SlideShare a Scribd company logo
• Kelompok F
RAGAM BAHASA TULIS
ILMIAH
Muhammad
Fauzan Maulana
E1S021097
Kurniawan Dani
E1S021088
Jaeni Mardiana
E1S021085
Menurut Ariadinata (2009:5) menulis merupakan
sarana paling ampuh untuk menyampaikan gagasan.
Seorang penulis yang baik, mampu menyampaikan
gagasan dengan baik pula. Amatlah pantas, jika di
negaranegara maju pendidikan di sekolahnya, dari
tingkat dasar hingga perguruan tinggi meletakkan
kewajiban menulis sebagai sebuah kewajiban yang harus
ditempuh. Oleh karena itu, penulis yang baik perlu
memperhatikan beberapa syarat mutlak yang harus
dikuasai di antaranya kemampuan menggali masalah,
kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat dan
paragraf, menguasai teknik penulisan seperti penerapan
tanda baca (pungtuasi), dan memiliki sejumlah kata
yang diperlukan.
2.1 Ragam Bahasa Tulis Ilmiah
Menurut KBBI, 2016 Ragam bahasa dapat diartikan sebagai variasi Bahasa
menurut pemakaiannya, topik yang diperbincangkan adalah hubungan pembicara
dengan teman bicara, dan medium pembicaraan. Kemendikbud (2013) menjelaskan
bahwa ragam bahasa merupakan ragam variasi bahasa yang muncul karena adanya
pemakaian bahasa. Dalam pemakaian bahasa, dapat dibedakan sesuai dengan media
yang dipergunakan pada topik dan sikap pembicara. Dalam berkomunikasi, ragam
bahasa harus memerhatikan aspek : (1) permasalahan yang diungkapkan, (2) situasi
yang ada, (3) latar belakang dari pendengar atau pembaca yang dituju, dan (4) sarana
bahasa yang digunakan. Keempat aspek tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang
dihadapi dan aspek sarana bahasa yang digunakan dibandingkan dua aspek yang lain.
2.2.1 Bahasa
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah
ragam Bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar (baku). Sebagai
salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa
yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai Bahasa standar, ada
aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar
berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi
pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan
pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa
dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui penggunaan Bahasa yang tidak
sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa
yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam
penggunaan/ penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan
2.2.2 Gaya Tulisan
Dalam karya ilmiah memiliki beberapa gaya penulisan
antara lain:
1) Gaya penulisan deskripsi merupakan gambaran tertulis
yang mana penulis berusaha menggambarkan detail benda-
benda atau gelaja yang terja di dalam bentuk kata-kata
2) Gaya penulisan berbentuk narasi, merupakan jenis gaya
penulisan yang menyajikan suatu rangkaian cerita dari suatu
kejadian
3) Gaya penulisan ekspose atau penjabaran merupakan gaya
penulisan jenis ini menjelaskan dan menafsirkan fakta dan
gejala yang timbul dari suatu kejadian
4) Gaya penulisan argumentasi merupakan gaya penulisan
jenis ini mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan
menyajikan alasan-alasan.
2.2 Bahasa dan gaya Tulisan.
2.3 Penulisan Kata, Kalimat, Alenia/paragraph
2.3.1 Penulisan Kata
Pemilihan kata sangat menentukan rasa tulisan. Perihal pilihan kata
yang tepat dan selaras untuk menulis kalimat sesuai dengan tujuan dan
konteks penulisan disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal,
dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun
dimaksudkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan hal yang sama.
Sebagai contoh, coba cermati tiga kalimat di bawah ini: Ibu guru sedang
ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah. Ibu guru sedang berbincang-bincang
dengan kepala sekolah. Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah.
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat. Antara
ngobrol-ngobrol, berbincang-bincang, dan berdiskusi, ketiganya sama-sama
menggambarkan proses bertukar informasi antara ibu guru dengan kepala
sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol terasa lebih personal, kata berbicara
terasa lebih formal, sedangkan kata berdiskusi terasa lebih akademik.
2.3.2 Penulisan Kalimat
Menulis kalimat yang baik sesuai dengan Subjek, Prediket, Objek, dan Keterangan
(SPOK) sudah dipelajari sejak di bangku Sekolah Dasar (SD). Apakah anda masih ingat? Jika
masih ingat, berarti baru saja anda membayangkan sebuah kalimat sederhana atau tunggal
yang setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, seperti “saya membaca” atau yang lebih
lengkap “saya membaca tulisan di blog.” Namun, yang selama ini jarang dipraktekkan dalam
menulis, bahwa juga terdapat aneka bentuk kalimat majemuk yang perlu diterapkan dalam
tulisan anda supaya tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca.
Selain kalimat sederhana (simple sentence), dalam bahasa Inggris terdapat dua
bentuk kalimat lain, yaitu kalimat gabungan (compound sentence) dan kalimat kompleks
(complex sentence). Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari
singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun),
so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti
when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while
(sementara), dan lainnya. Supaya lebih jelas, seperti ini contohnya: Kalimat sederhana: Saya
membaca tulisan di blog. Kalimat sederhana ini bisa dikembangkan menjadi kalimat
gabungan: Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara
menulis kalimat. Kalimat sederhana tersebut juga bisa dijadikan kalimat kompleks: Saya
membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah. Satu lagi, kalimat gabungan dapat
disatukan dengan kalimat kompleks yang kemudian disebut sebagai kalimat campuran: Saya
membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat ketika
sedang bekerja dari rumah.
2.3.3 Penulisan Alenia/Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat
topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main
idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai
detail yang menjelaskan ide pokok. Dalam kata lain, sering disebut juga
bahwa paragraf memiliki satu induk kalimat dan beberapa anak
kalimat. Kesimpulan bisa ditambahkan pada setiap akhir paragraf jika
dibutuhkan.
Secara umum, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu paragraf
deduktif dan induktif. Paragraf deduktif meletakkan gagasan utama
pada kalimat pertama dalam paragraph dengan penjelasan dari umum
ke khusus. Sedangkan paragraf induktif adalah sebaliknya; gagasan
utama pada kalimat terakhir dalam paragraf degan penjelasan dari
khusus ke umum. Nah, supaya tulisan enak dibaca dan mudah
dipahami, sebaiknya gunakan jenis paragraf yang pertama.
2.4 Parafrase
Tarigan (1997:8.20) mengemukakan “parafrase adalah
mengungkapkan Kembalisuatu informasi dengan bahasa sendiri”.
Selanjutnya dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1982: 711) parafrase
adalah 1) Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau
macam bahasa menjadi macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya, 2)
Penguraian kembali sebuah teks dalam bentuk yang lain, dengan maksud
untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Parafrase mengandung
arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain
namun tidak mengubah pengertian awal (Evanz, 2010:3). Parafrase dapat
dilakukan dengan cara pengubahan susunan kata, penggantian kata dengan
kata lain yang sinonim (sama maknanya) atau penyingkatan kalimat.
Parafrase juga berarti mengungkapkan informasi dari suatu bentuk ke
bentuk lain yang berbeda, seperti dari prosa ke puisi atau sebaliknya dari
bentuk puisi ke dalam bentuk prosa. Berdasarkan pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa parafrase adalah pengungkapan suatu informasi ke
dalam bentuk lain namun tidak megubah makna atau pengertian awal.
Parafrase adalah pengungkapan kembali suatu tulisan dalam bentuk
susunan baru tanpa bermaksud mengubah makna aslinya. Parafrase sering
juga disebut sebagai kutipan tidak langsung.
Dari sejumlah referensi, dalam membuat parafrase, disamping
menggunakan kata “menurut” si A, banyak digunakan kata-kata
berikut: berargumentasi, mengusulkan menggambarkan, mengamati,
mencatat, membuktikan, mengakui, menolak, dan percaya. Adapun
Jenis-Jenis Parafrase antara lain:
1) Parafrase Bebas
Parafrase bebas adalah parafrase yang tidak mewajibkan penulis
untuk menggunakan kata-kata asli yang digunalam dalam karya sastra
rujukan untuk membangun karya satra yang lain, namun tetap
mempertahankan inti dan makna dari karya sastra tersebut. Dalam
parafrase bebas, penulis diberi kekebasan dalam menggunakan kata-
kata lain, dan bahkan jika sama sekali tidak menggunakan kata dari teks
asli.
2). Parafrase Terkait
Parafrase terikat adalah parafrase yang mewajibkan pengguna
dalam menggunakan kata- kata asli dalam karya sastra rujukan dan
kemudian bisa ditambah dengan kata-kata lain untuk membangun
karya sastra lain dengan bentuk yang lebih berbeda, namun makna dan
intinya harus sama. Adapun ciri-ciri dari parafrase adalah sebagai
berikut. 1) Bentuk tuturan kata berbeda. 2) Bahasa penyampaian
berbeda 3) Cara penyampaian berbeda 4) Arti dan Makna tuturan
tetap sama. 5) Substansi tidak berubah.
2.5 Menyimpulkan Hasil Bacaan
2.5.1 Pengertian Kesimpulan/Menyimpulkan
Hasil Bacaan Keraf (1981:7) mengatakan bahwa pernyataan atau kesimpulan
merupakan ramuanramuan yang selalu digunakan dalam menyusun proses berfikir seseorang
atau menyusun penalaran. Suatu pendapat, pernyataan, atau kesimpulan harus di adakan
fakta-fakta, serta diadakan pula pengujian atau penilaian terhadap proses kesimpulan itu dari
inti masalah apa yang dibaca. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
menyimpulkan isi bacaan merupakan sebuah kegiatan membaca yang bersifat imajinatif.
Dalam hal ini, teks yang diberikan kepada siswa akan di analisis sesuai fakta-fakta dari inti
permasalahan yang ada di dalam bacaan, lalu siswa memberikan kesimpulan atau pernyataan
setelah apa yang dibacanya.
Dalam membaca apa saja, hendaklah kita mampu menyimpulkan isinya atau inti dari
bacaan itu. Apabila kita membaca untuk menyimpulkan isinya dengan sendirinya detail akan
terurus. Isi atau inti bacaan dapat ditemukan di semua bagian buku. Buku secara keseluruhan
memunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab memunyai ide pokok yang agak spesifik.
Setiap bab terbagi lagi menjadi bagian bab yang memunyai ide pokok yang lebih spesifik lagi
dan setiap bagian bab terbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yang amat
spesifik.
2.5.2 Langkah-langkah Menyimpulkan Isi Bacaan
Kegiatan menyimpulkan isi bacaan tentunya ada proses yang
dilakukan se-cara bertahap.Tahapan menyimpulkan tidak jauh berbeda
dengan tahapan mem-baca, karena pada dasarnya menyimpulkan
artinya memberikan pernyataan atau memberikan pendapat setelah
memahami isi bacaan. Sebagaimana pendapat Keraf (1981:7)
mengatakan bahwa menganalisis persoalan dalam bacaan harus secara
jelas dan konkrit sehingga dapat diperoleh sebagai berikut.
1) Menentukan ide pokok per paragraf;
2) Menentukan ide pendukung per paragraf;
3) Mengembangkan ide pokok menjadi kalimat;
4) Mengembangkan ide pendukung menjadi kalimat;
5) Menyusun kesimpulan berdasarkan ide pokok dan ide pendukung.
Kesimpulan
Penulisan karya tulis ilmiah harus mengikuti Arahan sesuai
pedoman yang telah berlaku yang meliputi yaitu bahasa,
gaya tulisan, Penulisan kata, penulisan kalimat, penulisan
paragraf serta paraphrase sampai menyimpulkan suatu
bacaan.. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah
berupa ide atau gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil
kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan
dalam karya tulis ilmiah.
PPT Karya tulis ilmiah kelompok 12345678

More Related Content

Similar to PPT Karya tulis ilmiah kelompok 12345678

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Septian Muna Barakati
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYD
Tifanny Ellies
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
Reza Pangestu
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
Gustianyuyung
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
taufiq99
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
CiciParamida4
 
Typing tugas resume
Typing tugas resumeTyping tugas resume
Typing tugas resume
Gilang Pratama Putra
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
Wahyudi Wahyudi
 
Kelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptxKelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptx
ViviWahyuni12
 
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
taufiq99
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Septiana Farikha
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Zukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Zukét Printing
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
taufiq99
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..friget_rudzi
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Mutiara Anggraini
 
Unsur karangan
Unsur karanganUnsur karangan
Unsur karangan
Muhamad Pamungkas
 

Similar to PPT Karya tulis ilmiah kelompok 12345678 (20)

Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYD
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Yang bner
Yang bnerYang bner
Yang bner
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
 
Typing tugas resume
Typing tugas resumeTyping tugas resume
Typing tugas resume
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Kelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptxKelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptx
 
Nurul i
Nurul iNurul i
Nurul i
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
Unsur karangan
Unsur karanganUnsur karangan
Unsur karangan
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 

PPT Karya tulis ilmiah kelompok 12345678

  • 1. • Kelompok F RAGAM BAHASA TULIS ILMIAH
  • 3. Menurut Ariadinata (2009:5) menulis merupakan sarana paling ampuh untuk menyampaikan gagasan. Seorang penulis yang baik, mampu menyampaikan gagasan dengan baik pula. Amatlah pantas, jika di negaranegara maju pendidikan di sekolahnya, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi meletakkan kewajiban menulis sebagai sebuah kewajiban yang harus ditempuh. Oleh karena itu, penulis yang baik perlu memperhatikan beberapa syarat mutlak yang harus dikuasai di antaranya kemampuan menggali masalah, kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat dan paragraf, menguasai teknik penulisan seperti penerapan tanda baca (pungtuasi), dan memiliki sejumlah kata yang diperlukan.
  • 4. 2.1 Ragam Bahasa Tulis Ilmiah Menurut KBBI, 2016 Ragam bahasa dapat diartikan sebagai variasi Bahasa menurut pemakaiannya, topik yang diperbincangkan adalah hubungan pembicara dengan teman bicara, dan medium pembicaraan. Kemendikbud (2013) menjelaskan bahwa ragam bahasa merupakan ragam variasi bahasa yang muncul karena adanya pemakaian bahasa. Dalam pemakaian bahasa, dapat dibedakan sesuai dengan media yang dipergunakan pada topik dan sikap pembicara. Dalam berkomunikasi, ragam bahasa harus memerhatikan aspek : (1) permasalahan yang diungkapkan, (2) situasi yang ada, (3) latar belakang dari pendengar atau pembaca yang dituju, dan (4) sarana bahasa yang digunakan. Keempat aspek tersebut lebih mengutamakan aspek situasi yang dihadapi dan aspek sarana bahasa yang digunakan dibandingkan dua aspek yang lain.
  • 5. 2.2.1 Bahasa Ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam Bahasa ilmiah atau disebut juga bahasa standar (baku). Sebagai salah satu jenis dari karya tulis ilmiah, artikel ilmiah pun ditulis dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa standar ini adalah bahasa yang dipelajari dalam institusi pendidikan. Sebagai Bahasa standar, ada aturan-aturan tata bahasa dan pedoman ejaan yang perlu diikuti. Standar berbahasa yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa ini meliputi pemilihan kata yang tepat, kalimat efektif, kepaduan paragraf, dan pedoman penulisan. Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam artikel ilmiah masih dapat ditemui penggunaan Bahasa yang tidak sesuai dengan standar aturan berbahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/ penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan 2.2.2 Gaya Tulisan Dalam karya ilmiah memiliki beberapa gaya penulisan antara lain: 1) Gaya penulisan deskripsi merupakan gambaran tertulis yang mana penulis berusaha menggambarkan detail benda- benda atau gelaja yang terja di dalam bentuk kata-kata 2) Gaya penulisan berbentuk narasi, merupakan jenis gaya penulisan yang menyajikan suatu rangkaian cerita dari suatu kejadian 3) Gaya penulisan ekspose atau penjabaran merupakan gaya penulisan jenis ini menjelaskan dan menafsirkan fakta dan gejala yang timbul dari suatu kejadian 4) Gaya penulisan argumentasi merupakan gaya penulisan jenis ini mengemukakan fakta pendukung dari penulis dengan menyajikan alasan-alasan. 2.2 Bahasa dan gaya Tulisan.
  • 6. 2.3 Penulisan Kata, Kalimat, Alenia/paragraph 2.3.1 Penulisan Kata Pemilihan kata sangat menentukan rasa tulisan. Perihal pilihan kata yang tepat dan selaras untuk menulis kalimat sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan hal yang sama. Sebagai contoh, coba cermati tiga kalimat di bawah ini: Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah. Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah. Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah. Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat. Antara ngobrol-ngobrol, berbincang-bincang, dan berdiskusi, ketiganya sama-sama menggambarkan proses bertukar informasi antara ibu guru dengan kepala sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol terasa lebih personal, kata berbicara terasa lebih formal, sedangkan kata berdiskusi terasa lebih akademik.
  • 7. 2.3.2 Penulisan Kalimat Menulis kalimat yang baik sesuai dengan Subjek, Prediket, Objek, dan Keterangan (SPOK) sudah dipelajari sejak di bangku Sekolah Dasar (SD). Apakah anda masih ingat? Jika masih ingat, berarti baru saja anda membayangkan sebuah kalimat sederhana atau tunggal yang setidaknya terdiri dari subjek dan predikat, seperti “saya membaca” atau yang lebih lengkap “saya membaca tulisan di blog.” Namun, yang selama ini jarang dipraktekkan dalam menulis, bahwa juga terdapat aneka bentuk kalimat majemuk yang perlu diterapkan dalam tulisan anda supaya tidak monoton dan lebih menarik untuk dibaca. Selain kalimat sederhana (simple sentence), dalam bahasa Inggris terdapat dua bentuk kalimat lain, yaitu kalimat gabungan (compound sentence) dan kalimat kompleks (complex sentence). Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya. Supaya lebih jelas, seperti ini contohnya: Kalimat sederhana: Saya membaca tulisan di blog. Kalimat sederhana ini bisa dikembangkan menjadi kalimat gabungan: Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat. Kalimat sederhana tersebut juga bisa dijadikan kalimat kompleks: Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah. Satu lagi, kalimat gabungan dapat disatukan dengan kalimat kompleks yang kemudian disebut sebagai kalimat campuran: Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
  • 8. 2.3.3 Penulisan Alenia/Paragraf Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Dalam kata lain, sering disebut juga bahwa paragraf memiliki satu induk kalimat dan beberapa anak kalimat. Kesimpulan bisa ditambahkan pada setiap akhir paragraf jika dibutuhkan. Secara umum, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan induktif. Paragraf deduktif meletakkan gagasan utama pada kalimat pertama dalam paragraph dengan penjelasan dari umum ke khusus. Sedangkan paragraf induktif adalah sebaliknya; gagasan utama pada kalimat terakhir dalam paragraf degan penjelasan dari khusus ke umum. Nah, supaya tulisan enak dibaca dan mudah dipahami, sebaiknya gunakan jenis paragraf yang pertama.
  • 9. 2.4 Parafrase Tarigan (1997:8.20) mengemukakan “parafrase adalah mengungkapkan Kembalisuatu informasi dengan bahasa sendiri”. Selanjutnya dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1982: 711) parafrase adalah 1) Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya, 2) Penguraian kembali sebuah teks dalam bentuk yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Parafrase mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal (Evanz, 2010:3). Parafrase dapat dilakukan dengan cara pengubahan susunan kata, penggantian kata dengan kata lain yang sinonim (sama maknanya) atau penyingkatan kalimat. Parafrase juga berarti mengungkapkan informasi dari suatu bentuk ke bentuk lain yang berbeda, seperti dari prosa ke puisi atau sebaliknya dari bentuk puisi ke dalam bentuk prosa. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa parafrase adalah pengungkapan suatu informasi ke dalam bentuk lain namun tidak megubah makna atau pengertian awal. Parafrase adalah pengungkapan kembali suatu tulisan dalam bentuk susunan baru tanpa bermaksud mengubah makna aslinya. Parafrase sering juga disebut sebagai kutipan tidak langsung.
  • 10. Dari sejumlah referensi, dalam membuat parafrase, disamping menggunakan kata “menurut” si A, banyak digunakan kata-kata berikut: berargumentasi, mengusulkan menggambarkan, mengamati, mencatat, membuktikan, mengakui, menolak, dan percaya. Adapun Jenis-Jenis Parafrase antara lain: 1) Parafrase Bebas Parafrase bebas adalah parafrase yang tidak mewajibkan penulis untuk menggunakan kata-kata asli yang digunalam dalam karya sastra rujukan untuk membangun karya satra yang lain, namun tetap mempertahankan inti dan makna dari karya sastra tersebut. Dalam parafrase bebas, penulis diberi kekebasan dalam menggunakan kata- kata lain, dan bahkan jika sama sekali tidak menggunakan kata dari teks asli. 2). Parafrase Terkait Parafrase terikat adalah parafrase yang mewajibkan pengguna dalam menggunakan kata- kata asli dalam karya sastra rujukan dan kemudian bisa ditambah dengan kata-kata lain untuk membangun karya sastra lain dengan bentuk yang lebih berbeda, namun makna dan intinya harus sama. Adapun ciri-ciri dari parafrase adalah sebagai berikut. 1) Bentuk tuturan kata berbeda. 2) Bahasa penyampaian berbeda 3) Cara penyampaian berbeda 4) Arti dan Makna tuturan tetap sama. 5) Substansi tidak berubah.
  • 11. 2.5 Menyimpulkan Hasil Bacaan 2.5.1 Pengertian Kesimpulan/Menyimpulkan Hasil Bacaan Keraf (1981:7) mengatakan bahwa pernyataan atau kesimpulan merupakan ramuanramuan yang selalu digunakan dalam menyusun proses berfikir seseorang atau menyusun penalaran. Suatu pendapat, pernyataan, atau kesimpulan harus di adakan fakta-fakta, serta diadakan pula pengujian atau penilaian terhadap proses kesimpulan itu dari inti masalah apa yang dibaca. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa menyimpulkan isi bacaan merupakan sebuah kegiatan membaca yang bersifat imajinatif. Dalam hal ini, teks yang diberikan kepada siswa akan di analisis sesuai fakta-fakta dari inti permasalahan yang ada di dalam bacaan, lalu siswa memberikan kesimpulan atau pernyataan setelah apa yang dibacanya. Dalam membaca apa saja, hendaklah kita mampu menyimpulkan isinya atau inti dari bacaan itu. Apabila kita membaca untuk menyimpulkan isinya dengan sendirinya detail akan terurus. Isi atau inti bacaan dapat ditemukan di semua bagian buku. Buku secara keseluruhan memunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab memunyai ide pokok yang agak spesifik. Setiap bab terbagi lagi menjadi bagian bab yang memunyai ide pokok yang lebih spesifik lagi dan setiap bagian bab terbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yang amat spesifik.
  • 12. 2.5.2 Langkah-langkah Menyimpulkan Isi Bacaan Kegiatan menyimpulkan isi bacaan tentunya ada proses yang dilakukan se-cara bertahap.Tahapan menyimpulkan tidak jauh berbeda dengan tahapan mem-baca, karena pada dasarnya menyimpulkan artinya memberikan pernyataan atau memberikan pendapat setelah memahami isi bacaan. Sebagaimana pendapat Keraf (1981:7) mengatakan bahwa menganalisis persoalan dalam bacaan harus secara jelas dan konkrit sehingga dapat diperoleh sebagai berikut. 1) Menentukan ide pokok per paragraf; 2) Menentukan ide pendukung per paragraf; 3) Mengembangkan ide pokok menjadi kalimat; 4) Mengembangkan ide pendukung menjadi kalimat; 5) Menyusun kesimpulan berdasarkan ide pokok dan ide pendukung.
  • 13. Kesimpulan Penulisan karya tulis ilmiah harus mengikuti Arahan sesuai pedoman yang telah berlaku yang meliputi yaitu bahasa, gaya tulisan, Penulisan kata, penulisan kalimat, penulisan paragraf serta paraphrase sampai menyimpulkan suatu bacaan.. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa ide atau gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah.