Perawatan dan indentifikasi masalah seputar perawatan CVP dan Swans Ganz. Bukan hanya pada troubleshooting alatnya saj. Namun juga pada tindakan keseharian kita dalam menggunakan monitoring hemodinamik.
Kegiatan belajar ini membahas cara melakukan pengukuran tekanan vena sentral (CVP), indikasi pemasangan CVP, dan komplikasi yang dapat timbul. Tujuannya agar perawat mampu melakukan pengukuran CVP pada pasien rumah sakit secara tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, kegiatan belajar, uraian materi, dan format penilaian terkait dengan prosedur perawatan infus."
Perawatan dan indentifikasi masalah seputar perawatan CVP dan Swans Ganz. Bukan hanya pada troubleshooting alatnya saj. Namun juga pada tindakan keseharian kita dalam menggunakan monitoring hemodinamik.
Kegiatan belajar ini membahas cara melakukan pengukuran tekanan vena sentral (CVP), indikasi pemasangan CVP, dan komplikasi yang dapat timbul. Tujuannya agar perawat mampu melakukan pengukuran CVP pada pasien rumah sakit secara tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran umum dan khusus, kegiatan belajar, uraian materi, dan format penilaian terkait dengan prosedur perawatan infus."
Nasopharyngeal Airway (NPA) merupakan salah satu alat bantu pernapasan yang dapat membantu menjaga terbukanya saluran napas pasien meski masih memiliki refleks batuk atau muntah. NPA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan alat bantu pernapasan lainnya seperti dapat dipasang pada pasien dengan trauma maksilofasial dan tidak menutupi mulut sehingga lebih nyaman dipakai. Namun penggunaan NPA juga mem
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan perioperatif yang mencakup tiga fase yaitu pra-operatif, intra-operatif dan pasca-operatif. Fase pra-operatif mempersiapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk operasi, sedangkan fase intra-operatif meliputi proses operasi dan pemantauan pasien. Fase pasca-operatif berfokus pada pemulihan dan rehabilitasi pasien pasca operasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
CVP digunakan untuk memantau tekanan vena sentral dan fungsi ventrikel kanan. Nilai normal CVP adalah 3-8 mmHg. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi emboli udara, pneumotoraks, dan infeksi, namun dapat dicegah dengan teknik steril dan memantau tanda infeksi.
1. STEMI merupakan kerusakan otot jantung permanen yang disebabkan oleh penyumbatan total aliran darah ke arteri koroner, menyebabkan daerah yang dipasok arteri tersebut kekurangan oksigen dan mati.
2. Gejala klinis STEMI antara lain nyeri dada yang berkepanjangan, peningkatan enzim jantung, dan perubahan pada EKG berupa elevasi segmen ST.
3. Penatalaksanaan utama STEMI adalah pemulihan aliran dar
Dokumen tersebut berisi pengkajian keperawatan pasien ICU yang mencakup penilaian terhadap fungsi udara, pernapasan, sirkulasi, disabilitas, eliminasi, dan status gizi pasien. Pengkajian ini digunakan untuk memantau kondisi pasien dan merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan ventricular septal defect (VSD) yang meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep dasar asuhan keperawatan VSD."
Dokumen tersebut membahas tentang Kanulasi Vena Central (KVS) atau Central Venous Pressure (CVP). KVS digunakan untuk mengukur tekanan vena sentral dan memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara intravena. Prosedur KVS melibatkan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena hingga ujungnya mencapai muara vena cava superior dan inferior. Dokumen tersebut juga membahas indikasi, persiapan, cara pelaksana
Nasopharyngeal Airway (NPA) merupakan salah satu alat bantu pernapasan yang dapat membantu menjaga terbukanya saluran napas pasien meski masih memiliki refleks batuk atau muntah. NPA memiliki beberapa keunggulan dibandingkan alat bantu pernapasan lainnya seperti dapat dipasang pada pasien dengan trauma maksilofasial dan tidak menutupi mulut sehingga lebih nyaman dipakai. Namun penggunaan NPA juga mem
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan perioperatif yang mencakup tiga fase yaitu pra-operatif, intra-operatif dan pasca-operatif. Fase pra-operatif mempersiapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk operasi, sedangkan fase intra-operatif meliputi proses operasi dan pemantauan pasien. Fase pasca-operatif berfokus pada pemulihan dan rehabilitasi pasien pasca operasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
CVP digunakan untuk memantau tekanan vena sentral dan fungsi ventrikel kanan. Nilai normal CVP adalah 3-8 mmHg. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi emboli udara, pneumotoraks, dan infeksi, namun dapat dicegah dengan teknik steril dan memantau tanda infeksi.
1. STEMI merupakan kerusakan otot jantung permanen yang disebabkan oleh penyumbatan total aliran darah ke arteri koroner, menyebabkan daerah yang dipasok arteri tersebut kekurangan oksigen dan mati.
2. Gejala klinis STEMI antara lain nyeri dada yang berkepanjangan, peningkatan enzim jantung, dan perubahan pada EKG berupa elevasi segmen ST.
3. Penatalaksanaan utama STEMI adalah pemulihan aliran dar
Dokumen tersebut berisi pengkajian keperawatan pasien ICU yang mencakup penilaian terhadap fungsi udara, pernapasan, sirkulasi, disabilitas, eliminasi, dan status gizi pasien. Pengkajian ini digunakan untuk memantau kondisi pasien dan merencanakan tindakan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan ventricular septal defect (VSD) yang meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, penatalaksanaan, dan konsep dasar asuhan keperawatan VSD."
Dokumen tersebut membahas tentang Kanulasi Vena Central (KVS) atau Central Venous Pressure (CVP). KVS digunakan untuk mengukur tekanan vena sentral dan memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara intravena. Prosedur KVS melibatkan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena hingga ujungnya mencapai muara vena cava superior dan inferior. Dokumen tersebut juga membahas indikasi, persiapan, cara pelaksana
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring hemodinamik, termasuk definisi, tujuan, parameter yang diukur secara invasif dan noninvasif, cara pengukurannya, keuntungan dan kerugiannya. Secara khusus membahas tentang pengukuran tekanan arteri, tekanan vena sentral, dan kateter arteri pulmonal beserta cara kerjanya."
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan pasien sebelum dan sesudah operasi, mencakup persiapan fisik seperti kebersihan daerah operasi, pengosongan lambung dan kandung kemih, serta latihan nafas dan batuk untuk memudahkan pemulihan pasca operasi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai layanan kateterisasi jantung di Rumah Sakit Harapan Kita, mencakup pencapaian kinerja unit non rawat inap tahun 2017, fasilitas pelayanan bedah dan diagnostik invasif, layanan cathlab dan layanan unggulan baru 2014-2017 seperti EVAR, TAVI, dan tindakan aritmia. Dokumen ini juga membahas strategi peningkatan layanan rujukan kardiovaskular dan skema pendampingan intervensi
Elektrokardiogram (EKG) merupakan rekaman listrik jantung yang menggambarkan aktivitas kontraksi otot jantung. EKG berguna untuk mendeteksi gangguan irama dan struktur jantung dengan menganalisis gelombang P, QRS, dan T. Parameter utama yang dianalisis meliputi denyut jantung, interval PR, dan bentuk gelombang. Pemahaman tentang sistem konduksi listrik jantung penting untuk memahami hasil pemeriksaan EKG.
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxdaratsuraiyaaulia
Aneurisma aorta adalah dilatasi arteri aorta yang sifatnya segmental dengan peningkatan diameter lebih dari 50% dari ukuran normal. Aneurisma aorta abdominal lebih umum ditemukan pada populasi usia lanjut. Pengobatan utama aneurisma aorta adalah bedah rekonstruksi dengan pendekatan terbuka atau endovaskuler untuk mencegah komplikasi seperti ruptur. Prognosis umumnya baik jika perbaikan dilakukan sebelum terjadi ko
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem sirkulasi koroner (infark miokard akut) yang mencakup gejala, penyebab, faktor risiko, pemeriksaan, dan asuhan keperawatan yang meliputi penurunan nyeri dada, stabilisasi hemodinamik, dan peningkatan toleransi aktivitas.
Tiga komplikasi utama pasca bedah jantung adalah perdarahan berlebihan, shock refraktori, dan gangguan pernapasan seperti pneumonia. Pengetahuan mengenai patogenesis dan penatalaksanaan komplikasi-komplikasi ini dapat menyelamatkan pasien.
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Sirkulasi Koroner (Infa...pjj_kemenkes
1. Kanker nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring atau kelenjar di nasofaring, yang umumnya diobati dengan radiasi dan kemoterapi serta diseksi leher untuk stadium lanjut.
Postural drainage merupakan prosedur untuk membantu pasien mengeluarkan dahak dengan menggunakan posisi tertentu untuk memanfaatkan gravitasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara memberi posisi pada pasien, melakukan perkusi dada, vibrasi, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
III
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar
2 ini Anda dapat melakukan pengukuran CVP pada pasien
dengan sistem kardiovaskuler
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
POKOKMateri
Setelah mempelajari dan mempraktikkan Kegiatan Belajar 3
ini Anda dapat melakukan:
1. Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan CVP
2. Mengukur CVP
Pokok-pokok materi dalam kegiatan belajar ini meliputi:
1. Pengukuran CVP
Pengukuran CVP
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Central Venous Pressure yang juga dikenal dengan singkatan CVP atau
kita sebut sebagai Tekanan Vena Sentral, pada beberapa penanganan kasus
sangat diperlukan untuk mendukung diagnosa, mengetahui kondisi pasien,
serta monitoring resusitasi. Apa yang dimaksud dengan CVP? CVP adalah suatu
hasil dari pengukuran tekanan vena sentral. CVP tersebut dapat di pasang pada
beberapa lokasi seperti pada vena jugularis interna, vena subklavia, vena basilika,
vena femoralis. Dimana masing‐masing lokasi tersebut memiliki keuntungan
dan kerugian dalam hal tingkat kesulitan pemasangan, resiko pemasangan,
kenyamanan pasien, perawatan CVP, juga ketersediaan jenis CVP yang sesuai
dengan lokasi pemasangan CVC tersebut.
CentralVenousCatheterinimerupakansalahsatupemeriksaansecarainvasif.
Sehingga resiko‐resiko tindakan invasif secara umum, juga menjadi pertimbangan
kita dalam melakukan pemasangan ataupun insersi CVC ini. Seperti pada kasus
luka bakar, dimana area insersi terkena oleh luka bakar. Dimana insersi yang kita
lakukan dapat menambah resiko terjadinya bakterimia. Sehingga kita harus lebih
cermat dalam pemilihan lokasi insersi. Atau juga pada kasus dimana pasien sudah
mengalami suatu gangguan koagulasi. Tindakan ini dapat mencetuskan suatu
edema dilokasi insersi, serta perdarahan yang sulit diatasi.
Tahukah Anda indikasi pemasangan CVP? ya inilah indikasinya
Indikasi pemasangan CVP meliputi :
1. Pasien dengan trauma berat disertai dengan perdarahan yang banyak yang
dapat menimbulkan syok.
2. Pasien dengan tindakan pembedahan yang besar seperti open heart, trepanasi.
3. Pasien dengan kelainan ginjal (ARF, oliguria).
4. Pasien dengan gagal jantung.
5. Pasien terpasang nutrisi parenteral (dextrosa 20% aminofusin).
6. Pasien yang diberikan tranfusi darah dalam jumlah yang besar (transfusi masif).
Uraian Materi
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Di manakah lokasi pemasangan CVP?
Lokasi pemasangan CVP adalah vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus
toraks rendah pada kanan
Komplikasi apa sajakah yang bisa terjadi akibat pemasangan CVP?
Sementara komplikasi pemasangan CVP adalah:
a) Perdarahan.
b) Tromboplebitis (emboli thrombus,emboli udara, sepsis).
c) Pneumothorak, hematothorak, hidrothorak.
d) Pericardial effusion.
e) Aritmia
f) Infeksi.
g) Perubahan posisi jalur.
Di bawah ini adalah format penilaian prosedur pengukuran CVP.
Format 3, Penilaian prosedur pengukuran CVP
No ASPEK YANG DINILAI
Skor
0 1 2
1
Persiapan alat untuk pengukuran :
Skala pengukur
Selang penghubung (manometer line)
Standar infus
Three way stopcock
Pipa U
Set infus
2
Persiapan perawat dan lingkungan
1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan.
3. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman.
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
3
Pelaksanaan prosedur
a. Pengukuran CVP secara nonivasif dapat dilakukan
dengan cara mengukur tekanan vena jugularis.
b. Secara invasif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Memasang kateter CVP yang ditempatkan pada vena
kava superior atau atrium kanan, teknik pengukuran
dpt menggunakan manometer air atau transduser,
2) Melalui bagian proksimal kateter arteri pulmonalis
. Pengukuran ini hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan sistem transduser.
Cara pengukuran
1. Memberikan penjelasan kepada pasien
2. Megatur posisi pasien
3. Lavelling, adalah mensejajarkan letak jantung (atrium
kanan) dengan skala pengukur atau tansduser
4. Letak jantung dapat ditentukan dg cara membuat
garis pertemuan antara sela iga ke empat (ICS IV)
dengan garis pertengahan aksila
5. Menentukan nilai CVP, dengan memperhatikan
undulasi pada manometer dan nilai dibaca pada akhir
ekspirasi
6. Membereskan alat-alat
7. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai
Setelah Pemasangan
Mendapatkan nilai yang akurat dengan cara:
1) Melakukan Zero Balance: menentukan titik nol/letak
atrium, yaitu pertemuan antara garis ICS IV dengan
midaksila,
2) Zero balance: dilakukan pd setiap pergantian dinas ,
atau gelombang tidak sesuai dg kondisi klien,
3) Melakukan kalibrasi untuk mengetahui fungsi monitor/
transduser, setiap shift, ragu terhadap gelombang.
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
4 SIKAP
1. Disiplin
2. Kemandirian
3. Penampilan
NILAI AKHIR
Keterangan :
Skor 0 : bila prosedur belum mampu dilakukan
Skor 1 : bila prosedur dilakukan dengan bantuan
Skor 2 : bila prosedur dilakukan dengan mandiri
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Kegiatan belajar ini membahas tentang bagaimana pengukuran CVP,
indikasi dan komplikasi apa saja yang dapat muncul pada pasien yang terpasang
CVP. Sebagai perawat, Anda harus mampu melakukan pengukuran CVP pada
pasien di rumah sakit. Dengan mempelajari dan mempraktekkan kegiatan belajar
ini Anda diharapkan mampu melakukan pengukuran CVP.
Rangkuman