Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Sistem Pemerintahan Pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur RasyidinIzzatul Ulya
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Untuk itu, hubungan antara agama dan negara dalam Islam telah menjadi teladan. Sejarah dalam Islam juga telah mencatat peristiwa-peristiwa penting, salah satunya adalah yang berkaitan dengan persoalan ketatanegaraan.
Pada Masa Rasulullah, beliau telah memberikan gambaran utama mengenai konsep bernegara, yaitu dengan dibentuknya madinah. Peristiwa ini dianggap sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social-politik yang mengenai system pendelegasian. Wujud historis terpenting mengenai peristiwa ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama kali.
Setelah itu, muncullah Khulafa ar-Rasyidin, yakni empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad wafat. Terkait system pemerintahan maupun ketatanegaraan ini pun sangat dinamis. Perkembangan mengenai ketatanegaraan dianggap semakin berkembang pesat. Terbukti dengan banyaknya kontribusi-kontribusi khalifah, seperti adanya perluasan wilayah, dhiwan, dan lain-lain.
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas, maka kita dapat melihat bahwa Islam telah memberikan ruang. Peristiwa-peristiwa di ataspun bukan hanya sekadar cerita, namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi kehidupan bernegara saat ini. Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar-Rasyidin. Dari latar belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic tersebut.
makalah yang menjelaskan tentang 'AM dan KHASH, guna memenuhi tugas mata kuliah ULUMUL QUR'AN 2.
untuk lebih lengkapnya kunjungi blog saya di khusnulsawo.blogspot.com \(^o^)/
Sejak masa Sahabat, kegiatan ijtihad dapat dikategorikan dalam dua aliran, yaitu aliran rasional (ahlu al-ra’yi) dan tradisional (ahlu al-hadits). Akan tetapi secara institusional, kedua aliran ini terbentuk pada masa Tabi’in, di mana aliran rasional (ahlu al-ra’yi) berkembang di Irak, sedangkan aliran tradisional (ahlu al-hadits) berkembang di Hijaz Makkah dan Madinah Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan adanya ulama tradisionalis (ahlu al-hadits) di Irak dan ulama rasionalis (ahlu al-ra’yi) di kawasan Hijaz.
Secara umum, yang dimaksud dengan aliran rasional (ahlu al-ra’yi) adalah aliran ijtihad yang berpandangan bahwa hukum syara’ merupakan sesuatu yang dapat ditelaah esensi-esensi yang mendasari ketentuan-ketentuan doktrinnya yang mengacu pada kemaslahatan kehidupan manusia. Dalam hal ini, para mujtahid rasionalis mengkaji illat untuk setiap norma hukum dengan melihat pada sisi yang memungkinkannya untuk memperoleh illat sebanyak-banyaknya, sehingga mereka dapat leluasa melakukan kajian analogis dengan memelihara kepentingan kehidupan manusia dan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. HUKUM ISLAM
DAN PERBEDAAN MAZHAB
Oleh :
Anang Dwi Purwanto
Krisna Adi Putra
3. PLAY THE GAME.
Aturan main,
1. Buatlah 3 kelompok dengan beranggota 4 ekor dan duduklah bersama anggota
kelompok anda.
2. Perwakilan setiap kelompok mengambil satu kertas yang ada di depan.
3. Bagilah kertas tersebut menjadi 4 bagian sama besar (tanpa alat), dan bagikan pada
anggota kelompok anda.
4. Tulislah nama anda di pojok kanan atas kertas yang telah anda terima.
5. Tanpa membuka buku apapun, tulis 3 kata yang berhubungan dengan materi yang
akan disampaikan (kata terserah anda).
6. Bersambung
5. HUKUM
Pengertian :
• Hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah.
• undang-undang atau peraturan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat; patokan
(kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam) yang tertentu.
• keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan);vonis.
7. HUKUM ISLAM
Pengertian:
Aturan kehidupan yang menuntun manusia untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian, dan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
8. ISTILAH LAIN HUKUM ISLAM
• Syariat : segala ketentuan Allah SWT yang ditetapkan kepada hamba-hamba-Nya
menyangkut akidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah.
• Fikih : rumusan-rumusan hukum dari pengkajian syariat yang terdapat dalam Al-Qur’an
secara mendalam.
9. HUBUNGAN SYARIAT DAN FIKIH
Aspek Syariat Fikih
Rumusan
Berupa nash-nash (teks) yang terhimpun
dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi
Berupa pemikiran para ulama sebagai hasil penafsiran
dan penjabaran Syariat.
Sifat Dasar
Fundamental, Global, absolute (qath’iy), dan
tidak barubah.
Instrumental, terinci, relative (dhanny), dan selalu
berubah sesuai dengan perkembangan situasi kondisi
Ruang
Lingkup
Mencakup semua persoalan agama,
keyakinan, akhlak ataupun hal-hal praktis
seputar tata cara beribadah kepada Allah.
Hanya mencakup persoalan ibadah kepada Allah dan
muamalah dengan sesama manusia
Keragaman
Hanya satu dalam bentuk nash Al-Qur’an
dan hadis Nabi.
Terdiri dari banyak ragam sejalan dengan banyaknya
ulama’ fikih yang merumuskannya. Seperti Imam
Hambali, Maliki, Syafi’I, hanafi dll.
10. RAGAM PENDEKATAN HUKUM
Cara yang digunakan untuk memahami Al-Qur’an dan hadis yang bersifat universal:
• Tekstualis/transkripturalis : memahami Al-Qur’an dan hadis secara apa adanya.
• Rasionalis : memahami Al-Qur’an dan hadis dengan rasionalitas.
• Kontekstual : memahami Al-Qur’an dan hadis dan menghubungkannya
dengan situasi dan kondisi sekarang.
11. SUMBER HUKUM ISLAM
1. Al-Qur’an : sumber pokok dalam hukum islam
2. Hadis : sumber kedua dalam hukum islam
3. Ijtihad : sumber pelengkap hukum islam
12. 1. AL – QUR’AN
• Mukjizat terbesar Nabi
Muhammad SAW
• Sumber hukum utama dalam
Islam
• Berisi aturan/petunjuk hidup
No Aspek
Jumlah
Ayat
1. Ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, dan haji) 140
2. Keluarga (perkawinan, perceraian, dan mawaris) 70
3.
Ekonomi (perdagangan, sewa-menyewa, kontrak, dan hutang-piutang)
70
4. Pidana (kriminal dan norma hukum lainya) 30
5. Qadha’ (persaksian dan sumpah dalam proses peradilan) 13
6.
Politik (hak-hak warga negara dan hubungan pemerintah
dengan warganya)
10
7.
Hubungan sosial ( interaksi umat Islam dengan non Islam dan
hubungan antara negara Islam dan non Islam)
25
8.
Hubungan sosial antara orang orang kaya dengan orang
miskin, jaminan negara terhadap orang miskin
10
Distribusi ayat-ayat tentang hukum dalam Al-Quran
13. 2. HADIS
• Segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad SAW , baik perkataan, perbuatan, dan
ketetapannya.
• Sumber hukum kedua dalam Islam.
• Sebagai penjelas dan penafsir Al-Quran.
14. 3. IJTIHAD
• Upaya mencurahkan
kemampuannya dalam
memperoleh pengetahuan
tentang berbagai hukum syariat.
• Sumber pelengkap dalam
hukum islam.
• Hasil ijtihad bersifat zhanni
(dugaan kuat) yang masih
memerlukan intepretasi ulang
jika kondisinya berubah.
Seorang yang akan berijtihad hendaknya memiliki syarat sebagai
berikut:
• Mampu memahami dengan baik Al-Qur’an dan hadis
• Menguasai seluruh masalah dalam hukumnya telah
ditunjukan oleh ijma’
• Menguasai bahasa Arab secara komprehensif
• Menguasai ilmu Ushul al-Fiqh
• Memiliki pengetahuan tentang konsep pembatalan
hukum, baik menyangkut Al-Qur’an atau hadis.
• Mampu memahami permasalahann yang akan dikaji
dari beragam sudut pandang.
Ijtihad terbagi menjadi dua, yaitu ;
a. Ijtihad fardhi adalah proses ijtihad yang dilakukan secara
perseorangan.
b. Ijtihad jama’i adalah proses ijtihad yang dilakukan secara
berkelembagaan oleh organisasi-organisasi Islam seperti
Muhammadiyah, NU, dan MUI.
16. BERMAZHAB DAN URGENSINYA
Pengertian mazhab
Mazhab dapat diartikan aliran, namun dalam kamus fikih mazhab merupakan metode tertentu
dalam menggali hukum syariat yang bersifat praktis dari dalil-dalil yang bersifat kasuistik, Qal’ah
jie (1996:389).
Abu Zahrah mengklasifikasikan mazhab Islam sebagai berikut;
a. Mazhab politik ; Syiah, Khawarij, Ahlussunnah, dan Murjiah.
b. Mazhab akidah ; Jabariyah, Qadariyah (Muktazilah), Asy’ariyah, Maturidiyah, Salafiyah,
dan Wahabiah.
c. Mazhab fikih ; Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hanabilah, Zahiriyah, Zaidiyah, dan
Ja’fariyah.
17. RAGAM MAZHAB FIKIH
• Mazhab Hanafi
Merupakan mazhab tertua yang bertahan sampai sekarang dan paling dominan dengan pengikut sekitar
45% dari seluruh muslim didunia. Karakteristik yang paling menonjol dari mazhab ini adalah penggunaan
rasional yang dominan. Hukum-hukum yang dihasilkan bersifat rasional.
• Mazhab Maliki
Awal mulanya Mazhab Maliki tersebar di Madinah, kemudian semakin tersebar luas di daratan timur
tengah hingga daerah afrika, sekitar 15% umat muslim dunia menganut Mazhab Maliki. Mazhab ini
cenderung tradisional.
• Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sering dianggap Mazhab tengah, artinya tidak tradisional juga tidak terlalu rasional.
Mazhab ini yang hingga kini dianut oleh umat Islam khususnya di Indonesia, diperkirakan diikuti oleh 28%
umat Islam dunia dan merupakan Mazhab terbesar ke 2 dalam hal jumlah pengikut setelah Mazhab Hanafi.
• Mazhab Hanbali
Awal perkembanganya di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Saat ini mazhab ini
menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar diseluruh Jazirah
Arab, Palestina, Syiria dan Irak.
18. MENGARIFI PERBEDAAN MAZHAB
• Membekali diri dan mendasari sikap sebaik-baiknya dengan ilmu, iman, akhlaq dan amal
secara proporsional.
• Lebih memprioritaskan perhatian dan kepedulian terhadap masalah-masalah besar umat dari
pada prihatin terhadap masalah kecil seperti khilafiyah (diberdebatkan).
• Memahami ikhtilaf (perbedaan) dengan benar, mengakui dan menerima sebagai bagian dari
rahmat Allah bagi umat.
• Meneladani etika dan sikap para ulama salaf dalam ber-ikhtilaf.
• Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui dalilnya, atau memilih pendapat yang kuat
setelah mengkaji dan membandingkan secara metodologi ilmiah yang diakui.
19. • Mengamalkan pendapat atau mazhab yang kuat untuk praktek pribadi dan dalam masalah
yang bersifat personal individual.
• Mengutamakan sikap melonggarkan dan bertoleransi terhadap mazhab lain jika kita berada
dalam jamaah.
• Menghindari sikap berlebih-lebihan atau ekstrem dalam masalah-masalah furu’
(cabang/bukan inti).
• Mendahulukan masalah-masalah ijma’ atas masalah-masalah khilafiyah.
• Menjadikan masalah-masalah ushul dan ijma’ sebagai standar parameter komitmen dan
keistiqomahan umat muslim.
• Menjaga agar perbedaan dalam masalah furu’ tetap berada dalam wacana pemikiran dan
keilmuan.
• Menyikapi orang lain, kelompok atau penganut mazhab lain sesuai kaidah yang sudah
ditentukan.
21. URF DALAM BINGKAI HUKUM ISLAM
Ketika Islam diturunkan, masyarakat Arab sebagai penerima pertama ajaran agama Islam kala itu
memiliki budaya dan adat istiadanya (urf) sendiri. Nabi Muhammad melalui bimbingan Allah
dengan cukup cerdik mengetahui sosiologi masyarakat Arab pada saat itu sehingga beliau
mampu mengemas tradisi-tradisi Arab untuk mengembangkan Islam.
22. MENYANDINGKAN HUKUM ISLAM DENGAN TRADISI LOKAL
Nabi Muhammad sebagai pembawa misi Islam, diutus untuk memperbaiki apa yang sudah ada
menjadi lebih baik dan bukan menghapus yang sudah ada kemudian menciptakan semua
menjadi baru. Seperti ketika penyebaran Islam di Indonesia oleh tokoh-tokoh Islam seperti
walisongo mereka mendakwahkan Islam di Jawa dengan cara yang akomodatif dengan budaya
Jawa. Mereka mampu memadukan antara ajaran Islam dengan budaya dan tradisi masyarakat
Jawa sehingga mempermudah masyarakat untuk menerima agama Islam dan menganutnya.
25. QUIS
• Satu orang mengerjakan satu nomor dan semuanya mengerjakan nomor 5
• Jika sudah selesai, tukarkan hasil pengerjaan anda kepada anggota kelompok lain
1. Apakah hukum itu?
2. Apa saja yang dapat digunakan sumber dalam hukum islam?
3. Bagaimana menyikapi perbedaan mazhab?
4. Bagaimanakah Islam memandang tradisi yang membudaya di lingkungan masyarakat?
5. Adakah hubungan diantara 3 kata yang anda tulis tadi, jika ada hubungkan!
26. JAWABAN
1. Hukum adalah peraturan;vonis
2. Sumber hukum Islam: Al-Qur’an, Hadis, Ijtihad
3. Menyikapi peredaan mazhab: berilmu; toleransi; mengedepankan prinsip (ushul) ; tawazun (proporsional)
4. Pandangan Islam terhadap tradisi: tumbuh dan berkembang bersama budaya yang ada dengan prinsip
meluruskan budaya yang bertentangan dengan islam dengan memberi arahan.
5. Misalnya:
SYARIAT HUKUM ISLAM FIKIH MALIKI SYAFI’I HANAFI
27. SESI TANYA JAWAB
1. Syafira > sejarah munculnya mazhab?
2. Novita > hukum adat istiadat dalam islam?
3. Afidah > perbedaan hadis/Sunnah
4. Riska > perbedaan mazhab 4
5. Wisnu > sumber hukum islam
6. Dhani > istilah mazhab dalam relitasnya
7. Fia > menyikapi perbedaan mazhab
8. Agita > ilmu ushul al-fikih
9. Hadi > contoh mazhab fikih
10. Reza > ayat memperbolehkan ijtihad.