutan Ca(OH)2 0.01 M!
Jawab:
a. KOH(aq) K+(aq) + (aq)
[] = [KOH] = 0.1 = 10-1 M
pOH = - log 10-1 =1
pH = 14 - pOH = 14 - 1 = 13
b. Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2 (aq)
[OH-1] = 2[Ca(OH)2] = 2 x 0.01 = 2.10-2 M
pOH = - log 2.10-2 = 2 - log2
pH = 14 - pOH = 14 - (2 - log 2) = 12 + log 2
6. 2. pH Basa Lemah
Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya 1, makauntuk
menyatakan konsentrasi ion OH- digunakan rumus:
[OH-] = √Cb . Kb)
dimana:
Cb = konsentrasi basalemah
K = tetapan ionisasi basa lemah [] = Cb . Kb)
b
Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml 0.001 M larutan NH4OH, jika diketahuitetapan
ionisasinya = 10-5 !
Jawab:
[OH-] = √Cb . Kb) = 10-3 . 10-5 = 10-4 M
pOH = - log 10-4 =4
pH = 14 - pOH = 14 - 4 = 10
7. D. Larutan Buffer
Larutan buffer adalah: larutan yang dapat mempertahankan pH
larutannya, walaupun ditambah asam atau basa.
a. Campuran asam lemah dengan garam dari asam lemah tersebut.
Contoh:
- CH3COOH dengan CH3COONa
- H3PO4 dengan NaH2PO4
b. Campuran basa lemah dengan garam dari basa lemah tersebut.
Contoh:
- NH4OH dengan NH4Cl
Sifat larutan buffer:
- pH larutan tidak berubah jika diencerkan.
- pH larutan tidak berubah jika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau
basa.
8. CARA MENGHITUNG LARUTAN BUFFER
1. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran asam lemah dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH < 7) digunakan rumus:
[H+] = Ka. Ca/Cg
pH = pKa + logCg/Ca
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Cg = konsentrasigaramnya
Ka = tetapan ionisasi asamlemah
Contoh:
Hitunglah pH larutan yang terdiri atas campuran 0.01 mol asam asetatdengan
0.1 mol natrium Asetat dalam 1 1iter larutan!
Ka bagi asam asetat =10-5
Jawab:
9. 2. Untuk larutan buffer yang terdiri atas campuran basa lemah dengangaramnya
(larutannya akan selalu mempunyai pH > 7), digunakan rumus:
[OH-] = Kb .Cb/Cg
pOH = pKb + logCg/Cb
dimana:
Cb = konsentrasibase lemah, Cg = konsentrasi garamnya
Kb = tetapan ionisasi basalemah
Contoh:
Hitunglah pH campuran 1 liter larutan yang terdiri atas 0.2 mol NH4OH dengan 0.1
mol HCl ! (Kb= 10-5)
10. Cara kerjalarutan
penyangga :
Asam Basa
larutan penyangga yang
mengandung H2CO3 danHCO3
-
Penambahan asam(H+)
HCO3
-
(aq) + H+ → H CO
(aq) 2 3 (aq)
Contoh : NH4OHdengan NH4Cl
Penambahan asam(H+)
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4 (aq
+
)
Pada penambahan basa
(OH-)
H2CO3 (aq) + OH-
(aq) → HCO3
-
(aq) + H2O(l)
Pada penambahan basa
(OH-)
NH + (aq) + OH-
4
(aq) → NH3 (aq) +H2O(l)
13. FUNGSI LARUTAN PENYANGGA
Dalam tubuh makhluk hidup :
3
Larutan penyangga H2 CO3 + HCO - untuk menjaga pH dalam darah
pH darah tubuh manusia berkisar antara 7,35-7,45.
pH darah tidak boleh kurang dari 7,0 dan tidak boleh melebihi 7,8 karena akan
berakibat fatal bagi manusia.
Organ yang paling berperan untuk menjaga pH darah adalah paru-paru dan ginjal.
Untuk menjaga pH tubuh agar sesuai dengan karakteristik reaksi enzim
Larutan penyangga asam dan natrium sitrat yang menjaga pH dalam makanan kaleng
sehingga makanan tidak mudah dirusak oleh bakteri
Obat suntik atau obat tetes mata, pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat
tetes mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan
iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus
disesuaikan dengan pH darah.
Dalam industri :
larutan penyangga digunakan untuk penanganan limbah. Larutan penyangga ditambahkan
pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan materi organik
pada limbah sehingga layak di buang ke perairan.
Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat)
14. E. Hidrolisis
Hidrolisis adalah terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau
basa.
ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :
1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnyaNaCl,
K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang
demikian nilai pH = 7 (bersifat netral).
2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya
NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat
asam).
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya
CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis
(mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7
(bersifat basa).
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah(misalnya
CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna).
Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den Kb.
15. F. Garam Yang Terbentuk Dari Asam Kuat Dan Basa Lemah
Karena untuk jenis ini garamnya selalu bersifat asam (pH < 7) digunakan
persamaan:
[H+] = √ Kh . Cg
dimana :
Kh =Kw/Kb
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan persamaan:
pH = 1/2 (pKW - pKb - log Cg)
Contoh:
Hitunglah pH dari 100 ml larutan 0.1 M NH4Cl ! (Kb = 10-5)
Jawab:
NH4Cl adalah garam yang bersifat asam, sehingga pH-nya kita hitung secara
langsung.
pH = 1/2 (pKw - pKb - log Cg)
= 1/2 (-log 10-14 + log 10-5 - log 10-1)
= 1/2 (14 - 5 + 1)
= 1/2 x 10
= 5
16. G. Garam Yang Terbentuk Dari Asam Lemah Dan Basa Kuat
Untuk jenis garam ini larutannya selalu bersifat basa (pH > 7), dan dalam
perhitungan digunakan persamaan:
[OH-] = √Kh .Cg
dimana:
Kh =Kw/Ka
Kh = konstanta hidrolisis
Jika kita ingin mencari nilai pH-nya secara langsung, dipergunakan persamaan:
pH = 1/2 (pKw + pKa + log Cg)
Contoh:
Hitunglah pH larutan dari 100 ml 0.02 M NaOH dengan 100 ml 0.02 Masam
asetat ! (Ka =10-5).