SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
JAGAT RAYA
KELOMPOK IV
DHEA JULIANINGSIH
USNI TRITIA ANDANDA
WARDAH AGUSTIN
YUNI RAHMAWATI MUBAROK
PEMBAHASAN
Pembentukan Jagat
Raya Hukum Hubble Galaksi
Model Tata Surya
Fotometri dan
Sprektokopi Cahaya
Pembentukan Tata
Surya
Posisi Pluoto dalam
Tata Surya
Bintang Matahari
Black Hole
Hukum Tata Surya
Orbit Bulan
Sifat Fisis Planet
INTRODUKSI JAGAT RAYA
Jagat raya atau alam
semesta (the universe)
merupakan ruang tidak
terbatas yang di dalamnya
terdiri atas semua materi,
termasuk tenaga dan
radiasi. Jagat raya tidak
dapat diukur, dalam arti
batas-batasnya tidak dapat
diketahui dengan jelas.
Galaksi, bintang, matahari,
nebula, planet, meteor,
asteroid, komet, dan bulan,
hanyalah sebagian kecil dari
materi di jagat raya yang
dikenal manusia yang hidup
di Bumi.
Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat
Raya
1. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada
suatu massa yang sangat besar yang
terdapat di jagad raya dan mempunyai
berat jenis yang sangat besar, karena
adanya reaksi inti, massa tersebut
akhirnya meledak dengan hebatnya.
Massa yang meledak kemudian
berserakan dan mengembang dengan
sangat cepat serta menjauhi pusat
ledakan atau inti ledakan
2. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut
teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang
terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan
tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak
terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi
tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis,
asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan
konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu
siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang
disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini
terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung
selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang
telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan
keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi.
Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah
tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi.
Teori ekspansi dan kontraksi ini menguatkan asumsi bahwa pertikel-
partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada
pada zaman dahulu.
4. Teori Cretio Continua atau Teori Keadaan Tetap
Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori
ciptaan sinambung menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta
ini tidak ada. Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan
tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula
dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada pertikel yang dilahirkan
dan da yang lenyap.
Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi
kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasa-jasad alam
semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan
mengakibatkan pemuian alam semesta.
HUKUM HUBBLE
Hukum Hubble adalah salah satu hukum dalam
astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran
merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang
jauh adalah sebanding dengan jaraknya. Hukum
ini pertama kali dirumuskan oleh Edwin Hubble
pada tahun 1929
Konstanta Hubble adalah "konstan" dalam arti bahwa konstanta ini
dipercaya bisa dipakai untuk semua kecepatan dan jarak pada
masa sekarang. Nilai dari H (yang biasa disebut sebagai parameter
Hubble untuk membedakannya dengan nilai sekarang, konstanta
Hubble) berkurang terhadap waktu. Jika kita menganggap bahwa
semua galaksi mempertahankan kecepatannya relatif terhadap kita
dan tidak mengalami percepatan atau perlambatan, maka kita
memiliki D = vt dan oleh karena itu H = 1/t, di mana t adalah waktu
sejak dentuman dahsyat (Big Bang). Rumus ini dapat digunakan untuk
memperkirakan usia alam semesta dari H.
GALAKSI
Galaksi adalah sebuah
sistem masif yang terikat
gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan
segala bentuk
manifestasinya, antara
lain bintang neutron
dan lubang
hitam), gas dan debu me
dium antarbintang,
dan materi gelap–
komponen yang penting
namun belum begitu
dimengerti
Jenis – Jenis Galaksi
Galaksi Bimasakti Galaksi Dolar PerakGalaksi Magellan
Galaksi Centaurus
Galaksi Ursa Mayor Galaksi Black Eye
Galaksi Andromeda Galaksi Pusaran Air Galaksi Roda Biru
Galaksi Sombrero
Fotometri dan Spektroskopi cahaya
bintang
Fotometri adalah
ilmu tentang pengukur
an energi dari cahaya.
Hal ini berbeda dari
Radiometry, yang
merupakan ilmu
tentang pengukuran
energi radiasi (termasuk
cahaya). Fotometri
adalah bagian dari optik
yang mempelajari
mengenai kuat cahaya
(intensity) dan derajat
penerangan
(brightness).
Spektroskopi adalah
studi mengenai
antaraksi cahaya
dengan atom dan
molekul. Radiasi cahaya
atau elektromagnet
dapat dianggap
menyerupai gelombang.
Beberapa sifat fisika
cahaya paling baik
diterangkan dengan
cirigelombangnya,
sedangkan sifat lain
diterangkan dengan
sifat partikel.
Pembentukan spektroskopis cahaya bintang :
Dari spektrum suatu benda langit dapat kita peroleh
informasi mengenai temperatur, kandungan/ komponen
zat penyusunnya, kecepatan geraknya, dll. Oleh sebab itu,
spektroskopi merupakan salah satu ilmu dasar dalam
astronomi. Spektrum sebuah bintang diperoleh dengan
menggunakan alat yang disebut spektrograf.
PEMBENTUKAN TATA SURYA
Tata surya adalah sebuah kesatuan sistem yang berisi
kumpulan benda – benda langit yang terdiri dari matahari
dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Secara spesifik, dalam tata surya kita, kesatuan sistem itu
terdiri dari matahari, planet – planet yang berjumlah 8
termasuk bumi, satelit dari masing – masing planet, dan
jutaan benda langit lainnya (asteroid, meteor, dan
komet).
Teori pembentukan tata surya
1. Teori Nebulae (Kant dan
Leplace)
Immanuael Kant (1749-1827)
seorang ahli filsafat Jerman
membuat suatu hipotesis
tentang terjadinya tata surya.
Dikatakan olehnya bahwa di
jagat raya terdapat gumpalan
kabut yang berputar perlahan-
lahan. Bagian tengah kabut itu
lama-kelamaan berubah
menjadi gumpalan gas yang
kemudian menjadi matahari dan
bagian kabut sekitarnya menjadi
planet-planet dan satelitnya.
2. Teori Awan Debu (van
Weizsaecker)
Pada tahun 1940 seorang ahli
astronomi Jerman bernama Carl
von Weizsaeker
mengembangkan suatu teori
yang dikenal dengan Teori Awan
Debu (The Dust-Cloud Theory).
Teori ini kemudian
disempurnakan lagi oleh Gerard
P.Kuiper (1950), Subrahmanyan
Chandrasekhar,dan lain-lain.
Teori ini mengemukakan bahwa
tata surya terbentuk dari
gumpalan awan gas dan debu.
Sekarang ini di alam semesta
bertebaran gumpalan awan
seperti itu
3. Teori Planetesimal (Moulton
dan Chamberlin)
Thomas C. Chamberlin (1843-
1928),seorang ahli Geologi serta
Forest R.Moulton (1872-1952)
seorang ahli Astronomi, keduanya
berasal dari Amerika Serikat.
Teorinya dikenal sebagai Teori
Planetesimal (Planet Kecil), karena
planet terbentuk dari benda padat
yang memang sudah ada.
Teori ini mengatakan,matahari telah
ada sebagai salah satu dari bintang-
bintang. Pada suatu masa, ada
sebuah bintang berpapasan pada
jarak yang tidak terlalu jauh.
Akibatnya, terjadilah peristiwa
pasang naik pada permukaan
matahari maupun bintang
itu.Sebagian dari massa matahari
tertarik kearah bintang.
4. Teori Pasang-Surut (Jeans dan
Jeffreys)
Teori ini dikemukakan oleh Sir
James Jeans (1877-1946) dan
Harold Jeffreys (1891), keduanya
adalah ilmuwan Inggris. Mereka
melukiskan, bahwa setelah bintang
itu berlalu, massa matahari yang
lepas itu membentuk bentukan
cerutu yang yang menjorok kearah
bintang. Kemudian, akibat bintang
yang makin menjauh, massa cerutu
itu terputus-putus dan membentuk
gumpalan gas di sekitar matahari..
MODEL TATA SURYA
Model Tata Surya yang paling awal mengikuti ajaran dari filsof Yunani
Aristoteles (384 – 322 S.M.) yaitu model jagat raya geosentris, yang menempatkan
Bumi sebagai pusat jagat raya dan semua benda bergerak mengitarinya.
Kemudian sekitar tahun 140 M, seorang astronom Yunani bernama
Ptolemeus membangun model jagat raya yang bisa menerangkan juga lintasan lima
planet yang waktu itu diketahui, dan juga garis edar Matahari dan Bulan. Disini kita
tidak akan terlalu rinci memaparkan kedua model di atas, tetapi model dari Ptolemeus
ini secara lengkap ditulis dalam Syntaxis (lebih dikenal dalam nama Arabnya,
Almagest – “the greatest”), yang memberi kerangka kerja intelektual untuk semua
perdebatan dan pembicaraan tentang jagat raya selama seribu tahun. Model
geosentris secara luas tidak tertandingi sampai abad 16.
Pluto (rata-rata 39 SA),
sebuah planet kerdil, adalah objek
terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper.
Ketika ditemukan pada tahun 1930,
benda ini dianggap sebagai planet
yang kesembilan, definisi ini diganti
pada tahun 2006 dengan diangkatnya
definisi formal planet. Pluto memiliki
kemiringan orbit cukup eksentrik (17
derajat dari bidang ekliptika) dan
berjarak 29,7 SA dari Matahari pada
titik prihelion (sejarak orbit
Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik
aphelion.
Pluto terletak pada sabuk
resonan dan memiliki 3:2 resonansi
dengan Neptunus, yang berarti Pluto
mengedari Matahari dua kali untuk
setiap tiga edaran Neptunus. Objek
sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki
resonansi yang sama disebut plutino
BINTANG MATAHARI
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.
Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang
tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima
dari bintang lain.
Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri.
Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan
cahaya sendiri (bintang nyata).
Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan
bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah
lahir sebuah bintang baru.
Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga
sangat besar, sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan
bintang besar ini disebut sebagai supernova.
Matahari adalah bintang
induk Tata Surya dan
merupakan komponen
utama sistem Tata Surya ini.
Bintang ini berukuran
332.830 massa bumi. Massa
yang besar ini menyebabkan
kepadatan inti yang cukup
besar untuk bisa
mendukung kesinambungan
fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah
energi yang dahsyat.
Kebanyakan energi ini
dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk
spektrum optik.
Bagian-bagian dari Matahari
adalah
-Fotosfer
-Kromosfer
-Prominensa
-Korona
-Bintik Matahari
• Planet Terestrial; yaitu planet yang memiliki sifat
“kebumian” baik ukuran, massa, massa jenis, maupun
komposisi kimianya (mereka semua memiliki permukaan
padat).
Contohnya adalah; Merkurius, Venus, Bumi dan Mars
• Planet Jovian; yaitu planet yang tidak memiliki sifat
“kebumian” , planet-planet ini tersusun atas kumpulan gas.
Mereka adalah planet gas besar tanpa permukaan padat
yang bisa di pijak. Planet-planet ini memiliki tekanan yang
besar sehingga bisa menghancurkan segala sesuatu yang
masuk ke dalam atmosfernya.
Contohnya adalah; Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus
•
• “Orbit suatu planet adalah ellips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya”.
F1 dan F2 adalah titik fokus. Matahari berada pada F1 dan
planet berada pada P. tidak ada benda langit lainnya berada
pada F2. Total jarak dari F1 dan F2 ke sama untuk semua titik
dalam kurva ellips. Jarak pusat ellips O dan titik fokus (F1 dan
F2) adalah ea, dimana e merupakan angka tak berdimensi
yang besarnya berkisar ntara 0 dan 1 disebut eksentrisitas.
Hukum Kepler 2 berbunyi:
"Suatu garis khayal yang menghubungkan
matahari dengan planet menyapu luas juring
yang sama dalam selang waktu yang sama."
Adapun titik-titik sebuah planet saat mengorbit matahari,
yaitu:
• Aphelion
Aphelion adalah titik terdekat orbit sebuah planet
dengan matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet
lebih cepat karena gaya yang dihasilkan lebih besar.
• Perihelon
Perihelon adalah titik terjauh orbit sebuah planet
dengan matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet
lebih lambat karena gaya yang dihasilkan lebih kecil.
(Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak)
ORBIT BULAN
Bulan mengorbit Bumi dalam arah prograde dan
menyelesaikan satu revolusi relatif terhadap bintang -
bintang dalam waktu sekitar 27,32 hari (satu bulan sidereal)
dan satu revolusi relatif terhadap Matahari dalam waktu
sekitar 29,53 hari (satu bulan sinode). Bumi dan Bulan
mengorbit tentang barycenter mereka ( pusat massa
bersama), yang terletak sekitar 4.600 km (2.900 mil) dari
pusat Bumi (sekitar tiga perempat dari jari-jari Bumi). Rata-
rata, jarak ke Bulan adalah sekitar 385.000 km (239.000 mil)
dari pusat Bumi, yang setara dengan sekitar 60 jari-jari Bumi.
Milik Nilai
Sumbu semi-mayor 384.748 km (239.071 mi)
Jarak rata-rata 385.000 km (239.000 mi)
Parallax sinus terbalik 384.400 km (238.900 mi)
Perigee
(mis. jarak minimum dari Bumi)
362.600 km (225.300 mi) (rata-rata)
( 356 400 - 370 400 km)
Puncak
(mis. jarak maks. dari Bumi)
405.400 km (251.900 mi) (rata-rata)
( 404.000 - 406 700 km)
Eksentrisitas yang berarti 0,054 9006
(0,026-0,077)
Miring berarti 6.687 °
Kecenderungan berarti
dari orbit ke ekliptika 5.15 ° (4.99–5.30)
dari khatulistiwa bulan ke ekliptika 1,543 °
Periode
mengorbit di sekitar Bumi ( sidereal ) 27.322 hari
mengorbit di sekitar Bumi ( sinodik ) 29,530 hari
presesi node 18.5996 tahun
presesi garis apsides 8,8504 tahun
BLACK HOLE
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup
besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat
besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apapun
lolos darinya kecuali melalui prilaku terowongan kuantum.
Medan gravitasi begitu kuat sehingga kepatan di dekatnya
mendekati kecepatan cahaya. Tidak ada sesuatu termasuk
radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya,
bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar
atau melewatinya. Dari sini diperoleh kata “hitam”. Secara
teoritis, lubang hitam dapat memiliki ukuran apapun, dari
mikroskopik sampai keukuran alam semesta yang dapat
diamati.
Lubang hitam merupakan tempat di ruang angkasa yang
menyedot segala sesuatu di dekatnya, cahaya dan radiasi
tidak bisa memancar ke luar, sehingga gelap tak terlihat.
Bintang yang berukuran 10 kali massa matahari bila runtuh
akan menjadi lubang hitam yang sangat padat dengan radius
3 km.
1. Teori Relativitas Umum
Pada 1976, pakar astrofisika
ternama, Stephen Hawking
mengemukakan teori bahwa lubang
hitam terbentuk dari bintang raksasa
yang tekanan gravitasinya luar biasa
besar sehingga menarik energi dan
materi di dekatnya. Energi dan materi
itu diyakininya akan musnah ditelan
lubang hitam.
2. Teori Fisika Kuantum
Teori fisika kuantum
berlawanan dengan teori relativitas
umum. Teori fisika kuantum
menyatakan bahwa materi dan energi
tidak bisa dihancurkan, namun hanya
berganti wujud. Hawking sempat
menyatakan kalau sejatinya materi yang
terisap lubang hitam akan mengalir
menuju jagad raya baru.
3. Teori Evolusi Bintang
Menurut teori evolusi
bintang, lubang hitam berasal dari
sejenis bintang biru yang memiliki
suhu permukaan lebih dari 25,000
derajat celcius. Ketika pembakaran
hidrogen di bintang biru yang
memakan waktu kira-kira 10 juta
tahun, ia menjadi bintang biru
raksasa.
JENIS – JENIS BLACK HOLE
Supermassive black hole White hole Parallel universe (worm hole)
• Lokasi : konstelasi
coma berenices
• Jarak :335 juta tahun
cahaya
• Diameter : kurang
lebih seluas 6 sampai
dengan 17 kali orbit
planet neptunus
• Massa : sekitar 21
miliar massa matahari
NGC 4889
• Lokasi : Konstelasi
Perseus
• Jarak :220 juta
tahun cahaya
• Diameter :kurang
lebih seluas 11 kali
orbit planet
neptunus
• Massa : sekitar 17
miliar massa
matahari
NGC 1277
NGC 3842
M87
NGC 4061
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
 
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum MerdekaBab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum Merdeka
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaFitri Kurniawati
 
Materi dan perubahannya.ppt
Materi dan perubahannya.pptMateri dan perubahannya.ppt
Materi dan perubahannya.pptAzewan Ndk
 
Matahari sebagai bintang
Matahari sebagai bintangMatahari sebagai bintang
Matahari sebagai bintangnovilalala
 
Tata Surya - Kelas VII.pptx
Tata Surya - Kelas VII.pptxTata Surya - Kelas VII.pptx
Tata Surya - Kelas VII.pptxIbnuUbaidillah17
 
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Henie Sondah
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
 
LKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARLKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARMAFIA '11
 
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUPPARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUPAli Mustofa
 
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8Agus Salim
 
6. induksi elektromagnetik kelas 9
6. induksi elektromagnetik   kelas 96. induksi elektromagnetik   kelas 9
6. induksi elektromagnetik kelas 9Dimas Yossi P P
 
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitarBab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitarLin Hidayati
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanRetno Suhabibi
 
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Mauli_
 

What's hot (20)

Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
 
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum MerdekaBab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo  Kurikulum Merdeka
Bab 4.2 Gerak IPA Kelas 7 (Gaya) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
 
rotasi bumi
rotasi bumirotasi bumi
rotasi bumi
 
Materi dan perubahannya.ppt
Materi dan perubahannya.pptMateri dan perubahannya.ppt
Materi dan perubahannya.ppt
 
Cahaya & bunyi
Cahaya & bunyiCahaya & bunyi
Cahaya & bunyi
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Matahari sebagai bintang
Matahari sebagai bintangMatahari sebagai bintang
Matahari sebagai bintang
 
Tata Surya - Kelas VII.pptx
Tata Surya - Kelas VII.pptxTata Surya - Kelas VII.pptx
Tata Surya - Kelas VII.pptx
 
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
Ppt 1. gerak tumbuhan by :Henie , S.Pd.
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
LKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARLKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKAR
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUPPARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP
PARTIKEL PENYUSUN BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP
 
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
 
6. induksi elektromagnetik kelas 9
6. induksi elektromagnetik   kelas 96. induksi elektromagnetik   kelas 9
6. induksi elektromagnetik kelas 9
 
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitarBab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
Bab 1 gerak benda dan makhluk hidup di lingkungan sekitar
 
Sistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewanSistem gerak-pada-hewan
Sistem gerak-pada-hewan
 
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
Relativitas (Fisika kelas 12.IPA)
 
ppt materi sendi dan otot
ppt materi sendi dan ototppt materi sendi dan otot
ppt materi sendi dan otot
 

Similar to Galaksi, Bintang, dan Tata Surya

Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaDe Saputra
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksieviza
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat rayaIfron Lemba
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata suryaFebri Yanto
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasardian safitri
 
Alam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaAlam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaYesica Adicondro
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Paarief Udin
 

Similar to Galaksi, Bintang, dan Tata Surya (20)

Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksiJagat raya,tata surya, dan galaksi
Jagat raya,tata surya, dan galaksi
 
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
3 teori pembentukan atau terbentuknya jagat raya
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
junaedi
junaedijunaedi
junaedi
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
Udah direvisi2
Udah direvisi2Udah direvisi2
Udah direvisi2
 
Bab 6 tata surya
Bab 6 tata suryaBab 6 tata surya
Bab 6 tata surya
 
Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
TATA SURYA
TATA SURYATATA SURYA
TATA SURYA
 
Ghhh
GhhhGhhh
Ghhh
 
Ilmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasarIlmu kealaman dasar
Ilmu kealaman dasar
 
Powerpoint jagad raya
Powerpoint jagad rayaPowerpoint jagad raya
Powerpoint jagad raya
 
Alam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata suryaAlam semesta dan tata surya
Alam semesta dan tata surya
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
Ipa fisika
Ipa fisikaIpa fisika
Ipa fisika
 
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
Rengga dinata & khairil ansari xii ips 3
 

More from Dhea Yulia Ningsih

Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...
Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...
Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...Dhea Yulia Ningsih
 
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikDhea Yulia Ningsih
 
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai GanggaPeradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai GanggaDhea Yulia Ningsih
 
Tentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman PraaksaraTentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman PraaksaraDhea Yulia Ningsih
 
Produk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan RakyatProduk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan RakyatDhea Yulia Ningsih
 
Produk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahProduk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahDhea Yulia Ningsih
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenDhea Yulia Ningsih
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenDhea Yulia Ningsih
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiDhea Yulia Ningsih
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanDhea Yulia Ningsih
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiDhea Yulia Ningsih
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoDhea Yulia Ningsih
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoDhea Yulia Ningsih
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanDhea Yulia Ningsih
 

More from Dhea Yulia Ningsih (18)

Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...
Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...
Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media ...
 
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
 
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai GanggaPeradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
 
Manusia Purba Di Indonesia
Manusia Purba Di IndonesiaManusia Purba Di Indonesia
Manusia Purba Di Indonesia
 
Tentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman PraaksaraTentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman Praaksara
 
Produk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan RakyatProduk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
 
Produk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahProduk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan Syariah
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 
Ilmu psikologi
Ilmu psikologiIlmu psikologi
Ilmu psikologi
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Galaksi, Bintang, dan Tata Surya

  • 1. JAGAT RAYA KELOMPOK IV DHEA JULIANINGSIH USNI TRITIA ANDANDA WARDAH AGUSTIN YUNI RAHMAWATI MUBAROK
  • 2. PEMBAHASAN Pembentukan Jagat Raya Hukum Hubble Galaksi Model Tata Surya Fotometri dan Sprektokopi Cahaya Pembentukan Tata Surya Posisi Pluoto dalam Tata Surya Bintang Matahari Black Hole Hukum Tata Surya Orbit Bulan Sifat Fisis Planet
  • 4.
  • 5. Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal manusia yang hidup di Bumi.
  • 6. Teori Asal-Usul Terbentuknya Jagat Raya 1. Teori Dentuman atau Teori Ledakan Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang terdapat di jagad raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan
  • 7. 2. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory) Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
  • 8.
  • 9.
  • 10. 3. Teori Mengembang dan Memampat (The Oscillating Theory) Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampat lagi. Teori ekspansi dan kontraksi ini menguatkan asumsi bahwa pertikel- partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang ada pada zaman dahulu.
  • 11. 4. Teori Cretio Continua atau Teori Keadaan Tetap Teori Creatio Continua atau teori keadaan tetap atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta atau jagat raya ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada pertikel yang dilahirkan dan da yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasa-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap, sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuian alam semesta.
  • 13. Hukum Hubble adalah salah satu hukum dalam astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang jauh adalah sebanding dengan jaraknya. Hukum ini pertama kali dirumuskan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929
  • 14. Konstanta Hubble adalah "konstan" dalam arti bahwa konstanta ini dipercaya bisa dipakai untuk semua kecepatan dan jarak pada masa sekarang. Nilai dari H (yang biasa disebut sebagai parameter Hubble untuk membedakannya dengan nilai sekarang, konstanta Hubble) berkurang terhadap waktu. Jika kita menganggap bahwa semua galaksi mempertahankan kecepatannya relatif terhadap kita dan tidak mengalami percepatan atau perlambatan, maka kita memiliki D = vt dan oleh karena itu H = 1/t, di mana t adalah waktu sejak dentuman dahsyat (Big Bang). Rumus ini dapat digunakan untuk memperkirakan usia alam semesta dari H.
  • 16. Galaksi adalah sebuah sistem masif yang terikat gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu me dium antarbintang, dan materi gelap– komponen yang penting namun belum begitu dimengerti
  • 17. Jenis – Jenis Galaksi Galaksi Bimasakti Galaksi Dolar PerakGalaksi Magellan Galaksi Centaurus
  • 18. Galaksi Ursa Mayor Galaksi Black Eye Galaksi Andromeda Galaksi Pusaran Air Galaksi Roda Biru Galaksi Sombrero
  • 19. Fotometri dan Spektroskopi cahaya bintang
  • 20. Fotometri adalah ilmu tentang pengukur an energi dari cahaya. Hal ini berbeda dari Radiometry, yang merupakan ilmu tentang pengukuran energi radiasi (termasuk cahaya). Fotometri adalah bagian dari optik yang mempelajari mengenai kuat cahaya (intensity) dan derajat penerangan (brightness). Spektroskopi adalah studi mengenai antaraksi cahaya dengan atom dan molekul. Radiasi cahaya atau elektromagnet dapat dianggap menyerupai gelombang. Beberapa sifat fisika cahaya paling baik diterangkan dengan cirigelombangnya, sedangkan sifat lain diterangkan dengan sifat partikel.
  • 21. Pembentukan spektroskopis cahaya bintang : Dari spektrum suatu benda langit dapat kita peroleh informasi mengenai temperatur, kandungan/ komponen zat penyusunnya, kecepatan geraknya, dll. Oleh sebab itu, spektroskopi merupakan salah satu ilmu dasar dalam astronomi. Spektrum sebuah bintang diperoleh dengan menggunakan alat yang disebut spektrograf.
  • 22.
  • 24. Tata surya adalah sebuah kesatuan sistem yang berisi kumpulan benda – benda langit yang terdiri dari matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Secara spesifik, dalam tata surya kita, kesatuan sistem itu terdiri dari matahari, planet – planet yang berjumlah 8 termasuk bumi, satelit dari masing – masing planet, dan jutaan benda langit lainnya (asteroid, meteor, dan komet).
  • 25. Teori pembentukan tata surya 1. Teori Nebulae (Kant dan Leplace) Immanuael Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu hipotesis tentang terjadinya tata surya. Dikatakan olehnya bahwa di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan- lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelitnya. 2. Teori Awan Debu (van Weizsaecker) Pada tahun 1940 seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl von Weizsaeker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory). Teori ini kemudian disempurnakan lagi oleh Gerard P.Kuiper (1950), Subrahmanyan Chandrasekhar,dan lain-lain. Teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Sekarang ini di alam semesta bertebaran gumpalan awan seperti itu
  • 26. 3. Teori Planetesimal (Moulton dan Chamberlin) Thomas C. Chamberlin (1843- 1928),seorang ahli Geologi serta Forest R.Moulton (1872-1952) seorang ahli Astronomi, keduanya berasal dari Amerika Serikat. Teorinya dikenal sebagai Teori Planetesimal (Planet Kecil), karena planet terbentuk dari benda padat yang memang sudah ada. Teori ini mengatakan,matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang- bintang. Pada suatu masa, ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu.Sebagian dari massa matahari tertarik kearah bintang. 4. Teori Pasang-Surut (Jeans dan Jeffreys) Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya adalah ilmuwan Inggris. Mereka melukiskan, bahwa setelah bintang itu berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang yang menjorok kearah bintang. Kemudian, akibat bintang yang makin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari..
  • 27.
  • 29. Model Tata Surya yang paling awal mengikuti ajaran dari filsof Yunani Aristoteles (384 – 322 S.M.) yaitu model jagat raya geosentris, yang menempatkan Bumi sebagai pusat jagat raya dan semua benda bergerak mengitarinya. Kemudian sekitar tahun 140 M, seorang astronom Yunani bernama Ptolemeus membangun model jagat raya yang bisa menerangkan juga lintasan lima planet yang waktu itu diketahui, dan juga garis edar Matahari dan Bulan. Disini kita tidak akan terlalu rinci memaparkan kedua model di atas, tetapi model dari Ptolemeus ini secara lengkap ditulis dalam Syntaxis (lebih dikenal dalam nama Arabnya, Almagest – “the greatest”), yang memberi kerangka kerja intelektual untuk semua perdebatan dan pembicaraan tentang jagat raya selama seribu tahun. Model geosentris secara luas tidak tertandingi sampai abad 16.
  • 30.
  • 31. Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari Matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari Matahari dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebut plutino
  • 33. Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah lahir sebuah bintang baru. Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga sangat besar, sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut sebagai supernova.
  • 34. Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Bagian-bagian dari Matahari adalah -Fotosfer -Kromosfer -Prominensa -Korona -Bintik Matahari
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. • Planet Terestrial; yaitu planet yang memiliki sifat “kebumian” baik ukuran, massa, massa jenis, maupun komposisi kimianya (mereka semua memiliki permukaan padat). Contohnya adalah; Merkurius, Venus, Bumi dan Mars • Planet Jovian; yaitu planet yang tidak memiliki sifat “kebumian” , planet-planet ini tersusun atas kumpulan gas. Mereka adalah planet gas besar tanpa permukaan padat yang bisa di pijak. Planet-planet ini memiliki tekanan yang besar sehingga bisa menghancurkan segala sesuatu yang masuk ke dalam atmosfernya. Contohnya adalah; Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus •
  • 39.
  • 40. • “Orbit suatu planet adalah ellips dengan matahari berada pada salah satu fokusnya”.
  • 41. F1 dan F2 adalah titik fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. tidak ada benda langit lainnya berada pada F2. Total jarak dari F1 dan F2 ke sama untuk semua titik dalam kurva ellips. Jarak pusat ellips O dan titik fokus (F1 dan F2) adalah ea, dimana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar ntara 0 dan 1 disebut eksentrisitas.
  • 42. Hukum Kepler 2 berbunyi: "Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama."
  • 43. Adapun titik-titik sebuah planet saat mengorbit matahari, yaitu: • Aphelion Aphelion adalah titik terdekat orbit sebuah planet dengan matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet lebih cepat karena gaya yang dihasilkan lebih besar. • Perihelon Perihelon adalah titik terjauh orbit sebuah planet dengan matahari. Pada saat itu, kecepatan orbit planet lebih lambat karena gaya yang dihasilkan lebih kecil. (Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak)
  • 45. Bulan mengorbit Bumi dalam arah prograde dan menyelesaikan satu revolusi relatif terhadap bintang - bintang dalam waktu sekitar 27,32 hari (satu bulan sidereal) dan satu revolusi relatif terhadap Matahari dalam waktu sekitar 29,53 hari (satu bulan sinode). Bumi dan Bulan mengorbit tentang barycenter mereka ( pusat massa bersama), yang terletak sekitar 4.600 km (2.900 mil) dari pusat Bumi (sekitar tiga perempat dari jari-jari Bumi). Rata- rata, jarak ke Bulan adalah sekitar 385.000 km (239.000 mil) dari pusat Bumi, yang setara dengan sekitar 60 jari-jari Bumi.
  • 46. Milik Nilai Sumbu semi-mayor 384.748 km (239.071 mi) Jarak rata-rata 385.000 km (239.000 mi) Parallax sinus terbalik 384.400 km (238.900 mi) Perigee (mis. jarak minimum dari Bumi) 362.600 km (225.300 mi) (rata-rata) ( 356 400 - 370 400 km) Puncak (mis. jarak maks. dari Bumi) 405.400 km (251.900 mi) (rata-rata) ( 404.000 - 406 700 km) Eksentrisitas yang berarti 0,054 9006 (0,026-0,077) Miring berarti 6.687 ° Kecenderungan berarti dari orbit ke ekliptika 5.15 ° (4.99–5.30) dari khatulistiwa bulan ke ekliptika 1,543 ° Periode mengorbit di sekitar Bumi ( sidereal ) 27.322 hari mengorbit di sekitar Bumi ( sinodik ) 29,530 hari presesi node 18.5996 tahun presesi garis apsides 8,8504 tahun
  • 48. Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui prilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kepatan di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tidak ada sesuatu termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya. Dari sini diperoleh kata “hitam”. Secara teoritis, lubang hitam dapat memiliki ukuran apapun, dari mikroskopik sampai keukuran alam semesta yang dapat diamati. Lubang hitam merupakan tempat di ruang angkasa yang menyedot segala sesuatu di dekatnya, cahaya dan radiasi tidak bisa memancar ke luar, sehingga gelap tak terlihat. Bintang yang berukuran 10 kali massa matahari bila runtuh akan menjadi lubang hitam yang sangat padat dengan radius 3 km.
  • 49. 1. Teori Relativitas Umum Pada 1976, pakar astrofisika ternama, Stephen Hawking mengemukakan teori bahwa lubang hitam terbentuk dari bintang raksasa yang tekanan gravitasinya luar biasa besar sehingga menarik energi dan materi di dekatnya. Energi dan materi itu diyakininya akan musnah ditelan lubang hitam. 2. Teori Fisika Kuantum Teori fisika kuantum berlawanan dengan teori relativitas umum. Teori fisika kuantum menyatakan bahwa materi dan energi tidak bisa dihancurkan, namun hanya berganti wujud. Hawking sempat menyatakan kalau sejatinya materi yang terisap lubang hitam akan mengalir menuju jagad raya baru. 3. Teori Evolusi Bintang Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal dari sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25,000 derajat celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun, ia menjadi bintang biru raksasa.
  • 50. JENIS – JENIS BLACK HOLE Supermassive black hole White hole Parallel universe (worm hole)
  • 51. • Lokasi : konstelasi coma berenices • Jarak :335 juta tahun cahaya • Diameter : kurang lebih seluas 6 sampai dengan 17 kali orbit planet neptunus • Massa : sekitar 21 miliar massa matahari NGC 4889
  • 52. • Lokasi : Konstelasi Perseus • Jarak :220 juta tahun cahaya • Diameter :kurang lebih seluas 11 kali orbit planet neptunus • Massa : sekitar 17 miliar massa matahari NGC 1277