SlideShare a Scribd company logo
Kebutuhan Seksual
Pengertian Kebutuhan Seksual
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan
dasar manusia berupa ekspresi perasaan
dua orang indivudu secara pribadi yang
saling menghargai, memperhatikan, dan
menyayangi sehingga terjadi hubungan
timbal balik (feed back) antara kedua
individu tersebut.
Paling umum seks digunakan untuk mengacu
pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu
aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain
pihak adalah istilah yang lebih luas.
Seksualitas diekspresikan melalui interaksi
dan hubungan dengan individu dari jenis
kelamin yang berbeda atau sama dan
mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran,
ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
Tinjauan Seksual dari Beberapa Aspek
Aspek psikologis
Aspek ini merupakan
pandangan terhdap
indentitas jenis
kelamin sebuah
perasaan dari diri
terhadap kesadaran
identitasnya serta
memandang
gambaran seksual
atau bentuk konsep
diri yang lain.
Aspek biologis
Aspek ini
mengandung dari
segi biologi seperti
pandangan anatomi
dan fisikologis dari
sistem reproduksi
(seksual) kemampuan
organ seks, dan
adanya hormonal
serta sistem sarap
yang berfungsi atau
berhubungan dengan
kebutuhan seksual.
Aspek sosial budaya
Aspek ini merupakan
pandangan budaya
atau keyakinan
yang berlaku di
masyarakat terhadap
keutuhan seksual
serta prilakunya di
masyarakat.
Perkembangan Seksual
Masa pranatal
dan bayi
Fase
kanak-kanak
Masa pubertas Masa dewasa muda
dan pertengahan
umur
Oral
(0-1 th)
Anal
(1-3 th)
Oedipal
(3-5 th)
Laten
(5-13 th)
Genital
(12 th) Puncak
(18-30 th)
Continue…
Masa pranatal
dan bayi
Masa ini komponen fisik atau biologis sudah
mulai berkembang. berkembangnya organ seksual
maupun merespon rangsangan, seperti adanya
ereksi penis pada laki-laki dan adanya peluamas
vagian pada wanita.
Thp Oral
(0-1 th)
Thp Anal
(1-3 th)
Kepuasan, kesenagan,
atau kenikmantan dapat
dicapi dengan menghisab,
menggit mengunyah, atau
bersuara.
Kepuasan pada saat ini
terjadi pada saat
pengeluaran feses. Anak
mulai menujukan
keakuanya, sikapnya
sangat narsistik (cinta
terhadap diri sendiri),
dan egois, anak juga mulai
mempelajari struktur
tubuhnya.
Continue…
Fase
kanak-kanak
Oedipal
(3-5 th)
Laten
(5-13 th)
rangsangan terjadi pada
otoerotis yaitu meraba-
raba bagian erogenya,
mulai menyukai lawan
jenis. Anak laki-laki
cenderung menyukai
ibunya sedangkan anak
perempuan sebaliknya.
pada masa ini mulai
memasuki masa puberitas
dan berhadapan langsung
pada tuntutan sosial
Continue…
Masa
pubertas
Masa ini sudah mencapi kematangan fisik dan aspek
sosial, dan akan terjadi kematangan psikologis.
Tejadi perubahan ditandai denga adanya citra
tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap
perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang
prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada
umur 12 tahun tahap ini merpakan tahap suka pada
lawan jenis sudah matang.
Perempuan
Laki-laki
• Tumbuh rambut pada
sekitar alat kelamin dan di
ketiak.
• Pinggul semakin lebar.
• Terjadi menstruasi.
• Payudara akan
mengembang.
• Kulit semakin halus.
• Suara semakin nyaring.
• Tumbuh kumis dan janggut,
rambut pada dada, rambut
pada sekitar alat kelamin ,
rambut pada ketiak dan
sebagainya.
• Nada suara akan semakin
rendah.
• Pundak akan semakin lebar.
• Kebanyakan akan tumbuh
jakun.
• pori tampak membesar
Continue…
Masa dewasa muda
dan pertengahan
umur
Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup
dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya yaitu
pada usia 18-30 tahun. Dari perkembangan
psikososial sudah mulai terjadi hubungan intim
antara lawan jenis dan proses pernikahan.
Wanita
Pria
pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada
wanita ditandai dengan penurunan estrogen,
pengecilan payudara dan penurunan cairan
vagina
terjadi penurunan reaksi ereksi,
pada pria ditandai dengan penurunan ukuran
penis dan jumlah semen.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Seksual
• Tidak adanya panutan (role mode)
• Ganguan sturktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat,
kehamilan atau obnormalitas anatomi genetalia
• Kurang pengetahuan atau iformasi yang salah mengenai masalah
seksual
• Penganiayaan secara fisik
• Adanya penyimpangan psikiseksual
• Konflik terhadap nilai
• Kehilangan pasangan karana perpisahan atau kematian.
Pedopilia
Eksibisionisme
kepuasan seksual dapat dicapai pada objek anak-
anak disebabkan kelainan mental
dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin
didepan umum
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan dapat dicapai dengan menguanakan
benda seks seperti sepatu hak tinggi pakaian
dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena
eksperimen seksual dan bedah pergantian
kelamin.
Fetisisme
Transvestisme
kepuasan
seksual
dicapai dengan menguanakan pakaian lawan jenis
dan melakuakan peran seks yang berlawaan
misalnya pria yang senang menggunakan pakaian
dalam wanita.
kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat
kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang
dilakukan orang lain
Voyerisme
atau
skopofilia
Sadisme
Pornografi
kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti
obejeknya, baik secara fisik ataupun fsikologis
gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus
untuk memberikan rangsangan seksual
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan
perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya,
adanya keinginan untuk bergainti kelamin.
Transeksualis
me
Fotorisme
atau
priksionisme
kepuasan seksual dicapai dengan menggosokan
penis pada pantat wanita atau badan yang
berpakaian ditempat yang penuh manusia atau
tempat-tempat keramaian
penyimpangan seksual ditandai dengan
ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama
jenis
Homoseksual
dan
lesbianisme
Continue…
Penyimpangan-penyimpangan Seksual
pada Orang Dewasa
kepuasan dicapai dengan objek binatang
dicapi melalui anus
kepuasan dengan mengunakan objek mayat
kepuasan dengan menguanakan objek fesec
kepuasan dicapai dengan urine yang diminum
kepuasan seks dicapai dengan mengguanakan
mulut pada alat kelamin wanita
kepuasan seks dicapai dengan menggunakan
mulut pada alat kelamin laki-laki
Zofilia
Sodomo
Nekropilia
Koprofilai
Urolagnia
Oral seks atau
kuniligus
Felaksio
Continue…
Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
penyimpangan dengan pola dorong seks yang
tidak wajar dalam kepribadianya seks bersifat
impersonal
bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita
yang bukan suami istri
yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat
seksual atau orgasme pada saat bersenggama
yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks
terjadinya pembuangan sperma yang terlalu dini
terjadinya kejang yang berupa penegangan atau
pengerasan sehingga penis terjepit dan tidak
biasa keluar.
Postitusi
Perzinahan
Frigiditas
Impotensi
Ejakulasi Permatur
Vaginismus
Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat
Dorongan Seksual Abnormal
yaitu kesulitan dalam melakuakan senggama atau
sakit pada koitus
yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama
bersenggama
keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus
pertama disebabkan kerena kurangnya
pengetahuan seks.
Dispareunia
Anorgasme
Kesukaran koitus
pertama
Continue…
Siklus Respon Seksual
Tahap sukacita
• Tahap awal dalam respon
seksual pada wanita ditandai
dengan banyaknya lendir pada
vagina, dinding vagina mengalami
ekspansi (menebal),
meningkatnya sensitvasi
kliotoris, puting susu meregang
dan ukuran buah dada
meningkat.
• Pada pria ditandai dengan
ketegangan ereksi pada penis
dan penebalan atau elevasi pada
skrotum.
Tahap kestabilan
• Pada wanita mengalami retaksi
dibawah klitoris adanya lendir
yang banyak pada vagina dan
labia mayora, elevasi di serviks
dan uterus, serta meningkatnya
otot pernapasan.
• Pada pria ditandai dengan
meningkatnya ukuran gland penis
dan tekanan otot pernapasan
Siklus Respon Seksual
Tahap orgasme (puncak)
• siklus seksual pada wanita
ditandai dengan adanya kontraks
yang tidak disengaja dari uterus,
retak dan spinchter, uretera dan
otot lainya, terjadi hiperventilasi
dan meningkatnya denyut nadi
• pada pria ditandai relaksasi pada
spinchter kantung kencing,
hiperventilasi dan meningkatnya
denyut nadi
Tahap resolusi (peredaman)
• tahap terakhir dalam siklus
respon seksual pada wanita
ditandai dengan adaya relaksasi
dari dinding vagina secara
berangsur-angsur, perubahan
warna dari labia mayora,
pernapasan, nadi, tekanan darah
dan otot-otot berangsur normal.
• Pada pria ditangai dengan
menurunya denyut pernapasan,
nadi dan melemasnya penis.
Continue…
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar

More Related Content

What's hot

Askep post partum
Askep post partumAskep post partum
Askep post partum
Amalia Senja
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
NotesyaAAmanupunnyo
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
Al-Ikhlas14
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Amalia Senja
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
DoraSinurat
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
dinda putri
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diareReyviolen
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Agus Arianto
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
galih setia adi stikes KH
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Hetty Astri
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
siakadurban
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
tysambp2
 

What's hot (20)

Askep post partum
Askep post partumAskep post partum
Askep post partum
 
Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Gangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpointGangguan reproduksi powerpoint
Gangguan reproduksi powerpoint
 

Viewers also liked

Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
pjj_kemenkes
 
Materi seksualitas
Materi seksualitasMateri seksualitas
Materi seksualitasPikma Sriwijaya
 
Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitasrakkas
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
Abdi Prisa Sasastra Rianzi
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Desi Ardhina
 
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualkb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualUwes Chaeruman
 
Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualFhie Habibie
 
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASKEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASAan Trainstation
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafabdee tarmizi II
 
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan DasarEliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Desi Ardhina
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
Sulistia Rini
 
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah AllahPel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
Kornelis Ruben
 
Konsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisiKonsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisi
Sulistia Rini
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
Sulistia Rini
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
tirolyn
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalMJM Networks
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
pjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
 
Materi seksualitas
Materi seksualitasMateri seksualitas
Materi seksualitas
 
Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitas
 
Makalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusiaMakalah kebutuhan dasar manusia
Makalah kebutuhan dasar manusia
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
 
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritualkb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
kb3 konsep kebutuhan psikososial, seksual, dan spiritual
 
Konsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritualKonsep psikososial, spiritual
Konsep psikososial, spiritual
 
Seksualitas
SeksualitasSeksualitas
Seksualitas
 
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITASKEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL & SEKSUALITAS
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
Eliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan DasarEliminasi _Keperawatan Dasar
Eliminasi _Keperawatan Dasar
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah AllahPel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
Pel 8 Seksualitas Sebagai Anugerah Allah
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Orientasi seksual1
Orientasi seksual1Orientasi seksual1
Orientasi seksual1
 
Konsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisiKonsep kebutuhan nutrisi
Konsep kebutuhan nutrisi
 
Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Prosedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vitalProsedur pemeriksaan tanda vital
Prosedur pemeriksaan tanda vital
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 

Similar to Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar

Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual
ShendiFlat
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_okAspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Lilin Rosyanti Poltekkes kemenkes kendari
 
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
PuputPamela
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
siakadurban
 
Konsep seksualitas.pptx
Konsep  seksualitas.pptxKonsep  seksualitas.pptx
Konsep seksualitas.pptx
EndahSari28
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksualCahya
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2agus raharjo
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
willyastriana
 
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
WuriPaparazie
 
ciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptxciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptx
ErikSeptianaAs
 
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJAKESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
Jek Amidos Pardede
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
SOLVERAGUNG
 
Gangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelaminGangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelaminwidyawira3
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asololeRania Rofila
 
L G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).pptL G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).ppt
kocankocan
 
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdfPPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
yuni517187
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Ratna Widiastuti
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
FitriaRamadhani16
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Septian Muna Barakati
 

Similar to Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar (20)

Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual Konsep kebutuhan seksual
Konsep kebutuhan seksual
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_okAspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
 
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
Psikologi perkembangan II (perkembangan seksual pada remaja dan alasan berpac...
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
Konsep seksualitas.pptx
Konsep  seksualitas.pptxKonsep  seksualitas.pptx
Konsep seksualitas.pptx
 
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksualPenyimpangan seksual
Penyimpangan seksual
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
siklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptxsiklus reproduksi.pptx
siklus reproduksi.pptx
 
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
1. KESPRO REMAJA_Pertemuan Posrem Juli 22.pptx
 
ciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptxciri pubertas.pptx
ciri pubertas.pptx
 
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJAKESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
 
Gangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelaminGangguan identitas jenis kelamin
Gangguan identitas jenis kelamin
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asolole
 
L G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).pptL G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).ppt
 
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdfPPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
PPT KESPRO REMAJA_compressed.pdf
 
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'iDiskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
Diskusi remaja sehat, kreatif, gaul dan syar'i
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 

Recently uploaded

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 

Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar

  • 2. Pengertian Kebutuhan Seksual Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang indivudu secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik (feed back) antara kedua individu tersebut.
  • 3. Paling umum seks digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dari berhubungan, yaitu aktifitas seksual genital. Seksualitas dilain pihak adalah istilah yang lebih luas. Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda atau sama dan mencangkup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi.
  • 4. Tinjauan Seksual dari Beberapa Aspek Aspek psikologis Aspek ini merupakan pandangan terhdap indentitas jenis kelamin sebuah perasaan dari diri terhadap kesadaran identitasnya serta memandang gambaran seksual atau bentuk konsep diri yang lain. Aspek biologis Aspek ini mengandung dari segi biologi seperti pandangan anatomi dan fisikologis dari sistem reproduksi (seksual) kemampuan organ seks, dan adanya hormonal serta sistem sarap yang berfungsi atau berhubungan dengan kebutuhan seksual. Aspek sosial budaya Aspek ini merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang berlaku di masyarakat terhadap keutuhan seksual serta prilakunya di masyarakat.
  • 5. Perkembangan Seksual Masa pranatal dan bayi Fase kanak-kanak Masa pubertas Masa dewasa muda dan pertengahan umur Oral (0-1 th) Anal (1-3 th) Oedipal (3-5 th) Laten (5-13 th) Genital (12 th) Puncak (18-30 th)
  • 6. Continue… Masa pranatal dan bayi Masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang. berkembangnya organ seksual maupun merespon rangsangan, seperti adanya ereksi penis pada laki-laki dan adanya peluamas vagian pada wanita. Thp Oral (0-1 th) Thp Anal (1-3 th) Kepuasan, kesenagan, atau kenikmantan dapat dicapi dengan menghisab, menggit mengunyah, atau bersuara. Kepuasan pada saat ini terjadi pada saat pengeluaran feses. Anak mulai menujukan keakuanya, sikapnya sangat narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan egois, anak juga mulai mempelajari struktur tubuhnya.
  • 7. Continue… Fase kanak-kanak Oedipal (3-5 th) Laten (5-13 th) rangsangan terjadi pada otoerotis yaitu meraba- raba bagian erogenya, mulai menyukai lawan jenis. Anak laki-laki cenderung menyukai ibunya sedangkan anak perempuan sebaliknya. pada masa ini mulai memasuki masa puberitas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial
  • 8. Continue… Masa pubertas Masa ini sudah mencapi kematangan fisik dan aspek sosial, dan akan terjadi kematangan psikologis. Tejadi perubahan ditandai denga adanya citra tubuh, perhatian yang sengat besar terhadap perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang prilaku, kondisi sosial. Tahap genital terjadi pada umur 12 tahun tahap ini merpakan tahap suka pada lawan jenis sudah matang. Perempuan Laki-laki • Tumbuh rambut pada sekitar alat kelamin dan di ketiak. • Pinggul semakin lebar. • Terjadi menstruasi. • Payudara akan mengembang. • Kulit semakin halus. • Suara semakin nyaring. • Tumbuh kumis dan janggut, rambut pada dada, rambut pada sekitar alat kelamin , rambut pada ketiak dan sebagainya. • Nada suara akan semakin rendah. • Pundak akan semakin lebar. • Kebanyakan akan tumbuh jakun. • pori tampak membesar
  • 9. Continue… Masa dewasa muda dan pertengahan umur Pada tahap ini perkembangan fisik sudah cukup dan ciri seks sekunder mencapai puncaknya yaitu pada usia 18-30 tahun. Dari perkembangan psikososial sudah mulai terjadi hubungan intim antara lawan jenis dan proses pernikahan. Wanita Pria pada masa ini terjadi perubahan hormonal pada wanita ditandai dengan penurunan estrogen, pengecilan payudara dan penurunan cairan vagina terjadi penurunan reaksi ereksi, pada pria ditandai dengan penurunan ukuran penis dan jumlah semen.
  • 10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Seksual • Tidak adanya panutan (role mode) • Ganguan sturktural dan fungsi tubuh, seperti adanya teruma, obat, kehamilan atau obnormalitas anatomi genetalia • Kurang pengetahuan atau iformasi yang salah mengenai masalah seksual • Penganiayaan secara fisik • Adanya penyimpangan psikiseksual • Konflik terhadap nilai • Kehilangan pasangan karana perpisahan atau kematian.
  • 11. Pedopilia Eksibisionisme kepuasan seksual dapat dicapai pada objek anak- anak disebabkan kelainan mental dicapai dengan mempertontonkan alat kelamin didepan umum Penyimpangan-penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa kepuasan dapat dicapai dengan menguanakan benda seks seperti sepatu hak tinggi pakaian dalam, stoking atau lain-lain disebabkan karena eksperimen seksual dan bedah pergantian kelamin. Fetisisme Transvestisme kepuasan seksual dicapai dengan menguanakan pakaian lawan jenis dan melakuakan peran seks yang berlawaan misalnya pria yang senang menggunakan pakaian dalam wanita. kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat kelamin orang lain atau aktifitas seksual yang dilakukan orang lain Voyerisme atau skopofilia
  • 12. Sadisme Pornografi kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti obejeknya, baik secara fisik ataupun fsikologis gambar atau tulisan yang dibuat secara khusus untuk memberikan rangsangan seksual Penyimpangan-penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa bentuk penyimpangan seksulitas ditandai dengan perasaan tidak senang terhadap alat kelaminya, adanya keinginan untuk bergainti kelamin. Transeksualis me Fotorisme atau priksionisme kepuasan seksual dicapai dengan menggosokan penis pada pantat wanita atau badan yang berpakaian ditempat yang penuh manusia atau tempat-tempat keramaian penyimpangan seksual ditandai dengan ketertarikan fisik maupun emosi kepada sesama jenis Homoseksual dan lesbianisme Continue…
  • 13. Penyimpangan-penyimpangan Seksual pada Orang Dewasa kepuasan dicapai dengan objek binatang dicapi melalui anus kepuasan dengan mengunakan objek mayat kepuasan dengan menguanakan objek fesec kepuasan dicapai dengan urine yang diminum kepuasan seks dicapai dengan mengguanakan mulut pada alat kelamin wanita kepuasan seks dicapai dengan menggunakan mulut pada alat kelamin laki-laki Zofilia Sodomo Nekropilia Koprofilai Urolagnia Oral seks atau kuniligus Felaksio Continue…
  • 14. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual Abnormal penyimpangan dengan pola dorong seks yang tidak wajar dalam kepribadianya seks bersifat impersonal bentuk seksualitas antara laki-laki dan wanita yang bukan suami istri yaitu ketidakmampuan wanita mengalami hasrat seksual atau orgasme pada saat bersenggama yaitu ketidakmampuan pria untuk relaksasi seks terjadinya pembuangan sperma yang terlalu dini terjadinya kejang yang berupa penegangan atau pengerasan sehingga penis terjepit dan tidak biasa keluar. Postitusi Perzinahan Frigiditas Impotensi Ejakulasi Permatur Vaginismus
  • 15. Bentuk Abnormalitas Seksual Akibat Dorongan Seksual Abnormal yaitu kesulitan dalam melakuakan senggama atau sakit pada koitus yaitu kegagalan dalam mencapai klimaks selama bersenggama keadaan dimana terjadi kesulitan dalam koitus pertama disebabkan kerena kurangnya pengetahuan seks. Dispareunia Anorgasme Kesukaran koitus pertama Continue…
  • 16. Siklus Respon Seksual Tahap sukacita • Tahap awal dalam respon seksual pada wanita ditandai dengan banyaknya lendir pada vagina, dinding vagina mengalami ekspansi (menebal), meningkatnya sensitvasi kliotoris, puting susu meregang dan ukuran buah dada meningkat. • Pada pria ditandai dengan ketegangan ereksi pada penis dan penebalan atau elevasi pada skrotum. Tahap kestabilan • Pada wanita mengalami retaksi dibawah klitoris adanya lendir yang banyak pada vagina dan labia mayora, elevasi di serviks dan uterus, serta meningkatnya otot pernapasan. • Pada pria ditandai dengan meningkatnya ukuran gland penis dan tekanan otot pernapasan
  • 17. Siklus Respon Seksual Tahap orgasme (puncak) • siklus seksual pada wanita ditandai dengan adanya kontraks yang tidak disengaja dari uterus, retak dan spinchter, uretera dan otot lainya, terjadi hiperventilasi dan meningkatnya denyut nadi • pada pria ditandai relaksasi pada spinchter kantung kencing, hiperventilasi dan meningkatnya denyut nadi Tahap resolusi (peredaman) • tahap terakhir dalam siklus respon seksual pada wanita ditandai dengan adaya relaksasi dari dinding vagina secara berangsur-angsur, perubahan warna dari labia mayora, pernapasan, nadi, tekanan darah dan otot-otot berangsur normal. • Pada pria ditangai dengan menurunya denyut pernapasan, nadi dan melemasnya penis. Continue…