MAKALAH PENGGUNAAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM ASESSMEN NON TES.docxVaniaAmeliaPutri
Â
Validitas dan reliabilitas adalah konsep penting dalam penelitian karena berpengaruh pada keabsahan dan keandalan hasil penelitian. Validitas merujuk pada sejauh mana instrumen pengukuran mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas merujuk pada sejauh mana instrumen pengukuran konsisten dalam memberikan hasil yang sama saat instrumen digunakan kembali.
Dalam penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen sangat penting untuk memastikan keabsahan dan keandalan hasil penelitian. Instrumen yang telah divalidasi dan direliabilitaskan dapat memberikan hasil yang akurat, konsisten, dan dapat dipercaya. Validitas dan reliabilitas juga dapat membantu meminimalkan bias penelitian dan meningkatkan kepercayaan diri peneliti dalam hasil penelitiannya.
Oleh karena itu, validitas dan reliabilitas instrumen harus selalu diperhatikan dan divalidasi dan direliabilitaskan sebelum digunakan dalam penelitian. Peneliti harus memastikan bahwa instrumen yang digunakan telah divalidasi dan direliabilitaskan agar hasil penelitian yang diperoleh akurat, konsisten, dan dapat dipercaya.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Â
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
4. pengert
ian
Validit
as
Reliabilit
as
Daya
Beda
Tingkat
Kesuka
ran
validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu
ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Menurut
Arikunto (1999) validitas
adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat
kesahihan suatu tes.
Menurut Nur Salam (2003)
validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen
ī validitas adalah suatu
standar ukuran yang
menunjukkan ketepatan
dan kesahihan suatu
5. pengert
ian
Validit
as
Reliabilit
as
Daya
Beda
Tingkat
Kesuka
ran
atau serangkaian alat ukur
yang memiliki konsistensi
bila pengukuran yang
dilakukan dengan alat ukur
itu dilakukan dilakukan
secara berulang. Nursalam
(2003) reliabilitas adalah
kesamaan hasil pengukuran
atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi
diukur atau diamati berkali-
kali dalam waktu yang
berlainan.
ī Berdasarkan beberapa
pendapat tentang
pengertian reliabilitas
diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa
reliabilitas adalah suatu
6. pengert
ian
Validit
as
Reliabilit
as
Daya
Beda
Tingkat
Kesuka
ran
ī Menurut Wayan
Nurkancana (1983 ; 134)
menganalisis daya
pembeda artinya mengkaji
soal-soal tes dari segi
kesanggupan tes tersebut
dalam kategori lemah atau
rendah dan kategori kuat
atau tinggi prestasinya.
ī Kemampuan butir soal
dalam membedakan
antara siswa yang telah
menguasi materi yang
ditanyakan dengan siswa
yang tidakkurang/belum
menguasai materi yang
ditanyakan.
7. pengert
ian
Validit
as
Reliabilit
as
Daya
Beda
Tingkat
Kesuka
ran
ī Menurut Wayan
Nurkancana (1983 ; 134)
menganalisis tingkat
kesukaran soal artinya
mengkaji soal-soal tes
dari segi kesulitannya
sehingga dapat diperoleh
soal-soal mana yang
termasuk mudah, sedang
dan sukar.
ī Perhitungan tingkat
kesukaran soal adalah
pengukuran seberapa
derajad kesukaran suatu
soal. Jika suatu soal
memiliki tingkat
kesukaran seimbang
(proporsional), maka
dapat dikatakan bahwa
9. Manfaat
1. Validitas
2.
Reabilitas
3. Daya
Beda
4. Tingkat
Kesukaran
Kegunaan
validitas yaitu
untuk mengetahui
sejauh mana
ketepatan dan
kecermatan suatu
instrumen
pengukuran
dalam melakukan
fungsi ukurnya
yaitu agar data
yang diperoleh
bisa
relevan/sesuai
dengan tujuan
diadakannya
10. 1. Validitas
Manfaat
2.
Reabilitas
3. Daya
Beda
4. Tingkat
Kesukaran
2. Reliabilitas
Untuk mengetahui
atau
menunjukkan
keajekan suatu
tes dalam
mengukur gejala
yang sama pada
waktu dan
kesempatan yang
berbeda.
11. 1. Validitas
Manfaat
2.
Reabilitas
3. Daya
Beda
4. Tingskat
Kesukaran
3. Daya Beda
ī Untuk
membedakan
mutu setiap butir
soal melalui data
empiriknya.
ī Untuk
mengetahui
seberapa jauh
butir soal dapat
mendeteksi
kemampuan
siswa yang telah
memahami
materi yang
diajarkan guru.