1. Ringkasan materi ujian akhir semester berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara serta pemakaian huruf kapital dan beberapa kesalahan umum dalam pemakaian bahasa Indonesia seperti penulisan di, ke, dan pun.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
PTK Bahasa Indonesia Judul : Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Kosakata Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Model Pembelajaran Pendidikan Luar Ruang Pada Siswa Kelas XI Teknik Mekanik Otomotif A SMK Tahun Pelajaran 2009/ 2010, yang mengkaji tentang dikotomisasi pembelajaran Bahasa Indonesia didalam kelas dengan diluar kelas. sehingga akan diketahui perspektif pembelajaran Bahasa Indonesia yang baik di SMK.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
1. 1
RINGKASAN MATERI UJIAN AKHIR SEMESTER berkaitan antara pembicara/penulis dan lawan
bicara/pembaca; siapa kepada siapa (who), tentang
DISUSUN OLEH: JULI WANTORO apa(which), dimana (where), kapan (when), serta kesadaran
para penuturnya.
I.KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
II.PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
1. Kedudukan Bahasa Indonesia
Secara umum pemakaian huruf kapital telah diatur dalam
Yang dimaksud kedudukan bahasa Indonesia adalah status Ejaan Yang Disempurna-kan (EYD). Uraian berikut ini akan
relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang menyajikan beberapa contoh pemakaian huruf kapital
dirumuskan atas dasar nilai sosial dihubungkan dengan dalam penulisan nama badan, lembaga, dan organisasi atau
bahasa yang bersangkutan. instansi.
Bahasa Indonesia dalam amandemen Undang-Undang 1. Penulisan Nama Jabatan
Dasar 1945 Bab XV, Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan Nama jabatan yang diikuti nama badan, nama lembaga,
bahasa negara, sedangkan bahasa daerah berkedudukan nama organisasi, atau nama instansi tertentu huruf awalnya
sebagai bahasa daerah yang bersangkutan. ditulis dengan huruf kapital.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Contoh:
Indonesia berfungsi sebagai:
Menteri Penerangan
lambang-lambang bangsa;
lambang identitas bangsa; Direktur Pendidikan Masyarakat
alat yang memungkinkan penyatuan berbagai
suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia; dan
Kepala Sekolah Menengah Umum Negeri 5
alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
Nama instansi atau lembaga pada contoh di atas adalah
sebagai:
nama instansi atau lembaga tertentu dan merupakan nama
diri. Oleh karena itu, harus dituis dengan huruf kapital.
1) bahasa resmi kenegaraan;
2. NamaLembaga
2) bahasa pengantar di dunia pendidikan;
Nama lembagasebagai nama diri dan nama jenis
3)alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
penulisannya seperti di bawah ini.
perencanaan dan pelaksanaan pemerintah;
Perhatikan contoh berikut:
4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan,
dan teknologi.
1. Akhirnya, Sekolah Menengah Atas Negeri 01Patimuan
terpilih sebagai salah satu sekolah menengah umum terbaik.
II. Fungsi Bahasa Indonesia
2. Banyak perguruan tinggi di Indonesia yang memasang
Yang dimaksud dengan fungsi bahasa adalah nilai
tarif mencapai 30 juta.
pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa di dalam kedudukan yang diberikan
3. Juli wantoro belajar di Perguruan Tinggi Muhamadiyah
padanya
Ahmad Dahlan.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yaitu:
(1)Sekolah MenengahAtas Negeri 01Patimuan merupakan
nama diri dan sekolah menengah atas merupakan nama
1) sebagai alat pemersatu bangsa;
jenis
2) Sebagai medium dalam pembinaan kebudayaan
(2) perguruan tinggi merupakan nama jenis
nasional
(3) Perguruan Tinggi Muhamadiyah Ahmad Dahlan.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:
merupakannama diri
1) sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara.
Fungsi ini tampak dalam surat menyurat resmi, dalam
peraturan-peraturan, undang-undang, pidato resmi, serta
dalam upacara kenegaraan;
3. Nama Instansi
2) sebagai bahasa pengantar pada semua jenjang
Nama Instansi sebagai nama diri dan nama jenis
pendidikan formal;
penulisannya seperti di bawah ini.
3) menjadi pengantar dalam hal-hal yang berhubungan
Perhatikan contoh berikut:
dengan ilmu pengetahuan.
1. Di lingkungan Departemen Pendidikan terdapat beberapa
direktorat jenderal.
Dari uraian kedudukan dan fungsi bahasa
2. Salah satu direktorat jenderal di lingkungan departemen
Indonesia di atas, diharapkan para pemakai bahasa dapat
itu adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
menerapkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
danUmum.
benar. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik bermakna
penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi
(1)Departemen Pendidikan merupakan nama diri dan
dan kondisi komunikasi. Penggunaan bahasa Indonesia
direktorat jenderal merupakan nama jenis.
yang benar berarti bahasa yang digunakan itu tetap
mengindahkan norma-norma atau kaidah-kaidah bahasa (2)direktorat jenderal merupakan nama jenis dan Direktorat
yang berlaku. Dalam hal ini berarti penggunaan bahasa Jenderal Pendidikan Menengah dan Umum merupakan
Indonesia tidak saja ditentukan oleh faktor linguistik nama diri.
(kebahasaan) saja, tetapi menyangkut pula masalah sosial,
budaya, dan psikologi. Pada konteks sosial budaya,
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2. 2
4. Penulisan Gabungan Kata yang Memakai Nama keambil, kebawa, ketulis, kebaca, dan kebeli, maka apabila
Negara atau Nama Geografis Tertentu. kata dasar tersebut dihubungkan dengan di harus dituliskan;
diambil, dibawa, ditulis, dibaca, dan dibeli.
Bagaimana penulisan gabungan kata yang
memakai unsur nama negara atau nama geografis tertentu Contoh lain:
seperti pada bentuk berikut:
di + pegang = dipegang
garam inggris
di + tembak = ditembak
tinta cina
di + hantam = dihantam
rambutan aceh
di + peluk = dipeluk
Kata inggris, cina, dan aceh tidak lagi menyatakan
nama diri karena gabungan kata itu tidak menyatakan arti
‘garam dari Inggris, ‘tinta dari Cina, dan ‘rambutan dari
aceh.’ Sebaliknya, apabila kedudukan di dapat digantikan oleh ke,
penulisannya harus dipisahkan. Seusuai dengan aturan
Berbeda halnya dengan sarung Bugis dan salak EYD, di harus ditulis terpisah dengan kata lain yang
Bali. Gabungan kata itu menyatakan nama diri karena mengikutinya, apabila kata di tersebut berfungsi sebagai
gabungan kata itu menyatakan arti ‘sarung dari Bugis’ dan kata depan.
‘salak dari Bali.’ Oleh karena itu, huruf awal kedua kata itu
harus ditulis dengan huruf kapital. Di dan ke berfungsi sebagai kata depan apabila diikuti :
Bagaimana penulisan kata berikut: 1) Kata benda
(a) talas bogor Contoh:
(b) tapai bandung di rumah - ke rumah
(c) pempek palembang di pasar - ke pasar
(d)duku malang di sungai - ke sungai
(e) krupuk ikan cilacap di pantai - ke pantai
5. Penulisan Nama Orang yang Digunakan sebagai di kampus - ke kampus
Satuan
di terminal - ke terminal
Penulisan nama orang yang digunakan sebagai
satuan, misalnya: 2) Kata yang menunjukkan arah atau tempat.
ampere Contoh:
coulomb di sana - ke sana
ohm di sini - ke sini
volt! di situ - ke situ
Bila kata tersebut digunakan sebagai nama orang di dalam - ke dalam
yang menemukan hukum tertentu, huruf awalnya ditulis
dengan huruf kapital. di tengah - ke tengah
Perhatikan contoh berikut: di utara - ke utara
1. Di dalam buku fisika itu dibicarakan hukum Ampere, Sebaliknya, ke harus ditulis serangkai dengan kata yang
hukum Coulomb, dan hukum Ohm. mengikutinya apabila ke tersebut:
2. Nama satuan untuk mengukur arus listrik, muatan listrik, 1) Diikuti oleh kata bilangan, baik kata bilangan tentu
dan hambatan listrik masing masing adalah ampere, maupun tak tentu.
coulomb, dan ohm.
Contoh:
3. Bohlam itu bertegangan 220 volt dan berdaya 60 watt.
ke +satu = kesatu
III.BEBERAPA KESALAHAN UMUM DALAM PEMAKAIAN
BAHASA INDONESIA ke + empat = keempat
1. Penulisan di dan ke ke + sekian = kesekian
Menurut ketentuan EYD, ada dua macam cara menuliskan 2) Diikuti oleh kata tua, hendak, dan kasih.
di dan ke, yaitu:
Contoh:
(1) dirangkaikan dengan kata yang mengikutinya; dan
ke + tua = ketua
(2) dipisahkan dari kata yang mengikutinya.
ke + kasih = kekasih
Penulisan di diserangkaikan apabila kata yang mengikuti
kata di tersebut jenis kata kerja.Dalam istilah tatabahasa ke + hendak = kehendak.
dijelaskan apabila di tersebut berfungsi sebagai
3). Sebagai bagian dari kata yang bersangkutan.
awalan.Dalam hal seperti ini di tersebut tidak dapat
digantikan oleh ke. Dengan demikian, karena dalam bahasa
Contoh
Indonesia yang baik dan benar tidak terdapat bentuk
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
3. 3
kemarin Walaupun tidak kaya, hidupnya bahagia.
kemudian Kendatipun nasib di tangan Tuhan, kita wajib berusaha.
kepala Pun harus ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya
apabila:
kepada
1. Berfungsi untuk menyangatkan atau mengeraskan arti:
a) Hari ini sepeser pun aku tak punya uang.
Catatan:
b) Sedikit pun aku tak menyangka bahwa dia
Perlu diperhatikan bahwa; sampai hati mengkhianatinya.
(a) penulisandibila diikuti kata luar; dan 2. Mempunyai arti juga.
(b) penulisanke bila diikuti kata samping. a) Jika engkau tidak datang, aku pun tidak akan
datang.
Masing-masing bentuk kata tersebut memiliki dua bentuk
penulisan; ada yang dirangkaikan dan adapula yang b) Apapun kata orang, aku tetap mencintainya.
dipisahkan.
Dalam hubungan ini yang perlu diperhatikan
Ke dan luar harus ditulis terpisah (ke luar) apabila kata penulisan pun jika pun tersebut didahului oleh kata
tersebut merupakan “kebalikan atau lawan dari ke dalam. sekali.Ada yang harus ditulis terpisah (sekali pun) dan ada
yang harus ditulis serangkai (sekalipun).
Contoh:
Sekali dan pun harus dipisahkan penulisannya
- Saya dengar Anda akanke luar negeri, betulkah? (sekali pun) apabila kata tersebut dalam kalimat
bersangkutan mempunyai arti walaupun sekali, meskipun
- Ia sering bertugas ke luarkota. sekali, atau yang sejenis dengan itu.
Ke dan luar harus ditulis serangkai/disatukan (keluar) Contoh:
apabila kata tersebut merupakan “kebalikan atau lawan”
kata masuk. Sekali pun belum pernah saya naik pesawat.
Contoh: Kalimat ini sama benar maknanya dengan:
- Tahun lalu ia memang kuliah di sini, tetapi sekarang sudah Meskipun sekali, saya belum pernah naik
keluar. pesawat.
- Dua hari dua malam kami keluar masuk hutan Walaupun sekali, saya belum pernah naik
pesawat.
- Ia masuk sebentar, lalu keluar lagi.
Di dan samping harus ditulis terpisah (di samping) apabila
kata tersebut menunjukan arah atau tempat. Sekali dan pun harus ditulis serangkai (sekalipun)
apabila kata tersebut sama artinya dengan walaupun,
Contoh: meskipun, atau kendatipun.
- Siapa yang duduk di sampingmu kemarin? Contoh:
- Rumahnya persis di samping bioskop terkenal itu. Sekalipun hujan ia datang juga.
Kalimat di atas sama benar maknanya
dengan:
Di dan samping ditulis serangkai (disamping) apabila kata
tersebut mengandung makna kecuali atau selain. Meskipun hujan, ia datang juga.
Contoh: Walaupun hujan, ia datang juga.
- Disamping sebagai mahasiswa, ia juga seorang Kendatipun hujan, ia datang juga
pedagang yang sukses.
IV.PEMENGGALAN KATA DASAR
- Perbuatan seperti itu, disamping merugikan diri sendiri
juga dapat merugikan orang lain. 1 .Bila ada dua vokal yang berurutan di tengah kata,
pemenggalannya dilakukan di antara dua konsonan itu.
Contoh:
2. Penulisan pun
saat → sa-at
Seperti halnya di dan ke, penulisan kata pun juga ada dua
macam.Ada pun yang harus ditulis serangkai dengan kata manfaat → man-fa-at
yang mendahuluinya dan ada pun yang harus ditulis terpisah
dengan kata yang mendahuluinya. 2. Bila di tengah kata terdapt konsonan yang diapit oleh
dua vokal, pemenggalannya dilakukan setelah vikal pertama
Pun harus ditulis serangkai dengan kata yang atu sebelum konsonan tersebut.
mendahuluinya apabila pun tersebut sudah merupakan satu
kesatuan dengan kata yang mendahuluinya. Contoh:
Contoh: sukar → su-kar sakit → sa-kit
Meskipun sudah dilarangpacaran , ia nekat juga. bapak → ba-pak anak → a-nak
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
4. 4
3. Jika ada dua buah konsonan yang berurutan di tengah eksklusif → eks-klu-sif
kata, pemenggalannya di lakuklan setelah konsonan
pertama. b. Bentuk eks- yang tidak dapat disejajarkan dengan in-
atau im- pemenggalannya dilakukan di antara ek- dan
Contoh: bagian kata yang mengikutinya.
April → Ap-ril Contoh:
janji → jan-ji ekses → ek-ses
runding → run-ding ekstrem → ek-strem
Catatan: eksistensi → ek-sis-ten-si
Bentuk ng, ny, sy, dan kh yang melambangkan satu 7. Kata-kata lain yang yang terdiri atas dua unsur atau lebih
konsonan, gabungan huruf-huruf itu tidak diceraikan yang salah satu unsurnya dapat bergabung dengan unsur
sehingga pemenggalan suku kata dilakukan sebelum atau lain, pemenggalannya juga melalui dua tahap. Mula-mula
sesudah pasangan huruf itu. unsur itu dipisahkam, kemudian dipenggal dengan mengikuti
pola pemenggalan kata dasar.
Contoh:
Contoh:
nyonya → nyo-nya
kilogram → kilo-gram → ki-lo-gram
syarat → sya-rat
biografi → bio-grafi → bi-o-gra-fi
angka → ang-ka
biologi → bio-logi → bi-o-lo-gi
akhlak → akh-lak
LATIHAN
sangat → sa-ngat
ekstradisi → ektra-disi →ek-tra-
4. Jika ditengah kata terdapat tiga konsonan atau lebih, disi_________________________________________
pemenggalannya juga dilakukan setelah konsonan pertama.
eksploitasi → eksplo-itasi_ →eks-plo-
Contoh: itasi_________________________________________
instansi → in-stan-si eksperimen → ekspe- rimen →eks-pe-ri-
men_____________________________________
instruksi → in-struk-si
eksakta → ek-sata → ek-sa-
5. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk trans ta_____________________________________
dilakukan dengan mengikuti aturan berikut:
bioskop → bios-kop →bi-os-
a. Jika trans diikuti bentuk bebas, pemenggalannya kop__________________________________________
dilakukan dengan memisahkan trans sebagai bentuk utuh
dan bagian lainnya dipenggal sebagai kata dasar. transitif → tran-sititif →tran-si-
tif_____________________________________
Contoh:
kompleks → kom-pleks
transmigrasi → trans-mig-ra-si __________________________________________
transfusi → trans-fu-si eksodus → ekso-dus→ ek-so-dus
transaksi → trans-aksi _____________________________________
b. Jika trans merupakan bagian dari kata dasar, V.BAHASA INDONESIA STANDAR ATAU BAKU
pemenggalannya dilakukan dengan mengikuti pola
pemenggalan kata dasar. 1. Fungsi Bahasa Indonesia Standar atau Baku
Contoh: 1. Dipergunakan dalam wacana teknis; misalnya karangan
ilmiah, buku pelajaran, laporan esmi, dan sebagainya.
transenden → tran-sen-den
2. Sebagai alat komunikasi resmi, yakni dalam arti surat-
transisi → tran-si-si menyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh
instansi resmi, undang-undang, surat keputusan, dan
transit → tran-sit sebagainya.
6. Pemenggalan kata yang mengandung bentuk eks- 3. Dipakai dalam pembicaraan dengan orang-orang yang
dilakukan sebagai berikut: dihormati, termasuk di anataranya dengan orang yang
belum akrab benar atau baru kita kenal.
a. Jika eks- terdapat pada kata yang pemakaiannya dapat
disejajarkan dengan in- atau im- , pemenggalannya
dilakukan di antara eks dan unsur berikutnya.
2. Ciri-ciri Bahasa Standar atau Baku
Contoh:
1. Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan)
ekstra → eks-tra
(Sampai saat ini bahasa Indonesia belum memiliki lafal
ekspor → eks-por baku)
eksplisit → eks-pli-sit 2. Memakai ejaan resmi
eksternal → eks-ter-nal ( Sekarang Ejaan Yang Disempurnakan, EYD)
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
5. 5
3. Terbatasnya unsur daerah, baik leksikal maupun hierarki hirarki – hirarkhi
gramatikal.
insaf insap – insyaf
Berikut ini disajikan beberapa contoh kesalahan pemakaian
bahasa Indonesia karier karir
Bahasa Indonesia Tidak Bahasa Indonesia baku khawatir hawatir
Baku
korps korp
1. Mobilnya orang itu 1. Mobil orang itu mewah.
mewah metode metoda
2. Reval benci kepada
2. Reval benci sama levano manajemen menejemen –
levano management
3. Nidya paling pandai di analisis
3. Nidya pandai sendiri di kelasnya analisa
kelasnya sutera
4. Nila tidak tahu bahwa hari sutra
4. Nila tidak tahu kalau ini ada ujian. nakhoda
hari ini ada ujian. nakoda – nahkoda
5. Fufah datang seorang diri kualitas
5. Fufah datang sendirian tadi pagi kwalitas
tadi pagi. kuitansi
6. Sepatunya terlalu besar. kwitansi
6. Sepatunya kebesaran jadwal
jadual
teknik
tekhnik
3. Kata Baku dan Tidak Baku terampil
trampil
Untuk melengkapai uraian ini di bawah ini disajikan wakaf
beberapa contoh kata baku dan tidak baku waqaf – wakap
wasalam
Kata baku Kata tidak baku wassalam
wujud
ujud
sistem
juang joang
sistim
khotbah
lubang lobang
khutbah – hutbah
prangko
kantung kantong
perangko
baut
ubah robah
baud
semifinal
sadar sedar
semi final
antarnegara
saksama seksama
antar negara
mancanegara
cacat cacad
manca negara
narasumber
mantap mantab
nara sumber
faksimile
ungkap ungkab
feksimile – faximile
November
bejat bejad
Nopember –
zaman Nofember
sekadar sekedar
ziarah jaman
hakikat hakekat
salat jiarah
nasihat nasehat
kempis kempes
aerobik shalat – sholat
akuntan erobik
ahli akhli
arkais akountan
masjid mesjid
geladi arkhais
beduk bedug
kompleks gladi
gubuk gubug
kurva komplek
gerobak gerobag
misi kurve
jajak jajag
stasiun missi
aktif aktip – aktiv
syahdu setasiun
aktivitas aktifitas – aktipitas
tata bahasa sahdu
ekstrem ekstrim
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
6. 6
antre tatabahasa bekerja disalah satu Direktorat Jenderal yang ada di
Departmen Pendidikkan Nasional, memintanya untuk
atlet antri mendaftarkan diri menjadi Caleg dari partai tertentu dinegri
ini. Semua anggautakeluarga, seperti Ibu, Adik, Kaka,
azimat atlit sodara, dan istrinyapunmenghendaki hal itu. Tentu saja, hal
itu sangat merepotkan Kepala Sekolah yang senang makan
Februari jimat mie ayam purworejo , satemadura dan sering
mengkonsumsi garam Inggris ini.
film Pebruari
Tandai kesalahan-kesalahan yang terdapat pada teks di
frekuensi filem atas!
Jumat frekwensi Anda sudah menandainya? Ok…!
kabar Jum’at Perbaiki dan tulis kembali teks di atas!
kanker khabar ---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
konkret kangker ---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
lembap kongkret ---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
paruh lembab ---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
tenteram paro
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
adikuasa tentram
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
swasembada adi kuasa
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
narapidana swa sembada
---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
ekabahasa nara pidana
---------------------------------------------------------------------
dwifungsi eka bahasa
VI.KALIMAT EFEKTIF
dwiwarna dwi fungsi
1. Pengertian
trilomba dwi warna
Kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar atau
trilogi tri lomba sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat
dan baik; yang susunan kalimatnya didukung oleh
tridarma tri logi kesepadanan, kepararelan, ketegasan, kehematan, dan
kevariasina (Farera, 1991: 42)
caturwulan tri darma
Kalimat Efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
pancasila catur wulan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam
pancakrida panca sila pikiran pembicara atau penulis (Arifin dan Tassai, 1991: 111)
saptamarga panca krida Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan pemakainyasecara tepat dan dapat dipahami
dasasila sapta marga secara tepat pula (Depdiknas, 2000: 81)
dasawarsa dasa sila Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki syarat-syarat:
dasadarma dasa warsa a. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis.
apotek dasa darma
b. Sanggup penimbulkan gagasan yang sama
fakta apotik tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti
yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis (Keraf, 1991:
pihak pakta 36).
praktik fihak 2. Ciri-ciri Kalimat Efektif
ambulans praktek 1. Kesepadanan
negeri ambulan Kesepadanan adalah keseimbangan antara
pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
menteri negri
Kesepadanan kalimat memiliki cirri:
mentri
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan
Bacalah teks berikut dan cermati kesalahan-kesalahan dengan menghindari pemakaian kata depan di, dalam, bagi,
penulisannya! untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek.
Sebagai Kepala Sekolah disalah satu Sekolah Menengah Contoh:
AtasKH.Dewantoro Kota Cilacap ,kota yang punya julukan
kota petir,H.Reval Juliwantoro Kusuma Pratama (1) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi iniharus
S.pd.M.pdakhir-akhir ini sedang risau. Mertuanya, yang membayaruang kuliah. (salah)
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
7. 7
Ket. P O
c. Kata penghubung sehingga tidak dipakai pada kalimat
tunggal
Pemakaian kata bagi di awal kalimat tidak tepat.Hal itu
menyebabkan kalimat di atas tidak memiliki subjek (S). (1) Dia tidak pernah memperhatikan diriku. Sehingga aku
Kalimat itu seharusnya: lari dari pangkuannya.
(2) Kami datang agak terlambat. Sehinnga kami tidak dapat
Semua mahasiswa perguruan tinngi iniharus membayaruang mengikuti perkuliahan itu.
kuliah. (benar)
Seharusnya
S P
O (1) Dia tidak pernah memperhatikan diriku sehingga aku lari
dari pangkuannya.
(2) Kepada hadirin yang masih ada di luarharap
memasukiruangan sebelah kanan. (2) Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat
mengikui perkuliahan itu.
Ket. P O
d. Predikat kalimat tidak didahuli oleh kata yang
Seperti halnya kalimat pertama, pemakaian kata kepada
pada awal kalimat tidak tepat. Contoh:
Penulisan kalimat itu seharusnya: Rumah sayayangterletakdi depan gelanggang olahraga.
Hadirin yang masih ada di luarharap memasukiruangan S P Ket.
sebelah kanan.
Kalimat itu seharusnya ditulis:
S P
O Rumah sayaterletakdi depan gelanggang olahraga
S P Ket.
b. Tidak mempunyai subjek yang ganda 2. Kepararelan/kesejajaran
Contoh: Kepararelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam suatu kalimat. Artinya bila bentuk pertama
(1) Penyusunan laporan itusayadibantu oleh teman saya. menggunakan nomina (kata benda), bentuk kedua dan
seterusnya harus pula menggunakan nomina.Begitu pula
S S P O bila bentuk pertama verba (kata kerja), bentuk kedua dan
seterusnya pun harus berbentuk verba.
Seharusnya
Contoh:
(1) Harga minyak minyak tanah dibekukan atau naik secara
Dalam menyusun laporan itu, sayadibantu oleh teman saya luwes.
Ket S P O (2) Cara pengobatandan menyembuhkan penyakit itu
belum ditemukan sampai saat ini.
Kalimat yang benar
Bagaimana dengan kalimat berikut:
(1)Harga minyak tanah dibekukan atau dinaikkan secara
a. Akibat banjir semalam membobolkan tanggul yang luwes.
panjangnya 200 meter itu.
di------kan di------kan
b. Menurut wartawan kamii di Baghdad mengabarkan bahwa
Saddam Husen masih hidup sampai saat ini.
c. Di sepanjang jalan Cilacap bermandikan cahaya lampu (2) Cara pengobatan dan penyembuhan penyakit itu belum
hias. ditemukan sampai saat ini.
d. Berdasarkan hasil rapat itu menjelaskan bahwa teroris pe---------an pe-----------an
merupakan musuh bersama.
Bagaimana dengan kalimat berikut:
a.
……………………………………………………………………… a. Perasaan ingin mengasihi dan sayang selalu melekat
……………………. pada hati gadis lugu itu.
b. b. Pusat pendidikan dan latihan itu tiba-tiba menjadi momok
……………………………………………………………………… yang menakutkan.
…………………….
c. Agar peristiwa itu tidak terulang lagi, pemerintah harus
c. memikirkan cara pencegahan dan menanggulangi bencana
……………………………………………………………………… banjir yang selalui menghantui masyarakat.
……………………
d. Kita harus menghargai persamaan dan beda pendapat di
d. antara kita.
………………………………………………………………………
……………………. e.Wanto menuliskan sepucuk surat untuk gadis yang
diidamankan
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
8. 8
Penulisan yang benar: (1) Mahasiswa itu tidak malas dan sombong, tetapirajin dan
baik sekali.
a.
……………………………………………………………………… (2) Orang itu bukan pencuri, melainkan polisi.
……………………
e. Mempergunakan partikel –lah sebagai penekanan
b. atau penegasan.
………………………………………………………………………
…………………… Contoh:
c. (1) Saudaralahyang bertanggung jawab dalam peristiwa itu.
………………………………………………………………………
…………………… (2) Andalahyang menjalankan tugas ini.
d. 4. Kehematan
………………………………………………………………………
…………………… Yang dimaksud dengan kehematan di sini adalah hemat
dalam menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang
e dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus
menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Kriteria yang harus diperhatikan adalah:
………………………………………………………………………
…………………… Penghematan dapat dilakukan dengan menghilangkan
subjek.
3. Ketegasan/penekanan
Contoh:
Yang dimaksud dengan ketegsan adalah perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada beberapa cara Karena dia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
untuk membentuk penekanan ide pokok dalam kalimat:
Kalimat di atas dapat ditulis:
a. Meletakkan ide pokok yang ditonjolkan itu di depan/di
awal kalimat: Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.
Contoh: Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim
kata.
(1) Harapan presiden agar masyarakat Indonesia membaca
satu jam dalam sehari. Contoh:
Penekanannya pada harapan presiden. Ia memakai baju warna merah.
Pemuda itu diminta menikahi gadis malang itu sekarang Pemakaian kata warna tidak perlu lagi karena merah
juga. merupakan warna.
Penekanannya pada pemuda itu. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
b. Membuat urutan kata yang logis. Contoh:
Contoh: Kata naik bersinonim dengan ke atas.
(1) Bukan seribu, sejuta, atau seratus, melainkan berjuta- Kata turun bersinonim dengan ke bawah
juta rupiah ia membantu anak yatim dan anak telantar.
Bagaimana dengan kalimat berikut:
(2) Jangankan berdua atau sendiri, bertiga pun dia tidak
pernah berani menghadapi orang Orang itu selamat dari bencana banjir bandang karena
naikkeatas pohon.
itu.
Setelah serigala itu lelah, petani itu turunkebawah dan
Penulisan yang benar: berlari ke rumahnya.
(1) Bukan seratus, seribu,atausejuta, melainkan berjuta-juta Penulisan yang benar:
rupiah ia membantu anak yatim dan anak telantar.
(1)
(2) Jangankan sendiri atau berdua, bertiga pun dia tidak .................................................................................................
pernah berani menghadapi orang itu. ...........................
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi). (2)
.................................................................................................
Contoh: ...........................
(1) Saya sukaakan kecantikannya. Saya sukaakan
keramahannya.
d. Tidak menjamakkan kata-kata yang sudah bermakna
(2) Gadis itu sangat sopan dan santun terhadap lelaki. Gadis jamak.
itu tidak pernah mengecewakan lelaki mana pun.
Perhatikan kalimat berikut:
Kalimat kedua merupakan kalimat penegasan.
Banyak para koruptor yang belum terjamah oleh hukum.
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan. Para ibu-ibu di tempat kami selalu salat berjamaah di masjid.
Contoh: Banyak rumah-rumah yang tergenang oleh air akibat tanggul
itu jebol.
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
9. 9
Pada kalimat (1) pemakaian kata para tidak tepat karena (3) Mobil Pak Camat yang baru itu ada di bengkel.
para artinya banyak. Kalimat yang benar:
(4) Mereka mengambil botol bir dari dapur yang menurut
Banyak koruptor yang belum terjamah oleh hukum. pemeriksaan laboratorium baerisi cairan racun. (Botol bir
atau dapur yang berisi cairan racun?)
Demikian juga pemakaian kata para pada kalimat (2) yang
artinya sama dengan banyak. Bentuk ibu-ibu maknanya juga
banyak.Oleh karena itu, pada kalimat (2) kita bisa memilih
salah satunya; para atau ibu-ibu. Jadi, penulisan yang Coba Anda perbaiki!
benar seperti pada contoh a dan b berikut:
(1)
a. Para ibu di tempat kami selalu salat berjamaah di masjid ………………………………………………………………………
……………………
b. Ibu-ibu di tempat kami selalu salat berjamaah di masjid.
…………………………………………………………
Kalimat (3) pun memiliki kesalahan yang sama seperti …………………………………
kalimat (1) dan (2). Pada kalimat (3) pemakaian kata rumah
tidak perlu diulang karena rumah-rumah sudah bermakna (2)
jamak (banyak rumah). Oleh karena itu, penulisan yang ………………………………………………………………………
benar adalah: ……………………
Banyak rumah yang tergenang oleh air akibat tanggul itu …………………………………………………………
jebol. …………………………………
(3)
………………………………………………………………………
5. Kecermatan ……………………
Yang dimaksud dengan kecermatan dalam kalimat adalah …………………………………………………………
bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda atau …………………………………
ambiguitas (multi interpretasi).
(4)…………………………………………………………………
Perhatikan kalimat berikut: ………………………………………………………………………
……………………………………………..
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu
memperoleh penghargaan dari menteri.
Kalimat di atas sepertinya tidak memiliki kesalahan, tetapi 6. Kepaduan
cobalah cermati maknanya. Bila kita perhatikan, akan
muncul pertanyaan, ‘siapa yang terkenal,’ mahasiswa atau Yang dimaksud kepaduan adalah kepaduan pernyataan
pergurunan tinggi? dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah-pecah.
Kalimat (1) di atas masih belum efektif karena masih
memiliki makna yang ganda. Agar kalimat (1) menjadi benar, Contoh:
penulisannya seperti berukut:
(1) Surat itu saya sudah baca.
a.Mahasiswa yang terkenal di perguruan tinggi itu
memperoleh penghargaan dari menteri. ( yang terkenal (2) Saran yang disampaikannya kami akan pertimbangkan.
mahsiswa).
Agar kalimat itu padu, susunannya seperti berikut:
b. Mahasiswa di perguruan tinggi yang terkenal itu
memperoleh penghargaan dari menteri. (yang terkenal (1) Surat itu sudah sayabaca.
perguruan tingginya).
(2) Saran yang disampaikannya akan kami pertimbangkan.
c. Mahasiswa perguruan tinggi—yang terkenal itu
memperoleh hadiah dari menteri. Bagaimana dengan kalimat berikut:
(yang terkenal perguruan tinngi). (3) Seandainya dia tidak mengaku, saya akan tanyakan hal
itu pada orang tuanya.
Contoh lain:
(4) Kalau ia memintanya, saya akan berikan uang itu.
Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.
(5) Apakah Bapak akan kabulkan permintaan saya ini?
Kata baru di atas menerangkan kata mahasiswa atau kata
dinaikkan? (6) Saudara saya akan nikahkan dengan putri saya.
a) Jika menerangkan mahasiswa, tanda hubung dapat Sekarang coba Anda perbaiki!
digunakan untuk menghindari salah tafsir.
(3)
Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan. ………………………………………………………………………
…………………..
b) Jika kata baru menerangkan kata dinaikkan, kalimat itu
dapat diubah menjadi: (4)
………………………………………………………………………
SPP mahasiswa tahun ini baru dinaikkan. …………………..
(5)
………………………………………………………………………
Bagaimana dengan kalimat berikut: …………………..
(1) Isteri lurah yang baru itu meninggal dunia. (6)
………………………………………………………………………
(2) Rumah artis yang mahal itu akan dijual. …………………..
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
10. 10
7. Kelogisan 3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran
secara sistematis.
Yang dimaksud dengan kelogisan adalah ide kalimat dapat
diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan yang 4. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami
berlaku. jalan pikiran pengarang
Cermati dan perbaiki kesalahan kalimat berikut: 5. Alat penyampai pragmen pikiran atau ide pokok
pengarang kepada pembaca.
1. Dari peristiwa itu perlu mendapat perhatian dari
berbagai fihak, sehingga pada masa datang tidak 6. Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai
seorangpun menuntut ganti rugi.
7. Dalam rangka keseluruhan karangan paragraph berfungsi
2. Tujuan penyusunan buku pelajaran itu adalah membantu sebagai pengantar, transisi, dan penutup.
masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan. Sehingga
karenanya mendapat kesempatan membaca menulis. 3. Unsur-unsur
3. Dalam upacara pembukaan seminar itu, yang pertama 1) Transisi
kali diadakan di kota Cilacap dihadiri para pejabat-pejabat
Negaradan tokoh-tokoh masyarakat. Transisi adalah sebuah pengantar dalam paragraf sebelum
sampai pada kalimat topok.Transisi dapat berbentuk kata,
4. Pertanyaan saya yang ketiga kalinya, disebabkan karena frase, dan kalimat.
kebimbangan saya terhadap pemakaian kata nalar.
2) Kalimat topik/kalimat utama.
5. Indikator pemahaman materi keterampilan yaitu mampu
melakukan tugas dan latihan yang diberikan oleh penyaji. Kalimat topik atau kalimat utama adalah kalimat yang
dijelaskan oleh kalimat-kalimat yang lain (kalimat penjelas).
6. Jumlah dokter amat terbatas dibanding jumlah
penduduk, tidak semua warga masyarakat termasuk di desa 3) Kalimat penjelas/kalimat pengembang.
mendapat pelayanan medis.
Kalimat pengembang atau kalimat penjelas adalah kalimat
1. yang menjelaskan kalimat utama atau kalimat topik.
………………………………………………………………………
…………………… 4) Kalimat penegas
………………………………………………………………………
………………… Kalimat penegas adalah kalimat yang berfungsi
menegaskan kembali informasi atau gagasan yang telah
2. dikemukakan oleh kalimat utama.
………………………………………………………………………
…………………… Perhatikan contoh berikut:
………………………………………………………………………
………………… (1) Hasanahdan Nia sama-sama menata rias wajah dengan
lengkap. (2) Perbedaannya terletak pada caramereka merias
3. wajah. (3) Hasanah, memoles wajah hanya dengan kuas
……………………………………………………………………… kecil yang sudah tersedia pada kemasan perona mata,
…………… tanpa membentuk dan merapikannya dengan kuas khusus
……………………………………………………………………… sehingga hasilnya tidak begitu rapi. (4) Demikian juga pada
………………… bagian lainnya, seperti pipi dan bibir. (5) Sedangkal Nila,
memoles bagian-bagian wajah dengan kuas khusus. (6)
4. Tampak tata rias wajahnya lebih rapi dan sempurna. (7)
……………………………………………………………………… Memang, tata cara merias yang berbeda akan membawa
………………… hasil yang berbeda pula.
………………………………………………………………………
………………… Unsur-unsur paragraf di atas adalah:
5. Kalimat (1) : transisi, berupa
……………………………………………………………………… kalimat
……………………
……………………………………………………………………… : kalimat topik
…………………
(3), (4), (5), dan (6) : kalimat penjelas (kalimat
6. pengembang)
………………………………………………………………………
…………………… (7) : kalimat penegas
………………………………………………………………………
4. Syarat-syarat paragraf.
…………………
VII.PARAGRAF 1) Memiliki keutuhan(unity)
1. Pengertian Keutuhan artinya paragraf hanya memiliki satu kalimat
utama atau kalimat topik dan kalimat-kalimat penjelasnya
Bagian dari karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah mengacu pada kalimat topik tersebut.Jadi paragraf yang
kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide utuh apabila kalimat-kalimatnya mengacu pada pada satu
pokok sebagai pengendalinya. topik.Tidak ada kalimat-kalimat yang menyimpang dari topik.
2. Fungsi Contoh:
1. Penampung pragmen pikiran atau ide pokok. (1) Banjir yang besar menyebabkan puluhan rumah
hancur dan merugikan para petani. (2) Mereka sekarang
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan sudah tidak tahu lagi harus tinggal di mana. (3) Pekerjaan
pikiran pengarang. pun tidak ada karena seluruh lahan yang akan dipanen ikut
tergenang air. (4) Kini tinggalah petani-petani itu meratapi
nasibnya yang malang, tinggal di tenda-tenda, dan jauh dari
sanak keluarga. (5) Tak ada lagi harta benda, makan pun
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
11. 11
seadanya, dan dan berbagai penyakit mulai menjangkitinya. 3. Paragraf Campuran
(6) Sungguh sangat memilukan.
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir
2) Memiliki koherensi(coherence) paragraf.
Koherensi artinya kepaduan maknawi antara kalimat yang Contoh:
satu dengan kalimat yang lain.
(1) Kesimpulannya, keluarga kami senang membaca
Contoh: bacaan yang berbeda-beda. (2) Ayah membaca buku
politik dan ekonomi. (3) Ibu senang membaca majalah,
Penangkapan preman oleh aparat kepolisian disambut koran, dan bacaan-bacaan tentang kuliner. (4) Kakak
gembira oleh masyarakat. (2) Masyarakat tidak perlu takut menyukai cerpen, komik, dan cerita-cerita silat. (5) Saya
jika bepergian di malam hari. (3) Para sopir dan kondektur sendiri menyukai buku-buku pendidikan. (6) Dengan
pun tidak lagi merasa takut diperas oleh preman. (4) Tindak demikian, jelas bahwa bacaan keluarga kami memang
kriminal pun yang sebelumnya meningkat kini menurun berbeda-beda.
tajam. (5) Keadaan yang aman dan damai sekarang ini
sungguh sangat dirasakan oleh masyarakat. (6) Jadi,
adanya upaya pemerintah dalam membasmi tindakan
preman disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat. (1) Penangkapan preman oleh aparat
kepolisian disambut gembira oleh masyarakat. (2)
Bandingkan! Masyarakat tidak perlu takut jika bepergian di malam hari.
(3) Para sopir dan kondektur pun tidak lagi merasa takut
(1) Saya suka warna merah. (2) Apel yang merah itu diperas oleh preman. (4) Tindak kriminal pun yang
rasanya manis sekali. (3) Mobil yang bertabrakan di Jalan sebelumnya meningkat kini menurun tajam. (5) Keadaan
Raya Cilacap itu pun warnanya merah. (4) Kemarin teman yang aman dan damai sekarang ini sungguh sangat
kuliahku membeli mobil merah yang sangat disukainya. (5) dirasakan oleh masyarakat. (6) Jadi, adanya upaya
Memang naik mobil warna merah lebih enak dibandingkan pemerintah dalam membasmi tindakan preman
mobil warna lainnya. disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
Koherensikah paragraf tersebut? Mengapa?------------------ 4. Paragraf deskriptif/paragrap/naratif
---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------- Paragraf yang kalimat utamanya dinyatakan secara implisit
--------------------------------------------------------------------------------- (tidak terlihat di dalam teks).Kalimat utama pada paragraph
--------------------------------------------------------------------------------- ini biasanya diserahkan kepada pembaca.
---------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------- Contoh:
5. Paragraf berdasarkan letak kalimat utama (1) Kulihat wajah gadis itu merah padam. (2) Matanya
bersinar tajam sambil memandang orang di sekelilingnya.
1. Paragraf deduktif. (3) Seakan baru saja ia mengalami sesuatu. (4) Berulang-
ulang ia menyembunyikan raut wajahnya yang kelihatan
Paragraf yang kalimat utamanya ada di awal paragraf pucat. (5) Tetapi orang di sebelahnya tidak
mengacuhkannya. (6) Sungguh kasihan gadis itu.
Contoh:
Apa kalimat utama paragrap di atas?----------------------------
(1)Banjir yang besar menyebabkan ratusan rumah -----------------------------------
hancur dan merugikan para petani. (2) Mereka sekarang
sudah tidak tahu lagi harus tinggal di mana. (3) Pekerjaan Bagaimana cara Anda mendapatkan kalimat utama itu?-------
pun tidak ada karena seluruh lahan yang akan dipanen ikut ---------------------------------------------------------------------------------
tergenang air. (4) Kini tinggalah petani-petani itu meratapi ---------------------------------------------------------------------------------
nasibnya yang malang, tinggal di tenda-tenda, dan jauh dari ---------------------------------------------------------------------------------
sanak keluarga. (5) Tak ada lagi harta benda, makan pun ----------
seadanya, dan dan berbagai penyakit mulai menjangkitinya.
(6) Sungguh sangat memilukan. Disamping keempat paragraf di atas, sebenarnya masih ada
jenis paragraf lain seperti:
2. Paragraf induktif
Paragraf penderetan
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf Paragraf perbandingan
Paragraf contoh-contoh
Contoh: Paragraf sebab-akibat
Paragraf definisi
(1) Masyarakat pedesaan di wilayah Kandang Macan, Paragraf perulangan
Cilacap dapat melakukan pekerjaan sehari-hari di malam Paragraf pertanyaan
hari. (2) Mereka sekarang sudah dapat menikmati aliran
Bacalah paragraf di bawah ini!
listrik di tiap-tiap rumah. (3) Tidak saja itu, segala jenis alat
elektronika pun sudah menggunakan listrik, mulai dari radio
(1) Maraknya pornografi dan pornoaksi membuat resah
sampai televisi. (4)Itu semua akibat manfaat listrik masuk
masyarakat. (2) Pornografi dan pornoaksi oleh sebagian
desa.
orang dianggap sebagai seni atau kebebasan berekspresi.
(3) Mereka juga beranggapan tidak realistis mengaitkan seni
dengan nilai-nilai agama. (4) Dengan penuh keyakinan
mereka membela mati-matian orang yang mempertontonkan
(1) TVRI memiliki paket informasi yang dikemas dalam
erotisme dan yang mengkritiknya dianggap iri dan takut
Berita Pagi, Berita Petang, dan Dunia dalam Berita. (2) RCTI
tersaingi. (5) Sungguh terbalik wajah dunia ini. (6) Kebatilan
memiliki paket Nuansa Pagi, Buletin Siang, dan Seputar
mereka dukung, sementara kabaikan dianggap kelompok
Indonesia. (3) SCTV memiliki paket yang hampir
awam yang tak berseni dan tak berbudaya. (7) Kita
samadengan RCTI, hanya saja SCTV memiliki Paket
bertanya, siapa sesungguhnya yang tak berseni dan tak
Liputan Enam. (4) TPI mempunyai Selamat Pagi Indonesia.
berbudaya. (8) Dengan demikian, pengaburan nilai-nilai
(5) Anteve menyiarkan Laporan Pagi. (6) Stasiun-stasiun
agama dan moral dalam menilai dan memandang sesuatu
televisi yang baru pun, seperti Metro TV, Trans TV, danTV 7
merupakan tujuan paham kapitalis sekuler, produk orang-
juga memiliki beragam acara yang bernuansa informasi. (7)
orang kafir.
Pada dasarnya semua stasiun televisi mempunyai paket
informasi untuk disiarkan kepada pemirsa.
Jawablah soal-soal berikut!
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
12. 12
1. Jelaskan unsur-unsur paragraf di atas! menyantap semua hidangan dengan lahap. Enak, gurih, dan
pedas kami rasakan sampai benar-benar kenyang.
---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------- Karangan Eksposisi
---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------- Karangan eksposisi adalah karangan yang isinya
--------------------------------------------------------------------------------- menerangkan atau memaparkan suatu hal atau pokok
--------------------------------------------------------------------------------- pikiran kepada para pembaca agar yang bersangkutan
------------------------------------------------ memahaminya. Pokok-pokok pikiran yang ada dalam
karangan itu dijelaskan dengan cara menyampaikan uraian
--------------------------------------------------------------------------------- atau bagian-bagian detailnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh
--------------------------------------------------------------------------------- karangan ini adalah tercapainya tingkat pemahaman akan
--------------------------------------------------------------------------------- sesuatu yang diuraikan dalam isi karangan. Oleh karena itu,
--------------------------------------------------------------------------------- agar pembaca lebih jelas karangan eksposisi ini dilengkapi
--------------------------------------------------------------------------------- dengan ilustrasi, contoh, perbandingan, dan hal-hal lain
---------------------- yang mendukung uraian itu.Orientasi pokok karangan ini
adalah materi bukan tokoh.
3. Dilihat dari letak kalimat utamanya, apa nama paragraf di
atas? Makna lain yang terkandung dalam karangan eksposisi
adalah karangan yang menerangkan proses atau prosedur
--------------------------------------------------------------------------------- melakukan suatu aktivitas.Oleh karena itu, karangan
--------------------------------------------------------------------------------- eksposisi juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan
---------------------------------------------------- bagaimana. Dalam hal ini kalimat yang digunakan biasanya
berupa kalimat perintah yang disertai dengan kalimat
4. Jelaskan penanda koherensi paragraf di atas! deklaratif.
--------------------------------------------------------------------------------- Melalui uraian di atas penulis berkesimpulan bahwa makna
--------------------------------------------------------------------------------- karangan eksposisi seperti yang dikemukakan oleh
--------------------------------------------------------------------------------- Rotterberg dan Salmon mencakup dua hal:
---------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------- Karangan eksposisi merupakan karangan yang berusaha
--------------------------------------------------------------------------------- memberikan pemaparan sejelas-jelasnya kepada pembaca
------------------------------------------------- mengenai suatu persoalan.
BENTUK KARANGAN Karangan eksposisi dapat juga bermakana uraian-uraian
yang berhubungan untuk menjawab pertanyaan bagaimana.
Berdasarkan bentuk dan tujuan berkomunikasi karangan
dapat digolongkan menjadi: Karangan Argumentasi.
Karangan deskriptif Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang isinya
Karangan eksposisi berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar
Karangan argumentasi menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang
Karangan persuasi didasarkan pertimbangan logis, maupun pertimbangan
Karangan narasi emosional. Kalimat-kalimat disusun sedemikian rupa
sehingga beberapa kalimat berfungsi sebagai bukti-bukti
yang mendukung kalimat lain yang terdapat dalam
Karangan Deskripsi
perangkat itu.
Karangan deskripsi merupakan jenis karangan yang isinya
Sebuah karangan dikategorikan argumentssi bila
bertujuan membentuk suatu citra tentang suatu hal pada diri
mengangkat isu atau persoalan yang kontroversial. Dalam
pembaca atau suatu rangkaian tutur yang isinya melukiskan
kaitan isu itu, penulis berusaha menjelaskan alasan-alasan
sesuatu agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan
yang logis dan realistis untuk meyakinkan
sesuatu yang dilukiskan itu.Sasaran karangan ini adalah
pembacanya/pendengarnya.
aspek emosional.Hanya dengan aspek emosional
seseorang dapat membentuk citra tentang sesuatu.Ciri khas
Karangan Persuasi.
karangan ini ditandai dengan pemakaian kata yang bersifat
deskriptif, seperti rambutnya ikal, hidungnya mancung,
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan
matanya biru.
untuk mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan
sesuai yang diharapkan penuturnya.. Ada kalanya karangan
Contoh:
persuasi ini sering menggunakan alasan yang tidak rasional,
terutama dalam iklan.
Setelah mendapat isyarat dari ketua rombongan, kami
bergerak meninggalkan Hotel Ayong, Linggarjati, berjalan
Karangan Narasi.
kaki menuju sebuah rumah di belakang hotel.Rumah yang
masih tampak baru itu dibangun persis di antara hotel dan
Karangan narasi merupkakan rangkaian tuturan yang
sungai.Pemandangan yang amat indah mengitarinya.Di
menceritakan atau menyajikan suatu hal atau kejadian
sebelah kiri rumah, seberang sungai, tampak sawah yang
melalui penonjolan pelaku.Oleh sebab itu, karangan narasi
bertingkat-tingkat berbatasan dengan bukit-bukit yang
sering juga disebut karangan cerita.Kekuatan karangan ini
rimbun. Di depanya, setelah halaman yang ditata apik,
terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara
tampak sawah ladang yang luas sampai Kota Cirebon,
bercerita yang diatur melalui alur (plot). Unsur pelaku atau
sedangkan di belakang rumah tampak menjulang tinggi
tokoh merupakan pokok yang dibicarakan, sedangkan unsur
Gunung Cerme yang seolah-olah menjaga rumah yang
peristiwa merupakan hal-hal yang dialami oleh sang tokoh.
cukup dan mewah itu.
Sasaran karangan narasi umumnya ditujukan pada aspek
Di teras rumah sudah tersedia nasi panas dan ayam goreng,
emosi.Aspek intelektual tidak banyak digunakan dalam
terdapat juga sambal dan lalapan. Yang lebih istimewa lagi,
karangan ini.Jadi, dengan narasi diharapkan penerima dapat
ada ikan bakar yang masih mengepulkan asap. Panas dan
membentuk citra atau imajinasi.
gurih aromanya.Terpaan angin gunung yang dingin dan
gurihnya ikan bakar membuat kami semakin lapar dan Untuk memudahkan pembaca, di bawah ini penulis sajikan
selera makan kami meningkat tajam. Karena itu, setelah ciri-ciri umum karangan deskripsi, eksposisi, argumentasi,
dipersilakan, oleh tuan rumah, kami tak malu-malu dan narasi.Ciri-ciri tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia
13. 13
kopi yang sering ia lalui tatkala pulang kuliah. Kilatan cahaya
dan derasnya angin, membuat putra pertama Pak Supar itu
N tak kuasa meneruskan perjalanan. Baru saja beberapa saat
O ia duduk di atas motor, air sudah menggenangi daerah
K CIRI – CIRI sekitar warung. Sambil menghisap sepotong permen yang
A terselip di sakunya, Jwant membayangkan betapa enaknya
R seandainya ia memiliki mobil. Perjalanannya tak harus
A terhenti seperti ini. Lamunannya menjadi pudar, tatkala
N seorang gadis yang basah kuyup mengahampirinya.
G Mulanya ia kaget. Namun, karena gadis itu salah satu teman
A kuliahnya, pemuda yang rajin salat itu pun buru-buru turun
N dari atas motornya. Gadis itu bernama Hasanah yang tadi
pagi ia kirimi surat dan belum membalasnya.
Ditujukan kepada mitra tutur (pendengar/pembaca) agar dapat membentuk suatu
citra (imajinasi) tentang suatu hal.
Pembaca/pendengar seolah-olah melihat, merasakan, dan terlibat langsung
dalam peristiwa yang dilukiskan. Setelah Anda membaca karangan di atas, jawablah
pertanyaan berikut:
Sasarannya adalah aspek emosi.
1. Apa jenis karangan di atas?
D Tidak bersifat evaluatif.
………………………………………………………………
e
s
k 2. Berikan alasan Anda!
1
r …………………………………………………………………….
i
. p
s ………………………………………………………………………
i ……………………
………………………………………………………………………
……………………
2. Baca dan cermati karangan berukut!
Kalau kita inventarisasi setiap isu yang dilontarkan
mahasiswa, hampir semua selalu berorientasi ke atas.Selalu
Bertujuan menerangkan suatu hal.
mencoba menyoroti masalah-masalah puncak
Dapat berisi konsep-konsep atau logika yang harus diikuti. kenegaraan.Amat sedikit kita menemui isu yang dilontarkan
E itu benar-benar diangkat dari realitas sebagian besar rakyat
k Biasanya dilengkapi dengan contoh-contoh, analogi, kesimpulan, serta dalil-dalil kita yang ada di pedesaan. Realitas Pak Hasyim di gubuk di
s untuk menambah pengetahuan.
p Tanjung intan sana, itulah realitas masyarakat kita. Banyak
2
.
o
Sasarannya adalah aspek intelektual karena untuk mehaminya memerlukan
manusia yang miskin dan kekurangan gizi.
s
proses berpikir yang cermat.
i
s …. Kalau setiap gerakan yang menjadi dasar dari cara kita
i mengungkapkan sesuatu ketidakbecusan pihak lain,
katakanlah penguasa, juga tidak becus, apa kita masih
bermimpi bahwa gerakan kita akan berhasil? Saya masih
cenderung untuk mengatakan bahwa kebanyakan dari
Biasanya berangkat dari adanya isu yang sifatnya kontroversi antara gerakan mahasiswa yang ada hingga saat ini hanya
penulis/pembicara dan pembaca/pendengar. dilandasi oleh sikap-sikap emosional belaka, yang oleh
karenanya menjadi tidak menyentuh persoalan. Gerakan
Berusaha menjelaskan alasan-alasan yang logis agar orang lain percaya.
semacam ini bukan tidak baik, bahkan dalam banyak hal
Biasanya disajikan untuk membandingkan permasalahan lain yang
gerakan ini sudah cukup efektif daripada tidak sama sekali.
A bertentangan. Apakah kita tidak mampu mengangkat dan merumuskan
r aspirasi yang sebenarnya dari Pak Hasyim di Tanjung
g Topik diangkat umumnya mempunyai nilai. intansana. Apakah kita harus puas kalau kita sudah bisa
u
m
berteriak, sebarkan isu, dan buat statement,lalu ramai-
3 Sasarannya adalah aspek intelektual. Dalam hal ini pembaca diajak berpikir dan
e memutuskan untuk menilai suatu persoalan yang diyakininya benar. ramai mempersembahkannya ke DPR sana? Hal-hal berikut
.
n ini, kemiskinan, kekurangan gizi, mahalnya biaya
t
a
pendidikan, serta pengangguran di level „akar rumput‟
s kurang mendapat perhatian.Inilah sesungguhnya masalah
i rakyat.
Sebagai kelompok elite dalam masyarakat, mahasiswa
bukan saja dituntut cuma untuk teriak belaka, tetapi juga
dituntut untuk siap dengan permasalahan dan mampu
membangun tatanan baru. Sikap yang hanya bisa berteriak
justru akan melahirkan pahlawan cengeng. Dan kita tidak
N Bersifat menceritakan suka itu.Seorang sarjana Amerika, Huntington pernah
a
4 r berkata bahwa salah satu kelemahan dari gerakan-gerakan
Unsur yang dipentingkan adalah waktu, pelaku, dan peristiwa.
. a mahasiswa di Indonesia adalah kecenderungan mereka
s
Sasarannya adalah aspek emosi (menggerakan emosi mitra tutur ) untuk melakukan revolusi perkotaan.Gerakan yang tak
i
pernah nyambung dengan aspirasi rakyat di pedesaan.(
Hotman M. Siahaan, “Gerakan Mahasiswa Sekadar Revolusi
Perkotaan? Arena, Desember)
Perhatikan contoh-contoh karangan di bawah ini!
Setelah Anda membaca karangan di atas, jawablah
1. Baca dan cermati karangan berukut! pertanyaan berikut:
Siang itu, hujan deras mengguyur Kota Yogyakatra. Tak ayal 1. Apa jenis karangan di atas?
lagi, Jwant membelokkan legenda-nya ke salah satu warung ………………………………………………………………
Materi Pokok Mata Kuliah Bahasa Indonesia