1) ISCC adalah sistem sertifikasi berkelanjutan dan karbon internasional yang mirip dengan RSPO untuk membedakan dan mengukur produk berkelanjutan dan non-berkelanjutan sepanjang rantai pasokan
2) Persyaratan ISCC mencakup manajemen sistem, prosedur, tanggung jawab, pelaporan, pelatihan, infrastruktur, audit internal, dan informasi jejak untuk memastikan produk berkelanjutan dapat ditelusuri dari keb
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
ISCC Sistem Traceability dan Persyaratan Informasi
1. Latar Belakang and Basis dari ISCC
• ISCC = International Sustainability & Carbon Certification.
• Sistem sustainable yang seperti dengan RSPO.
• Untuk membedakan produk2 sustainable dari yang non-
sustainable dan untuk mengukur emisi GHG pada tahap2
yang berbeda dari rantai produksi menurut German
sustainability ordinances dan the Renewable Energy
Directive standard (RED).
• Untuk membantu pembeli dapat meng-identifikasi dan
memilih antara produk2 sustainable dan non-sustainable.
• Untuk membantu penanam dan produsen yang
sustainable dengan incentif premium.
2. • Rantai produksinya dimulai dari kebun, lalu first gathering
points (POM/PKS) yang menerima biomass dari kebun dan
diprocess kemudian ditransfer ke Refinery / Biodiesel / Biofuel
Plants.
• Origin dari sustainable biomass untuk produksi of liquid
biomass atau biofuels harus bisa ditelusuri balik untuk semua
tahap dari produksi dan proses pengirimannya.
• ISCC Traceability System dan compliance diperlukan! (Mass
Balance System untuk Wilmar Group).
• ISCC Traceability audits dengan scope supply chain dan
persyaratannya akan meng-cover kebun, PKS, refineries,
warehouses and bulking terminal, biodiesel, dan transporter
dari produk2 sustainable untuk certification.
3. Persyaratan ISCC untuk Traceability
1) Management System
Mengcover semua critical control points dari produksi dan
distribusi dimana terjadi pergantian kepemilikan diperlukan
dokumen2 untuk membuktikan sustainability dan emisi GHG.
(i.e SOPs, Management Sustainable and Traceable Policy etc)
2) Procedures
Mendiskripsikan flow material dan tanggung jawab untuk
traceability. (i.e ISCC SOPs, Process Flow Chart, Organisation Chart etc)
3) Responsibility and Authority
Menominasi PIC untuk implementasi dan menjaga sistem
traceability dan aktivitas termasuk internal audit & conformity
surveillance. (i.e ISCC SOPs, Management Representative/MR, Job
Descriptions, PICs and staff flow chart untuk pergerakan produk etc).
4. Persyaratan ISCC untuk Traceability
4) Reporting & Documentation
Memastikan catatan2 dipersiapkan dengan benar untuk semua tahap2 dari
sustainable supply chain: source data dan transfer, origin produk,
penerimaan TBS, proses internal, penyimpanan, pengiriman dan
penjualan, stock balance etc. (i.e. dokumen timbangan dan laporannya, laporan
produksi harian and bulanan, laporan tanki penyimpanan, dokumen Mass Balance
etc).
Catatan dan dokumen2 harus bener dan sama dengan laporan bulanan
dan per-tiga bulan (dari awal ke akhir) dan disimpan selama 10 tahun.
5) Training and Competency
Training plan dan training record sebelumnya perlu disimpan dan
terdokumentasi. Training diperlukan untuk memastikan competency and
skills dari staff tentang critical control points, implementasi and menjaga
sistem supply chain.
(i.e. Training plans and materials, agendas, attendant list etc)
5. Persyaratan ISCC untuk Traceability
6) Infrastructure and Technical Facilities
Untuk mengimplementasi dan maintain sistem traceability
secara efektif. (E.g peralatan dan sistem timbagan, flowmeter,
pengukur tangki penyimpanan, layout pabrik dan tangki penyimpanan, izin
operasi/berusaha, tank calibration reports, report kalibrasi timbangan,
running capacity etc.)
7) Internal Audit Program & Review
Internal audit akan dilakukan minimum sekali setahun untuk
meng-cover semua standard yang diperlukan sebelum ISCC
Certification Audit, dan hasil audit (i.e. report hasil audit,
action plan dan progress report) harus direview oleh top
management minimum setahun setkali. Management Review
harus didokumentasikan untuk keperluan audit.
6. Persyaratan Informasi Traceability Untuk
Sustainable Biomass
1) Identifikasi dari asal setiap batch dari Produk Sustainable
• Details dan List suppliers/kebun (i.e. name and address).
• Details dari supply documents (Surat Pengantar Barang &
Tiket Timbangan) perlu dimasukkan :-
Nomor identifkasi yang unik per batch,
Nomor registrasi untuk sertifikat,
Nama dan jenis2 produk,
Tanggal dan jumlah,
Jarak dalam KM & jumlah dari carbon-equivalent.
• Kontrak penjualan/ pembelian dari produk2 sustainable.
• Kontrak third party untuk pengiriman dan pengeloalaan
produk2 sustainable.
7. Persyaratan Informasi Traceability Untuk
Sustainable Biomass
2) Company Internal Information
• Dokumen2 untuk setiap batch penerimaan dan pengiriman
produk2 sustainable.
• Data2 produksi (i.e. oil extraction, blending, yield etc).
• Conversion factors.
• Emisi GHG and Data (e.g. pemakaian minyak, pemakaian biomass, uap air, pemakaian
bahan2 kimia, genset, tubes, boiler, pemakaian air, listrik, air limbah, transport etc.)
• Nilai GHG dari produk2 sustainable setelah produksi.
• Format perhitungan GHG telah dibuat untuk POM oleh Joshua
Lim (i.e GHG Data Collection and Calculation Sheet).
8. Persyaratan Informasi Traceability Untuk Sustainable
Biomass
3) Identifikasi untuk Sales dan Transfer Produk
• Detail dari pembeli (i.e nama, alamat, jarak ke refinery).
• Dokumen2 pengiriman seperti tiket timbangan dan DO:
Nomor identifkasi per batch yang unik
Nomor registrasi untuk sertifikasi,
[i.e. memakai ISCC stamp chop untuk tiket timbangan (e.g. ISCC-12-123- 2345678-
YYMMXXXX), Management merekomendasi untuk memakai angka berurutan dimulai
dari 0001 dan seterusnya]
Nama dan jenis2 produk,
Tanggal dan Jumlah,
Jarak dalam KM & jumlah dari carbon-equivalent.
• Report tangki penyimpanan (i.e record produksi dan perhitungan).
• Kontrak penjualan dan pembelian produk2 sustainable.
• Kontrak third party untuk pengiriman dan pengelolaan produk2 sustainable.
• Nilai GHG dari produk2 sustainable setelah produksi.
• Mass Balance Documents dan Record Produksi CSPO.
9. Persyaratan Informasi Traceability Untuk Kebun
• Harus terdokumentasi dengan terperinci bahwa jumlah yang
dijual atau dikirim tidak melebihi produksi (tiap penutupan
buku – min tiap 3 bulan).
• Nama dan alamat dari kebun, dan bukti kepemilikan.
• Report dari tiap2 afdeling: size, status, crop, yield etc.
• Dokumen2 pengiriman (Surat Pengantar Barang TBS):-
Nama dan Alamat dari Kebun dan PKS,
Jumlah dan jenis produk sustainable,
Nomor Polisi, nama dan alamat dari pengirim,
Contract Number (If any),
Nilai emisi GHG.
• Kontrak dengan PKS.
• Self declaration untuk sustainable production of biomass (refer
to ISCC 202-02 or 202-03).
10. Summary
1) First Gathering Point ( For ISCC Certified Mills)
• Comply dengan persyaratan untuk Management System dan
reporting/dokumen2 seperti Persyaratan Traceability ISCC.
• Audit untuk sustainability min 3 to 5% dari semua kebun yang
supply PKS.
• Audit dan bukti compliance untuk Emisi GHG dan kalkulasi
Mass Balance.
• Up to date SOPs yang sesuai dengan persyaratan ISCC.
• Mill PICs dan MR harus mengerti persyaratan ISCC dan
mampu melakukan training untuk staff agar diimplementasi,
demo dan maintain sistem ISCC.
• Internal Audit dilakukan oleh Sustainability / CSR team.
• Management Review Meeting dilakukan oleh Mill Manager.