Matakuliah ini membahas karakteristik bahasa Indonesia keilmuan, yaitu bersifat objektif, ringkas, jelas, cendekia, dan formal serta konsisten. Karakteristik khususnya meliputi penggunaan EYD, diksi keilmuan, kalimat dan paragraf keilmuan. Bahasa keilmuan harus faktual, hemat, jelas, cendekia, serta mengikuti aturan EYD dan KBBI.
2. Karakteristik
Umum
• Objektif
• Ringkas dan
Jelas
• Cendekia
• Formal dan
Konsisten
Khusus
• EYD
• Diksi Keilmuan
• Kalimat Keilmuan
• Paragraf Keilmuan
3. Objektif
Objektif secara umum berarti bersifat faktual atau berpatokan pada
kenyataan yang ada.
Bahasa dimaknai secara objektif berdasarkan tata bahasa di kalimat. Di
dalam memaknai kalimat harus mengetahui keseluruhan makna, maka
unsur-unsur tersebut harus dihubungkan satu sama lain.
Subyektif (pendapat pribadi), memaknai bahasa berdasarkan
emosi/maksud tertentu.
"Kita tangkap Kamil Manik hari Senin. Saudara-saudara, apakah kalian
setuju?" ujar M Taufik, di depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka
Barat, Jakarta Pusat, Jumat (8/8/2014). (sumber: kompas.com)
4. Ringkas dan Jelas
Ringkas dilakukan di dua tingkat: (1) unsur kata dan (2) unsur kalimat.
Penghematan Unsur Kata
agar supaya=agar atau supaya
Sehingga=Hingga
kemudian=lalu
Penghematan Unsur Kalimat
Indonesia cenderung untuk mengakui hak-hak Palestina.
Bisa disingkat: ''Indonesia cenderung mengakui hak-hak Palestina'')
Budi disuruh Bu. Guru untuk maju ke depan kelas.
Seharusnya Budi disuruh Bu. Guru ke depan kelas. Atau
Budi disuruh Bu. Guru maju.
5. Jelas memperhitungkan syarat-syarat sbb.
Tanda baca yang tertib.
Ejaan yang tidak terlampau menyimpang dari yang
lazimdipergunakan atau ejaan baku.
Tidak banyak menggunakan kalimat majemuk
bertingkat dan campuran.
Tata bahasa kalimat yang tidak ambigu.
6. Cendekia
Bahasa harus cendekia bermakna bahwa berbahasa
tidak asal-asalan.
Kata bus way bukanlah alat transportasi atau
kendaraanya “busnya” akan tetapi yang benar adalah
jalur bus.
Kata merubah -> menjadi hewan rubah
Mengubah
• Titip absen -> tidak masuk
Presensi
7.
8. Formal dan Konsisten
Bahasa harus formal dan konsisten memiliki makna
bahwa penulisan tata bahasa harus ditaati sesuai
dengan EYD dan KBBI.
Di dalam EYD terdapat aturan pemakaian huruf,
penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan
unsur serapan.
Di dalam KBBI terdapat aturan penulisan ejaan yang
benar dan makna kata.
9. Ejaan yang Disempurnakan
EYD
Pemakaian Huruf
Huruf abjad, vokal, konsonan, diftong, gabungan huruf
konsonan, kapital, miring, tebal.
• Penulisan Kata
Kata dasar, turunan, bentuk ulang, gabungan kata, suku kata,
kata depan, partikel, singkatan dan akronim, angka dan
bilangan, kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya.
• Pemakaian Tanda Baca
Titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, seru,
petik, petik tunggal, kurung, kurung siku, garis miring,
penyingkatan.
• Penulisan Unsur Serapan
10. Diksi Keilmuan
Diksi keilmuan terdiri dari kosakata yang diambil dari
kosakata bahasa Indonesia asli, penyerapan kosakata
bahasa daerah, dan penyerapan kosakata bahasa asing
yang sesuai standar.
11. Kalimat Keilmuan
Kalimat keilmuan berhubungan dengan kalimat
efektif.
Kalimat efektif merupakan penulisan kata yang
benar(logis), sistematis, dan jelas akan mudah
dipahamai orang lain secara tepat.
Memiliki hubungan logis intrakalimat dan
antarkalimat.
12. Paragraf Keilmuan
Paragraf yang Lengkap
paragraf berisi kalimat utama (kalimat topik) dan kalimat-kalimat
pendukung yang dibutuhkan guna mengutarakan
suatu pokok pikiran secara lengkap.
Paragraf yang Utuh
Keutuhan sebuah paragraf dapat dibentuk bila di paragraf
tersebut hanya dibahas sebuah gagasan utama (gagasan dasar,
ide pokok).
Paragraf yang Runtut
Keruntutan sebuah paragraf ditunjukkan dengan adanya
kekompakan yang terbentuk sebagai hubungan antar kalimat
yang saling runtut. Hal ini penting agar paragraf-paragraf
tersebut menjadi mudah dipahami.