SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN PASIEN 
DIABETES MELITUS DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN 
GLUKOSA DARAH DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 
Elyasari 
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu Lampung 
ABSTRAK 
Menurut data dari WHO, Indonesia menempati urutan ke enam di dunia 
sebagai Negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak setelah India, 
China, Uni Soviet, Jepang dan Brazil (Suiroka, 2012). Bila penderita DM tidak 
rutin memeriksakan kadar glukosa darah maka ada kemungkinan akan menjadi 
dasar dari komplikasi penyakit. Komplikasi akut antara lain hipoglikemia, 
ketoasidosis, koma hiperosmoral non ketotik, terjadi stroke dan di mata 
menimbulkan katarak. Berdasarkan data RSUD pringsewu tahun 2014 dari 170 
penderita DM didapat 31 orang mengalami komplikasi penyakit pembuluh darah 
tungkai, 27 orang mengalami komplikasi gangguan pada mata dan 10 orang 
mengalami komplikasi pada ginjal. Dukungan keluarga sangat penting untuk 
memotivasi pasien dalam menjalankan pengobatan ataupun diet. Diabetes melitus 
jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai 
penyakit penyerta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan 
keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan 
glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014. 
Jenis penelitan ini adalah kuantitatif dengan cross sectional. Penelitin ini di 
lakukan di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1-30 Juni 2014. 
Subjek pada penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang berkunjung pada 
saat penelitian dilakukan RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1- 
30 Juni 2014, sebanyak 43 orang. Alat pengumpul data untuk mengukur 
dukungan keluarga dan keaktifan melakukan pemeriksaan glukosa darah dalam 
penelitian ini berupa kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji chi square. 
Hasil penelitian diperoleh Pasien diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 
2014, sebagian besar memiliki keluarga yang tidak mendukung yaitu sebesar 26 
pasien (60,5%), Pasien diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2014, 
sebagian besar sebesar tidak aktif dalam pemeriksaan glukosa darah, yaitu 30 
pasien (69,8%). Hasil uji statistik chi square didapat p value = 0,003, dapat 
disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien 
diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD 
Pringsewu tahun 2014. 
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Keaktifan Pemeriksaan Glukosa Darah 
Kepustakaan : 32 (2003-2012) 
i 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
PENDAHULUAN 
ii 
Remaja perlu mendapat informasi 
Penyakit tidak menular (PTM) 
menjadi penyebab utama kematian 
secara global. Data WHO 
menunjukkan bahwa dari 57 juta 
kematian yang terjadi di dunia pada 
tahun 2008, sebanyak 36 juta atau 
hampir dua pertiganya disebabkan 
oleh Penyakit Tidak Menular. 
Proporsi penyebab kematian PTM 
pada orang-orang berusia kurang dari 
70 tahun, penyakit cardiovaskular 
merupakan penyebab terbesar (39%), 
diikuti kanker (27%), sedangkan 
penyakit pernafasan kronis, penyakit 
pencernaan dan PTM yang lain 
bersama-sama menyebabkan sekitar 
30% kematian, serta 4% kematian 
disebabkan diabetes (Kemenkes, 
2012). 
WHO memperkirakan bahwa 
lebih dari 346 juta orang diseluruh 
dunia mengidap diabetes mellitus 
jumlah ini akan meningkat dua kali 
lipat pada tahun 2020 jika tidak 
ditanggani. Menurut data dari WHO, 
Indonesia menempati urutan ke 6 di 
dunia sebagai Negara dengan jumlah 
penderita diabetes melitus terbanyak 
setelah India, China, Uni Soviet, 
Jepang dan Brazil (Suiroka, 2012). 
Secara epidemiologi, 
diperkirakan bahwa pada tahun 2030 
prevalensi Diabetes Melitus (DM) di 
Indonesia mencapai 21,3 juta orang 
(Diabetes Care, 2004). Hasil 
Riskesdas 2007 prevalensi nasional 
DM berdasarkan pemeriksaan 
glukosa darah pada penduduk usia 
>15 tahun diperkotaan 5,7%. 
Prevalensi pola makan tidak sehat 
sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang 
aktifitas fisik pada penduduk >10 
tahun sebesar 48,2%. Dari data 
tersebut risiko bertambahnya 
penderita DM kemungkinan besar 
akan terus meningkat hal ini di 
sebabkan pola makan yang tidak 
teratur menyebabkan penyembuhan 
DM akan lama (Kemenkes, 2012). 
Berdasarkan hasil Riset 
kesehatan Dasar (RISKESDAS) 
Prevalensi Diabetes Melitus di 
provinsi Lampung pada tahun 2007 
mencapai 6,2% melebihi dari 
prevalensi nasional yaitu 5,7%. 
Sedangkan hasil Riset Kesehatan 
Dasar pada tahun 2013, menunjukan 
prevalensi diabetes militus di propinsi 
lampung sudah mengalami penurunan 
menjadi 0,7% dan prevalensi secara 
nasional mencapai 1,5%. Provinsi 
Lampung menunjukkan keberhasilan 
dalam menekan kejadian Diabetes 
Melius, akan tetapi penangulangan 
diabetes militus harus tetap 
ditangulangi karena masih banyak 
kejadian DM di masyarakat yang 
tidak terpantau karena tidak 
melakukan pemeriksaan kepada 
petugas kesehatan (Riskesdas, 2013). 
Untuk mencegah terjadinya 
komplikasi dari diabetes melitus, 
maka diperlukan pengontrolan yang 
terapeutik dan teratur melalui 
perubahan gaya hidup pasien DM 
yang tepat, tegas dan permanen. 
Pengontrolan diabetes melitus 
diantaranya adalah pembatasan diet, 
peningkatan aktivitas fisik, regimen, 
pengobatan yang tepat, kontrol medis 
teratur dan pengontrolan metabolik 
secara teratur melalui pemeriksaan 
laboratorium (Waspaji, 2007). 
Kebanyakan penderita DM tidak 
memeriksakan kadar glukosa darah 
bila tidak ada keluhan. Mereka akan 
memeriksakan kesehatan bila merasa 
ada gangguan. Semakin buruk kontrol 
seseorang terhadap kadar glukosa 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
iii 
darah, maka semakin mudah 
seseorang terkena komplikasi 
(Tandra, 2008). Bila penderita DM 
tidak patuh terhadap apa yang 
menjadi pantangan dan jika tidak 
rajin memeriksakan kadar glukosa 
darah maka ada kemungkinan akan 
menjadi dasar dari komplikasi 
penyakit. Komplikasi akut antara lain 
hipoglikemia, ketoasidosis, koma 
hiperosmoral non ketotik, terjadi 
stroke dan di mata menimbulkan 
katarak. Komplikasi kronik DM 
antara lain adalah kerusakan saraf, 
penyakit jantung, penyakit hati, 
penyakit ginjal, gangguan saluran 
pencernaan, penyakit kulit dan rentan 
terhadap bakteri dan virus. Kaki 
penderita akan mudah kesemutan, 
bila ada luka proses sembuhnya akan 
lama dan bisa menimbulkan infeksi, 
bahkan bisa berdampak amputasi. 
Bedasarkan penelitian Sugiarto 
(2012) di Rumah sakit Beptis Kediri, 
didapatkan hasil bahwa terdapat 65% 
pasien DM yang mengalami 
komplikasi disebabkan karena tidak 
pernah melakukan kontrol gula darah 
secara rutin, komplikasi yang aling 
banyak adalah 34% mengalami 
penyakit kulit, 25% mengalami 
infeksi pada bagian tubuuh, dan 5% 
mengalami aputasi. 
Hasil penelitian Senuk, Et Al, 
(2013) tentang hubungan antara 
pengetahuan dan dukungan keluarga 
dengan kepatuhan menjalani diet DM 
di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Kota 
Tidore Kepulauan Provinsi Maluku 
Utara. Menunjukkan bahwa dari 61 
responden dengan dukungan keluarga 
baik dan patuh dalam menjalani diet 
diabetes mellitus berjumlah 36 orang 
(59%). Responden dengan dukungan 
keluarga kurang baik dan tidak patuh 
dalam menjalani diet diabetes 
mellitus berjumlah 7 orang (87,5%) 
dari 8 responden. Hasil uji statistic 
menunjukkan dukungan keluarga 
mempunyai hubungan dengan 
kepatuhan menjalani diet diabetes 
melitus dengan uji chi square didapat 
kan nilai = 0,021 < á = 0,05 yang 
berarti H0 ditolak. 
Meurut Suiroka (2012) dalam 
melakukan pengobatan pada pasien 
Diebetes Melitus sangat dipengaruhi 
oleh anggota keluarga untuk selalu 
mengingatkan pasien dalam 
keteraturan pola makan, keteraturan 
mengontrol gula darah dan 
melakukan olahraga, karena keluarga 
merupakan orang terdekat pada 
pasien. Dukungan keluarga sangat 
penting untuk memotivasi pasien 
dalam menjalankan pengobatan 
ataupun diet. Diabetes melitus jika 
tidak dikelola dengan baik akan dapat 
mengakibatkan terjadinya berbagai 
penyakit menahun, seperti penyakit 
serebro-vaskuler, penyakit jantung 
koroner, penyakit pembuluh darah 
tungkai, penyakit pada mata, ginjal 
dan syaraf. Jika kadar glukosa darah 
dapat selalu dikendalikan dengan baik 
akan menghindari komplikasi akibat 
diabetes melitus (Waspadji, 2007). 
Terdapat lima dimensi dalam 
dukungan keluarga yaitu dimensi 
emosional, dimensi penghargaan, 
dimensi instrumental, dimensi 
informasi dan jaringan sosial (Smet, 
2004). Masing-masing dimensi ini 
penting dipahami bagi individu yang 
ingin memberikan dukungan keluarga 
karena menyangkut persepsi tentang 
keberadaan dan ketepatan bagi 
seseorang. Dukungan keluarga bukan 
sekedar memberikan bantuan, tetapi 
yang penting adalah bagaimana 
persepsi penerima terhadap makna 
bantuan tersebut. Persepsi erat 
hubungannya dengan ketepatan 
dukungan yang diberikan, dalam arti 
seseorang yang menerima yang 
menerima sangat merasakan manfaat 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
iv 
bantuan bagi dirinya (Friedman, 
2007). 
Keluarga mempunyai pengaruh 
kepada sikap dan kebutuhan belajar 
baik penderita DM dengan cara 
menolak atau memberikan dukungan 
baik secara fisik, psikologis, dan 
emosional. Pasien DM akan memiliki 
sikap lebih positif untuk mempelajari 
diabetes militus apabila keluarga 
memberikan dukungan dan 
berpartisipasi dalam pendidikan 
kesehatan mengenai diabetes militus. 
Sebaliknya pasien DM akan bersifat 
negaitif apabila terjadi penolakan 
terhadap pasien dan tanpa adanya 
dukungan dari keluarga selama 
menjalani pengobatan (Soegondo, 
2006). Sikap negatif terhadap 
penyakit dan pengobatan akan 
mengakibatkan kegagalan 
penatalaksanaan diabetes militus. Hal 
ini dapat mempengaruhi kualitas 
hidup dan kemampuan sosial pasien. 
Rumah sakit Umum Darah 
(RSUD) Pringgsewu merupakan salah 
satu rumah sakit yang memberikan 
pelayanan pada pasien diabetes 
melitus. Berdasarkan survey awal 
yang dilakukan pada bulan januari 
2014 jumlah pasien DM mencapai 
1525 pasien rawat jalan dan rawat 
inap. Jumlah kunjungan pasien DM 
ke poliklinik penyakit dalam Rumah 
Sakit Umum Daerah Pringsewu 
hingga Juli tahun 2014 terdapat 
Pasien DM dengan komplikasi 
sebanyak 170 orang terdiri dari 24 
Pasien ruang HD (Hemo Delia), 18 
pasien di ruang Berdah dan 26 Pasien 
ruang RPD (Ruang Penyakit Dalam) 
dan poli Penyakit Dalam 102. 
Didapat 31 orang mengalami 
komplikasi penyakit pembuluh darah 
tungkai, 27 orang mengalami 
komplikasi gangguan pada mata dan 
10 orang mengalami komplikasi pada 
ginjal (Rekammedik RPD RSU 
Pringsewu, 2014). 
Hasil wawancara terhadap 10 
pederita DM yang peneliti temui di 
ruang penyakit dalam, 7 (70%) 
diantaranya tidak aktif untuk 
melakukan kontrol glukosa darah 
secara teratur, dengan alasan tidak 
adanya biaya untuk melakukan 
kontrol secara rutin, tidak ada yang 
mengantar menuju rumah sakit atau 
fasilitas kesehatan, dan keluarga 
tidak pernah memberi tahu tentang 
jadwal rutin melakukan kontrol gula 
darah bila pasien lupa. 
Rendahnya dukungan keluarga 
akan berdampak terhadap keaktifan 
pasien DM dalam pengontrolan kadar 
glukosa darah yang berisiko terhadap 
peningkatan kadar gula darah diatas 
normal yaitu 200 mg/dl, sehingga 
dapat menuurunkan kualitas hidup 
pasien. Oleh karena itu penelliti 
tertarik untuk melakukan penelitian 
tentang “hubungan dukungan 
keluarga dengan keaktifan pasien 
diabetes melitus dalam melakukan 
pemeriksaan glukosa darah di RSUD 
Pringsewu tahun 2014. 
METODOLOGI PENELITIAN 
Jenis penelitian yang digunakan 
dalam penelitian ini adalah kuantitatif 
dengan pendekatan cross sectional 
yaitu penelitian untuk mempelajari 
dinamika korelasi antar faktor-faktor 
dengan cara pendekatan, observasi 
atau pengumpulan data sekaligus 
pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010) 
Penelitian ini dilaksanakan pada 
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD 
Pringsewu Kabupaten Pringsewu 
pada tanggal 1-30 Juni 2014. 
Populasi pada penelitian ini adalah 
seluruh penderita DM yang 
berkunjung pada saat penelitian 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
v 
dilakukan RSUD Pringsewu 
Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1- 
30 Juni 2014. 
Variabel independent pada 
penelitian ini adalah dukungan 
keluarga pasien diabetes miilitus di 
RSUD Pringsewu Kabupaten 
Pringsewu sedangkan variabel 
dependent yang diteliti pada 
penelitian ini adalah prilaku keaktifan 
pasien diabetes millitus dalam 
melakukan pemeriksaan glukosa 
darah. 
Analisa data pada penelitia ini 
menggunakan analisa univariat 
dengan rumus persentase bertujuan 
untuk mengetahui distribusi frekuensi 
masing-masing variablel sedangan 
untuk mengetahui hubungan antar 
variabel dalam penelitian ini 
menggunakan analisa bivariat 
menggunakan uji chi square. Taraf 
kesalahan yang digunakan adalah 5%, 
untuk melihat hasil kemaknaan 
perhitungan statistik digunakan batas 
kemaknaan 0,05. Berarti jika p value 
< 0,05 maka hasilnya bermakna yang 
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. 
HASIL PENELITIAN DAN 
PEMBAHASAN 
1. Dukungan Keluarga. 
Berdasarkan hasil penellitian pada 
tabel 4.3distribusi frekuensi 
Dukungan Keluarga pasien Diabetes 
Mellitus di RSUD Pringsewu tahun 
2014,dapat diketahui sebesar 26 
pasien Diabetes Mellitus (60,5%) 
memiliki keluarga yang tidak 
mendukung dan sebesar 17 pasien 
Diabetes Mellitus (39,5%) memiliki 
keluarga yang mendukung dalam 
penyembuhan Diabetes Mellitus. 
Dukungan keluarga diartikan sebagai 
bantuan yang diberikan oleh anggota 
keluarga yang lain sehingga akan 
memberikan kenyamanan fisik dan 
psikologis pada orang yang 
dihadapkan pada situasi stres 
(Taylor, 2006). Dukungan sosial 
keluarga adalah proses yang terjadi 
selama masa hidup, dengan sifat dan 
tipe dukungan sosial bervariasi pada 
masing-masing tahap siklus 
kehidupan keluarga. Walaupun 
demikian, dalam semua tahap siklus 
kehidupan, dukungan, sosial keluarga 
memungkinkan keluarga berfungsi 
secara penuh dan dapat meningkatkan 
adaptasi dalam kesehatan keluarga 
(Friedmen, 2010). 
Hasil ini sejalan dengan penelitian 
yang dilakukan oleh Aini Yusra 
(2011) dengan judul hubungan antara 
dukungan keluarga dengan kualitas 
hidup pasien Diabetes Mellitus tipe 2 
di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah 
Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. 
Hasil penelitian didapat fariabel yang 
berhungan dengan kualitas hidup 
yaitu umur (p value: 0,034 < 0,05), 
pendidikan (p value: 0,001 < 0,05), 
dan komplikasi (p value: 0,034 < 
0,05). Peningkatan satu satuan 
dukungan keluarga, akan 
meningkatkan kualitas hidup pasien 
DM tipe 2 sebesar 35% setelah 
dikontrol dengan pendidikan dan 
komplikasi DM. 
Dari hasil penelitian diatas menurut 
peneliti tingginya proporsi dukungan 
keluarga terhadap penderita DM di 
RSUD Pringsewu tahun 2014, dalam 
kategori tidak mendukung disebabkan 
karena pengetahuan anggota keluarga 
dalam merawat Penderita DM kurang 
baik, hasil kuesioner sebagian besar 
keluarga kurang memenuhi 
kebutuhan pasien sehari-hari, tidak 
mengingatkan pasien untuk mentaati 
aturan makan dan jarang 
mendampinggi pasien dalam 
melakukan pengobatan atau 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
vi 
melakukan pemeriksaan glukosa 
darah dan kurangnya partisipasi 
keluarga dalam membantu 
pembiayaan pengobatan pasien. 
Dalam hal ini teori kesehatan baik 
klien atau rumah sakit selayaknya 
member pada klien dan keluarga 
berkaitan dengan rutin untuk 
memulihkan KGD. 
Menurut peneliti kurangnya informasi 
yang disampaikan oelh petugas 
kesehatan pada keluaraga pasien 
diabetes mellitus tentang cara 
melakukan perawatan pasien dan 
memberikan dukungan pada pasien 
baik melalui dukungan emosional, 
dukungan instrumental dan dukungan 
materi. Selama ini pendidikan 
mengenai diabetes mellitus di RSUD 
Pringsewu hanya diberikan kepada 
pasien DM saja dan tidak 
menyertakan keluarganya. 
Dukungan keluarga sangat penting 
untuk memotivasi pasien dalam 
menjalankan pengobatan ataupun 
diet. Diabetes mellitus jika tidak 
dikelola dengan baik akan dapat 
mengakibatkan terjadinya berbagai 
penyakit menahun, seperti penyakit 
serebro-vaskuler, penyakit jantung 
koroner, penyakit pembuluh darah 
tungkai, penyakit pada mata, ginjal 
dan syaraf. Jika kadar glukosa darah 
dapat selalu dikendalikan dengan 
baik, diharapkan semua penyakit 
menahun tersebut dapat dicegah, 
paling sedikit dihambat. Untuk 
mencapai tujuan tersebut diperlukan 
keikutsertaan para pengelola 
kesehatan ditingkat pelayanan 
kesehatan primer (Waspadji, 2005). 
Begitu pentingnya peran keluarga 
dalam memberikan dukungan 
keluarga kepada penderita DM dalam 
melakukan pemeriksaan glukosa 
darah, peran petugas kesehatan sangat 
signifikan untuk bekerja sama dengan 
anggota keluarga dengan memberikan 
informasi secara terperinci melalui 
penyuluhan maupun bimbingan 
konseling tentang hal-hal yang harus 
dilakukan anggota keluarga dalam 
memberikan dukungan kepada 
penderita DM seperti memberikan 
dukungan keluarga dalam bentuk 
dukungan emosional, dukungan fisik, 
dukungan informasionaldan 
dukungan penghargaan/ komunikasi. 
2. Keaktifan Pasien dalam 
Melakukan pemeriksaan 
Glukosa Darah. 
Berdasarkan hasil penelitian pada 
tabel 4.4distribusi frekuensi keaktifan 
pasien diabetes melitus dalam 
melakukan pemeriksaan glukosadarah 
di RSUD Pringsewu tahun 2014, 
dapat diketahui sebesar 30pasien 
Diabetes Mellitus (69,8%) tidak aktif 
dalam pemeriksaan glukosa darah dan 
sebesar 13 pasien Diabetes Mellitus 
(30,2%) aktif melakukan pemeriksaan 
glukosa darah. 
Diabetes Melitus (DM) merupakan 
penyakit yang sangat kompleks, 
seringkali sudah disertai dengan 
komplikasi mikro maupun 
makrovaskular.Dalam pengelolaan 
diabetes melitus, kontrol gula darah 
secara intensif merupakan langkah 
fundamental. UK Prospective 
Diabetes Study (UKPDS) 
menyatakan bahwa kontrol glikemik 
dengan obat anti diabetes (OAD) 
akan menurunkan komplikasi 
mikrovaskular. Dari beberapa 
rekomendasi terapi menyatakan 
bahwa penurunan kadar gula darah 
secara baik dan tepat mendekati nilai 
normal dapat menurunkan komplikasi 
mikrovaskular maupun 
makrovaskular (PERKENI, 2008) 
Hasil ini sejalan dengan penelitian 
yang dilakukan oleh Endang Setyani 
(2006) tentang Hubungan 
pengetahuan dan sikap tentang 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
vii 
Diabetes Mellitus dengan keaktifan 
dalam melaksanakan diet pada pasien 
Diabetes Mellitus di BRSD RAA 
Soewondo Kabupaten Pati. Hasil 
penelitian diperoleh Dari 30 
responden diperoleh pengetahuan 
baik 60%, pengetahuan kurang 
sebanyak 40%. Sikap positif 33,33% 
dan negatif sebesar 66,67% 
sedangkan keaktifan dalam 
melaksanakan diet sebesar 56,67% 
aktif dan 43,33% tidak aktif. Dari 
hasil Uji Statistik Pearson Product 
Moment Ada hubungan antara 
pengetahuan dengan keaktifan dengan 
arah hubungan negatif karena nilai r : 
0,370 dan p : 0,044. Ada hubungan 
yang bermakna antara sikap dengan 
keaktifan karena nilai r:0,454 dan p: 
0,012. 
Dari hasil penelitian diatas menurut 
peneliti tingginya proporsi pasien DM 
yang tidak teratur melakukan 
pemeriksaan gllukosa darah 
disebabkan karena penderita diabetes 
tidak mendapatkan informasi tentang 
cara menagendalikan kadar gula 
darah dari keluarga meskipun telah 
dingatkan oleh petugas kesehatan di 
Rumah Sakit. Berdasarkan hasil 
wawancara terhadap pasien yang 
tidak teratur melakukan pemeriksaan 
glukosa darah mengatakan mereka 
kurang mendapatkan dukungan yang 
baik dari pihak keluarga, “saya tidak 
pernah diingatkan untuk melakukan 
pemeriksaan glukosa darah oleh 
keluarga, saya melakukan 
pemeriksaan bila ada gejala 
komplikasi yang saya rasakan tanpa 
didampingi oleh keluarga”. Selain itu 
faktor-faktor lain yang menyebabkan 
adalah jarak antar rumah klien dengan 
fasilitas kesehatan kemudian karena 
ketidakmampuan untuk biaya 
transportasi yang tidak mampu. 
Saran oleh peneliti, pasien untuk 
menggunakan BPJS untuk dapat 
memeriksakan KGD sesuai jadawal 
yang telah ditentukan agar dapat 
terkontrol dan tidak terjadi 
komplikasi. 
Kemampuan penderita DM untuk 
mengontrol kehidupannya dapat 
mempengaruhi tingkat kepatuhan. 
Seseorang yang berorientasi pada 
kesehatan cenderung mengadopsi 
semua kebiasaan yang dapat 
meningkatkan kesehatan dan 
menerima peraturan yang akan 
memulihkan kesehatannya. Orang 
yang melihat penyakit sebagai 
kelemahan akan menyangkal penyakit 
atau hadirnya penyakit itu (Almatsier, 
2007). 
Oleh karena itu diharapkan pada 
anggota keluarga untuk memberikan 
dukungan yang baikterhadap pasien 
diabetes mellitus dalam melakukan 
pemeriksaanglukosa darah. 
3. Hubungan Antara Dukungan 
Keluarga dengan Keaktifan 
Pasien Diabetes Melitus dalam 
Melakukan Pemeriksaan 
Glukosa Darah. 
Berdasarkan hasil penelitian pada 
tabel 4.5 diatas tentang hubungan 
antara dukungan keluarga dengan 
keaktifan pasien diabetes melitus 
dalam melakukan pemeriksaan 
glukosa darah di RSUD Pringsewu 
tahun 2014,dapat diketahui bahwa 
88,5% pasien DM yang memiliki 
dukungan keluarga tidak mendukung, 
tidak aktif melakukan pemeriksaan 
glukosa darah, sedangkan 41,2% 
pasien DM yang memiliki dukungan 
keluarga mendukung, tidak aktif 
melakukan kontrol glukosa darah. 
Hasil uji statistik chi square didapat 
nilai p value = 0,003 (0,003< 0,05), 
maka dapat disimpulkan ada 
hubungan antara dukungan keluarga 
dengan keaktifan pasien diabetes 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
viii 
melitus dalam melakukan 
pemeriksaan glukosa darah di RSUD 
Pringsewu tahun 2014. OR didapat 
10,952 artinya pasien DM dengan 
dukungan keluarga tidak mendukung 
memiliki peluang tidak aktif 
melakukan pemeriksaan glukosa 
darah sebesar 10,952 kali 
dibandingkan dengan pasien DM 
yang memiliki dukungan keluarga 
mendukung. 
Meurut Suiroka (2012) dalam 
melakukan pengobatan pada pasien 
Diebetes Melitus sangat dipengaruhi 
oleh anggota keluarga untuk selalu 
mengingatkan pasien dalam 
keteraturan pola makan, keteraturan 
mengontrol gula darah dan 
melakukan olahraga, karena keluarga 
merupakan orang terdekat pada 
pasien. Dukungan keluarga sangat 
penting untuk memotivasi pasien 
dalam menjalankan pengobatan 
ataupun diet. 
Pemantauan kadar glukosa darah 
sendiri atau self-monitoring blood 
glucose (SMBG) memungkinkan 
untuk deteksi dan mencegah 
hiperglikemia atau hipoglekemia, 
serta berperan dalam memelihara 
glukosa darah dalam rentang normal 
sehingga akan mengurangi 
komplikasi diabetik jangka panjang. 
Pemeriksaan ini sangat dianjurkan 
bagi pasien dengan penyakit diabetes 
yang tidak stabill. 
Hasil penelitian Senuk, Et Al, (2013) 
tentang hubungan antara pengetahuan 
dan dukungan keluarga dengan 
kepatuhan menjalani diet DM di 
Poliklinik Rawat Jalan RSUD Kota 
Tidore Kepulauan Provinsi Maluku 
Utara. Menunjukkan bahwa dari 61 
responden dengan dukungan keluarga 
baik dan patuh dalam menjalani diet 
diabetes mellitus berjumlah 36 orang 
(59%). Responden dengan dukungan 
keluarga kurang baik dan tidak patuh 
dalam menjalani diet diabetes 
mellitus berjumlah 7 orang (87,5%) 
dari 8 responden. Hasil uji statistic 
menunjukkan dukungan keluarga 
mempunyai hubungan dengan 
kepatuhan menjalani diet diabetes 
melitus dengan uji chi square didapat 
kan nilai = 0,021 < á = 0,05. 
Berdasarkan teori diatas menurut 
peneliti adanya hubungan antara 
dukungan keluarga dengan keaktifan 
pasien diabetes melitus dalam 
melakukan pemeriksaan glukosa 
darah di RSUD Pringsewu tahun 
2014, kemungkinan disebabkan 
karena sebagian besar pasien DM 
tidak medapatkan dukungan keluarga 
yang baik seperti tidak mendapatkan 
informasi tentang pemeriksaan 
glukosa darah, dan tidak 
mendampinggi pasien untuk berobat 
dan serta tidak menyediakan makanan 
sesuai dengan yang dianjurkan 
dokter. 
Adanya pasien dengan dukungan 
keluarga dalam katagori baik akan 
tetapi aktif dalam melakukan 
pemeriksaan glukosadarah menurut 
peneliti hal ini disebabkan karena 
pasien mendapatkan inftmasi dari 
petugas kesehatan.Menurut responden 
mereka diberikan fasilitas 
penyuluhan, pemeriksaan gratis dan 
pemberian obat gratis di rumah sakit 
umum Pringsewu setiap 2 minggu 
sekali.Akan tetapi kendala para 
pasien adalah kurangnya dukungan 
keluarga untuk mendapingi pasien 
dalam mengikti kegiatan tersebut 
sehingga mereka tidak selalu hadir 
dalam pertemuan tersebut. 
KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan 
Berdasarkan hasil analisis dan 
pembahasan penelitian yang berjudul 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
ix 
hubungan antara dukungan keluarga 
dengan keaktifan pasien diabetes 
melitus dalam melakukan 
pemeriksaan glukosa darah di RSUD 
Pringsewu tahun 2014, maka dapat 
disimpulkan sebagai berikut: 
a. Pasien diabetes mellitus di RSUD 
Pringsewu tahun 2014, sebagian 
besar memiliki keluarga yang 
tidak mendukung dalam 
penyembuhan diabetes mellitus, 
yaitu sebesar 26 pasien (60,5%). 
b. Pasien diabetes mellitusdi RSUD 
Pringsewu tahun 2014, sebagian 
besarsebesar tidak aktif dalam 
pemeriksaan glukosa darah, yaitu 
30pasien (69,8%). 
c. Terdapathubungan antara 
dukungan keluarga dengan 
keaktifan pasien diabetes melitus 
dalam melakukan pemeriksaan 
glukosa darah di RSUD 
Pringsewu tahun 2014 denganP 
value= 0,003. 
B. Saran 
1. Bagi Petugas Kesehatan 
Bagi perawat RSUD 
PringsewuLebih meningkatkan 
kualitas pelayanan kepada penderita 
DM khususnya dalam pelaksanaan 
keperawatan gerontik, dengan 
mengadakan pemeriksaan kesehatan 
yang menyeluruh dan mengadakan 
kegiatan-kegiatan yang dapat 
meningkatkan kesehatan khususnya 
kesehatan keluarga dan peningkatan 
penatalaksanaan perawatan mandiri 
keluarga dengan diabetes mellitus. 
Meningkatkan motivasi keluarga 
secara optimal dengan cara 
memberikan arahan atau informasi 
melalui liflet dilengkapi dengan 
gambar-gambar yang menarik tentang 
pengendalian kadar gula darah dan 
pemeriksaan glukosa darah.Serta 
memberikan penjelasan mengenai 
koplikasi bila tidak teratur melakukan 
pemeriksaan glukosa darah. 
2 . Bagi Keluarga. 
Bagi keluarga pasien penderita 
DM untuk dapat mendukung pasien 
dalam pemeriksaan glukosa darah 
secara rutin. Dukungan keluarga pada 
pasien DM dapat dilakukan dengan 
cara mengingatkan pasien untuk 
mengkonsumsi obat yang di berikan 
oleh dokter, mengingatkan pasien 
untuk tidak mengkonsumsi makanan 
atau minuman yang mengandung 
kadar gula tinggi, dan mengingatkan 
pasien untuk teratur melakukan olah 
raga. 
3. Bagi peneliti selanjutnya 
Peneliti selanjutnya diharapkan 
dapat menindaklanjuti dari hasil 
penelitian ini dengan mencari faktor-faktor 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu 
pendukung pasien DM untuk 
dapat rutin memeriksakan glukosa 
darah. 
DAFTAR PUSTAKA 
Adnyana, 2003. Epidemiologi, 
Program Penanggulangan dan 
Isu Mutakhir Diabetes Mellitus. 
Makasar: Jurusan Epidemiologi, 
Fakultas Kesehatan Masyarakat, 
UnHas. 
Aini Yusra, 2011. Hubungan antara 
dukungan keluarga dengan 
kualitas hidup pasien Diabetes 
Mellitus tipe 2 di Poliklinik 
Penyakit Dalam Rumah Sakit 
Umum Pusat Fatmawati Jakarta. 
Jakarta : Thesis FKP UI. 
Arisman, 2007. Gizi dalam daur 
Kehidupan. Jakarta : Gramedia 
Pustaka
x 
Alamatsier, Sunita, 2007. Penuntun 
Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka 
Badawi, 2009. Belajar dan Faktor – 
Faktor Yang Mempengaruhinya. 
Jakarta : Rineka Cipta. 
Boedisantoso, A. dan Imam, S. 2005. 
Komplikasi Akut Diabetes 
Mellitus. Jakarta : Rajawali. 
Budi, Reta Hubungan antara 
dukungan keluarga dengan 
kecemasan ibu hamil 
menghadapi Kelahiran anak 
pertama pada masa triwulan 
ketiga di yogyakarta tahun 2007. 
www.scribd.com Diakses tanggal 
1 Maret 2014 
Friedmen, 2010. Buku Ajar 
Keperawatan Keluarga. Jakarta : 
EGC. 
Hans. 2008. Jumlah Penderita DM di 
Indonesia Meningkat. Diakses 
pada 1 Maret 2014 
Hardinsyah, DKK. 2004. Analisis 
Kebutuhan Konsumsi Pangan. 
Bogor : Pusat Studi Kebijakan 
Pangan dan Gizi Lembaga 
Penelitian dan Pemberdayaan 
Masyarakat Institut Pertanian 
Bogor. 
Herlina, Novi, 2011. Hubungan 
antara pribadi optimis dengan 
kepatuhan menjalankan terapi 
pada penderita diabetes melitus 
tipe 2 di Puskesmas Pucang 
Sewu Surabaya .Dalam 
alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/. 
Diakses tanggal 10 Januari, 2014 
Indrajit, 2007. Dukungan keluarga 
dalam www.infoku.com. Diakses 
tanggal 1 Maret 2013 
Kariadi, S. 2009. Diabetes? Siapa 
Takut!! Panduan Lengkap untuk 
Diabetes, Keluarganya dan 
Professional Medis. Bandung : 
Qanita. 
Karyadi, E. 2002. Kiat Mengatasi 
Diabetes, Hiperkolesterolemia, 
Stroke. Jakarta : Intisari. 
Khomsan, A. dkk. 2006. Pengantar 
Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar 
Swadaya. 
Maulana, dkk. 2009. Ilmu 
Keperawatan Komunitas 2. 
Sagung Seto. Jakarta 
Muchid, A. dkk. 2005. Pharmautical 
Care untuk Penyakit Diabetes 
Mellitus. Jakarta : Departemen 
Kesehatan RI. 
Notoatmojo, S. 2010. Ilmu Perilaku 
Kesehatan. Jakarta : Rieneka 
Cipta. 
Notoatmojo, S. 2010. Metodologi 
Penelitian Kesehatan. Jakarta : 
Rieneka Cipta. 
Potter, P.A, Perry, A.G 2005 .Buku 
Ajar Fundamental Keperawatan 
:Konsep, Proses,ndan 
Praktik.Edisi 
4:Renataomalasari,dkk. Jakarta: 
EGC. 
Qohirin Amir, R., 2012. hubungan 
antara dukungan sosial keluarga 
dengan stress emosilonal pada 
penderita diabetes mellitus di 
poliklinik penyakit dalam RSUD 
Panembahan Senopati Bantul 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
xi 
Yogjakarta. Dalam 
www.library.unriyo.co.id diakse 
tanggal 1 Maret 2014. 
Sarafino, E. P. 2000 dalam Reta Budi, 
2007 Health Psychology 2nd 
edition. New York. John Willey 
& Sons. Inc 
Setyo Adika , 2011. Persepsi dan 
Kepatuhan Pengelolaan Diabetes 
Mellitus Type 2 Pada Pasien 
Rawat Jalan Di Puskesmas 
Purwoyoso . Dalam 
http://eprints.undip.ac.id/29236/. 
Diakses tanggal 10 Januari 2014. 
Setyani, Endang, 2006. Hubungan 
pengetahuan dan sikap tentang 
Diabetes Mellitus dengan 
kepatuhan dalam melaksanakan 
diet pada pasien Diabetes 
Mellitus di BRSD RAA Soewondo 
Kabupaten Pati. Dalam 
digilib.unimus.ac.id/download.ph 
p. diakses tanggal 10 Januari 
2014. 
Setiawati,. 2005. Penatalaksanaan 
Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : 
FKUI. 
Smeltzer, S. 2010. Buku Ajar 
Keperawatan Medikal Bedah 
Brunner Suddarth. Volume 2 
Edisi 8. Jakarta : EGC 
Soegondo, 2009, Penatalaksanaan 
Diabetes Militus Terpadu, 
cetakan 4. Jakarta: FKUI. 
Suiroka. IP. 2012. Penyakit 
Degeneratif (Mengenal, 
Mencegah dan Mengurangi 9 
Penyakit Degeneratif). Yoyakarta 
: Nuha Medika. 
Syahbudin, S. 2004. Diabetes Melitus 
dan Pengelolaannya. Cetakan 2. 
Jakarta : FKUI. 
Tedjapranata, 2009. Diabetes Di Usia 
Lanjut Memang Berbahaya, Namun 
Dapat 
Dijinakkan. dalam: 
http://www.gbimawarsaron.com/ 
kesehatan/27diabetes-mellitus. 
Diakses tanggal 27 Juli 2014. 
Waspadji, S. 2007. Diabetes Mellitus 
: Mekanisme Dasar dan 
Pengelolaannya yang Rasional. 
Dalam Penatalaksanaan 
Diabetes Mellitus Terpadu. 
Jakarta: FKUI. 
WHO, 2007 dalam Basuki, E. 
2008. Penyuluhan Diabetes 
Mellitus. Dalam 
Penatalaksanaan Diabetes 
Mellitus Terpadu. Jakarta: 
FKUI. 
. 
Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu

More Related Content

What's hot

Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...Sii AQyuu
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPocut Kasim
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Rini Wahyuni
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Rini Wahyuni
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Ns. Lutfi
 
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetesFaktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabeteszamriyahya13
 
25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)Muflihun24
 
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)erna irawan
 
7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm7751 17090-1-sm
7751 17090-1-smMuflihun24
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Nika Meiliana
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-sAndrew Hidayat
 

What's hot (19)

Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
 
Jurper1 1-nas
Jurper1 1-nasJurper1 1-nas
Jurper1 1-nas
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
 
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
Presentasi sidang proposal skripsi, Lutfi Bahtiyar, 2014
 
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetesFaktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
Faktor genetik dan usia pengaruhi diabetes
 
Meno15 11-1-pb
Meno15 11-1-pbMeno15 11-1-pb
Meno15 11-1-pb
 
25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)25944 73088-2-pb (1)
25944 73088-2-pb (1)
 
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
Jkep 012 09 2017 fitri (review #2)
 
7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm7751 17090-1-sm
7751 17090-1-sm
 
81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
 
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
Bab ii tinjauan pustaka (repaired)
 
Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )Askeb( kehamilan )
Askeb( kehamilan )
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s Andrew hidayat   106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
Andrew hidayat 106149-id-faktor-risiko-kejadian-hipertensi-pada-s
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 

Similar to Dukungan Keluarga dan Keaktifan Pasien DM

Dukungan keluarga dengan keteraturan pengunaan insulin pada pasien diabetes...
Dukungan keluarga  dengan keteraturan pengunaan  insulin pada pasien diabetes...Dukungan keluarga  dengan keteraturan pengunaan  insulin pada pasien diabetes...
Dukungan keluarga dengan keteraturan pengunaan insulin pada pasien diabetes...Alva Cherry Mustamu
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdfkamesyworo1
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Rini Wahyuni
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676NurSalsa1
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxKPSRSUI
 
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptx
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptxmateri diabetes and pharmacy ibu dona.pptx
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptxsalsabilaJacob
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...imarusdiana
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...Aji Wibowo
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusArif Al-Amin
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalSafira Sahida
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...Universitas Katolik Musi Charitas
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfkasmi16
 

Similar to Dukungan Keluarga dan Keaktifan Pasien DM (20)

BAB I revisi.doc
BAB I revisi.docBAB I revisi.doc
BAB I revisi.doc
 
Dukungan keluarga dengan keteraturan pengunaan insulin pada pasien diabetes...
Dukungan keluarga  dengan keteraturan pengunaan  insulin pada pasien diabetes...Dukungan keluarga  dengan keteraturan pengunaan  insulin pada pasien diabetes...
Dukungan keluarga dengan keteraturan pengunaan insulin pada pasien diabetes...
 
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
5889-Article Text-69856-1-10-20230824.pdf
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
 
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
Kelompok 4_Diabetes Mellitus.pdf.3214676
 
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docxPROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
PROPOSAL PROMOSI KESEHATAN GERONTIK_(KEL 5A).docx
 
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptx
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptxmateri diabetes and pharmacy ibu dona.pptx
materi diabetes and pharmacy ibu dona.pptx
 
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Pas...
 
coba
cobacoba
coba
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm2159 3918-1-sm
2159 3918-1-sm
 
LAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOCLAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOC
 
LAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOCLAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOC
 
LAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOCLAPORA~1.DOC
LAPORA~1.DOC
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2Jurper1 1-nas 2
Jurper1 1-nas 2
 
Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3Jurper1 1-nas 3
Jurper1 1-nas 3
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
HIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdfHIPERTENSI.pdf
HIPERTENSI.pdf
 

More from sapakademik

Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkulturalKonsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkulturalsapakademik
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalsapakademik
 
Kaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjilKaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjilsapakademik
 
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011sapakademik
 
Beasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbmBeasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbmsapakademik
 
Panduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswaPanduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswasapakademik
 
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015sapakademik
 
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015sapakademik
 
Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5sapakademik
 
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidikContoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidiksapakademik
 
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatanContoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatansapakademik
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadanisapakademik
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurnasapakademik
 
Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilosapakademik
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionosapakademik
 
Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantosapakademik
 
Jurnal eka ervina
Jurnal eka ervinaJurnal eka ervina
Jurnal eka ervinasapakademik
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustinasapakademik
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamasapakademik
 

More from sapakademik (20)

Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkulturalKonsep sehat sakit keperawatan transkultural
Konsep sehat sakit keperawatan transkultural
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkultural
 
Kaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjilKaldik 2014 2015 ganjil
Kaldik 2014 2015 ganjil
 
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
Daftar buku perpustakaan stikes aisyah pringsewu tahun 2011
 
Beasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbmBeasiswa ppa bbm
Beasiswa ppa bbm
 
Beasiswa ppa
Beasiswa ppaBeasiswa ppa
Beasiswa ppa
 
Panduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswaPanduan akses siakad mahasiswa
Panduan akses siakad mahasiswa
 
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
Jadwal pengawas UTS Ganjil T.A 2014-2015
 
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
JADWAL UTS SEMESTER GANJIL T.A 2014-2015
 
Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5Silabus bahasa inggris semester 5
Silabus bahasa inggris semester 5
 
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidikContoh pengisian krs d4 bidan pendidik
Contoh pengisian krs d4 bidan pendidik
 
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatanContoh pengisian krs s1 keperawatan
Contoh pengisian krs s1 keperawatan
 
Jurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria RamadaniJurnal Fitria Ramadani
Jurnal Fitria Ramadani
 
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani SampurnaJurnal Cindra Ramadhani Sampurna
Jurnal Cindra Ramadhani Sampurna
 
Jurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susiloJurnal aris budi susilo
Jurnal aris budi susilo
 
Jurnal ari prastiono
Jurnal ari prastionoJurnal ari prastiono
Jurnal ari prastiono
 
Jurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswantoJurnal cecep kuswanto
Jurnal cecep kuswanto
 
Jurnal eka ervina
Jurnal eka ervinaJurnal eka ervina
Jurnal eka ervina
 
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati AgustinaJurnal Fitria Kurniati Agustina
Jurnal Fitria Kurniati Agustina
 
Jurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditamaJurnal ahmad rizki aditama
Jurnal ahmad rizki aditama
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Dukungan Keluarga dan Keaktifan Pasien DM

  • 1. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN PASIEN DIABETES MELITUS DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014 Elyasari Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu Lampung ABSTRAK Menurut data dari WHO, Indonesia menempati urutan ke enam di dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak setelah India, China, Uni Soviet, Jepang dan Brazil (Suiroka, 2012). Bila penderita DM tidak rutin memeriksakan kadar glukosa darah maka ada kemungkinan akan menjadi dasar dari komplikasi penyakit. Komplikasi akut antara lain hipoglikemia, ketoasidosis, koma hiperosmoral non ketotik, terjadi stroke dan di mata menimbulkan katarak. Berdasarkan data RSUD pringsewu tahun 2014 dari 170 penderita DM didapat 31 orang mengalami komplikasi penyakit pembuluh darah tungkai, 27 orang mengalami komplikasi gangguan pada mata dan 10 orang mengalami komplikasi pada ginjal. Dukungan keluarga sangat penting untuk memotivasi pasien dalam menjalankan pengobatan ataupun diet. Diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit penyerta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014. Jenis penelitan ini adalah kuantitatif dengan cross sectional. Penelitin ini di lakukan di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1-30 Juni 2014. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang berkunjung pada saat penelitian dilakukan RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1- 30 Juni 2014, sebanyak 43 orang. Alat pengumpul data untuk mengukur dukungan keluarga dan keaktifan melakukan pemeriksaan glukosa darah dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisa data bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh Pasien diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2014, sebagian besar memiliki keluarga yang tidak mendukung yaitu sebesar 26 pasien (60,5%), Pasien diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2014, sebagian besar sebesar tidak aktif dalam pemeriksaan glukosa darah, yaitu 30 pasien (69,8%). Hasil uji statistik chi square didapat p value = 0,003, dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Keaktifan Pemeriksaan Glukosa Darah Kepustakaan : 32 (2003-2012) i Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 2. PENDAHULUAN ii Remaja perlu mendapat informasi Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes (Kemenkes, 2012). WHO memperkirakan bahwa lebih dari 346 juta orang diseluruh dunia mengidap diabetes mellitus jumlah ini akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2020 jika tidak ditanggani. Menurut data dari WHO, Indonesia menempati urutan ke 6 di dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak setelah India, China, Uni Soviet, Jepang dan Brazil (Suiroka, 2012). Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Hasil Riskesdas 2007 prevalensi nasional DM berdasarkan pemeriksaan glukosa darah pada penduduk usia >15 tahun diperkotaan 5,7%. Prevalensi pola makan tidak sehat sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas fisik pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2%. Dari data tersebut risiko bertambahnya penderita DM kemungkinan besar akan terus meningkat hal ini di sebabkan pola makan yang tidak teratur menyebabkan penyembuhan DM akan lama (Kemenkes, 2012). Berdasarkan hasil Riset kesehatan Dasar (RISKESDAS) Prevalensi Diabetes Melitus di provinsi Lampung pada tahun 2007 mencapai 6,2% melebihi dari prevalensi nasional yaitu 5,7%. Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013, menunjukan prevalensi diabetes militus di propinsi lampung sudah mengalami penurunan menjadi 0,7% dan prevalensi secara nasional mencapai 1,5%. Provinsi Lampung menunjukkan keberhasilan dalam menekan kejadian Diabetes Melius, akan tetapi penangulangan diabetes militus harus tetap ditangulangi karena masih banyak kejadian DM di masyarakat yang tidak terpantau karena tidak melakukan pemeriksaan kepada petugas kesehatan (Riskesdas, 2013). Untuk mencegah terjadinya komplikasi dari diabetes melitus, maka diperlukan pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien DM yang tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan diabetes melitus diantaranya adalah pembatasan diet, peningkatan aktivitas fisik, regimen, pengobatan yang tepat, kontrol medis teratur dan pengontrolan metabolik secara teratur melalui pemeriksaan laboratorium (Waspaji, 2007). Kebanyakan penderita DM tidak memeriksakan kadar glukosa darah bila tidak ada keluhan. Mereka akan memeriksakan kesehatan bila merasa ada gangguan. Semakin buruk kontrol seseorang terhadap kadar glukosa Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 3. iii darah, maka semakin mudah seseorang terkena komplikasi (Tandra, 2008). Bila penderita DM tidak patuh terhadap apa yang menjadi pantangan dan jika tidak rajin memeriksakan kadar glukosa darah maka ada kemungkinan akan menjadi dasar dari komplikasi penyakit. Komplikasi akut antara lain hipoglikemia, ketoasidosis, koma hiperosmoral non ketotik, terjadi stroke dan di mata menimbulkan katarak. Komplikasi kronik DM antara lain adalah kerusakan saraf, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, gangguan saluran pencernaan, penyakit kulit dan rentan terhadap bakteri dan virus. Kaki penderita akan mudah kesemutan, bila ada luka proses sembuhnya akan lama dan bisa menimbulkan infeksi, bahkan bisa berdampak amputasi. Bedasarkan penelitian Sugiarto (2012) di Rumah sakit Beptis Kediri, didapatkan hasil bahwa terdapat 65% pasien DM yang mengalami komplikasi disebabkan karena tidak pernah melakukan kontrol gula darah secara rutin, komplikasi yang aling banyak adalah 34% mengalami penyakit kulit, 25% mengalami infeksi pada bagian tubuuh, dan 5% mengalami aputasi. Hasil penelitian Senuk, Et Al, (2013) tentang hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani diet DM di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Menunjukkan bahwa dari 61 responden dengan dukungan keluarga baik dan patuh dalam menjalani diet diabetes mellitus berjumlah 36 orang (59%). Responden dengan dukungan keluarga kurang baik dan tidak patuh dalam menjalani diet diabetes mellitus berjumlah 7 orang (87,5%) dari 8 responden. Hasil uji statistic menunjukkan dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan uji chi square didapat kan nilai = 0,021 < á = 0,05 yang berarti H0 ditolak. Meurut Suiroka (2012) dalam melakukan pengobatan pada pasien Diebetes Melitus sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga untuk selalu mengingatkan pasien dalam keteraturan pola makan, keteraturan mengontrol gula darah dan melakukan olahraga, karena keluarga merupakan orang terdekat pada pasien. Dukungan keluarga sangat penting untuk memotivasi pasien dalam menjalankan pengobatan ataupun diet. Diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebro-vaskuler, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik akan menghindari komplikasi akibat diabetes melitus (Waspadji, 2007). Terdapat lima dimensi dalam dukungan keluarga yaitu dimensi emosional, dimensi penghargaan, dimensi instrumental, dimensi informasi dan jaringan sosial (Smet, 2004). Masing-masing dimensi ini penting dipahami bagi individu yang ingin memberikan dukungan keluarga karena menyangkut persepsi tentang keberadaan dan ketepatan bagi seseorang. Dukungan keluarga bukan sekedar memberikan bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana persepsi penerima terhadap makna bantuan tersebut. Persepsi erat hubungannya dengan ketepatan dukungan yang diberikan, dalam arti seseorang yang menerima yang menerima sangat merasakan manfaat Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 4. iv bantuan bagi dirinya (Friedman, 2007). Keluarga mempunyai pengaruh kepada sikap dan kebutuhan belajar baik penderita DM dengan cara menolak atau memberikan dukungan baik secara fisik, psikologis, dan emosional. Pasien DM akan memiliki sikap lebih positif untuk mempelajari diabetes militus apabila keluarga memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam pendidikan kesehatan mengenai diabetes militus. Sebaliknya pasien DM akan bersifat negaitif apabila terjadi penolakan terhadap pasien dan tanpa adanya dukungan dari keluarga selama menjalani pengobatan (Soegondo, 2006). Sikap negatif terhadap penyakit dan pengobatan akan mengakibatkan kegagalan penatalaksanaan diabetes militus. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan sosial pasien. Rumah sakit Umum Darah (RSUD) Pringgsewu merupakan salah satu rumah sakit yang memberikan pelayanan pada pasien diabetes melitus. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada bulan januari 2014 jumlah pasien DM mencapai 1525 pasien rawat jalan dan rawat inap. Jumlah kunjungan pasien DM ke poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu hingga Juli tahun 2014 terdapat Pasien DM dengan komplikasi sebanyak 170 orang terdiri dari 24 Pasien ruang HD (Hemo Delia), 18 pasien di ruang Berdah dan 26 Pasien ruang RPD (Ruang Penyakit Dalam) dan poli Penyakit Dalam 102. Didapat 31 orang mengalami komplikasi penyakit pembuluh darah tungkai, 27 orang mengalami komplikasi gangguan pada mata dan 10 orang mengalami komplikasi pada ginjal (Rekammedik RPD RSU Pringsewu, 2014). Hasil wawancara terhadap 10 pederita DM yang peneliti temui di ruang penyakit dalam, 7 (70%) diantaranya tidak aktif untuk melakukan kontrol glukosa darah secara teratur, dengan alasan tidak adanya biaya untuk melakukan kontrol secara rutin, tidak ada yang mengantar menuju rumah sakit atau fasilitas kesehatan, dan keluarga tidak pernah memberi tahu tentang jadwal rutin melakukan kontrol gula darah bila pasien lupa. Rendahnya dukungan keluarga akan berdampak terhadap keaktifan pasien DM dalam pengontrolan kadar glukosa darah yang berisiko terhadap peningkatan kadar gula darah diatas normal yaitu 200 mg/dl, sehingga dapat menuurunkan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu penelliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010) Penelitian ini dilaksanakan pada Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1-30 Juni 2014. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang berkunjung pada saat penelitian Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 5. v dilakukan RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 1- 30 Juni 2014. Variabel independent pada penelitian ini adalah dukungan keluarga pasien diabetes miilitus di RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu sedangkan variabel dependent yang diteliti pada penelitian ini adalah prilaku keaktifan pasien diabetes millitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah. Analisa data pada penelitia ini menggunakan analisa univariat dengan rumus persentase bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variablel sedangan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam penelitian ini menggunakan analisa bivariat menggunakan uji chi square. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5%, untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,05. Berarti jika p value < 0,05 maka hasilnya bermakna yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Dukungan Keluarga. Berdasarkan hasil penellitian pada tabel 4.3distribusi frekuensi Dukungan Keluarga pasien Diabetes Mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2014,dapat diketahui sebesar 26 pasien Diabetes Mellitus (60,5%) memiliki keluarga yang tidak mendukung dan sebesar 17 pasien Diabetes Mellitus (39,5%) memiliki keluarga yang mendukung dalam penyembuhan Diabetes Mellitus. Dukungan keluarga diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh anggota keluarga yang lain sehingga akan memberikan kenyamanan fisik dan psikologis pada orang yang dihadapkan pada situasi stres (Taylor, 2006). Dukungan sosial keluarga adalah proses yang terjadi selama masa hidup, dengan sifat dan tipe dukungan sosial bervariasi pada masing-masing tahap siklus kehidupan keluarga. Walaupun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan, sosial keluarga memungkinkan keluarga berfungsi secara penuh dan dapat meningkatkan adaptasi dalam kesehatan keluarga (Friedmen, 2010). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aini Yusra (2011) dengan judul hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian didapat fariabel yang berhungan dengan kualitas hidup yaitu umur (p value: 0,034 < 0,05), pendidikan (p value: 0,001 < 0,05), dan komplikasi (p value: 0,034 < 0,05). Peningkatan satu satuan dukungan keluarga, akan meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2 sebesar 35% setelah dikontrol dengan pendidikan dan komplikasi DM. Dari hasil penelitian diatas menurut peneliti tingginya proporsi dukungan keluarga terhadap penderita DM di RSUD Pringsewu tahun 2014, dalam kategori tidak mendukung disebabkan karena pengetahuan anggota keluarga dalam merawat Penderita DM kurang baik, hasil kuesioner sebagian besar keluarga kurang memenuhi kebutuhan pasien sehari-hari, tidak mengingatkan pasien untuk mentaati aturan makan dan jarang mendampinggi pasien dalam melakukan pengobatan atau Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 6. vi melakukan pemeriksaan glukosa darah dan kurangnya partisipasi keluarga dalam membantu pembiayaan pengobatan pasien. Dalam hal ini teori kesehatan baik klien atau rumah sakit selayaknya member pada klien dan keluarga berkaitan dengan rutin untuk memulihkan KGD. Menurut peneliti kurangnya informasi yang disampaikan oelh petugas kesehatan pada keluaraga pasien diabetes mellitus tentang cara melakukan perawatan pasien dan memberikan dukungan pada pasien baik melalui dukungan emosional, dukungan instrumental dan dukungan materi. Selama ini pendidikan mengenai diabetes mellitus di RSUD Pringsewu hanya diberikan kepada pasien DM saja dan tidak menyertakan keluarganya. Dukungan keluarga sangat penting untuk memotivasi pasien dalam menjalankan pengobatan ataupun diet. Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebro-vaskuler, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, paling sedikit dihambat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan keikutsertaan para pengelola kesehatan ditingkat pelayanan kesehatan primer (Waspadji, 2005). Begitu pentingnya peran keluarga dalam memberikan dukungan keluarga kepada penderita DM dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah, peran petugas kesehatan sangat signifikan untuk bekerja sama dengan anggota keluarga dengan memberikan informasi secara terperinci melalui penyuluhan maupun bimbingan konseling tentang hal-hal yang harus dilakukan anggota keluarga dalam memberikan dukungan kepada penderita DM seperti memberikan dukungan keluarga dalam bentuk dukungan emosional, dukungan fisik, dukungan informasionaldan dukungan penghargaan/ komunikasi. 2. Keaktifan Pasien dalam Melakukan pemeriksaan Glukosa Darah. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4distribusi frekuensi keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosadarah di RSUD Pringsewu tahun 2014, dapat diketahui sebesar 30pasien Diabetes Mellitus (69,8%) tidak aktif dalam pemeriksaan glukosa darah dan sebesar 13 pasien Diabetes Mellitus (30,2%) aktif melakukan pemeriksaan glukosa darah. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang sangat kompleks, seringkali sudah disertai dengan komplikasi mikro maupun makrovaskular.Dalam pengelolaan diabetes melitus, kontrol gula darah secara intensif merupakan langkah fundamental. UK Prospective Diabetes Study (UKPDS) menyatakan bahwa kontrol glikemik dengan obat anti diabetes (OAD) akan menurunkan komplikasi mikrovaskular. Dari beberapa rekomendasi terapi menyatakan bahwa penurunan kadar gula darah secara baik dan tepat mendekati nilai normal dapat menurunkan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular (PERKENI, 2008) Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Endang Setyani (2006) tentang Hubungan pengetahuan dan sikap tentang Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 7. vii Diabetes Mellitus dengan keaktifan dalam melaksanakan diet pada pasien Diabetes Mellitus di BRSD RAA Soewondo Kabupaten Pati. Hasil penelitian diperoleh Dari 30 responden diperoleh pengetahuan baik 60%, pengetahuan kurang sebanyak 40%. Sikap positif 33,33% dan negatif sebesar 66,67% sedangkan keaktifan dalam melaksanakan diet sebesar 56,67% aktif dan 43,33% tidak aktif. Dari hasil Uji Statistik Pearson Product Moment Ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan dengan arah hubungan negatif karena nilai r : 0,370 dan p : 0,044. Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan keaktifan karena nilai r:0,454 dan p: 0,012. Dari hasil penelitian diatas menurut peneliti tingginya proporsi pasien DM yang tidak teratur melakukan pemeriksaan gllukosa darah disebabkan karena penderita diabetes tidak mendapatkan informasi tentang cara menagendalikan kadar gula darah dari keluarga meskipun telah dingatkan oleh petugas kesehatan di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pasien yang tidak teratur melakukan pemeriksaan glukosa darah mengatakan mereka kurang mendapatkan dukungan yang baik dari pihak keluarga, “saya tidak pernah diingatkan untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah oleh keluarga, saya melakukan pemeriksaan bila ada gejala komplikasi yang saya rasakan tanpa didampingi oleh keluarga”. Selain itu faktor-faktor lain yang menyebabkan adalah jarak antar rumah klien dengan fasilitas kesehatan kemudian karena ketidakmampuan untuk biaya transportasi yang tidak mampu. Saran oleh peneliti, pasien untuk menggunakan BPJS untuk dapat memeriksakan KGD sesuai jadawal yang telah ditentukan agar dapat terkontrol dan tidak terjadi komplikasi. Kemampuan penderita DM untuk mengontrol kehidupannya dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan. Seseorang yang berorientasi pada kesehatan cenderung mengadopsi semua kebiasaan yang dapat meningkatkan kesehatan dan menerima peraturan yang akan memulihkan kesehatannya. Orang yang melihat penyakit sebagai kelemahan akan menyangkal penyakit atau hadirnya penyakit itu (Almatsier, 2007). Oleh karena itu diharapkan pada anggota keluarga untuk memberikan dukungan yang baikterhadap pasien diabetes mellitus dalam melakukan pemeriksaanglukosa darah. 3. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Keaktifan Pasien Diabetes Melitus dalam Melakukan Pemeriksaan Glukosa Darah. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 diatas tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014,dapat diketahui bahwa 88,5% pasien DM yang memiliki dukungan keluarga tidak mendukung, tidak aktif melakukan pemeriksaan glukosa darah, sedangkan 41,2% pasien DM yang memiliki dukungan keluarga mendukung, tidak aktif melakukan kontrol glukosa darah. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value = 0,003 (0,003< 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 8. viii melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014. OR didapat 10,952 artinya pasien DM dengan dukungan keluarga tidak mendukung memiliki peluang tidak aktif melakukan pemeriksaan glukosa darah sebesar 10,952 kali dibandingkan dengan pasien DM yang memiliki dukungan keluarga mendukung. Meurut Suiroka (2012) dalam melakukan pengobatan pada pasien Diebetes Melitus sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga untuk selalu mengingatkan pasien dalam keteraturan pola makan, keteraturan mengontrol gula darah dan melakukan olahraga, karena keluarga merupakan orang terdekat pada pasien. Dukungan keluarga sangat penting untuk memotivasi pasien dalam menjalankan pengobatan ataupun diet. Pemantauan kadar glukosa darah sendiri atau self-monitoring blood glucose (SMBG) memungkinkan untuk deteksi dan mencegah hiperglikemia atau hipoglekemia, serta berperan dalam memelihara glukosa darah dalam rentang normal sehingga akan mengurangi komplikasi diabetik jangka panjang. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi pasien dengan penyakit diabetes yang tidak stabill. Hasil penelitian Senuk, Et Al, (2013) tentang hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kepatuhan menjalani diet DM di Poliklinik Rawat Jalan RSUD Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Menunjukkan bahwa dari 61 responden dengan dukungan keluarga baik dan patuh dalam menjalani diet diabetes mellitus berjumlah 36 orang (59%). Responden dengan dukungan keluarga kurang baik dan tidak patuh dalam menjalani diet diabetes mellitus berjumlah 7 orang (87,5%) dari 8 responden. Hasil uji statistic menunjukkan dukungan keluarga mempunyai hubungan dengan kepatuhan menjalani diet diabetes melitus dengan uji chi square didapat kan nilai = 0,021 < á = 0,05. Berdasarkan teori diatas menurut peneliti adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014, kemungkinan disebabkan karena sebagian besar pasien DM tidak medapatkan dukungan keluarga yang baik seperti tidak mendapatkan informasi tentang pemeriksaan glukosa darah, dan tidak mendampinggi pasien untuk berobat dan serta tidak menyediakan makanan sesuai dengan yang dianjurkan dokter. Adanya pasien dengan dukungan keluarga dalam katagori baik akan tetapi aktif dalam melakukan pemeriksaan glukosadarah menurut peneliti hal ini disebabkan karena pasien mendapatkan inftmasi dari petugas kesehatan.Menurut responden mereka diberikan fasilitas penyuluhan, pemeriksaan gratis dan pemberian obat gratis di rumah sakit umum Pringsewu setiap 2 minggu sekali.Akan tetapi kendala para pasien adalah kurangnya dukungan keluarga untuk mendapingi pasien dalam mengikti kegiatan tersebut sehingga mereka tidak selalu hadir dalam pertemuan tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian yang berjudul Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 9. ix hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pasien diabetes mellitus di RSUD Pringsewu tahun 2014, sebagian besar memiliki keluarga yang tidak mendukung dalam penyembuhan diabetes mellitus, yaitu sebesar 26 pasien (60,5%). b. Pasien diabetes mellitusdi RSUD Pringsewu tahun 2014, sebagian besarsebesar tidak aktif dalam pemeriksaan glukosa darah, yaitu 30pasien (69,8%). c. Terdapathubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan pasien diabetes melitus dalam melakukan pemeriksaan glukosa darah di RSUD Pringsewu tahun 2014 denganP value= 0,003. B. Saran 1. Bagi Petugas Kesehatan Bagi perawat RSUD PringsewuLebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada penderita DM khususnya dalam pelaksanaan keperawatan gerontik, dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan khususnya kesehatan keluarga dan peningkatan penatalaksanaan perawatan mandiri keluarga dengan diabetes mellitus. Meningkatkan motivasi keluarga secara optimal dengan cara memberikan arahan atau informasi melalui liflet dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik tentang pengendalian kadar gula darah dan pemeriksaan glukosa darah.Serta memberikan penjelasan mengenai koplikasi bila tidak teratur melakukan pemeriksaan glukosa darah. 2 . Bagi Keluarga. Bagi keluarga pasien penderita DM untuk dapat mendukung pasien dalam pemeriksaan glukosa darah secara rutin. Dukungan keluarga pada pasien DM dapat dilakukan dengan cara mengingatkan pasien untuk mengkonsumsi obat yang di berikan oleh dokter, mengingatkan pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi, dan mengingatkan pasien untuk teratur melakukan olah raga. 3. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjuti dari hasil penelitian ini dengan mencari faktor-faktor Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu pendukung pasien DM untuk dapat rutin memeriksakan glukosa darah. DAFTAR PUSTAKA Adnyana, 2003. Epidemiologi, Program Penanggulangan dan Isu Mutakhir Diabetes Mellitus. Makasar: Jurusan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UnHas. Aini Yusra, 2011. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. Jakarta : Thesis FKP UI. Arisman, 2007. Gizi dalam daur Kehidupan. Jakarta : Gramedia Pustaka
  • 10. x Alamatsier, Sunita, 2007. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Badawi, 2009. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Boedisantoso, A. dan Imam, S. 2005. Komplikasi Akut Diabetes Mellitus. Jakarta : Rajawali. Budi, Reta Hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil menghadapi Kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga di yogyakarta tahun 2007. www.scribd.com Diakses tanggal 1 Maret 2014 Friedmen, 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC. Hans. 2008. Jumlah Penderita DM di Indonesia Meningkat. Diakses pada 1 Maret 2014 Hardinsyah, DKK. 2004. Analisis Kebutuhan Konsumsi Pangan. Bogor : Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Herlina, Novi, 2011. Hubungan antara pribadi optimis dengan kepatuhan menjalankan terapi pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya .Dalam alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/. Diakses tanggal 10 Januari, 2014 Indrajit, 2007. Dukungan keluarga dalam www.infoku.com. Diakses tanggal 1 Maret 2013 Kariadi, S. 2009. Diabetes? Siapa Takut!! Panduan Lengkap untuk Diabetes, Keluarganya dan Professional Medis. Bandung : Qanita. Karyadi, E. 2002. Kiat Mengatasi Diabetes, Hiperkolesterolemia, Stroke. Jakarta : Intisari. Khomsan, A. dkk. 2006. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya. Maulana, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Sagung Seto. Jakarta Muchid, A. dkk. 2005. Pharmautical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Notoatmojo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta. Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta. Potter, P.A, Perry, A.G 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses,ndan Praktik.Edisi 4:Renataomalasari,dkk. Jakarta: EGC. Qohirin Amir, R., 2012. hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stress emosilonal pada penderita diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu
  • 11. xi Yogjakarta. Dalam www.library.unriyo.co.id diakse tanggal 1 Maret 2014. Sarafino, E. P. 2000 dalam Reta Budi, 2007 Health Psychology 2nd edition. New York. John Willey & Sons. Inc Setyo Adika , 2011. Persepsi dan Kepatuhan Pengelolaan Diabetes Mellitus Type 2 Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Purwoyoso . Dalam http://eprints.undip.ac.id/29236/. Diakses tanggal 10 Januari 2014. Setyani, Endang, 2006. Hubungan pengetahuan dan sikap tentang Diabetes Mellitus dengan kepatuhan dalam melaksanakan diet pada pasien Diabetes Mellitus di BRSD RAA Soewondo Kabupaten Pati. Dalam digilib.unimus.ac.id/download.ph p. diakses tanggal 10 Januari 2014. Setiawati,. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI. Smeltzer, S. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2 Edisi 8. Jakarta : EGC Soegondo, 2009, Penatalaksanaan Diabetes Militus Terpadu, cetakan 4. Jakarta: FKUI. Suiroka. IP. 2012. Penyakit Degeneratif (Mengenal, Mencegah dan Mengurangi 9 Penyakit Degeneratif). Yoyakarta : Nuha Medika. Syahbudin, S. 2004. Diabetes Melitus dan Pengelolaannya. Cetakan 2. Jakarta : FKUI. Tedjapranata, 2009. Diabetes Di Usia Lanjut Memang Berbahaya, Namun Dapat Dijinakkan. dalam: http://www.gbimawarsaron.com/ kesehatan/27diabetes-mellitus. Diakses tanggal 27 Juli 2014. Waspadji, S. 2007. Diabetes Mellitus : Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang Rasional. Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI. WHO, 2007 dalam Basuki, E. 2008. Penyuluhan Diabetes Mellitus. Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: FKUI. . Jurnal Keperawatan STIKes Aisyah Pringsewu