SlideShare a Scribd company logo
1 of 93
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa
yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik,
bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2
autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial
bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi
peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013
menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633
wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan
kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta
melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran,
serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
Ekonomi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini
bertujuan untuk:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.
4. Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
5. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Ekonomi
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Ekonomi
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
5. Contoh Hasil analisis kompetensi
6. Contoh RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 3
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ
tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4
BAB II
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata
pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai
tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran
yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian,
serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok.
Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara
lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)
peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-
satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan
tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis
kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran
yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan
aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 5
handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Ekonomi
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut
tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran
dipandang sangat penting. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu
mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.
1. Mengamati
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Yang diamati adalah
materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar,
video, rekaman suara atau fakta langsung yang bisa dilihat dan disentuh. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca, dan atau menyimak. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengamati
dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut, contoh:
 Peserta didik mengamati video tetang mekanisme perdagangan saham
dan investasi di pasar modal
 Peserta didik membaca berita tentang permintaan dan penawaran faktor
produksi yang terjadi di pasar input.
2. Menanya.
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga
berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses
menanya dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi kelompok dan diskusi kelas.
Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 6
dengan bahasa sendiri. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan menanya dapat
dilakukan sebagai berikut, contoh:
 Peserta didik berdiskusi kelas penyebab dan akibat adanya uang palsu di
masyarakat.
 Peserta didik berdiksusi kelompok cara mengatasi kelangkaan sumber
daya.
3. Mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba.
Kegiatan mengeksplor/ mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk
meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan
keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang,
dan melaksanakan eksperimen, menyajikan data, mengolah data, dan menyusun
kesimpulan. Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi sangat disarankan. Kegiatan mengumpulkan informasi
dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain buku dan internet. Dalam
pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat
dilakukan sebagai berikut, contoh:
 Mewawancarai pengurus koperasi tentang cara mengelola koperasi
 Menyimulasikan cara membedakan uang asli dengan uang palsu
 Mencari informasi dari internet tentang masalah tenaga kerja Indonesia
di luar negeri.
4. Mengasosiasi/menalar.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Kegiatan ini di dalamnya termasuk memproses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola
dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan
untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya tentang informasi yang mereka
peroleh masing masing untuk menemukan kesamaan pengertian dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan
mengasosiasi dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
 Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 7
 Mendiskusikan cara mengatasi kelangkaan sumber daya dalam
kehidupan sehari-hari.
 Membuat kesimpulan tentang cara memilih produk lembaga keuangan
bukan bank yang tepat dan bijaksana.
5. Mengomunikasikan.
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau
perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui
presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja. Dalam pembelajaran Ekonomi,
kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
 Mempresentasikan hasil penerapan konsep manajemen dalam kegiatan
sekolah.
 Membuat laporan hasil mencari informasi tentang masalah-masalah
ketenagakerjaan di Indonesia.
C. Model Pembelajaran Ekonomi
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ekonomi
sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain
Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning.
1. Discovery Learning
Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai
pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-
langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.
a. Menciptakan stimulus
Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik
melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat,
mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari
yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan
kontroversi. Pada tahap ini, misalnya, peserta didik mengamati berragam fakta
tentang masalah-masalah yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Dengan melihat peserta didik termotivasi untuk
mencari tahu lebih lanjut tentang fakta dan fenomena tersebut dengan
membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 8
b. Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.
Kemudian peserta didik memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan singkat. Dalam pembelajaran masalah ketenagakerjaan di
Indonesia, peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya “TKI
mengalami masalah hukum di luar negeri karena tidak memahami budaya dan
bahasa setempat”, atau “masalah pengangguran di Indonesia terjadi karena
angkatan kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh lapangan
kerja”
c. Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang
dikumpulkan berfungsi untuk membuktikan pernyataan masalah dalam
ketenagakerjaan. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
(collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya.
Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru
yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang
telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu
ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah,
diacak, dan diklasifikasikan.
e. Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi
bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau
tidak.
f. Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 9
Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan
proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari
pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi
dari pengalaman-pengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk
mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada
keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil,
akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-
konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustrasi;
b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu
mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;
c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;
d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.
Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci
dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;
b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena
pemerolehannya bersifat pribadi;
c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa
penyelidikan dan berhasil;
d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan
dengan kecepatannya sendiri;
e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan
melibatkan akal dan motivasinya;
f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh
kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;
g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada
kebenaran yang final yang dialami dalam keterlibatan kegiatannya;
h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan
hipotesis;
i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 10
j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai
jenis sumber belajar.
2. Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pertanyaan mendasar.
Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara mengambil topik
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang relevan untuk para
peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penyiapan pertanyaan dapat
dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan selanjutnya.
b. Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek
tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai
subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2. membuat deadline penyelesaian proyek,
3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 11
mentor pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan untuk
mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas peserta
didik.
e. Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek. guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap awal pembelajaran.
Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk
mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:
a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek
tidak memakan waktu terlalu lama;
b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk peralatan belajar;
c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;
d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.
Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:
a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.
b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;
c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan
berpikir kritis;
d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan
sumber daya;
e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 12
f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun guru
menikmati proses pembelajaran.
3. Problem Based Learning (PBL)
a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah.
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini
sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan
dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh pendidik serta menjelaskan
bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini bertujuan
untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran
yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini,
yaitu:
1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri,
2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban
mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai
banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan,
3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai
pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha
untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan
4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-
idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik diberi
peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide
mereka.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model
Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi.
Dalam memecahkan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan
sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik dapat memulai kegiatan
pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 13
prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat
digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya
interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan
sebagainya.
Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing
kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama
pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan
telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan
subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.
Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil
penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan
tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas
peserta didik selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan
sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Untuk mempermudah proses
monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi
permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada
umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan
eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah.
Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting. Pada
tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik
mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide
mereka sendiri.
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang masalah
dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Setelah
peserta didik mengumpulkan cukup data dan menentukan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai merumuskan hipotesis,
penjelasan, dan pemecahan masalah.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 14
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk
menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka. Guru juga harus
mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang
dikumpulkan.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan
pameran. Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara
fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian
multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat
berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil
karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik
jika dalam pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru
lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai” atau
pemberi umpan balik.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta
pola pikir yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik
untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama
proses kegiatan belajarnya.
D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan
saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran
mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual,
guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan
prosedural Project Based Learning dan Problem Based Learning.
2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari
KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan
Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 15
Project Based Learning.
3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun
sikap sosial (KI-2)
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan:
Tabel 2.1.
Matrik Pemilihan Model Berdasarkan Dimensi Pegetahuan dan Keterampilan
Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Prosedural
Discovery Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Problem Based Learning
Metakognitif
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari
pembelajaran.
Mata Pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur
kurikulum 2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Ekonomi harus dikembangkan
sesuai dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta
didik secara terpadu.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 16
autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam
rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring
atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu
pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil
pembelajaran.
Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not apart
from instruction),
2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan
masalah dunia sekolah (schoolwork-kind of problems),
3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik dalam pembelajaran Ekonomi sebagai berikut;
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri
(self assessment), penilaian teman sejawat/antarpeserta didik (peer assessment),
dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa
catatan pendidik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 17
aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat
yang paling sempurna sampai yang paling rendah dengan kriteria sebagai berikut:
• Sederhana/mencakup asek paling esensial untuk dinilai
• Praktis/ mudah digunakan
• Tidak membebani guru
• Menilai dengan efektif aspek yang akan diukur
• Dapat digunakan untuk penilaian proses dan tugas sehari-hari
• Peserta didik dapat mempelajari rubrik & mengecek hasil penilaiannya
Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang
menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan
capaian kompetensi peserta didik.
a) Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
Kriteria instrumen observasi:
 Mengukur aspek sikap yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
 Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur
 Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi
 Mudah atau feasible untuk digunakan
 Dapat merekam sikap peserta didik
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 18
Tabel 2.2
Contoh Lembar Observasi/Pengamatan Sikap
Materi : Manajemen
Kelas/Jurusan : X/IIS
No Nama Siswa
Aspek yang
diamati Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1
2
3
4
… …
Aspek yang dinilai:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
4. Pengendalian diri
5. Menghormati pendapat
orang lain
Skor penilaian :
Perolehan Nilai
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 : Kurang
b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik
penilaian diri dalam penilaian di kelas sebagai berikut:
 dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 19
 peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika
mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
 dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat
jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.
Kriteria instrumen penilaian diri:
 dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna
ganda
 bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
 menggunakan format sederhana yang mudah dipahami peserta didik
 menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/
sebenarnya
 mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta
didik
 bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami
kemampuannya.
 mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
 memuat indikator kunci/indikator esensial yang menunjukkan
kemampuan yang akan diukur.
 memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai
tertinggi.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 20
Tabel 2.3
Contoh Daftar Cek Penilaian Diri mengenai sikap
Nama Siswa
Kelas / Semester
:
:
..........................................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri .
Penilai : Diri sendiri
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor
Selalu Sering
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
1. Bersyukur
terhadap sumber
daya yang
dimiliki
2. Tidak merasa iri
hati terhadap
sumber daya yang
dimiliki orang
lain.
3. Bersikap jujur
dalam memenuhi
kebutuhan
ekonomi
4. Disiplin dalam
melakukan
prinsip ekonomi
5. Peduli terhadap
kelestarian
sumber daya alam
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Piliha
n
Selalu
Positif
= Skor 4
= Skor 3
Neg
atif
=
Skor yang
diperoleh
---------------- X 100 = ---
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 21
Sering
Kadang
-kadang
Tidak
pernah
= Skor 2
= Skor 1
Sko
r 1
=
Sko
r 2
=
Sko
r 3
=
Sko
r 4
Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………
c) Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:
 sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur
 indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik
 kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
 menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik
 menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
 indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya dan dapat diukur
 instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
 memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
 mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada aras terendah
sampai kemampuan tertinggi.
Tabel 2.4
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22
Contoh Penilaian antar Teman
Nama Peserta didik yang dinilai
Kelas/Semester
:
:
...............................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
Petunjuk:
 Dibuat kelompok peserta didik dengan anggota masing-masing 3-4 orang.
 Tiap-tiap anggota kelompok menilai anggota lain dalam kelompoknya,
termasuk menilai dirinya sendiri.
 Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap peserta didik dalam kelompok secara
keseluruhan.
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
SkorSe
lalu
Se
ring
Kad
ang
-
kad
ang
Ti
da
k
Pe
rn
ah
1 Mensyukuri sumber daya yang
dimiliki
2 Santun terhadap teman dan guru
3 Jujur dalam melakukan kegiatan
ekonomi (konsumsi)
4 Hemat dalam memanfaatkan sumber
daya
5 Mandiri dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi
6 Tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas yang telah ditetapkan
7 Dst.
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 23
Pilihan
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
Positif
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Negatif
= Skor 1
= Skor 2
= Skor 3
= Skor 4
Skor yang
diperoleh
-------- X 100 = ---
--
Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..................
..............................
d) Jurnal merupakan catatan pendidik terhadap sikap peserta didik di dalam dan di
luar kelas, yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian terhadap peserta didik pada aspek tertentu secara kronologis.
Kriteria jurnal:
 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
 Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
 Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
 Memungkinkan untuk dilakukan pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik.
 Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
Pembuatan jurnal bisa dilakukan dalam 2 model:
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
b) Tulislah tanggal pengamatan.
c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 24
e) Tulislah dengan segera kejadian
f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Berikut ini contoh format jurnal model kesatu :
Gambar 2.1.
Contoh Format Jurnal Model Kesatu
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap
2) Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah Aspek yang diamati
b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
c) Tulislah tanggal pengamatan.
d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Tabel 2.5
Contoh Format Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..
Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………………….
Nomor peserta Didik : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Aspek yang diamati : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Guru:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 25
2. Peni
laian
Ko
mpe
tensi
Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
a) Tes tulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk tulisan
yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta tes. Tes tulis menuntut adanya respon dari peserta tes
yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda
dan uraian.Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan
jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key)
yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh
(distractor).
b) Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh pendidik berupa
daftar pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya
jawab dengan peserta didik.
Kriteria instrumen tes lisan
 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didikdalam
mengonstruksi jawabannya sendiri.
 Disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
c) Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Kriteria instrumen penugasan
• Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 26
• Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
• Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
• Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
• Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
• Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
• Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
kelompok.
• Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
• Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
• Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang dilengkapi rubrik.
a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Kriteria tugas untuk tes praktik:
• Tugasmengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
• Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
• Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
• Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
• Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
• Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Kriteria rubrik untuk tes praktik
• Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
• Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
• Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (diobservasi).
• Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
• Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 27
• Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
Tabel 2.6
Contoh Rubrik Tes Praktik
Nama Peserta didik :: …………………………………………
Kelas / Semester :: X / Ganjil
Teknik Penilaian :: Tes Performance terhadap praktik
menyimulasikan unsur pengaman uang
Penilai :: Guru
Kriteria Penilaian : 1.Ketepatan contoh
2. Argumentasi
3. Sikap
No. Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Nilai
Ketepatan contoh Argumentasi Sikap
Rubrik Penilaian
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Skor yang
diperoleh
----------------- X 100 = ..
Skor maksimal
Catatan:
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………….......................
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 28
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
 Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan,
 Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
dalam pembelajaran,
 Keaslian. Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
bimbingan dan dukungan terhadap projek peserta didik.
Contoh Penilaian Proyek:
Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan terbentuknya
harga pasar dalam perekonomian
Jenis Tugas : Proyek
Melakukan kegiatan transaksi pembelian barang di berbagai
jenis pasar dengan proses tawar menawar
Indikator :
1. Melakukan tawar menawar di berbagai jenis pasar
2. Melaporkan hasil praktek tawar menawar dengan menggunakan multimedia
Tugas Proyek
1. Tugas dilakukan secara kelompok, 4 orang perkelompok (sesui dengan kondisi)
2. Buatlah perencanaan kegiatan transaksi pembelian barang di pasar tradisional
dan pasar modern
3. Lakukan tawar menawar pada kegiatan tersebut
4. Buat laporan hasil proyek berupa rekaman video kegiatan dan secara tertulis
dengan ketentuan: diketik pada kertas A4, 1½ spasi, lengkapi dengan tema
proyek, langkah pengerjaan proyek, hasil proyek, penjelasan proyek,
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 29
kesimpulan. Format laporan terlampir
5. Sudah selesai untuk dipresentasikan 1 minggu sejak tanggal penugasan.
Tabel 2.7
Contoh Pedoman Penskoran Penilaian Proyek
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Pengurutan
dan
kelengkapan
isi laporan
Jika urutan isi
laporan urut
mulai cover
sampai daftar
pustaka, dan isi
laporan lengkap
dan sesuai
format
Jika urutan isi
laporan ada yang
kurang terurut,
atau ada isi yang
kurang lengkap
Jika urutan isi
laporan tidak
terurut dan isinya
tidak lengkap
Tema Jika tema yang
diangkat sesuai
dengan yang
diinginkan
Jika tema yang
diangkat kurang
sesuai dengan
yang diinginkan
Jika tema yang
diangkat tidak
sesuai dengan
yang diinginkan
Hasil Proyek Jika hasil
proyek sesuai
dengan yang
diinginkan dan
menarik
Jika hasil proyek
tidak sesuai
dengan yang
diinginkan tapi
kurang menarik
Jika hasil proyek
tidak sesuai
Penjelasan Penjelasan
lengkap, sesuai
dan rinci
Penjelasan
kurang lengkap,
kurang sesuai
atau kurang rinci
Penjelasan tidak
lengkap
Video Audio dan Audio dan visual Audio dan visual
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 30
T
abel 2.8
Contoh Penilaiaan
Tabel 2.8
Contoh Penilaiaan Proyek
Materi : Harga Pasar
Kelas/Peminatan : X/IPS-Lintas Minat
Aspek yang
dinilai :
a. Laporan
b. Tema
c. Hasil Proyek
d. Penjelasan
e. Video
Skor :
1 = cukup
2 = sedang
3 = baik
Perolehan Nilai
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Predikat Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 :Kurang
c) Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara
individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Pada akhir suatu
visual video
jelas, lengkap
dan menarik.
video kurang
jelas, kurang
lengkap dan
kurang menarik.
video tidak jelas,
tidak lengkap dan
tidak menarik.
No Kelompok
Aspek yang diamati
Nilai Predikat
a b c d e
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
… …
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 31
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama
peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta
didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
• Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan
diukur.
• Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup
belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
• Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan
kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
• Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya
portofolio yang beragam isinya.
• Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang
komunikatif dan mudah dilaksanakan.
• Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio
tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
• Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai
penacapaiannya dengan portofolio.
• Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isi
tugas portofolio.
• Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
• Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
• Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 32
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang
diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kompetensi Inti kelas X
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 33
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut;
Tabel 3.2
Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 34
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru dan
buku siswa);
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat
digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;
Gambar 3.1
KI dan KD dalam silabus maupun buku
Penjelasan Bagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;
a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though
curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung
(direct teaching) kepada peserta didik.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang
harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects)
yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)
c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara
utuh atau teerpadu.
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan
yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil
kajian (sesuai karakteristik materi pemeblajaran)
3. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 35
dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran
merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat
dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi
pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti
keempat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
a. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati.
Contoh :
Interaksi pelaku ekonomi di pasar, laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2013, Kelangkaan BBM, Kondisi perekonomian
secara umum.
b. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan
kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang
saling berhubungan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah
didefinisikan.
Contoh:
Pengertian permintaan, Pengertian penawaran, Pengertian
keseimbangan pasar, Pengertian pendapatan nasional, Pengertian
inflasi.
c. Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan.
Contoh:
Prinsip Ekonomi adalah dengan pengorbanan minimal untuk
mendapatkan hasil tertentu dan dengan pengorbanan tertentu untuk
hasil yang maksimal, Hukum Permintaan yaitu dengan asumsi ceteris
paribus jika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta
turun.
d. Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian
dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Contoh:
Perhitungan pendapatan nasional, tahapan siklus akuntansi.
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 36
terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan
KI-2.
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
a. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca
indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau
menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu
fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Membaca berita tentang tingkat inflasi di Indonesia, menyaksikan video
tentang proses pencetakan uang rupiah.
b. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Kenapa uang tidak dicetak sebanyak-banyaknya? Bagaimana cara
pemerintah mengatasi inflasi?
c. Mencoba
Menghitung laju inflasi tahun 2013, mencatat transaksi ke dalam jurnal.,
membedakan uang asli dengan uang palsu.
d. Mengasosiasi
Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah, mengelola
koperasi siswa, memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Mengomunikasikan
Membuat laporan proyek, mempresentasikan hasil pencarian informasi.
5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan
penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 37
Tabel 3.3
Contoh Hasil Kajian terhadap Silabus Ekonomi kelas X
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Mendeskrip-
sikan konsep
ilmu ekonomi
4.1 Menyajikan
konsep ilmu
ekonomi
Konsep
Ekonomi
 Pengertian
Ilmu
ekonomi
 Pembagian
Ilmu
ekonomi
 Motif
Ekonomi
 Prinsip
ekonomi
 Kegiatan
ekonomi
Fakta
 Kondisi
ekonomi
secara umum
 Ilmu
ekonomi
menurut
beberapa ahli
 Motif
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
 prinsip
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
 Kegiatan
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
Konsep
 konsep
ekonomi
 pengertian
ilmu
ekonomi
Mengamati:
 Mencari
informasi
tentang
kondisi
ekonomi
secara umum
 Melihat
video atau
gambar
beberapa
contoh
sumber daya
ekonomi
yang ada
 Mencari
informasi
mengenai
definisi ilmu
ekonomi dari
beberapa
tokoh ahli
 mengamati
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam mene-
rapkan
prinsip
ekonomi
 Menunjukan
rasa syukur
dalam
memanfaatka
n sumber
daya
 Menunjukka
n sikap jujur
, kerja keras,
mandiri dan
adil dalam
melakukan
kegiatan
ekonomi
 Menunjukka
n perilaku
dan si-kap
menerima,
menghargai,
dan
melaksana-
kan
kejujuran,
kerja keras,
disiplin dan
tanggung
jawab
Penilaian Diri
:
Berkaitan
dengan rasa
syukur dalam
memanfaatkan
sumber daya
alam dan
pemenuhan
kebutuhan
Observasi,
aspek :
 jujur
 kerja keras
 mandiri
 adil
 Menjelaskan
konsep
ekonomi
 menjelaskan
pengertian
ilmu
ekonomi
 mengidentifi
kasi
pembagian
ilmu
ekonomi
 menjelaskan
prinsip
ekonomi
 Menjelaskan
hubungan
antara
konsep eko-
nomi melalui
pengertian
ekonomi,
pembagain
il-mu
ekonomi dan
penerapan
prinsip eko-
nomi
Observasi
 sistematika
laporan
Aspek:
 sistematika
penulisan
laporan
 penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
 jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
Kelengkapan
Tes aspek:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
PG)
 mencari
informasi
dan data
yang relevan
 kemampuan
dalam
diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Mempresenta
sikan
informasi
mengenai
materi yang
dibahas
Penugasan :
Penyusunan
Laporan
tentang
Konsep
Ekonomi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 substansi
Presentasi
Laporan dan
bahan
presentasi
tentang
konsep
ekonomi
Aspek:
 kemampuan
berkomunika
si
 presentasi
kelompok
 penyajian
laporan
 penguasaan
materi
 teknik
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 38
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 pembagian
ilmu
ekonomi
 motif
ekonomi

Prinsip
 Cara
menerapkan
prinsip
ekonomi
Prosedur:
 Penerapan
Prinsip
Ekonomi
Menanya
Mengajukan
pertanyaan
berkaitan
dengan hasil
pertanyaan.
Misalnya :
 Faktor-
faktor apa
yang
mempengar
uhi kondisi
ekonomi ?
 Apa saja
yang
termasuk ke
dalam
sumber daya
ekonomi.
 Mengapa
kita perlu
belajar
ekonomi ?
 Apa saja
yang
dipelajari
dalam ilmu
ekonomi
 Bagaimanaka
h para pelaku
ekonomi
menerapkan
bertanya dan
menjawab
 metode
penyajian
Keg. hasil
laporan/porto
folio aspek:
 laporan
 rubric
penilaian
diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 Tanya jawab
dalam
presentasi
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 39
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
prinsip
ekonomi
Mencari
informasi
 Mengumpulk
an informasi
tentang
pengertian
ilmu
ekonomi
menurut
beberapa ahli
 mengkaji
pembagian
ilmu
ekonomi
 mengumpulk
an contoh-
contoh
ekonomi
deskriftif
 menyelesaika
n kasus
dengan
meggunakan
prinsip
ekonomi
Mengasosiasi
 menyimpulk
anpengertian
ilmu
ekonomi,
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 40
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 menganalisis
bidang kajian
teori
ekonomi
makro dan
mikro,
ekonomi
deskriftif dan
terapan
 menafsirkan
contoh
ekonomi
deskriftif
 prinsip
ekonomi
Mengomunik
asi-kan
 membuat
laporan
tertulis
 mempresenta
sikan konsep
ekonomi
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 41
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.2menganalisis
masalah
ekonomi dan
cara menga-
tasinya
4.2Melaporkan
hasil analisis
masalah eko-
nomi danca-
ra mengata-
sinya
 Masalah
Ekono-mi
dan cara
mengatasinya
 Inti masalah
ekonomi/
KelangkaanP
ilihan
 Biaya
peluang
 Skala
prioritas
 Pengelolaan
keuangan
 Permasalaha
n pokok
ekonomi
(apa,
bagaima-na,
untuk siapa)
• Sistem
ekonomi
Fakta
 Contoh
permaslahan
ekonomi
yang dihadapi
pelaku
ekonomi
 kelangkaan
menjadi
masa-lah
ekonomi
 manusia
diha-dapkan
pada keadaan
untuk
membuat
pilihan
ekonomi
 Skala
prioritas
sangat
penting
untuk
menen-tukan
pilihanyang
paling ra-
sional yang
di-ambil dari
bebe-rapa
alternatif
pilihan
 masalah
ekono-mi
Mengamati
 mengamati
permasalaha
n ekonomi
yang
dihadapi
setiap pelaku
ekonomi
 Mencari
infor-masi
tentang
kondisi
ekonomi
secara umum
berkenaan
de-ngan
kelang-kaan
 Melihat
video atau
gambar atau
berita be-
berapa
contoh
keadaan
yang
menggambar
-kan
kelangkaan
 Mencari
infor-masi
mengenai
keadaan
 Menunjukan
sikap positip
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
 Menunjukka
n sikap
tanggungjaw
ab, kritis,
peduli,
kreatif,
analitis
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
Observasi
Aspek :
 Tanggungja
wab,
 Peduli
 Kritis,
 Kreatif
 analitis

 Menjelaskan
konsep
kelang-
kaan/scarcity
 menjelaskan
pengertian
biaya
peluang
 Menjelaskan
pengertian
skala
prioritas
 Mengidentifi
kasi masalah
pokok
ekonomi
(apa, bagai-
mana, dan
untuk siapa)
 menjelaskan
sistem
ekonomi
yang ada
 menjelaskan
hubungan
an-tara
konsep ke-
langkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
penulisan
laporan
 penyajian
laporan
dalam ben-
tuk
presentasi
 jawaban
pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
PG)
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
pe-nulisan
laporan
 penyajian
laporan
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
litera-tur
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik
Berta-
nya/Menjaw
ab
 Metode
Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik peni-
laian diskusi
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 42
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
meliputi Ba-
rang apa
yang
diproduksi,
bagaimana
cara
memproduks
i dan untuk
siapa di
produksi
 untuk meme-
cahkan
masalah
ekonomi
dibu-tuhkan
sistem
ekonomi
Konsep
 konsep
kelangkaan /
scarcity
 opportunity
cost
 sistem
ekonomi
yang dipakai
untuk meme-
cahkan
masalah
ekonomi
Prinsip
yang
menggambar
-kan keadaan
dengan
bebera-pa
pilihan
 mencari
litera-tur
tentang
masalah
pokok
ekonomi
(apa,
bagaimana,
dan untuk
siapa)
 mengamati
ten-tang
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam mene-
rapkan
prinsip
ekonomi
 mencari
infor-masi
mengenai
sistem
ekonomi
yang ada
rasio-nal
dalam me-
ngelola
keua-ngan
dan me-
mecahkan
ma-salah
pokok e-
konomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
presentasi
 jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
PG)
litera-ture
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 43
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 kelangkaan/s
carcity
 memahami
op-portunity
cost
 berpikir
rasional
berda-sarkan
skala
prioritas
dalam
memenuhi
kebutuhan
 mampu
mema-hami
penerapan
sistem
ekonomi
dalam
meme-
cahkan
perma-
salahan
ekonomi
 mampu
menge-lola
keuangan
secara
rasional
Prosedur
 cara
Menanya
 Diskusi
kelompok
mengenai
kondisi
ekono-mi
saat terse-but
yang berka-
itan dengan
kelangkaan
 Diskusi kelas
tentang suatu
konsep
kelangkaan
 Diskusi kelas
mengenai
op-portunity
cost
 Diskusi
Kelas
mengenai
skala
prioritas dan
pengelolaan
keuangan
 Diskusi
tentang
masalah
pokok
ekonomi dan
pe-nerapan
sistem
ekonomi
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 44
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
 penyusunan
skla prioritas
kebutuhan
 Sistem
ekonomi
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
dalam
memecahkan
masalah
ekonomi
Mencoba/Me
ngeksplorasi
 Menafsirkan
konsep
kelang-kaan,
biaya pe-
luang dan
alter-natif
pilihan yang
diambil
berdasarkan
skala
prioritas
 mengkaji
masa-lah
pokok eko-
nomi (apa,
ba-gaimana,
dan untuk
siapa)
 menyelesaika
n masalah
eko-nomi
dengan
menerapkan
sistem
ekonomi
yang sesuai
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Mengasosiasi
 menganalisis
hubungan
antara
konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
memecahkan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
 Menyimpulk
an konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas dan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 46
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
pemecahan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
menggunaka
n sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
 membuat
hubungan
antara
konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 47
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
memecahkan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
Mengomunik
asi-kan
 membuat
laporan
tertulis
 mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara
konsep
kelang-kaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasio-nal
dalam
mengelola
keuangan
dan
memecahkan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 48
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan
3.3menganalisis
peran pelaku
kegiatan
ekonomi
4.3Menyajikan
peran pelaku
kegiatan
ekonomi
Pelaku
Kegiatan
Ekonomi
 Pelaku-
pelaku
kegiatan
ekono-mi :
Rumah
Tangga
Konsumsi
(konsumen),
Rumah
Tangga
Produksi
(pro-dusen),
Peme-rintah,
dan
Masyarakat
Luar Negeri.
 Peran pelaku
kegiatan
ekonomi
 Model
Fakta
 kegiatan
eko-nomi
secara umum
 kegiatan
ekonomi
yang
dilakukan
para pelaku
kegiatan
ekonomi
 para pelaku
ke-giatan
ekonomi
(RTK, RTP,
Pe-merintah,
dan
Masyarakat
LN)
 para pelaku
ke-giatan
ekonomi
sangat berpe-
Mengamati
 Mencari
infor-masi
tentang
kegiatan
ekono-mi
secara umum
 Melihat
video atau
gambar
beberapa
con-toh
kegiatan
ekonomi
yang ada
(konsumsi,
produksi, dan
distribusi)
 Mencari
litera-tur
mengenai
para pelaku
 Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
 Menunjukka
n sikap
ilmiah pada
saat
melaksanaka
n studi
literatur atau
pencarian
informasi
 Menunjukka
n perilaku
dan si-kap
menerima,
menghargai,
dan
melaksana-
kan
Observasi
 Studi
literatur
 PresentasiKe
lompok
Sikap
Individu
 kejujuran
 bekerjasama,
toleransi
 Disiplin
 Tanggung
jawab
Sikap Ilmiah
 kritis
 objektif
 rasa ingin
tahu
 menjelaskan
kegiatan
eko-nomi
(konsum-si,
produksi,
dan
distribusi)
 mengidentifi
-kasi para
pela-ku
kegiatan
ekonomi
 menjelaskan
peran para
pe-laku
kegiatan
ekonomi
 menggambar
-kan model
dia-gram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
pe-nulisan
laporan
 penyajian
laporan
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
 pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
PG)
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi lite-
rature
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik berta-
nya/menjawa
b
 Metode
Penyajian
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 49
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
diagram
interaksi
antar
pelakuekono-
mi/circulair
flow diagram
ran dalam
kegi-atan
ekonomi
 interaksi
antar pelaku
ekonomi
 model
interaksi para
pelaku ke-
giatan
ekonomi
Konsep
 perekonomia
n tertutup
dan
perekonomia
n terbuka
 pelaku-
pelaku
kegiatan
ekonomi
 peran pelaku
kegiatan
ekonomi
 model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Prinsip
 memahami
ke-giatan
ekonomi
 mencari
litera-tur
tentang peran
dari masing-
masing
pelaku
ekonomi
 mengamati
tentang
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam model
diagram
inter-aksi
antar pela-ku
ekonomi
Menanya
 Diskusi
kelom-pok
mengenai
kegiatan
ekono-mi
yang ada
 Diskusi kelas
tentang
kegia-tan
ekonomi
yang ada
kejujuran,
kerja keras,
disiplin dan
tanggung
jawab
 menunjukan
sikap
toleransi dan
saling
menghargai
 mempresenta
-sikan
kesimpu-lan
tentang ke-
giatan
ekono-mi,
para pelaku
kegiatan
eko-nomi
dan peran
para pelaku
ke-giatan
ekono-mi
tersebut
dalam model
diagram
inter-aksi
antar pe-laku
ekonomi
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik peni-
laian diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 50
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kegiatan
ekonomi
 memahami
siapa-siapa
yang menjadi
pelakukegiat
an ekonomi
 memahami
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
 memahami
model
interaksi
antar pelaku
ekonomi
 menerapkan
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
dalam
mengatasi
ma-salah
ekonomi
Prosedur
 langkah kerja
ilmiah
 Diskusi kelas
para pelaku
ke-giatan
ekonomi
 Diskusi
Kelas
tentang
peran
masing-
masing dari
pelaku
ekonomi
 Diskusi
tentang
model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mencoba/Me
ngeksplorasi
 Mengkaji
para pelaku
kegiatan
ekonomi
 Mengkaji
peran
masing-
masing
pelaku
kegiatan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 51
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 Penyajian
informasi
 menerapkan
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
dalam
mengatasi
masalah
ekonomi
Metakognitif
menerapkan
pe-ran masing-
ma-sing
pelaku eko-
nomi dalam
me-ngatasi
masalah
ekonomi yang
pada akhirnya
dapat memacu
pertumbuhan
ekonomi suatu
negara
ekonomi
 Menggambar
-kan model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mengasosiasi
 menganalisis
kegiatan
ekonomi
 menganalisis
hubungan
antar pelaku
kegiatan
ekonomi
 Menyimpulk
an peran
masing-
masing
pelaku
kegiatan
ekonomi
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
 membuat
hubungan
antara ke-
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 52
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
giatan
ekonomi,
para pelaku
kegiatan eko-
nomi dan
peran para
pelaku ke-
giatan
ekonomi
tersebut
dalam model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mengomunik
asi-kan
 membuat
laporan
tertulis
 mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
kegia-tan
ekonomi,
para pelaku
ke-giatan
ekonomi dan
peran para
pelaku
kegiatan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 53
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ekonomi
terse-but
dalam model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
dengan
bentuk media
(lisan dan
tulisan)
3.4 Mendeskrip-
sikan konsep
pasar dan
terbentuk-nya
harga pasar
dalam
perekono-
mian
4.4 Melakukan
penelitian
tentang pa-sar
dan ter-
bentuknya
harga pasar
dalam per-
ekonomian
Pasar dalam
perekonomian
 Pengertian
pasar
 Peran pasar
da-lam
perekono-
mian
 Bentuk-
bentuk dan
struktur pasar
dan ciri-
cirinya
Permintaan
dan
penawaran
 Pengertian
permintaan
dan
penawaran
Fakta
 kondisi pasar
secara umum
 Jenis-jenis
pasar yang
ada
 pasar
berperan
dalam
perekonomia
n
 bentuk-
bentuk pasar
 struktur
pasar dan
cirinya
 adanya
permin-taan
terhadap
suatu barang
tertentu
Mengamati
 Mencari
infor-masi
tentang
bentuk-
bentuk pasar
secara umum
 Melihat
video atau
gambar
beberapa
con-toh
jenis-jenis
pasar yang
ada
 Mencari
litera-tur
mengenai
bentuk-
bentuk pasar,
 mencari
infor-masi
dan data
yang relevan
 kemampuan
dalam
diskusi
 Membuat
lapo-ran
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis hasil
pengama-tan
dan studi
literature
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik berta-
nya/menjawa
b
 Metode
 Menjelaskan
pengertian
pa-sar dari
berba-gai
pendapat
 menjelaskan
bentuk-
bentuk pasar
berdasar-kan
sturktur
pasar dengan
ciri-cirinya
 menjelaskan
hukum
permin-taan
dan pena-
waran
 Mengidentifi
ka-si faktor-
faktor yang
mempe-
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
pe-nulisan
laporan
 penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
 jawaban
pertanyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik
Bertanya/
Menjawab
 Metode
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 54
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 Faktor-faktor
yang
memenga-
ruhi permin-
taan dan
pena-waran
 Kurva
permintaan
dan
penawaran
 Pergerakan di
sepanjang
kurva dan
pergeseran
kurva(permin
-taan dan
penawaran)
 Hukum
permin-taan
dan pena-
waran serta
asumsi-
asumsinya
 Proses
terben-
tuknya harga
keseimbanga
n
 Pengertian
elastisitas
dan macam-
macam
elastisitas
 adanya pena-
waran
terhadap
suatu barang
tertentu
 adanya
peruba-han
harga dan
jumlah
barang
tertentu
 faktor yang
berpengaruh
terhadap
permintaan
dan
penawaran
 harga dan
jum-lah
dalam kese-
imbangan
pasar
Konsep
 pasar
berdasar-kan
struktur
pasar
 hukum
permin-taan
 hukum
penawa-ran
struktur-nya,
dan ciri-
cirinya
 mencari
litera-tur
tentang hu-
kum permin-
taan dan
penawaran
 mengamati
ten-tang
keberla-kuan
hukum
permintaan
dan
penawaran
dalam
kegiatan
ekonomi
 mengamati
ten-tang
perubahan
harga dan
jum-lah
barang yang
diminta/dita-
warkan
dalam bentuk
kurva
 mengamati
ter-
bentuknya
har-ga dan
Penyajian
Portofolio/Pro
duk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik
penilaian
diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
ngaruhi per-
mintaan dan
penawaran
 menjelaskan
terbentuknya
harga dan
jum-lah
dalam kese-
imbangan
pasar
 menjelaskan
kurva
permin-taan
dan pena-
waran
 mempresenta
-sikan
kesimpu-lan
tentang
permintaan
dan
penawaran
se-bagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
ber-bagai
bentuk pasar
berdasar-kan
struktur dan
PG) Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik
penilai-an
diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 55
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 Faktor-faktor
yang
memenga-
ruhi
elastisitas
permintaan
dan
penawaran
 faktor yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
 keseimbanga
n pasar
 kurva fungsi
permintaan
 Kurva fungsi
penawaran
 Pergeseran
dan
pergerakan
kur-va
permintaan
dan
penawaran
Prinsip
 memahami
bentuk pasar
 memahami
struktur
pasar
 memahami
ciri-ciri pasar
 memahami
kon-sep
permintaan
dan
jumlah
dalam kese-
imbangan
pasar
 mengamati
fak-tor-faktor
yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
 mengamati
ter-
bentuknya
har-ga dan
jumlah
dalam kese-
imbangan
pasar dalam
berbagai
bentuk pasar
 mengamati
pe-ran
pasardalam
perekonomia
n
Menanya
 Diskusi
ciri-cirinya
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 56
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
penawaran
 memahami
fak-tor-faktor
yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
 memahami
kur-va fungsi
per-mintaan
dan
penawaran
 memahami
arti dari
pergeseran
dan
pergerakan
kurva
permin-taan
dan pena-
waran
 memahami
kon-sep
harga dan
jumlah
keseimbanga
n terbentuk
Prosedur
kelom-pok
mengenai
jenis atau
bentuk-
bentuk pasar
yang ada
 Diskusi kelas
tentang
struk-tur
pasar dan
ciri-cirinya
 Diskusi kelas
peran pasar
dalam
perekonomia
n
 Diskusi
kelom-pok
tentang
permintaan
dan
penawaran
 Diskusi
kelom-pok
tentang
faktor-faktor
yang
mempe-
ngaruhi
permin-taan
dan pena-
waran
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 57
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
 langkah kerja
ilmiah
 Penyajian
informasi
 menerapkan
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
Metakognitif
menerapkan
prin-sip
ekonomi un-
tuk
memecahkan
suatu
 Diskusi kelas
tentang
perge-seran
dan per-
gerakan
kurva
permintaan
dan
penawaran
 Diskusi kelas
tentang
bagai-mana
harga
keseimbanga
n terbentuk
 Diskusi
Kelas tentang
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
ke-
seimbangan
dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 58
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ciri-cirinya
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
Mencoba/Me
ngeksplorasi
 Menafsirkan
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
 mengkaji
per-mintaan
dan
penawaran
se-bagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 59
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
 menyelesaika
n persoalan
per-mintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
Mengasosiasi
 menganalisis
hubungan
an-tara
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 60
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
keseimbanga
n dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
ciri-cirinya
 Menyimpulk
an konsep
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
keseimbanga
n dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
ciri-cirinya
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
 membuat
hubu-ngan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 61
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
antara
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
3.5 Mendeskrip-
sikan bank,
lembaga
keuangan
bukan bank,
bank sentral
dan OJK
4.5 Menyajikan
peran dan
produk bank,
lembaga
keuangan
bukan bank,
Bank Sentral
dan Otoritas
jasa Keua-
Bank
 Pengertian
bank
 Fungsi bank
 Jenis, prinsip
kegiatan
usaha,dan
produk bank
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank
(LKBB)
 Pengertian
lem-baga
keuangan
bukan bank
Fakta
 kondisi
bank-bank
yang ada
secara umum
 maraknya
kegi-atan
ekonomi
dengan
mem-
pergunakan
fasilitas bank
 munculnya
Lembaga-
lem-baga
Keuangan
Bukan Bank
Mengamati
 Mencari
infor-masi
tentang
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis
dan prinsip
kegiatan
usaha, dan
produk bank
 Melihat
video/
gambar/
berita
beberapa
 mencari
informasi
dan data
yang relevan
 kemampuan
dalam
diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
laporan
tertulis hasil
pengamatan
dan studi
literatur
 Mempresenta
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 menjelaskan
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis,
prinsip
kegia-tan
usaha, dan
produk bank
 menjelaskan
pengertian
LKBB,
fungsi
LKBB, jenis,
prinsip
kegia-tan
usaha, dan
produk
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
penulisan
laporan
 penyajian
laporan
dalam bentuk
presentasi
 jawaban
pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis hasil
pengama-tan
dan studi
literatur
 Mempresenta
si-kan
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 62
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ngan (OJK  Fungsi
lembaga
keuangan
bukan bank
 Jenis, prinsip
kegiatan
usaha, dan
produklemba
ga keuangan
bukan bank
Bank sentral
 Pengertian
bank sentral
 Fungsi, tugas
dan
wewenang
Bank
Indonesia
sebagai Bank
Sentral Repu-
blik
Indonesia
 Stabilitas sis-
tem
keuangan
Otoritas Jasa
Keuangan
(OJK)
 Pengertian
OJK
 Fungsi,
(LKBB)
 Adanya
Bank Sentral
yang
mengatur sis-
tem
keuangan
dan
perbankan di
Indonesia
 Munculnya
Oto-ritas
Jasa Keu-
angan
sebagai
pengganti
Bapepam LK
 ada
lembaga/bad
an yang me-
ngatur
sirkulasi
keuangan
agar
perekonomia
n stabil
Konsep
 Bank
 LKBB
 Bank Sentral
 OJK
con-toh
peran per-
bankan
dalam
perekonomia
n saat ini
 Mencari
litera-tur
mengenai
pengertian
LKBB,
fungsi-nya,
dan jenis,
prinsip
kegiatan
usahanya,
dan
produknya
 mencari
litera-tur
tentang
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
bank sentral
 mencari
infor-masi
hubungan
antar peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
sikan
informasi
dari materi
 Teknik
Bertanya/
Menjawab
 Metode
Penyajian
Portofolio/Pro
duk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik peni-
laian diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
LKBB
 menjelaskan
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
bank sentral
 menjelaskan
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
OJK
 mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara peran
bank, LKBB,
Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kon-disi
ekonomi saat
ini
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
PG)
informasi
dari materi
 Teknik
Bertanya/
Menjawab
 Metode
Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
 Laporan
 Rubrik peni-
laian diskusi
 rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
 tanya dan
jawab
pertanyaan
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 63
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
tugas, dan
wewenang
OJK
Prinsip
 memahami
pengertian,
fungsi, jenis,
produk, dan
prinsip
kegiatan
usaha Bank
 memahami
pengertian,
fungsi, jenis,
produk, dan
prinsip
kegiatan
uasaha
LKBB
 memahami
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
OJK
 memahami
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
Bank Sentral
 membuat
hubu-ngan
antara peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
Menanya
 Diskusi
kelom-pok
mengenai
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis,
prinsip
kegiatan
usaha, dan
produk bank
 Diskusi kelas
tentang
LKBB
 Diskusi kelas
mengenai
peran bank
sentral
 Diskusi
Kelas
tentang OJK
 Diskusi kelas
tentang
hubu-ngan
antar pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
Mencoba/Me
ngeksplorasi
 Menafsirkan
pe-ran bank,
LKBB, Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kondisi
pereko-
nomian saat
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 64
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan OJK
 menerapkan
hubungan
antara peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
ini
 Mengkaji
peran bank,
LKBB, Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kondisi
pereko-
nomian saat
ini
 menyelesaika
n kasus
dengan
menerapkan
peran bank,
LKBB,Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kon-disi
perekono-
mian yang
ada
Mengasosiasi
 menganalisis
hubungan
antar peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
 menyimpulk
an hubungan
anta-ra peran
bank,
LKBB,Bank
Sentral, dan
OJK dalam
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 65
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bentuk media
(lisan dan
tuli-san)
 membuat
hubu-ngan
antara pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentrl,
dan OJK
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
Mengomunik
asi-kan
 membuat
laporan
tertulis
 mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
dalam
kondisi
ekonomi saat
ini
  
Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 66
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.6 Mendeskrip-
sikan sistem
pembayaran
dan alat
pembayaran
4.6 Menyimula-
sikan sistem
pembayaran
dan alat
pembayaran
Sistem
Pembayaran
 Pengertian
SistemPemba
yaran
 Peran Bank
Indonesia
dalam Sistem
Pembayaran
 Penyelenggar
aan sistem
pemba-yaran
nontunai oleh
Bank
Indonesia
Alat
pembayaran
tunai (Uang)
 Sejarah uang
 Pengertian
uang
Fakta
 sistem
pemba-yaran
sangat
diperlukan
dalam
kegiatan
ekonomi
 Bank
Indonesia
sangat berpe-
ran dalam
ke-lancaran
sistem
pembayaran
 sistem
pemba-yaran
non tunai
mulai ada
dalam
kegiatan
ekono-mi
Mengamati
 Mencari
infor-masi
tentang jenis-
jenis alat
pembayaran
tunai dan non
tunai
 Melihat
video atau
gambar atau
berita be-
berapa
contoh alat
pembaya-ran
tunai dan non
tunai
 Mencari
infor-masi
mengenai
penyelenggar
 mencari
infor-masi
dan data
yang relevan
 kemampuan
dalam
diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
 Mempresenta
sikan
informasi
dari materi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik
Berta-
nya/menjawa
b
 Metode
 Menjelaskan
mengenai
sistem
pembayaran
 Mengidentifi
-kasi peranan
Bank
Indonesia
dalam sistem
pembayaran
 Menjelaskan
penyelenggar
a-an sistem
pembayaran
non tunai
oleh Bank
Indonesia
 menjelaskan
sejarah,
fungsi, jenis,
syarat, dan
unsur
Tugas/Aspek
yang dinilai
 sistematika
penulisan
laporan
 penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
 jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
 UH (bentuk
uraian)
 UTS (bentuk
 mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
 kemampuan
dalam diskusi
 Membuat
laporan
tertulis
 Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
 Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
 relevansi
 sistematika
penulisan
 penggunaan
bahasa
 kemampuan
berkomunika
si
 penyajian
laporan
 Presentasi
Kelompok
 Penguasaan
Isi
 Teknik berta-
nya/menjawa
b
 Metode
Penyajian
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi

More Related Content

What's hot

Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Prosesalvinnoor
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 Nia Piliang
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar ProsesSuedi Ahmad
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Kompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaianKompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaianRecky Aprialmi
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Falid Valid
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumWhyda Kasim
 
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Donny kurnianto
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013NYAK MAULANA
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 

What's hot (20)

Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
KTSP BSNP
KTSP BSNPKTSP BSNP
KTSP BSNP
 
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp10 pengelolaan ktsp
10 pengelolaan ktsp
 
Standar Isi KK 2013
Standar Isi  KK 2013Standar Isi  KK 2013
Standar Isi KK 2013
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
 
KTSP PPT
KTSP PPTKTSP PPT
KTSP PPT
 
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSPPEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
PEDOMAN PENYUSUNAN KTSP
 
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
8. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Standar Proses
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Kompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaianKompetensi, pembelajaran dan penilaian
Kompetensi, pembelajaran dan penilaian
 
Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013Struktur muatan kurikulum 2013
Struktur muatan kurikulum 2013
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
Penjelasan Kemdikbud kurikulum 2013
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 

Similar to Ekonomi

16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaAbdul Jamil
 
Panduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasPanduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasAlex Sumiyarsa
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaAbdul Jamil
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)Sariki Sarif
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Erlita Izzatunnisa
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranIa Hidarya
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Irma Muthiara Sari
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranWinarto Winartoap
 
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Erif Elfath
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 

Similar to Ekonomi (20)

16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel biologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimiaModel Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
Model Pembelajaran Saintifik Mapel kimia
 
02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib02. bhs.ind wajib
02. bhs.ind wajib
 
Panduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelasPanduan teknis penilaian kelas
Panduan teknis penilaian kelas
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisikaModel Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
Model Pembelajaran Saintifik Mapel fisika
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014(1)
 
29876007
2987600729876007
29876007
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran
 
MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3MODUL 2 KB 3
MODUL 2 KB 3
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
Lampiran permendikbud-no-103-tahun-2014
 
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaranPermendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
Permendikbud tahun2014 nomor103_lampiran pembelajaran
 
Lamp. permendikbud no. 65 tahun 2013
Lamp. permendikbud no. 65  tahun 2013Lamp. permendikbud no. 65  tahun 2013
Lamp. permendikbud no. 65 tahun 2013
 
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 

More from asep mulyana

Fix monev pengawas
Fix monev pengawasFix monev pengawas
Fix monev pengawasasep mulyana
 
Skema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan MatrikuasiSkema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan Matrikuasiasep mulyana
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314asep mulyana
 
01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diriasep mulyana
 
Hamid hasan saintifik
Hamid hasan  saintifikHamid hasan  saintifik
Hamid hasan saintifikasep mulyana
 
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin 2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin asep mulyana
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMKasep mulyana
 
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMKasep mulyana
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMKasep mulyana
 
000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guruasep mulyana
 
2.2 rancangan penilaian rev
2.2 rancangan penilaian rev2.2 rancangan penilaian rev
2.2 rancangan penilaian revasep mulyana
 

More from asep mulyana (17)

Fix monev pengawas
Fix monev pengawasFix monev pengawas
Fix monev pengawas
 
Barca
BarcaBarca
Barca
 
Barca
BarcaBarca
Barca
 
Skema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan MatrikuasiSkema Kegiatan Matrikuasi
Skema Kegiatan Matrikuasi
 
Cover
Cover Cover
Cover
 
Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)Mulok (25 4-2014)
Mulok (25 4-2014)
 
Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314Presentasi matrikulasi 090314
Presentasi matrikulasi 090314
 
01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri01 contoh-pengisian-ev-diri
01 contoh-pengisian-ev-diri
 
Hamid hasan saintifik
Hamid hasan  saintifikHamid hasan  saintifik
Hamid hasan saintifik
 
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin 2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
2014 revised-sistem kurikulum 2013-for narasumber dan instr nas-prof udin
 
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
3. DATA PENDUKUNG AKREDITASI SMK
 
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK2. JUKNIS AKREDITASI SMK
2. JUKNIS AKREDITASI SMK
 
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
1. INSTRUMEN AKREDITASI SMK
 
000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru000 paparan skp-untuk-guru
000 paparan skp-untuk-guru
 
Hasil osn 2014
Hasil osn 2014Hasil osn 2014
Hasil osn 2014
 
2.2 rancangan penilaian rev
2.2 rancangan penilaian rev2.2 rancangan penilaian rev
2.2 rancangan penilaian rev
 
Pem.saintifik psv
Pem.saintifik psvPem.saintifik psv
Pem.saintifik psv
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Ekonomi

  • 1. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik, bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan
  • 2. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2 autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633 wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran, serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik. B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran Ekonomi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini bertujuan untuk: 1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar. 2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus. 4. Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. 5. Merancang penilaian autentik. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup buku ini terdiri atas: 1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik 2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Ekonomi 3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Ekonomi 4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi 5. Contoh Hasil analisis kompetensi 6. Contoh RPP D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
  • 3. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 3 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
  • 4. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4 BAB II PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK A. Prinsip Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian, serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok. Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek. Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu- satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
  • 5. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 5 handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran dipandang sangat penting. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 1. Mengamati Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara atau fakta langsung yang bisa dilihat dan disentuh. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengamati dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut, contoh:  Peserta didik mengamati video tetang mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal  Peserta didik membaca berita tentang permintaan dan penawaran faktor produksi yang terjadi di pasar input. 2. Menanya. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi kelompok dan diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan
  • 6. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 6 dengan bahasa sendiri. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan menanya dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:  Peserta didik berdiskusi kelas penyebab dan akibat adanya uang palsu di masyarakat.  Peserta didik berdiksusi kelompok cara mengatasi kelangkaan sumber daya. 3. Mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba. Kegiatan mengeksplor/ mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, menyajikan data, mengolah data, dan menyusun kesimpulan. Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan. Kegiatan mengumpulkan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain buku dan internet. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:  Mewawancarai pengurus koperasi tentang cara mengelola koperasi  Menyimulasikan cara membedakan uang asli dengan uang palsu  Mencari informasi dari internet tentang masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri. 4. Mengasosiasi/menalar. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan ini di dalamnya termasuk memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya tentang informasi yang mereka peroleh masing masing untuk menemukan kesamaan pengertian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengasosiasi dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:  Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
  • 7. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 7  Mendiskusikan cara mengatasi kelangkaan sumber daya dalam kehidupan sehari-hari.  Membuat kesimpulan tentang cara memilih produk lembaga keuangan bukan bank yang tepat dan bijaksana. 5. Mengomunikasikan. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:  Mempresentasikan hasil penerapan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah.  Membuat laporan hasil mencari informasi tentang masalah-masalah ketenagakerjaan di Indonesia. C. Model Pembelajaran Ekonomi Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ekonomi sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning. 1. Discovery Learning Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah- langkah operasionalnya adalah sebagai berikut. a. Menciptakan stimulus Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan kontroversi. Pada tahap ini, misalnya, peserta didik mengamati berragam fakta tentang masalah-masalah yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan melihat peserta didik termotivasi untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fakta dan fenomena tersebut dengan membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik.
  • 8. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 8 b. Menyiapkan pernyataan masalah Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Kemudian peserta didik memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan singkat. Dalam pembelajaran masalah ketenagakerjaan di Indonesia, peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya “TKI mengalami masalah hukum di luar negeri karena tidak memahami budaya dan bahasa setempat”, atau “masalah pengangguran di Indonesia terjadi karena angkatan kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh lapangan kerja” c. Mengumpulkan data/mencoba Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang dikumpulkan berfungsi untuk membuktikan pernyataan masalah dalam ketenagakerjaan. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya. Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. d. Mengolah Data Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah, diacak, dan diklasifikasikan. e. Memverifikasi data Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. f. Menarik kesimpulan Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
  • 9. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 9 Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu. Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain: a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil, akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep- konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustrasi; b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya; c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman; d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran. Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain: a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan- keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya; b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena pemerolehannya bersifat pribadi; c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa penyelidikan dan berhasil; d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan dengan kecepatannya sendiri; e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan melibatkan akal dan motivasinya; f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya; g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang final yang dialami dalam keterlibatan kegiatannya; h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis; i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
  • 10. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 10 j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai jenis sumber belajar. 2. Project Based Learning Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan pertanyaan mendasar. Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang relevan untuk para peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penyiapan pertanyaan dapat dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan selanjutnya. b. Mendesain perencanaan proyek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c. Menyusun Jadwal Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 2. membuat deadline penyelesaian proyek, 3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, 4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan 5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai
  • 11. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 11 mentor pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan untuk mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas peserta didik. e. Menguji hasil Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap awal pembelajaran. Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain: a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek tidak memakan waktu terlalu lama; b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk peralatan belajar; c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol; d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek. Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain: a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;. b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting; c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis; d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumber daya; e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
  • 12. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 12 f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun guru menikmati proses pembelajaran. 3. Problem Based Learning (PBL) a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah. Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas- aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh pendidik serta menjelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: 1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri, 2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan, 3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan 4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide- idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik diberi peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Dalam memecahkan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-
  • 13. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 13 prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas peserta didik selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Untuk mempermudah proses monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah. Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Setelah peserta didik mengumpulkan cukup data dan menentukan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai merumuskan hipotesis, penjelasan, dan pemecahan masalah.
  • 14. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 14 Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan. d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan pameran. Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai” atau pemberi umpan balik. e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta pola pikir yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut. 1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual, guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan prosedural Project Based Learning dan Problem Based Learning. 2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan
  • 15. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 15 Project Based Learning. 3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun sikap sosial (KI-2) Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi pengetahuan dan keterampilan: Tabel 2.1. Matrik Pemilihan Model Berdasarkan Dimensi Pegetahuan dan Keterampilan Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan Abstrak Konkrit Faktual Discovery Learning Discovery Learning Konseptual Discovery Learning Discovery Learning Prosedural Discovery Learning Problem Based Learning Discovery Learning Problem Based Learning Metakognitif Discovery Learning Project Based Learning Problem Based Learning Discovery Learning Project Based Learning Problem Based Learning E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Mata Pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur kurikulum 2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Ekonomi harus dikembangkan sesuai dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta didik secara terpadu. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian
  • 16. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 16 autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut; 1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not apart from instruction), 2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia sekolah (schoolwork-kind of problems), 3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, 4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan). Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik dalam pembelajaran Ekonomi sebagai berikut; 1. Penilaian Kompetensi Sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat/antarpeserta didik (peer assessment), dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
  • 17. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 17 aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling rendah dengan kriteria sebagai berikut: • Sederhana/mencakup asek paling esensial untuk dinilai • Praktis/ mudah digunakan • Tidak membebani guru • Menilai dengan efektif aspek yang akan diukur • Dapat digunakan untuk penilaian proses dan tugas sehari-hari • Peserta didik dapat mempelajari rubrik & mengecek hasil penilaiannya Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik. a) Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Kriteria instrumen observasi:  Mengukur aspek sikap yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar  Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur  Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi  Mudah atau feasible untuk digunakan  Dapat merekam sikap peserta didik
  • 18. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 18 Tabel 2.2 Contoh Lembar Observasi/Pengamatan Sikap Materi : Manajemen Kelas/Jurusan : X/IIS No Nama Siswa Aspek yang diamati Nilai Predikat 1 2 3 4 5 1 2 3 4 … … Aspek yang dinilai: 1. Keaktifan 2. Kerjasama 3. Keberanian berpendapat 4. Pengendalian diri 5. Menghormati pendapat orang lain Skor penilaian : Perolehan Nilai Nilai = x 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = ‹60 : Kurang b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik penilaian diri dalam penilaian di kelas sebagai berikut:  dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
  • 19. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 19  peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;  dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian. Kriteria instrumen penilaian diri:  dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda  bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik  menggunakan format sederhana yang mudah dipahami peserta didik  menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/ sebenarnya  mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik  bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami kemampuannya.  mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)  memuat indikator kunci/indikator esensial yang menunjukkan kemampuan yang akan diukur.  memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai tertinggi.
  • 20. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 20 Tabel 2.3 Contoh Daftar Cek Penilaian Diri mengenai sikap Nama Siswa Kelas / Semester : : .......................................... X / Ganjil Teknik Penilaian : Penilaian diri . Penilai : Diri sendiri No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor Selalu Sering Kadang- Kadang Tidak Pernah 1. Bersyukur terhadap sumber daya yang dimiliki 2. Tidak merasa iri hati terhadap sumber daya yang dimiliki orang lain. 3. Bersikap jujur dalam memenuhi kebutuhan ekonomi 4. Disiplin dalam melakukan prinsip ekonomi 5. Peduli terhadap kelestarian sumber daya alam Jumlah Skor Keterangan Nilai Nilai Akhir Piliha n Selalu Positif = Skor 4 = Skor 3 Neg atif = Skor yang diperoleh ---------------- X 100 = ---
  • 21. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 21 Sering Kadang -kadang Tidak pernah = Skor 2 = Skor 1 Sko r 1 = Sko r 2 = Sko r 3 = Sko r 4 Skor maksimal Catatan: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……… c) Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Kriteria instrumen penilaian antarteman:  sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur  indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik  kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda  menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik  menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik  indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur  instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)  memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik  mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada aras terendah sampai kemampuan tertinggi. Tabel 2.4
  • 22. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22 Contoh Penilaian antar Teman Nama Peserta didik yang dinilai Kelas/Semester : : ............................... X / Ganjil Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman Petunjuk:  Dibuat kelompok peserta didik dengan anggota masing-masing 3-4 orang.  Tiap-tiap anggota kelompok menilai anggota lain dalam kelompoknya, termasuk menilai dirinya sendiri.  Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap peserta didik dalam kelompok secara keseluruhan. No. Pernyataan Pilihan Jawaban SkorSe lalu Se ring Kad ang - kad ang Ti da k Pe rn ah 1 Mensyukuri sumber daya yang dimiliki 2 Santun terhadap teman dan guru 3 Jujur dalam melakukan kegiatan ekonomi (konsumsi) 4 Hemat dalam memanfaatkan sumber daya 5 Mandiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi 6 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang telah ditetapkan 7 Dst. Jumlah Skor Keterangan Nilai Nilai Akhir
  • 23. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 23 Pilihan Selalu Sering Kadang- kadang Tidak pernah Positif = Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1 Negatif = Skor 1 = Skor 2 = Skor 3 = Skor 4 Skor yang diperoleh -------- X 100 = --- -- Skor maksimal Catatan: ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….................. .............................. d) Jurnal merupakan catatan pendidik terhadap sikap peserta didik di dalam dan di luar kelas, yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian terhadap peserta didik pada aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal:  Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.  Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.  Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.  Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.  Memungkinkan untuk dilakukan pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.  Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik.  Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik. Pembuatan jurnal bisa dilakukan dalam 2 model: 1) Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati b) Tulislah tanggal pengamatan. c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru. d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
  • 24. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 24 e) Tulislah dengan segera kejadian f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Berikut ini contoh format jurnal model kesatu : Gambar 2.1. Contoh Format Jurnal Model Kesatu Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap 2) Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): a) Tulislah Aspek yang diamati b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati c) Tulislah tanggal pengamatan. d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru. e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Tabel 2.5 Contoh Format Jurnal Nama Peserta Didik : ……………….. Aspek yang diamati : ……………….. Jurnal Nama Peserta Didik : …………………………. Nomor peserta Didik : …………………………. Tanggal : …………………………. Aspek yang diamati : …………………………. Kejadian : …………………………. Guru: ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
  • 25. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 25 2. Peni laian Ko mpe tensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. a) Tes tulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk tulisan yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tulis menuntut adanya respon dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar- salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda dan uraian.Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor). b) Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh pendidik berupa daftar pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya jawab dengan peserta didik. Kriteria instrumen tes lisan  Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.  Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.  Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didikdalam mengonstruksi jawabannya sendiri.  Disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek. c) Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria instrumen penugasan • Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan
  • 26. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 26 • Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. • Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. • Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. • Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. • Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok. • Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok. • Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi). • Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas. • Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 3. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Kriteria tugas untuk tes praktik: • Tugasmengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. • Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. • Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. • Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, • Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum • Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi) Kriteria rubrik untuk tes praktik • Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). • Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran. • Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (diobservasi). • Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur. • Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
  • 27. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 27 • Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. Tabel 2.6 Contoh Rubrik Tes Praktik Nama Peserta didik :: ………………………………………… Kelas / Semester :: X / Ganjil Teknik Penilaian :: Tes Performance terhadap praktik menyimulasikan unsur pengaman uang Penilai :: Guru Kriteria Penilaian : 1.Ketepatan contoh 2. Argumentasi 3. Sikap No. Nama Siswa Kriteria Penilaian Nilai Ketepatan contoh Argumentasi Sikap Rubrik Penilaian Keterangan Nilai Nilai Akhir Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik = Skor 4 = Skor 3 = Skor 2 = Skor 1 Skor yang diperoleh ----------------- X 100 = .. Skor maksimal Catatan: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………….......................
  • 28. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 28 b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, dan keaslian.  Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan,  Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan dalam pembelajaran,  Keaslian. Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa bimbingan dan dukungan terhadap projek peserta didik. Contoh Penilaian Proyek: Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian Jenis Tugas : Proyek Melakukan kegiatan transaksi pembelian barang di berbagai jenis pasar dengan proses tawar menawar Indikator : 1. Melakukan tawar menawar di berbagai jenis pasar 2. Melaporkan hasil praktek tawar menawar dengan menggunakan multimedia Tugas Proyek 1. Tugas dilakukan secara kelompok, 4 orang perkelompok (sesui dengan kondisi) 2. Buatlah perencanaan kegiatan transaksi pembelian barang di pasar tradisional dan pasar modern 3. Lakukan tawar menawar pada kegiatan tersebut 4. Buat laporan hasil proyek berupa rekaman video kegiatan dan secara tertulis dengan ketentuan: diketik pada kertas A4, 1½ spasi, lengkapi dengan tema proyek, langkah pengerjaan proyek, hasil proyek, penjelasan proyek,
  • 29. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 29 kesimpulan. Format laporan terlampir 5. Sudah selesai untuk dipresentasikan 1 minggu sejak tanggal penugasan. Tabel 2.7 Contoh Pedoman Penskoran Penilaian Proyek ASPEK KRITERIA DAN SKOR 3 2 1 Pengurutan dan kelengkapan isi laporan Jika urutan isi laporan urut mulai cover sampai daftar pustaka, dan isi laporan lengkap dan sesuai format Jika urutan isi laporan ada yang kurang terurut, atau ada isi yang kurang lengkap Jika urutan isi laporan tidak terurut dan isinya tidak lengkap Tema Jika tema yang diangkat sesuai dengan yang diinginkan Jika tema yang diangkat kurang sesuai dengan yang diinginkan Jika tema yang diangkat tidak sesuai dengan yang diinginkan Hasil Proyek Jika hasil proyek sesuai dengan yang diinginkan dan menarik Jika hasil proyek tidak sesuai dengan yang diinginkan tapi kurang menarik Jika hasil proyek tidak sesuai Penjelasan Penjelasan lengkap, sesuai dan rinci Penjelasan kurang lengkap, kurang sesuai atau kurang rinci Penjelasan tidak lengkap Video Audio dan Audio dan visual Audio dan visual
  • 30. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 30 T abel 2.8 Contoh Penilaiaan Tabel 2.8 Contoh Penilaiaan Proyek Materi : Harga Pasar Kelas/Peminatan : X/IPS-Lintas Minat Aspek yang dinilai : a. Laporan b. Tema c. Hasil Proyek d. Penjelasan e. Video Skor : 1 = cukup 2 = sedang 3 = baik Perolehan Nilai Nilai = x 100 Skor Maksimal Predikat Nilai A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = ‹60 :Kurang c) Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Pada akhir suatu visual video jelas, lengkap dan menarik. video kurang jelas, kurang lengkap dan kurang menarik. video tidak jelas, tidak lengkap dan tidak menarik. No Kelompok Aspek yang diamati Nilai Predikat a b c d e 1 Kelompok 1 2 Kelompok 2 3 Kelompok 3 4 Kelompok 4 … …
  • 31. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 31 periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya. Kriteria tugas pada penilaian portofolio • Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur. • Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian. • Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan). • Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya. • Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan. • Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. Kriteria rubrik untuk portofolio • Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan portofolio. • Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isi tugas portofolio. • Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas. • Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik. • Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
  • 32. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 32 BAB III ANALISIS KOMPETENSI A. Kompetensi Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Kompetensi Inti kelas X Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
  • 33. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 33 Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut; Tabel 3.2 Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII Kompetensi Deskripsi Kompetensi Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
  • 34. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 34 B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru dan buku siswa); Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut; Gambar 3.1 KI dan KD dalam silabus maupun buku Penjelasan Bagan 1; 1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut; a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung (direct teaching) kepada peserta didik. b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects) yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching) c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara utuh atau teerpadu. 2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemeblajaran) 3. Pengembangan Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai
  • 35. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 35 dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti keempat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu: a. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh : Interaksi pelaku ekonomi di pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013, Kelangkaan BBM, Kondisi perekonomian secara umum. b. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan. Contoh: Pengertian permintaan, Pengertian penawaran, Pengertian keseimbangan pasar, Pengertian pendapatan nasional, Pengertian inflasi. c. Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep- konsep yang berkaitan. Contoh: Prinsip Ekonomi adalah dengan pengorbanan minimal untuk mendapatkan hasil tertentu dan dengan pengorbanan tertentu untuk hasil yang maksimal, Hukum Permintaan yaitu dengan asumsi ceteris paribus jika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta turun. d. Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Contoh: Perhitungan pendapatan nasional, tahapan siklus akuntansi. 4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian
  • 36. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 36 terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan KI-2. Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan a. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya. Contoh: Membaca berita tentang tingkat inflasi di Indonesia, menyaksikan video tentang proses pencetakan uang rupiah. b. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep, prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas. Contoh: Kenapa uang tidak dicetak sebanyak-banyaknya? Bagaimana cara pemerintah mengatasi inflasi? c. Mencoba Menghitung laju inflasi tahun 2013, mencatat transaksi ke dalam jurnal., membedakan uang asli dengan uang palsu. d. Mengasosiasi Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah, mengelola koperasi siswa, memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. e. Mengomunikasikan Membuat laporan proyek, mempresentasikan hasil pencarian informasi. 5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Catatan: Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
  • 37. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 37 Tabel 3.3 Contoh Hasil Kajian terhadap Silabus Ekonomi kelas X Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.1 Mendeskrip- sikan konsep ilmu ekonomi 4.1 Menyajikan konsep ilmu ekonomi Konsep Ekonomi  Pengertian Ilmu ekonomi  Pembagian Ilmu ekonomi  Motif Ekonomi  Prinsip ekonomi  Kegiatan ekonomi Fakta  Kondisi ekonomi secara umum  Ilmu ekonomi menurut beberapa ahli  Motif ekonomi dalam kehidupan sehari-hari  prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari  Kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari Konsep  konsep ekonomi  pengertian ilmu ekonomi Mengamati:  Mencari informasi tentang kondisi ekonomi secara umum  Melihat video atau gambar beberapa contoh sumber daya ekonomi yang ada  Mencari informasi mengenai definisi ilmu ekonomi dari beberapa tokoh ahli  mengamati perilaku pelaku ekonomi dalam mene- rapkan prinsip ekonomi  Menunjukan rasa syukur dalam memanfaatka n sumber daya  Menunjukka n sikap jujur , kerja keras, mandiri dan adil dalam melakukan kegiatan ekonomi  Menunjukka n perilaku dan si-kap menerima, menghargai, dan melaksana- kan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab Penilaian Diri : Berkaitan dengan rasa syukur dalam memanfaatkan sumber daya alam dan pemenuhan kebutuhan Observasi, aspek :  jujur  kerja keras  mandiri  adil  Menjelaskan konsep ekonomi  menjelaskan pengertian ilmu ekonomi  mengidentifi kasi pembagian ilmu ekonomi  menjelaskan prinsip ekonomi  Menjelaskan hubungan antara konsep eko- nomi melalui pengertian ekonomi, pembagain il-mu ekonomi dan penerapan prinsip eko- nomi Observasi  sistematika laporan Aspek:  sistematika penulisan laporan  penyajian lapo-ran dalam ben- tuk presentasi  jawaban perta-nyaan dari dis-kusi dan pre- sentasi Kelengkapan Tes aspek:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk PG)  mencari informasi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Mempresenta sikan informasi mengenai materi yang dibahas Penugasan : Penyusunan Laporan tentang Konsep Ekonomi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  substansi Presentasi Laporan dan bahan presentasi tentang konsep ekonomi Aspek:  kemampuan berkomunika si  presentasi kelompok  penyajian laporan  penguasaan materi  teknik
  • 38. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 38 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  pembagian ilmu ekonomi  motif ekonomi  Prinsip  Cara menerapkan prinsip ekonomi Prosedur:  Penerapan Prinsip Ekonomi Menanya Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hasil pertanyaan. Misalnya :  Faktor- faktor apa yang mempengar uhi kondisi ekonomi ?  Apa saja yang termasuk ke dalam sumber daya ekonomi.  Mengapa kita perlu belajar ekonomi ?  Apa saja yang dipelajari dalam ilmu ekonomi  Bagaimanaka h para pelaku ekonomi menerapkan bertanya dan menjawab  metode penyajian Keg. hasil laporan/porto folio aspek:  laporan  rubric penilaian diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  Tanya jawab dalam presentasi
  • 39. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 39 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian prinsip ekonomi Mencari informasi  Mengumpulk an informasi tentang pengertian ilmu ekonomi menurut beberapa ahli  mengkaji pembagian ilmu ekonomi  mengumpulk an contoh- contoh ekonomi deskriftif  menyelesaika n kasus dengan meggunakan prinsip ekonomi Mengasosiasi  menyimpulk anpengertian ilmu ekonomi,
  • 40. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 40 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  menganalisis bidang kajian teori ekonomi makro dan mikro, ekonomi deskriftif dan terapan  menafsirkan contoh ekonomi deskriftif  prinsip ekonomi Mengomunik asi-kan  membuat laporan tertulis  mempresenta sikan konsep ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)
  • 41. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 41 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.2menganalisis masalah ekonomi dan cara menga- tasinya 4.2Melaporkan hasil analisis masalah eko- nomi danca- ra mengata- sinya  Masalah Ekono-mi dan cara mengatasinya  Inti masalah ekonomi/ KelangkaanP ilihan  Biaya peluang  Skala prioritas  Pengelolaan keuangan  Permasalaha n pokok ekonomi (apa, bagaima-na, untuk siapa) • Sistem ekonomi Fakta  Contoh permaslahan ekonomi yang dihadapi pelaku ekonomi  kelangkaan menjadi masa-lah ekonomi  manusia diha-dapkan pada keadaan untuk membuat pilihan ekonomi  Skala prioritas sangat penting untuk menen-tukan pilihanyang paling ra- sional yang di-ambil dari bebe-rapa alternatif pilihan  masalah ekono-mi Mengamati  mengamati permasalaha n ekonomi yang dihadapi setiap pelaku ekonomi  Mencari infor-masi tentang kondisi ekonomi secara umum berkenaan de-ngan kelang-kaan  Melihat video atau gambar atau berita be- berapa contoh keadaan yang menggambar -kan kelangkaan  Mencari infor-masi mengenai keadaan  Menunjukan sikap positip dalam mengatasi permasalaha n ekonomi  Menunjukka n sikap tanggungjaw ab, kritis, peduli, kreatif, analitis dalam mengatasi permasalaha n ekonomi Observasi Aspek :  Tanggungja wab,  Peduli  Kritis,  Kreatif  analitis   Menjelaskan konsep kelang- kaan/scarcity  menjelaskan pengertian biaya peluang  Menjelaskan pengertian skala prioritas  Mengidentifi kasi masalah pokok ekonomi (apa, bagai- mana, dan untuk siapa)  menjelaskan sistem ekonomi yang ada  menjelaskan hubungan an-tara konsep ke- langkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika penulisan laporan  penyajian laporan dalam ben- tuk presentasi  jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi kelengkapan tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk PG) Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika pe-nulisan laporan  penyajian laporan  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi litera-tur  Mempresenta si-kan informasi dari materi  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik Berta- nya/Menjaw ab  Metode Penyajian Portofolio/Pr oduk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik peni- laian diskusi
  • 42. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 42 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian meliputi Ba- rang apa yang diproduksi, bagaimana cara memproduks i dan untuk siapa di produksi  untuk meme- cahkan masalah ekonomi dibu-tuhkan sistem ekonomi Konsep  konsep kelangkaan / scarcity  opportunity cost  sistem ekonomi yang dipakai untuk meme- cahkan masalah ekonomi Prinsip yang menggambar -kan keadaan dengan bebera-pa pilihan  mencari litera-tur tentang masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)  mengamati ten-tang perilaku pelaku ekonomi dalam mene- rapkan prinsip ekonomi  mencari infor-masi mengenai sistem ekonomi yang ada rasio-nal dalam me- ngelola keua-ngan dan me- mecahkan ma-salah pokok e- konomi dengan sistem ekonomi tertentu dalam bentuk presentasi  jawaban perta-nyaan dari dis-kusi dan pre- sentasi kelengkapan tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk PG) litera-ture  Mempresenta si-kan informasi dari materi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan
  • 43. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 43 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  kelangkaan/s carcity  memahami op-portunity cost  berpikir rasional berda-sarkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan  mampu mema-hami penerapan sistem ekonomi dalam meme- cahkan perma- salahan ekonomi  mampu menge-lola keuangan secara rasional Prosedur  cara Menanya  Diskusi kelompok mengenai kondisi ekono-mi saat terse-but yang berka- itan dengan kelangkaan  Diskusi kelas tentang suatu konsep kelangkaan  Diskusi kelas mengenai op-portunity cost  Diskusi Kelas mengenai skala prioritas dan pengelolaan keuangan  Diskusi tentang masalah pokok ekonomi dan pe-nerapan sistem ekonomi
  • 44. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 44 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian mengatasi permasalaha n ekonomi  penyusunan skla prioritas kebutuhan  Sistem ekonomi dalam mengatasi permasalaha n ekonomi dalam memecahkan masalah ekonomi Mencoba/Me ngeksplorasi  Menafsirkan konsep kelang-kaan, biaya pe- luang dan alter-natif pilihan yang diambil berdasarkan skala prioritas  mengkaji masa-lah pokok eko- nomi (apa, ba-gaimana, dan untuk siapa)  menyelesaika n masalah eko-nomi dengan menerapkan sistem ekonomi yang sesuai
  • 45. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 45 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian Mengasosiasi  menganalisis hubungan antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu  Menyimpulk an konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas dan
  • 46. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 46 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan pemecahan masalah pokok ekonomi dengan menggunaka n sistem ekonomi tertentu dalam bentuk media (lisan dan tulisan)  membuat hubungan antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan dan
  • 47. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 47 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu Mengomunik asi-kan  membuat laporan tertulis  mempresenta sikan kesimpulan tentang hubu-ngan antara konsep kelang-kaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasio-nal dalam mengelola keuangan dan memecahkan
  • 48. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 48 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu dalam bentuk media (lisan dan tulisan 3.3menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi 4.3Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi Pelaku Kegiatan Ekonomi  Pelaku- pelaku kegiatan ekono-mi : Rumah Tangga Konsumsi (konsumen), Rumah Tangga Produksi (pro-dusen), Peme-rintah, dan Masyarakat Luar Negeri.  Peran pelaku kegiatan ekonomi  Model Fakta  kegiatan eko-nomi secara umum  kegiatan ekonomi yang dilakukan para pelaku kegiatan ekonomi  para pelaku ke-giatan ekonomi (RTK, RTP, Pe-merintah, dan Masyarakat LN)  para pelaku ke-giatan ekonomi sangat berpe- Mengamati  Mencari infor-masi tentang kegiatan ekono-mi secara umum  Melihat video atau gambar beberapa con-toh kegiatan ekonomi yang ada (konsumsi, produksi, dan distribusi)  Mencari litera-tur mengenai para pelaku  Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok  Menunjukka n sikap ilmiah pada saat melaksanaka n studi literatur atau pencarian informasi  Menunjukka n perilaku dan si-kap menerima, menghargai, dan melaksana- kan Observasi  Studi literatur  PresentasiKe lompok Sikap Individu  kejujuran  bekerjasama, toleransi  Disiplin  Tanggung jawab Sikap Ilmiah  kritis  objektif  rasa ingin tahu  menjelaskan kegiatan eko-nomi (konsum-si, produksi, dan distribusi)  mengidentifi -kasi para pela-ku kegiatan ekonomi  menjelaskan peran para pe-laku kegiatan ekonomi  menggambar -kan model dia-gram interaksi antar pelaku ekonomi Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika pe-nulisan laporan  penyajian laporan dalam ben- tuk presentasi jawaban  pertanyaan dari diskusi dan presentasi kelengkapan tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk PG)  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi lite- rature  Mempresenta si-kan informasi dari materi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik berta- nya/menjawa b  Metode Penyajian
  • 49. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 49 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian diagram interaksi antar pelakuekono- mi/circulair flow diagram ran dalam kegi-atan ekonomi  interaksi antar pelaku ekonomi  model interaksi para pelaku ke- giatan ekonomi Konsep  perekonomia n tertutup dan perekonomia n terbuka  pelaku- pelaku kegiatan ekonomi  peran pelaku kegiatan ekonomi  model diagram interaksi antar pelaku ekonomi Prinsip  memahami ke-giatan ekonomi  mencari litera-tur tentang peran dari masing- masing pelaku ekonomi  mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam model diagram inter-aksi antar pela-ku ekonomi Menanya  Diskusi kelom-pok mengenai kegiatan ekono-mi yang ada  Diskusi kelas tentang kegia-tan ekonomi yang ada kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab  menunjukan sikap toleransi dan saling menghargai  mempresenta -sikan kesimpu-lan tentang ke- giatan ekono-mi, para pelaku kegiatan eko-nomi dan peran para pelaku ke-giatan ekono-mi tersebut dalam model diagram inter-aksi antar pe-laku ekonomi Portofolio/Pr oduk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik peni- laian diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan
  • 50. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 50 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kegiatan ekonomi  memahami siapa-siapa yang menjadi pelakukegiat an ekonomi  memahami peran masing- masing pelaku ekonomi  memahami model interaksi antar pelaku ekonomi  menerapkan peran masing- masing pelaku ekonomi dalam mengatasi ma-salah ekonomi Prosedur  langkah kerja ilmiah  Diskusi kelas para pelaku ke-giatan ekonomi  Diskusi Kelas tentang peran masing- masing dari pelaku ekonomi  Diskusi tentang model diagram interaksi antar pelaku ekonomi Mencoba/Me ngeksplorasi  Mengkaji para pelaku kegiatan ekonomi  Mengkaji peran masing- masing pelaku kegiatan
  • 51. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 51 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Penyajian informasi  menerapkan peran masing- masing pelaku ekonomi dalam mengatasi masalah ekonomi Metakognitif menerapkan pe-ran masing- ma-sing pelaku eko- nomi dalam me-ngatasi masalah ekonomi yang pada akhirnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara ekonomi  Menggambar -kan model diagram interaksi antar pelaku ekonomi Mengasosiasi  menganalisis kegiatan ekonomi  menganalisis hubungan antar pelaku kegiatan ekonomi  Menyimpulk an peran masing- masing pelaku kegiatan ekonomi dalam bentuk media (lisan dan tulisan)  membuat hubungan antara ke-
  • 52. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 52 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian giatan ekonomi, para pelaku kegiatan eko- nomi dan peran para pelaku ke- giatan ekonomi tersebut dalam model diagram interaksi antar pelaku ekonomi Mengomunik asi-kan  membuat laporan tertulis  mempresenta sikan kesimpulan tentang kegia-tan ekonomi, para pelaku ke-giatan ekonomi dan peran para pelaku kegiatan
  • 53. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 53 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ekonomi terse-but dalam model diagram interaksi antar pelaku ekonomi dengan bentuk media (lisan dan tulisan) 3.4 Mendeskrip- sikan konsep pasar dan terbentuk-nya harga pasar dalam perekono- mian 4.4 Melakukan penelitian tentang pa-sar dan ter- bentuknya harga pasar dalam per- ekonomian Pasar dalam perekonomian  Pengertian pasar  Peran pasar da-lam perekono- mian  Bentuk- bentuk dan struktur pasar dan ciri- cirinya Permintaan dan penawaran  Pengertian permintaan dan penawaran Fakta  kondisi pasar secara umum  Jenis-jenis pasar yang ada  pasar berperan dalam perekonomia n  bentuk- bentuk pasar  struktur pasar dan cirinya  adanya permin-taan terhadap suatu barang tertentu Mengamati  Mencari infor-masi tentang bentuk- bentuk pasar secara umum  Melihat video atau gambar beberapa con-toh jenis-jenis pasar yang ada  Mencari litera-tur mengenai bentuk- bentuk pasar,  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat lapo-ran tertulis  Membuat lapo-ran tertulis hasil pengama-tan dan studi literature  Mempresenta si-kan informasi dari materi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik berta- nya/menjawa b  Metode  Menjelaskan pengertian pa-sar dari berba-gai pendapat  menjelaskan bentuk- bentuk pasar berdasar-kan sturktur pasar dengan ciri-cirinya  menjelaskan hukum permin-taan dan pena- waran  Mengidentifi ka-si faktor- faktor yang mempe- Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika pe-nulisan laporan  penyajian lapo-ran dalam ben- tuk presentasi  jawaban pertanyaan dari dis-kusi dan pre- sentasi kelengkapan tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi literature  Mempresenta si-kan informasi dari materi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik Bertanya/ Menjawab  Metode
  • 54. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 54 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Faktor-faktor yang memenga- ruhi permin- taan dan pena-waran  Kurva permintaan dan penawaran  Pergerakan di sepanjang kurva dan pergeseran kurva(permin -taan dan penawaran)  Hukum permin-taan dan pena- waran serta asumsi- asumsinya  Proses terben- tuknya harga keseimbanga n  Pengertian elastisitas dan macam- macam elastisitas  adanya pena- waran terhadap suatu barang tertentu  adanya peruba-han harga dan jumlah barang tertentu  faktor yang berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran  harga dan jum-lah dalam kese- imbangan pasar Konsep  pasar berdasar-kan struktur pasar  hukum permin-taan  hukum penawa-ran struktur-nya, dan ciri- cirinya  mencari litera-tur tentang hu- kum permin- taan dan penawaran  mengamati ten-tang keberla-kuan hukum permintaan dan penawaran dalam kegiatan ekonomi  mengamati ten-tang perubahan harga dan jum-lah barang yang diminta/dita- warkan dalam bentuk kurva  mengamati ter- bentuknya har-ga dan Penyajian Portofolio/Pro duk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik penilaian diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan ngaruhi per- mintaan dan penawaran  menjelaskan terbentuknya harga dan jum-lah dalam kese- imbangan pasar  menjelaskan kurva permin-taan dan pena- waran  mempresenta -sikan kesimpu-lan tentang permintaan dan penawaran se-bagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba- ngan dalam ber-bagai bentuk pasar berdasar-kan struktur dan PG) Penyajian Portofolio/Pr oduk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik penilai-an diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan
  • 55. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 55 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Faktor-faktor yang memenga- ruhi elastisitas permintaan dan penawaran  faktor yang mempengaru hi permintaan dan penawaran  keseimbanga n pasar  kurva fungsi permintaan  Kurva fungsi penawaran  Pergeseran dan pergerakan kur-va permintaan dan penawaran Prinsip  memahami bentuk pasar  memahami struktur pasar  memahami ciri-ciri pasar  memahami kon-sep permintaan dan jumlah dalam kese- imbangan pasar  mengamati fak-tor-faktor yang mempengaru hi permintaan dan penawaran  mengamati ter- bentuknya har-ga dan jumlah dalam kese- imbangan pasar dalam berbagai bentuk pasar  mengamati pe-ran pasardalam perekonomia n Menanya  Diskusi ciri-cirinya
  • 56. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 56 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian penawaran  memahami fak-tor-faktor yang mempengaru hi permintaan dan penawaran  memahami kur-va fungsi per-mintaan dan penawaran  memahami arti dari pergeseran dan pergerakan kurva permin-taan dan pena- waran  memahami kon-sep harga dan jumlah keseimbanga n terbentuk Prosedur kelom-pok mengenai jenis atau bentuk- bentuk pasar yang ada  Diskusi kelas tentang struk-tur pasar dan ciri-cirinya  Diskusi kelas peran pasar dalam perekonomia n  Diskusi kelom-pok tentang permintaan dan penawaran  Diskusi kelom-pok tentang faktor-faktor yang mempe- ngaruhi permin-taan dan pena- waran
  • 57. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 57 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  langkah kerja ilmiah  Penyajian informasi  menerapkan permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba- ngan dalam berbagai ben-tuk pasar ber-dasarkan struk-tur dan ciri-cirinya Metakognitif menerapkan prin-sip ekonomi un- tuk memecahkan suatu  Diskusi kelas tentang perge-seran dan per- gerakan kurva permintaan dan penawaran  Diskusi kelas tentang bagai-mana harga keseimbanga n terbentuk  Diskusi Kelas tentang permin-taan dan pena- waran sebagai proses terben- tuknya harga dan jumlah ke- seimbangan dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan
  • 58. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 58 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ciri-cirinya dalam bentuk media (lisan dan tulisan) Mencoba/Me ngeksplorasi  Menafsirkan permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba- ngan dalam berbagai ben-tuk pasar ber-dasarkan struk-tur dan ciri-cirinya  mengkaji per-mintaan dan penawaran se-bagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba-
  • 59. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 59 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ngan dalam berbagai ben-tuk pasar ber-dasarkan struk-tur dan ciri-cirinya  menyelesaika n persoalan per-mintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba- ngan dalam berbagai ben-tuk pasar ber-dasarkan struk-tur dan ciri-cirinya Mengasosiasi  menganalisis hubungan an-tara permin-taan dan pena- waran sebagai
  • 60. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 60 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian proses terben- tuknya harga dan jumlah keseimbanga n dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya  Menyimpulk an konsep permin-taan dan pena- waran sebagai proses terben- tuknya harga dan jumlah keseimbanga n dalam berbagai bentuk pasar berdasarkan struktur dan ciri-cirinya dalam bentuk media (lisan dan tulisan)  membuat hubu-ngan
  • 61. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 61 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian antara permintaan dan penawaran sebagai proses terbentuknya harga dan jum-lah keseimba- ngan dalam berbagai ben-tuk pasar ber-dasarkan struk-tur dan ciri-cirinya 3.5 Mendeskrip- sikan bank, lembaga keuangan bukan bank, bank sentral dan OJK 4.5 Menyajikan peran dan produk bank, lembaga keuangan bukan bank, Bank Sentral dan Otoritas jasa Keua- Bank  Pengertian bank  Fungsi bank  Jenis, prinsip kegiatan usaha,dan produk bank Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)  Pengertian lem-baga keuangan bukan bank Fakta  kondisi bank-bank yang ada secara umum  maraknya kegi-atan ekonomi dengan mem- pergunakan fasilitas bank  munculnya Lembaga- lem-baga Keuangan Bukan Bank Mengamati  Mencari infor-masi tentang pengertian bank, fungsi bank, jenis dan prinsip kegiatan usaha, dan produk bank  Melihat video/ gambar/ berita beberapa  mencari informasi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat laporan tertulis hasil pengamatan dan studi literatur  Mempresenta Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  menjelaskan pengertian bank, fungsi bank, jenis, prinsip kegia-tan usaha, dan produk bank  menjelaskan pengertian LKBB, fungsi LKBB, jenis, prinsip kegia-tan usaha, dan produk Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika penulisan laporan  penyajian laporan dalam bentuk presentasi  jawaban pertanyaan dari diskusi dan presentasi kelengkapan  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis hasil pengama-tan dan studi literatur  Mempresenta si-kan Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi
  • 62. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 62 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ngan (OJK  Fungsi lembaga keuangan bukan bank  Jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produklemba ga keuangan bukan bank Bank sentral  Pengertian bank sentral  Fungsi, tugas dan wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Repu- blik Indonesia  Stabilitas sis- tem keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  Pengertian OJK  Fungsi, (LKBB)  Adanya Bank Sentral yang mengatur sis- tem keuangan dan perbankan di Indonesia  Munculnya Oto-ritas Jasa Keu- angan sebagai pengganti Bapepam LK  ada lembaga/bad an yang me- ngatur sirkulasi keuangan agar perekonomia n stabil Konsep  Bank  LKBB  Bank Sentral  OJK con-toh peran per- bankan dalam perekonomia n saat ini  Mencari litera-tur mengenai pengertian LKBB, fungsi-nya, dan jenis, prinsip kegiatan usahanya, dan produknya  mencari litera-tur tentang pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang bank sentral  mencari infor-masi hubungan antar peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK sikan informasi dari materi  Teknik Bertanya/ Menjawab  Metode Penyajian Portofolio/Pro duk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik peni- laian diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan LKBB  menjelaskan pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang bank sentral  menjelaskan pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang OJK  mempresenta sikan kesimpulan tentang hubu-ngan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kon-disi ekonomi saat ini tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk PG) informasi dari materi  Teknik Bertanya/ Menjawab  Metode Penyajian Portofolio/Pr oduk (fokus penilaian pada  Laporan  Rubrik peni- laian diskusi  rubrik penilaian presentasi atau penyajian laporan  tanya dan jawab pertanyaan
  • 63. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 63 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian tugas, dan wewenang OJK Prinsip  memahami pengertian, fungsi, jenis, produk, dan prinsip kegiatan usaha Bank  memahami pengertian, fungsi, jenis, produk, dan prinsip kegiatan uasaha LKBB  memahami pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang OJK  memahami pengertian, fungsi, tugas, dan wewenang Bank Sentral  membuat hubu-ngan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, Menanya  Diskusi kelom-pok mengenai pengertian bank, fungsi bank, jenis, prinsip kegiatan usaha, dan produk bank  Diskusi kelas tentang LKBB  Diskusi kelas mengenai peran bank sentral  Diskusi Kelas tentang OJK  Diskusi kelas tentang hubu-ngan antar pe-ran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK Mencoba/Me ngeksplorasi  Menafsirkan pe-ran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi pereko- nomian saat
  • 64. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 64 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian dan OJK  menerapkan hubungan antara peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK ini  Mengkaji peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi pereko- nomian saat ini  menyelesaika n kasus dengan menerapkan peran bank, LKBB,Bank Sentral, dan OJK dalam kon-disi perekono- mian yang ada Mengasosiasi  menganalisis hubungan antar peran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK  menyimpulk an hubungan anta-ra peran bank, LKBB,Bank Sentral, dan OJK dalam
  • 65. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 65 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bentuk media (lisan dan tuli-san)  membuat hubu-ngan antara pe-ran bank, LKBB, Bank Sentrl, dan OJK dalam bentuk media (lisan dan tulisan) Mengomunik asi-kan  membuat laporan tertulis  mempresenta sikan kesimpulan tentang hubu-ngan antara pe-ran bank, LKBB, Bank Sentral, dan OJK dalam kondisi ekonomi saat ini   
  • 66. Naskah Ekonomi © 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 66 Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Sikap Pengetahuan Keterampilan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.6 Mendeskrip- sikan sistem pembayaran dan alat pembayaran 4.6 Menyimula- sikan sistem pembayaran dan alat pembayaran Sistem Pembayaran  Pengertian SistemPemba yaran  Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran  Penyelenggar aan sistem pemba-yaran nontunai oleh Bank Indonesia Alat pembayaran tunai (Uang)  Sejarah uang  Pengertian uang Fakta  sistem pemba-yaran sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi  Bank Indonesia sangat berpe- ran dalam ke-lancaran sistem pembayaran  sistem pemba-yaran non tunai mulai ada dalam kegiatan ekono-mi Mengamati  Mencari infor-masi tentang jenis- jenis alat pembayaran tunai dan non tunai  Melihat video atau gambar atau berita be- berapa contoh alat pembaya-ran tunai dan non tunai  Mencari infor-masi mengenai penyelenggar  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi literature  Mempresenta sikan informasi dari materi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik Berta- nya/menjawa b  Metode  Menjelaskan mengenai sistem pembayaran  Mengidentifi -kasi peranan Bank Indonesia dalam sistem pembayaran  Menjelaskan penyelenggar a-an sistem pembayaran non tunai oleh Bank Indonesia  menjelaskan sejarah, fungsi, jenis, syarat, dan unsur Tugas/Aspek yang dinilai  sistematika penulisan laporan  penyajian lapo-ran dalam ben- tuk presentasi  jawaban perta-nyaan dari dis-kusi dan pre- sentasi kelengkapan tes:  UH (bentuk uraian)  UTS (bentuk  mencari infor-masi dan data yang relevan  kemampuan dalam diskusi  Membuat laporan tertulis  Membuat lapo-ran tertulis ha-sil pengamatan dan studi literature  Mempresenta si-kan informasi dari materi Kinerja  relevansi  sistematika penulisan  penggunaan bahasa  kemampuan berkomunika si  penyajian laporan  Presentasi Kelompok  Penguasaan Isi  Teknik berta- nya/menjawa b  Metode Penyajian