SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Kata, Diksi, dan
Unsur Serapan
Disusun Oleh Kelompok 4
01
Qanita Triana
01011182126021
Rayi Sekar Melati
03
01011182126018
Wefo Ganda Saputra
04
01011282126135
02
01011382126170
Haria Mukti Arjan
Kata
Kata atau ayat merupakan satuan bahasa yang mempunyai
arti atau satu pengertian. Dalam bahasa Indonesia kata
adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu
fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, atau keterangan)
dalam suatu kalimat.
Kata Baku
Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).
Ciri ciri kata baku:
1. Biasanya digunakan dalam percakapan resmi
2. Ejaan sesuai dengan pedoman bahasa yang berlaku
3. Tidak mudah dipengaruhi oleh bahasa asing dan bahasa daerah
4. Tidak rancu
5. Memiliki tata bahasa yang baik dan benar
6. Tidak mengandung hiperkorek
7. Tidak mengandung arti pleonasme (pemakaian kata yang berlebihan)
8. Pemakaian imbuhan bersifat eksplisit
Adapun kata baku dapat digunakan pada saat menulis surat dinas, menulis laporan,
menulis karya ilmiah, danmenulis perjanjian kerja sama.
Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan dan pelafalannya tidak
sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari
bahasa daerah atau dari kata baku dengan pelafalan yang tidak sesuai. Kata
tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak dapat
digunakan dalam konteks formal.
Ciri-ciri kata tidak baku :
1. Ejaan tidak sesuai dengan pedoman bahasa yang berlaku
2. Mudah dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing
3. Digunakan dalam percakapan santai
4. Sering kali kalimatnya tidak lengkap, yaitu tidak memiliki subjek atau predikat
5. Bersifat ambigu sehingga sering terjadi salah penafsiran
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Kata Baku
Kata Tidak
Baku
Aktif Aktip
Ambulans Ambulan
Andal Handal
Antre Antri
Apotek Apotik
Asas Azas
Astronaut Astronot
Kata Baku
Kata Tidak
Baku
Atlet Atlit
Bus Bis
Desain Disain
Diagnosis Diagnosa
Efektivitas Efektifitas
Ekstrem Ekstrim
Februari Pebruari
Diksi
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih
kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana.
Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang
artinya hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah
sekedar memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang
cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana kata itu
berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang nilai rasa
masyarakat pemakainya.
Fungsi Diksi
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh
keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata
akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai.
Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan
interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan
agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk
menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
Jenis-Jenis Diksi
Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan
maknanya dan berdasarkan leksikal.
1. Berdasarkan Maknanya
a. Makna denotatif, adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau
kalimat. Contohnya, Budi selalu “kerja keras” untuk mendapatkan hasil
terbaik.
b. Makna konotatif, adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan
sebenarnya. Contohnya, Mario adalah seorang “kutu buku”, ia tahu banyak
hal.
Jenis-Jenis Diksi
Sinonim Antonim Polisemi
Hiponim Hipernim Homonim
2. Berdasarkan Leksikal
Homofon Homograf
Syarat-Syarat dan Ketetapan Diksi
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang
sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh
penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat
mungkin memilih kata-katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan
menimbulkan salah paham.
Adapun syarat-syarat ketetapan pemilihan kata adalah :
1. Membedakan secara cermat konotasi dan denotasi
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi
ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam makna.
Contoh :
• Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
• Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)
2. Membedakan dengan tepat kata yang hampir bersinonim
3. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan.
Contoh :
• Modern : canggih (secara subjektif)
• Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)
4. Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.
Contoh :
• Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
• Koordinir seharusnya koordinasi.
5. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Pasangan yang salah Pasangan yang benar
Antara….dengan… Antara…dan…
Tidak…melainkan… Tidak…tetapi…
6. Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas
bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan-
pengarahan yang khusus dan kongkret.
Contoh :
• Kata umum : Melihat
• Kata khusus : Melotot, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi
7. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Contoh:
• Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara.
• Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar
angin,desas-desus.
8. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama, homofoni adalah kata yang mempunyai
pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Contoh :
• Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting (hewan)
• Homofoni : Bank (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak lakilaki)
Unsur Serapan
Kata serapan adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing atau
bahasa daerah dan diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia. Kata
serapan sendiri sering dikenal dengan kata pungutan atau kata
adaptasi. Meskipun berasal dari bahasa asing atau daerah, kata
serapan tersebut telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia dan
dipakai luas oleh masyarakat umum dalam percakapan sehari-hari.
Fungsi Kata Serapan
Fungsi dari kata serapan ini adalah untuk memperkaya
ragam kata bahasa Indonesia, serta memberikan pengetahuan
lebih tentang bahasa asing kepada pemakai bahasa Indonesia.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kata
serapan ini antara lain sebagai berikut.
1. Lebih cocok digunakan dalam arti konotasinya.
2. Kata serapan yang berasal dari bahasa asing lebih bercorak
internasional.
3. Kata serapan asing lebih mudah digunakan daripada
terjemahannya.
Jenis-Jenis Kata Serapan
Kata Serapan Bahasa Asal
1. Kata Serapan Dari Bahasa Daerah
Beberapa kosa kata dari berbagai daerah di Indonesia dapat dijadikan sebagai kata
serapan. Contoh :
Bahasa Jawa
Ampuh : Sakti
Langka : Jarang ada
Lugu : Polos
Bahasa Sunda
Nyeri : Sakit
Mending : Lumayan
Meriang : Sakit
Dialek khas Jakarta
Ceroboh : Tidak hati-hati
Genit : Bergaya
Cakep : Mempesona
Bahasa Minangkabau
Acuh : Peduli
Gigih : Tangguh
Bertele-tele : Melantur
2. Kata Serapan Dari Bahasa Asing
Selain dari bahasa daerah, kata serapan bahasa Indonesia juga banyak berasal dari
bahasa asing seperti dari bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Cina,
bahasa Belanda, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh kata serapan dari berbagai
bahasa asing tersebut.
Bahasa
Inggris
Bahasa Arab
Bahasa
Portugis
Bahasa Cina
Bahasa
Belanda
Aktor Abad Armada Bakiak Amatir
Bisnis Almanak Algojo Bakmi Akte
Detail Baligh Bangku Bakwan Bombardir
Ekspor Ilmu Dadu Cawan Coklat
Inovasi Lafal Dansa Ginseng Diet
Kata Serapan Berdasarkan Proses Penyerapan Kata
Penyerapan kata pada dasarnya melalui beberapa proses hingga akhirnya dapat menjadi kosa
kata sempurna menurut kaidah suatu bahasa. Adapun proses masukknya atau terserapnya
bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia melalui 3 tahapan yaitu :
1. Adopsi : Adopsi adalah proses terserapnya kosa kata bahasa asing yang diambil oleh
pemakai karena memiliki makna yang sama namun tanpa merubah cara penulisan dan
pengucapannya atau dengan kata lain kata yang diambil sama persis dengan bentuk aslinya.
2. Adaptasi : Adaptasi adalah proses serapan bahasa asing yang digunakan pemakai karena
memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia namun kata serapan tersebut telah
dirubah aturan dan kaidah penulisannya sesuai bahasa yang menyerap. Contoh :
Communication > Komunikasi, Guitar > Gitar, Glass > Gelas
3. Pungutan : Pungutan yaitu proses masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang
terjadi karena pemakai bahasa mengambil konsep yang ada pada bahasa sumber, lalu kata
serapan tersebut, padanan katanya dicairkan menurut ahasa Indonesia. Proses ini juga dapat
disebut dengan proses penerjemahan karena dalam penggunaannya bahasa yang diserap
memiliki makna asli dari bahasa asalnya. Contoh : Schedule = Jadwal, Background = Latar
Belakang
Proses Pembentukan Kata Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa
lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta,
Arab, Portugis, dan Belanda. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam
bahasa Indonesia dapat dibagi atas 3 golongan besar, yaitu:
1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Unsur pinjaman ini dapat dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia. Diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga
dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
3. Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah
ejaannya.
Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.
1. –al, eel, -aal (Belanda) menjadi –al,
contoh:
national menjadi nasional
rationeel, rational menjadi rasional
normal menjadi normal
2. ç - (Sanskerta) menjadi s-
contoh:
çabda menjadi sabda
çastra menjadi sastra
3. oe- (Yunani) menjadi e-
contoh:
oestrogen menjadi estrogen
oenology menjadi enologi
4. kh- (Arab) tetap kh-
contoh:
khusus tetap menjadi khusus
akhir tetap menjadi akhir
5. oo (Inggris) menjadi u
contoh:
cartoon menjadi kartun
proof menjadi pruf
Terima Kasih
Apakah ada pertanyaan?

More Related Content

What's hot

Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Syaiful Ahdan
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"aliffya_irlandha
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaMeita Purnamasari
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupJes Rahmat Eka Syahputra
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalManshur Changean
 

What's hot (20)

Kata Serapan
Kata SerapanKata Serapan
Kata Serapan
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbakuMakalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
Makalah Bahasa baku dan bahasa nonbaku
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
 
Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
 
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkupGeopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
Geopolitik indonesia sebagai ruang lingkup
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Medan makna
Medan maknaMedan makna
Medan makna
 
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasionalmakalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
makalah bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 

Similar to PPT B.Indo Kelompok 4.pptx

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaBram Agus Leonardo
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaashrinmasyhudi
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Danumuhammadrizki
 
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Risa Octaviani
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)qxxqfdqqxh
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoFuad Nasir
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIALtfltf
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanataufiq99
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 

Similar to PPT B.Indo Kelompok 4.pptx (20)

Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nana
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

PPT B.Indo Kelompok 4.pptx

  • 2. Disusun Oleh Kelompok 4 01 Qanita Triana 01011182126021 Rayi Sekar Melati 03 01011182126018 Wefo Ganda Saputra 04 01011282126135 02 01011382126170 Haria Mukti Arjan
  • 3. Kata Kata atau ayat merupakan satuan bahasa yang mempunyai arti atau satu pengertian. Dalam bahasa Indonesia kata adalah satuan bahasa terkecil yang mengisi salah satu fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, atau keterangan) dalam suatu kalimat.
  • 4. Kata Baku Kata baku adalah kata-kata yang ejaan dan pelafalannya sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku yang tertuang dalam KBBI dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ciri ciri kata baku: 1. Biasanya digunakan dalam percakapan resmi 2. Ejaan sesuai dengan pedoman bahasa yang berlaku 3. Tidak mudah dipengaruhi oleh bahasa asing dan bahasa daerah 4. Tidak rancu 5. Memiliki tata bahasa yang baik dan benar 6. Tidak mengandung hiperkorek 7. Tidak mengandung arti pleonasme (pemakaian kata yang berlebihan) 8. Pemakaian imbuhan bersifat eksplisit Adapun kata baku dapat digunakan pada saat menulis surat dinas, menulis laporan, menulis karya ilmiah, danmenulis perjanjian kerja sama.
  • 5. Kata Tidak Baku Kata tidak baku adalah kosakata yang ejaan dan pelafalannya tidak sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Biasanya, kosakata tidak baku berasal dari bahasa daerah atau dari kata baku dengan pelafalan yang tidak sesuai. Kata tidak baku lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak dapat digunakan dalam konteks formal. Ciri-ciri kata tidak baku : 1. Ejaan tidak sesuai dengan pedoman bahasa yang berlaku 2. Mudah dipengaruhi oleh bahasa daerah atau bahasa asing 3. Digunakan dalam percakapan santai 4. Sering kali kalimatnya tidak lengkap, yaitu tidak memiliki subjek atau predikat 5. Bersifat ambigu sehingga sering terjadi salah penafsiran
  • 6. Contoh Kata Baku dan Tidak Baku Kata Baku Kata Tidak Baku Aktif Aktip Ambulans Ambulan Andal Handal Antre Antri Apotek Apotik Asas Azas Astronaut Astronot Kata Baku Kata Tidak Baku Atlet Atlit Bus Bis Desain Disain Diagnosis Diagnosa Efektivitas Efektifitas Ekstrem Ekstrim Februari Pebruari
  • 7. Diksi Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang nilai rasa masyarakat pemakainya.
  • 8. Fungsi Diksi Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
  • 9. Jenis-Jenis Diksi Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan maknanya dan berdasarkan leksikal. 1. Berdasarkan Maknanya a. Makna denotatif, adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya, Budi selalu “kerja keras” untuk mendapatkan hasil terbaik. b. Makna konotatif, adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya, Mario adalah seorang “kutu buku”, ia tahu banyak hal.
  • 10. Jenis-Jenis Diksi Sinonim Antonim Polisemi Hiponim Hipernim Homonim 2. Berdasarkan Leksikal Homofon Homograf
  • 11. Syarat-Syarat dan Ketetapan Diksi Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata-katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham. Adapun syarat-syarat ketetapan pemilihan kata adalah : 1. Membedakan secara cermat konotasi dan denotasi Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam makna. Contoh : • Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi) • Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)
  • 12. 2. Membedakan dengan tepat kata yang hampir bersinonim 3. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan. Contoh : • Modern : canggih (secara subjektif) • Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus) 4. Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing. Contoh : • Dilegalisir seharusnya dilegalisasi. • Koordinir seharusnya koordinasi. 5. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Pasangan yang salah Pasangan yang benar Antara….dengan… Antara…dan… Tidak…melainkan… Tidak…tetapi…
  • 13. 6. Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat. Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan- pengarahan yang khusus dan kongkret. Contoh : • Kata umum : Melihat • Kata khusus : Melotot, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi 7. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal. Contoh: • Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara. • Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin,desas-desus. 8. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki arti sama, homofoni adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna. Contoh : • Sinonim : Hamil (manusia) – Bunting (hewan) • Homofoni : Bank (tempat menyimpan uang) – Bang (panggilan kakak lakilaki)
  • 14. Unsur Serapan Kata serapan adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing atau bahasa daerah dan diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia. Kata serapan sendiri sering dikenal dengan kata pungutan atau kata adaptasi. Meskipun berasal dari bahasa asing atau daerah, kata serapan tersebut telah menjadi bagian dalam bahasa Indonesia dan dipakai luas oleh masyarakat umum dalam percakapan sehari-hari.
  • 15. Fungsi Kata Serapan Fungsi dari kata serapan ini adalah untuk memperkaya ragam kata bahasa Indonesia, serta memberikan pengetahuan lebih tentang bahasa asing kepada pemakai bahasa Indonesia. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kata serapan ini antara lain sebagai berikut. 1. Lebih cocok digunakan dalam arti konotasinya. 2. Kata serapan yang berasal dari bahasa asing lebih bercorak internasional. 3. Kata serapan asing lebih mudah digunakan daripada terjemahannya.
  • 16. Jenis-Jenis Kata Serapan Kata Serapan Bahasa Asal 1. Kata Serapan Dari Bahasa Daerah Beberapa kosa kata dari berbagai daerah di Indonesia dapat dijadikan sebagai kata serapan. Contoh : Bahasa Jawa Ampuh : Sakti Langka : Jarang ada Lugu : Polos Bahasa Sunda Nyeri : Sakit Mending : Lumayan Meriang : Sakit Dialek khas Jakarta Ceroboh : Tidak hati-hati Genit : Bergaya Cakep : Mempesona Bahasa Minangkabau Acuh : Peduli Gigih : Tangguh Bertele-tele : Melantur
  • 17. 2. Kata Serapan Dari Bahasa Asing Selain dari bahasa daerah, kata serapan bahasa Indonesia juga banyak berasal dari bahasa asing seperti dari bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Cina, bahasa Belanda, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh kata serapan dari berbagai bahasa asing tersebut. Bahasa Inggris Bahasa Arab Bahasa Portugis Bahasa Cina Bahasa Belanda Aktor Abad Armada Bakiak Amatir Bisnis Almanak Algojo Bakmi Akte Detail Baligh Bangku Bakwan Bombardir Ekspor Ilmu Dadu Cawan Coklat Inovasi Lafal Dansa Ginseng Diet
  • 18. Kata Serapan Berdasarkan Proses Penyerapan Kata Penyerapan kata pada dasarnya melalui beberapa proses hingga akhirnya dapat menjadi kosa kata sempurna menurut kaidah suatu bahasa. Adapun proses masukknya atau terserapnya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia melalui 3 tahapan yaitu : 1. Adopsi : Adopsi adalah proses terserapnya kosa kata bahasa asing yang diambil oleh pemakai karena memiliki makna yang sama namun tanpa merubah cara penulisan dan pengucapannya atau dengan kata lain kata yang diambil sama persis dengan bentuk aslinya. 2. Adaptasi : Adaptasi adalah proses serapan bahasa asing yang digunakan pemakai karena memiliki makna yang sama dengan bahasa Indonesia namun kata serapan tersebut telah dirubah aturan dan kaidah penulisannya sesuai bahasa yang menyerap. Contoh : Communication > Komunikasi, Guitar > Gitar, Glass > Gelas 3. Pungutan : Pungutan yaitu proses masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang terjadi karena pemakai bahasa mengambil konsep yang ada pada bahasa sumber, lalu kata serapan tersebut, padanan katanya dicairkan menurut ahasa Indonesia. Proses ini juga dapat disebut dengan proses penerjemahan karena dalam penggunaannya bahasa yang diserap memiliki makna asli dari bahasa asalnya. Contoh : Schedule = Jadwal, Background = Latar Belakang
  • 19. Proses Pembentukan Kata Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun dari bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, dan Belanda. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas 3 golongan besar, yaitu: 1. Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pinjaman ini dapat dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. 2. Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. 3. Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya.
  • 20. Berikut ini kaidah penyesuaian ejaan unsur serapan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. 1. –al, eel, -aal (Belanda) menjadi –al, contoh: national menjadi nasional rationeel, rational menjadi rasional normal menjadi normal 2. ç - (Sanskerta) menjadi s- contoh: çabda menjadi sabda çastra menjadi sastra 3. oe- (Yunani) menjadi e- contoh: oestrogen menjadi estrogen oenology menjadi enologi 4. kh- (Arab) tetap kh- contoh: khusus tetap menjadi khusus akhir tetap menjadi akhir 5. oo (Inggris) menjadi u contoh: cartoon menjadi kartun proof menjadi pruf
  • 21. Terima Kasih Apakah ada pertanyaan?