SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Kajian Persepsi Kenyaman Termal Pada Ruangan ber AC
dan Ruangan Terbuka (non AC)
(Studi Kasus Ahass Marabunta jl. Kyai Muntang No. 03 Wonosobo)
Di susun oleh :
Tunjang Ari Suseno
2014130009
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER (FASTIKOM)
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ)
JAWA TENGAH di WONOSOBO
2015
Kajian Persepsi Kenyaman Termal Pada Ruangan
ber AC dan Ruangan Terbuka (non AC)
(Studi Kasus Ahass Marabunta jl. Kyai Muntang No. 03 Wonosobo)
Tunjang Ari Suseno
Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer UNSIQ di Wonosobo
2014130009
Ariseno723@gmail.com
A. ABSTRAK
Tulisan ini mambahas presepsi kenyamanan termal dalam ruangan. Analisa kenyamanan
termal ruang dalam (khususnya ruangan ber AC) dilakukan dengan harapan dapat
menentukan kenyamanan penghuni, kenyamanan melalui media pendinginan alami dan
buatan, terutama di daerah-daerah iklim tropis lembab atau daerah datarn tinggi
khususnya di wilayah kabupaten Wonosobo. Berbagai metode dilakukan untuk
mengurangi pemanfaatan pendinginan buatan , untuk memperoleh kenyamanan termal
ruang dalam (indoor). Pada umumnya para penghuni merasa tidak puas dengan
kondisi kenyamanan yang ada. Oleh karena itu diperlukan tindakan dengan mengatur
sistem ventilasi secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
B. KATA KUNCI: Presepsi kenyamanan termal, indoor, ventilasi
C. PENDAHULUAN
Penghuni tiap-tiap rumah tentu punya alasan sendiri kenapa mereka merasa
nyaman atau tidak nyaman terhadap rumah yang didiaminya, banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi presepsi kenyamanan termal tersebut, tiap orang memiliki kriteria
dan presepsinya masing-masing. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang presepsi
kondisi termal berupa hasil jawaban dari questioner yang diajukan oleh peneliti
terhadap penghuni di AHASS MARABUNTA anatar ruang ber AC dan non AC.Maka
akan diamati perbandingan presepsi termal warga perumahan dari kedua wilayah
yang berbeda tersebut, ada yang mewakili daerah yang mengunakan penghawaan
buatan dan daerah penghawaan alami akan diketahui perbedaan dan persamaannya.
Dalam penelitian ini fokus masalah akan mengarah pada pembahasan mengenai presepsi
kenyamanan termal. dimana pada masing-masing individu tersebut lah yang akan
dicari persepsi keadaan termalnya, hal itulah yang akan dibahas pada makalah ini.
Masalah dalam penelitian yang akan diteliti adalah persepsi tentang kenyamanan
termal perumahan di bangunan AHASS MARABUANTA WONOSOBO , maka tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui persepsi tentang kenyamanan termal ruangan
berAC dan non AC. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian masyarakat pada masalah
kenyamanan termal penghuni bangunan telah menghasilkan banyak penelitian termal
pada berbagai jenis bangunan. Penelitian dilakukan di berbagai negara dengan
kondisi iklim yang berbeda-beda, diantaranya studi tentang sistem ventilasi atau
penghawaan yang dilakukan oleh Lazzerini dkk. (1991); Warden (2004); Howell et
al. (2004), Manz dan Frank (2005); Kunzel et al. (2005); Nugroho (2006);
Roonak et al. (2009). Ada banyak penelitian tentang berbagai cara untuk
memperbaiki dan menentukan kenyamanan termal untuk mengetahui apakah
lingkungan termal cocok untuk hidup nyaman. Kriteria desain tertentu untuk
kenyamanan termal telah mempengaruhi desain bangunan dan sistem control atau
tindakan dalam penelitian.
D. KAJIAN TEORI
Menurut Fanger (1982), kenyamanan termal mengacu pada tingkat metabolisme
yang dapat dinilai dengan variabel yang meliputi kegiatan, ketahanan pakaian, suhu
udara, kelembaban relatif, kecepatan aliran udara, dan intensitas cahaya. Dua
kelompok variabel yaitu (1) fisiologis pribadi meliputi kegiatan/aktivitas dan tahanan
panas pakaian, dan 2) variabel iklim yang meliputi suhu udara,kecepatan udara,
kelembaban relatif dan suhu radiasi membantu untuk mendefinisikan harapan
kenyamanan termal (Humphreys & Nicol, 2002).Menurut Hoppe (2002) Kenyamaan
termal merupakan kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya
terhadap lingkungan thermalnya. Penghitungan prediksi kenyamanan termal pada
awalnya pasti menggunakan model PMV (Predicted Mean Vote) yang ditemukan oleh
Fanger pada tahun 1970-an yang sekarang dikenal dengan nama kenyamanan termal
statik. Saat ini banyak penelitian yang menunjukkan bahwa suhu kenyamanan setiap
orang bervariasi bergantung pada musim dan iklim sehingga peneliti telah banyak
bergeser ke penelitian kenyamanan termal adaptif (Alfata, 2011). Penelitian statik
dinilai oleh beberapa ahli termal kurang sesuai untuk arsitektur tropis khas Indonesia
karena penelitian dilakukan di laboratorium dan di daerah 4 musim yang berbeda
dengan 2 musim.Rumah tradisional diyakini oleh para ahli dapat menciptakan
kenyamanan termal yang lebih baik dibanding dengan rumah modern. Brager dan Dear
(2000); ASHRAE (2004). ASHRAE 55 dan ISO 7730 (ISO 1994) dapat
mengidentifikasi pengukuran fisik dan memverifikasi variabel termal dalam
jangkauan kenyamanan seperti parameter termal dalam ruangan. Menurut Lee dan
Chang (2000), pada umumnya orang menghabiskan waktunya (lebih dari 90%) di
dalam ruangan, sehingga mereka membutuhkan udara yang nyaman dalam ruang
tempat mereka beraktivitas, oleh karenanya kecepatan udara yang baik dalam ruangan
sangat bermanfaat bagi mereka. Penyelesaian masalah kenyamanan dalam ruangan
dimungkinkan melalui penyelidikan menyeluruh berdasarkan kecepatan udara di dalam
ruangan (Gosselin dan Chen, 2008). Menurut Cheng et al. (2008), bila menggunakan
kipas, kisaran suhu yang diperoleh dari investigasi langsung dan tidak langsung
masing-masing adalah 28.2 dan 27.2º C. Perpindahan panas konvektif yang
menciptakan distribusi suhu yang hampir sama di seluruh ruangan berasal dari
sirkulasi kuat memakai kipas (Ho dan Lin, 2006). Berdasarkan penelitian Santoso
(2012), penurunan suhu udara dalam ruang dapat dilakukan dengan memberikan
penahan sinar matahari dari tanaman baik yang ditempatkan secara vertikal maupun
horisontal, namun secara umum belum bisa menghasilkan harapan kenyamanan
penghuni, karena baru dapat menurunkan sekitar 1.5 sampai 2ºC suhu udara dalam
ruang.
E. METODE
Penelitian yang dibahas dalam tulisan ini adalah penelitian yang terkait dengan
kenyamanan termal ruang dalam (indoor) tujuan penelitian yaitu terkait dengan
kenyamanan termal ruang dalam (indoor) dan variabel yang mendekati, diantaranya :
suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan tingkat
persepsi penghuni. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung
dengan mengunjungi wilayah tersebut dan mengambil data berupa hasil questioner dan
pengukuran dengan alat khusus. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah seperangkat alat pengukuran thermal, Kamera, Questioner penelitian, Alat tulis
berupa buku, bulpoint, Alat transportasi berupa sepeda motor.
Artikel penelitian yang direview dipilah berdasarkan tujuan penelitian yaitu terkait
dengan kenyamanan termal ruang dalam (indoor) dan variabel yang mendekati,
diantaranya : suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan
tingkat persepsi penghuni. Temuan dari makalah-makalah diringkas dalam untuk
mengidentifikasi kontribusi asli mereka untuk pengetahuan yang didasarkan pada
beberapa faktor termasuk jenis alat yang digunakan, sistem penghawaan terkait
kenyamanan termal indoor, lokasi penelitian, dan temuan penting dari penelitian.
F. KENYAMANAN TERMAL
Suhu Udara Daerah Tropis Lembab Wilayah yang mempunyai iklim tropis lembab
umumnya ditandai dengan suhu udara tinggi dan kelembaban udara yang relatif tinggi
pula. Diantara wilayah dengan iklim tropis lembab tersebut adalah wilayah negara-
negara Asia Tenggara yang posisinya berdekatan atau bahkan dilalui katulistiwa.
Negara-negara ini mempunyai iklim yang sama, namun pada daerah tertentu
mempunyai kekhususan karena letak geografinya, memiliki iklim hujan tropis yang
hangat dan cerah selama musim kering/panas, hujan deras terjadi selama musim
barat dari bulan April sampai September, Laut sekitar Pulau Penang menentukan
iklimnya (Roonak, Kamaruzzaman dan Jalil, 2009). Indonesia, Malaysia dan
Singapura merupakan bagian negara yang beriklim tropis lembab, dengan posisi
antara 1 sampai 11º Lintang Utara. Suhu rata-rata tahunan mencapai 26 - 27º C dan
suhu siang hari tertinggi mencapai 34º C sedangkan kelembaban relatif antara 70 – 90
% (Sabarinah dan Ahmad, 2006. Sementara itu di Indonesia pada daerahdaerah
tertentu (Surabaya-Indonesia misalnya) suhu udara maksimal dapat mencapai 36,4º
C dengan kelembaban mencapai 85 % (Wijaya, 2007)
G. DEFINISI KENYAMANAN TERMAL
Kenyamanan termal dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran yang
mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan termal (Nugroho, 2006). Definisi
yang lain menyebutkan sebagai lingkungan indoor dan faktor pribadi yang akan
menghasilkan kondisi lingkungan termal yang dapat diterima sampai 80% atau lebih
dari penghuni dalam sebuah ruang, namun tidak pernah tepat didefinisikanoleh
standar, secara umum disepakati dalam komunitas riset kenyamanan termal yang
diterima adalah identik dengan 'Kepuasan', dan kepuasan dikaitkan dengan sensasi
panas 'sedikit hangat',' netral', dan 'Sedikit dingin'. Pemaknaan berdasarkan pada
pendekatan psikologis lebih banyak digunakan oleh para pakar pada bidang termal.
ASHRAE (American Society of Heating Refrigating Air Conditioning Engineer)
memberikan definisi kenyamanan thermal sebagai kondisi pikir yang meng
ekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan termalnya. Dengan
pemaknaan kenyamanan thermal sebagai kondisi pikir yang mengekspresikan tingkat
kepuasan seseorang terhadap lingkungan termalnya maka berarti kenyamanan thermal
akan melibatkan tiga aspek yang meliputi fisik, fisiologis dan psikologis, sehingga
pemaknaan kenyamanan termal berdasarkan pendekatan psikologis adalah pemaknaan
yang paling lengkap.
H. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Termal Pada Ruangan BerAC
Persepsi umum kenyamanan termal perumahan di ruanagn beAC, tepatnya di Ahass
Marabunta Wonosobo diambil sampel berupa jawaban hasil wawancara dari pegawa
setempat. Setelah kuesioner diisi, maka akan didapatkan suatu hasil gambaran
umum, sedangkangambaran persepsi yang dijelaskan adalah perasaan tentang
kenyamanan termaldengan aktivitas kehidupan sehari-hari di daerah tersebut. Ada
beberapa aspekumum yang diambil persepsinya yaitu :
a. Suhu yang dirasakan saat diwawancara nyaman atau tidak nyaman.
b. Kelembaban udara yang dirasakan saat wawancara nyaman atau tidak
c. Pergerakan angin yang dirasakan saat wawancara
d. Persepsi kenyamanan termal secara umum.
Dan di bawah ini pembahasan tentan beberapa data yang telah di jawab oleh penghuni
maupun pengunjung Ahass Marabunta.
Tabel 1
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 08:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Intan kumalasari
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo
4 Jenis Kelamin Perempuan
5 Berat Badan 45 kg
6 Tinggi Badan 161 cm
7 Umur 22 tahun
8 Temperatur netral
9 Kelembaban Sedikit lembap
10 Pergerakan udara Sedikit bergerak
11 Kenyamanan Termal nyaman
12 Temperatur yang
diinginkan
Tidak berubah
13 Kelembaban yang
diinginkan
Sedikit kering
14 Kec.angin yang
diinginkan
tetap
15 Cahaya Sedikit gelap
16 Cahaya yang
diinginkan
Sedikit terang
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana
panjang sampai mata kaki,
kerudung tanpa tutp kepala,
kaus lengan pendek,
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa nyaman
pada suhu di pagi hari namun merasa kurang nyaman pada kelembapan yang di harapkan
agar lebih kering untuk kelembapan pada ruangan tersebut dan untuk cahaya juga agar
lebih terang karena pada ruangan terasa gelap.
Gambar 1. Ruangan ber AC pada bangunan Ahass Marabunta Wonosobo
Sumber : Hasil Survey Peneliti
Tabel 2
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 11:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Intan kumalasari
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo
4 Jenis Kelamin Perempuan
5 Berat Badan 45 kg
6 Tinggi Badan 161 cm
7 Umur 22 tahun
8 Temperatur panas
9 Kelembaban Sedikit lembap
10 Pergerakan udara Sedikit bergerak
11 Kenyamanan Termal nyaman
12 Temperatur yang
diinginkan
Tidak berubah
13 Kelembaban yang
diinginkan
Sedikit kering
14 Kec.angin yang
diinginkan
tetap
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana
panjang sampai mata kaki,
kerudung tanpa tutp kepala,
kaus lengan pendek,
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa tidak
nyaman pada suhu di di siang hari, karesa merasa kepanasan walau berda pada ruangan
berAc dan ini dikarenakan kurang maksimalnya penyabaran udara oleh penghawaan
buatan (AC) pada ruangan ini.
Tabel 3
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 15:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Intan kumalasari
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo
4 Jenis Kelamin Perempuan
5 Berat Badan 45 kg
6 Tinggi Badan 161 cm
7 Umur 22 tahun
8 Temperatur panas
9 Kelembaban hangat
10 Pergerakan udara Agak hangat
11 Kenyamanan Termal panas
12 Temperatur yang
diinginkan
Tidak berubah
13 Kelembaban yang
diinginkan
Lebih lembab
14 Kec.angin yang
diinginkan
Hembusan angin ingin
diperkeras
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana
panjang sampai mata kaki,
kerudung tanpa tutp kepala,
kaus lengan pendek,
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa tidak
nyaman pada suhu di disore hari, penguin merasakan udara yang panas dengan
kelembapan yang kering dan dengan pergerakan udara hangat. Dan penghuni
mengharapkan agar hembusan angin lebih di perkeras, karena di ruang berAC ini kurang
maksimal pada penyebaran udara.
2. Kondisi termal Pada Ruangan Non AC
Pada ruangan non AC ini terdapat runangan tunggu , servis dan kasir. Dan memang
untuk ruangan-ruangan ini hanya mengan dalkan dari penghawaan alami
Gambar 2. Ruangan non AC pada bangunan Ahass Marabunta Wonosobo
Sumber : Hasil Survey Peneliti
Tabel 4
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 08:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Dwi Pramono
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sambek, wonosobo
4 Jenis Kelamin Laki-laki
5 Berat Badan 50kg
6 Tinggi Badan 160 cm
7 Umur 23 tahun
8 Temperatur sejuk
9 Kelembaban Agak kering
10 Pergerakan udara Agak berhembus
11 Kenyamanan Termal nyaman
12 Temperatur yang
diinginkan
tetap
13 Kelembaban yang
diinginkan
Lebih lembab
14 Kec.angin yang
diinginkan
tetap
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, , celana
panjang sampai mata kaki, ,
kaus hem lengan panjang,
sepatu sol tebal.
Sumber : Hasil survey peneliti.
Tabel 5
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 08:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Shalma Wijayanti
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sumber sari, Kertek,
Wonosobo
4 Jenis Kelamin perempuan
5 Berat Badan 48 kg
6 Tinggi Badan 157 cm
7 Umur 19 tahun
8 Temperatur panas
9 Kelembaban kering
10 Pergerakan udara diam
11 Kenyamanan Termal panas
12 Temperatur yang
diinginkan
Ingin lebih sejuk
13 Kelembaban yang
diinginkan
Lebih lembab
14 Kec.angin yang
diinginkan
Ingin diperkeras
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana
panjang sampai mata kaki,
kerudung tanpa tutp kepala,
kaus lengan pendek
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa bapak Dwi Pramono merasa nyaman
pada suhu di pagi hari namun merasa kurangnyaman dengan kondisi kelembapan yang
ada. Dilihat dari pakaian yang di kenakan bapak Dwi Pramono susasana di daerah
tersebut hangat, sementara presepsi ibu Shalma Wijayanti merasa kurang nyaman
terhadap udara, kelembapan dan hanya nyaman dengan keadaan cahaya pada waktu
tersebut.
Tabel 6
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 11:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Dwi Pramono
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sambek, wonosobo
4 Jenis Kelamin Laki-laki
5 Berat Badan 50kg
6 Tinggi Badan 160 cm
7 Umur 23 tahun
8 Temperatur nyaman
9 Kelembaban Agak sejuk
10 Pergerakan udara Agak berhembus
11 Kenyamanan Termal panas
12 Temperatur yang
diinginkan
Ingin lebih sejuk
13 Kelembaban yang
diinginkan
tetap
14 Kec.angin yang
diinginkan
tetap
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, , celana
panjang sampai mata kaki, ,
kaus hem lengan panjang,
sepatu sol tebal.
Sumber : Hasil survey peneliti
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa bapak Dwi Pramono merasa nyaman
pada suhu di siang hari hayna kurang nyaman dengan suhu radiasi matahari yang tersasa
panas, dilihat dari pakaianaya bapak Dwi Pramono merasa cukup nyaman.
Tabel 7
Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 13:00
No. Data Survey Hasil
1 Nama penghuni Shalma Wijayanti
 Pendidikan Sma
3 Alamat Sumber sari, Kertek,
Wonosobo
4 Jenis Kelamin perempuan
5 Berat Badan 48 kg
6 Tinggi Badan 157 cm
7 Umur 19 tahun
8 Temperatur panas
9 Kelembaban Agak hangat
10 Pergerakan udara Agak hangat
11 Kenyamanan Termal panas
12 Temperatur yang
diinginkan
Ingin lebih sejuk
13 Kelembaban yang
diinginkan
Lebih lembab
14 Kec.angin yang
diinginkan
Ingin diperkeras
15 Cahaya terang
16 Cahaya yang
diinginkan
tetap
7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana
panjang sampai mata kaki,
kerudung tanpa tutp kepala,
kaus lengan pendek
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu Shalma Wijayanti merasa tidak
nyaman pada suhu di disore hari, penguin merasakan udara yang panas dengan
kelembapan yang kering dan dengan pergerakan udara hangat. Dan penghuni
mengharapkan agar hembusan angin lebih di perkeras, karena di ruang berAC ini kurang
maksimal pada penyebaran udara.
3. Perbedaan dan persamaan kondisi termal antara ruangan ber AC dan non AC
Presepsi tentang kenyamanan suhu antara ruang berAC ini relative kurang nyaman
dibandingkan dengan ruangan yang nonAC atau menggunakan penghawaan alami.
Tabel 8
Hasil Survey Penghuni Pertama berada pada ruangan
No. Jam Suhu globe
dalam
Suhu globe dalam selisih
1 08:00 26.4 25.6 1.20
 09:00 26.5 25.6 1.20
3 10:00 27.1 27.6 0.70
4 11:00 28.5 29.3 1.10
5 12:00 29.5 30.6 1.50
6 13:00 30.2 31.2 1.50
7 14:00 31.3 32.02 1.92
8 15:00 29.5 30.8 0.80
9 16:00 30.5 31.5 0.30
10 17:00 30 31.7 0.40
Sumber : Hasil survey peneliti.
Dapat kita lihat dari perbandingan suhu globe di atas terjadi selisih antara suhu pada
ruangan berAC dan non AC, dari data di atas menunjukkan bahwa suhu pada ruangan
AC lebih cenderung lebih panas, dan hal ini yang menyababkan penghuni pada
ruangan tersebut merasa kurang nyaman berada pada ruangan tersebut dan hal ini di
sebabkan oleh faktor-faktor tertentu antara lain sebagai berikut :
a. Penempatan AC yang kurang tepat
b. Arah hadap AC yang tidak mengarah kepada penghuni ruangan
c. Kondisi AC yang sudah rusak
I. KESIMPULAN
Pengamatan dilakukan terhadap persepsi koresponden terhadap kondisi temal pada
ruangan berAC dan ruangan nonAC atau menggunakan penghawaan alami. mulai dari
persepsi secara umum tentang wilayah secara keseluruhan sampai dengan persepsi
kondisi termal secara khusus pada ruangn berAC dan kondisi termal ruangan
nonAC perbedaan pada persepsi kondisi termal dari koresponden antara ruangan-
ruangan di Ahass Marabunta Wonosobo, wilayah ruangan menggunakan penghawaan
alamai (nonAC) lebih nyaman dibandingkan ruangan berAC yang panas dikarenakan
faktor-faktor yang ada.
J. DAFTAR PUSTAKA
Hoppe,P. 2002, Different Aspects of Assessing of Indoor & Outdoor Thermal
Comfort, Journal: Energy and Buildings Journal.
ASHRAE. 1992. Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy.
Standard 55-1992. American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning
Engineers, Atlanta, USA.
Warden, D. 2004. Dual fan, dual duct goes to school. ASHRAE American Society
of Heating Refrigerating and Air-conditioning Engineers Journal, 46:18–27.
Nugroho, M.A. 2011. A Preliminary Study of Thermal Environment in Malaysia’s
Terraced Houses, Journal and Economic Engeneering: 2(1), 25-28
Fanger. 1982. Thermal Comfort, Analysis and Aplications in Environmental
Enginering, Robert E. Krieger Publishing Company,
Malabar.
Gosselin, J.R. dan Q.Chen. 2008. A dual airflow window for indoor air quality
improvementand energy conservation in buildings,
HVAC&R Research, 14(3): 359-372

More Related Content

What's hot

Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Yulianto Dwi Prasetyo
 
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Rahmawati Muslan
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5Agus Hendrowibowo
 
LAPORAN KP Ihsan FINAL
LAPORAN  KP Ihsan FINALLAPORAN  KP Ihsan FINAL
LAPORAN KP Ihsan FINALIhsan Pambudi
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4WSKT
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4Subandri Oo
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikKomunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikMelissa Soraya
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunanAgus Hendrowibowo
 
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranDampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranhary hermawan
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2Purwo S
 
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)Rahmawati Muslan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
 
Fungsi apartemen
Fungsi apartemenFungsi apartemen
Fungsi apartemencan can
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPenataan Ruang
 

What's hot (20)

Menara petronas
Menara petronasMenara petronas
Menara petronas
 
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
 
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamana Termal Bangunan ...
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
LAPORAN KP Ihsan FINAL
LAPORAN  KP Ihsan FINALLAPORAN  KP Ihsan FINAL
LAPORAN KP Ihsan FINAL
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5Presentasi kelompok 5
Presentasi kelompok 5
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal KlasikKomunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
Komunikasi Arsitektur, Rumah Tinggal Klasik
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunan
 
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeranDampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
Dampak ekonomi pengembangan desa wisata nglanggeran
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
 
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)
Arsitektur Kontekstual (Gino Feruci dan Ex Hotel Surabaya)
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Fungsi apartemen
Fungsi apartemenFungsi apartemen
Fungsi apartemen
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi KawasanPermen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Permen PU Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
 

Similar to Kajian Persepsi Kenyaman Termal

Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas IndraprastaFisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprastahuhuto
 
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_prianto
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_priantoStrategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_prianto
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_priantoIndriati Dewi
 
Artikel jurnal ptk
Artikel jurnal ptk Artikel jurnal ptk
Artikel jurnal ptk rifkykey
 
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdf
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdfTugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdf
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdfJoko Setyo Purnomo
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3isanuri
 
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XII
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIISistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XII
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XI
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIRPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XI
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIDiva Pendidikan
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4isanuri
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometernurulizzaha
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoShinta R Naibaho
 
Tugas metodologi 1
Tugas metodologi 1Tugas metodologi 1
Tugas metodologi 1150160027
 

Similar to Kajian Persepsi Kenyaman Termal (18)

Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas IndraprastaFisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
Fisika Bangunan Arsitektur universitas Indraprasta
 
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_prianto
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_priantoStrategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_prianto
Strategi disain fasad_rumah_tinggal_hemat_energi_-_eddy_prianto
 
Tesis
TesisTesis
Tesis
 
Artikel jurnal ptk
Artikel jurnal ptk Artikel jurnal ptk
Artikel jurnal ptk
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdf
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdfTugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdf
Tugas 1 _ Joko Setio Purnomo _ 22173002P.pdf
 
Laporan 3
Laporan 3Laporan 3
Laporan 3
 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
Thermodinamika
 
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XII
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIISistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XII
Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XII
 
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XI
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XIRPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XI
RPP SMK Sistem dan Instalasi Refrigerasi Kelas XI
 
Acara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologiAcara 4 ferli klimatologi
Acara 4 ferli klimatologi
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling PsikometerLaporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
Laporan Praktikum Pengukuran Suhu Udara Menggunakan Sling Psikometer
 
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca NaibahoLaporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
Laporan Klimatologi Acara 1 Shinta Rebecca Naibaho
 
04 rpp kls vii 02
04 rpp kls vii 0204 rpp kls vii 02
04 rpp kls vii 02
 
Tugas metodologi 1
Tugas metodologi 1Tugas metodologi 1
Tugas metodologi 1
 
Tugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologiTugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologi
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Kajian Persepsi Kenyaman Termal

  • 1. Kajian Persepsi Kenyaman Termal Pada Ruangan ber AC dan Ruangan Terbuka (non AC) (Studi Kasus Ahass Marabunta jl. Kyai Muntang No. 03 Wonosobo) Di susun oleh : Tunjang Ari Suseno 2014130009 PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER (FASTIKOM) UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ) JAWA TENGAH di WONOSOBO 2015
  • 2. Kajian Persepsi Kenyaman Termal Pada Ruangan ber AC dan Ruangan Terbuka (non AC) (Studi Kasus Ahass Marabunta jl. Kyai Muntang No. 03 Wonosobo) Tunjang Ari Suseno Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer UNSIQ di Wonosobo 2014130009 Ariseno723@gmail.com A. ABSTRAK Tulisan ini mambahas presepsi kenyamanan termal dalam ruangan. Analisa kenyamanan termal ruang dalam (khususnya ruangan ber AC) dilakukan dengan harapan dapat menentukan kenyamanan penghuni, kenyamanan melalui media pendinginan alami dan buatan, terutama di daerah-daerah iklim tropis lembab atau daerah datarn tinggi khususnya di wilayah kabupaten Wonosobo. Berbagai metode dilakukan untuk mengurangi pemanfaatan pendinginan buatan , untuk memperoleh kenyamanan termal ruang dalam (indoor). Pada umumnya para penghuni merasa tidak puas dengan kondisi kenyamanan yang ada. Oleh karena itu diperlukan tindakan dengan mengatur sistem ventilasi secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan. B. KATA KUNCI: Presepsi kenyamanan termal, indoor, ventilasi C. PENDAHULUAN Penghuni tiap-tiap rumah tentu punya alasan sendiri kenapa mereka merasa nyaman atau tidak nyaman terhadap rumah yang didiaminya, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi presepsi kenyamanan termal tersebut, tiap orang memiliki kriteria dan presepsinya masing-masing. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang presepsi kondisi termal berupa hasil jawaban dari questioner yang diajukan oleh peneliti terhadap penghuni di AHASS MARABUNTA anatar ruang ber AC dan non AC.Maka akan diamati perbandingan presepsi termal warga perumahan dari kedua wilayah yang berbeda tersebut, ada yang mewakili daerah yang mengunakan penghawaan buatan dan daerah penghawaan alami akan diketahui perbedaan dan persamaannya. Dalam penelitian ini fokus masalah akan mengarah pada pembahasan mengenai presepsi kenyamanan termal. dimana pada masing-masing individu tersebut lah yang akan dicari persepsi keadaan termalnya, hal itulah yang akan dibahas pada makalah ini.
  • 3. Masalah dalam penelitian yang akan diteliti adalah persepsi tentang kenyamanan termal perumahan di bangunan AHASS MARABUANTA WONOSOBO , maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi tentang kenyamanan termal ruangan berAC dan non AC. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian masyarakat pada masalah kenyamanan termal penghuni bangunan telah menghasilkan banyak penelitian termal pada berbagai jenis bangunan. Penelitian dilakukan di berbagai negara dengan kondisi iklim yang berbeda-beda, diantaranya studi tentang sistem ventilasi atau penghawaan yang dilakukan oleh Lazzerini dkk. (1991); Warden (2004); Howell et al. (2004), Manz dan Frank (2005); Kunzel et al. (2005); Nugroho (2006); Roonak et al. (2009). Ada banyak penelitian tentang berbagai cara untuk memperbaiki dan menentukan kenyamanan termal untuk mengetahui apakah lingkungan termal cocok untuk hidup nyaman. Kriteria desain tertentu untuk kenyamanan termal telah mempengaruhi desain bangunan dan sistem control atau tindakan dalam penelitian. D. KAJIAN TEORI Menurut Fanger (1982), kenyamanan termal mengacu pada tingkat metabolisme yang dapat dinilai dengan variabel yang meliputi kegiatan, ketahanan pakaian, suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan aliran udara, dan intensitas cahaya. Dua kelompok variabel yaitu (1) fisiologis pribadi meliputi kegiatan/aktivitas dan tahanan panas pakaian, dan 2) variabel iklim yang meliputi suhu udara,kecepatan udara, kelembaban relatif dan suhu radiasi membantu untuk mendefinisikan harapan kenyamanan termal (Humphreys & Nicol, 2002).Menurut Hoppe (2002) Kenyamaan termal merupakan kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya. Penghitungan prediksi kenyamanan termal pada awalnya pasti menggunakan model PMV (Predicted Mean Vote) yang ditemukan oleh Fanger pada tahun 1970-an yang sekarang dikenal dengan nama kenyamanan termal statik. Saat ini banyak penelitian yang menunjukkan bahwa suhu kenyamanan setiap orang bervariasi bergantung pada musim dan iklim sehingga peneliti telah banyak bergeser ke penelitian kenyamanan termal adaptif (Alfata, 2011). Penelitian statik dinilai oleh beberapa ahli termal kurang sesuai untuk arsitektur tropis khas Indonesia karena penelitian dilakukan di laboratorium dan di daerah 4 musim yang berbeda dengan 2 musim.Rumah tradisional diyakini oleh para ahli dapat menciptakan kenyamanan termal yang lebih baik dibanding dengan rumah modern. Brager dan Dear (2000); ASHRAE (2004). ASHRAE 55 dan ISO 7730 (ISO 1994) dapat mengidentifikasi pengukuran fisik dan memverifikasi variabel termal dalam jangkauan kenyamanan seperti parameter termal dalam ruangan. Menurut Lee dan Chang (2000), pada umumnya orang menghabiskan waktunya (lebih dari 90%) di dalam ruangan, sehingga mereka membutuhkan udara yang nyaman dalam ruang tempat mereka beraktivitas, oleh karenanya kecepatan udara yang baik dalam ruangan
  • 4. sangat bermanfaat bagi mereka. Penyelesaian masalah kenyamanan dalam ruangan dimungkinkan melalui penyelidikan menyeluruh berdasarkan kecepatan udara di dalam ruangan (Gosselin dan Chen, 2008). Menurut Cheng et al. (2008), bila menggunakan kipas, kisaran suhu yang diperoleh dari investigasi langsung dan tidak langsung masing-masing adalah 28.2 dan 27.2º C. Perpindahan panas konvektif yang menciptakan distribusi suhu yang hampir sama di seluruh ruangan berasal dari sirkulasi kuat memakai kipas (Ho dan Lin, 2006). Berdasarkan penelitian Santoso (2012), penurunan suhu udara dalam ruang dapat dilakukan dengan memberikan penahan sinar matahari dari tanaman baik yang ditempatkan secara vertikal maupun horisontal, namun secara umum belum bisa menghasilkan harapan kenyamanan penghuni, karena baru dapat menurunkan sekitar 1.5 sampai 2ºC suhu udara dalam ruang. E. METODE Penelitian yang dibahas dalam tulisan ini adalah penelitian yang terkait dengan kenyamanan termal ruang dalam (indoor) tujuan penelitian yaitu terkait dengan kenyamanan termal ruang dalam (indoor) dan variabel yang mendekati, diantaranya : suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan tingkat persepsi penghuni. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung dengan mengunjungi wilayah tersebut dan mengambil data berupa hasil questioner dan pengukuran dengan alat khusus. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat pengukuran thermal, Kamera, Questioner penelitian, Alat tulis berupa buku, bulpoint, Alat transportasi berupa sepeda motor. Artikel penelitian yang direview dipilah berdasarkan tujuan penelitian yaitu terkait dengan kenyamanan termal ruang dalam (indoor) dan variabel yang mendekati, diantaranya : suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan tingkat persepsi penghuni. Temuan dari makalah-makalah diringkas dalam untuk mengidentifikasi kontribusi asli mereka untuk pengetahuan yang didasarkan pada beberapa faktor termasuk jenis alat yang digunakan, sistem penghawaan terkait kenyamanan termal indoor, lokasi penelitian, dan temuan penting dari penelitian. F. KENYAMANAN TERMAL Suhu Udara Daerah Tropis Lembab Wilayah yang mempunyai iklim tropis lembab umumnya ditandai dengan suhu udara tinggi dan kelembaban udara yang relatif tinggi pula. Diantara wilayah dengan iklim tropis lembab tersebut adalah wilayah negara- negara Asia Tenggara yang posisinya berdekatan atau bahkan dilalui katulistiwa.
  • 5. Negara-negara ini mempunyai iklim yang sama, namun pada daerah tertentu mempunyai kekhususan karena letak geografinya, memiliki iklim hujan tropis yang hangat dan cerah selama musim kering/panas, hujan deras terjadi selama musim barat dari bulan April sampai September, Laut sekitar Pulau Penang menentukan iklimnya (Roonak, Kamaruzzaman dan Jalil, 2009). Indonesia, Malaysia dan Singapura merupakan bagian negara yang beriklim tropis lembab, dengan posisi antara 1 sampai 11º Lintang Utara. Suhu rata-rata tahunan mencapai 26 - 27º C dan suhu siang hari tertinggi mencapai 34º C sedangkan kelembaban relatif antara 70 – 90 % (Sabarinah dan Ahmad, 2006. Sementara itu di Indonesia pada daerahdaerah tertentu (Surabaya-Indonesia misalnya) suhu udara maksimal dapat mencapai 36,4º C dengan kelembaban mencapai 85 % (Wijaya, 2007) G. DEFINISI KENYAMANAN TERMAL Kenyamanan termal dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan termal (Nugroho, 2006). Definisi yang lain menyebutkan sebagai lingkungan indoor dan faktor pribadi yang akan menghasilkan kondisi lingkungan termal yang dapat diterima sampai 80% atau lebih dari penghuni dalam sebuah ruang, namun tidak pernah tepat didefinisikanoleh standar, secara umum disepakati dalam komunitas riset kenyamanan termal yang diterima adalah identik dengan 'Kepuasan', dan kepuasan dikaitkan dengan sensasi panas 'sedikit hangat',' netral', dan 'Sedikit dingin'. Pemaknaan berdasarkan pada pendekatan psikologis lebih banyak digunakan oleh para pakar pada bidang termal. ASHRAE (American Society of Heating Refrigating Air Conditioning Engineer) memberikan definisi kenyamanan thermal sebagai kondisi pikir yang meng ekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan termalnya. Dengan pemaknaan kenyamanan thermal sebagai kondisi pikir yang mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan termalnya maka berarti kenyamanan thermal akan melibatkan tiga aspek yang meliputi fisik, fisiologis dan psikologis, sehingga pemaknaan kenyamanan termal berdasarkan pendekatan psikologis adalah pemaknaan yang paling lengkap. H. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Termal Pada Ruangan BerAC Persepsi umum kenyamanan termal perumahan di ruanagn beAC, tepatnya di Ahass Marabunta Wonosobo diambil sampel berupa jawaban hasil wawancara dari pegawa setempat. Setelah kuesioner diisi, maka akan didapatkan suatu hasil gambaran umum, sedangkangambaran persepsi yang dijelaskan adalah perasaan tentang kenyamanan termaldengan aktivitas kehidupan sehari-hari di daerah tersebut. Ada beberapa aspekumum yang diambil persepsinya yaitu :
  • 6. a. Suhu yang dirasakan saat diwawancara nyaman atau tidak nyaman. b. Kelembaban udara yang dirasakan saat wawancara nyaman atau tidak c. Pergerakan angin yang dirasakan saat wawancara d. Persepsi kenyamanan termal secara umum. Dan di bawah ini pembahasan tentan beberapa data yang telah di jawab oleh penghuni maupun pengunjung Ahass Marabunta. Tabel 1 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 08:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Intan kumalasari  Pendidikan Sma 3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo 4 Jenis Kelamin Perempuan 5 Berat Badan 45 kg 6 Tinggi Badan 161 cm 7 Umur 22 tahun 8 Temperatur netral 9 Kelembaban Sedikit lembap 10 Pergerakan udara Sedikit bergerak 11 Kenyamanan Termal nyaman 12 Temperatur yang diinginkan Tidak berubah 13 Kelembaban yang diinginkan Sedikit kering 14 Kec.angin yang diinginkan tetap 15 Cahaya Sedikit gelap 16 Cahaya yang diinginkan Sedikit terang 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana panjang sampai mata kaki, kerudung tanpa tutp kepala, kaus lengan pendek, Sumber : Hasil survey peneliti. Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa nyaman pada suhu di pagi hari namun merasa kurang nyaman pada kelembapan yang di harapkan agar lebih kering untuk kelembapan pada ruangan tersebut dan untuk cahaya juga agar lebih terang karena pada ruangan terasa gelap.
  • 7. Gambar 1. Ruangan ber AC pada bangunan Ahass Marabunta Wonosobo Sumber : Hasil Survey Peneliti Tabel 2 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 11:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Intan kumalasari  Pendidikan Sma 3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo 4 Jenis Kelamin Perempuan 5 Berat Badan 45 kg 6 Tinggi Badan 161 cm 7 Umur 22 tahun 8 Temperatur panas 9 Kelembaban Sedikit lembap 10 Pergerakan udara Sedikit bergerak 11 Kenyamanan Termal nyaman 12 Temperatur yang diinginkan Tidak berubah 13 Kelembaban yang diinginkan Sedikit kering 14 Kec.angin yang diinginkan tetap 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana panjang sampai mata kaki,
  • 8. kerudung tanpa tutp kepala, kaus lengan pendek, Sumber : Hasil survey peneliti. Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa tidak nyaman pada suhu di di siang hari, karesa merasa kepanasan walau berda pada ruangan berAc dan ini dikarenakan kurang maksimalnya penyabaran udara oleh penghawaan buatan (AC) pada ruangan ini. Tabel 3 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan Ber AC pada jam 15:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Intan kumalasari  Pendidikan Sma 3 Alamat Sidomulyo 01/07 wonosobo 4 Jenis Kelamin Perempuan 5 Berat Badan 45 kg 6 Tinggi Badan 161 cm 7 Umur 22 tahun 8 Temperatur panas 9 Kelembaban hangat 10 Pergerakan udara Agak hangat 11 Kenyamanan Termal panas 12 Temperatur yang diinginkan Tidak berubah 13 Kelembaban yang diinginkan Lebih lembab 14 Kec.angin yang diinginkan Hembusan angin ingin diperkeras 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana panjang sampai mata kaki, kerudung tanpa tutp kepala, kaus lengan pendek, Sumber : Hasil survey peneliti. Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu intan kumalasari merasa tidak nyaman pada suhu di disore hari, penguin merasakan udara yang panas dengan kelembapan yang kering dan dengan pergerakan udara hangat. Dan penghuni mengharapkan agar hembusan angin lebih di perkeras, karena di ruang berAC ini kurang maksimal pada penyebaran udara.
  • 9. 2. Kondisi termal Pada Ruangan Non AC Pada ruangan non AC ini terdapat runangan tunggu , servis dan kasir. Dan memang untuk ruangan-ruangan ini hanya mengan dalkan dari penghawaan alami Gambar 2. Ruangan non AC pada bangunan Ahass Marabunta Wonosobo Sumber : Hasil Survey Peneliti Tabel 4 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 08:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Dwi Pramono  Pendidikan Sma 3 Alamat Sambek, wonosobo 4 Jenis Kelamin Laki-laki 5 Berat Badan 50kg 6 Tinggi Badan 160 cm 7 Umur 23 tahun 8 Temperatur sejuk 9 Kelembaban Agak kering 10 Pergerakan udara Agak berhembus 11 Kenyamanan Termal nyaman 12 Temperatur yang diinginkan tetap 13 Kelembaban yang diinginkan Lebih lembab 14 Kec.angin yang diinginkan tetap
  • 10. 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, , celana panjang sampai mata kaki, , kaus hem lengan panjang, sepatu sol tebal. Sumber : Hasil survey peneliti. Tabel 5 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 08:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Shalma Wijayanti  Pendidikan Sma 3 Alamat Sumber sari, Kertek, Wonosobo 4 Jenis Kelamin perempuan 5 Berat Badan 48 kg 6 Tinggi Badan 157 cm 7 Umur 19 tahun 8 Temperatur panas 9 Kelembaban kering 10 Pergerakan udara diam 11 Kenyamanan Termal panas 12 Temperatur yang diinginkan Ingin lebih sejuk 13 Kelembaban yang diinginkan Lebih lembab 14 Kec.angin yang diinginkan Ingin diperkeras 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana panjang sampai mata kaki, kerudung tanpa tutp kepala, kaus lengan pendek Sumber : Hasil survey peneliti. Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa bapak Dwi Pramono merasa nyaman pada suhu di pagi hari namun merasa kurangnyaman dengan kondisi kelembapan yang ada. Dilihat dari pakaian yang di kenakan bapak Dwi Pramono susasana di daerah
  • 11. tersebut hangat, sementara presepsi ibu Shalma Wijayanti merasa kurang nyaman terhadap udara, kelembapan dan hanya nyaman dengan keadaan cahaya pada waktu tersebut. Tabel 6 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 11:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Dwi Pramono  Pendidikan Sma 3 Alamat Sambek, wonosobo 4 Jenis Kelamin Laki-laki 5 Berat Badan 50kg 6 Tinggi Badan 160 cm 7 Umur 23 tahun 8 Temperatur nyaman 9 Kelembaban Agak sejuk 10 Pergerakan udara Agak berhembus 11 Kenyamanan Termal panas 12 Temperatur yang diinginkan Ingin lebih sejuk 13 Kelembaban yang diinginkan tetap 14 Kec.angin yang diinginkan tetap 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, , celana panjang sampai mata kaki, , kaus hem lengan panjang, sepatu sol tebal. Sumber : Hasil survey peneliti Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa bapak Dwi Pramono merasa nyaman pada suhu di siang hari hayna kurang nyaman dengan suhu radiasi matahari yang tersasa panas, dilihat dari pakaianaya bapak Dwi Pramono merasa cukup nyaman.
  • 12. Tabel 7 Hasil Survey Penghuni berada pada ruangan non AC pada jam 13:00 No. Data Survey Hasil 1 Nama penghuni Shalma Wijayanti  Pendidikan Sma 3 Alamat Sumber sari, Kertek, Wonosobo 4 Jenis Kelamin perempuan 5 Berat Badan 48 kg 6 Tinggi Badan 157 cm 7 Umur 19 tahun 8 Temperatur panas 9 Kelembaban Agak hangat 10 Pergerakan udara Agak hangat 11 Kenyamanan Termal panas 12 Temperatur yang diinginkan Ingin lebih sejuk 13 Kelembaban yang diinginkan Lebih lembab 14 Kec.angin yang diinginkan Ingin diperkeras 15 Cahaya terang 16 Cahaya yang diinginkan tetap 7 Pakaian yang dipakai celana dalam, bh, celana panjang sampai mata kaki, kerudung tanpa tutp kepala, kaus lengan pendek Sumber : Hasil survey peneliti. Dari jawaban kuisoner dapat disimpulkan bahwa ibu Shalma Wijayanti merasa tidak nyaman pada suhu di disore hari, penguin merasakan udara yang panas dengan kelembapan yang kering dan dengan pergerakan udara hangat. Dan penghuni mengharapkan agar hembusan angin lebih di perkeras, karena di ruang berAC ini kurang maksimal pada penyebaran udara.
  • 13. 3. Perbedaan dan persamaan kondisi termal antara ruangan ber AC dan non AC Presepsi tentang kenyamanan suhu antara ruang berAC ini relative kurang nyaman dibandingkan dengan ruangan yang nonAC atau menggunakan penghawaan alami. Tabel 8 Hasil Survey Penghuni Pertama berada pada ruangan No. Jam Suhu globe dalam Suhu globe dalam selisih 1 08:00 26.4 25.6 1.20  09:00 26.5 25.6 1.20 3 10:00 27.1 27.6 0.70 4 11:00 28.5 29.3 1.10 5 12:00 29.5 30.6 1.50 6 13:00 30.2 31.2 1.50 7 14:00 31.3 32.02 1.92 8 15:00 29.5 30.8 0.80 9 16:00 30.5 31.5 0.30 10 17:00 30 31.7 0.40 Sumber : Hasil survey peneliti. Dapat kita lihat dari perbandingan suhu globe di atas terjadi selisih antara suhu pada ruangan berAC dan non AC, dari data di atas menunjukkan bahwa suhu pada ruangan AC lebih cenderung lebih panas, dan hal ini yang menyababkan penghuni pada ruangan tersebut merasa kurang nyaman berada pada ruangan tersebut dan hal ini di sebabkan oleh faktor-faktor tertentu antara lain sebagai berikut : a. Penempatan AC yang kurang tepat b. Arah hadap AC yang tidak mengarah kepada penghuni ruangan c. Kondisi AC yang sudah rusak I. KESIMPULAN Pengamatan dilakukan terhadap persepsi koresponden terhadap kondisi temal pada ruangan berAC dan ruangan nonAC atau menggunakan penghawaan alami. mulai dari persepsi secara umum tentang wilayah secara keseluruhan sampai dengan persepsi kondisi termal secara khusus pada ruangn berAC dan kondisi termal ruangan nonAC perbedaan pada persepsi kondisi termal dari koresponden antara ruangan- ruangan di Ahass Marabunta Wonosobo, wilayah ruangan menggunakan penghawaan alamai (nonAC) lebih nyaman dibandingkan ruangan berAC yang panas dikarenakan faktor-faktor yang ada.
  • 14. J. DAFTAR PUSTAKA Hoppe,P. 2002, Different Aspects of Assessing of Indoor & Outdoor Thermal Comfort, Journal: Energy and Buildings Journal. ASHRAE. 1992. Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy. Standard 55-1992. American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers, Atlanta, USA. Warden, D. 2004. Dual fan, dual duct goes to school. ASHRAE American Society of Heating Refrigerating and Air-conditioning Engineers Journal, 46:18–27. Nugroho, M.A. 2011. A Preliminary Study of Thermal Environment in Malaysia’s Terraced Houses, Journal and Economic Engeneering: 2(1), 25-28 Fanger. 1982. Thermal Comfort, Analysis and Aplications in Environmental Enginering, Robert E. Krieger Publishing Company, Malabar. Gosselin, J.R. dan Q.Chen. 2008. A dual airflow window for indoor air quality improvementand energy conservation in buildings, HVAC&R Research, 14(3): 359-372