Dokumen tersebut membahas tentang Kanulasi Vena Central (KVS) atau Central Venous Pressure (CVP). KVS digunakan untuk mengukur tekanan vena sentral dan memberikan nutrisi, obat-obatan, atau cairan secara intravena. Prosedur KVS melibatkan memasukkan kateter ke pembuluh darah vena hingga ujungnya mencapai muara vena cava superior dan inferior. Dokumen tersebut juga membahas indikasi, persiapan, cara pelaksana
2. PENGERTIAN CVP
CVP adalah tindakan infasif dengan cara memasukan cateter CVP
melalui pembuluh darah vena sampai ujung cateter CVP mencapai
muara vena cava superior - inferior.
CVP disebut juga kateterisasi vena sentralis (KVS)
Tekanan vena sentral secara langsung merefleksikan tekanan pada
atrium kanan. Secara tidak langsung menggambarkan beban awal
jantung kanan atau tekanan ventrikel kanan pada akhir diastole.
Menurut Gardner dan Woods nilai normal tekanan vena sentral adalah
3-8 cmH2O atau 2-6 mmHg. Sementara menurut Sutanto (2004) nilai
normal CVP adalah 4 – 10 mmHg.
3. TUJUAN
1. Mengetahui tekanan vena sentralis (TVS)
2. Untuk memberikan total parenteral nutrition (TPN);
makanan kalori tinggi secara intravena.
3. Untuk mengambil darah vena.
4. Untuk memberikan obat – obatan secara intra vena
5. Memberikan cairan dalam jumlah banyak dalam waktu
yang singkat.
6. Dilakukan pada penderita gawat yang membutuhkan
perawatan yang cukup lama.
4. PERSIAPAN PEMASANGAN
CVP
Persiapan pasien memberikan penjelasan pada klien dan keluarga ttg:
– tujuan pemasangan,
– daerah pemasangan, &
– prosedur yang akan dikerjakan :
- Resiko tindakan
5. PERSIAPAN ALAT
– Set CVP
– Spuit 2,5 cc
– Antiseptik
– Obat anestesilokal
– Sarung tangan steril
– Bengkok
– CairanNaCl 0,9% (25 ml)
– Plester
6. PERSIAPAN ALAT
1. CVP Set :
- skala manometer (skala medifix)
- 1 buah infus set medifix set
- 1 set cateter CVP (double lumen, triple lumen) sesuai permintaan
7. PERSIAPAN ALAT
2. Alat lain
- CVC set steril (Doek bolong, gunting, nail foelder, pinset, cirrurgis).
- Kassa steril 10 lembar
- 1 pasang sarung tangan steril ukuran sesuai kebutuhan.
- 1 – 2 amp lidocain 2%
- 1 flc NaCl 0,9% (25 cc), 1 plabote NaCl 0,9% 500 cc
- 1 vial heparin
- 1 buah Spuit 2,5 cc dan 1 buah spuit 10 cc
- bengkok
- bantal pasir atau plabote 1000
- tiang infus
- alat cukur bila dibutuhkan
- plester / hypafix, gunting
- prolen 3.0
8. Landmark
A. Daerah yang dipasang
Vena cephalika
Vena basalika
Vena subclavia
Vena jugularis eksterna
Vena jugularis interna
9. CARA PEMASANGAN CATETER CVP
1. IC keluarga atau pasien
2. Mengatur posisi pasien; posisi tidur terlentang.
3. Tentukan daerah pemasangan CVP. Bila pemasangan dilakukan di daerah femoral,
maka terlebih dahulu dilakukan pencukuran.
4. Pemasangan CVP di daerah sub clavicular harus memasang pengalas / bantalan
dibawah pundak tepat di bawah daerah pemasanganCVP.
5. Mencuci tangan.
6. Memakai sarung tangan steril.
7. Menghapushamakan daerah yang akan ditusuk dengan betadine dan alkohol 70%.
8. Memasang doek bolong pada daerah yang telah dihapushamakan/ yang akan
ditusuk.
10. CARA PEMASANGAN CATETER CVP
9. Memastikan / menentukan lokasi tusukan yang tepat pada vena.
10. Melakukan anestesi lokal pada daerah yang akan ditusuk dengan cara
menyuntikkan lidocain 2% disekitar daerah tusukan tersebut.
11. Mengisi cairan NaCl 0,9% sebanyak 8 cc + 1 Strip heparin ke dalam
spuit 10 cc.
12. Menghubungkan jarum CVP dengan spuit 10 cc yang telah diisi
dengan Cairan NaCl 0,9% dan heparin tersebut.
13. Memastikan kembali pembuluh darah vena yang akan ditusuk.
14. Menusukkan jarum CVP tepat pada vena yang telah ditentukan.
15. Memasang skala medific pada tiang infus.
16. Menggantungkan cairan NaCl 0,9% (500 cc) pada tiang infus dan
menusukkan infus set medifix ke cairan infus.
17. Mengalirkan cairan infus ke arah manometer kemudian ke arah pasien.
11. CARA PEMASANGAN CATETER CVP
18. Menghubungkan selang infus set medifix yang telah terisi cairan
infus ke cateter CVP yang sudah terpasang.
19. Mengalirkan cairan infus ke tubuh pasien untuk memastikan kelancaran cairan.
20. Memperhatikan undulasi cairan infus pada manometer, apabila undulasi sesuai
dengan denyut jantung maka kemungkinan ujung cateter CVP masuk ke dalam
Ventrikel kanan jantung. Undulasi CVP yang diharapkan adalah sesuai dengan
irama pernapasan.
21. Melakukan fiksasi dengan cara menjahit / hecting stoma dengan kateter CVP.
22. Memberi antibiotik lokal pada stoma,
23. Menutup luka dengan kassa steril dan hypafix.
24. Menekan daerah tusukan dengan bantal pasir selama 10-15 menit.
12. CARA PEMASANGAN CATETER CVP
24. Menekan daerah tusukan dengan bantal pasir selama 10 – 15 menit.
25. Merapikan pasien dan alat-alat.
26. Mencuci tangan sesuai prosedur.
27. Mendokumentasikan tindakan.
15. CARA MENILAI CVP DAN
PEMASANGAN MANOMETER
1. CARA MENENTUKAN TITIK NOL
Penderita tidur terlentang mendatar
Dengan menggunakan slang air berisi air ± setengahnya -
> membentuk lingkaran dengan batas air yang terpisah
Titik nol penderita dihubungkan dengan batas air pada sisi
slang yang satu. Sisi yang lain ditempatkan pada
manometer.
Titik nol manometer dapat ditentukan
Titik nol manometer adalah titik yang sama tingginya
dengan titik aliran V.cava superior, atrium kanan dan
V.cava inferior bertemu menjadi satu.
17. PENILAIAN CVP
Kateter, infus, manometer dihubungkan dengan stopcock -> amati
infus lancar atau tidak
Penderita terlentang
Cairan infus kita naikkan ke dalam manometer sampai dengan
angka tertinggi -> jaga jangan sampai cairan keluar
Cairan infus kita tutup, dengan memutar stopcock hubungkan
manometer akan masuk ke tubuh penderita
Permukaan cairan di manometer akan turun dan terjadi undulasi
sesuai irama nafas, turun (inspirasi), naik (ekspirasi)
Undulasi berhenti -> disitu batas terahir -> nilai CVP
Nilai pada angka 7 -> nilai CVP 7 cmH2O
Infus dijalankan lagi setelah diketahui nilai CVP
18. NILAI CVP
Nilai rendah : < 4 cmH2O
Nilai normal : 4 – 10 cmH2O
Nilai sedang : 10 – 15 cmH2O
Nilai tinggi : > 15 cmH2O
19. PENILAIAN CVP DAN ARTI KLINISNYA
CVP sangat berarti pada penderita yang mengalami shock dan
penilaiannya adalah sebagai berikut :
1. CVP rendah (< 4 cmH2O)
Beri darah atau cairan dengan tetesan cepat.
Bila CVP normal, tanda shock hilang -> shock hipovolemik
Bila CVP normal, tanda – tanda shock bertambah -> shock
septik
20. PENILAIAN CVP DAN ARTI KLINISNYA
2. CVP normal (4 – 14 cmH2O)
Bila darah atau cairan dengan hati – hati dan dipantau
pengaruhnya dalam sirkulasi.
Bila CVP normal, tanda – tanda shock negatif -> shock
hipovolemik
Bila CVP bertambah naik, tanda shock positif -> septik
shock, cardiogenik shock
21. PENILAIAN CVP DAN ARTI
KLINISNYA
3. CVP tinggi (> 15 cmH2O)
Menunjukkan adanya gangguan kerja jantung (insufisiensi
kardiak)
Terapi : obat kardiotonika (dopamin).
22. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI CVP
1. Volume darah :
Volume darah total
Volume darah yang terdapat di dalam vena
Kecepatan pemberian tranfusi/ cairan
2. Kegagalan jantung dan insufisiensi jantung
3. Konstriksi pembuluh darah vena yang
disebabkan oleh faktor neurologi
23. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI CVP
4. Penggunaan obat – obatan vasopresor
5. Peningkatan tekanan intraperitoneal dan
tekanan intrathoracal, misal :
Post operasi illeus
Hematothoraks
Pneumothoraks
Penggunaan ventilator mekanik
Emphysema mediastinum
24. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI CVP
6. Emboli paru – paru
7. Hipertensi arteri pulmonal
8. Vena cava superior sindrom
9. Penyakit paru – paru obstruksi menahun
10. Pericarditis constrictiva
11. Artevac ; tersumbatnya kateter, ujung
kateter berada di dalam v.jugularis
inferior
25. INDIKASI PEMASANGAN
1. Pasien dengan trauma berat disertai dengan
perdarahan yang banyak yang dapat
menimbulkan syok.
2. Pasien dengan tindakan pembedahan yang besar
seperti open heart, trepanasi.
3. Pasien dengan kelainan ginjal (ARF, oliguria).
26. INDIKASI PEMASANGAN
4. Pasien dengan gagal jantung.
5. Pasien terpasang nutrisi parenteral
(dextrosa 20% aminofusin).
6. Pasien yang diberikan tranfusi darah
dalam jumlah yang besar (transfusi masif).
28. PENGKAJIAN
Yang perlu dikaji pada pasien yang terpasang CVP
adalah tanda-tanda komplikasi yang ditimbulkan
oleh pemasangan alat.
1. Keluhan nyeri, napas sesak, rasa tidak nyaman
2. Frekuensi napas, suara napas
3. Tanda kemerahan / pus pada lokasi punksi
4. Adanya gumpalan darah / gelembung udara
pada cateter
5. Kesesuaian posisi jalur infus set
6. Tanda-tanda vital, perfusi
30. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Lakukan foto thorax setelah pemasangan CVC untuk
menilai letak ujung cateter CVP.
2. Mengalirkan cairan infus ke dalam selang manometer
tidak boleh sampai pada filter yang terdapat pada ujung
selang manometer.
3. Nilai CVP normal 8 – 15 cm H2O
4. Ganti penutup luka CVC tiap 3 hari atau bila kotor.
5. Tulis tanggal pemasangan cateter CVP.
6. Pantau ada / tidak perdarahan.