Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun sesuai kaidah penulisan dan memperhatikan tanda baca serta pemilihan kata yang tidak berbelit-belit. Kalimat efektif harus memenuhi syarat kesatuan, kehematan, keparalelan, kelogisan, kepaduan dan ketepatan agar mudah dipahami pembaca tanpa kesalahpahaman. Ejaan dan tanda baca penting untuk menyampaikan makna secara tepat dalam penulisan.
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun sesuai
dengan kaidah penulisan yang berlaku dan
memperhatikan penempatan tanda baca serta
pemilihan kata yang tidak memiliki maksud yang
rancu atau berbelit-belit.
Kalimat efektif termasuk dalam kalimat yang baik
karena pembaca dapat memahami apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh penulis dengan jelas
tanpa menimbulkan salah paham.
3. Ciri-ciri kalimat efektif :
• Menggunakan diksi atau pemilihan kata yang tepat.
• Memiliki unsur utama sebuah kalimat (subjek dan predikat).
• Menggunakan kaidah penulisan sesuai dengan EYD atau
ejaan yang disempurnakan.
• Memiliki penekanan gagasan pokok kalimat.
• Tidak menggunakan kata-kata yang mubazir.
• Memiliki bentuk bahasa yang konsisten.
• Menggunakan variasi dalam struktur kalimat.
• Memiliki kesetaraan antara struktur bahasa dengan gagasan
penulis yang logis dan sistematis
• Bersifat kohern.
• Memiliki kalimat yang paralel.
4. Syarat Kalimat Efektif
Penyusunan kalimat harus memenuhi enam syarat Kesatuan,
Kehematan, Keparalelan, Kelogisan, Kepaduan dan Ketepatan
agar kalimat tersebut dapat tergolong sebagai kalimat efektif.
1. Kesatuan
Informasi yang disampaikan oleh sebuah kalimat harus
memenuhi unsur penulisan yang utuh sehingga terbentuk
sebuah kalimat yang padu antara satu dengan yang lain.
Syarat kesatuan memiliki aspek diantara lain :
Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Kemarin Shopia pergi ke mall. (Benar)
Kemarin Shopia di mall. (Salah)
5. Tidak memiliki subjek ganda.
Saat mengecat tembok, Agung dibantu oleh Raihan. (Benar)
Pengecetan tembok itu Agung dibantu oleh Raihan. (Salah)
Tidak memiliki penghubung kata intrakalimat pada kalimat tunggal.
Kemarin dia tidak masuk kelas. Oleh karena itu dia tidak
mengumpulkan tugas. (Benar)
Kemarin dia tidak masuk kelas oleh karena itu dia tidak
mengumpulkan tugas. (Salah)
Predikat tidak didahului dengan kata “yang”.
Andi lahir pada tahun 1999. (Benar)
Andi yang lahir pada tahun 1999. (Salah)
6. 2. Kehematan
Syarat kehematan suatu kalimat efektif memiliki
arti bahwa kalimat tidak boleh menggunakan
pemborosan kata atau kata yang diulang-ulang.
Meski demikian, kalimat tersebut harus mewakilkan
maksud secara utuh sehingga gagasan penulis dapat
tersampaikan oleh pembaca.
7. 3. Keparalelan
Kalimat yang memiliki imbuhan pada predikat lebih dari satu
harus memiliki jenis imbuhan yang sesuai antara satu dengan yang
lainnya.
Seorang siswa harus belajar dan berlatih. (Benar)
Seorang siswa harus mempelajari dan berlatih. (Salah)
4. Kelogisan
Kata-kata dalam sebuah kalimat harus memiliki makna yang
logis sehingga gagasan penulis dapat diterima oleh nalar pembaca.
Agar tidak terlalu lama. (benar)
Agar tidak banyak memakan waktu. (salah)
8. 5. Kepaduan
Kalimat yang tersusun memiliki kata yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Kepaduan kalimat menjadikan
pembaca tidak menyalahartikan informasi dari penulis.
Syihab membeli dua buah roti untuk adiknya. (Benar)
Syihab membeli dua buah roti adiknya. (Salah)
6. Ketepatan
Seorang penulis harus memperhatikan pemilihan kata yang
tepat untuk menyampaikan gagasannya kepada orang lain.
Rani melupakan nama orang itu. (Benar)
Rani lupa dengan nama orang itu. (Salah)
9. Contoh-contoh dari kalimat efektif dan tidak efektif
Syifa anak tercantik di keluarganya (kalimat efektif)
Syifa anak paling tercantik di keluarganya (kalimat tidak efektif)
Semut adalah serangga berkaki enam. (kalimat efektif)
Semut adalah merupakan serangga berkaki enam. (kalimat tidak efektif)
Naila belajar untuk ujian. (kalimat efektif)
Naila belajar demi untuk ujian. (kalimat tidak efektif)
Upacara tersebut dihadiri oleh semua siswa. (kalimat efektif)
Upacara tersebut dihadiri oleh semua siswa-siswa. (kalimat tidak efektif)
Warga dusun karanglo saling membantu mengatasi bencana. (kalimat efektif)
Warga dusun karanglo saling bantu-membantu mengatasi bencana. (kalimat
tidak efektif)
10. Menurut Kunjana menyatakan bahwa konteks di dalam
linguistik tidak dapat disamakan dengan konteks dalam
pragmatik (2009). (kalimat tidak efektif)
Kunjana (2009) menyatakan bahwa konteks di dalam
linguistik tidak dapat disamakan dengan konteks dalam
pragmatik. (kalimat efektif)
Menurut Kunjana, konteks di dalam linguistik tidak dapat
disamakan dengan konteks dalam pragmatik (2009). (kalimat
efektif)
11. Ejaan
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata,
kalimat, dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang
distandardisasikan dan mempunyai makna.
12. Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan
fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa,
melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang
dapat diamati sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu
gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan
penulis.
13. Beberapa jenis tanda baca yang penting antara lain
adalah:
Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita,
atau untuk keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka
Contoh:
Abd. Razaq, SPd
Drs. H. Kholilurrahman
Prof. Ir. Arie Musthofa
1. Ketuhanan yang maha esa (bait pertama dari
pancasila)
14. Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau
hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk
keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
Contoh: jika kamu bukan hewan, jin, atau setan, maka
dengarkan apa yang gurumu katakan.
Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu
istilah yang belum banyak diketahui.
Contoh:
Kamu jangan egois (mementingkan diri sendiri).
Karena di persahabatan itu satu untuk semuanya.
15. Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat
langsung atau percakapan dalam naskah drama.
Contoh:
Arie: "hey,"
Ririn: "hey juga.Gimana kabarmu?"
Arie: "saya baik! Kamu?"
Ririn: "alhamdulillah, saya juga baik"
(Contoh tanda petik yang di pakai dalam
dialog)
16. Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan
suatu istilah.
Contoh:
Apakah kamu sudah membaca puisi Arie
Musthofa. Yang berjudul 'inikah yang dinamakan cinta'
17. Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan,
memberi peringatan bahwa kalimat yang
bertanda seru tersebut perlu untuk
diperhatikan.
Contoh:
Hey......., jangan lakukan itu!.
(Tanda seru yang di pakai untuk memberi
peringatan bahwa sesuatu itu tidak boleh di
lakukan)
18. Beberapa jenis Tanda (?) tanya berfungsi untuk
melengkapi kalimat tanya.
Contoh:
Hey friend, kamu mau ke mana besok
malam?
19. Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk
menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang
suatu nilai.
Contoh:
Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara
kita semakin seru.
20. Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian
suatu kalimat.
Contoh:
Saya adalah manusia; punya mata, telinga,
hidung, kaki, tangan, dan rambut.