2. Teori Nebula/Kabut (Kant-
Laplace)
“Sejarah terbentuknya bumi berasal dari
gas yang kemudian berkumpul dan
membentuk gumpalan kabut raksasa.
Kabut raksasa ini berasal dari gaya tarik-
menarik antar gas. Kemudian kabut
raksasa ini mengalami perputaran yang
sangat cepat.
Akibat perputaran ini, bagian
tengah gumpalan kabut raksasa
terlempar keluar dan mengalami
pendinginan, yang akhirnya membeku.
Bagian-bagian yang terlempar inilah
yang membentuk planet-planet dalam
tata surya, salah satunya bumi yang kita
tempati ini.”
Teori pertama yang diungkapkan ilmuwan,
terjadi pada tahun 1796. Ilmuwan dan filsuf
Immanuel Kant dan Pierre de Laplace
mengemukakan bahwa:
4. Teori Buffon
Tahun 1745, George Louis Leelere Comte
de Buffon (1701-1788) dari Prancis
menyatakan bahwa:
“Dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari
dengan sebuah komet yang menyebabkan
sebagian massa matahari terpental ke luar.
Massa yang terpental ini menjadi planet.”
5. Teori Tidal (Teori Pasang Surut)
Pada tahun 1919, dua orang
ilmuwan Inggris, James Jeans
dan Harold Jeffreys, mengemukakan
teori tidal yaitu:
“Pada saat sebuah bintang besar
melintas di dekat matahari, akibatnya
tubuh matahari yang masih berbentuk
gas mengalami pasang surut. Sebagian
massa matahari tertarik ke luar sehingga
membentuk semacam cerutu. Bagian
yang membentuk cerutu ini akan
mengalami pendinginan dan membentuk
planet - planet, yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
dan Neptunus.”
6. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemaitre yang
mengatakan bahwa:
“Proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar
tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut
raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar
ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa.
7. Teori Big Bang
Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak
dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian
membentuk galaksi dan nebula-nebula. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami
kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan
yang mendingin dan memadat membentuk planet-planet,
termasuk planet bumi.”
8. Teori Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi,
dan Gold. Menurut mereka:
“Saat penciptaan alam semesta tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada,
atau dengan kata lain alam semesta ini tidak
pernah bermula dan tidak akan berakhir.”
9. Teori Kuiper
Tahun 1950, Gerald P.
Kuiper
mengatakan bahwa:
“Pada mulanya ada nebula
besar berbentuk piringan
cakram.Pusat piringan
adalah protomatahari,
sedangkan massa gas
yang berputar mengelilingi
protomatahari adalah
protoplanet. Di dalamnya juga terdapat unsur -
unsur ringan, yaitu hidrogen dan
helium. Pusat piringan yang
merupakan protomatahari menjadi
sangat panas, sedangkan protoplanet
menjadi dingin. Protoplanet tersebut
menguap dan malia menggumpal
10. Teori Planetesimal
“ Terdapat matahari yang sudah
terbentuk utuh. Ada sebuah bintang
yang sangat besar yang mendekati
matahari sehingga menyebabkan
adanya daya penarikan oleh matahari.
Akibatnya, muncul sebuah ledakan
besar. Dari ledakan ini menyebabkan
adanya gas yang keluar dari atmosfer
matahari yang akhirnya membeku dan
memadat, inilah yang disebut
Planetesimal. Bumi merupakan
bagian dari planetesimal ini”
Teori ini diungkapkan pada awal abad ke-20
oleh Forest Ray Moulton, seorang
astronom Amerika dan T. C Chamberlain,
seorang ahli geologi. Teori ini
mengemukakan bahwa:
11. Teori Weizsaecker
Pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi
Jerman mengemukakan bahwa:
“Tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh
massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur
ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat
tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya,
sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. ini akan
menarik unsur - unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan
selanjutnya berevolusi membentuk planet - planet, termasuk Bumi.”
12. Teori Whipple
Fred L.Whipple, seorang ahli astronom
Amerika mengemukakan teori
pembentukan bumi yaitu:
“Pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan
kabut debu aneh yang mengandung nitrogen
yang sedikit kosmis yang berotasi
membentuk semacam piringan. Debu dan
gas yang berotasi menyebabkan terjadinya
pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan
kabutnya hilang menguap ke angkasa.
Gumpalan yang padat saling bertabrakan
dan kemudian membentuk planet - planet.”
13. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh R.A
Lyttleton, seorang astronom. Beliau
mengemukakan bahwa:
“Sejarah terbentuknya bumi berasal
dari adanya pertemuan bintang
kembar. Lalu, terjadi ledakan pada
salah satu bintang tersebut. Pecahan-
pecahan dari bintang yang meledak
tersebut mengelilingi bintang yang
masih utuh. Bintang yang masih utuh
itu adalah matahari. Sedangkan
pecahan-pecahan bintang itu adalah
planet-planet, salah satunya bumi.”
14. Teori Terbaru
Baru-baru ini, jurnal sains mempublikasikan
teori terbentuknya bumi oleh pakar geokimia,
Caroline Fitoussi dan Bernard Borden dari Ecole
Normale Superieure de Lyon Prancis. Mereka
berpendapat bahwa bumi terbentuk dari campuran
meteorit. Dalam penelitiannya, Fitoussi dan
Bourdon membandingkan isotop silikon batuan
bumi dengan dua jenis batuan meteorit yakni
enstantine chondrite dan ensatite achondrite.
15. Selain itu, dibandingkan pula dengan
batuan bulan, Chondrite sendiri merupakan
jenis meteorit yang belum pernah mengalami
diferensiasi. Sedangkan enstatite chondrite
merupakan jenis meteorit yang kaya akan
mineral enstatite. Kesimpulan analisis ini, bumi
dan bulan mempunyai persamaan, dan
kemungkinan material bulan bercampur
dengan material di mantel bumi sebelum bulan
itu terbentuk.
16. Teori Nebula hampir sama dengan Teori
Kuiper dan Teori Weizsaecker dan Teori
Whipple.
Teori Buffon mirip dengan Teori Pasang
Surut/Tidal dan Teori Planetesimal.
17. Kesimpulan
Berbagai teori sebenarnya memiliki pandangan
yang hampir sama mengenai proses
terbentuknya bumi. Teori-teori tersebut
mengatakan bahwa bumi terbentuk dari gas
yang memiliki suhu sangat panas.
Bermilyar-milyar tahun kemudian suhu bumi
mendingin sehingga terjadinya pemadatan.