SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
PROPOSAL DG CARE CHECK UP RS X DI TANGERANG SELATAN
Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS,
Universitas Esa Unggul, Angkatan 7, 2019
I. Latar Belakang
Penderita penyakit degeneratif terkesan sehat, saat tidak terjadi gangguan dalam
metabolisme tubuhnya. Mereka akan mempunyai gejala klinis apabila terjadi gangguan
metabolismenya, sehingga perlu pengobatan segera. Gejala klinis ini bisa diantisipasi
bila rutin kontrol dengan dokter (kuratif), sehingga gejala-gejala yang tidak di harapkan
bisa diantisipasi.
Penderita ini pun bisa kita antisipasi, dengan me-maintain kondisi sehat tubuhnya melalui
pemeriksaan secara rutin, atau check-up buat penderita penyakit degeneratif sehingga
komplikasi yang tidak diharapkan dapat dideteksi dari dini. Segmen pasar inilah yang
akan penulis buatkan feasibility project, dengan mengidentifikasi jumlah pasien yang
berobat ke RS X sekitar rata -rata 17.600 pasien untuk rawat jalan/bulan dan rata-rata
118 untuk pasien rawat inap/bulan.
Pasien saat ini cenderung datang ke rumah sakit, untuk proses kuratifnya, bisa jadi sudah
timbul gejala klinis, bisa juga belum ada gejala. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
dokter saat pasien berkunjung, sesuai dengan kaidah pemeriksaan saat itu. Bisa
pemeriksaannya sedikit, bisa banyak tergantung temuan saat pasien berkunjung ke ruang
prakteknya. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan dengan melakukan
pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang rutin pada penderita penyakit degeneratif
dan pemeriksaan laboratorium khusus atau konsul spesialisasi terkait sesuai dengan
penyakit degeneratif yang diderita para lansia. Kondisi inilah yang penulis kemas sebagai
check-up untuk penderita, sehingga bisa memaksimalkan profit perusahaan, dalam
kondisi normal ini relatif tidak terjamah.
II. Tinjauan Teori
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan penyakit ini terjadi
seiring bertambahnya usia karena menurunnya fungsi-fungsi tubuh. Meskipun sulit
dihindari, bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah dan diminimalisir. Penyakit
degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut World
Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat hampir sekitar
17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit degeneratif setiap tahun (Depkes RI,
2005).
Dengan bertambahnya usia atau dikenal dengan istilah menua atau aging process maka
akan terjadi suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau
mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup di
dunia ini. Perubahan ini menjadi penyebab atau berkaitan erat dengan meningkatnya
kerentanan tubuh terhadap penyakit yang berakhir dengan kematian.
Tujuan hidup manusia adalah menjadi tua, tetapi tetap sehat (healthy aging). Healthy
aging artinya menjadi tua dalam keadaan sehat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah
promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) penyakit yang juga harus
dimulai sedini mungkin dengan cara dan gaya hidup sehat. Preventif yang dimaksud
adalah mencegah agar proses menua tadi tidak disertai dengan proses patologik dengan
salah satu caranya adalah kontrol rutin atau check-up rutin bila memang sudah
2
terdiagnosa suatu penyakit, misalnya pada pasien Diabetes Melitus, Hipertensi dan
Dislipidiemia.
Menurut Thorson pada tahun 1995 mengatakan bahwa pada dasarnya ada penyakit utama
yang menyebabkan penyakit kronis dan bisa menimbulkan kematian pada seseorang yang
berusia lebih dari 65 tahun yaitu:
1. Penyakit jantung
Faktor-faktor resiko terjadinya jantung koroner adalah : Hipertensi/Darah Tinggi,
Diabetes Melitus/Kencing Manis, kurang gerak badan, Obesitas (kegemukan), irama
jantung tidak teratur, merokok, Hiperlipidemia (kolestrol tinggi), usia tua yang
biasanya menyerang kaum pria.
2. Stroke
3. Kanker
4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
5. Pneumonia (Influenza)
6. Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Penyakit ini merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke,
ganggren (luka/infeksi di kaki yang tidak sembuh-sembuh). Menurut prediksi World
Health Organization (WHO), lebih dari dua pertiga kematian di negara sedang
berkembang disebabkan oleh proses degeneratif yang dihubungkan dengan penyakit
tidak menular. Penyakit tersebut merupakan penyakit kronis yang sering menimbulkan
ketidakmampuan (disabilitas). Disabilitas mengakibatkan para lansia tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyakit degeneratif mempunyai penyebab dan selalu berhubungan dengan faktor risiko
yang biasanya lebih dari satu yang bekerjasama menimbulkan penyakit degeneratif.
Beberapa faktor risiko melalui suatu core dapat menyebabkan penyakit degeneratif
tertentu. Penyakit degeneratif sendiri dapat merupakan faktor risiko penyakit degeneratif
yang lain, misalnya penyakit jantung dan hipertensi merupakan faktor risiko stroke.
Lanjut Usia secara awam, istilah usia lanjut dikenal dengan istilah geriatri, padahal
pasien usia lanjut belum tentu geriatri. Sebaliknya, pasien geriatri sudah pasti berusia
lanjut. Batasan usia lanjut di Indonesia menurut Depkes 60-69 tahun adalah usia
lanjut, dan di atas 70 tahun adalah usia lanjut resiko tinggi. Tetapi penyakit degeneratif
tidak hanya terjadi pada geriatri atau usia lanjut, tetapi perlu waspada sejak usia 35 tahun.
Penderita penyakit degeneratif terkesan sehat, saat tidak terjadi gangguan dalam
metabolisme tubuhnya. Mereka akan mempunyai gejala klinis apabila terjadi gangguan
metabolismenya, sehingga perlu pengobatan segera. Gejala klinis ini bisa diantisipasi
bila rutin kontrol dengan dokter (kuratif), sehingga gejala-gejala yang tidak di harapkan
bisa diantisipasi.
III.Tujuan Program
A. Tujuan program:
a.Bagi Perusahaan:
1. Memberikan gambaran tentang masih banyaknya pangsa pasar yang berkenaan dengan
kasus geriatrik yang harus di maintain.
2. Secara financial, memberikan keuntungan, dengan banyaknya pasien yang melakukan
check-up rutin yang berkenaan dengan diagnosa Diabetes Melitus, Hipertensi dan
Dislipidemia.
3. Meningkatkan citra layanan rumah sakit dimana kita memberikan langkah proaktif
dengan mengingatkan pasien untuk melakukan kontrol dan check-up secara rutin
sesuai standar.
b. Bagi Pasien:
3
1. Meningkatkan derajat kesehatan pasien agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna
sehingga tidak menjadi beban, baik bagi dirinya sendiri ataupun keluarga yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut (active aging).
2. Dengan melakukan check-up rutin (preventif) yang berkenaan dengan penyakitnya
adalah upaya pencegahan timbulnya komplikasi dari penyakit yang diderita.
3. Secara financial, dengan dibuatkan paket check-up dengan harga khusus bagi
penderita kasus Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia maka akan
meringankan pasien.
IV. Metode Pelaksanaan Program
Feasibility Project
Metode penyusunan feasiblity project dilakukan dengan cara pendekatan Balanced Score
Card.
A. Survey dan Analisa Pasar
Customer yang dievaluasi adalah pasien (rawat inap dan rawat jalan) dengan kasus
diagnosa degenerative disease (ICD X code : E14.8; E10.8; E11.8; E10; E75.5) seperti:
Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Dislipedemia, selama periode tahun 2011 (data 1 tahun)
Tabel I. 10 Besar Penyakit Rawat Inap RS X Tahun 2011
No Nama Penyakit
Jumlah
Kasus
1 Diarrhoea dan Gastroenteritis 915
2 Hypertension 891
3 Dengeu fever (Classical dengue) 548
4 Diabetes Mellitus 480
5 Calculus of Urether + gangguan ginjal lainnya 401
6 Dislipidemia 354
7 Acute upper respiratory infection, unspecified 320
8 Dyspepsia 307
9 Bronchopnemonia 293
10 Viral infection unspecified 225
Dari 10 penyakit terbanyak ini, saya kelompokan penyakit degeneratif yang terbanyak pada
rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2011 sebagaimana pada tabel berikut ini.
4
Tabel II. Tiga Penyakit Yang Dikategorikan Penyakit Degeratif Dari
10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RS X 2011
Hypertension 891
Diabetes Mellitus 480
Dislipidemia 354
Kalau kita lihat data dalam 3 tahun terakhir pada tahun 2009-2011, maka datanya adalah
sebagai berikut:
Tabel III. Data Kasus Penyakit Degeneratif Rawat Jalan 2009-2011
Tahun Diabetes Melitus Hipertensi Dislipidemia
2009 249 433 145
2010 351 612 253
2011 2283 4340 1989
Informasi dari bagian medical record, data rawat jalan belum lengkap, karena pada periode itu
belum dilakukan coding sepenuhnya, tetapi pada tahun 2011, sudah dilakukan coding,
sehingga jumlah datanya lebih banyak dari 2 tahun sebelumnya.
Tabel IV. Data Kasus Penyakit Degeneratif Rawat Inap 2009-2011
Tahun Diabetes Melitus Hipertensi Dislipidemia
2009 375 431 368
2010 424 467 424
2011 371 891 451
Medical Check-Up
Medical Check-Up penting artinya bagi kehidupan setiap orang karena semua aktivitas kehidupan
kita bergantung pada kondisi tubuh yang sehat. Banyak orang akan selalu berusaha agar kondisi
kesehatan tubuhnya tetap dalam kondisi optimal dan prima, namun tidak sedikit pula orang yang
sama sekali atau bahkan bisa dikatakan kurang menghiraukannya. Ini terjadi pada seseorang yang
dalam sehari-harinya memang merasakan dirinya “sehat”.
Bagaimana dengan seseorang yang sudah didiagnosa dokter menderita penyakit tertentu. Apakah
check-up kesehatan nya juga bisa meningkatkan kondisi tubuhnya lebih optimal dan prima,
jawabnya: “bisa sekali”. Inilah yang akan saya sampaikan dalam proposal ini bagaimana
mempertahankan kondisi kesehatan seorang pasien yang sudah didiagnosa suatu penyakit, tetapi
mereka bisa mempertahankan kondisi kesehatannya dalam batas normal sehat.
General Medical Check-Up (GMC) merupakan pemeriksaan minimal lengkap berupa
beberapa jenis pemeriksaan laboratorium dan penunjang diagnostik lain yang harus
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang umum terjadi dan
5
potensial membahayakan. Secara garis besar, manfaat yang didapatkan dari General
Medical Check-Up antara lain:
1. Mencegah berkembangnya suatu kelainan atau penyakit.
2. Melakukan pengobatan segera.
3. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi.
4. Menghemat biaya pengobatan.
5. Memperpanjang usia produktif dan usia harapan hidup.
6. Meningkatkan kualitas hidup.
B. Prospek Bisnis
Penulis mencoba melakukan analisa perbandingan antara jumlah pemeriksaan
laboratorium pasien yang melakukan check-up kesehatannya di RS. X pada tahun 2011,
dengan pasien penderita penyakit degeneratif (difokuskan pada 3 penyakit diatas).
Analisa prospek bisnis yang penulis lakukan adalah membandingkan antara pemeriksaan
rutin (kuratif), dibandingkan potensial pasar yang seharusnya bisa memanfaatkan
program Medical Check-Up untuk mendapatkan manfaat optimal dari sebuah prosedur
check-up.
Berdasarkan standar check-up yang harus dilakukan untuk pasien:
a) Diabetes Melitus
1. Dasar, segera setelah didiagnosa maka harus dilakukan pemeriksaan yaitu:
Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Hematologi Lengkap, Urine Lengkap, HbA1c,
Mikroalbumin, Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT, Cholesterol Total, Cholesterol
HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Fibrinogen.
2. Pemantauan, untuk menilai pengendalian DM dan menilai keberhasilan terapi
dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jenis Pemeriksaan: Glukosa Puasa, Glukosa 2
jam PP, HbA1c.
3. Menilai keberhasilan terapi dan mendeteksi faktor risiko yang memicu terjadinya
komplikasi dilakukan setiap 1 tahun sekali yaitu: Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam
PP, HbA1c, Mikroalbumin, Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT, Cholesterol Total,
Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Fibrinogen.
b) Hipertensi
a. Evaluasi awal dilakukan dengan tujuan mencari kemungkinan penyebab hipertensi,
menilai adanya penyulit dan kerusakan organ target, memperkirakan perjalanan
penyakit, serta menentukan adanya faktor-faktor risiko penyakit Jantung Koroner
atau Stroke.
1. Jenis pemeriksaan awal laboratorium yang dilakukan adalah: Hematologi
Lengkap, Urine Lengkap, Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Cholesterol
Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B, hs-CRP,
Urea-N, Kreatinin, Asam Urat, Kalium, Natrium, Mikroalbumin, Status
Antioksidan Total.
2. Pemeriksaan Non Laboratorium Pemeriksaan Fisik & Tekanan darah, Foto
Dada (Rontgen), Ultrasonografi (USG).
b. Pengelolaan Hipertensi tujuan memantau keberhasilan pengobatan hipertensi.
1. Jenis Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah: Urine Lengkap,
Glukosa Puasa, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk,
Trigliserida, Apo B, hs-CRP, Urea-N, Kreatinin, Asam Urat, Mikroalbumin,
Kalium, Natrium.
6
2. Pemeriksaan Non Laboratorium: Pemeriksaan Fisik & Tekanan Darah, Foto
Dada (Rontgen), Ultrasonografi (USG), Treadmill.
c) Dislipidemia
Untuk check-up penderita Dislipdemia dengan tujuan mengetahui kadar berbagai jenis
lemak yang penting dalam proses terjadinya penyumbatan pembuluh darah
(Aterosklerosis).
1. Pemeriksaan lemak dasar adalah Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol
LDL-Direk, Trigliserida, Apo B.
2. Pemeriksaan lemak lengkap adalah Cholesterol Total, Cholesterol HDL,
Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B, Apo A1.
C. POTENTIAL MARKET
Berdasarkan data pada tahun 2011 pasien dengan diagnosa Diabetes Melitus adalah
sebanyak 2.654 orang, penderita dengan diagnosa hipertensi sebanyak 4.861 orang dan
pasien dengan dislipidemia sebanyak 2.440 orang.
Mengacu kepada data ini, penulis mencoba menganalisa potensial pasar. Prosedur yang
penulis lakukan adalah melihat berapa jumlah kebutuhan pasar (pasien), yang bisa diajak
untuk melakukan prosedur medis yang benar dan bersifat preventif sesuai kaidah yang
berlaku dalam pendidikan ilmu kedokteran. Langkah analisa yang dilakukan:
1. Mengidentifikasi pemeriksaan diagnostik yang dilakukan sesuai standar yang berlaku.
2. Mengidentifikasi frekuensi pemeriksaan sesuai regulasi pemeriksaan yang telah
ditetapkan oleh kolegium ilmu kedokteran terkait.
3. Mengkalkulasi, jumlah pasien yang ada dengan standar yang seharusnya bisa
dimanfaatkan oleh pasien (sisi customer) atau segmen yang bisa dijual (oleh
perusahaan). Hasil kalkulasi ini adalah yang disebut sebagai segmen pasar baru.
Tabel V. Analisa Potensial Market
Jenis
Pemeriksaan
Jumlah
Pemeriksaan
thn 2011
Frekwensi Pemeriksaan dalam1 tahun
Potensial
Market *
Gap Potensial
Market** Persentase
Gap
PotensialDiabetes
Mellitus
Hipertensi Dislipidemia
Glukosa Puasa 5811 4 2
20338 14527 71,4
Glukosa 2 pp 4872 4
10616 5744 54,1
Urine Lengkap 6570 1 2
12376 5806 46,9
HbA1C 2829 4
10616 7787 73,4
Microalbumin
Urine
345 1 2
12376 12031 97,2
Albumin 2262 1 1
7515 5253 69,9
Cholesterol
Total
8157 1 2 4
22136 13979 63,2
HDL 7986 1 2 4
22136 14150 63,9
LDL Direct 8022 1 2 4
22136 14114 63,8
Trigliserida 8016 1 2 4
22136 14120 63,8
Fibrinogen 1629 1 1
7515 5886 78,3
Apo B 9 1 1
7301 7292 99,9
7
Apo A1 9 1 1
7301 7292 99,9
HsCRP 51 2
9722 9671 99,5
Ureum 7962 2
9722 1760 18,1
Creatinine 8271 1 2
12376 4105 33,2
Asam urat 5931 2
9722 3791 39,0
Elektrolit 2739 2
9722 6983 71,8
Status
Antioksidan
Total
0 1
4861 4861 100,0
Echocardiografi 1839 1
4861 3022 62,2
* Jumlah kemungkinan pemeriksaanbedasarkankriteria3 penyakit di atas.
** Pangsa pasar yangseharusnya bisa dimafaatkanuntuk memamanfaatkanpemeriksaan Check-Up
Laboratoriumdan Radiologi tetapi belum tergarap.
Dari tabel diatas dapat dilihat potential market yang tidak tergarap, dengan paling tinggi
100% (pemeriksaan Status Anti Oksidant), sampai dengan pemeriksaan Apo B dan A1,
yang direkomendasikan untuk pemeriksaan dislipidemia dan hipertensi tidak pernah
diperiksakan oleh dokter (99%).
Mengacu dari data yang ada saat, setelah penulis kelompokan berdasarkan pemeriksaan
yang direkomendasikan oleh perhimpunan ilmu kedokteran adalah sebagai berikut:
Tabel VI. Analisa Potensi Market MCU Penderita Diabetes Melitus
Item Pemeriksaan Reagan Cost Harga Tarif
Potensial market
( %)
Cek Up Per 3 bulan
Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000 71,4
Glukosa 2 jam PP Rp 3.040 Rp 38.000
54,1
HbA1c Rp 42.000 Rp 210.000
73,4
Total Rp 284.000
Cek Up per Tahun:
Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000
71,4
Glukosa 2 Jam PP Rp 3.040 Rp 38.000
54,1
HbA1c Rp 42.000 Rp 210.000 73,4
Mikroalbumin Rp 48.400 Rp 242.000
97,2
Creatinine Rp 3.200 Rp 40.000
33,2
Cholesterol Total Rp 3.680 Rp 46.000
63,2
HDL Rp 5.040 Rp 63.000
63,9
LDL Rp 5.040 Rp 63.000
63,8
Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000
63,8
Fibrinogen Rp 14.720 Rp 184.000 78,3
Total Rp 1.015.000
8
Pada penderita Diabetes , check-up 3 bulan masih terdapat potensial market 54,1% -
73,4%, yang belum tegarap dengan baik. Sementara untuk check-up tahunan rata-rata
terdapat ± 66% potensial market yang belum di kelola.
Tarif yang berlaku pada Bulan Juli 2012, adalah Rp. 284.000.- dan paket tahunan
sebanyak Rp.1.015.000,00.-
Analisa penulis, tarif adalah penjumlahan unit cost suatu prosedur dan margin yang di
setting perusahaan. Dengan penambahan volume pemeriksaan, otomatis bisa menurunkan
harga reagent, tetapi SDM yang bekerja tetap sama, sehingga kita bisa men-setting harga
paket baru dengan margin yang kompetitif.
Tabel VII. Analisa Potensi Market MCU Penderita Hipertensi
Item Pemeriksaan Reagent Cost Harga Tarif
Potensi market
(%)
Cek Up per 6 bulan
Urine Lengkap Rp 4.640 Rp 58.000
46,9
Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000 71,4
Cholesterol Total Rp 3.040 Rp 38.000
63,2
HDL Rp 5.040 Rp 63.000
63,9
LDL Rp 5.040 Rp 63.000
63,8
Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000
63,8
HsCRP Rp 54.800 Rp 274.000
99,5
Creatinine Rp 3.200 Rp 40.000
33,2
Asam Urat Rp 3.600 Rp 45.000
39,0
Mikroalbumin Rp 19.360 Rp 242.000
97,2
Elektrolit( Na, K, Cl) Rp 16.800 Rp 210.000
71,8
Total Rp 1.157.000
Cek Up per Tahun
Cek Up Rutin
Laboratorium per 6 Bulan
Rp 1.157.000
Foto Thorax(dada) Rp 22.600 Rp 226.000
Echocardiografi (USG
Jantung)
Rp 75.600 Rp 945.000 62,2
Total
Rp 2.328.000
Untuk pemeriksaan check-up pada penderita hipertensi, rata-rata terdapat 65%, segmen
potensial yang belum tergarap, walaupun ada pemeriksaan HsCRP dan Micro albumin
yang sudah cukup ideal. Pada pemeriksaan check-up penderita hipertensi ini, terdapat
pemeriksaan Radiologi yaitu Chest X- Ray dan Echocardiography sebagai suatu segmen
yang bisa dimaksimalkan (terutama Echocardiography).
9
Tabel VIII. Analisa Potensi Market MCU Penderita Dislipidemia
Item Pemeriksaan Reagent Cost Tarif
Potensi market
(%)
Check Up Per 3 Bulan:
Cholesterol Total Rp 3.680 Rp 46.000
63,2
HDL Rp 5.040 Rp 63.000
63,9
LDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,8
Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000
63,8
Total Rp 220.000
Dari gambaran 3 analisa jenis penyakit degeneratif diatas, penulis mengansumsikan
bahwa:
1. Estimasi unit cost suatu produk laboratorium saat ini adalah 50% dari harga yang di
realese Juli 2012.
a. Unit cost terdiri dari {( real cost reagent + potential loss reagent benefit) +
employee cost + electricity dan manufactory}.
b. Harga adalah unit cost + margin {yang ditetapkan perusahaan}.
c. Estimasi margin perusahaan adalah ± 50% dari tarif saat ini.
2. Potensi market bisa kita maksimalkan dengan membuat suatu paket, yang kita susun
berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis diatas, sehingga volume
bisa kita tambah. Kondisi ini berdampak terhadap potential loss reagent bisa kita
kurangi dan unit cost reagent pun bisa dikurangi, sementara komponen lain sama
dengan pemeriksaan rutin.
3. Dengan berkurangnya cost reagent, kita bisa setting harga baru yang lebih kompetitif
seperti yang penulis susun selanjutnya.
D. STRATEGI INOVASI BISNIS
Berdasarkan paparan di atas dimulai dari feasibility project, bisa dilihat potensi market
yang selama ini belum kami sentuh dan analisa unit cost berdasarkan harga yang ada saat
ini, baik harga reagent laboratorium dan radiologi ataupun harga yang kita sampaikan
kepada customer terhitung Juli 2012, penulis menyusun beberapa strategi sehingga
konsep ini bisa dijalankan berdasarkan dengan:
1. Cost Leadership Strategy, membuat harga paket yang lebih murah dari pada harga
retail sehingga bisa mendapatkan volume yang lebih.
2. Remaining for Customer (penderita), bekerja sama dengan IT/ specific officer
membuat sistem remainder untuk mengingatkan pasien untuk melakukan Check-Up
sesuai jadwal.
E. FINANCIAL PERFECTIVE
Secara financial, tabel dibawah ini memberikan gambaran perkiraan income yang akan
diperoleh perusahaan berdasarkan 80% target dari jumlah gap potensial pasar yang ada
dengan tarif pemeriksaan per Juli 2012.
10
Tabel IX. Estimasi Income berdasarkan Potential Market
Dari gambaran pemeriksaan check-up penderita yang direkomendasi oleh peer group
kedokteran income yang didapat saat ini adalah Rp. 4.991.943.000,-. Sementara
berdasarkan gap yang penulis analisa terdapat potensial income sebesar Rp.
26.441.237.000,- sehingga terdapat loss profit Rp.21.449.294.000,-. Sehingga
berdasarkan loss profit ini, penulis melakukan analisa dan kalkulasi jika seandainya kita
membuat paket check up penderita akan didapatkan benefit income dari loss profit yang
terjadi.
Dibawah ini adalah perhitungan estimasi harga Paket MCU yang coba saya buat:
Jenis
Pemeriksaan
Jumlah
Potensial
market
Tarif
thn 2012
( Rp)
Current
income
(Rp)
Potensial market
income
(Rp)
Loss Profit
(Rp)
Glukosa Puasa 5.811 20.338 36.000 209.196.000 732.168.000 522.972.000
Glukosa 2 pp 4.872 10.616 36.000 175.392.000 382.176.000 206.784.000
Urine
Lengkap
6.570 12.376 38.000 249.660.000 470.288.000 220.628.000
HbA1C 2.829 10.616 210.000 594.090.000 2.229.360.000 1.635.270.000
Microalbumin
Urine
345 12.376 242.000 83.490.000 2.994.992.000 2.911.502.000
Albumin 2.262 7.515 45.000 101.790.000 338.175.000 236.385.000
Cholesterol
Total
8.157 22.136 46.000 375.222.000 1.018.256.000 643.034.000
HDL 7.986 22.136 63.000 503.118.000 1.394.568.000 891.450.000
LDL Direct 8.022 22.136 63.000 505.386.000 1.394.568.000 889.182.000
Trigliserida 8.016 22.136 48.000 384.768.000 1.062.528.000 677.760.000
Fibrinogen 1.629 7.515 184.000 299.736.000 1.382.760.000 1.083.024.000
Apo B 9 7.301 262.000 2.358.000 1.912.862.000 1.910.504.000
Apo A1 9 7.301 262.000 2.358.000 1.912.862.000 1.910.504.000
HsCRP 51 9.722 274.000 13.974.000 2.663.828.000 2.649.854.000
Ureum 7.962 9.722 40.000 318.480.000 388.880.000 70.400.000
Creatinine 8.271 12.376 40.000 330.840.000 495.040.000 164.200.000
Asam urat 5.931 9.722 45.000 266.895.000 437.490.000 170.595.000
Elektrolit 2.739 9.722 210.000 575.190.000 2.041.620.000 1.466.430.000
Status
Antioksidan
Total
- 4.861 656.000 - 3.188.816.000 3.188.816.000
Total Revenue 4.991.943.000 26.441.237.000 21.449.294.000
11
Tabel X. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
Item Pemeriksaan
Unit Cost
Reagent dan
Consumable
( Rp)
Fix Unit Cost
( Gaji, Alat,
Listrik, dll)
(Rp)
Total Fix
cost
(Rp)
Margin
(Rp)
%
margin
Harga Tarif
(Rp)
Harga Paket
Cek Up Per 3 bulan:
Rp 213.000
Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000
Glukosa 2 jam PP 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000
HbA1c 42.000 75.600 117.600 92.400 44 210.000
Total 154.156 284.000
Cek Up per Tahun:
Rp 761.250
Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000
Glukosa 2 Jam PP 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000
HbA1c 42.000 75.600 117.600 92.400 44 210.000
Mikroalbumin 48.400 87.120 135.520 106.480 44 242.000
Creatinine 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000
SGPT 3.600 18.630 22.230 22.770 51 45.000
Cholesterol Total 3.680 19.044 22.724 23.276 51 46.000
HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000
Fibrinogen 14.720 76.176 90.896 93.104 51 184.000
Total 531.242 1.015.000
12
Tabel XI. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Hipertensi
Hipertensi
Item Pemeriksaan
Unit
Cost
(Rp)
Fix Unit Cost
( Gaji, Alat,
Listrik, dll)
(Rp)
Total Unit
Cost
(Rp)
Margin
(Rp)
%
margin
Harga Tarif
(Rp)
Harga
Paket
Cek Up per 6 bulan
Rp
867.750
Urine Lengkap 4.640 24.012 28.652 29.348 51 58.000
Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000
Cholesterol Total 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000
HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000
HsCRP 54.800 98.640 153.440 120.560 44 274.000
Ureum 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000
Creatinine 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000
Asam Urat 3.600 18.630 22.230 22.770 51 45.000
Mikroalbumin 19.360 100.188 119.548 122.452 51 242.000
Elektrolit( Na, K, Cl) 16.800 86.940 103.740 106.260 51 210.000
Total 589.642 1.157.000
Cek Up per Tahun
Rp
1.746.000
Cek Up Rutin
Laboratorium per 6
Bulan
1.157.000
Foto Thorax(dada) 22.600 91.530 114.130 111.870 226.000
Echocardiografi (USG
Jantung)
75.600 391.230 466.830 478.170 945.000
Total 2.328.000
13
Tabel XII. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Dislipidemia
Dari gambaran saat ini rata-rata margin pada masing-masing pemeriksaan sebesar 44%-
51% (dengan asumsi penulis cost untuk SDM, Medical Equipment, dll adalah 45%).
Sehingga penulis mengusulkan margin-nya adalah 25% dari unit cost.
Seperti yang penulis sampaikan pada pembahasan di atas, apabila kita turunkan harga
maka kita akan mendapatkan customer (volume) yang lebih banyak yang esensinya unit
cost bisa kita tekan sehingga revenue mendekati harga saat ini.
Dari hasil analisa penulis untuk pangsa pasar dan program check-up penderita yang
penulis buat, penulis targetkan sekitar 80% dari pangsa pasar yang ada untuk melakukan
check-up rutin sesuai dengan paket preventif check-up penderita yang penulis ajukan.
F. ALUR PROJECT
Panel Lemak (Dislipidemia)
Item Pemeriksaan
Unit
Cost
Fix Unit
Cost ( Gaji,
Alat, Listrik,
dll)
Total Unit Cost Margin
%
margin
Harga Tarif
Harga
Paket
Cek Up Per 3
bulan:
Rp
165.000
Cholesterol Total 3.680 19.044 22.724 23.276 51 46.000
HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000
Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000
Total Rp 108.680 Rp 220.000
Reminder Pasien 1
minggu sebelum
jadwal kontrol
Reminder Pasien 2
hari sebelum jadwal
kontrol
Selamat Pagi Bpk/Ibu...., 1 minggu/2 hari
lagi Bpk/Ibu waktu melakukan kontrol
kesehatan anda.
Bpk/ibu dapat menikmati fasilitas
paket “DG Care” dengan harga spesial.
Silahkan menghubungi MCU , Telp : 021-
7455500/5600, ext 6-1950
14
G. RENCANA KERJA PROJECT
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1
Membuat Paket Check-Up Khusus untuk Diabetes
Melitus
Okt-12 MCU
2 Membuat Paket Check-Up Khusus untuk Hipertensi Okt-12 MCU
3
Membuat Paket Check-Up Khusus untuk
Dislipidemia
Okt-12 MCU
4
Proses Approval Manajemen untuk semua Paket
Check-Up
1 bulan Manajemen
5
Pembuatan Paket pada IT Sistem atau Check up
officer
1 Hari IT
6 Pembuatan Leaflet Paket Check-Up: 1 bulan Marketing
7
Pembuatan Program Reminder Jadwal
kontrol/Check-Up pasien:
1 bulan IT
a. Pembuatan template reminder pasien
b.Uji coba sistem 1 minggu
8 Distribusi dan Sosialisasi program 1 minggu Marketing
Pasien Melakukan
Medical Check Up
Pasien menerima
Hasil Check Up
(1 hari setelah Check
Up dilakukan)
15
V. Penutup
Angka kesakitan yang diakibatkan oleh penyakit Diabetes Melitus, Hipertensi, Stroke
dan Jantung cukup tinggi, kondisi ini berakibat menurunnya kualitas hidup pasien
terutama usia lanjut. Mengantisipasi keadaan ini, maka penting sekali bagi para pasien
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain datang konsultasi ke dokter
(curative), mereka sebaiknya juga melakukan pemeriksaan laboratorium guna melihat
keberhasilan terapi pengobatan (preventive), misalnya periksaan HbA1C untuk kasus
Diabetes, pemeriksaan ini dapat melihat performa kestabilan gula darah tubuh dalam
waktu 3 bulan kebelakang. Pemeriksaan lain yang dapat menilai fungsi organ tubuh,
seperti melihat fungsi kerja ginjal, penting dilakukan pemeriksaan ureum, creatinin
dan asam urat.
Secara umum diketahui bahwa pada bisnis rumah sakit, kontribusi pendapatan unit
penunjang medis, seperti farmasi, laboratorium, radiologi mencapai 40-60%,
sehingga menjadi salah satu revenue center rumah sakit.
Dalam project ini masih banyaknya kesempatan untuk meningkatkan profit
perusahaan dengan mengevaluasi pangsa pasar yang masih kurang di tangani dengan
baik. Salah satu yang menjadi fokus pengamatan penulis adalah pasien yang
didiagnosa dalam kategori penyakit degeneratif. Dari data 10 Penyakit terbanyak, yang
dikeluarkan unit Medical Record RS X tahun 2011, terdapat 3 penyakit degeneratif,
yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia. Mengacu kepada standar
pemeriksaan rutin pasien-pasien degeneratif yang dikeluarkan oleh perhimpunan
kedokteran terkait, penulis melakukan analisa retrospektif, prospek pangsa pasar yang
belum tergarap berdasarkan jumlah pasien yang didiagnosa penyakit diatas.
Berdasarkan asumsi dari data tersebut terlihat masih kurangnya kesadaran atau
pengetahuan pasien untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, contohnya
pemeriksaan status anti oxidan total dimana pasien dengan diagnosa Hipertensi harus
melakukan minimal 1 tahun sekali untuk pemeriksaan tersebut, tetapi dari data yang
ada jumlah yang melakukan pemeriksaan masih 0% atau pemeriksaan Apo B dan Apo
A1 sebesar 0,1%, dimana pemeriksaan ini penting untuk kasus Dislipidemia.
Berdasarkan asumsi ini penulis mencoba mengajukan project ini untuk mencoba
meraih pangsa pasar tersebut, dengan target 80% dari nilai pangsa pasar yang ada.
Project ini dinamakan “DG Care-Check Up Penderita” dengan cara membuat paket
Check-Up khusus bagi para penderita dengan kasus Diabetes Melitus, Hipertensi dan
Dislipidemia.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pasien, dibuatkan suatu tool
supaya program ini bisa berjalan dengan baik. Caranya adalah dengan sistem
remainder ke pasien untuk melakukan Check-Up sesuai jadwal.
16

More Related Content

What's hot

240 article text-578-1-10-20200401
240 article text-578-1-10-20200401240 article text-578-1-10-20200401
240 article text-578-1-10-20200401
Muflihun24
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
humasditjenppdanpl
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Rini Wahyuni
 
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
Muflihun24
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
humasditjenppdanpl
 

What's hot (19)

459 1123-2-pb (1)
459 1123-2-pb (1)459 1123-2-pb (1)
459 1123-2-pb (1)
 
240 article text-578-1-10-20200401
240 article text-578-1-10-20200401240 article text-578-1-10-20200401
240 article text-578-1-10-20200401
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2011
 
493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)493 929-1-sm (1)
493 929-1-sm (1)
 
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
asuhan keperawatan lanjut usia gangguan sistem endokrin diabetes melitus deng...
 
Kb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologiKb 3 epidemiologi
Kb 3 epidemiologi
 
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
Makalah Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan Tentang Estimasi Jumlah Pen...
 
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
6083 article text-15411-1-10-20190317 (4)
 
HASIL WAWANCARA.docx
HASIL WAWANCARA.docxHASIL WAWANCARA.docx
HASIL WAWANCARA.docx
 
Kasus ht g99152031 putri nur k
Kasus ht g99152031 putri nur kKasus ht g99152031 putri nur k
Kasus ht g99152031 putri nur k
 
2.en.id
2.en.id2.en.id
2.en.id
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
Kti ku pola penggunaan obat anti diabetes pada pasien jaminan kesehatan nasio...
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Profil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan AntihipertensiProfil Peresepan Antihipertensi
Profil Peresepan Antihipertensi
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
Jurnal Ditjen PP dan PL Kemenkes RI Tahun 2012
 
Warta Ditjen PP dan PL Edisi I Tahun 2014
Warta Ditjen PP dan PL Edisi I Tahun 2014Warta Ditjen PP dan PL Edisi I Tahun 2014
Warta Ditjen PP dan PL Edisi I Tahun 2014
 

Similar to Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS, Universitas Esa Unggul, Angkatan 7, 2019

Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada strokeIkm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Hanahmahmudah
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
Pocut Kasim
 
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.pptPENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
YosuaFongadi1
 

Similar to Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS, Universitas Esa Unggul, Angkatan 7, 2019 (20)

274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 
Jurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawanJurnal agung sudarmawan
Jurnal agung sudarmawan
 
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
4I_kelompok 2_EPTM perilaku cerdik (2).pptx
 
Jurnal elyasari
Jurnal elyasariJurnal elyasari
Jurnal elyasari
 
kelompok 7 prognosis.pptx
kelompok 7 prognosis.pptxkelompok 7 prognosis.pptx
kelompok 7 prognosis.pptx
 
Makalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia diniMakalah permasalahan pada anak usia dini
Makalah permasalahan pada anak usia dini
 
Pre diabetes
Pre diabetesPre diabetes
Pre diabetes
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
 
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada strokeIkm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
Ikm promosi kesehatan pertolongan pertama pada stroke
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
 
Tugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdfTugas bu ira noviana .pdf
Tugas bu ira noviana .pdf
 
V2_Dir. PKP_Peran FKTP dalam Penanggulangan PTM (1).pdf
V2_Dir. PKP_Peran FKTP dalam Penanggulangan PTM (1).pdfV2_Dir. PKP_Peran FKTP dalam Penanggulangan PTM (1).pdf
V2_Dir. PKP_Peran FKTP dalam Penanggulangan PTM (1).pdf
 
SOP 89. Obesitas.docx
SOP 89. Obesitas.docxSOP 89. Obesitas.docx
SOP 89. Obesitas.docx
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Tugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks bTugas empimediologi norni eks b
Tugas empimediologi norni eks b
 
Presentasi sidang rara
Presentasi sidang raraPresentasi sidang rara
Presentasi sidang rara
 
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdfBuku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
 
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.pptPENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
PENCEGAHAN_DAN_PENGENDALIAN_PTM_TERPADU.ppt
 
Bab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit HuluBab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit Hulu
 

Recently uploaded

konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
marodotodo
 

Recently uploaded (15)

Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

Tugas online 8 , Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS, Universitas Esa Unggul, Angkatan 7, 2019

  • 1. 1 PROPOSAL DG CARE CHECK UP RS X DI TANGERANG SELATAN Ima Rusdiana, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS, Universitas Esa Unggul, Angkatan 7, 2019 I. Latar Belakang Penderita penyakit degeneratif terkesan sehat, saat tidak terjadi gangguan dalam metabolisme tubuhnya. Mereka akan mempunyai gejala klinis apabila terjadi gangguan metabolismenya, sehingga perlu pengobatan segera. Gejala klinis ini bisa diantisipasi bila rutin kontrol dengan dokter (kuratif), sehingga gejala-gejala yang tidak di harapkan bisa diantisipasi. Penderita ini pun bisa kita antisipasi, dengan me-maintain kondisi sehat tubuhnya melalui pemeriksaan secara rutin, atau check-up buat penderita penyakit degeneratif sehingga komplikasi yang tidak diharapkan dapat dideteksi dari dini. Segmen pasar inilah yang akan penulis buatkan feasibility project, dengan mengidentifikasi jumlah pasien yang berobat ke RS X sekitar rata -rata 17.600 pasien untuk rawat jalan/bulan dan rata-rata 118 untuk pasien rawat inap/bulan. Pasien saat ini cenderung datang ke rumah sakit, untuk proses kuratifnya, bisa jadi sudah timbul gejala klinis, bisa juga belum ada gejala. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan dokter saat pasien berkunjung, sesuai dengan kaidah pemeriksaan saat itu. Bisa pemeriksaannya sedikit, bisa banyak tergantung temuan saat pasien berkunjung ke ruang prakteknya. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang rutin pada penderita penyakit degeneratif dan pemeriksaan laboratorium khusus atau konsul spesialisasi terkait sesuai dengan penyakit degeneratif yang diderita para lansia. Kondisi inilah yang penulis kemas sebagai check-up untuk penderita, sehingga bisa memaksimalkan profit perusahaan, dalam kondisi normal ini relatif tidak terjamah. II. Tinjauan Teori Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia karena menurunnya fungsi-fungsi tubuh. Meskipun sulit dihindari, bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah dan diminimalisir. Penyakit degeneratif merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), badan lembaga kesehatan dari PBB, terdapat hampir sekitar 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit degeneratif setiap tahun (Depkes RI, 2005). Dengan bertambahnya usia atau dikenal dengan istilah menua atau aging process maka akan terjadi suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup di dunia ini. Perubahan ini menjadi penyebab atau berkaitan erat dengan meningkatnya kerentanan tubuh terhadap penyakit yang berakhir dengan kematian. Tujuan hidup manusia adalah menjadi tua, tetapi tetap sehat (healthy aging). Healthy aging artinya menjadi tua dalam keadaan sehat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) penyakit yang juga harus dimulai sedini mungkin dengan cara dan gaya hidup sehat. Preventif yang dimaksud adalah mencegah agar proses menua tadi tidak disertai dengan proses patologik dengan salah satu caranya adalah kontrol rutin atau check-up rutin bila memang sudah
  • 2. 2 terdiagnosa suatu penyakit, misalnya pada pasien Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidiemia. Menurut Thorson pada tahun 1995 mengatakan bahwa pada dasarnya ada penyakit utama yang menyebabkan penyakit kronis dan bisa menimbulkan kematian pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun yaitu: 1. Penyakit jantung Faktor-faktor resiko terjadinya jantung koroner adalah : Hipertensi/Darah Tinggi, Diabetes Melitus/Kencing Manis, kurang gerak badan, Obesitas (kegemukan), irama jantung tidak teratur, merokok, Hiperlipidemia (kolestrol tinggi), usia tua yang biasanya menyerang kaum pria. 2. Stroke 3. Kanker 4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) 5. Pneumonia (Influenza) 6. Diabetes Melitus (Kencing Manis) Penyakit ini merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, ganggren (luka/infeksi di kaki yang tidak sembuh-sembuh). Menurut prediksi World Health Organization (WHO), lebih dari dua pertiga kematian di negara sedang berkembang disebabkan oleh proses degeneratif yang dihubungkan dengan penyakit tidak menular. Penyakit tersebut merupakan penyakit kronis yang sering menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas). Disabilitas mengakibatkan para lansia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Penyakit degeneratif mempunyai penyebab dan selalu berhubungan dengan faktor risiko yang biasanya lebih dari satu yang bekerjasama menimbulkan penyakit degeneratif. Beberapa faktor risiko melalui suatu core dapat menyebabkan penyakit degeneratif tertentu. Penyakit degeneratif sendiri dapat merupakan faktor risiko penyakit degeneratif yang lain, misalnya penyakit jantung dan hipertensi merupakan faktor risiko stroke. Lanjut Usia secara awam, istilah usia lanjut dikenal dengan istilah geriatri, padahal pasien usia lanjut belum tentu geriatri. Sebaliknya, pasien geriatri sudah pasti berusia lanjut. Batasan usia lanjut di Indonesia menurut Depkes 60-69 tahun adalah usia lanjut, dan di atas 70 tahun adalah usia lanjut resiko tinggi. Tetapi penyakit degeneratif tidak hanya terjadi pada geriatri atau usia lanjut, tetapi perlu waspada sejak usia 35 tahun. Penderita penyakit degeneratif terkesan sehat, saat tidak terjadi gangguan dalam metabolisme tubuhnya. Mereka akan mempunyai gejala klinis apabila terjadi gangguan metabolismenya, sehingga perlu pengobatan segera. Gejala klinis ini bisa diantisipasi bila rutin kontrol dengan dokter (kuratif), sehingga gejala-gejala yang tidak di harapkan bisa diantisipasi. III.Tujuan Program A. Tujuan program: a.Bagi Perusahaan: 1. Memberikan gambaran tentang masih banyaknya pangsa pasar yang berkenaan dengan kasus geriatrik yang harus di maintain. 2. Secara financial, memberikan keuntungan, dengan banyaknya pasien yang melakukan check-up rutin yang berkenaan dengan diagnosa Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia. 3. Meningkatkan citra layanan rumah sakit dimana kita memberikan langkah proaktif dengan mengingatkan pasien untuk melakukan kontrol dan check-up secara rutin sesuai standar. b. Bagi Pasien:
  • 3. 3 1. Meningkatkan derajat kesehatan pasien agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban, baik bagi dirinya sendiri ataupun keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup usia lanjut (active aging). 2. Dengan melakukan check-up rutin (preventif) yang berkenaan dengan penyakitnya adalah upaya pencegahan timbulnya komplikasi dari penyakit yang diderita. 3. Secara financial, dengan dibuatkan paket check-up dengan harga khusus bagi penderita kasus Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia maka akan meringankan pasien. IV. Metode Pelaksanaan Program Feasibility Project Metode penyusunan feasiblity project dilakukan dengan cara pendekatan Balanced Score Card. A. Survey dan Analisa Pasar Customer yang dievaluasi adalah pasien (rawat inap dan rawat jalan) dengan kasus diagnosa degenerative disease (ICD X code : E14.8; E10.8; E11.8; E10; E75.5) seperti: Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Dislipedemia, selama periode tahun 2011 (data 1 tahun) Tabel I. 10 Besar Penyakit Rawat Inap RS X Tahun 2011 No Nama Penyakit Jumlah Kasus 1 Diarrhoea dan Gastroenteritis 915 2 Hypertension 891 3 Dengeu fever (Classical dengue) 548 4 Diabetes Mellitus 480 5 Calculus of Urether + gangguan ginjal lainnya 401 6 Dislipidemia 354 7 Acute upper respiratory infection, unspecified 320 8 Dyspepsia 307 9 Bronchopnemonia 293 10 Viral infection unspecified 225 Dari 10 penyakit terbanyak ini, saya kelompokan penyakit degeneratif yang terbanyak pada rawat jalan dan rawat inap pada tahun 2011 sebagaimana pada tabel berikut ini.
  • 4. 4 Tabel II. Tiga Penyakit Yang Dikategorikan Penyakit Degeratif Dari 10 Penyakit Terbanyak Rawat Inap di RS X 2011 Hypertension 891 Diabetes Mellitus 480 Dislipidemia 354 Kalau kita lihat data dalam 3 tahun terakhir pada tahun 2009-2011, maka datanya adalah sebagai berikut: Tabel III. Data Kasus Penyakit Degeneratif Rawat Jalan 2009-2011 Tahun Diabetes Melitus Hipertensi Dislipidemia 2009 249 433 145 2010 351 612 253 2011 2283 4340 1989 Informasi dari bagian medical record, data rawat jalan belum lengkap, karena pada periode itu belum dilakukan coding sepenuhnya, tetapi pada tahun 2011, sudah dilakukan coding, sehingga jumlah datanya lebih banyak dari 2 tahun sebelumnya. Tabel IV. Data Kasus Penyakit Degeneratif Rawat Inap 2009-2011 Tahun Diabetes Melitus Hipertensi Dislipidemia 2009 375 431 368 2010 424 467 424 2011 371 891 451 Medical Check-Up Medical Check-Up penting artinya bagi kehidupan setiap orang karena semua aktivitas kehidupan kita bergantung pada kondisi tubuh yang sehat. Banyak orang akan selalu berusaha agar kondisi kesehatan tubuhnya tetap dalam kondisi optimal dan prima, namun tidak sedikit pula orang yang sama sekali atau bahkan bisa dikatakan kurang menghiraukannya. Ini terjadi pada seseorang yang dalam sehari-harinya memang merasakan dirinya “sehat”. Bagaimana dengan seseorang yang sudah didiagnosa dokter menderita penyakit tertentu. Apakah check-up kesehatan nya juga bisa meningkatkan kondisi tubuhnya lebih optimal dan prima, jawabnya: “bisa sekali”. Inilah yang akan saya sampaikan dalam proposal ini bagaimana mempertahankan kondisi kesehatan seorang pasien yang sudah didiagnosa suatu penyakit, tetapi mereka bisa mempertahankan kondisi kesehatannya dalam batas normal sehat. General Medical Check-Up (GMC) merupakan pemeriksaan minimal lengkap berupa beberapa jenis pemeriksaan laboratorium dan penunjang diagnostik lain yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang umum terjadi dan
  • 5. 5 potensial membahayakan. Secara garis besar, manfaat yang didapatkan dari General Medical Check-Up antara lain: 1. Mencegah berkembangnya suatu kelainan atau penyakit. 2. Melakukan pengobatan segera. 3. Mencegah atau menunda terjadinya komplikasi. 4. Menghemat biaya pengobatan. 5. Memperpanjang usia produktif dan usia harapan hidup. 6. Meningkatkan kualitas hidup. B. Prospek Bisnis Penulis mencoba melakukan analisa perbandingan antara jumlah pemeriksaan laboratorium pasien yang melakukan check-up kesehatannya di RS. X pada tahun 2011, dengan pasien penderita penyakit degeneratif (difokuskan pada 3 penyakit diatas). Analisa prospek bisnis yang penulis lakukan adalah membandingkan antara pemeriksaan rutin (kuratif), dibandingkan potensial pasar yang seharusnya bisa memanfaatkan program Medical Check-Up untuk mendapatkan manfaat optimal dari sebuah prosedur check-up. Berdasarkan standar check-up yang harus dilakukan untuk pasien: a) Diabetes Melitus 1. Dasar, segera setelah didiagnosa maka harus dilakukan pemeriksaan yaitu: Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Hematologi Lengkap, Urine Lengkap, HbA1c, Mikroalbumin, Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Fibrinogen. 2. Pemantauan, untuk menilai pengendalian DM dan menilai keberhasilan terapi dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jenis Pemeriksaan: Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, HbA1c. 3. Menilai keberhasilan terapi dan mendeteksi faktor risiko yang memicu terjadinya komplikasi dilakukan setiap 1 tahun sekali yaitu: Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, HbA1c, Mikroalbumin, Kreatinin, Albumin/Globulin, GPT, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Fibrinogen. b) Hipertensi a. Evaluasi awal dilakukan dengan tujuan mencari kemungkinan penyebab hipertensi, menilai adanya penyulit dan kerusakan organ target, memperkirakan perjalanan penyakit, serta menentukan adanya faktor-faktor risiko penyakit Jantung Koroner atau Stroke. 1. Jenis pemeriksaan awal laboratorium yang dilakukan adalah: Hematologi Lengkap, Urine Lengkap, Glukosa Puasa, Glukosa 2 jam PP, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B, hs-CRP, Urea-N, Kreatinin, Asam Urat, Kalium, Natrium, Mikroalbumin, Status Antioksidan Total. 2. Pemeriksaan Non Laboratorium Pemeriksaan Fisik & Tekanan darah, Foto Dada (Rontgen), Ultrasonografi (USG). b. Pengelolaan Hipertensi tujuan memantau keberhasilan pengobatan hipertensi. 1. Jenis Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah: Urine Lengkap, Glukosa Puasa, Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B, hs-CRP, Urea-N, Kreatinin, Asam Urat, Mikroalbumin, Kalium, Natrium.
  • 6. 6 2. Pemeriksaan Non Laboratorium: Pemeriksaan Fisik & Tekanan Darah, Foto Dada (Rontgen), Ultrasonografi (USG), Treadmill. c) Dislipidemia Untuk check-up penderita Dislipdemia dengan tujuan mengetahui kadar berbagai jenis lemak yang penting dalam proses terjadinya penyumbatan pembuluh darah (Aterosklerosis). 1. Pemeriksaan lemak dasar adalah Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B. 2. Pemeriksaan lemak lengkap adalah Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B, Apo A1. C. POTENTIAL MARKET Berdasarkan data pada tahun 2011 pasien dengan diagnosa Diabetes Melitus adalah sebanyak 2.654 orang, penderita dengan diagnosa hipertensi sebanyak 4.861 orang dan pasien dengan dislipidemia sebanyak 2.440 orang. Mengacu kepada data ini, penulis mencoba menganalisa potensial pasar. Prosedur yang penulis lakukan adalah melihat berapa jumlah kebutuhan pasar (pasien), yang bisa diajak untuk melakukan prosedur medis yang benar dan bersifat preventif sesuai kaidah yang berlaku dalam pendidikan ilmu kedokteran. Langkah analisa yang dilakukan: 1. Mengidentifikasi pemeriksaan diagnostik yang dilakukan sesuai standar yang berlaku. 2. Mengidentifikasi frekuensi pemeriksaan sesuai regulasi pemeriksaan yang telah ditetapkan oleh kolegium ilmu kedokteran terkait. 3. Mengkalkulasi, jumlah pasien yang ada dengan standar yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pasien (sisi customer) atau segmen yang bisa dijual (oleh perusahaan). Hasil kalkulasi ini adalah yang disebut sebagai segmen pasar baru. Tabel V. Analisa Potensial Market Jenis Pemeriksaan Jumlah Pemeriksaan thn 2011 Frekwensi Pemeriksaan dalam1 tahun Potensial Market * Gap Potensial Market** Persentase Gap PotensialDiabetes Mellitus Hipertensi Dislipidemia Glukosa Puasa 5811 4 2 20338 14527 71,4 Glukosa 2 pp 4872 4 10616 5744 54,1 Urine Lengkap 6570 1 2 12376 5806 46,9 HbA1C 2829 4 10616 7787 73,4 Microalbumin Urine 345 1 2 12376 12031 97,2 Albumin 2262 1 1 7515 5253 69,9 Cholesterol Total 8157 1 2 4 22136 13979 63,2 HDL 7986 1 2 4 22136 14150 63,9 LDL Direct 8022 1 2 4 22136 14114 63,8 Trigliserida 8016 1 2 4 22136 14120 63,8 Fibrinogen 1629 1 1 7515 5886 78,3 Apo B 9 1 1 7301 7292 99,9
  • 7. 7 Apo A1 9 1 1 7301 7292 99,9 HsCRP 51 2 9722 9671 99,5 Ureum 7962 2 9722 1760 18,1 Creatinine 8271 1 2 12376 4105 33,2 Asam urat 5931 2 9722 3791 39,0 Elektrolit 2739 2 9722 6983 71,8 Status Antioksidan Total 0 1 4861 4861 100,0 Echocardiografi 1839 1 4861 3022 62,2 * Jumlah kemungkinan pemeriksaanbedasarkankriteria3 penyakit di atas. ** Pangsa pasar yangseharusnya bisa dimafaatkanuntuk memamanfaatkanpemeriksaan Check-Up Laboratoriumdan Radiologi tetapi belum tergarap. Dari tabel diatas dapat dilihat potential market yang tidak tergarap, dengan paling tinggi 100% (pemeriksaan Status Anti Oksidant), sampai dengan pemeriksaan Apo B dan A1, yang direkomendasikan untuk pemeriksaan dislipidemia dan hipertensi tidak pernah diperiksakan oleh dokter (99%). Mengacu dari data yang ada saat, setelah penulis kelompokan berdasarkan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh perhimpunan ilmu kedokteran adalah sebagai berikut: Tabel VI. Analisa Potensi Market MCU Penderita Diabetes Melitus Item Pemeriksaan Reagan Cost Harga Tarif Potensial market ( %) Cek Up Per 3 bulan Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000 71,4 Glukosa 2 jam PP Rp 3.040 Rp 38.000 54,1 HbA1c Rp 42.000 Rp 210.000 73,4 Total Rp 284.000 Cek Up per Tahun: Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000 71,4 Glukosa 2 Jam PP Rp 3.040 Rp 38.000 54,1 HbA1c Rp 42.000 Rp 210.000 73,4 Mikroalbumin Rp 48.400 Rp 242.000 97,2 Creatinine Rp 3.200 Rp 40.000 33,2 Cholesterol Total Rp 3.680 Rp 46.000 63,2 HDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,9 LDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,8 Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000 63,8 Fibrinogen Rp 14.720 Rp 184.000 78,3 Total Rp 1.015.000
  • 8. 8 Pada penderita Diabetes , check-up 3 bulan masih terdapat potensial market 54,1% - 73,4%, yang belum tegarap dengan baik. Sementara untuk check-up tahunan rata-rata terdapat ± 66% potensial market yang belum di kelola. Tarif yang berlaku pada Bulan Juli 2012, adalah Rp. 284.000.- dan paket tahunan sebanyak Rp.1.015.000,00.- Analisa penulis, tarif adalah penjumlahan unit cost suatu prosedur dan margin yang di setting perusahaan. Dengan penambahan volume pemeriksaan, otomatis bisa menurunkan harga reagent, tetapi SDM yang bekerja tetap sama, sehingga kita bisa men-setting harga paket baru dengan margin yang kompetitif. Tabel VII. Analisa Potensi Market MCU Penderita Hipertensi Item Pemeriksaan Reagent Cost Harga Tarif Potensi market (%) Cek Up per 6 bulan Urine Lengkap Rp 4.640 Rp 58.000 46,9 Glukosa Puasa Rp 2.880 Rp 36.000 71,4 Cholesterol Total Rp 3.040 Rp 38.000 63,2 HDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,9 LDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,8 Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000 63,8 HsCRP Rp 54.800 Rp 274.000 99,5 Creatinine Rp 3.200 Rp 40.000 33,2 Asam Urat Rp 3.600 Rp 45.000 39,0 Mikroalbumin Rp 19.360 Rp 242.000 97,2 Elektrolit( Na, K, Cl) Rp 16.800 Rp 210.000 71,8 Total Rp 1.157.000 Cek Up per Tahun Cek Up Rutin Laboratorium per 6 Bulan Rp 1.157.000 Foto Thorax(dada) Rp 22.600 Rp 226.000 Echocardiografi (USG Jantung) Rp 75.600 Rp 945.000 62,2 Total Rp 2.328.000 Untuk pemeriksaan check-up pada penderita hipertensi, rata-rata terdapat 65%, segmen potensial yang belum tergarap, walaupun ada pemeriksaan HsCRP dan Micro albumin yang sudah cukup ideal. Pada pemeriksaan check-up penderita hipertensi ini, terdapat pemeriksaan Radiologi yaitu Chest X- Ray dan Echocardiography sebagai suatu segmen yang bisa dimaksimalkan (terutama Echocardiography).
  • 9. 9 Tabel VIII. Analisa Potensi Market MCU Penderita Dislipidemia Item Pemeriksaan Reagent Cost Tarif Potensi market (%) Check Up Per 3 Bulan: Cholesterol Total Rp 3.680 Rp 46.000 63,2 HDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,9 LDL Rp 5.040 Rp 63.000 63,8 Trigliserida Rp 3.840 Rp 48.000 63,8 Total Rp 220.000 Dari gambaran 3 analisa jenis penyakit degeneratif diatas, penulis mengansumsikan bahwa: 1. Estimasi unit cost suatu produk laboratorium saat ini adalah 50% dari harga yang di realese Juli 2012. a. Unit cost terdiri dari {( real cost reagent + potential loss reagent benefit) + employee cost + electricity dan manufactory}. b. Harga adalah unit cost + margin {yang ditetapkan perusahaan}. c. Estimasi margin perusahaan adalah ± 50% dari tarif saat ini. 2. Potensi market bisa kita maksimalkan dengan membuat suatu paket, yang kita susun berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis diatas, sehingga volume bisa kita tambah. Kondisi ini berdampak terhadap potential loss reagent bisa kita kurangi dan unit cost reagent pun bisa dikurangi, sementara komponen lain sama dengan pemeriksaan rutin. 3. Dengan berkurangnya cost reagent, kita bisa setting harga baru yang lebih kompetitif seperti yang penulis susun selanjutnya. D. STRATEGI INOVASI BISNIS Berdasarkan paparan di atas dimulai dari feasibility project, bisa dilihat potensi market yang selama ini belum kami sentuh dan analisa unit cost berdasarkan harga yang ada saat ini, baik harga reagent laboratorium dan radiologi ataupun harga yang kita sampaikan kepada customer terhitung Juli 2012, penulis menyusun beberapa strategi sehingga konsep ini bisa dijalankan berdasarkan dengan: 1. Cost Leadership Strategy, membuat harga paket yang lebih murah dari pada harga retail sehingga bisa mendapatkan volume yang lebih. 2. Remaining for Customer (penderita), bekerja sama dengan IT/ specific officer membuat sistem remainder untuk mengingatkan pasien untuk melakukan Check-Up sesuai jadwal. E. FINANCIAL PERFECTIVE Secara financial, tabel dibawah ini memberikan gambaran perkiraan income yang akan diperoleh perusahaan berdasarkan 80% target dari jumlah gap potensial pasar yang ada dengan tarif pemeriksaan per Juli 2012.
  • 10. 10 Tabel IX. Estimasi Income berdasarkan Potential Market Dari gambaran pemeriksaan check-up penderita yang direkomendasi oleh peer group kedokteran income yang didapat saat ini adalah Rp. 4.991.943.000,-. Sementara berdasarkan gap yang penulis analisa terdapat potensial income sebesar Rp. 26.441.237.000,- sehingga terdapat loss profit Rp.21.449.294.000,-. Sehingga berdasarkan loss profit ini, penulis melakukan analisa dan kalkulasi jika seandainya kita membuat paket check up penderita akan didapatkan benefit income dari loss profit yang terjadi. Dibawah ini adalah perhitungan estimasi harga Paket MCU yang coba saya buat: Jenis Pemeriksaan Jumlah Potensial market Tarif thn 2012 ( Rp) Current income (Rp) Potensial market income (Rp) Loss Profit (Rp) Glukosa Puasa 5.811 20.338 36.000 209.196.000 732.168.000 522.972.000 Glukosa 2 pp 4.872 10.616 36.000 175.392.000 382.176.000 206.784.000 Urine Lengkap 6.570 12.376 38.000 249.660.000 470.288.000 220.628.000 HbA1C 2.829 10.616 210.000 594.090.000 2.229.360.000 1.635.270.000 Microalbumin Urine 345 12.376 242.000 83.490.000 2.994.992.000 2.911.502.000 Albumin 2.262 7.515 45.000 101.790.000 338.175.000 236.385.000 Cholesterol Total 8.157 22.136 46.000 375.222.000 1.018.256.000 643.034.000 HDL 7.986 22.136 63.000 503.118.000 1.394.568.000 891.450.000 LDL Direct 8.022 22.136 63.000 505.386.000 1.394.568.000 889.182.000 Trigliserida 8.016 22.136 48.000 384.768.000 1.062.528.000 677.760.000 Fibrinogen 1.629 7.515 184.000 299.736.000 1.382.760.000 1.083.024.000 Apo B 9 7.301 262.000 2.358.000 1.912.862.000 1.910.504.000 Apo A1 9 7.301 262.000 2.358.000 1.912.862.000 1.910.504.000 HsCRP 51 9.722 274.000 13.974.000 2.663.828.000 2.649.854.000 Ureum 7.962 9.722 40.000 318.480.000 388.880.000 70.400.000 Creatinine 8.271 12.376 40.000 330.840.000 495.040.000 164.200.000 Asam urat 5.931 9.722 45.000 266.895.000 437.490.000 170.595.000 Elektrolit 2.739 9.722 210.000 575.190.000 2.041.620.000 1.466.430.000 Status Antioksidan Total - 4.861 656.000 - 3.188.816.000 3.188.816.000 Total Revenue 4.991.943.000 26.441.237.000 21.449.294.000
  • 11. 11 Tabel X. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Diabetes Melitus Diabetes Melitus Item Pemeriksaan Unit Cost Reagent dan Consumable ( Rp) Fix Unit Cost ( Gaji, Alat, Listrik, dll) (Rp) Total Fix cost (Rp) Margin (Rp) % margin Harga Tarif (Rp) Harga Paket Cek Up Per 3 bulan: Rp 213.000 Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000 Glukosa 2 jam PP 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000 HbA1c 42.000 75.600 117.600 92.400 44 210.000 Total 154.156 284.000 Cek Up per Tahun: Rp 761.250 Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000 Glukosa 2 Jam PP 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000 HbA1c 42.000 75.600 117.600 92.400 44 210.000 Mikroalbumin 48.400 87.120 135.520 106.480 44 242.000 Creatinine 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000 SGPT 3.600 18.630 22.230 22.770 51 45.000 Cholesterol Total 3.680 19.044 22.724 23.276 51 46.000 HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000 Fibrinogen 14.720 76.176 90.896 93.104 51 184.000 Total 531.242 1.015.000
  • 12. 12 Tabel XI. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Hipertensi Hipertensi Item Pemeriksaan Unit Cost (Rp) Fix Unit Cost ( Gaji, Alat, Listrik, dll) (Rp) Total Unit Cost (Rp) Margin (Rp) % margin Harga Tarif (Rp) Harga Paket Cek Up per 6 bulan Rp 867.750 Urine Lengkap 4.640 24.012 28.652 29.348 51 58.000 Glukosa Puasa 2.880 14.904 17.784 18.216 51 36.000 Cholesterol Total 3.040 15.732 18.772 19.228 51 38.000 HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000 HsCRP 54.800 98.640 153.440 120.560 44 274.000 Ureum 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000 Creatinine 3.200 16.560 19.760 20.240 51 40.000 Asam Urat 3.600 18.630 22.230 22.770 51 45.000 Mikroalbumin 19.360 100.188 119.548 122.452 51 242.000 Elektrolit( Na, K, Cl) 16.800 86.940 103.740 106.260 51 210.000 Total 589.642 1.157.000 Cek Up per Tahun Rp 1.746.000 Cek Up Rutin Laboratorium per 6 Bulan 1.157.000 Foto Thorax(dada) 22.600 91.530 114.130 111.870 226.000 Echocardiografi (USG Jantung) 75.600 391.230 466.830 478.170 945.000 Total 2.328.000
  • 13. 13 Tabel XII. Estimasi Perhitungan Paket Harga MCU Penderita Dislipidemia Dari gambaran saat ini rata-rata margin pada masing-masing pemeriksaan sebesar 44%- 51% (dengan asumsi penulis cost untuk SDM, Medical Equipment, dll adalah 45%). Sehingga penulis mengusulkan margin-nya adalah 25% dari unit cost. Seperti yang penulis sampaikan pada pembahasan di atas, apabila kita turunkan harga maka kita akan mendapatkan customer (volume) yang lebih banyak yang esensinya unit cost bisa kita tekan sehingga revenue mendekati harga saat ini. Dari hasil analisa penulis untuk pangsa pasar dan program check-up penderita yang penulis buat, penulis targetkan sekitar 80% dari pangsa pasar yang ada untuk melakukan check-up rutin sesuai dengan paket preventif check-up penderita yang penulis ajukan. F. ALUR PROJECT Panel Lemak (Dislipidemia) Item Pemeriksaan Unit Cost Fix Unit Cost ( Gaji, Alat, Listrik, dll) Total Unit Cost Margin % margin Harga Tarif Harga Paket Cek Up Per 3 bulan: Rp 165.000 Cholesterol Total 3.680 19.044 22.724 23.276 51 46.000 HDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 LDL 5.040 26.082 31.122 31.878 51 63.000 Trigliserida 3.840 19.872 23.712 24.288 51 48.000 Total Rp 108.680 Rp 220.000 Reminder Pasien 1 minggu sebelum jadwal kontrol Reminder Pasien 2 hari sebelum jadwal kontrol Selamat Pagi Bpk/Ibu...., 1 minggu/2 hari lagi Bpk/Ibu waktu melakukan kontrol kesehatan anda. Bpk/ibu dapat menikmati fasilitas paket “DG Care” dengan harga spesial. Silahkan menghubungi MCU , Telp : 021- 7455500/5600, ext 6-1950
  • 14. 14 G. RENCANA KERJA PROJECT No Kegiatan Waktu Pelaksana 1 Membuat Paket Check-Up Khusus untuk Diabetes Melitus Okt-12 MCU 2 Membuat Paket Check-Up Khusus untuk Hipertensi Okt-12 MCU 3 Membuat Paket Check-Up Khusus untuk Dislipidemia Okt-12 MCU 4 Proses Approval Manajemen untuk semua Paket Check-Up 1 bulan Manajemen 5 Pembuatan Paket pada IT Sistem atau Check up officer 1 Hari IT 6 Pembuatan Leaflet Paket Check-Up: 1 bulan Marketing 7 Pembuatan Program Reminder Jadwal kontrol/Check-Up pasien: 1 bulan IT a. Pembuatan template reminder pasien b.Uji coba sistem 1 minggu 8 Distribusi dan Sosialisasi program 1 minggu Marketing Pasien Melakukan Medical Check Up Pasien menerima Hasil Check Up (1 hari setelah Check Up dilakukan)
  • 15. 15 V. Penutup Angka kesakitan yang diakibatkan oleh penyakit Diabetes Melitus, Hipertensi, Stroke dan Jantung cukup tinggi, kondisi ini berakibat menurunnya kualitas hidup pasien terutama usia lanjut. Mengantisipasi keadaan ini, maka penting sekali bagi para pasien melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain datang konsultasi ke dokter (curative), mereka sebaiknya juga melakukan pemeriksaan laboratorium guna melihat keberhasilan terapi pengobatan (preventive), misalnya periksaan HbA1C untuk kasus Diabetes, pemeriksaan ini dapat melihat performa kestabilan gula darah tubuh dalam waktu 3 bulan kebelakang. Pemeriksaan lain yang dapat menilai fungsi organ tubuh, seperti melihat fungsi kerja ginjal, penting dilakukan pemeriksaan ureum, creatinin dan asam urat. Secara umum diketahui bahwa pada bisnis rumah sakit, kontribusi pendapatan unit penunjang medis, seperti farmasi, laboratorium, radiologi mencapai 40-60%, sehingga menjadi salah satu revenue center rumah sakit. Dalam project ini masih banyaknya kesempatan untuk meningkatkan profit perusahaan dengan mengevaluasi pangsa pasar yang masih kurang di tangani dengan baik. Salah satu yang menjadi fokus pengamatan penulis adalah pasien yang didiagnosa dalam kategori penyakit degeneratif. Dari data 10 Penyakit terbanyak, yang dikeluarkan unit Medical Record RS X tahun 2011, terdapat 3 penyakit degeneratif, yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia. Mengacu kepada standar pemeriksaan rutin pasien-pasien degeneratif yang dikeluarkan oleh perhimpunan kedokteran terkait, penulis melakukan analisa retrospektif, prospek pangsa pasar yang belum tergarap berdasarkan jumlah pasien yang didiagnosa penyakit diatas. Berdasarkan asumsi dari data tersebut terlihat masih kurangnya kesadaran atau pengetahuan pasien untuk melakukan pemeriksaan secara rutin, contohnya pemeriksaan status anti oxidan total dimana pasien dengan diagnosa Hipertensi harus melakukan minimal 1 tahun sekali untuk pemeriksaan tersebut, tetapi dari data yang ada jumlah yang melakukan pemeriksaan masih 0% atau pemeriksaan Apo B dan Apo A1 sebesar 0,1%, dimana pemeriksaan ini penting untuk kasus Dislipidemia. Berdasarkan asumsi ini penulis mencoba mengajukan project ini untuk mencoba meraih pangsa pasar tersebut, dengan target 80% dari nilai pangsa pasar yang ada. Project ini dinamakan “DG Care-Check Up Penderita” dengan cara membuat paket Check-Up khusus bagi para penderita dengan kasus Diabetes Melitus, Hipertensi dan Dislipidemia. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pasien, dibuatkan suatu tool supaya program ini bisa berjalan dengan baik. Caranya adalah dengan sistem remainder ke pasien untuk melakukan Check-Up sesuai jadwal.
  • 16. 16