Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat efektif, ciri-ciri, syarat-syarat, dan kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan kalimat efektif. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur atau penulis secara tepat dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Syarat-syarat kalimat efektif meliputi kesatuan, kepaduan
4. Kalimat Efektif adalah: Kalimat yang dapat mengungkapkan maksud
penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud
itu dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca
secara tepat pula(Finoza, 2008:172).
Kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang
ada dalam pikiran pembicara atau penulis (Arifin
dan Amran Tasai , 2010:97)
Kalimat yang biasanya digunakan oleh penutur
atau penulis untuk menyampaikan maksud secara
jelas dan tepat sehingga pendengar atau
membaca dapat memahami.
5. Ciri-Ciri
Kalimat
Efektif
Kalimat efektif memiliki unsur yang penting,minimal
menggunakan pola S P.
Pemilihan kata (diksi) yang digunakan tepat dan mudah
dipahami.
Kalimat efektif menerapakan Ejaan yang disempurnakan.
Biasanya menggunakan struktur kalimat yang bervariasi.
Cenderung menggunakan kata yang hemat.
Memiliki satu kesatuan dan kesepadanan kalimat.
Kalimat efektif menyusun bentuk-bentuk bahasa yang sama
atau biasa disebut kesejajaran (paralelism).
Tidak bermakna ganda dan memiliki penekanan pada ide
pokok.
7. 1. Kesatuan
Arifin dan Amran Tasai (2010:97) menyatakan bahwa
kesatuan yaitu keseimbangan antara pikiran (gagasan)
dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesatuan gagasan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang
baik.
Empat ciri dari Kesatuan:
1. Adanya subjek dan predikat yang
jelas1
Di rumah adat para petua mendiskusikan masalah
kejahatan yang terjadi. (Salah)
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan
yang terjadi di rumah adat. (Benar)
2. Tidak terdapat subjek ganda
Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga
desa. (Salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh
warga desa. (Benar)
8. 3. Tidak menggunakan kata
penghubung intrakalimat dalam
kalimat tunggal.
Kami datang agak terlambat. Sehingga
kami tidak dapat mengikuti acara pertama
(Salah)
Kami datang agak terlambat. Oleh karena
itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (Benar)
4. Predikat kalimat tidak didahului
oleh kata yang
Bahasa Indonesa yang berasal dari
bahasa Melayu.(Salah)
Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Melayu.(Benar)
9. 2. Kepaduan
Finoza (2008:173) mengemukakan “Koherensi adalah
terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat”.
Merupakan syarat dari kalimat efektif agar diharapkan
nantinya setiap informasi yang diterima tidak terpecah-
pecah.
Ciri-ciri Kepaduan:
1. Koherensi yang rusak
karena tempat kata dalam
kalimat tidak sesuai dengan
pola kalimat
Ikan memakan adik tadi pagi (Salah)
Adik memakan ikan tadi pagi (Benar)
2. Koherensi yang rusak kerena
menyisipkan sebuah kata seperti
daripada atautentang antara
predikat kata kerja dan objek
penderita.
Mereka membahas daripada kehendak
rakyat. (Salah)
Mereka membahas kehendak rakyat.
(Benar)
10. Hikmat dan Nani Solihati (2013:50) menyatakan
“Paralisme adalah menempatkan gagasan yang sama
penting dan sama fungsinya ke dalam suatu struktur
atau konstruksi grametikal yang sama.”
Jadi maksudnya adalah jika pada kata pertama
berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk
verba.
3. Keparalelan
Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan
penerapan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Salah)
Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan
menerapkan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (Benar).
11. Finoza (2008:174) menyatakan “Ketepatan adalah
kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-unsur
yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta
pengertian yang bulat dan pasti
4. Ketepatan
Sidik lupa bagaimana cara melukis,
mengecat dan berjahitan. (Salah)
Sidik lupa bagaimana cara melukis,
mengecat, dan menjahit.(Benar)
12. Finoza (2006:176) menyatakan “Kehematan adalah
upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu”.
Hemat disini berarti tidak memakai kata-kata mubazir,
tidak mengulang subjek, tidak menjamakkan kata yang
sudah berbentuk jamak
5. Kehematan
Dia hanya membawa badannya saja (Salah)
Dia membawa badannya saja/ Dia hanya
membawa badannya. (Benar)
13. Arifin dan Amran Tasai (2010:106) menyatakan
“Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku”.
6. Kelogisan
Waktu dan tempat kami persilahkan. (Salah)
Bapak dosen kami persilahkan. (Benar)
14. Biasanya dalam penulisan atau penuturan
kalimat, banyak orang yang masih sangat
kaku dengan penggunaan kalimat yang
efektif. Biasanya sering terjadi kesalahan
kalimat.
Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam
Penggunaan Kalimat Efektif
15. Macam-macam Kesalahan dalam
Penyusunan Kalimat
1. Kalimat
tanpa subjek
Sering kali terjadi penggunaan kata depan/
preposisi pada awal kalimat dan diikuti dengan
kata kerja aktif.
Untuk perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan
partisipasi aktif dari masyarakat. (Salah)
Perbaikan prasarana pengairan tersebut memerlukan
partisipasi aktif dari masyarakat. (Benar)
16. 2. Kesalahan dengan
objek berkata depan
Kesalahan penggunaan kata depan yang
mendahului objek.
Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi mengenai soal
harga, tetapi soal ada tidaknya barang itu. (Salah)
Hari ini kita tidak akan membicarakan lagi soal
harga, tetapi soal ada tidaknya barang itu. (Benar)
17. 3. Kontruksi pemilik
berkata depan
Kesalahan pemakaian kata depan lain yang ditemui
pada konstruksi frasa: termilik + pemilik. Secara
berlebihan sering ditemui adanya kecenderungan
mengeksplisitkan hubungan antara termilik dengan
permilik dengan memakai kata
depan dari atau daripada
• Buku – buku daripada perpustakaan perlu
ditambah (Salah)
• Buku – buku perpustakaan perlu
ditambah (Benar)
18. 4. Kalimat yang “pelaku” dengan
verba-nya tidak bersesuaian.
Dalam kalimat dasar, verba dapat dibedakan menjadi
verba yang menuntut hadirnya satu ‘pelaku’ dan verba
yang menuntut hadirnya lebih dari satu ‘pelaku’. Dalam
pembentukan kalimat, kesalahan yang mungkin terjadi
ialah yang penggunaan verba dua ‘pelaku’, namun
salah satu ‘pelakunya’ tidak tercantumkan.
Dalam perkelahian itu dia
berpukul-pukulan dengan Rey.
19. 5. Kurang padunya
kesatuan gagasan
Kalimat efektif harusnya memiliki kesatuan
gagasan yang utuh agar tidak bermakna ganda dan
mudah dipahami oleh pembaca/ penuturnya.
Setamat dari SMA, Wati bercita-cita melanjutkan studinya di
Fakultas Fakultas Ekonomi didirikan pada tahun 1972.
Dosen, asisten, dan karyawannya mempunyai dedikasi
yang cukup tinggi.
Dapat ditafsirkan, kalimat tersebut tidaklah memiliki kesatuan gagasan, malah menjadi tuturan yang
janggal.
20. Kurang ekonomis dalam
penggunaan kata
Banyak peristiwa dalam penuturan kalimat masih
menggunakan banyak kata yang mengakibatkan terjadi
keborosoan kalimat
Depresi ekonomi bukan hanya dirasakan oleh kaum pribumi lapisan
bawah, tetapi juga dirasakan oleh kelompok elite pribumi.
Diperbaiki menjadi:
Depresi ekonomi dirasakan oleh kaum pribumi lapisan bawah dan
kelompok elite.
21. Referensi
• Kelasindonesia. Februari 2015. Pengertian Kalimata Efektif Beserta Contohnya. Diakses dari
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-beserta-contoh-lengkap.html ,
pada pukul 01.29 WIB, 29 Oktober 2015.
• Arifin, Imam Khoirul. Kemampuan Siswa Dalam Menggunakan Kalimat Efektif Pada Karangan Narasi
Sekolah Dasar Negeri 15 Air Saleh Kabupaten Banyuasin. Diakses
darihttp://eprints.binadarma.ac.id/1965/ , pukul 01:30 WIB, 29 Oktober 2015.
• Wahyu. Membetulkan dan Mengektifikan Kata. Staff Gunadarma. Diakses
darihttp://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Zozk7z-
qQskJ:t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4765/BAB5.htm+&cd=21&hl=en&ct=clnk&gl=id,
pukul 01:40 WIB, 29 Oktober 2015.
• Resmini, Novi. Kalimat Efektif. Diakses dari
:http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-
NOVI_RESMINI/KALIMAT_EFEKTIF.pdf, pukul 01:30 WIB, 29 Oktober 2015.