More Related Content
More from asep mulyana (17)
Ekonomi
- 1. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri
atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses menyebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa
yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan
cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan teknik,
bentuk, dan instrumen serta pedoman penilaian hasil belajar dengan pendekatan
- 2. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 2
autentik. Penilaian memungkinkan pendidik mampu menerapkan program remedial
bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi
peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah melalui surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013
menyatakan bahwa mulai tahun pelajaran 2014/2015 seluruh SMA sejumlah 12.633
wajib melaksanakan Kurikulum 2013 di kelas X dan kelas XI. Untuk menyiapkan
kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik, serta
melakukan penilaiain autentik, Pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran,
serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku teks untuk peserta didik.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
Ekonomi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus naskah ini
bertujuan untuk:
1. Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
2. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus.
4. Mengembangkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
5. Merancang penilaian autentik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup buku ini terdiri atas:
1. Penjelasan tentang Pembelajaran Saintifik dan Penilaian Autentik
2. Langkah-langkah pembelajaran saintifik dalam mata pelajaran Ekonomi
3. Penilaian Autentik dalam pembelajaran Ekonomi
4. Penjelasan tentang Analisis Kompetensi
5. Contoh Hasil analisis kompetensi
6. Contoh RPP
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
- 3. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 3
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi
Kurikulum
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 Tahun 2013 tanggal 8 November Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
10. Surat Edaran bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0258/MPK.A/KR/2014 Tahun 2014 dan Nomor 420/176/SJ
tanggal 9 Januari Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
- 4. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 4
BAB II
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
A. Prinsip
Karakteristik pembelajaran terkait erat dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang
sasaran pembelajaran yang harus dicapai, dan Standar Isi memberikan kerangka
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang dikembangkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan,
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan domain sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang memiliki karakteristik berbeda untuk masing-masing mata
pelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Pencapain kompetensi tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus merencanakan pembelajaran sesuai
tuntutan kurikulum dengan menggunakan pendekatan saintifik dan model pembelajaran
yang mendorong kemampuan peserta didik untuk melakukan penyingkapan/penelitian,
serta dapat menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok.
Pendidik disarankan untuk menggunakan menggunakan model pembelajaran antara
lain model inkuiri, discovery, problem, dan projek.
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1)
peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-
satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan
tekstual menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis
kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran
yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan
aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
- 5. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 5
handayani); (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik.
B. Pendekatan Pembelajaran Saintifik dalam Mata Pelajaran Ekonomi
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pembelajaran tersebut
tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, tetapi proses pembelajaran
dipandang sangat penting. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu
mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.
1. Mengamati
Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks
situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Yang diamati adalah
materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau peristiwa dalam bentuk gambar,
video, rekaman suara atau fakta langsung yang bisa dilihat dan disentuh. Proses
mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca, dan atau menyimak. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengamati
dapat dilakukan terhadap hal- hal sebagai berikut, contoh:
Peserta didik mengamati video tetang mekanisme perdagangan saham
dan investasi di pasar modal
Peserta didik membaca berita tentang permintaan dan penawaran faktor
produksi yang terjadi di pasar input.
2. Menanya.
Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan
peserta didik dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga
berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses
menanya dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi kelompok dan diskusi kelas.
Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan
- 6. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 6
dengan bahasa sendiri. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan menanya dapat
dilakukan sebagai berikut, contoh:
Peserta didik berdiskusi kelas penyebab dan akibat adanya uang palsu di
masyarakat.
Peserta didik berdiksusi kelompok cara mengatasi kelangkaan sumber
daya.
3. Mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba.
Kegiatan mengeksplor/ mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk
meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan
keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang,
dan melaksanakan eksperimen, menyajikan data, mengolah data, dan menyusun
kesimpulan. Pemanfaatan sumber belajar termasuk pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi sangat disarankan. Kegiatan mengumpulkan informasi
dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain buku dan internet. Dalam
pembelajaran Ekonomi, kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba dapat
dilakukan sebagai berikut, contoh:
Mewawancarai pengurus koperasi tentang cara mengelola koperasi
Menyimulasikan cara membedakan uang asli dengan uang palsu
Mencari informasi dari internet tentang masalah tenaga kerja Indonesia
di luar negeri.
4. Mengasosiasi/menalar.
Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Kegiatan ini di dalamnya termasuk memproses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola
dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan
hubungan-hubungan yang spesifik. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan
untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya tentang informasi yang mereka
peroleh masing masing untuk menemukan kesamaan pengertian dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran Ekonomi, kegiatan
mengasosiasi dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah
- 7. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 7
Mendiskusikan cara mengatasi kelangkaan sumber daya dalam
kehidupan sehari-hari.
Membuat kesimpulan tentang cara memilih produk lembaga keuangan
bukan bank yang tepat dan bijaksana.
5. Mengomunikasikan.
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, grafik, atau
perilaku. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengomunikasikan
pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui
presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk kerja. Dalam pembelajaran Ekonomi,
kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan sebagai berikut, contoh:
Mempresentasikan hasil penerapan konsep manajemen dalam kegiatan
sekolah.
Membuat laporan hasil mencari informasi tentang masalah-masalah
ketenagakerjaan di Indonesia.
C. Model Pembelajaran Ekonomi
Model-model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ekonomi
sehingga dapat membangkitkan kreativitas dan keingintahuan peserta didik, antara lain
Discovery Based Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning.
1. Discovery Learning
Discovery learning adalah teori belajar yang menempatkan peserta didik sebagai
pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan yang diharapkan. Langkah-
langkah operasionalnya adalah sebagai berikut.
a. Menciptakan stimulus
Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan) dilakukan pada saat peserta didik
melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena dengan cara melihat,
mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari
yang sederhana hingga kompleks atau fenomena yang menimbulkan
kontroversi. Pada tahap ini, misalnya, peserta didik mengamati berragam fakta
tentang masalah-masalah yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Dengan melihat peserta didik termotivasi untuk
mencari tahu lebih lanjut tentang fakta dan fenomena tersebut dengan
membaca dari berbagai sumber atau mempertanyakan kepada pendidik.
- 8. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 8
b. Menyiapkan pernyataan masalah
Tahap kedua, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran.
Kemudian peserta didik memilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan singkat. Dalam pembelajaran masalah ketenagakerjaan di
Indonesia, peserta didik merumuskan pernyataan masalah misalnya “TKI
mengalami masalah hukum di luar negeri karena tidak memahami budaya dan
bahasa setempat”, atau “masalah pengangguran di Indonesia terjadi karena
angkatan kerja tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh lapangan
kerja”
c. Mengumpulkan data/mencoba
Tahap ketiga, ketika eksplorasi berlangsung, peserta didik mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dalam hal ini informasi yang
dikumpulkan berfungsi untuk membuktikan pernyataan masalah dalam
ketenagakerjaan. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan
(collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba dan sebagainya.
Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru
yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Mengolah Data
Tahap keempat, peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi yang
telah diperoleh baik melalui wawancara, observasi, dan metode lainnya, lalu
ditafsirkan. Semua informasi yang telah dikumpulkan, semuanya diolah,
diacak, dan diklasifikasikan.
e. Memverifikasi data
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah. Verifikasi
bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau
tidak.
f. Menarik kesimpulan
Tahap generalisasi atau menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
- 9. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 9
Berdasarkan hasil verifikasi, dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi. Setelah menarik kesimpulan, peserta didik harus memperhatikan
proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari
pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi
dari pengalaman-pengalaman itu.
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk
mereduksi kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
a. secara klasikal, peserta didik memiliki pengetahuan awal yang lebih baik pada
keterampilan berbicara dan menulis. Bagi peserta didik yang kurang terampil,
akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-
konsep, yang tertulis atau lisan sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
frustrasi;
b. jumlah peserta didik tidak terlalu banyak, untuk memudahkan dalam membantu
mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya;
c. pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada pemahaman;
d. perlu fasilitas memadai seperti sumber, media, dan peralatan pembelajaran.
Manfaat pemilihan model discovery learning antara lain:
a. membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-
keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci
dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya;
b. menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan karena
pemerolehannya bersifat pribadi;
c. menimbulkan rasa senang pada peserta didik karena tumbuhnya rasa
penyelidikan dan berhasil;
d. memungkinkan peserta didik berkembang dengan cepat dan sesuai dengan
dengan kecepatannya sendiri;
e. menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya dengan
melibatkan akal dan motivasinya;
f. membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya karena memperoleh
kepercayaan diri bekerjasama dengan yang lainnya;
g. membantu peserta didik menghilangkan keraguan karena mengarah pada
kebenaran yang final yang dialami dalam keterlibatan kegiatannya;
h. mendorong peserta didik berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan
hipotesis;
i. dapat mengembangkan bakat, motivasi, dan keingintahuan;
- 10. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 10
j. kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan belajar dari berbagai
jenis sumber belajar.
2. Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan pertanyaan mendasar.
Pada tahapan ini, guru memberikan pertanyaan yang dapat memberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas dengan cara mengambil topik
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Guru diharapkan dapat mengangkat topik yang relevan untuk para
peserta didik sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penyiapan pertanyaan dapat
dilakukan diawal semester agar dapat merancang kegiatan selanjutnya.
b. Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan peserta didik.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek
tersebut. Perencanaan terdiri dari aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, pengintegrasian berbagai
subjek yang mungkin, dan alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1. membuat timeline untuk menyelesaikan proyek,
2. membuat deadline penyelesaian proyek,
3. membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4. membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5. meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi
peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pemdidik berperan sebagai
- 11. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 11
mentor pada saat peserta didik beraktivitas. Rubrik dapat digunakan untuk
mempermudah proses monitoring dan merekam keseluruhan aktivitas peserta
didik.
e. Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian
kompetensi dasar, serta mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik dan membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
f. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta
untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan
proyek. guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
diperoleh suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
diajukan pada tahap awal pembelajaran.
Pemilihan model Project Based Learning memerlukan dukungan persyaratan untuk
mereduksi kendala yang sering terjadi, antara lain:
a. peserta didik terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah sehingga proyek
tidak memakan waktu terlalu lama;
b. dukungan sarana dan perasarana memadai termasuk peralatan belajar;
c. pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol;
d. perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan proyek.
Manfaat pemilihan model pembelajaran Project Based Learning, antara lain:
a. meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar;.
b. mendorong kemampuan peserta didik melakukan pekerjaan penting;
c. mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah dan
berpikir kritis;
d. mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan
sumber daya;
e. memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu serta sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
- 12. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 12
f. melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki dan kemudian
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
g. membuat suasana belajar menyenangkan sehingga peserta didik maupun guru
menikmati proses pembelajaran.
3. Problem Based Learning (PBL)
a. Langkah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik pada masalah.
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-
aktivitas yang akan dilakukan. Dalam Problem Based Learning, tahapan ini
sangat penting karena guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang akan
dilakukan oleh peserta didik dan juga oleh pendidik serta menjelaskan
bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini bertujuan
untuk memberikan motivasi agar peserta didik dapat mengerti pembelajaran
yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini,
yaitu:
1) tujuan utama pembelajaran menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi peserta didik yang mandiri,
2) permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban
mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai
banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan,
3) selama tahap penyelidikan, peserta didik didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Pendidik akan bertindak sebagai
pembimbing yang siap membantu, namun peserta didik harus berusaha
untuk bekerja mandiri atau dengan temannya, dan
4) selama tahap analisis, peserta didik akan didorong untuk menyatakan ide-
idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. Semua peserta didik diberi
peluang untuk berperan serta pada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide
mereka.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model
Problem Based Learning juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi.
Dalam memecahkan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan
sharing antaranggota. Oleh sebab itu, pendidik dapat memulai kegiatan
pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-
- 13. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 13
prinsip pengelompokan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dapat
digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya
interaksi antaranggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan
sebagainya.
Peserta didik harus memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing
kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama
pembelajaran. Setelah peserta didik diorientasikan pada suatu masalah dan
telah membentuk kelompok belajar, guru dan peserta didik menetapkan
subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.
Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
peserta didik terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil
penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan
tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya.
Guru bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas
peserta didik selama penyelesaian proyek. Pengawasan dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan
sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Untuk mempermudah proses
monitoring, guru membuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari Problem Based Learning. Setiap situasi
permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada
umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan
eksperimen, perumusan hipotesis dan penjelasan, dan pemecahan masalah.
Pengumpulan data dan eksperimen merupakan aspek yang sangat penting. Pada
tahap ini, guru harus mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik
mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide
mereka sendiri.
Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber dan mengajukan pertanyaan tentang masalah
dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah. Setelah
peserta didik mengumpulkan cukup data dan menentukan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, mereka mulai merumuskan hipotesis,
penjelasan, dan pemecahan masalah.
- 14. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 14
Esensi dari tahap ini adalah guru mendorong peserta didik untuk
menyampaikan ide-idenya dan menerima ide mereka. Guru juga harus
mengajukan pertanyaan yang membuat peserta didik berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang
dikumpulkan.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil karya) dan
pameran. Artifak bisa berbentuk laporan tertulis, video, tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara
fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian
multimedia. Tentunya kecanggihan artifak sangat dipengaruhi oleh tingkat
berpikir peserta didik. Langkah selanjutnya, peserta didik memamerkan hasil
karyanya dan pendidik berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik
jika dalam pemeranan ini, melibatkan peserta didik-peserta didik lainnya, Guru
lainnya, para orang tua, dan pihak lain yang dapat menjadi “penilai” atau
pemberi umpan balik.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam Problem Based Learning. Fase ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan serta
pola pikir yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta peserta didik
untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama
proses kegiatan belajarnya.
D. Langkah-Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan pendekatan
saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran
mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan konsepetual,
guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk pengetahuan
prosedural Project Based Learning dan Problem Based Learning.
2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari
KI- 4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan
Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan
- 15. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 15
Project Based Learning.
3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religious (KI-1) maupun
sikap sosial (KI-2)
Berikut contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan:
Tabel 2.1.
Matrik Pemilihan Model Berdasarkan Dimensi Pegetahuan dan Keterampilan
Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan
Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Prosedural
Discovery Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Problem Based Learning
Metakognitif
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
Discovery Learning
Project Based Learning
Problem Based Learning
E. Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari
pembelajaran.
Mata Pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada struktur
kurikulum 2013, oleh sebab itu penilaian hasil belajar Ekonomi harus dikembangkan
sesuai dengan konsep penilaian Kurikulum 2013, yaitu penilaian autentik yang
mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta
didik secara terpadu.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Penilaian
- 16. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 16
autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam
rangka mengamati/mengobservasi, menanya, mencoba, menalar, membangun jejaring
atau mengomunikasikan. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu
pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil
pembelajaran.
Implementasi penilaian autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
1. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (apart of,not apart
from instruction),
2. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan
masalah dunia sekolah (schoolwork-kind of problems),
3. Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
4. Penilaian harus bersifat holistic yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik dalam pembelajaran Ekonomi sebagai berikut;
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri
(self assessment), penilaian teman sejawat/antarpeserta didik (peer assessment),
dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa
catatan pendidik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
- 17. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 17
aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat
yang paling sempurna sampai yang paling rendah dengan kriteria sebagai berikut:
• Sederhana/mencakup asek paling esensial untuk dinilai
• Praktis/ mudah digunakan
• Tidak membebani guru
• Menilai dengan efektif aspek yang akan diukur
• Dapat digunakan untuk penilaian proses dan tugas sehari-hari
• Peserta didik dapat mempelajari rubrik & mengecek hasil penilaiannya
Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang
menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan
capaian kompetensi peserta didik.
a) Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.
Kriteria instrumen observasi:
Mengukur aspek sikap yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur
Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi
Mudah atau feasible untuk digunakan
Dapat merekam sikap peserta didik
- 18. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 18
Tabel 2.2
Contoh Lembar Observasi/Pengamatan Sikap
Materi : Manajemen
Kelas/Jurusan : X/IIS
No Nama Siswa
Aspek yang
diamati Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1
2
3
4
… …
Aspek yang dinilai:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
4. Pengendalian diri
5. Menghormati pendapat
orang lain
Skor penilaian :
Perolehan Nilai
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 : Kurang
b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik
penilaian diri dalam penilaian di kelas sebagai berikut:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
- 19. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 19
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika
mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat
jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan
penilaian.
Kriteria instrumen penilaian diri:
dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna
ganda
bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
menggunakan format sederhana yang mudah dipahami peserta didik
menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/
sebenarnya
mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta
didik
bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami
kemampuannya.
mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
memuat indikator kunci/indikator esensial yang menunjukkan
kemampuan yang akan diukur.
memetakan kemampuan peserta didik dari terendah sampai
tertinggi.
- 20. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 20
Tabel 2.3
Contoh Daftar Cek Penilaian Diri mengenai sikap
Nama Siswa
Kelas / Semester
:
:
..........................................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian diri .
Penilai : Diri sendiri
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
Skor
Selalu Sering
Kadang-
Kadang
Tidak
Pernah
1. Bersyukur
terhadap sumber
daya yang
dimiliki
2. Tidak merasa iri
hati terhadap
sumber daya yang
dimiliki orang
lain.
3. Bersikap jujur
dalam memenuhi
kebutuhan
ekonomi
4. Disiplin dalam
melakukan
prinsip ekonomi
5. Peduli terhadap
kelestarian
sumber daya alam
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Piliha
n
Selalu
Positif
= Skor 4
= Skor 3
Neg
atif
=
Skor yang
diperoleh
---------------- X 100 = ---
- 21. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 21
Sering
Kadang
-kadang
Tidak
pernah
= Skor 2
= Skor 1
Sko
r 1
=
Sko
r 2
=
Sko
r 3
=
Sko
r 4
Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………
c) Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai temannya terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Kriteria instrumen penilaian antarteman:
sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur
indikator dapat dilakukan melalui pengamatan peserta didik
kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik
menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik
indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya dan dapat diukur
instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada aras terendah
sampai kemampuan tertinggi.
Tabel 2.4
- 22. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 22
Contoh Penilaian antar Teman
Nama Peserta didik yang dinilai
Kelas/Semester
:
:
...............................
X / Ganjil
Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman
Petunjuk:
Dibuat kelompok peserta didik dengan anggota masing-masing 3-4 orang.
Tiap-tiap anggota kelompok menilai anggota lain dalam kelompoknya,
termasuk menilai dirinya sendiri.
Membuat rekap penilaian untuk tiap-tiap peserta didik dalam kelompok secara
keseluruhan.
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban
SkorSe
lalu
Se
ring
Kad
ang
-
kad
ang
Ti
da
k
Pe
rn
ah
1 Mensyukuri sumber daya yang
dimiliki
2 Santun terhadap teman dan guru
3 Jujur dalam melakukan kegiatan
ekonomi (konsumsi)
4 Hemat dalam memanfaatkan sumber
daya
5 Mandiri dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi
6 Tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas yang telah ditetapkan
7 Dst.
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
- 23. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 23
Pilihan
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
Positif
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Negatif
= Skor 1
= Skor 2
= Skor 3
= Skor 4
Skor yang
diperoleh
-------- X 100 = ---
--
Skor maksimal
Catatan:
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..................
..............................
d) Jurnal merupakan catatan pendidik terhadap sikap peserta didik di dalam dan di
luar kelas, yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian terhadap peserta didik pada aspek tertentu secara kronologis.
Kriteria jurnal:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukan pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik.
Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
Pembuatan jurnal bisa dilakukan dalam 2 model:
1) Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
b) Tulislah tanggal pengamatan.
c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
- 24. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 24
e) Tulislah dengan segera kejadian
f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Berikut ini contoh format jurnal model kesatu :
Gambar 2.1.
Contoh Format Jurnal Model Kesatu
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap
2) Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a) Tulislah Aspek yang diamati
b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
c) Tulislah tanggal pengamatan.
d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Tabel 2.5
Contoh Format Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..
Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………………….
Nomor peserta Didik : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Aspek yang diamati : ………………………….
Kejadian : ………………………….
Guru:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
- 25. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 25
2. Peni
laian
Ko
mpe
tensi
Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
a) Tes tulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk tulisan
yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang
kemampuan peserta tes. Tes tulis menuntut adanya respon dari peserta tes
yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda
dan uraian.Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan
jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key)
yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh
(distractor).
b) Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh pendidik berupa
daftar pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya
jawab dengan peserta didik.
Kriteria instrumen tes lisan
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didikdalam
mengonstruksi jawabannya sendiri.
Disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
c) Penugasan berupa tugas pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Kriteria instrumen penugasan
• Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan
- 26. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 26
• Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
• Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan
bagian dari pembelajaran mandiri.
• Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
• Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
• Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
• Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota
kelompok.
• Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
• Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
• Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang dilengkapi rubrik.
a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Kriteria tugas untuk tes praktik:
• Tugasmengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
• Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
• Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
• Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
• Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
• Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Kriteria rubrik untuk tes praktik
• Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
• Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
• Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (diobservasi).
• Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
• Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
- 27. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 27
• Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
Tabel 2.6
Contoh Rubrik Tes Praktik
Nama Peserta didik :: …………………………………………
Kelas / Semester :: X / Ganjil
Teknik Penilaian :: Tes Performance terhadap praktik
menyimulasikan unsur pengaman uang
Penilai :: Guru
Kriteria Penilaian : 1.Ketepatan contoh
2. Argumentasi
3. Sikap
No. Nama Siswa
Kriteria Penilaian
Nilai
Ketepatan contoh Argumentasi Sikap
Rubrik Penilaian
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
= Skor 4
= Skor 3
= Skor 2
= Skor 1
Skor yang
diperoleh
----------------- X 100 = ..
Skor maksimal
Catatan:
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………….......................
- 28. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 28
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, dan keaslian.
Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan,
Relevansi yaitu kesesuaian dengan mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
dalam pembelajaran,
Keaslian. Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
bimbingan dan dukungan terhadap projek peserta didik.
Contoh Penilaian Proyek:
Kompetensi Dasar : 4.4 Melakukan penelitian tentang pasar dan terbentuknya
harga pasar dalam perekonomian
Jenis Tugas : Proyek
Melakukan kegiatan transaksi pembelian barang di berbagai
jenis pasar dengan proses tawar menawar
Indikator :
1. Melakukan tawar menawar di berbagai jenis pasar
2. Melaporkan hasil praktek tawar menawar dengan menggunakan multimedia
Tugas Proyek
1. Tugas dilakukan secara kelompok, 4 orang perkelompok (sesui dengan kondisi)
2. Buatlah perencanaan kegiatan transaksi pembelian barang di pasar tradisional
dan pasar modern
3. Lakukan tawar menawar pada kegiatan tersebut
4. Buat laporan hasil proyek berupa rekaman video kegiatan dan secara tertulis
dengan ketentuan: diketik pada kertas A4, 1½ spasi, lengkapi dengan tema
proyek, langkah pengerjaan proyek, hasil proyek, penjelasan proyek,
- 29. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 29
kesimpulan. Format laporan terlampir
5. Sudah selesai untuk dipresentasikan 1 minggu sejak tanggal penugasan.
Tabel 2.7
Contoh Pedoman Penskoran Penilaian Proyek
ASPEK
KRITERIA DAN SKOR
3 2 1
Pengurutan
dan
kelengkapan
isi laporan
Jika urutan isi
laporan urut
mulai cover
sampai daftar
pustaka, dan isi
laporan lengkap
dan sesuai
format
Jika urutan isi
laporan ada yang
kurang terurut,
atau ada isi yang
kurang lengkap
Jika urutan isi
laporan tidak
terurut dan isinya
tidak lengkap
Tema Jika tema yang
diangkat sesuai
dengan yang
diinginkan
Jika tema yang
diangkat kurang
sesuai dengan
yang diinginkan
Jika tema yang
diangkat tidak
sesuai dengan
yang diinginkan
Hasil Proyek Jika hasil
proyek sesuai
dengan yang
diinginkan dan
menarik
Jika hasil proyek
tidak sesuai
dengan yang
diinginkan tapi
kurang menarik
Jika hasil proyek
tidak sesuai
Penjelasan Penjelasan
lengkap, sesuai
dan rinci
Penjelasan
kurang lengkap,
kurang sesuai
atau kurang rinci
Penjelasan tidak
lengkap
Video Audio dan Audio dan visual Audio dan visual
- 30. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 30
T
abel 2.8
Contoh Penilaiaan
Tabel 2.8
Contoh Penilaiaan Proyek
Materi : Harga Pasar
Kelas/Peminatan : X/IPS-Lintas Minat
Aspek yang
dinilai :
a. Laporan
b. Tema
c. Hasil Proyek
d. Penjelasan
e. Video
Skor :
1 = cukup
2 = sedang
3 = baik
Perolehan Nilai
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Predikat Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 :Kurang
c) Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara
individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Pada akhir suatu
visual video
jelas, lengkap
dan menarik.
video kurang
jelas, kurang
lengkap dan
kurang menarik.
video tidak jelas,
tidak lengkap dan
tidak menarik.
No Kelompok
Aspek yang diamati
Nilai Predikat
a b c d e
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
… …
- 31. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 31
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama
peserta didik.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta
didik dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya.
Kriteria tugas pada penilaian portofolio
• Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan
diukur.
• Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup
belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
• Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan
kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
• Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya
portofolio yang beragam isinya.
• Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang
komunikatif dan mudah dilaksanakan.
• Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio
tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
• Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai
penacapaiannya dengan portofolio.
• Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isi
tugas portofolio.
• Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
• Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
• Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
- 32. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 32
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar.
Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran
adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan
diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang
diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.
Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kompetensi Inti kelas X
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
- 33. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 33
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut;
Tabel 3.2
Kompetensi Inti Kelsa XI dan XII
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan
- 34. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 34
B. Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku (buku guru dan
buku siswa);
Mengkaji keterkaitan KI dan KD dalam silabus maupun buku secara umum dapat
digambarkn dengan bagan 1 sebagai berikut;
Gambar 3.1
KI dan KD dalam silabus maupun buku
Penjelasan Bagan 1;
1. Kegiatan diawali dengan analisis keterkaitan antar KI dan KD sebagai berikut;
a. KI-3 dan KI-4 merupakan kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
harus dicapai oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran (though
curriculum) yang akan memberikan pengalaman belajar secara langsung
(direct teaching) kepada peserta didik.
b. KI-1 dan KI-2 merupakan kompetensi sikap religius dan sikap sosial yang
harus dicapai peserta didik sebagai dampak pengiring (nurturant effects)
yang merupakan pengalaman belajar tidak langsung (indirect teaching)
c. Keempat kompetensi tersebut harus merupakan hasil pembelajaran secara
utuh atau teerpadu.
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan dengan
yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn hasil
kajian (sesuai karakteristik materi pemeblajaran)
3. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tuntutan KD-3. Guru dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai
- 35. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 35
dengan karakteristik peserta didik. Pengembangan materi pembelajaran
merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat
dalam kompetensi inti ketiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi
pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti
keempat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
a. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar,
dibaca, disentuh, atau diamati.
Contoh :
Interaksi pelaku ekonomi di pasar, laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2013, Kelangkaan BBM, Kondisi perekonomian
secara umum.
b. Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan
kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang
saling berhubungan. Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah
didefinisikan.
Contoh:
Pengertian permintaan, Pengertian penawaran, Pengertian
keseimbangan pasar, Pengertian pendapatan nasional, Pengertian
inflasi.
c. Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-
konsep yang berkaitan.
Contoh:
Prinsip Ekonomi adalah dengan pengorbanan minimal untuk
mendapatkan hasil tertentu dan dengan pengorbanan tertentu untuk
hasil yang maksimal, Hukum Permintaan yaitu dengan asumsi ceteris
paribus jika harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta
turun.
d. Prosedur, merupakan sederetan langkah yang bertahap dan sistematis
dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian
dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Contoh:
Perhitungan pendapatan nasional, tahapan siklus akuntansi.
4. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kegiatan
pembelajaran yang sudah tercntum di silabus sesuai dengan hasil kajian
- 36. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 36
terhadap materi pembelajaran dikaitkan dengan hasil kajian terhadap KI-2 dan
KI-2.
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan
a. Mengamati adalah kegiatan yang dilakukan dengan memaksimalkan panca
indra dengan cara melihat, mendengar, membaca, menyentuh, atau
menyimak. Yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu
fenomena atau beristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, atau
fakta langsung yang bias disentuh, dilihat, dan sebagainya.
Contoh:
Membaca berita tentang tingkat inflasi di Indonesia, menyaksikan video
tentang proses pencetakan uang rupiah.
b. Menanya adalah proses mengkonstruksi pengetahuan berupa konsep,
prinsip dan prosedur melalui diskusi kelompok atau diskusi kelas.
Contoh:
Kenapa uang tidak dicetak sebanyak-banyaknya? Bagaimana cara
pemerintah mengatasi inflasi?
c. Mencoba
Menghitung laju inflasi tahun 2013, mencatat transaksi ke dalam jurnal.,
membedakan uang asli dengan uang palsu.
d. Mengasosiasi
Menerapkan konsep manajemen dalam kegiatan sekolah, mengelola
koperasi siswa, memecahkan masalah ekonomi yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
e. Mengomunikasikan
Membuat laporan proyek, mempresentasikan hasil pencarian informasi.
5. Mengembangkan rencana penilaian yang mencakup penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Catatan:
Agar lebih jelas bagaimana merancang dan menyusun, serta melaksanakan
penilaian, lihat naskah Model Penilaian di SMA).
- 37. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 37
Tabel 3.3
Contoh Hasil Kajian terhadap Silabus Ekonomi kelas X
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Mendeskrip-
sikan konsep
ilmu ekonomi
4.1 Menyajikan
konsep ilmu
ekonomi
Konsep
Ekonomi
Pengertian
Ilmu
ekonomi
Pembagian
Ilmu
ekonomi
Motif
Ekonomi
Prinsip
ekonomi
Kegiatan
ekonomi
Fakta
Kondisi
ekonomi
secara umum
Ilmu
ekonomi
menurut
beberapa ahli
Motif
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
prinsip
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
Kegiatan
ekonomi
dalam
kehidupan
sehari-hari
Konsep
konsep
ekonomi
pengertian
ilmu
ekonomi
Mengamati:
Mencari
informasi
tentang
kondisi
ekonomi
secara umum
Melihat
video atau
gambar
beberapa
contoh
sumber daya
ekonomi
yang ada
Mencari
informasi
mengenai
definisi ilmu
ekonomi dari
beberapa
tokoh ahli
mengamati
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam mene-
rapkan
prinsip
ekonomi
Menunjukan
rasa syukur
dalam
memanfaatka
n sumber
daya
Menunjukka
n sikap jujur
, kerja keras,
mandiri dan
adil dalam
melakukan
kegiatan
ekonomi
Menunjukka
n perilaku
dan si-kap
menerima,
menghargai,
dan
melaksana-
kan
kejujuran,
kerja keras,
disiplin dan
tanggung
jawab
Penilaian Diri
:
Berkaitan
dengan rasa
syukur dalam
memanfaatkan
sumber daya
alam dan
pemenuhan
kebutuhan
Observasi,
aspek :
jujur
kerja keras
mandiri
adil
Menjelaskan
konsep
ekonomi
menjelaskan
pengertian
ilmu
ekonomi
mengidentifi
kasi
pembagian
ilmu
ekonomi
menjelaskan
prinsip
ekonomi
Menjelaskan
hubungan
antara
konsep eko-
nomi melalui
pengertian
ekonomi,
pembagain
il-mu
ekonomi dan
penerapan
prinsip eko-
nomi
Observasi
sistematika
laporan
Aspek:
sistematika
penulisan
laporan
penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
Kelengkapan
Tes aspek:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
PG)
mencari
informasi
dan data
yang relevan
kemampuan
dalam
diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Mempresenta
sikan
informasi
mengenai
materi yang
dibahas
Penugasan :
Penyusunan
Laporan
tentang
Konsep
Ekonomi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
substansi
Presentasi
Laporan dan
bahan
presentasi
tentang
konsep
ekonomi
Aspek:
kemampuan
berkomunika
si
presentasi
kelompok
penyajian
laporan
penguasaan
materi
teknik
- 38. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 38
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
pembagian
ilmu
ekonomi
motif
ekonomi
Prinsip
Cara
menerapkan
prinsip
ekonomi
Prosedur:
Penerapan
Prinsip
Ekonomi
Menanya
Mengajukan
pertanyaan
berkaitan
dengan hasil
pertanyaan.
Misalnya :
Faktor-
faktor apa
yang
mempengar
uhi kondisi
ekonomi ?
Apa saja
yang
termasuk ke
dalam
sumber daya
ekonomi.
Mengapa
kita perlu
belajar
ekonomi ?
Apa saja
yang
dipelajari
dalam ilmu
ekonomi
Bagaimanaka
h para pelaku
ekonomi
menerapkan
bertanya dan
menjawab
metode
penyajian
Keg. hasil
laporan/porto
folio aspek:
laporan
rubric
penilaian
diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
Tanya jawab
dalam
presentasi
- 39. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 39
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
prinsip
ekonomi
Mencari
informasi
Mengumpulk
an informasi
tentang
pengertian
ilmu
ekonomi
menurut
beberapa ahli
mengkaji
pembagian
ilmu
ekonomi
mengumpulk
an contoh-
contoh
ekonomi
deskriftif
menyelesaika
n kasus
dengan
meggunakan
prinsip
ekonomi
Mengasosiasi
menyimpulk
anpengertian
ilmu
ekonomi,
- 40. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 40
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
menganalisis
bidang kajian
teori
ekonomi
makro dan
mikro,
ekonomi
deskriftif dan
terapan
menafsirkan
contoh
ekonomi
deskriftif
prinsip
ekonomi
Mengomunik
asi-kan
membuat
laporan
tertulis
mempresenta
sikan konsep
ekonomi
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
- 41. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 41
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.2menganalisis
masalah
ekonomi dan
cara menga-
tasinya
4.2Melaporkan
hasil analisis
masalah eko-
nomi danca-
ra mengata-
sinya
Masalah
Ekono-mi
dan cara
mengatasinya
Inti masalah
ekonomi/
KelangkaanP
ilihan
Biaya
peluang
Skala
prioritas
Pengelolaan
keuangan
Permasalaha
n pokok
ekonomi
(apa,
bagaima-na,
untuk siapa)
• Sistem
ekonomi
Fakta
Contoh
permaslahan
ekonomi
yang dihadapi
pelaku
ekonomi
kelangkaan
menjadi
masa-lah
ekonomi
manusia
diha-dapkan
pada keadaan
untuk
membuat
pilihan
ekonomi
Skala
prioritas
sangat
penting
untuk
menen-tukan
pilihanyang
paling ra-
sional yang
di-ambil dari
bebe-rapa
alternatif
pilihan
masalah
ekono-mi
Mengamati
mengamati
permasalaha
n ekonomi
yang
dihadapi
setiap pelaku
ekonomi
Mencari
infor-masi
tentang
kondisi
ekonomi
secara umum
berkenaan
de-ngan
kelang-kaan
Melihat
video atau
gambar atau
berita be-
berapa
contoh
keadaan
yang
menggambar
-kan
kelangkaan
Mencari
infor-masi
mengenai
keadaan
Menunjukan
sikap positip
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
Menunjukka
n sikap
tanggungjaw
ab, kritis,
peduli,
kreatif,
analitis
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
Observasi
Aspek :
Tanggungja
wab,
Peduli
Kritis,
Kreatif
analitis
Menjelaskan
konsep
kelang-
kaan/scarcity
menjelaskan
pengertian
biaya
peluang
Menjelaskan
pengertian
skala
prioritas
Mengidentifi
kasi masalah
pokok
ekonomi
(apa, bagai-
mana, dan
untuk siapa)
menjelaskan
sistem
ekonomi
yang ada
menjelaskan
hubungan
an-tara
konsep ke-
langkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
penulisan
laporan
penyajian
laporan
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
PG)
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
pe-nulisan
laporan
penyajian
laporan
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
litera-tur
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik
Berta-
nya/Menjaw
ab
Metode
Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik peni-
laian diskusi
- 42. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 42
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
meliputi Ba-
rang apa
yang
diproduksi,
bagaimana
cara
memproduks
i dan untuk
siapa di
produksi
untuk meme-
cahkan
masalah
ekonomi
dibu-tuhkan
sistem
ekonomi
Konsep
konsep
kelangkaan /
scarcity
opportunity
cost
sistem
ekonomi
yang dipakai
untuk meme-
cahkan
masalah
ekonomi
Prinsip
yang
menggambar
-kan keadaan
dengan
bebera-pa
pilihan
mencari
litera-tur
tentang
masalah
pokok
ekonomi
(apa,
bagaimana,
dan untuk
siapa)
mengamati
ten-tang
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam mene-
rapkan
prinsip
ekonomi
mencari
infor-masi
mengenai
sistem
ekonomi
yang ada
rasio-nal
dalam me-
ngelola
keua-ngan
dan me-
mecahkan
ma-salah
pokok e-
konomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
presentasi
jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
PG)
litera-ture
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
- 43. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 43
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kelangkaan/s
carcity
memahami
op-portunity
cost
berpikir
rasional
berda-sarkan
skala
prioritas
dalam
memenuhi
kebutuhan
mampu
mema-hami
penerapan
sistem
ekonomi
dalam
meme-
cahkan
perma-
salahan
ekonomi
mampu
menge-lola
keuangan
secara
rasional
Prosedur
cara
Menanya
Diskusi
kelompok
mengenai
kondisi
ekono-mi
saat terse-but
yang berka-
itan dengan
kelangkaan
Diskusi kelas
tentang suatu
konsep
kelangkaan
Diskusi kelas
mengenai
op-portunity
cost
Diskusi
Kelas
mengenai
skala
prioritas dan
pengelolaan
keuangan
Diskusi
tentang
masalah
pokok
ekonomi dan
pe-nerapan
sistem
ekonomi
- 44. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 44
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
penyusunan
skla prioritas
kebutuhan
Sistem
ekonomi
dalam
mengatasi
permasalaha
n ekonomi
dalam
memecahkan
masalah
ekonomi
Mencoba/Me
ngeksplorasi
Menafsirkan
konsep
kelang-kaan,
biaya pe-
luang dan
alter-natif
pilihan yang
diambil
berdasarkan
skala
prioritas
mengkaji
masa-lah
pokok eko-
nomi (apa,
ba-gaimana,
dan untuk
siapa)
menyelesaika
n masalah
eko-nomi
dengan
menerapkan
sistem
ekonomi
yang sesuai
- 45. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 45
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Mengasosiasi
menganalisis
hubungan
antara
konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
memecahkan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
Menyimpulk
an konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas dan
- 46. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 46
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
pemecahan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
menggunaka
n sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
membuat
hubungan
antara
konsep
kelangkaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasional
dalam
mengelola
keuangan
dan
- 47. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 47
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
memecahkan
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
Mengomunik
asi-kan
membuat
laporan
tertulis
mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara
konsep
kelang-kaan,
biaya
peluang,
skala
prioritas, dan
berpikir
rasio-nal
dalam
mengelola
keuangan
dan
memecahkan
- 48. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 48
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
masalah
pokok
ekonomi
dengan
sistem
ekonomi
tertentu
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan
3.3menganalisis
peran pelaku
kegiatan
ekonomi
4.3Menyajikan
peran pelaku
kegiatan
ekonomi
Pelaku
Kegiatan
Ekonomi
Pelaku-
pelaku
kegiatan
ekono-mi :
Rumah
Tangga
Konsumsi
(konsumen),
Rumah
Tangga
Produksi
(pro-dusen),
Peme-rintah,
dan
Masyarakat
Luar Negeri.
Peran pelaku
kegiatan
ekonomi
Model
Fakta
kegiatan
eko-nomi
secara umum
kegiatan
ekonomi
yang
dilakukan
para pelaku
kegiatan
ekonomi
para pelaku
ke-giatan
ekonomi
(RTK, RTP,
Pe-merintah,
dan
Masyarakat
LN)
para pelaku
ke-giatan
ekonomi
sangat berpe-
Mengamati
Mencari
infor-masi
tentang
kegiatan
ekono-mi
secara umum
Melihat
video atau
gambar
beberapa
con-toh
kegiatan
ekonomi
yang ada
(konsumsi,
produksi, dan
distribusi)
Mencari
litera-tur
mengenai
para pelaku
Menunjukan
sikap positip
(individu dan
sosial) dalam
diskusi
kelompok
Menunjukka
n sikap
ilmiah pada
saat
melaksanaka
n studi
literatur atau
pencarian
informasi
Menunjukka
n perilaku
dan si-kap
menerima,
menghargai,
dan
melaksana-
kan
Observasi
Studi
literatur
PresentasiKe
lompok
Sikap
Individu
kejujuran
bekerjasama,
toleransi
Disiplin
Tanggung
jawab
Sikap Ilmiah
kritis
objektif
rasa ingin
tahu
menjelaskan
kegiatan
eko-nomi
(konsum-si,
produksi,
dan
distribusi)
mengidentifi
-kasi para
pela-ku
kegiatan
ekonomi
menjelaskan
peran para
pe-laku
kegiatan
ekonomi
menggambar
-kan model
dia-gram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
pe-nulisan
laporan
penyajian
laporan
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
PG)
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi lite-
rature
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik berta-
nya/menjawa
b
Metode
Penyajian
- 49. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 49
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
diagram
interaksi
antar
pelakuekono-
mi/circulair
flow diagram
ran dalam
kegi-atan
ekonomi
interaksi
antar pelaku
ekonomi
model
interaksi para
pelaku ke-
giatan
ekonomi
Konsep
perekonomia
n tertutup
dan
perekonomia
n terbuka
pelaku-
pelaku
kegiatan
ekonomi
peran pelaku
kegiatan
ekonomi
model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Prinsip
memahami
ke-giatan
ekonomi
mencari
litera-tur
tentang peran
dari masing-
masing
pelaku
ekonomi
mengamati
tentang
perilaku
pelaku
ekonomi
dalam model
diagram
inter-aksi
antar pela-ku
ekonomi
Menanya
Diskusi
kelom-pok
mengenai
kegiatan
ekono-mi
yang ada
Diskusi kelas
tentang
kegia-tan
ekonomi
yang ada
kejujuran,
kerja keras,
disiplin dan
tanggung
jawab
menunjukan
sikap
toleransi dan
saling
menghargai
mempresenta
-sikan
kesimpu-lan
tentang ke-
giatan
ekono-mi,
para pelaku
kegiatan
eko-nomi
dan peran
para pelaku
ke-giatan
ekono-mi
tersebut
dalam model
diagram
inter-aksi
antar pe-laku
ekonomi
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik peni-
laian diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
- 50. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 50
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kegiatan
ekonomi
memahami
siapa-siapa
yang menjadi
pelakukegiat
an ekonomi
memahami
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
memahami
model
interaksi
antar pelaku
ekonomi
menerapkan
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
dalam
mengatasi
ma-salah
ekonomi
Prosedur
langkah kerja
ilmiah
Diskusi kelas
para pelaku
ke-giatan
ekonomi
Diskusi
Kelas
tentang
peran
masing-
masing dari
pelaku
ekonomi
Diskusi
tentang
model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mencoba/Me
ngeksplorasi
Mengkaji
para pelaku
kegiatan
ekonomi
Mengkaji
peran
masing-
masing
pelaku
kegiatan
- 51. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 51
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Penyajian
informasi
menerapkan
peran
masing-
masing
pelaku
ekonomi
dalam
mengatasi
masalah
ekonomi
Metakognitif
menerapkan
pe-ran masing-
ma-sing
pelaku eko-
nomi dalam
me-ngatasi
masalah
ekonomi yang
pada akhirnya
dapat memacu
pertumbuhan
ekonomi suatu
negara
ekonomi
Menggambar
-kan model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mengasosiasi
menganalisis
kegiatan
ekonomi
menganalisis
hubungan
antar pelaku
kegiatan
ekonomi
Menyimpulk
an peran
masing-
masing
pelaku
kegiatan
ekonomi
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
membuat
hubungan
antara ke-
- 52. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 52
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
giatan
ekonomi,
para pelaku
kegiatan eko-
nomi dan
peran para
pelaku ke-
giatan
ekonomi
tersebut
dalam model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
Mengomunik
asi-kan
membuat
laporan
tertulis
mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
kegia-tan
ekonomi,
para pelaku
ke-giatan
ekonomi dan
peran para
pelaku
kegiatan
- 53. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 53
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ekonomi
terse-but
dalam model
diagram
interaksi
antar pelaku
ekonomi
dengan
bentuk media
(lisan dan
tulisan)
3.4 Mendeskrip-
sikan konsep
pasar dan
terbentuk-nya
harga pasar
dalam
perekono-
mian
4.4 Melakukan
penelitian
tentang pa-sar
dan ter-
bentuknya
harga pasar
dalam per-
ekonomian
Pasar dalam
perekonomian
Pengertian
pasar
Peran pasar
da-lam
perekono-
mian
Bentuk-
bentuk dan
struktur pasar
dan ciri-
cirinya
Permintaan
dan
penawaran
Pengertian
permintaan
dan
penawaran
Fakta
kondisi pasar
secara umum
Jenis-jenis
pasar yang
ada
pasar
berperan
dalam
perekonomia
n
bentuk-
bentuk pasar
struktur
pasar dan
cirinya
adanya
permin-taan
terhadap
suatu barang
tertentu
Mengamati
Mencari
infor-masi
tentang
bentuk-
bentuk pasar
secara umum
Melihat
video atau
gambar
beberapa
con-toh
jenis-jenis
pasar yang
ada
Mencari
litera-tur
mengenai
bentuk-
bentuk pasar,
mencari
infor-masi
dan data
yang relevan
kemampuan
dalam
diskusi
Membuat
lapo-ran
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis hasil
pengama-tan
dan studi
literature
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik berta-
nya/menjawa
b
Metode
Menjelaskan
pengertian
pa-sar dari
berba-gai
pendapat
menjelaskan
bentuk-
bentuk pasar
berdasar-kan
sturktur
pasar dengan
ciri-cirinya
menjelaskan
hukum
permin-taan
dan pena-
waran
Mengidentifi
ka-si faktor-
faktor yang
mempe-
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
pe-nulisan
laporan
penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
pertanyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik
Bertanya/
Menjawab
Metode
- 54. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 54
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Faktor-faktor
yang
memenga-
ruhi permin-
taan dan
pena-waran
Kurva
permintaan
dan
penawaran
Pergerakan di
sepanjang
kurva dan
pergeseran
kurva(permin
-taan dan
penawaran)
Hukum
permin-taan
dan pena-
waran serta
asumsi-
asumsinya
Proses
terben-
tuknya harga
keseimbanga
n
Pengertian
elastisitas
dan macam-
macam
elastisitas
adanya pena-
waran
terhadap
suatu barang
tertentu
adanya
peruba-han
harga dan
jumlah
barang
tertentu
faktor yang
berpengaruh
terhadap
permintaan
dan
penawaran
harga dan
jum-lah
dalam kese-
imbangan
pasar
Konsep
pasar
berdasar-kan
struktur
pasar
hukum
permin-taan
hukum
penawa-ran
struktur-nya,
dan ciri-
cirinya
mencari
litera-tur
tentang hu-
kum permin-
taan dan
penawaran
mengamati
ten-tang
keberla-kuan
hukum
permintaan
dan
penawaran
dalam
kegiatan
ekonomi
mengamati
ten-tang
perubahan
harga dan
jum-lah
barang yang
diminta/dita-
warkan
dalam bentuk
kurva
mengamati
ter-
bentuknya
har-ga dan
Penyajian
Portofolio/Pro
duk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik
penilaian
diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
ngaruhi per-
mintaan dan
penawaran
menjelaskan
terbentuknya
harga dan
jum-lah
dalam kese-
imbangan
pasar
menjelaskan
kurva
permin-taan
dan pena-
waran
mempresenta
-sikan
kesimpu-lan
tentang
permintaan
dan
penawaran
se-bagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
ber-bagai
bentuk pasar
berdasar-kan
struktur dan
PG) Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik
penilai-an
diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
- 55. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 55
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Faktor-faktor
yang
memenga-
ruhi
elastisitas
permintaan
dan
penawaran
faktor yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
keseimbanga
n pasar
kurva fungsi
permintaan
Kurva fungsi
penawaran
Pergeseran
dan
pergerakan
kur-va
permintaan
dan
penawaran
Prinsip
memahami
bentuk pasar
memahami
struktur
pasar
memahami
ciri-ciri pasar
memahami
kon-sep
permintaan
dan
jumlah
dalam kese-
imbangan
pasar
mengamati
fak-tor-faktor
yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
mengamati
ter-
bentuknya
har-ga dan
jumlah
dalam kese-
imbangan
pasar dalam
berbagai
bentuk pasar
mengamati
pe-ran
pasardalam
perekonomia
n
Menanya
Diskusi
ciri-cirinya
- 56. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 56
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
penawaran
memahami
fak-tor-faktor
yang
mempengaru
hi
permintaan
dan
penawaran
memahami
kur-va fungsi
per-mintaan
dan
penawaran
memahami
arti dari
pergeseran
dan
pergerakan
kurva
permin-taan
dan pena-
waran
memahami
kon-sep
harga dan
jumlah
keseimbanga
n terbentuk
Prosedur
kelom-pok
mengenai
jenis atau
bentuk-
bentuk pasar
yang ada
Diskusi kelas
tentang
struk-tur
pasar dan
ciri-cirinya
Diskusi kelas
peran pasar
dalam
perekonomia
n
Diskusi
kelom-pok
tentang
permintaan
dan
penawaran
Diskusi
kelom-pok
tentang
faktor-faktor
yang
mempe-
ngaruhi
permin-taan
dan pena-
waran
- 57. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 57
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
langkah kerja
ilmiah
Penyajian
informasi
menerapkan
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
Metakognitif
menerapkan
prin-sip
ekonomi un-
tuk
memecahkan
suatu
Diskusi kelas
tentang
perge-seran
dan per-
gerakan
kurva
permintaan
dan
penawaran
Diskusi kelas
tentang
bagai-mana
harga
keseimbanga
n terbentuk
Diskusi
Kelas tentang
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
ke-
seimbangan
dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
- 58. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 58
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ciri-cirinya
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
Mencoba/Me
ngeksplorasi
Menafsirkan
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
mengkaji
per-mintaan
dan
penawaran
se-bagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
- 59. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 59
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
menyelesaika
n persoalan
per-mintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
Mengasosiasi
menganalisis
hubungan
an-tara
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
- 60. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 60
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
keseimbanga
n dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
ciri-cirinya
Menyimpulk
an konsep
permin-taan
dan pena-
waran
sebagai
proses
terben-
tuknya harga
dan jumlah
keseimbanga
n dalam
berbagai
bentuk pasar
berdasarkan
struktur dan
ciri-cirinya
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
membuat
hubu-ngan
- 61. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 61
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
antara
permintaan
dan
penawaran
sebagai
proses
terbentuknya
harga dan
jum-lah
keseimba-
ngan dalam
berbagai
ben-tuk pasar
ber-dasarkan
struk-tur dan
ciri-cirinya
3.5 Mendeskrip-
sikan bank,
lembaga
keuangan
bukan bank,
bank sentral
dan OJK
4.5 Menyajikan
peran dan
produk bank,
lembaga
keuangan
bukan bank,
Bank Sentral
dan Otoritas
jasa Keua-
Bank
Pengertian
bank
Fungsi bank
Jenis, prinsip
kegiatan
usaha,dan
produk bank
Lembaga
Keuangan
Bukan Bank
(LKBB)
Pengertian
lem-baga
keuangan
bukan bank
Fakta
kondisi
bank-bank
yang ada
secara umum
maraknya
kegi-atan
ekonomi
dengan
mem-
pergunakan
fasilitas bank
munculnya
Lembaga-
lem-baga
Keuangan
Bukan Bank
Mengamati
Mencari
infor-masi
tentang
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis
dan prinsip
kegiatan
usaha, dan
produk bank
Melihat
video/
gambar/
berita
beberapa
mencari
informasi
dan data
yang relevan
kemampuan
dalam
diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
laporan
tertulis hasil
pengamatan
dan studi
literatur
Mempresenta
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
menjelaskan
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis,
prinsip
kegia-tan
usaha, dan
produk bank
menjelaskan
pengertian
LKBB,
fungsi
LKBB, jenis,
prinsip
kegia-tan
usaha, dan
produk
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
penulisan
laporan
penyajian
laporan
dalam bentuk
presentasi
jawaban
pertanyaan
dari diskusi
dan
presentasi
kelengkapan
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis hasil
pengama-tan
dan studi
literatur
Mempresenta
si-kan
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
- 62. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 62
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
ngan (OJK Fungsi
lembaga
keuangan
bukan bank
Jenis, prinsip
kegiatan
usaha, dan
produklemba
ga keuangan
bukan bank
Bank sentral
Pengertian
bank sentral
Fungsi, tugas
dan
wewenang
Bank
Indonesia
sebagai Bank
Sentral Repu-
blik
Indonesia
Stabilitas sis-
tem
keuangan
Otoritas Jasa
Keuangan
(OJK)
Pengertian
OJK
Fungsi,
(LKBB)
Adanya
Bank Sentral
yang
mengatur sis-
tem
keuangan
dan
perbankan di
Indonesia
Munculnya
Oto-ritas
Jasa Keu-
angan
sebagai
pengganti
Bapepam LK
ada
lembaga/bad
an yang me-
ngatur
sirkulasi
keuangan
agar
perekonomia
n stabil
Konsep
Bank
LKBB
Bank Sentral
OJK
con-toh
peran per-
bankan
dalam
perekonomia
n saat ini
Mencari
litera-tur
mengenai
pengertian
LKBB,
fungsi-nya,
dan jenis,
prinsip
kegiatan
usahanya,
dan
produknya
mencari
litera-tur
tentang
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
bank sentral
mencari
infor-masi
hubungan
antar peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
sikan
informasi
dari materi
Teknik
Bertanya/
Menjawab
Metode
Penyajian
Portofolio/Pro
duk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik peni-
laian diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
LKBB
menjelaskan
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
bank sentral
menjelaskan
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
OJK
mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara peran
bank, LKBB,
Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kon-disi
ekonomi saat
ini
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
PG)
informasi
dari materi
Teknik
Bertanya/
Menjawab
Metode
Penyajian
Portofolio/Pr
oduk (fokus
penilaian
pada
Laporan
Rubrik peni-
laian diskusi
rubrik
penilaian
presentasi
atau
penyajian
laporan
tanya dan
jawab
pertanyaan
- 63. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 63
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
tugas, dan
wewenang
OJK
Prinsip
memahami
pengertian,
fungsi, jenis,
produk, dan
prinsip
kegiatan
usaha Bank
memahami
pengertian,
fungsi, jenis,
produk, dan
prinsip
kegiatan
uasaha
LKBB
memahami
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
OJK
memahami
pengertian,
fungsi, tugas,
dan
wewenang
Bank Sentral
membuat
hubu-ngan
antara peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
Menanya
Diskusi
kelom-pok
mengenai
pengertian
bank, fungsi
bank, jenis,
prinsip
kegiatan
usaha, dan
produk bank
Diskusi kelas
tentang
LKBB
Diskusi kelas
mengenai
peran bank
sentral
Diskusi
Kelas
tentang OJK
Diskusi kelas
tentang
hubu-ngan
antar pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
Mencoba/Me
ngeksplorasi
Menafsirkan
pe-ran bank,
LKBB, Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kondisi
pereko-
nomian saat
- 64. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 64
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dan OJK
menerapkan
hubungan
antara peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
ini
Mengkaji
peran bank,
LKBB, Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kondisi
pereko-
nomian saat
ini
menyelesaika
n kasus
dengan
menerapkan
peran bank,
LKBB,Bank
Sentral, dan
OJK dalam
kon-disi
perekono-
mian yang
ada
Mengasosiasi
menganalisis
hubungan
antar peran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
menyimpulk
an hubungan
anta-ra peran
bank,
LKBB,Bank
Sentral, dan
OJK dalam
- 65. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 65
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
bentuk media
(lisan dan
tuli-san)
membuat
hubu-ngan
antara pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentrl,
dan OJK
dalam bentuk
media (lisan
dan tulisan)
Mengomunik
asi-kan
membuat
laporan
tertulis
mempresenta
sikan
kesimpulan
tentang
hubu-ngan
antara pe-ran
bank, LKBB,
Bank Sentral,
dan OJK
dalam
kondisi
ekonomi saat
ini
- 66. Naskah Ekonomi
© 2014, Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah 66
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Materi
Pembelajaran
Alternatif
Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.6 Mendeskrip-
sikan sistem
pembayaran
dan alat
pembayaran
4.6 Menyimula-
sikan sistem
pembayaran
dan alat
pembayaran
Sistem
Pembayaran
Pengertian
SistemPemba
yaran
Peran Bank
Indonesia
dalam Sistem
Pembayaran
Penyelenggar
aan sistem
pemba-yaran
nontunai oleh
Bank
Indonesia
Alat
pembayaran
tunai (Uang)
Sejarah uang
Pengertian
uang
Fakta
sistem
pemba-yaran
sangat
diperlukan
dalam
kegiatan
ekonomi
Bank
Indonesia
sangat berpe-
ran dalam
ke-lancaran
sistem
pembayaran
sistem
pemba-yaran
non tunai
mulai ada
dalam
kegiatan
ekono-mi
Mengamati
Mencari
infor-masi
tentang jenis-
jenis alat
pembayaran
tunai dan non
tunai
Melihat
video atau
gambar atau
berita be-
berapa
contoh alat
pembaya-ran
tunai dan non
tunai
Mencari
infor-masi
mengenai
penyelenggar
mencari
infor-masi
dan data
yang relevan
kemampuan
dalam
diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
Mempresenta
sikan
informasi
dari materi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik
Berta-
nya/menjawa
b
Metode
Menjelaskan
mengenai
sistem
pembayaran
Mengidentifi
-kasi peranan
Bank
Indonesia
dalam sistem
pembayaran
Menjelaskan
penyelenggar
a-an sistem
pembayaran
non tunai
oleh Bank
Indonesia
menjelaskan
sejarah,
fungsi, jenis,
syarat, dan
unsur
Tugas/Aspek
yang dinilai
sistematika
penulisan
laporan
penyajian
lapo-ran
dalam ben-
tuk
presentasi
jawaban
perta-nyaan
dari dis-kusi
dan pre-
sentasi
kelengkapan
tes:
UH (bentuk
uraian)
UTS (bentuk
mencari
infor-masi
dan data yang
relevan
kemampuan
dalam diskusi
Membuat
laporan
tertulis
Membuat
lapo-ran
tertulis ha-sil
pengamatan
dan studi
literature
Mempresenta
si-kan
informasi
dari materi
Kinerja
relevansi
sistematika
penulisan
penggunaan
bahasa
kemampuan
berkomunika
si
penyajian
laporan
Presentasi
Kelompok
Penguasaan
Isi
Teknik berta-
nya/menjawa
b
Metode
Penyajian